Penugasan mandiri

Penugasan mandiri

Penugasan mandiri

Jumlah balasan: 10

Silakan anda membuat summary tentang teknik sampling dari buku/jurnal, silakan dikirim di sini, kemudian anda kemukakan dalam forum diskusi ini teknik sampling mana yang sering digunakan dalam riset pendidikan ekonomi dan sertakan argumentasi teoretiknya.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Penugasan mandiri

oleh Sela Ayu Irawati -
Nama:Sela Ayu Irawati
Npm :2313031015

Sampling adalah teknik pemilihan sampel dari populasi yang lebih besar. Tujuan dari sampling adalah untuk menentukan karakteristik populasi dengan menggunakan sampel yang lebih kecil. Ada berbagai macam teknik sampling yang dapat digunakan, termasuk:
1. Simple random sampling: merupakan teknik sampling yang paling dasar dan sederhana. Di sini, setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
2. Stratified sampling: merupakan teknik sampling yang mengelompokkan individu dalam populasi ke dalam beberapa strata atau kelompok terlebih dahulu, kemudian mengambil sampel dari setiap stratum secara acak.
3. Systematic sampling: merupakan teknik sampling yang mengambil sampel dengan menggunakan interval tertentu. Misalnya, jika intervalnya adalah 2, maka sampel pertama akan diambil dari individu ke-1, sampel kedua akan diambil dari individu ke-3, dan seterusnya.
4. Cluster sampling: merupakan teknik sampling yang mengambil sampel dengan mengambil beberapa cluster atau kelompok dari populasi, kemudian mengambil sampel dari setiap cluster tersebut.
Dalam riset pendidikan ekonomi, teknik sampling yang sering digunakan adalah stratified sampling. Hal ini karena teknik ini memungkinkan peneliti untuk mengelompokkan individu dalam populasi ke dalam beberapa strata atau kelompok sesuai dengan karakteristik yang diinginkan, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lainnya. Dengan demikian, peneliti dapat memastikan bahwa sampel yang diperoleh representatif terhadap karakteristik populasi yang ingin diteliti. Selain itu, teknik ini juga memungkinkan peneliti untuk mengurangi bias sampling yang mungkin terjadi pada teknik sampling lainnya
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Penugasan mandiri

oleh Catur Febriyan -
Nama : Catur Febriyan
NPM : 2313031018
Menurut berbagai literatur, teknik sampling dalam penelitian terdiri dari dua kategori besar yaitu probabilitas (probability) dan non-probabilitas (non-probability).
1. Sampling probabilitas adalah ketika setiap unit/populasi memiliki peluang yang diketahui (non-nol) untuk dipilih menjadi sampel. Teknik-tekniknya meliputi: simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, cluster sampling, dan variasi multistage.
2. Sampling non-probabilitas adalah ketika pemilihan sampel tidak memenuhi prinsip peluang sama untuk tiap unit, meliputi teknik seperti purposive sampling, convenience sampling, snowball sampling, quota sampling.
Dalam pendidikan, literatur seperti Principles of Sampling in Educational Research in Higher Education (Ahrens & Zaščerinska) menekankan bahwa “ukuran sampel berhubungan langsung dengan analisis statistik dan generalisasi” yang menunjukkan bahwa pemilihan teknik sampling bukan sekadar teknis tetapi berdampak pada validitas dan reliabilitas penelitian. Berdasarkan literatur dan pengalaman saya, dalam riset pendidikan (termasuk pendidikan ekonomi) teknik yang paling sering digunakan adalah cluster sampling dan simple random sampling (probability sampling), serta dalam banyak kasus juga purposive sampling atau convenience sampling terutama bila keterbatasan logistik tinggi. Alasanya, Karena tiap siswa dalam populasi punya peluang sama untuk dipilih, maka hasilnya relatif bebas bias pemilihan, dan analisis statistik (seperti estimasi mean, varians) bisa dilakukan dengan asumsi bahwa sampel mewakili populasi. Dalam pendidikan ekonomi, bilamana semua siswa dalam satu sekolah mempunyai karakteristik yang sebanding, SRS bisa jadi pilihan tepat. Teorinya: pemilihan acak menjaga asumsi independensi dan identiknya distribusi, sehingga generalisasi lebih kuat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Penugasan mandiri

oleh Diah Arum Sari Nawang Ulan -
Nama : Diah Arum Sari Nawang Ulan
NPM : 2313031021

Menurut Sugiyono (2018), teknik sampling adalah cara untuk menentukan sebagian anggota populasi yang akan dijadikan sampel penelitian agar mewakili keseluruhan populasi. Teknik sampling dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu probability sampling dan non-probability sampling.
1. Probability sampling memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, seperti simple random sampling, stratified sampling, dan cluster sampling.
2. Non-probability sampling tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi, seperti purposive sampling, quota sampling, dan snowball sampling.
Pemilihan teknik sampling harus disesuaikan dengan tujuan penelitian, karakteristik populasi, serta pendekatan penelitian (kuantitatif atau kualitatif).

Teknik Sampling dalam Penelitian Pendidikan Ekonomi
Dalam penelitian pendidikan ekonomi, teknik yang paling sering digunakan adalah purposive sampling. Hal ini karena penelitian di bidang ini sering bersifat terapan dan bertujuan menjelaskan fenomena spesifik, seperti perilaku siswa, efektivitas model pembelajaran, atau kebijakan ekonomi di lembaga pendidikan tertentu.
Secara teoretis, menurut Arikunto (2019), purposive sampling dipilih karena memungkinkan peneliti menentukan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Dengan demikian, teknik ini dinilai lebih efisien dan mampu menghasilkan data yang mendalam serta sesuai konteks pendidikan ekonomi.
Sebagai balasan Diah Arum Sari Nawang Ulan

Re: Penugasan mandiri

oleh Dela Novita -
Nama: Dela Novita
NPm:2313031023

Menurut berbagai literatur penelitian, teknik penarikan sampel umumnya terbagi ke dalam dua kelompok besar: probability sampling dan non-probability sampling.

1. Probability sampling adalah metode di mana setiap anggota populasi memiliki peluang terukur untuk menjadi sampel. Teknik yang termasuk di dalamnya meliputi simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, cluster sampling, serta multistage sampling.

2. Non-probability sampling adalah strategi pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan setara bagi semua unit populasi. Contohnya mencakup purposive sampling, convenience sampling, snowball sampling, dan quota sampling.

Dalam konteks riset pendidikan, literatur seperti Principles of Sampling in Educational Research in Higher Education (Ahrens & Zaščerinska) menegaskan bahwa besarnya sampel dan cara pemilihannya sangat menentukan kekuatan generalisasi dan kualitas analisis statistik. Dengan kata lain, teknik sampling sangat berpengaruh terhadap keabsahan hasil penelitian.

Dalam praktik penelitian di bidang pendidikan, termasuk pendidikan ekonomi, teknik yang paling umum dipilih ialah cluster sampling dan simple random sampling, sementara purposive dan convenience sampling sering digunakan ketika penelitian menghadapi keterbatasan lapangan. Teknik probability banyak dipilih karena memberikan peluang yang seragam kepada setiap individu, sehingga potensi bias lebih kecil dan sampel cenderung representatif. Pada studi pendidikan ekonomi, terutama ketika karakteristik siswa relatif homogen, simple random sampling dianggap efektif karena pemilihan acak membantu menjaga independensi data dan memperkuat generalisasi temuan.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Penugasan mandiri

oleh Desmala Az-Zahra -
Nama : Desmala Az Zahra
NPM : 2313031002

summary tentang teknik sampling
- Teknik sampling adalah cara untuk menentukan bagian populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian untuk memperoleh data yang representatif. Berdasarkan kajian literatur dan beberapa sumber referensi, teknik sampling umumnya dibedakan menjadi dua kategori besar:​
- Probability Sampling: Setiap elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Jenis-jenisnya meliputi Simple Random Sampling, Stratified Random Sampling, Cluster Sampling, Systematic Sampling, dan Multi-stage Sampling.​
- Non-Probability Sampling: Pemilihan sampel tidak didasarkan pada peluang yang sama antar elemen populasi. Jenis-jenisnya meliputi Purposive Sampling, Quota Sampling, Snowball Sampling, Judgment Sampling, Convenience Sampling, dan Sampling Jenuh.

Dalam riset pendidikan ekonomi, teknik sampling yang paling sering digunakan adalah Stratified Random Sampling dan Purposive Sampling, meski teknik lain dapat digunakan sesuai dengan kondisi penelitian.​
1. Stratified Random Sampling: Teknik ini dipilih karena populasi dalam pendidikan ekonomi seringkali berstrata, misalnya dilihat dari tingkat kelas, jurusan, atau kelompok sosial ekonomi. Dengan teknik ini, peneliti dapat memastikan bahwa representasi subkelompok dalam populasi menjadi lebih terjamin. Secara teoretik, teknik ini memperkecil kesalahan sampling dan meningkatkan validitas eksternal hasil penelitian, karena distribusi sampel lebih mencerminkan karakteristik populasi.​
2. Purposive Sampling: Dalam situasi tertentu dimana peneliti ingin memilih responden yang memiliki pengetahuan atau pengalaman spesifik terkait dengan variabel yang dikaji, purposive sampling sering digunakan, misalnya memilih siswa yang telah mengikuti mata pelajaran ekonomi selama minimal satu semester. Argumentasi teoretik penggunaan purposive sampling adalah untuk memperoleh data yang relevan spesifik dengan tujuan penelitian, meskipun secara statistik tidak bisa digeneralisasi pada seluruh populasi.​
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Penugasan mandiri

oleh Muhammad rizqi Alfiah -
Nama:Muhammad Rizqi Alfiah
Npm:2313031008

Menurut Modul Konsep Dasar Teori Sampling, teknik sampling dibagi menjadi dua, yaitu probability sampling (seperti simple random, stratified, cluster, systematic) yang memberikan peluang sama kepada setiap anggota populasi, dan non-probability sampling (seperti purposive, accidental, quota, snowball) yang memilih sampel tanpa acak dan lebih menekankan kemudahan atau kriteria tertentu.
Dalam penelitian pendidikan ekonomi, teknik yang paling sering digunakan adalah stratified random sampling dan purposive sampling. Stratified random sampling banyak dipakai karena populasi siswa biasanya heterogen (berbeda kelas, jurusan, atau kemampuan), sehingga stratifikasi membuat sampel lebih representatif dan presisi. Sementara itu, purposive sampling sering digunakan pada penelitian kualitatif, PTK, atau studi kasus, karena peneliti membutuhkan informan yang benar-benar sesuai dengan kriteria, misalnya guru ekonomi, siswa berprestasi, atau pihak sekolah tertentu.
Singkatnya, stratified random dipilih untuk survei kuantitatif yang membutuhkan representativitas, sedangkan purposive dipilih untuk penelitian mendalam yang membutuhkan informan spesifik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Penugasan mandiri

oleh Nida Yasmin -
Nama : Nida Yasmin Sofiyah
Npm :2313031026

Teknik sampling adalah proses memilih sampel dari populasi yang lebih besar untuk melakukan penelitian. Berikut adalah beberapa teknik sampling yang umum digunakan:

1. Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling): Setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
2. Sampling Sistematis (Systematic Sampling): Sampel dipilih berdasarkan interval tertentu, seperti setiap ke-10 anggota populasi.
3. Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling): Populasi dibagi menjadi subkelompok (strata) berdasarkan karakteristik tertentu, kemudian sampel diambil dari setiap strata.
4. Sampling Kluster (Cluster Sampling): Populasi dibagi menjadi kluster, kemudian beberapa kluster dipilih secara acak sebagai sampel.
5. Sampling Kuota (Quota Sampling): Sampel dipilih berdasarkan kuota yang telah ditentukan sebelumnya, seperti jumlah laki-laki dan perempuan.

Dalam penelitian pendidikan ekonomi, teknik sampling yang sering digunakan adalah sampling stratifikasi. Hal ini karena populasi dalam penelitian pendidikan ekonomi seringkali heterogen dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan latar belakang ekonomi.

Argumentasi teoretiknya adalah bahwa sampling stratifikasi memungkinkan peneliti untuk memperoleh sampel yang representatif dan akurat, karena sampel diambil dari setiap strata yang ada dalam populasi. Hal ini juga memungkinkan peneliti untuk melakukan analisis yang lebih mendalam dan akurat tentang perbedaan antara strata.

Selain itu, sampling stratifikasi juga dapat membantu peneliti untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas hasil penelitian, karena sampel yang diambil lebih representatif dan akurat.

Dalam konteks penelitian pendidikan ekonomi, sampling stratifikasi dapat digunakan untuk mempelajari perbedaan antara siswa dari latar belakang ekonomi yang berbeda, atau untuk mempelajari perbedaan antara sekolah-sekolah yang memiliki karakteristik yang berbeda.

Referensi:
- Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
- Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Los Angeles: Sage Publications.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Penugasan mandiri

oleh Khoirun Nisa -
Nama : Khoirun Nisa
Npm : 2313031005

Teknik sampling merupakan elemen kunci dalam metodologi penelitian karena menentukan sejauh mana sampel dapat merepresentasikan populasi secara tepat. Berbagai literatur metodologi penelitian, seperti Creswell (2012), Sugiyono (2018), dan Fraenkel, Wallen, & Hyun (2015), mengelompokkan teknik sampling ke dalam dua kategori besar, yakni probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih, sehingga lebih sesuai digunakan pada penelitian kuantitatif yang menekankan validitas eksternal dan kemampuan generalisasi. Sebaliknya, non-probability sampling digunakan ketika populasi sulit diakses atau penelitian bersifat kualitatif, eksploratif, dan menekankan kedalaman data.

Dalam konteks penelitian pendidikan ekonomi, teknik sampling yang paling banyak digunakan adalah Stratified Random Sampling. Hal ini disebabkan oleh karakteristik populasi pendidikan yang secara alami terbagi ke dalam beberapa strata, seperti tingkat kelas, jurusan, kemampuan akademik, serta karakteristik demografis. Menurut Kerlinger (2000), stratifikasi diperlukan ketika populasi bersifat heterogen tetapi memiliki homogenitas internal dalam setiap strata. Dengan demikian, pemilihan sampel berdasarkan strata akan meningkatkan presisi estimasi dan mengurangi sampling error.
Fraenkel dan Wallen (2015) juga menegaskan bahwa stratified sampling menghasilkan sampel yang lebih representatif karena setiap subkelompok dalam populasi memperoleh peluang proporsional untuk terwakili. Hal ini sangat penting dalam penelitian pendidikan ekonomi, mengingat variabel-variabel seperti hasil belajar ekonomi, literasi ekonomi, dan motivasi belajar sering dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik antarsiswa. Berbagai studi metodologis dalam pendidikan menunjukkan bahwa teknik stratifikasi memberikan akurasi lebih tinggi dibanding simple random sampling, terutama ketika struktur populasi bersifat berjenjang.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Stratified Random Sampling merupakan teknik sampling yang paling tepat dan paling sering digunakan dalam penelitian pendidikan ekonomi. Teknik ini tidak hanya mendukung representativitas dan mengurangi bias, tetapi juga memperkuat validitas eksternal serta memungkinkan generalisasi hasil penelitian dilakukan secara lebih akurat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Penugasan mandiri

oleh Rieke Nindita Sari - -
Dalam buku metode penelitian karya Prof. Dr. Sugiyono cetakan ke 26, 2018 menjelaskan bahwa teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. terdapat 2 macam, yaitu:

1. Probability sampling
a. Simpel random samplinh
b. Proportionate stratified random sampling
c. Disproportionate stratified random sampling
d. Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)

2. Non probability sampling
a. Sampling sistematis
b. Sampling kuota
c. Sampling insidental
d. Purposive sampling
e. Sampling jenuh
f. Snowball sampling

Dalam riset pendidikan ekonomi, teknik purposive sampling dan simple random sampling adalah yang paling sering digunakan karena masing-masing memiliki landasan teoretis yang kuat: purposive sampling digunakan ketika peneliti membutuhkan responden dengan karakteristik tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian misalnya hanya guru ekonomi, siswa jurusan IPS, atau pengambil kebijakan sehingga sesuai dengan teori judgment sampling yang menekankan pemilihan informan berdasarkan pertimbangan keahlian atau relevansi; sementara simple random sampling banyak dipakai dalam penelitian kuantitatif karena setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih, sesuai prinsip probabilitas dalam teori statistik, sehingga memungkinkan generalisasi hasil penelitian terhadap populasi secara lebih valid dan mengurangi bias pemilihan sampel.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Penugasan mandiri

oleh Mar'atus Shalihah Mar'atus Shalihah -
Nama : Mar'atus Shalihah
NPM : 2313031025

Teknik sampling adalah metode yang digunakan untuk menentukan jumlah dan cara pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian. Teknik ini penting agar sampel yang diambil benar-benar mewakili karakteristik populasi sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi. Ada dua kelompok teknik sampling utama, yaitu probability sampling (setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih) dan non-probability sampling (pemilihan sampel tidak berdasarkan peluang sama).

Dalam riset pendidikan ekonomi, teknik sampling yang sering digunakan adalah probability sampling, terutama teknik stratified random sampling dan simple random sampling. Stratified random sampling dipilih ketika populasi memiliki strata atau kelompok homogen seperti kelas, jenjang pendidikan, atau latar belakang sosial ekonomi. Teknik ini membantu memperoleh sampel yang representatif dari setiap strata sehingga hasil penelitian menjadi lebih valid dan generalisasi lebih kuat. Sedangkan simple random sampling cocok digunakan untuk populasi yang homogen, dengan memberikan peluang sama kepada setiap anggota populasi untuk terpilih, meminimalisir bias pemilihan.

Teoretik, penggunaan stratified random sampling dalam pendidikan ekonomi didukung oleh prinsip bahwa pemisahan populasi berdasarkan strata penting untuk mengurangi variabilitas sampel dan meningkatkan akurasi estimasi populasi (Sugiyono, 2013). Teknik ini juga efisien digunakan karena memperhitungkan perbedaan karakteristik dalam populasi yang dapat memengaruhi variabel penelitian.

Referensi:
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanti, R. (2015). Sampling dalam Penelitian Pendidikan. Jurnal Teknodik, 9(16).