berikan tanggapan kalian mengenai perbedaan kriteria nilai hardskill dan kriteria softskill.. silahkan ditanggapi....
FORUM pertanyaan
Nama : Fitri Aisyiyah
NPM : 2313053202
Perbedaan Kriteria Nilai Hardskill dan Softskill
Hardskill adalah kemampuan teknis yang bisa dilihat dan dipelajari melalui latihan atau pelatihan. Contohnya adalah kemampuan mengemudi, menggunakan komputer, berbicara dalam bahasa asing, atau menjalankan mesin tertentu. Nilai hardskill biasanya diukur dari hasil kerja, seperti nilai ujian, kecepatan mengetik, atau hasil proyek, dan sering didukung oleh sertifikat atau tes tertentu.
Sementara itu, softskill adalah kemampuan yang lebih berkaitan dengan kepribadian, cara berkomunikasi, dan mengelola emosi. Contoh softskill termasuk kemampuan bekerja sama, memimpin, atau mengatur waktu dengan baik. Nilai softskill cenderung dinilai secara subjektif, misalnya dari sikap, cara berinteraksi, atau respons terhadap orang lain. Biasanya, penilaian ini dilakukan lewat observasi atau pendapat dari teman dan orang di sekitar.
Hardskill adalah kemampuan teknis yang bisa dilihat dan dipelajari melalui latihan atau pelatihan. Contohnya adalah kemampuan mengemudi, menggunakan komputer, berbicara dalam bahasa asing, atau menjalankan mesin tertentu. Nilai hardskill biasanya diukur dari hasil kerja, seperti nilai ujian, kecepatan mengetik, atau hasil proyek, dan sering didukung oleh sertifikat atau tes tertentu.
Sementara itu, softskill adalah kemampuan yang lebih berkaitan dengan kepribadian, cara berkomunikasi, dan mengelola emosi. Contoh softskill termasuk kemampuan bekerja sama, memimpin, atau mengatur waktu dengan baik. Nilai softskill cenderung dinilai secara subjektif, misalnya dari sikap, cara berinteraksi, atau respons terhadap orang lain. Biasanya, penilaian ini dilakukan lewat observasi atau pendapat dari teman dan orang di sekitar.
Hardskill dan softskill memiliki kriteria yang berbeda karena fokus dan sifatnya yang berbeda:
Hardskill adalah keterampilan teknis atau kemampuan spesifik yang bisa diukur secara objektif, seperti kemampuan menggunakan software, bahasa pemrograman, atau mengoperasikan mesin. Kriteria penilaiannya meliputi akurasi, kecepatan, dan hasil akhir pekerjaan.
Softskill adalah kemampuan non-teknis yang lebih bersifat interpersonal dan emosional, seperti komunikasi, kerja sama, atau manajemen waktu. Kriterianya biasanya dinilai melalui observasi perilaku, sikap, dan cara seseorang menyelesaikan masalah atau berinteraksi dengan orang lain.
Perbedaan utama terletak pada cara keduanya diukur: hardskill lebih terukur secara kuantitatif, sedangkan softskill cenderung bersifat kualitatif dan subjektif.
Hardskill adalah keterampilan teknis atau kemampuan spesifik yang bisa diukur secara objektif, seperti kemampuan menggunakan software, bahasa pemrograman, atau mengoperasikan mesin. Kriteria penilaiannya meliputi akurasi, kecepatan, dan hasil akhir pekerjaan.
Softskill adalah kemampuan non-teknis yang lebih bersifat interpersonal dan emosional, seperti komunikasi, kerja sama, atau manajemen waktu. Kriterianya biasanya dinilai melalui observasi perilaku, sikap, dan cara seseorang menyelesaikan masalah atau berinteraksi dengan orang lain.
Perbedaan utama terletak pada cara keduanya diukur: hardskill lebih terukur secara kuantitatif, sedangkan softskill cenderung bersifat kualitatif dan subjektif.
Nama : Nurul Aini
NPM : 231305308
Perbedaan Kriteria Nilai Hardskill dan Softskill
Hardskill adalah keterampilan teknis yang dapat dilihat secara langsung dan diajarkan melalui pelatihan. Contoh hardskill meliputi kemampuan menyetir mobil, mengoperasikan komputer, berbicara dalam bahasa asing, atau menggunakan mesin tertentu. Penilaian hardskill biasanya berdasarkan hasil kerja, seperti nilai ujian, kecepatan mengetik, atau keberhasilan menyelesaikan proyek, dan sering kali didukung dengan sertifikat atau tes kompetensi.
Sementara itu, softskill adalah kemampuan non-teknis yang berhubungan dengan kepribadian, cara berinteraksi, serta pengelolaan emosi. Contoh softskill meliputi komunikasi, kerja sama, kepemimpinan, dan manajemen waktu. Penilaian softskill lebih bersifat subjektif, dilihat dari sikap, perilaku, serta cara seseorang berhubungan dengan orang lain. Biasanya, softskill dinilai melalui observasi, pendapat teman sejawat, atau umpan balik dari orang lain.
NPM : 231305308
Perbedaan Kriteria Nilai Hardskill dan Softskill
Hardskill adalah keterampilan teknis yang dapat dilihat secara langsung dan diajarkan melalui pelatihan. Contoh hardskill meliputi kemampuan menyetir mobil, mengoperasikan komputer, berbicara dalam bahasa asing, atau menggunakan mesin tertentu. Penilaian hardskill biasanya berdasarkan hasil kerja, seperti nilai ujian, kecepatan mengetik, atau keberhasilan menyelesaikan proyek, dan sering kali didukung dengan sertifikat atau tes kompetensi.
Sementara itu, softskill adalah kemampuan non-teknis yang berhubungan dengan kepribadian, cara berinteraksi, serta pengelolaan emosi. Contoh softskill meliputi komunikasi, kerja sama, kepemimpinan, dan manajemen waktu. Penilaian softskill lebih bersifat subjektif, dilihat dari sikap, perilaku, serta cara seseorang berhubungan dengan orang lain. Biasanya, softskill dinilai melalui observasi, pendapat teman sejawat, atau umpan balik dari orang lain.
Nama: Erlyn Anggis Safitri
NPM : 2353053020
Kelas : 3/G
Kriteria nilai hardskill mengacu pada kemampuan teknis atau akademik yang spesifik, terukur, dan berhubungan langsung dengan tugas atau pekerjaan tertentu. Penilaian hardskill biasanya dilakukan melalui tes, proyek, atau evaluasi praktis dengan hasil yang konkret.
Kriteria nilai softskill adalah ukuran kemampuan interpersonal dan intrapersonal yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan keterampilan sosial. Penilaian softskill dilakukan secara subjektif melalui observasi, refleksi, atau evaluasi perilaku dalam situasi nyata.
Perbedaan Kriteria Nilai Hardskill dan Softskill :
1. Sifat Kemampuan:
- Hardskill: Kemampuan teknis yang terukur, seperti keterampilan komputer.
- Softskill: Kemampuan interpersonal dan intrapersonal, seperti komunikasi dan kerja tim.
2. Metode Penilaian:
- Hardskill: Dinilai objektif melalui tes atau proyek.
- Softskill: Dinilai subjektif melalui observasi atau umpan balik.
3. Tujuan:
- Hardskill: Menilai kompetensi teknis.
- Softskill: Menilai kemampuan sosial dan pengelolaan diri.
NPM : 2353053020
Kelas : 3/G
Kriteria nilai hardskill mengacu pada kemampuan teknis atau akademik yang spesifik, terukur, dan berhubungan langsung dengan tugas atau pekerjaan tertentu. Penilaian hardskill biasanya dilakukan melalui tes, proyek, atau evaluasi praktis dengan hasil yang konkret.
Kriteria nilai softskill adalah ukuran kemampuan interpersonal dan intrapersonal yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan keterampilan sosial. Penilaian softskill dilakukan secara subjektif melalui observasi, refleksi, atau evaluasi perilaku dalam situasi nyata.
Perbedaan Kriteria Nilai Hardskill dan Softskill :
1. Sifat Kemampuan:
- Hardskill: Kemampuan teknis yang terukur, seperti keterampilan komputer.
- Softskill: Kemampuan interpersonal dan intrapersonal, seperti komunikasi dan kerja tim.
2. Metode Penilaian:
- Hardskill: Dinilai objektif melalui tes atau proyek.
- Softskill: Dinilai subjektif melalui observasi atau umpan balik.
3. Tujuan:
- Hardskill: Menilai kompetensi teknis.
- Softskill: Menilai kemampuan sosial dan pengelolaan diri.
Nama : Dea Puspita
NPM : 2313053196
Hard skill adalah keterampilan teknis yang dapat diukur dan biasanya diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman kerja.
Kriteria penilaian hard skill sering kali berbasis pada hasil tes, sertifikasi, atau portofolio yang menunjukkan kemampuan teknis individu dalam bidang tertentu.
Soft skill, di sisi lain, adalah keterampilan interpersonal dan karakter yang tidak selalu dapat diukur secara langsung.
Penilaian soft skill biasanya dilakukan melalui observasi, umpan balik dari rekan kerja, atau wawancara, dan lebih bersifat subjektif dibandingkan dengan hard skill.
Kriteria penilaian hard skill sering kali berbasis pada hasil tes, sertifikasi, atau portofolio yang menunjukkan kemampuan teknis individu dalam bidang tertentu.
Soft skill, di sisi lain, adalah keterampilan interpersonal dan karakter yang tidak selalu dapat diukur secara langsung.
Penilaian soft skill biasanya dilakukan melalui observasi, umpan balik dari rekan kerja, atau wawancara, dan lebih bersifat subjektif dibandingkan dengan hard skill.
Nama: Dewi Intan Afdillah
NPM: 2313053209
Perbedaan Hard skill dan Soft skill
Hard skill adalah suatu keahlian yang dapat didapatkan melalui pendidikan formal, sertifikasi, atau pelatihan (kursus) dan dapat diukur secara objektif. Sedangkan Soft skill adalah keahlian yang dimiliki oleh interpersonal dan lebih subjektif sehingga sulit diukur. Keahlian soft skill dapat didapatkan melalui pengalaman pribadi, seperti interaksi sosial dan lain-lain.
NPM: 2313053209
Perbedaan Hard skill dan Soft skill
Hard skill adalah suatu keahlian yang dapat didapatkan melalui pendidikan formal, sertifikasi, atau pelatihan (kursus) dan dapat diukur secara objektif. Sedangkan Soft skill adalah keahlian yang dimiliki oleh interpersonal dan lebih subjektif sehingga sulit diukur. Keahlian soft skill dapat didapatkan melalui pengalaman pribadi, seperti interaksi sosial dan lain-lain.
Nama : Ketut Wira Santika
NPM : 2313053220
Saya akan menjelaskan perbedaan antara kriteria hard skill dan soft skill dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami:
Hard Skill:
1. Bisa diukur dengan jelas
Contoh: kemampuan mengetik 80 kata per menit, nilai matematika 90, bisa berbahasa Inggris.
2. Bisa dipelajari melalui pendidikan formal
Contoh: keterampilan komputer dari kursus, kemampuan teknik dari sekolah/kuliah
3. Biasanya ada sertifikat/ijazah sebagai bukti
Contoh: sertifikat Microsoft Office, ijazah sarjana teknik
Soft Skill:
1. Lebih sulit diukur karena berhubungan dengan kepribadian
Contoh: kemampuan berkomunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan
2. Biasanya dipelajari dari pengalaman sehari-hari
Contoh: cara mengelola emosi dipelajari dari berinteraksi dengan orang lain
3. Jarang ada sertifikat khusus, lebih terlihat dari sikap sehari-hari
Contoh: keramahan saat melayani pelanggan, kemampuan menyelesaikan konflik
Perbedaannya :
- Hard skill adalah kemampuan teknis yang bisa dipelajari dengan cara terstruktur
- Soft skill adalah kemampuan "lunak" yang berkembang dari pengalaman dan kepribadian
- Hard skill membuat kita mampu mengerjakan tugas, soft skill membantu kita bekerja dengan baik bersama orang lain
NPM : 2313053220
Saya akan menjelaskan perbedaan antara kriteria hard skill dan soft skill dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami:
Hard Skill:
1. Bisa diukur dengan jelas
Contoh: kemampuan mengetik 80 kata per menit, nilai matematika 90, bisa berbahasa Inggris.
2. Bisa dipelajari melalui pendidikan formal
Contoh: keterampilan komputer dari kursus, kemampuan teknik dari sekolah/kuliah
3. Biasanya ada sertifikat/ijazah sebagai bukti
Contoh: sertifikat Microsoft Office, ijazah sarjana teknik
Soft Skill:
1. Lebih sulit diukur karena berhubungan dengan kepribadian
Contoh: kemampuan berkomunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan
2. Biasanya dipelajari dari pengalaman sehari-hari
Contoh: cara mengelola emosi dipelajari dari berinteraksi dengan orang lain
3. Jarang ada sertifikat khusus, lebih terlihat dari sikap sehari-hari
Contoh: keramahan saat melayani pelanggan, kemampuan menyelesaikan konflik
Perbedaannya :
- Hard skill adalah kemampuan teknis yang bisa dipelajari dengan cara terstruktur
- Soft skill adalah kemampuan "lunak" yang berkembang dari pengalaman dan kepribadian
- Hard skill membuat kita mampu mengerjakan tugas, soft skill membantu kita bekerja dengan baik bersama orang lain
Nama : Arum Suryaning Astuti
NPM : 2353053018
Hard skill merupakan suatu kelompok kemampuan yang memiliki ciri khas tertentu, salah satunya mudah dinilai. Biasanya hard skill dapat dipelajari, baik dalam pelajaran sekolah, membaca buku, pelatihan dan lainnya.
Skill ini mudah dilihat oleh recruiter atau HRD untuk dinilai, seperti kemampuan menggunakan aplikasi tertentu seperti Microsoft Office (Excel, Word, PowerPoint), Content Writing, Visualisasi Data, Web and App Development, Digital Marketing, nilai akhir kuliah, serta masih banyak lagi. Hard skill sangat penting supaya Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Tak hanya itu, kemampuan ini umumnya identik dengan kemampuan intelegensi (IQ).
Sementara itu, soft skill adalah kemampuan yang memiliki ciri khas sulit untuk dinilai. Beberapa hal yang masuk dalam kemampuan ini adalah berpikir kritis, sabar, komunikasi baik, etika kerja, kepemimpinan serta pengambilan keputusan. Biasanya, soft skill identik dengan kecerdasan emosional (EQ), empati serta kemampuan interpersonal.
NPM : 2353053018
Hard skill merupakan suatu kelompok kemampuan yang memiliki ciri khas tertentu, salah satunya mudah dinilai. Biasanya hard skill dapat dipelajari, baik dalam pelajaran sekolah, membaca buku, pelatihan dan lainnya.
Skill ini mudah dilihat oleh recruiter atau HRD untuk dinilai, seperti kemampuan menggunakan aplikasi tertentu seperti Microsoft Office (Excel, Word, PowerPoint), Content Writing, Visualisasi Data, Web and App Development, Digital Marketing, nilai akhir kuliah, serta masih banyak lagi. Hard skill sangat penting supaya Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Tak hanya itu, kemampuan ini umumnya identik dengan kemampuan intelegensi (IQ).
Sementara itu, soft skill adalah kemampuan yang memiliki ciri khas sulit untuk dinilai. Beberapa hal yang masuk dalam kemampuan ini adalah berpikir kritis, sabar, komunikasi baik, etika kerja, kepemimpinan serta pengambilan keputusan. Biasanya, soft skill identik dengan kecerdasan emosional (EQ), empati serta kemampuan interpersonal.
Nama: Amalia Salsabilla
NPM : 2313053214
Hard Skill adalah keterampilan teknis yang dapat diukur, diajarkan, dan diperoleh melalui pendidikan formal atau pelatihan. Contoh hard skill meliputi kemampuan dalam penggunaan perangkat lunak, penguasaan bahasa pemrograman, atau keahlian dalam desain grafis. Hard skill dapat diukur secara objektif dengan tes atau sertifikasi.
Soft Skill adalah keterampilan interpersonal yang memengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Contoh soft skill meliputi kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, kreativitas dan manajemen waktu. Soft skill lebih sulit untuk diukur secara objektif dan sering kali diperoleh melalui pengalaman hidup dan interaksi sosial.
NPM : 2313053214
Hard Skill adalah keterampilan teknis yang dapat diukur, diajarkan, dan diperoleh melalui pendidikan formal atau pelatihan. Contoh hard skill meliputi kemampuan dalam penggunaan perangkat lunak, penguasaan bahasa pemrograman, atau keahlian dalam desain grafis. Hard skill dapat diukur secara objektif dengan tes atau sertifikasi.
Soft Skill adalah keterampilan interpersonal yang memengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Contoh soft skill meliputi kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kerja sama tim, kreativitas dan manajemen waktu. Soft skill lebih sulit untuk diukur secara objektif dan sering kali diperoleh melalui pengalaman hidup dan interaksi sosial.
Nama : Batin Kiani
Npm : 2353053017
Perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill terletak pada fokus dan sifat keterampilan yang dinilai. Hardskill adalah keterampilan teknis yang dapat diukur secara objektif, seperti kemampuan mengoperasikan alat, memahami konsep akademik, atau menguasai teknologi tertentu. Nilai hardskill biasanya didasarkan pada hasil tes, proyek, atau tugas yang menunjukkan tingkat penguasaan terhadap keterampilan tersebut. Sebaliknya, softskill mencakup keterampilan interpersonal dan intrapersonal seperti komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, kreativitas, dan kemampuan manajemen waktu. Penilaian softskill cenderung bersifat subjektif karena melibatkan observasi perilaku, sikap, dan interaksi individu dalam berbagai situasi. Perbedaan ini menunjukkan bahwa keduanya saling melengkapi, di mana hardskill membantu seseorang menyelesaikan tugas teknis, sementara softskill mendukung keberhasilan dalam berkolaborasi dan beradaptasi di lingkungan kerja atau masyarakat.
Npm : 2353053017
Perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill terletak pada fokus dan sifat keterampilan yang dinilai. Hardskill adalah keterampilan teknis yang dapat diukur secara objektif, seperti kemampuan mengoperasikan alat, memahami konsep akademik, atau menguasai teknologi tertentu. Nilai hardskill biasanya didasarkan pada hasil tes, proyek, atau tugas yang menunjukkan tingkat penguasaan terhadap keterampilan tersebut. Sebaliknya, softskill mencakup keterampilan interpersonal dan intrapersonal seperti komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, kreativitas, dan kemampuan manajemen waktu. Penilaian softskill cenderung bersifat subjektif karena melibatkan observasi perilaku, sikap, dan interaksi individu dalam berbagai situasi. Perbedaan ini menunjukkan bahwa keduanya saling melengkapi, di mana hardskill membantu seseorang menyelesaikan tugas teknis, sementara softskill mendukung keberhasilan dalam berkolaborasi dan beradaptasi di lingkungan kerja atau masyarakat.
Nama:Filza nabila putri irwanda
Npm:2324053211
Menurut saya Hardskill dan softskill merupakan dua komponen penting dalam perkembangan individu. Hardskill mencakup keterampilan teknis yang terukur dan spesifik, seperti kemampuan dalam bidang matematika, bahasa asing, dan teknologi. Sementara itu, softskill lebih berfokus pada aspek personal dan kemampuan antarpribadi seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kreativitas. Keduanya saling melengkapi, di mana hardskill dibutuhkan untuk masuk ke suatu bidang kerja tertentu, sementara softskill berperan penting dalam kesuksesan personal dalam lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari. Keseimbangan yang baik antara keduanya menjadi hal penting dalam pengembangan individu secara menyeluruh.
Npm:2324053211
Menurut saya Hardskill dan softskill merupakan dua komponen penting dalam perkembangan individu. Hardskill mencakup keterampilan teknis yang terukur dan spesifik, seperti kemampuan dalam bidang matematika, bahasa asing, dan teknologi. Sementara itu, softskill lebih berfokus pada aspek personal dan kemampuan antarpribadi seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kreativitas. Keduanya saling melengkapi, di mana hardskill dibutuhkan untuk masuk ke suatu bidang kerja tertentu, sementara softskill berperan penting dalam kesuksesan personal dalam lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari. Keseimbangan yang baik antara keduanya menjadi hal penting dalam pengembangan individu secara menyeluruh.
Nama : Nika Wulan Pratiwi
NPM : 2313053198
Hardskill dan softskill memiliki kriteria yang berbeda karena mencerminkan jenis kemampuan yang berbeda. Hardskill adalah kemampuan teknis atau spesifik yang dapat diukur dan diajarkan secara formal, seperti penguasaan software, kemampuan berbahasa asing, atau keterampilan teknis lainnya. Penilaian hardskill biasanya objektif dan berdasarkan hasil konkret, seperti nilai ujian, atau pencapaian tertentu.
Sedangkan, softskill berhubungan dengan kemampuan interpersonal dan intrapersonal, seperti komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, dan empati. Penilaian softskill cenderung bersifat subjektif, dilakukan melalui observasi perilaku atau tanggapan dari orang lain, seperti kemampuan memecahkan masalah atau menangani konflik. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada sifatnya, dimana hardskill bersifat teknis dan dapat dipelajari melalui pelatihan formal, sementara softskill berkembang melalui pengalaman dan interaksi sosial. .
NPM : 2313053198
Hardskill dan softskill memiliki kriteria yang berbeda karena mencerminkan jenis kemampuan yang berbeda. Hardskill adalah kemampuan teknis atau spesifik yang dapat diukur dan diajarkan secara formal, seperti penguasaan software, kemampuan berbahasa asing, atau keterampilan teknis lainnya. Penilaian hardskill biasanya objektif dan berdasarkan hasil konkret, seperti nilai ujian, atau pencapaian tertentu.
Sedangkan, softskill berhubungan dengan kemampuan interpersonal dan intrapersonal, seperti komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, dan empati. Penilaian softskill cenderung bersifat subjektif, dilakukan melalui observasi perilaku atau tanggapan dari orang lain, seperti kemampuan memecahkan masalah atau menangani konflik. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada sifatnya, dimana hardskill bersifat teknis dan dapat dipelajari melalui pelatihan formal, sementara softskill berkembang melalui pengalaman dan interaksi sosial. .
Nama: Alifia Lintang Prameswari
NPM: 2313053201
Kelas: 3/G
Hardskill dan softskill adalah dua kategori keterampilan yang penting, tetapi memiliki perbedaan yang cukup mendasar.
Hardskill merujuk pada keterampilan teknis atau kemampuan yang dapat dipelajari secara spesifik, biasanya berkaitan dengan bidang tertentu, seperti matematika, penggunaan perangkat lunak, keterampilan bahasa, atau kemampuan fisik dalam profesi tertentu. Kriteria untuk menilai hardskill cenderung lebih objektif dan terukur. Misalnya, jika seseorang menguasai program komputer tertentu, kita bisa menguji sejauh mana mereka memahami dan mengaplikasikan program tersebut melalui ujian atau tes praktis. Hardskill biasanya dipelajari melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman langsung dalam pekerjaan.
Sedangkan, softskill adalah keterampilan yang lebih berkaitan dengan cara kita berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana kita mengelola diri sendiri dalam berbagai situasi. Softskill mencakup kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, dan kecerdasan emosional. Kriteria untuk menilai softskill sering kali lebih subjektif dan sulit diukur secara langsung, karena melibatkan aspek kepribadian dan perilaku yang beragam. Misalnya, seseorang yang mampu bekerja dalam tim dengan baik mungkin sulit untuk diuji dalam bentuk tes formal, tetapi dapat dinilai melalui observasi, feedback dari orang lain, atau evaluasi kinerja dalam situasi nyata.
Jadi, perbedaan utama antara hardskill dan softskill adalah bahwa hardskill lebih mudah diukur dan berkaitan dengan kemampuan teknis yang spesifik, sementara softskill lebih sulit diukur dan berkaitan dengan kualitas pribadi serta interaksi sosial.
NPM: 2313053201
Kelas: 3/G
Hardskill dan softskill adalah dua kategori keterampilan yang penting, tetapi memiliki perbedaan yang cukup mendasar.
Hardskill merujuk pada keterampilan teknis atau kemampuan yang dapat dipelajari secara spesifik, biasanya berkaitan dengan bidang tertentu, seperti matematika, penggunaan perangkat lunak, keterampilan bahasa, atau kemampuan fisik dalam profesi tertentu. Kriteria untuk menilai hardskill cenderung lebih objektif dan terukur. Misalnya, jika seseorang menguasai program komputer tertentu, kita bisa menguji sejauh mana mereka memahami dan mengaplikasikan program tersebut melalui ujian atau tes praktis. Hardskill biasanya dipelajari melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman langsung dalam pekerjaan.
Sedangkan, softskill adalah keterampilan yang lebih berkaitan dengan cara kita berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana kita mengelola diri sendiri dalam berbagai situasi. Softskill mencakup kemampuan komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, dan kecerdasan emosional. Kriteria untuk menilai softskill sering kali lebih subjektif dan sulit diukur secara langsung, karena melibatkan aspek kepribadian dan perilaku yang beragam. Misalnya, seseorang yang mampu bekerja dalam tim dengan baik mungkin sulit untuk diuji dalam bentuk tes formal, tetapi dapat dinilai melalui observasi, feedback dari orang lain, atau evaluasi kinerja dalam situasi nyata.
Jadi, perbedaan utama antara hardskill dan softskill adalah bahwa hardskill lebih mudah diukur dan berkaitan dengan kemampuan teknis yang spesifik, sementara softskill lebih sulit diukur dan berkaitan dengan kualitas pribadi serta interaksi sosial.
Nama : Juwita Juwandono
NPM : 2313053199
Perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill terletak pada jenis kemampuan yang diukur dan bagaimana keduanya diterapkan dalam konteks profesional maupun kehidupan sehari-hari.
Perbedaan utama adalah bahwa hardskill lebih fokus pada kemampuan teknis yang dapat dipelajari dan diukur secara objektif, sementara softskill lebih berhubungan dengan kemampuan berinteraksi, berkomunikasi, dan beradaptasi dalam berbagai situasi sosial atau profesional. Keduanya sangat penting dalam dunia kerja, dan keseimbangan antara keduanya sering kali menjadi faktor penentu dalam keberhasilan karir seseorang.
Penilaian terhadap hardskill biasanya didasarkan pada tingkat keahlian atau kompetensi yang dapat diukur dengan ujian, sertifikasi, atau kinerja praktis. Penilaiannya bersifat lebih jelas dan terukur. Penilaian terhadap softskill lebih subjektif dan sering kali berdasarkan observasi atau umpan balik dari orang lain. Penilaiannya bisa bersifat kualitatif, misalnya melalui wawancara, penilaian 360 derajat, atau evaluasi terhadap dinamika kelompok.
NPM : 2313053199
Perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill terletak pada jenis kemampuan yang diukur dan bagaimana keduanya diterapkan dalam konteks profesional maupun kehidupan sehari-hari.
Perbedaan utama adalah bahwa hardskill lebih fokus pada kemampuan teknis yang dapat dipelajari dan diukur secara objektif, sementara softskill lebih berhubungan dengan kemampuan berinteraksi, berkomunikasi, dan beradaptasi dalam berbagai situasi sosial atau profesional. Keduanya sangat penting dalam dunia kerja, dan keseimbangan antara keduanya sering kali menjadi faktor penentu dalam keberhasilan karir seseorang.
Penilaian terhadap hardskill biasanya didasarkan pada tingkat keahlian atau kompetensi yang dapat diukur dengan ujian, sertifikasi, atau kinerja praktis. Penilaiannya bersifat lebih jelas dan terukur. Penilaian terhadap softskill lebih subjektif dan sering kali berdasarkan observasi atau umpan balik dari orang lain. Penilaiannya bisa bersifat kualitatif, misalnya melalui wawancara, penilaian 360 derajat, atau evaluasi terhadap dinamika kelompok.
Nama: Diojuna Akbar Artanto
NPM: 2313053195
Perbedaan Kriteria Nilai Hardskill dan softskill
hard skill adalah keterampilan teknis yang spesifik dan dapat diukur secara jelas. hard skill biasanya dipelajari melalui pendidikan formal atau pelatihan khusus seperti kemampuan dalam bahasa asing, pengkodean atau keterampilan akuntansi. kemampuan-kemampuan ini penting karena menjadi bukti kompetensi seseorang di bidang tertentu yang biasanya dibutuhkan dalam pekerjaan atau proyek spesifik.
softskill adalah keterampilan interpersonal dan emosional membuat seseorang berinteraksi dengan baik dan terhadap persatuan berbagai situasi. contoh softskill termasuk komunikasi kepemimpinan pemecahan masalah dan manajemen stress.
Softskill diukur karena sifatnya subjektif, namun dapat diamati melalui perilaku atau penilaian dari orang lain.
Secara umum, hard skill memungkinkan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas teknis, sementara soft skill memampukan mereka untuk melakukannya dengan cara yang efektif, kolaboratif dan adaptif.
NPM: 2313053195
Perbedaan Kriteria Nilai Hardskill dan softskill
hard skill adalah keterampilan teknis yang spesifik dan dapat diukur secara jelas. hard skill biasanya dipelajari melalui pendidikan formal atau pelatihan khusus seperti kemampuan dalam bahasa asing, pengkodean atau keterampilan akuntansi. kemampuan-kemampuan ini penting karena menjadi bukti kompetensi seseorang di bidang tertentu yang biasanya dibutuhkan dalam pekerjaan atau proyek spesifik.
softskill adalah keterampilan interpersonal dan emosional membuat seseorang berinteraksi dengan baik dan terhadap persatuan berbagai situasi. contoh softskill termasuk komunikasi kepemimpinan pemecahan masalah dan manajemen stress.
Softskill diukur karena sifatnya subjektif, namun dapat diamati melalui perilaku atau penilaian dari orang lain.
Secara umum, hard skill memungkinkan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas teknis, sementara soft skill memampukan mereka untuk melakukannya dengan cara yang efektif, kolaboratif dan adaptif.
Nama : Mella Oktarini
NPM : 2313053222
Menurut saya, perbedaan antara hardskill dan softskill dapat dilihat dari jenis keterampilan, cara pengukurannya, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hardskill adalah keterampilan teknis yang bisa dipelajari dan diukur dengan jelas. Hardskill biasanya mencakup pengetahuan atau keahlian khusus dalam bidang tertentu, seperti kemampuan mengoperasikan komputer, menguasai bahasa asing, atau keterampilan dalam bidang tertentu seperti akuntansi, pemrograman, atau desain grafis. Kriteria untuk menilai hardskill biasanya berbentuk ujian, tes, atau sertifikasi yang bisa menunjukkan sejauh mana seseorang menguasai keterampilan teknis tersebut. Misalnya, kemampuan mengetik cepat atau menguasai software seperti Microsoft Excel adalah contoh keterampilan hardskill yang bisa diuji dan diukur dengan cara yang objektif.
Sementara softskill, berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dan bersikap dalam kehidupan sosial, baik di tempat kerja maupun dalam hubungan pribadi. Softskill lebih sulit diukur karena terkait dengan kemampuan seperti komunikasi, kerjasama, kepemimpinan, empati, dan kecerdasan emosional. Kriteria softskill melibatkan cara seseorang beradaptasi dengan lingkungan, bagaimana ia bekerja dalam tim, bagaimana ia menyelesaikan konflik, atau seberapa baik ia berkomunikasi dengan orang lain. Meskipun sulit diukur secara langsung seperti hardskill, softskill sangat penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan efektif di lingkungan sosial.
Jadi perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa hardskill lebih fokus pada kemampuan teknis yang bisa dipelajari melalui pendidikan atau pelatihan dan dapat diukur dengan cara yang konkret. Sedangkan, softskill lebih berhubungan dengan aspek pribadi dan sosial yang lebih sulit diukur, tetapi sangat penting untuk keberhasilan dalam kehidupan profesional maupun sosial.
NPM : 2313053222
Menurut saya, perbedaan antara hardskill dan softskill dapat dilihat dari jenis keterampilan, cara pengukurannya, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hardskill adalah keterampilan teknis yang bisa dipelajari dan diukur dengan jelas. Hardskill biasanya mencakup pengetahuan atau keahlian khusus dalam bidang tertentu, seperti kemampuan mengoperasikan komputer, menguasai bahasa asing, atau keterampilan dalam bidang tertentu seperti akuntansi, pemrograman, atau desain grafis. Kriteria untuk menilai hardskill biasanya berbentuk ujian, tes, atau sertifikasi yang bisa menunjukkan sejauh mana seseorang menguasai keterampilan teknis tersebut. Misalnya, kemampuan mengetik cepat atau menguasai software seperti Microsoft Excel adalah contoh keterampilan hardskill yang bisa diuji dan diukur dengan cara yang objektif.
Sementara softskill, berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dan bersikap dalam kehidupan sosial, baik di tempat kerja maupun dalam hubungan pribadi. Softskill lebih sulit diukur karena terkait dengan kemampuan seperti komunikasi, kerjasama, kepemimpinan, empati, dan kecerdasan emosional. Kriteria softskill melibatkan cara seseorang beradaptasi dengan lingkungan, bagaimana ia bekerja dalam tim, bagaimana ia menyelesaikan konflik, atau seberapa baik ia berkomunikasi dengan orang lain. Meskipun sulit diukur secara langsung seperti hardskill, softskill sangat penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan efektif di lingkungan sosial.
Jadi perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa hardskill lebih fokus pada kemampuan teknis yang bisa dipelajari melalui pendidikan atau pelatihan dan dapat diukur dengan cara yang konkret. Sedangkan, softskill lebih berhubungan dengan aspek pribadi dan sosial yang lebih sulit diukur, tetapi sangat penting untuk keberhasilan dalam kehidupan profesional maupun sosial.
Nama: Nurul Fadilah
NPM: 2313053217
Hardskill dan softskill memiliki perbedaan yang signifikan. Hardskill adalah keterampilan teknis yang dapat diukur dan biasanya diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan formal, seperti kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak atau analisis data. Kriteria untuk hardskill bersifat objektif dan dapat dinilai melalui ujian atau sertifikasi.
Di sisi lain, softskill mencakup keterampilan interpersonal dan karakter, seperti komunikasi, empati, dan kepemimpinan. Kriteria untuk softskill lebih subjektif dan sering dinilai melalui observasi dan interaksi di lingkungan sosial atau profesional.
Keduanya penting, hardskill diperlukan untuk memenuhi tuntutan teknis pekerjaan, sedangkan softskill berperan dalam interaksi dan kolaborasi di tempat kerja. Mengembangkan kedua jenis keterampilan ini secara bersamaan sangat penting untuk kesuksesan individu dalam karir.
NPM: 2313053217
Hardskill dan softskill memiliki perbedaan yang signifikan. Hardskill adalah keterampilan teknis yang dapat diukur dan biasanya diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan formal, seperti kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak atau analisis data. Kriteria untuk hardskill bersifat objektif dan dapat dinilai melalui ujian atau sertifikasi.
Di sisi lain, softskill mencakup keterampilan interpersonal dan karakter, seperti komunikasi, empati, dan kepemimpinan. Kriteria untuk softskill lebih subjektif dan sering dinilai melalui observasi dan interaksi di lingkungan sosial atau profesional.
Keduanya penting, hardskill diperlukan untuk memenuhi tuntutan teknis pekerjaan, sedangkan softskill berperan dalam interaksi dan kolaborasi di tempat kerja. Mengembangkan kedua jenis keterampilan ini secara bersamaan sangat penting untuk kesuksesan individu dalam karir.
Nama: Rizka Apriliana
NPM: 2313053197
Hardskill merupakan keterampilan teknis atau pengetahuan yang dapat diukur dan diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, atau sertifikasi. Keterampilan ini biasanya terkait dengan tugas atau pekerjaan tertentu, seperti kemampuan mengoperasikan perangkat lunak, pemrograman, atau keahlian dalam bidang teknik. Sedangkan, softskill merupakan kemampuan interpersonal dan pengelolaan diri yang mempengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain dan menyelesaikan tugas dalam konteks sosial. Dapat meliputi kemampuan komunikasi, kerjasama, kepemimpinan, dan manajemen waktu, yang lebih sulit diukur secara objektif dan sering kali berkembang melalui pengalaman sosial dan refleksi pribadi.
NPM: 2313053197
Hardskill merupakan keterampilan teknis atau pengetahuan yang dapat diukur dan diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, atau sertifikasi. Keterampilan ini biasanya terkait dengan tugas atau pekerjaan tertentu, seperti kemampuan mengoperasikan perangkat lunak, pemrograman, atau keahlian dalam bidang teknik. Sedangkan, softskill merupakan kemampuan interpersonal dan pengelolaan diri yang mempengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain dan menyelesaikan tugas dalam konteks sosial. Dapat meliputi kemampuan komunikasi, kerjasama, kepemimpinan, dan manajemen waktu, yang lebih sulit diukur secara objektif dan sering kali berkembang melalui pengalaman sosial dan refleksi pribadi.
NAMA : Arief Darmawan
NPM : 2353053033
Hardskill dan softskill memiliki perbedaan mendasar karena fokus dan sifatnya yang tidak sama.
Hardskill adalah keterampilan teknis atau kemampuan spesifik yang dapat diukur secara objektif, seperti keahlian dalam menggunakan software, bahasa pemrograman, atau pengoperasian mesin. Penilaiannya biasanya mencakup aspek akurasi, kecepatan, dan kualitas hasil pekerjaan.
Softskill adalah kemampuan non-teknis yang lebih berhubungan dengan aspek interpersonal dan emosional, seperti komunikasi, kerja sama, atau manajemen waktu. Penilaian softskill dilakukan dengan mengamati perilaku, sikap, serta cara seseorang menyelesaikan masalah atau berinteraksi dengan orang lain.
Perbedaan utamanya terletak pada metode pengukuran: hardskill dinilai secara kuantitatif dan objektif, sementara softskill bersifat lebih kualitatif dan cenderung subjektif.
NPM : 2353053033
Hardskill dan softskill memiliki perbedaan mendasar karena fokus dan sifatnya yang tidak sama.
Hardskill adalah keterampilan teknis atau kemampuan spesifik yang dapat diukur secara objektif, seperti keahlian dalam menggunakan software, bahasa pemrograman, atau pengoperasian mesin. Penilaiannya biasanya mencakup aspek akurasi, kecepatan, dan kualitas hasil pekerjaan.
Softskill adalah kemampuan non-teknis yang lebih berhubungan dengan aspek interpersonal dan emosional, seperti komunikasi, kerja sama, atau manajemen waktu. Penilaian softskill dilakukan dengan mengamati perilaku, sikap, serta cara seseorang menyelesaikan masalah atau berinteraksi dengan orang lain.
Perbedaan utamanya terletak pada metode pengukuran: hardskill dinilai secara kuantitatif dan objektif, sementara softskill bersifat lebih kualitatif dan cenderung subjektif.
Nama : Salma Qothifatun Nabiila
NPM : 2313053219
Hard skill adalah keterampilan atau pengetahuan teknis yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan, yang biasanya dapat diukur atau diuji, seperti kemampuan dalam mengoperasikan perangkat lunak, teknik tertentu, atau pemahaman konsep-konsep khusus dalam bidang tertentu. Soft skill adalah kemampuan interpersonal atau atribut pribadi yang membantu seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjalankan pekerjaan dengan efektif, seperti komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, empati, dan manajemen waktu.
NPM : 2313053219
Hard skill adalah keterampilan atau pengetahuan teknis yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan, yang biasanya dapat diukur atau diuji, seperti kemampuan dalam mengoperasikan perangkat lunak, teknik tertentu, atau pemahaman konsep-konsep khusus dalam bidang tertentu. Soft skill adalah kemampuan interpersonal atau atribut pribadi yang membantu seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjalankan pekerjaan dengan efektif, seperti komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, empati, dan manajemen waktu.
Nama: Ahmat Nuryasir
NPM: 2313053207
Penilaian hard skill dan soft skill memiliki karakteristik dan kriteria yang berbeda dalam proses evaluasinya. Hard skill cenderung lebih mudah diukur karena bersifat teknis dan dapat dinilai secara objektif melalui standar yang jelas, seperti hasil tes, sertifikasi, atau demonstrasi keterampilan spesifik. Kriteria penilaian hard skill biasanya menggunakan parameter kuantitatif yang terukur, misalnya skala numerik, persentase keberhasilan, atau tingkat akurasi dalam menyelesaikan tugas teknis. Di sisi lain, soft skill memiliki kriteria penilaian yang lebih kompleks dan subjektif karena berkaitan dengan kemampuan interpersonal dan perilaku. Penilaian soft skill seringkali membutuhkan observasi jangka panjang dan melibatkan berbagai indikator kualitatif seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, atau menyelesaikan masalah. Metode penilaiannya dapat berupa observasi perilaku, umpan balik dari rekan kerja, atau evaluasi performa dalam situasi yang membutuhkan keterampilan interpersonal. Meskipun kriteria penilaian soft skill tidak semudah mengukur hard skill, keduanya sama pentingnya dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam lingkungan profesional. Oleh karena itu, sistem penilaian yang komprehensif perlu mengintegrasikan kedua aspek ini untuk memberikan gambaran yang lebih utuh tentang kompetensi seseorang.
NPM: 2313053207
Penilaian hard skill dan soft skill memiliki karakteristik dan kriteria yang berbeda dalam proses evaluasinya. Hard skill cenderung lebih mudah diukur karena bersifat teknis dan dapat dinilai secara objektif melalui standar yang jelas, seperti hasil tes, sertifikasi, atau demonstrasi keterampilan spesifik. Kriteria penilaian hard skill biasanya menggunakan parameter kuantitatif yang terukur, misalnya skala numerik, persentase keberhasilan, atau tingkat akurasi dalam menyelesaikan tugas teknis. Di sisi lain, soft skill memiliki kriteria penilaian yang lebih kompleks dan subjektif karena berkaitan dengan kemampuan interpersonal dan perilaku. Penilaian soft skill seringkali membutuhkan observasi jangka panjang dan melibatkan berbagai indikator kualitatif seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, atau menyelesaikan masalah. Metode penilaiannya dapat berupa observasi perilaku, umpan balik dari rekan kerja, atau evaluasi performa dalam situasi yang membutuhkan keterampilan interpersonal. Meskipun kriteria penilaian soft skill tidak semudah mengukur hard skill, keduanya sama pentingnya dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam lingkungan profesional. Oleh karena itu, sistem penilaian yang komprehensif perlu mengintegrasikan kedua aspek ini untuk memberikan gambaran yang lebih utuh tentang kompetensi seseorang.
Putri Utami
2313053205
3G
perbedaan kriteria nilai hardskill dan softskill
Hard Skills meerupakan keterampilan teknis yang dapat diukur dan dipelajari secara formal, seperti kemampuan menggunakan perangkat lunak, penguasaan bahasa pemrograman, kemampuan desain grafis, atau keterampilan dalam analisis data. Hard skills biasanya dapat diukur dengan ujian atau tes teknis. Kriteria penilaiannya bersifat objektif dan dapat diverifikasi, misalnya melalui ujian, tes sertifikasi, atau pengalaman langsung dalam mengerjakan tugas teknis. Nilai dari hard skills umumnya bersifat lebih terukur dan konkret.
Soft Skills merupakan keterampilan non-teknis yang lebih berkaitan dengan interaksi sosial dan cara seseorang berkomunikasi, bekerja dalam tim, atau menangani konflik. Contoh soft skills meliputi komunikasi efektif, empati, kepemimpinan, keterampilan manajerial, dan kemampuan beradaptasi. Penilaiannya cenderung lebih subjektif, karena melibatkan faktor-faktor psikologis dan perilaku yang sulit diukur secara langsung. Biasanya penilaian soft skills dilakukan melalui observasi atau umpan balik dari rekan kerja, atasan, atau evaluasi diri.
2313053205
3G
perbedaan kriteria nilai hardskill dan softskill
Hard Skills meerupakan keterampilan teknis yang dapat diukur dan dipelajari secara formal, seperti kemampuan menggunakan perangkat lunak, penguasaan bahasa pemrograman, kemampuan desain grafis, atau keterampilan dalam analisis data. Hard skills biasanya dapat diukur dengan ujian atau tes teknis. Kriteria penilaiannya bersifat objektif dan dapat diverifikasi, misalnya melalui ujian, tes sertifikasi, atau pengalaman langsung dalam mengerjakan tugas teknis. Nilai dari hard skills umumnya bersifat lebih terukur dan konkret.
Soft Skills merupakan keterampilan non-teknis yang lebih berkaitan dengan interaksi sosial dan cara seseorang berkomunikasi, bekerja dalam tim, atau menangani konflik. Contoh soft skills meliputi komunikasi efektif, empati, kepemimpinan, keterampilan manajerial, dan kemampuan beradaptasi. Penilaiannya cenderung lebih subjektif, karena melibatkan faktor-faktor psikologis dan perilaku yang sulit diukur secara langsung. Biasanya penilaian soft skills dilakukan melalui observasi atau umpan balik dari rekan kerja, atasan, atau evaluasi diri.
Nama: Marsya Aulia
NPM: 2313053218
Kelas: 3G
Perbedaan kriteria hard skill dan kriteria soft skill
Hard skill merupakan keterampilan yang bersifat konkret dan dapat diukur secara objektif keterampilan ini biasanya diperoleh melalui pendidikan formal pelatihan atau pengalaman kerja yang khusus. Contoh dari hard skill meliputi kemampuan teknis dalam bidang seperti program komputer, penggunaan perangkat lunak tertentu, keahlian dalam bahasa asing, analisis data, atau pengetahuan dalam bidang ilmu pengetahuan khusus seperti kedokteran ataupun teknik.
Sedangkan soft skill merupakan keterampilan non-teknis yang melibatkan aspek interpersonal, kepemimpinan, komunikasi, kerjasama, adaptabilitas, kreativitas, dan juga pemecahan masalah. Keterampilan ini lebih terkait dengan sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Contoh soft skill meliputi kemampuan komunikasi efektif, kerjasama tim, kepemimpinan, empati, negosiasi, ketahanan mental, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan.
NPM: 2313053218
Kelas: 3G
Perbedaan kriteria hard skill dan kriteria soft skill
Hard skill merupakan keterampilan yang bersifat konkret dan dapat diukur secara objektif keterampilan ini biasanya diperoleh melalui pendidikan formal pelatihan atau pengalaman kerja yang khusus. Contoh dari hard skill meliputi kemampuan teknis dalam bidang seperti program komputer, penggunaan perangkat lunak tertentu, keahlian dalam bahasa asing, analisis data, atau pengetahuan dalam bidang ilmu pengetahuan khusus seperti kedokteran ataupun teknik.
Sedangkan soft skill merupakan keterampilan non-teknis yang melibatkan aspek interpersonal, kepemimpinan, komunikasi, kerjasama, adaptabilitas, kreativitas, dan juga pemecahan masalah. Keterampilan ini lebih terkait dengan sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Contoh soft skill meliputi kemampuan komunikasi efektif, kerjasama tim, kepemimpinan, empati, negosiasi, ketahanan mental, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan.
Nama : Fauzya Putri Ramadani
NPM : 2313053221
Menurut saya, kriteria nilai Hardskill merujuk pada kemampuan teknis yang dapat diukur dan biasanya diperoleh melalui pendidikan formal atau pelatihan. Kriteria penilaian hardskill bersifat objektif, seperti nilai ujian, proyek, atau sertifikasi yang menunjukkan tingkat penguasaan.
Sedangkan kriteria nilai Softskill mencakup keterampilan interpersonal dan karakter, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja dalam tim. Kriteria penilaian softskill lebih subjektif dan sering kali dinilai melalui observasi atau umpan balik.
NPM : 2313053221
Menurut saya, kriteria nilai Hardskill merujuk pada kemampuan teknis yang dapat diukur dan biasanya diperoleh melalui pendidikan formal atau pelatihan. Kriteria penilaian hardskill bersifat objektif, seperti nilai ujian, proyek, atau sertifikasi yang menunjukkan tingkat penguasaan.
Sedangkan kriteria nilai Softskill mencakup keterampilan interpersonal dan karakter, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja dalam tim. Kriteria penilaian softskill lebih subjektif dan sering kali dinilai melalui observasi atau umpan balik.
Nama : Husna Humaira
Npm : 2353053031
Perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill terletak pada sifat dan pengukurannya.
Hardskill merujuk pada keterampilan teknis atau kemampuan yang dapat diukur secara objektif dan biasanya berkaitan dengan pengetahuan atau keahlian tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal atau pelatihan. Kriteria nilai hardskill seringkali lebih terukur, seperti nilai ujian, sertifikasi, atau hasil pekerjaan yang dapat dihitung atau diuji, seperti kemampuan dalam menggunakan software, matematika, atau penguasaan bahasa asing.
Sementara itu, softskill lebih berkaitan dengan keterampilan interpersonal dan kemampuan beradaptasi yang berhubungan dengan sikap, emosi, dan komunikasi. Kriteria nilai softskill lebih sulit diukur secara objektif, karena mencakup aspek seperti kemampuan bekerja dalam tim, kepemimpinan, komunikasi, dan pemecahan masalah. Penilaian softskill seringkali dilakukan melalui observasi atau feedback dari rekan kerja, manajer, atau melalui studi kasus, dan lebih bersifat kualitatif.
Secara singkat, hardskill lebih berfokus pada keterampilan teknis yang dapat diukur dengan cara yang jelas, sementara softskill berfokus pada kemampuan sosial dan emosional yang lebih subjektif dan lebih sulit untuk diukur secara kuantitatif.
Npm : 2353053031
Perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill terletak pada sifat dan pengukurannya.
Hardskill merujuk pada keterampilan teknis atau kemampuan yang dapat diukur secara objektif dan biasanya berkaitan dengan pengetahuan atau keahlian tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal atau pelatihan. Kriteria nilai hardskill seringkali lebih terukur, seperti nilai ujian, sertifikasi, atau hasil pekerjaan yang dapat dihitung atau diuji, seperti kemampuan dalam menggunakan software, matematika, atau penguasaan bahasa asing.
Sementara itu, softskill lebih berkaitan dengan keterampilan interpersonal dan kemampuan beradaptasi yang berhubungan dengan sikap, emosi, dan komunikasi. Kriteria nilai softskill lebih sulit diukur secara objektif, karena mencakup aspek seperti kemampuan bekerja dalam tim, kepemimpinan, komunikasi, dan pemecahan masalah. Penilaian softskill seringkali dilakukan melalui observasi atau feedback dari rekan kerja, manajer, atau melalui studi kasus, dan lebih bersifat kualitatif.
Secara singkat, hardskill lebih berfokus pada keterampilan teknis yang dapat diukur dengan cara yang jelas, sementara softskill berfokus pada kemampuan sosial dan emosional yang lebih subjektif dan lebih sulit untuk diukur secara kuantitatif.