Forum Analisis Jurnal 1

Forum Analisis Jurnal 1

Number of replies: 35

Lampirkan analisis anda mengenai jurnal diatas, dengan menyertakan identitas diri seperti nama dan NPM.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Arianti Chandra -
Arianti Chandra
2313053210
3/G
Analisis Jurnal 1: PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH 

Sekolah yang baik adalah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai disamping kegiatan pengajaran ilmu. Amstrong (2006: 17). Pendidikan moral di sekolah yang bersifat komprehensif, yang melibatkan berbagai komponen: pendidik, materi, metode, dan evaluasinya. Tulisan ini akan membahas komponen pendidikan moral tersebut sebagai unsur penting yang harus diperhatikan agar pendidikan moral di sekolah dapat berjalan dengan lebih optimal. Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah dasar Islam di Sleman yang memfokuskan pada pendidikan moral bagi siswa-siswanya sebagai tujuan sekolah yang penting di samping pendidikan intelektual. Komponen komponen pendidikan moral yang diterapkan pada sekolah ini antara lain:

a. Pendidikan Moral di Sekolah, dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Hal
tersebut juga diamanatkan didalam tujuan pendidikan. Selain itu, guru juga bertugas untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang mulia dalam diri peserta didik. Oleh karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.
b. Materi Pendidikan Moral, materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c. Metode Pendidikan Moral, metode pendidikan moral dibagi dalam 5 kategori besar metode pendidikan: moral yaitu penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, metode keteladanan, metode klasifikasi nilai, metode fasilitas nilai , dan metode keterampilan nilai moral.
d. Evaluasi Pendidikan Moral, Agar tujuan pendidikan nilai yang berwujud perilaku yang diharapkan dapat tercapai, subjek didik harus sudah memiliki kemampuan berpikir/bernalar
dalam permasalahan nilai/moral sampai dapat membuat keputusan secara mandiri dalam menentukan tindakan apa yang harus dilakukan. Dalam hal evaluasi afektif, tahap tahap perkembangannya adalah sebagai berikut:
-Impersonal, egocentric: tidak jelas strukturnya.
-Heteronomous: berstruktur uni-
lateral, vertikal.
-Antarpribadi: berstruktur horizontal, bilateral.
-Psychological-personal: menjadi
dasar keterlibatan orang lain atau
komitmen pada sesuatu yang ideal.
-Autonomous: didominasi oleh sifat otonomi.
-Integritous: memiliki integritas,
mampu mengontrol diri secara sadar.

Pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh. Dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Salsa Widia Prasasti -
Nama : Salsa Widia Prasasti
NPM : 2313053215
kelas : 3/G

PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

Jurnal ini menekankan bahwa pendidikan moral di sekolah sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berkualitas. Meskipun orang tua memiliki peran utama dalam mendidik moral anak, guru juga memiliki tanggung jawab yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga institusi pendidikan.
Jurnal ini juga mencantumkan referensi dari berbagai penulis terkemuka dalam bidang pendidikan dan pengembangan karakter, seperti Henry A. Giroux dan Thomas Lickona. Ini menunjukkan bahwa argumen yang diajukan didukung oleh literatur yang kuat dan relevan.
Jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya pendidikan moral di sekolah dan berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengimplementasikannya. Dengan pendekatan yang komprehensif, diharapkan pendidikan moral dapat menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki moral yang baik. Hal ini sangat penting untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Putri Utami -
Putri Utami
2313053205
3G

Jurnal yang berjudul "Pendidikan moral disekolah" membahas tentang pendidikan moral dalam konteks pendidikan Islam, dengan fokus pada evaluasi sikap dan perilaku siswa. Pentingnya Evaluasi Sikap dan Perilaku, evaluasi dalam pendidikan Islam lebih berorientasi pada penguasaan sikap dan perilaku daripada aspek kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan moral dianggap sebagai fondasi yang lebih penting dalam membentuk karakter siswa, yang sejalan dengan pandangan Samsu Nizar (2002) bahwa pendidikan moral harus mengedepankan pengembangan sikap dan perilaku yang baik . selain itu Peran Keteladanan, dalam masyarakat modern, keteladanan dari orang tua dan guru menjadi sangat penting. Jurnal ini mencatat bahwa anak-anak lebih cenderung meniru perilaku daripada hanya mengingat kata-kata. Ini menunjukkan bahwa tindakan nyata dari orang dewasa di sekitar anak memiliki dampak yang lebih besar dalam proses pendidikan moral .
Metode Klarifikasi Nilai, metode klarifikasi nilai yang digunakan dalam masyarakat liberal, di mana moral diperkenalkan melalui proses penjelasan dan pencerahan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan moral tidak hanya mengandalkan pengajaran langsung, tetapi juga memerlukan pemahaman yang mendalam dari siswa tentang nilai-nilai yang diajarkan. Fasilitas dan Sarana Pendidikan pada jurnal ini memberikan contoh konkret tentang fasilitas yang mendukung pendidikan moral, seperti ruang diskusi, perpustakaan, dan kegiatan luar kelas yang berorientasi pada pengembangan moral. Ini menunjukkan bahwa lingkungan fisik dan kegiatan yang disediakan oleh sekolah dapat berkontribusi pada pembelajaran moral siswa .
Secara intinya jurnal ini membahas tentang pentingnya pendidikan moral dalam konteks pendidikan Islam, serta berbagai metode dan pendekatan yang dapat digunakan untuk mengimplementasikannya secara efektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Batin Kiani -
Nama : Batin Kiani
Npm : 2353053017

PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

Jurnal tersebut membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membentuk generasi muda yang berkualitas. Pendidikan moral harus dirancang secara komprehensif, melibatkan peran orang tua dan guru, serta mencakup materi, metode, dan evaluasi yang tepat. Metode yang digunakan dalam pendidikan moral termasuk bercerita, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan pengembangan keterampilan nilai moral. Evaluasi pendidikan moral berfokus pada penalaran, perasaan, dan perilaku peserta didik. Kesimpulannya, pendidikan moral yang serius dan terencana di sekolah sangat penting untuk menciptakan individu yang cerdas secara intelektual dan bermoral baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Arum Suryaning Astuti -
Nama : Arum Suryaning Astuti
NPM : 2353053018

Jurnal ini membahas tentang Pendidikan Moral di Sekolah. Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk membangun generasi bang yang berkualitas. Walaupun peran utama untuk mendidik moral anak adalah di tangan ornag tua mereka, guru di sekolah juga berperan besar untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya.
Dalam hasil dan pembahasan jurnal ini membahas
Materi Pendidikan Moral: pada intinya materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermor dalam kaitan dengan diri sendiri, miral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Zuriah, 2010).

Metode Pendidikan Moral: Kirschenbaum (1995:31) menguskan 10p cara atau metode pendidikan moral, yang dipayungi dalam lima kategoru besar metode pendidikan moral yaitu oenanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, modeling nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral , pelaksaan program pendidikan nilai di sekolah. Metode lIn yang lebih sesuai yaitu inkulkasi atau penanaman nilai:
a. Inkulkalsi nilai
b. Metode keteladanan
c. Metode klarifikasi nilai
d. Metode fasilitas nilai
e. Metode keterampilan nilai moral

Evaluasi Pendidikan Moral:
Di samping keempat aspek (isi, metode, proses dan pendidik), pendidikan nilai juga memerlukan evaluai yang komperhensif. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Tujuan pendidikan nilai meliputi tiga kawasan, yaknu penalan nilai/moral dan perilaku nilai/moral. Maka, evaluasi pendidikan nilai juga mencakup tiga ranah tersebut. Berupa evaluasi penalaran moral, evaluasi karakteristik afektif, dan evaluasi perilaku.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Siti Nur Khalimah -
Nama: Siti Nur Khalimah
NPM: 2313053212

Pendidikan moral di sekolah merupakan komponen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa. Tujuan utamanya adalah mengembangkan nilai-nilai etika seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan rasa keadilan, yang esensial bagi individu agar dapat berkontribusi positif dalam masyarakat.

1. Metode Pengajaran
Metode pendidikan moral meliputi pendekatan langsung (pengajaran eksplisit melalui diskusi dan ceramah), pendekatan tidak langsung (integrasi nilai-nilai moral dalam mata pelajaran lain), dan pembelajaran berbasis pengalaman (kegiatan kerja kelompok atau pengabdian masyarakat).

2. Tantangan
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam implementasi pendidikan moral antara lain:
a. Perbedaan nilai budaya: Latar belakang siswa yang beragam sering kali mempersulit penanaman nilai yang universal.
b. Pengaruh eksternal: Media sosial, lingkungan, dan keluarga memiliki dampak besar pada moral siswa.
c. Kompetensi guru: Tidak semua guru memiliki keahlian yang cukup untuk mengintegrasikan pendidikan moral secara efektif.

3. Dampak Pendidikan Moral
Studi menunjukkan bahwa pendidikan moral yang efektif dapat:
- Mengurangi perilaku menyimpang seperti bullying.
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat keputusan etis.
- Menciptakan lingkungan sekolah yang lebih harmonis.

Untuk memperkuat pendidikan moral di sekolah, beberapa langkah penting meliputi:
- Pelatihan guru agar mampu mengajarkan nilai-nilai moral secara efektif.
- Pengembangan kurikulum yang relevan dengan konteks siswa.
- Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk mendukung proses pendidikan moral.

Pendidikan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga memerlukan sinergi dari berbagai pihak untuk menciptakan generasi yang bermoral dan berintegritas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Fitri Aisyiyah -
Nama : Fitri Aisyiyah
NPM : 2313053202
Analisis jurnal 1

Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" oleh Rukiyati menjelaskan pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai hasil kerjasama keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan moral harus dirancang secara menyeluruh agar berhasil.
Dalam jurnal ini dijelaskan tentang tujuan Pendidikan Moral. Pendidikan moral bertujuan menciptakan generasi muda yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik, seperti yang pernah dijelaskan Aristoteles.
Selanjutnya dijelaskan mengenai komponen penting pendidikan moral. Adapun komponen penting itu yaitu :
1. Pendidik : Guru punya peran utama karena menjadi teladan. Semua pihak di sekolah, termasuk staf lain, juga ikut mendukung.
2. Materi : Isi pembelajaran moral harus mencakup nilai-nilai untuk diri sendiri, sesama, alam, dan Tuhan, yang disampaikan dengan toleransi.
3. Metode : Cara pembelajaran melibatkan kegiatan seperti membaca buku bermoral, bercerita, dan program pembentukan nilai lainnya.
4. Evaluasi : Penilaian dilakukan di tiga aspek, yaitu pola pikir, perasaan, dan perilaku siswa untuk memastikan tujuan tercapai.
Selanjutnya dijelaskan juga tantangan dan soslusi penerapan pendidikan moral. Di era modern, pendidikan moral menghadapi tantangan seperti globalisasi dan teknologi. Sekolah perlu berinovasi, misalnya dengan menyediakan fasilitas seperti kantin kejujuran atau kegiatan berbasis moral.
Adapun kesimpulan dari jurnal ini yaitu pendidikan moral membutuhkan kerjasama semua pihak agar dapat mencetak generasi yang berkarakter kuat dan mampu berkontribusi positif untuk masyarakat serta menjaga hubungan baik dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Antin Mutia Putri -
Nama : Antin Mutia Putri
NPM : 2313053213

Analisis jurnal 1

Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" karya Rukiyati membahas pentingnya penerapan pendidikan moral di sekolah, yang melibatkan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Agar berhasil, pendidikan moral harus dirancang secara menyeluruh dan holistik.
Tujuan utama pendidikan moral yang dijelaskan dalam jurnal ini adalah untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter yang baik, sesuai dengan pandangan Aristoteles.
Jurnal ini juga menguraikan beberapa komponen utama dalam pendidikan moral, yaitu:
1. Pendidik: Guru berperan utama sebagai teladan, dan seluruh pihak di sekolah, termasuk staf lainnya, harus mendukung proses ini.
2. Materi: Pembelajaran moral perlu mencakup nilai-nilai tentang diri sendiri, hubungan antar sesama, alam, dan Tuhan, yang disampaikan dengan sikap toleransi.
3. Metode: Pembelajaran moral dilakukan melalui aktivitas seperti membaca buku bermoral, bercerita, dan program-program pembentukan nilai lainnya.
4. Evaluasi: Penilaian dilakukan dalam tiga aspek, yaitu pola pikir, perasaan, dan perilaku siswa, untuk memastikan tercapainya tujuan pendidikan moral.
Selain itu, jurnal ini juga membahas tantangan pendidikan moral di era modern yang dipengaruhi oleh globalisasi dan teknologi. Sekolah perlu berinovasi dengan menyediakan fasilitas atau kegiatan berbasis moral, seperti kantin kejujuran.

Sebagai kesimpulan, pendidikan moral membutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk membentuk generasi yang tidak hanya berkarakter kuat tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif untuk masyarakat dan menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Hesti Badria -
Nama : Hesti Badria
NPM : 2313053206

Pada Artikel ini membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas, baik secara intelektual maupun moral.
1. Peran Sekolah sebagai Mikrosistem :
Sekolah dianggap sebagai lingkungan penting yang memengaruhi perkembangan moral siswa, di mana interaksi dengan guru, teman, dan staf sekolah lainnya membentuk moral mereka.
2. Komponen Pendidikan Moral :
Pendidikan moral harus dirancang secara komprehensif, mencakup:
- Pendidik : Tidak hanya guru, tetapi semua warga sekolah berperan sebagai pendidik moral.
- Materi : Meliputi moral terhadap diri sendiri, sesama manusia, alam, dan Tuhan.
- Metode : Termasuk inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan keterampilan moral.
- Evaluasi : Menilai penalaran, perasaan, dan perilaku moral siswa melalui berbagai pendekatan.
3. Tantangan dan Pendekatan Modern :
Dengan perkembangan zaman, pendekatan indoktrinasi dianggap kurang relevan. Pendekatan modern lebih menekankan pada dialog, pemahaman nilai, dan pembiasaan praktik moral.
Sehingga dapat saya tarik kesimpulan yaitu :
Pendidikan moral yang komprehensif di sekolah sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berkualitas. Guru sebagai ujung tombak harus menjadi teladan moral, didukung oleh berbagai metode pembelajaran moral yang relevan. Hasil pendidikan moral diharapkan menciptakan siswa dengan karakter yang baik, mencakup kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Kesuksesan pendidikan moral bergantung pada kolaborasi antara guru, siswa, keluarga, dan masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Dewi Intan Afdillah -
Nama: Dewi Intan Afdillah
NPM: 2313053209

Analisis Jurnal "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH"

Berdasarkan artikel "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH" pendidikan moral anak adalah tanggung jawab banyak pihak. Agar dapat menghasilkan generasi muda yang unggul perlu dilakukan pendidikan moral supaya tidak hanyak intelektualnya saja yang unggul. Selain keluarga, dan lingkungan masyarakat sekolah benar-benar berperan sangat penting. Pendidikan tersebut harus dirancang secara komprehensif agar optimal dan menghasilkan generasi muda yang berkualitas.

Pendidikan moral yang komprehensif harus meliputi beberapa komponen, seperti:
1. Pendidik
Pendidik yang sangat berperan dalam pendidikan moral di sekolah tentu saja guru. Tetapi sejatinya seluruh subjek/ staff di sekolah juga berperan dalam membangun moral peserta didik. Untuk itu guru dan seluruh staff sekolah harus memiliki moral yang baik.
2. Materi
Materi dalam mengajarkan nilai moral kepada peserta didik, tentu bagusnya adalah materi yang mencakup ajaran dan pengalaman yang dikaitkan atau melibatkan diri sendiri.
3. Metode
Seiring dengan berkembangnya zaman metode yang digunakan juga harus mengikuti zaman. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengajarkan pendidikan nilai dan moral adalah metode inkulkasi atau Penanaman nilai. Metode ini dapat dilakukan salah satunya dengan cara mengidentifikasi nilai-nilai, serta membaca buku.

4. Evaluasi
Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan suatu pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan tentunya harus mencangkup; penalaran moral, perasaan moral, dan perilaku moral.


Komponen-komponen tersebut harus ada dalam pendidikan moral agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu menciptakan generasi muda yang berkualitas dari segi intelektual dan moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Dea Puspita -
Nama : Dea Puspita
NPM : 2313053196

Artikel yang berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" menekankan bahwasanya pendidikan moral disekolah harus dilaksnakan secara sungguh-sungguh agar dapat membangun bangsa yang baik. Pendidik utama di sekolah adalah guru, namun peran pendidik moral tidak terbatas pada guru saja, melainkan juga melibatkan pegawai lainnya.

Pendidikan moral di era sekarang mengalami banyak tantangan dengan seiring perkembangan zaman. maka terdapat macam-macam metode yang lebih sesuai
Inklusi nilai atau penanaman nilai

Evaluasi dalam pendidikan moral juga harus dilaksanakan secara baik agar dapat mengetahui tercapai nya atau tidak dari pendidikan moral yang sudah ditanmakan.

Dengan memperhatikan komponen yang telah dijabarkan diharapkan pendidikan moral dapat dapat dicapai dengan lebih optimal sehingga siswa-siswa tersebut dapat menjadi penerus bangsa yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Nurul Aini -
Nama : Nurul Aini
NPM : 2313053208
Analisis Jurnal 1

Jurnal berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" karya Rukiyati menyoroti pentingnya pendidikan moral yang merupakan hasil kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan moral perlu dirancang secara komprehensif agar tujuan pembentukannya tercapai.
Dalam jurnal ini, tujuan pendidikan moral dijelaskan sebagai upaya mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik, sesuai dengan pandangan Aristoteles.
Selain itu, jurnal ini menguraikan empat komponen utama dalam pendidikan moral:
1. Pendidik: Guru menjadi aktor utama sebagai teladan, didukung oleh seluruh staf sekolah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif.
2. Materi: Materi pembelajaran mencakup nilai-nilai yang berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, alam, dan Tuhan, yang diajarkan dengan pendekatan toleransi.
3. Metode: Metode pembelajaran meliputi aktivitas seperti membaca buku bermoral, bercerita, dan program pengembangan nilai.
4. Evaluasi: Penilaian dilakukan pada tiga aspek, yaitu pola pikir, emosi, dan perilaku siswa untuk memastikan tujuan pendidikan moral tercapai.
Jurnal ini juga membahas tantangan dan solusi dalam penerapan pendidikan moral, terutama di era globalisasi dan teknologi. Sekolah perlu berinovasi dengan menyediakan fasilitas seperti kantin kejujuran atau program kegiatan berbasis moral.
Kesimpulannya, pendidikan moral memerlukan kerjasama semua pihak untuk menghasilkan generasi yang berkarakter kuat, mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, serta menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Erlyn Anggis Safitri -
Nama : Erlyn Anggis Safitri
NPM : 2353053020
Kelas : 3/G

Pendidikan Moral di Sekolah
Menurut Bronfenbrenner (1979), sekolah sebagai mikrosistem memengaruhi perkembangan siswa melalui interaksi dengan guru, teman sebaya, dan lingkungan. Selain menjadi tempat pembelajaran akademik, sekolah juga mendukung pengembangan moral, emosional, sosial, dan spiritual siswa.

Fungsi Pendidikan Moral
Noeng Muhadjir (2003) menyatakan bahwa pendidikan bertujuan menumbuhkan kreativitas, nilai insani, dan produktivitas. Pendidikan moral harus mencakup kebersihan, disiplin, kerjasama, toleransi, tanggung jawab, dan hubungan harmonis dengan manusia, alam, serta Tuhan.

Pendekatan Pendidikan Moral
1. Peran Pendidik: Guru dan seluruh warga sekolah berperan sebagai teladan moral.
2. Materi Pendidikan Moral: Nilai-nilai moral terhadap diri sendiri, orang lain, alam, dan Tuhan, termasuk melalui pendidikan agama.
3. Metode: Meliputi inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi, fasilitasi, dan pembiasaan tindakan moral.
4. Evaluasi: Menilai ranah kognitif, afektif, dan perilaku siswa menggunakan observasi jangka panjang.

Relevansi di Era Modern.
Globalisasi dan teknologi menuntut pendekatan moral yang dialogis dan reflektif. Pendidikan moral yang efektif harus direncanakan secara terintegrasi, melibatkan semua komponen sekolah.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Ketut Wira Santika -
Nama : Ketut Wira Santika
NPM : 2313053220

Jurnal ini membahas perlunya pendidikan moral di sekolah yang dilakukan secara serius dengan melibatkan empat komponen utama yaitu pendidik (guru dan seluruh warga sekolah), materi (mencakup moral terhadap diri sendiri, sesama, alam, dan Tuhan), metode (penanaman nilai, keteladanan, klarifikasi, fasilitasi, dan keterampilan), serta evaluasi (meliputi penalaran, afektif, dan perilaku) yang semuanya harus dirancang secara komprehensif untuk mencapai hasil optimal dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya pintar tapi juga bermoral baik. Makna utama jurnal ini adalah pendidikan moral merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat yang memerlukan pendekatan menyeluruh dan berkelanjutan, dimana sekolah berperan penting sebagai ruang publik demokratis untuk membentuk karakter siswa melalui berbagai komponen yang saling mendukung.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Amalia Salsabilla -
Nama: Amalia Salsabilla
NPM : 2313053214

Jurnal yang berjudul “Pendidikan Moral di Sekolah” membahas mengenai pendidikan moral yang ada di sekolah harus dilaksanakan dengan serius untuk membentuk generasi bangsa yang berkualitas. Meskipun tanggung jawab utama pendidikan moral berada pada orang tua, pihak sekolah juga memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan moral siswa. Diperlukan kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki moral yang baik. Pendidikan moral di sekolah harus dirancang komprehensif mencakup berbagai aspek, yaitu:

1. Pendidik yang berperan sebagai ujung tombak. Para guru harus terlebih dahulu memiliki moral yang baik agar dapat menjadi teladan bagi siswa. Tidak hanya guru, seluruh staf sekolah termasuk pegawai tata usaha juga berperan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan moral.
2. Materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Metode pengajaran yang sesuai yaitu inkulkasi nilai atau penanaman nilai, keteladanan, klarrifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan metode keterampilan nilai moral
4. Evaluasi pendidikan moral harus mencakup penalaran moral, karakteristik afektif, dan perilaku siswa.

Dengan memperhatikan dan mengimplementasikan keempat komponen tersebut secara terpadu, sekolah dapat merancang dan melaksanakan pendidikan moral secara lebih efektif. Hasilnya diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga terbentuklah generasi muda yang unggul dan berkarakter.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Rahmadani yusup Alfikri -
Nama:Rahmadani Yusup Alfikri
Npm :2353053032
Dalam jurnal tersebut diberitahukan bahwa pendidikan nilai moral pada sekolah itu sangat penting begitupun dengan guru yang berperan sebagai role model dalam pembelajaran yang akan diberikan oleh peserta didik dan materi apa saja yang diberikan lalu metode dan yang cocok dengan permasalahan yang ada seperti latar belakang era digital dan sebagai macam, terakhir adalah evaluasi nilai moral setelah melakukan metode tersebut kita melihat Apakah ada perkembangan nilai moral di dalam diri anak atau apakah ada perubahan dari moral yang awalnya menyimpang lalu menjadi moral yang baik. 
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Kurnia Citrawati Utami -
Kurnia Citrawati Utami
2353053019

1. Pendahuluan
Jurnal ini menekankan pentingnya pendidikan moral di sekolah sebagai tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah sebagai lingkungan mikro memiliki peran strategis dalam membentuk moral siswa melalui interaksi langsung dengan pendidik dan lingkungan sekolah.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggabungkan teori dari berbagai pakar pendidikan moral (Lickona, Kirschenbaum, dll.) dengan data lapangan dari sebuah sekolah dasar Islam di Sleman.

3. Hasil dan Pembahasan
Pendidikan moral mencakup empat komponen utama:
• Pendidik: Semua anggota sekolah (guru, staf) berperan dalam membangun moral siswa. Guru harus menjadi teladan yang baik.
• Materi: Pendidikan moral meliputi moral terhadap diri sendiri, sesama, alam, dan Tuhan. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi penting diajarkan.
• Metode: Diterapkan berbagai metode seperti inkulkasi nilai (penanaman), keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi, dan keterampilan moral melalui aktivitas kreatif seperti storytelling dan proyek sosial.
• Evaluasi: Penilaian dilakukan secara komprehensif mencakup aspek kognitif, afektif, dan perilaku. Pengamatan jangka panjang dan skala sikap (misalnya Likert) digunakan untuk mengevaluasi perkembangan moral.

4. Kesimpulan
Pendidikan moral di sekolah harus dirancang secara menyeluruh dan melibatkan semua aspek sekolah untuk membentuk generasi muda yang bermoral baik, cerdas, dan bertanggung jawab.

Kelebihan: Penelitian berbasis teori kuat dan dilengkapi data lapangan.
Kekurangan: Belum membahas tantangan implementasi secara rinci.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Filza Nabila Putri irwanda -
Nama:Filza nabila putri irwanda
Npm:2313053211

Analisis Jurnal 1
A. Identitas Jurnal
1. Judul : "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH"
2. Penulis : Rukiyati (rukiyati@uny.ac.id)
3. No/Tahun : Th. XVII, No. 1. Maret 2017
4. Kata kunci : tujuan pendidikan, nilai moral, sekolah, komprehensif

Isi jurnal

A. Pendidik Moral di Sekolah
Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik pula. Sebagaimana dinyatakan oleh Henry Giroux (1988: xxxiv) sekolah berfungsi sebagai ruang publik yang demokratis. Peserta didik belajar wacana tentang organisasi umum dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Oleh karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.

B. Materi Pendidikan Moral
Pada intinya materi pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Zuriah, 2010).

C. Metode Pendidikan Moral
Kirschenbaum (1995: 31) mengusulkan 100 cara atau metode pendidikan moral, yang dipayungi dalam lima kategori besar metode pendidikan moral yaitu penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, modeling nilainilai dan moralitas, fasilitasi nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral, pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah.
Maka, ada metode lain yang lebih sesuai yaitu inkulkasi atau penanaman nilai :
a. Inkulkasi nilai
b. Metode keteladanan
c. Metode klarifikasi nilai
d. Metode fasilitasi nilai
e. Metode keterampilan nilai moral

D. Evaluasi Pendidikan Moral
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Tujuan pendidikan nilai meliputi tiga kawasan, yakni penalaran nilai/moral, perasaan nilai/moral dan perilaku nilai/moral. Maka, evaluasi pendidikan nilai juga mencakup tiga ranah tersebut. berupa evaluasi penalaran moral, evaluasi karakteristik afektif, dan evaluasi perilaku (Darmiyati, 2009: 51). Evaluasi pendidikan moral sebenarnya yang terakhir dan sangat penting adalah perilaku. Perilaku moral sangat sulit untuk dievaluasi. Perilaku moral hanya mungkin dievaluasi secara akurat dengan melakukan observasi (pengamatan) dalam jangka waktu yang relatif lama dan secara terus-menerus.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by NIKA WULAN PRATIWI -
Nama : Nika Wulan Pratiwi
NPM : 2313053198

PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

Jurnal tersebut menjelaskan mengenai pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membangun generasi yang berkualitas. Pendidikan moral melibatkan peran orang tua dan guru, di mana orang tua memiliki peran utama, tetapi guru juga sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa.
Pendidikan moral harus dirancang secara komprehensif, mencakup berbagai komponen seperti pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Sekolah sebagai mikrosistem memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan moral siswa. Materi pendidikan moral mencakup nilai-nilai diri, sosial, lingkungan, dan spiritual.

Metode yang digunakan dalam pendidikan moral termasuk inkulkasi nilai, modeling, dan fasilitasi. Evaluasi pendidikan moral meliputi penalaran, perasaan, dan perilaku moral, dengan fokus pada pengamatan jangka panjang untuk menilai perilaku.

Pendidikan moral yang komprehensif di sekolah diharapkan dapat menciptakan individu yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga memiliki moral yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Rizka Apriliana -
Nama: Rizka Apriliana
NPM : 2313053197

Jurnal Pendidikan Moral Di Sekolah membahas tentang pendidikan moral yang perlu dilaksanakan secar sungguh-sungguh untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Guru merupakan ujung tombak untuk mewujudkan moral yanh baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya. Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilai-nilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu. Pendidikan moral untuk sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, respek, berlaku adil, jujur, rendaj hati, tanggung jawab, dan peduli. Pendidikan moral pada masa sekarang menghadapi berbagai tantangan seiring dengan kemajuan zaman yang ditandai oleh keterbukaan informasi dan kecanggihan teknologi. Metode pendidikan moral yang sesuai untuk digunakan yaitu; Inkulkasi nilai, metode keteladanan, metode klarifikasi nilai, metode fasilitasi nilai dan metode keterampilan nilai moral. Komponen dalam pendidikan moral yang penting di sekolah adalah mencakup pendidik, materi, variasi metode, serta evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh. Dengan mempertimbangkan berbagai komponen yang ada, sekolah dengan peran utama guru dapat merancang pendidikan moral secara lebih menyeluruh, sehingga hasil yang dicapai dapat lebih maksimal. Hal ini akan mendukung perkembangan nilai-nilai moral dalam diri peserta didik, menjadikan mereka generasi muda yang berkualitas.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Alifia Lintang Prameswari -
Nama : Alifia Lintang Prameswari
NPM : 2313053201
Kelas : 3/G

Analisis Jurnal 1: PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

Jurnal ini membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Walaupun pendidikan moral utama dimulai dari keluarga, sekolah memiliki peran besar sebagai lingkungan mikro yang mempengaruhi perkembangan moral siswa. Sekolah diharapkan dapat mendidik siswa menjadi individu yang baik melalui interaksi dengan guru, teman sebaya, dan komponen sekolah lainnya. Teori Armstrong menekankan bahwa sekolah adalah tempat pengembangan manusia, bukan sekadar tempat belajar akademik. Oleh karena itu, pendidikan moral di sekolah perlu dirancang secara komprehensif agar siswa tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual.

Pendidikan moral di sekolah membutuhkan pendekatan yang menyeluruh, mencakup peran pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Guru memainkan peran utama dalam pendidikan moral sebagai sosok teladan yang bisa mendorong siswa memahami dan menjalankan nilai-nilai sosial dan demokratis. Guru yang memiliki moral baik dapat menjadi panutan bagi siswa, memudahkan mereka untuk meniru perilaku positif.

Materi pendidikan moral mencakup nilai-nilai untuk diri sendiri, hubungan dengan sesama, alam, dan Tuhan. Pendidikan moral untuk diri sendiri meliputi nilai kedisiplinan, kebersihan, dan kerja keras. Pendidikan moral sosial mengajarkan nilai seperti kejujuran, toleransi, dan tanggung jawab. Sementara itu, pendidikan moral terhadap alam menumbuhkan kesadaran lingkungan, dan pendidikan moral terkait Tuhan membangun nilai religius yang toleran dan menghargai kepercayaan orang lain.

Metode yang digunakan dalam pendidikan moral beragam. Kirschenbaum merekomendasikan metode seperti penanaman nilai (inkulkasi), keteladanan, klarifikasi nilai, dan fasilitasi. Metode penanaman nilai, misalnya, dapat dilakukan dengan membaca cerita yang mengandung pesan moral, diikuti diskusi tentang nilai-nilai dalam cerita. Keteladanan juga penting karena siswa cenderung meniru perilaku guru atau orang tua. Klarifikasi nilai memberikan ruang bagi siswa untuk memahami dan memutuskan penerapan nilai dalam hidup mereka. Sedangkan metode fasilitasi bisa berupa penyediaan fasilitas seperti mushola atau tempat daur ulang di sekolah yang membantu siswa menerapkan nilai-nilai moral dalam keseharian.

Evaluasi pendidikan moral perlu mencakup aspek penalaran moral, perasaan (afektif), dan perilaku. Evaluasi penalaran moral melihat kemampuan siswa dalam membuat keputusan yang etis. Evaluasi afektif menilai sejauh mana siswa menghargai dan meresapi nilai-nilai tersebut. Evaluasi perilaku, yang memerlukan observasi jangka panjang, berfokus pada penerapan nilai-nilai dalam tindakan nyata siswa, seperti kejujuran atau tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulannya, pendidikan moral di sekolah penting dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan semua komponen sekolah agar bisa menciptakan generasi yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga memiliki karakter yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Juwita Juwandono -
Nama : Juwita Juwandono
NPM : 2313053199

Analisi Jurnal "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH"

Di tengah kemajuan teknologi dan arus globalisasi, penurunan nilai moral di kalangan siswa menjadi perhatian. Penulis menyoroti fenomena kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku menyimpang lainnya yang sering kali berakar dari kurangnya pendidikan moral yang kuat. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan dapat berperan lebih besar dalam menanamkan nilai-nilai moral yang baik kepada siswa.
Jurnal ini memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pentingnya pendidikan moral di sekolah dan bagaimana hal tersebut dapat diintegrasikan ke dalam berbagai aspek pendidikan. Pendekatan yang holistik, melibatkan berbagai pihak (guru, orang tua, masyarakat), serta menggunakan metode yang bervariasi, memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana pendidikan moral seharusnya diterapkan.
Salah satu kelemahan dari jurnal ini adalah kurangnya pembahasan yang lebih mendalam mengenai bagaimana menilai keberhasilan pendidikan moral di sekolah. Meskipun terdapat berbagai saran dan rekomendasi, belum ada penekanan yang cukup pada evaluasi atau metrik untuk mengukur dampak dari pendidikan moral terhadap perkembangan karakter siswa.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberi wawasan yang bermanfaat bagi pendidik, orang tua, dan pembuat kebijakan mengenai pentingnya peran pendidikan moral dalam membentuk karakter siswa dan menciptakan generasi muda yang lebih baik.
Pendidikan moral dapat dimasukkan ke dalam kurikulum formal yang mencakup pelajaran-pelajaran tertentu, misalnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Pendidikan Agama, dan mata pelajaran lain yang relevan. Penulis menggarisbawahi bahwa kurikulum yang baik harus menekankan pentingnya moralitas dalam kehidupan sehari-hari.
Selain pembelajaran moral yang eksplisit melalui mata pelajaran, pendidikan moral juga perlu diintegrasikan dalam setiap aspek pembelajaran lainnya, baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Misalnya, pembelajaran yang mengajarkan kolaborasi, komunikasi yang baik, dan kerja sama antara siswa, yang semuanya merupakan bagian dari nilai-nilai moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Diojuna Akbar Artanto -
Nama: Diojuna Akbar Artanto
NPM: 2313053195

Jurnal yang berjudul "PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH" setelah saya baca dan pahami saya menganalisis nya bahwa dalam jurnal ini membahas terkait pendidikan orang di sekolah yang di mana pendidikan moral di sekolah ini menjadi penting untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga bermoral yang baik. meskipun keluarga memiliki peran utama dalam mendidik moral anak, setelah berfungsi sebagai pelengkap dan perlu melibatkan seluruh komponen, seperti guru staf dan masyarakat.
setelah itu dapat sebagai fungsi proses yang dimana sekolah memberikan pengaruh langsung pada pembentukan karakter anak melalui interaksi sehari-hari. pendidikan moral harus menjadi fokus utama selama perencanaan apakah dengan di sekolah.
Di sekolah juga guru menjadi ujung tombak pendidikan moral. Namun, seluruh komunitas sekolah juga berkontribusi.
Jadi, pendidikan moral harus dirancang secara komprehensif mencakup pendidikan materi, metode, dan evaluasi. guru harus memberikan teladan moral yang baik, sementara sekolah harus menjadi ruang demokratis untuk pembelajaran moral. Dengan anak yang matang kok malah nilai-nilai moral dapat tertanam secara optimal, menciptakan generasi muda yang berintegritas dan berkualitas dengan terbentuknya moral pada diri mereka.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Mella Oktarini -
Nama : Mella Oktarini
NPM : 2313053222

Analisis saya terhadap Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" karya Rukiyati adalah, jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan moral sebagai upaya membentuk generasi muda yang berkualitas dari sisi intelektual dan moral. Meskipun tanggung jawab utama dalam mendidik moral anak berada di tangan orang tua, peran sekolah, khususnya guru, juga sangat besar. Lingkungan sekolah dan masyarakat pun diharapkan berkontribusi dalam membentuk karakter siswa. Pendekatan yang digunakan dalam jurnal ini adalah kualitatif, menggabungkan teori dari berbagai ahli pendidikan moral dan hasil penelitian lapangan di sebuah sekolah Islam di Sleman. Kombinasi ini memperkuat konsep pendidikan moral yang diusulkan, memberikan pandangan teoretis yang didukung oleh data praktik di lapangan.

Penulis menguraikan empat komponen penting dalam pendidikan moral: pendidik, materi, metode, dan evaluasi. Pendidik di sekolah, terutama guru, berperan sebagai teladan utama bagi siswa, tetapi seluruh staf juga turut berperan dalam pembentukan moral siswa. Materi yang diajarkan mencakup nilai-nilai terkait diri sendiri, sesama, alam, dan Tuhan, yang menunjukkan bahwa pendidikan moral memiliki cakupan yang luas, tidak hanya terkait hubungan sosial. Berbagai metode yang dipaparkan, seperti penanaman nilai (inkulkasi), keteladanan, klarifikasi nilai, dan fasilitasi, memberikan variasi dalam pendekatan pendidikan moral sesuai kebutuhan siswa. Evaluasi mencakup aspek kognitif, afektif, dan perilaku, memungkinkan penilaian yang lebih komprehensif terhadap pencapaian pendidikan moral.

Kesimpulan jurnal ini menegaskan bahwa pendidikan moral di sekolah haruslah dilakukan secara menyeluruh, melibatkan seluruh komponen sekolah, agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Menurut saya, jurnal ini sudah memberikan pandangan yang lengkap mengenai bagaimana pendidikan moral seharusnya diterapkan di sekolah. Namun, akan lebih kuat jika penulis menyertakan lebih banyak contoh kasus dari berbagai jenis sekolah agar wawasan ini lebih luas dan relevan. Saya juga setuju bahwa pendidikan moral tidak cukup hanya dengan teori atau materi; teladan dari seluruh warga sekolah sangat penting, terutama di masa sekarang di mana pengaruh luar semakin kuat. Meskipun pendekatan menyeluruh ini sangat ideal, tantangan di lapangan tentu membutuhkan komitmen nyata dari semua pihak agar pendidikan moral benar-benar efektif dan dapat diterapkan dengan konsisten
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Arief Darmawan 2353053033 -
NAMA : Arief Darmawan
NPM : 2353053033

Jurnal berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" membahas pentingnya pendidikan moral dalam konteks pendidikan Islam, dengan penekanan pada evaluasi sikap dan perilaku siswa. Evaluasi ini lebih menekankan penguasaan sikap dan perilaku dibandingkan aspek kognitif, karena pendidikan moral dianggap sebagai dasar utama pembentukan karakter siswa. Peran keteladanan juga menjadi sorotan, di mana guru dan orang tua berperan penting sebagai panutan. Anak-anak lebih mudah meniru tindakan nyata daripada sekadar mengingat kata-kata, sehingga perilaku orang dewasa di sekitar mereka sangat memengaruhi pendidikan moral. Selain itu, metode klarifikasi nilai, yang umum digunakan dalam masyarakat liberal, mengajarkan moral melalui penjelasan dan pencerahan untuk membantu siswa memahami nilai-nilai secara mendalam, bukan hanya melalui pengajaran langsung. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya fasilitas dan sarana pendidikan seperti ruang diskusi, perpustakaan, dan kegiatan luar kelas yang mendukung pembentukan moral siswa. Lingkungan fisik yang mendukung dan kegiatan yang relevan berkontribusi signifikan dalam pembelajaran moral. Keseluruhan pembahasan menegaskan pentingnya pendidikan moral dalam pendidikan Islam serta berbagai pendekatan untuk mengimplementasikannya secara efektif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by NURUL FADILAH -
Nama: Nurul Fadilah
NPM: 2313053217

Judul "Pendidikan Moral di Sekolah"
Jurnal ini menyoroti pentingnya pendidikan moral di sekolah, terutama di sekolah dasar Islam di Sleman. Penulis menggabungkan teori dan hasil penelitian untuk menunjukkan bahwa pendidikan moral harus menjadi fokus utama dalam pendidikan formal.

Pendidikan moral tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga guru dan masyarakat. Penulis menekankan bahwa fasilitas seperti ruang ibadah dan perpustakaan yang menyediakan buku-buku bermutu dapat mendukung pengembangan nilai-nilai moral siswa. Kegiatan luar kelas juga dirancang untuk mengajarkan tanggung jawab dan kerja sama.

Evaluasi pendidikan moral harus mencakup sikap dan perilaku siswa, bukan hanya aspek kognitif. Penulis menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam menilai perkembangan moral siswa.

Secara keseluruhan, jurnal ini menekankan bahwa kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan nilai-nilai yang baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Syahrani Harahap -
Nama : Syahrani Harahap
NPM : 2313053216
Kelas : 3G

Judul jurnal ini adalah “Pendidikan Moral di Sekolah”
Pada bagian pendahuluan jurnal ini membahas mengenai sekolah yang merupakan lingkungan mikrosistem. Dalam teori Bronfenbrenner, di mana sekolah menjadi lingkungan yang memengaruhi perkembangan siswa melalui interaksi langsung dengan guru, teman, dan lingkungan sekitar. Sekolah tidak hanya bertujuan mengembangkan kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual, sesuai dengan fungsi pendidikan menurut Noeng Muhadjir, yakni menumbuhkan kreativitas, nilai insani, dan produktivitas.
Selain itu, teori Armstrong menekankan sekolah sebagai tempat pengembangan manusia secara utuh, mencakup aspek kognitif, sosial, etik, dan spiritual. Oleh karena itu, pendidikan moral yang komprehensif diperlukan, melibatkan pendidik, materi, metode, dan evaluasi agar pembentukan karakter siswa lebih optimal. Pendahuluan ini menekankan pentingnya pendidikan moral di sekolah dapat berjalan dengan optimal.
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah dengan metode gabungan antara teori dan hasil penelitian lapangan.

Pada bagian hasil dan pembahasan jurnal ini membahas mengenai pendidikan moral di sekolah, di sekolah pendidik moral tidak terbatas hanya pada guru, tetapi juga pada masyarakat yang ada di sekolah seperti pegawai tata usaha, tukang kebun, dan komite sekolah. Semua subjek ini berperan untuk membangun moral siswa. Peran strategis guru dalam membentuk moral siswa dan menciptakan sekolah sebagai ruang publik yang demokratis. Guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga menjadi teladan moral dan membangun keimanan, ketakwaan, serta akhlak mulia siswa.

Pada bagian pembahan ini juga menjelaskan bahwa materi pendidikan moral mencakup nilai-nilai yang berhubungan dengan diri sendiri, sesama manusia, alam semesta, dan Tuhan. Pendidikan moral terhadap diri sendiri menekankan kebersihan, disiplin, dan kerajinan. Dalam hubungan sosial, nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, dan tanggung jawab sangat penting. Hubungan dengan alam menyoroti pentingnya menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan. Sedangkan dalam hubungan dengan Tuhan, pendidikan moral menekankan nilai-nilai agama yang menjadi pedoman hidup, dengan tetap mengedepankan toleransi dan menghindari egoisme agama. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya Indonesia yang berbasis ketuhanan.

Lalu pada pembahasan ini juga membahas mengenai metode pendidikan moral menurut Kirschenbaum (1995), berikut adalah beberapa metode yang di paparkan:
1. Inklusi nilai, penanaman nilai moral kepada peserta didik.
2. Metode Keteladanan, anak meniru perilaku moral dari orang tua atau guru.
3. Metode klarifikasi nilai, memberikan kebebasan kepada anak untuk membentuk nilai-nilai mereka sendiri melalui proses klarifikasi. Di Indonesia banyak pendidik yang menolak dan mengkritik metode ini.
4. Metode fasilitas nilai, membantu anak merealisasikan nilai-nilai moral melalui sarana dan prasarana yang disediakan.
5. Metode keterampilan nilai moral, mengembangkan keterampilan moral melalui pembiasaan dan komitmen diri sendiri.

Pendidikan moral juga membutuhkan evaluasi untuk mengukur ketercapaian moral, evaluasi pendidikan nilai juga mencangkup tiga ranah berupa, penalaran moral, karakteristik afektif, dan evaluasi perilaku.

Jadi kesimpulannya pendidikan moral di sekolah penting untuk membentuk karakter siswa secara menyeluruh, mencakup aspek intelektual, emosional, dan spiritual. Guru berperan sebagai teladan moral, namun seluruh komunitas sekolah juga memiliki tanggung jawab. Materi pendidikan moral melibatkan nilai-nilai terkait diri sendiri, hubungan sosial, alam, dan Tuhan, yang selaras dengan Pancasila. Metode yang digunakan antara lain inklusi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitas nilai, dan keterampilan nilai moral. Evaluasi pendidikan moral penting untuk mengukur pencapaian siswa dalam aspek moral, afektif, dan perilaku.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Salma Qothifatun Nabiila -
Nama : Salma Qothifatun Nabiila
NPM : 2313053219

Jurnal Pendidikan moral di sekolah yang ditulis Rukiyati membahas pentingnya moral di sekolah sebagai upaya membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki moral yang baik. meskipun keluarga memiliki peran utama dalam pendidikan moral, sekolah juga memegang tanggung jawab besar dalam membentuk perilaku peserta didik.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidik utama di sekolah adalah guru. Walaupun demikian, perlu disadari bahwa pendidik moral di sekolah tidak terbatas pada guru semata. guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.
Jurnal ini juga membahas tantangan dalam pendidikan moral di era modern. Kemajuan teknologi dan informasi telah memengaruhi cara berpikir anak-anak, sehingga menanamkan nilai moral menjadi lebih sulit. Evaluasi terhadap perilaku moral sangat penting, tetapi prosesnya membutuhkan waktu dan pengamatan yang lama
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Ahmat Nuryasir -
Nama: Ahmat Nuryasir
NPM: 2313053207

Dalam jurnal ini, Rukiyati membahas pentingnya pendidikan moral di sekolah yang melibatkan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Penulis menekankan bahwa pendidikan moral perlu dirancang secara menyeluruh untuk mencapai hasil optimal.
TUJUAN PENDIDIKAN MORAL
Mengacu pada pemikiran Aristoteles, penelitian ini menjelaskan bahwa pendidikan moral bertujuan membentuk generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter yang baik.
KOMPONEN PENTING
Jurnal ini mengidentifikasi empat komponen utama:

Pendidik: Guru sebagai teladan utama, didukung oleh seluruh staf sekolah
Materi: Mencakup nilai-nilai personal, sosial, spiritual, dan lingkungan
Metode: Menggunakan pendekatan seperti membaca buku moral dan bercerita
Evaluasi: Menilai perkembangan siswa dari segi pola pikir, perasaan, dan perilaku

TANTANGAN DAN SOLUSI
Di era modern, pendidikan moral menghadapi tantangan dari globalisasi dan teknologi. Sebagai solusi, sekolah perlu berinovasi, misalnya dengan mengadakan kantin kejujuran dan kegiatan moral lainnya.
KESIMPULAN
Jurnal ini menyimpulkan bahwa keberhasilan pendidikan moral membutuhkan kerjasama semua pihak untuk menghasilkan generasi berkarakter yang dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Marsya Aulia -
Nama: Marsya Aulia
NPM: 2313053218
Kelas: 3G

Hasil analisis jurnal yang berjudul "Pendidikan Moral Di Sekolah" adalah, di bagian pendahuluan pada jurnal ini menjelaskan tentang sekolah di mana sekolah merupakan lingkungan mikrosistem. Bronfenbrenner (1979:22) mengatakan bahwa mikrosistem adalah sebuah pola dari aktivitas, peran dan relasi interpersonal yang dialami oleh seseorang yang sedang tumbuh berkembang di dalam setting tertentu dengan karakteristik fisik khusus, yaitu suatu lingkungan kehidupan yang di dalamnya seorang individu menghabiskan sebagian besar waktunya, seperti keluarga, teman sebaya, sekolah, dan lingkungan tetangga. Di pendahuluan juga dijelaskan bahwa sekolah yang baik adalah sekolah yang peduli dan fokus pada pendidikan moral atau pendidikan nilai di samping kegiatan pembelajaran ilmu.

Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini yaitu gabungan antara teori dan hasil penelitian lapangan rangkuman berbagai teori yang diambil dari hasil pemikiran dan penelitian para pendidikan moral seperti Kirschenbaum, Thomas Lickona, Darmiyati Zuchdi dan Nurul Zuriah yang kemudian diinterpretasi dan disintesiskan oleh penulis sehingga diperoleh kesatuan gagasan tentang teori pendidikan moral di sekolah.

Di dalam hasil dan pembahasan terdapat pendidikan moral di sekolah yang sangat penting meskipun di sekolah pendidikan moral tidak hanya terbatas pada guru saja tetapi di sekolah ada pegawai tata usaha, pramu kantor, tukang kebun, dan komite sekolah. Semua subjek tersebut harus berperan untuk bersama-sama membangun moral siswa agar menjadi orang yang baik. Guru yang baik tentu saja akan strategis untuk terbentuknya moralitas yang baik juga.

Pada hasil dan pembahasan juga membahas tentang materi pendidikan moral tidak hanya materi saja tetapi juga terdapat beberapa metode pendidikan moral yaitu menurut Kirschenbaum (1995:31) terdapat 100 cara atau metode pendidikan moral, yang dipayungi dalam 5 kategori besar metode pendidikan moral yaitu penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, modeling nilai-nilai dan moralitas, fasilitas nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral, serta pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah. Metode inkulkasi atau penanaman nilai ini terdiri dari inkulkasi nilai, metode keteladanan, metode klarifikasi nilai, metode fasilitasi nilai, dan evaluasi pendidikan moral.

Metode-metode ini sangat cocok diterapkan di zaman yang modern ini karena pada zaman yang modern ini anak-anak sangat jauh berbeda cara berpikir dan perilakunya dengan anak-anak di masa lalu.

Dari hal-hal tersebut didapatkan bahwa pendidikan moral di sekolah sangat penting terutama dilakukan oleh seorang guru, karena seorang guru merupakan model yang sangat digugu dan ditiru siswanya maka dari itu guru harus memberikan contoh berperilaku yang baik kepada siswanya.

Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain juga sangat penting seperti cakupan materi, variasi, metode, dan evaluasi yang menyeluruh. Dengan memperhatikan semua komponen-komponen tersebut sekolah dan guru dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat optimal dan dapat mendorong perkembangan nilai-nilai moral dalam diri siswanya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Dhea Novalia Azzahra -
Nama:Dhea Novalia Azzahra
NPM:2313053223

Jurnal Pendidikan Moral di Sekolah oleh Rukiyati menegaskan pentingnya pendidikan moral dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berkarakter baik. Guru menjadi aktor utama dalam pendidikan moral, didukung oleh seluruh warga sekolah. Materi yang diajarkan meliputi nilai personal, sosial, ekologis, dan religius, yang relevan dengan konteks budaya Indonesia. Beragam metode, seperti inkulasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi, dan pembiasaan, diterapkan untuk menginternalisasi nilai-nilai moral pada siswa. Evaluasi menyeluruh dilakukan untuk menilai pemahaman, perasaan, dan perilaku moral siswa melalui observasi jangka panjang. Dengan pendekatan holistik ini, pendidikan moral di sekolah diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang bermoral baik, berkarakter kuat, dan mampu menghadapi tantangan globalisasi secara positif.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Neiska Zahra Ananda Handoko -
Neiska Zahra Ananda Handoko
2313053200

menurut saya jurnal tsb membahas tentang pentingnya pendidikan moral di sekolah dan bagaimana cara-cara untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada peserta didik.
jurnal tsb menekankan bahwa membaca buku, baik fiksi maupun non-fiksi, bisa menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada siswa. Misalnya, buku seperti "Diary of a Young Girl" karya Anne Frank yang mengajarkan tentang belas kasih dan toleransi. Setelah membaca, pendidik dan peserta didik bisa berdiskusi tentang nilai-nilai yang ada dalam cerita tsb, yang membantu siswa memahami dan merenungkan moralitas.
dalam pendidikan moral, pendidik dan orang tua memiliki peran yang sangat penting. anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. jadi, jika orang tua dan guru memberikan contoh yang baik, anak-anak akan lebih mudah mengikuti. hal ini menunjukkan bahwa keteladanan lebih efektif daripada hanya mengandalkan kata-kata.
dijurnal tsb juga membahas berbagai metode yang bisa digunakan untuk mengajarkan moral, seperti klarifikasi nilai, yang berarti menjelaskan dan mendiskusikan nilai-nilai moral secara terbuka agar siswa bisa memahami dan mencerna informasi tersebut dengan baik.
selain pengajaran di kelas, fasilitas yang ada di sekolah juga berperan penting dalam pendidikan moral. misalnya, adanya tempat ibadah, ruang diskusi, dan perpustakaan dengan buku-buku yang mengandung nilai-nilai moral. fasilitas ini mendukung kegiatan luar kelas yang bisa membantu peserta didik belajar tentang tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama.
jurnal tsb menekankan bahwa pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat. Ketiga elemen ini harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan moral anak-anak.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Fauzya Putri Ramadani -
Nama : Fauzya Putri Ramadani
NPM :2313053221

Jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" menyoroti pentingnya pendidikan moral sebagai bagian penting dari pengembangan generasi muda yang berkualitas. Penulis menunjukkan bahwa meskipun orang tua memiliki peran utama dalam mendidik moral anak, guru dan semua anggota sekolah juga memiliki tanggung jawab yang besar. Dengan mengacu pada berbagai teori pendidikan, jurnal ini menekankan perlunya perencanaan pendidikan moral yang menyeluruh, yang mencakup aspek pendidik, materi, metode, dan evaluasi.
Melalui berbagai metode yang diusulkan, seperti penanaman nilai dan teladan, penulis menyuguhkan pendekatan yang sesuai dengan konteks modern dan tantangan yang dihadapi dalam mendidik nilai-nilai moral. Hasil penelitian yang disajikan menunjukkan bahwa pendidikan moral dapat dilakukan dengan efektif dengan melibatkan semua pihak di lingkungan sekolah. Kesimpulan dari jurnal ini menekankan bahwa pendidikan moral harus dirancang dengan baik untuk mencapai hasil yang maksimal, sehingga siswa tidak hanya pandai secara akademis tetapi juga memiliki integritas moral. Jurnal ini relevan dengan kondisi saat ini, di mana pendidikan moral sangat diperlukan untuk membentuk karakter dan perilaku positif pada generasi muda.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Syarah Kiki anisa -
Nama syarah kiki anisa
Npm 2313053203

Jurnal ini membahas tentang pendidikan moral di sekolah, menekankan pentingnya pendekatan komprehensif yang melibatkan guru, materi, metode, dan evaluasi. Artikel ini merujuk pada teori-teori pendidikan moral dari berbagai pakar, menganalisis peran guru sebagai pendidik moral utama, dan menjabarkan berbagai metode pendidikan moral seperti inkulkasi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, dan keterampilan nilai. Jurnal ini juga menyoroti pentingnya evaluasi pendidikan moral yang meliputi penalaran moral, afektif, dan perilaku, serta mengemukakan pentingnya pendidikan moral dalam konteks Indonesia sebagai negara yang berketuhanan Yang Maha Esa.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal 1

by Husna Humaira -
Nama : Husna Humaira
Npm : 2353053031
Dalam jurnal tersebut dapat di simpulkan
pendidikan moral di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi bangsa yang berkualitas, yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga bermoral baik. Meskipun orang tua adalah pihak utama dalam mendidik moral anak, guru dan sekolah juga memiliki peran besar dalam mewujudkan pendidikan moral yang optimal. Pendidikan moral harus dirancang secara komprehensif, melibatkan aspek pendidik, materi, metode, dan evaluasi, serta dilakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Evaluasi pendidikan moral mencakup tiga aspek utama: penalaran moral, afektif, dan perilaku, yang semuanya harus diukur secara tepat untuk mencapai tujuan pendidikan yang menyeluruh. Kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya pintar tetapi juga memiliki karakter yang baik.