1. Pancasila sebagai Dasar Negara: Jurnal tersebut menekankan bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Ini berarti bahwa Pancasila bukan hanya seperangkat nilai-nilai abstrak, tetapi juga dasar hukum dan filosofi yang mengatur seluruh aspek kehidupan negara, termasuk pendidikan.
2. Filsafat Pendidikan Pancasila: Jurnal ini menyoroti bahwa Pancasila juga menjadi dasar filsafat pendidikan di Indonesia. Filsafat pendidikan Pancasila menekankan pentingnya pendidikan karakter yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
3. Pendidikan Nilai: Jurnal tersebut menyoroti pentingnya pendidikan nilai-nilai moral dan etika dalam sistem pendidikan. Pendidikan ini mencakup nilai-nilai Pancasila seperti keadilan, kebersamaan, dan persatuan.
4. Implementasi di Sekolah: Sekolah memiliki peran penting dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan siswa. Guru diharapkan menjadi model yang baik dalam menerapkan nilai-nilai ini dan mengajarkannya kepada siswa.
5. Tantangan dan Kendala: Jurnal tersebut mengidentifikasi beberapa tantangan dalam mengimplementasikan Pancasila dalam pendidikan, termasuk berbagai pandangan dan pemahaman yang berbeda mengenai Pancasila serta pengaruh modernisasi dan globalisasi.
6. Harapan Masa Depan: Jurnal ini berharap agar pendidikan Pancasila terus ditingkatkan dan diperkuat untuk membentuk generasi muda yang berkarater, bermoral, dan berkepribadian baik, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam analisis lebih lanjut, penting untuk memahami bahwa Pancasila adalah landasan yang kuat dalam memandu pendidikan di Indonesia. Ini mencerminkan upaya negara dalam membentuk karakter warga negara yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, termasuk gotong royong, persatuan, keadilan, dan demokrasi. Meskipun ada tantangan dalam implementasinya, Pancasila tetap menjadi panduan moral yang penting dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia.
ANALISIS ARTIKEL : Pendidikan Pancasila, Eksistensinya bagi Mahasiswa
Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang di mana pada masanya nanti bibit ini akan mela-hirkan pemimpin dunia. Pancasila adalah merupakan pedoman bagi semua warga bangsa Indonesia untuk berinteraksi dalam konteks kebersamaan untuk mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan keterkaitannya dengan Pancasila.Pancasila menjadi roh bagi Pendidikan Kewarganegaraan.
Adanya pendidikan kewarganegaraan bagi bangsa Indonesia akan senantiasa diupayakan un-tuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagaimana yang diamanatkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yakni sebagai manusia Indonesia yang religius, berkemanusiaan dan berkeadaban, yang memiliki nasionalisme, yang cerdas, yang berkerakyatan dan yang adil terhadap lingkungan sosialnya.
Kedudukan dan fungsi Pancasila dalam negara dan bangsa Indonesia antara lain
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
4. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia
5. Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia
6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
7. Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia
8. Pancasila sebagai sumber hukum nasional
Bagi mahasiswa, pancasila merupakan ajaran, gagasan dan keyakinan sebagai acuhan tingkah laku masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, hukum, pertahanan keamanan (Hankam), Sosial, Kebudayaan,keagamaan, maupun Pendidikan, sehingga dalam setiap tindakannya, selalu mengacu kepada Pancasila sebagai dasarnya. Tapi tidak bisa dipungkiri, bahwa pemuda sebagai generasi penerus bangsa sekarang kurang begitu memahami akan makna serta meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi kita.
Perguruan tinggi yang berperan dalam mengembangkan dan memperdalam pengetahuan dan mengajarkannya dan memperoleh pengetahuan. Bahkan berbagai masalah yang sedang terjadi di negara ini bisa dilestarikan dari memperdalam dan menemukan sebuah solusi melalui pemahaman yang mendalam tentang Pancasila. Agar terbentuk masyarakat yang berjiwa Pancasilaisme harus ada pendidikan Pancasila dalam setiap tingkat pendidikan formal, terutama untuk tingkat pendidikan tinggi.
Pengamalan Pancasila di Lingkungan Kampus adalah dengan beberapa cara, contohnya:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang menjadi wadah berkumpulnya mahasiswa yang berbeda latar belakang suku, ras, budaya dan agama, Misalnya saja per- kumpulan mahasiswa Budha, Kristen, Katolik, Protestan, Islam dan Hindhu.
2. Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab
Dalam penerimaan mahasiswa baru tidak adanya perbedaan antara yang mampu dan kurang mampu.
3. Sila Persatuan Indonesia
Adanya komunitas antara alumni sehingga setap ada jalinan komunikasi.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Dalam pemilihan ketua pada setiap ukm dilakukan dengan musyawarah.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Membantu teman yang belum paham tentang materi kuliah.
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam mahasiswa kita dapat melakukannya dalam beberapa jalur, yaitu jalur pendidikan dan jalur organisasi serta pengamalan secra objektif dan subjektif. Bila nilai-nilai Pancasila tertanam dengan baik di setiap individu mahasiswa, maka akan tercipta mahasiswa Pancasila yang mengerti norma-norma. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan di kampus sangatlah amat penting demi memajukan Perguruan Tinggi agar kampus dapat menghasilkan lulusan mahasiswa Pancasila yang dapat membangun bangsa Indonesia.
NPM : 2318011062
Jawaban Analisis Artikel
Filsafat Pancasila memiliki peran krusial dalam membangun Bangsa Berkarakter. Nilai-nilai dasar Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi, membentuk landasan moral dan etika bagi masyarakat. Dalam konteks ini, Pancasila tidak hanya menjadi panduan politik, tetapi juga pondasi bagi pembentukan karakter bangsa.
Melalui sila-sila Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita dapat memahami bahwa karakter bangsa tidak hanya mencakup aspek individu, tetapi juga kebersamaan dalam suatu kesatuan.
Pancasila memberikan dasar moral untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan berkeadilan. Konsep gotong royong yang terkandung dalam Pancasila mendukung kolaborasi dan solidaritas di antara anggota masyarakat, membangun karakter sosial yang kuat dan tangguh.
Dalam konteks demokrasi Pancasila, partisipasi rakyat dalam pembangunan karakter bangsa diwujudkan melalui mekanisme musyawarah dan perwakilan. Ini menciptakan kesempatan untuk mendengarkan berbagai pandangan dan membangun konsensus, memperkaya karakter bangsa dengan keberagaman dan toleransi.
Pentingnya pendidikan nilai-nilai Pancasila juga tidak bisa diabaikan. Pendidikan yang berbasis Pancasila tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap dan nilai-nilai yang sesuai dengan cita-cita bangsa. Dengan demikian, karakter bangsa tidak hanya merupakan hasil dari faktor sosial dan ekonomi, tetapi juga dari nilai-nilai moral dan etika yang ditanamkan melalui pendidikan.
Secara keseluruhan, Filsafat Pancasila bukan hanya sebagai doktrin politik, tetapi juga sebagai fondasi moral yang mengarah pada pembentukan Bangsa Berkarakter. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membangun masyarakat yang adil, berkeadilan, dan memiliki karakter yang kuat.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam membangun bangsa yang berkarakter. Prinsip-prinsipnya, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, menciptakan landasan filosofis yang mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar pertama menggarisbawahi nilai-nilai spiritual, moral, dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Kemanusiaan yang adil dan beradab mendorong pembangunan karakter yang mengedepankan keadilan, toleransi, dan sikap beradab dalam berinteraksi dengan sesama. Persatuan Indonesia menekankan pentingnya solidaritas dan persaudaraan antarwarga negara, membangun fondasi kebersamaan.
Prinsip kerakyatan mengajarkan partisipasi aktif warga negara dalam pembangunan dan pengambilan keputusan, sedangkan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan memandu cara berdemokrasi yang bijaksana. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat menciptakan keadilan distributif dan pemerataan kesempatan, membentuk masyarakat yang adil dan berkeadilan.
Dalam keseluruhan, Pancasila menjadi landasan filosofis yang mencakup dimensi spiritual, moral, sosial, dan politik untuk membentuk bangsa yang berkarakter. Dengan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan masyarakat Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan harmonis, adil, dan berdaya saing, mencerminkan watak dan karakter yang sesuai dengan cita-cita bangsa.
Re: Forum Analisis Artikel
2318011110
Hakikat pancasila bagi mahasiswa. Tujuan pendidikan diartikan sebagai tindakan intelektual, penuh tanggung jawab pada kompetensi mahasiswa pada bidang profesi masing-masin yang berlandaskan nilai-nilai pancasila.
Hakikat kewarganegaraan adalah civic education, demokrasi education, serta citizen ship yang berdasarkan filsafat pancasila serta mengandung identitas nasional Indonesia. Mahasiswa adalah bibit unggul yang akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itu, diperlukan pendidikan moral yang akan tumbuh seiring waktu dan juga ilmu yang cukup untuk mendukung kokohnya pendirian suatu negara.
Nilai-nilai pancasila haruslah ditanamkan pada pribadi mahasiswa untuk diikuti, diyakini, diterima, dan dibela. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam sila pancasila meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Semua itu perlu proses sosialisasi kepada generasi muda.
Pancasila adalah dasar negara. Maka mengamalkan dan mengamankannya dengan cara setiap warga negara harus tunduk dan patuh. Dalam pancasila terkandung nilai material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai kebaikan, maupun nilai kesucian. Tujuan diadakan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu menguasai teknologi, memupuk rasa kebangsaan dengan rasa tanggung jawab, dan bermoral.
Kedudukan dan fungsi pancasila adalah sebagai jiwa bangsa yang dapat diwujudkan dengan sikap, tingkah laku yang melekat dengan pancasila, pancasila sebagai kepribadian bangsa yang merupakan cerminan sosiobudaya bangsa, pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengatur sikap dan tingkah laku dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa yang merupakan proses berpikir panjang, menyeluruh, dan dalam sehingga menjadi pilihan tepat dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila sebagai ideology negara yang merupakan tujuan bersama bangsa Indonesia mewujudkan bangsa yang adil dan makmur material dan spiritual. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa yang harus dilaksanakan dipertahankan dan tunduk pada azas pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber nilai norma serta kaidah baik moral maupun hukum negara dimana pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum. Pancasila sebagai sumber hukum nasional yang secara konstitusi mengatur negara beserta unsur-unsur dan merupakan sumber dari segala sumber hukum.
Melalui pendidikan pancasila, diharapkan menghasilkan mahasiswa yang mampu mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nurani, mengenali masalah hidup dan pemecahannya, mengenali perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya untuk menggalang persatuan.
Melihat pentingnya fungsi pancasila, maka proses awalnya adlah melalui pendidikan formal dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Melalui pendidikan pancasila, para mahasiswa memahami, menganalisis, dan menjawab permasalahan di masyarakat secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita tujuan nasional. Makna sila-sila pancasila, dimana sebagai mahasiswa harus memiliki ideology yang berdasarkan pancasila sebagai control social dan calon pemimpin bangsa agar terbentuk masyarakat yang berjiwa pancasilaisme, terutama tingkat pendidikan tinggi karena banyak mahasiswa mencari pandangan hidup yang sesuai dengan dirinya dan juga sesuai dengan kepribadian bangsa.
Makna pancasila terletak pada nilai-nilai dari masing-masing sila sebagai kesatuan yang tidak dapat diputarbalikan letak dan susunannya. Pendidikan pancasila mencakup karakter nasional dan global, yakni etos kerja yang tinggi, cinta tanah air, kreatif, kritis, inovatif, tekun, berwawasan kebangsaan, visioner, ramah, jujur, dan tangguh. Pendidkan pancasila berhubungan dengan karakter, watak, dan akhlak yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila untuk mencegah timbulnya radikalisme yang membahayakan negara.
Pentingnya pendidikan karakter pancasila tidak hanya sebatas untuk menanggapi isu-isu actual dan dijadikan sebagai komoditas iklan pendidikan, tetapi ada capaian masa depan untuk menbangun negra ayang berdaulat. Pancasila sebagai identitas nasional merupakan sesuatu yang penting dan strategis bagi eksistensi bangsa dalam percaturan global. Tanpa pancasila, akan kehilangan jatidiri sebagai bangsa yang besar.
Mahasiswa dalah salah satu jiwa pancasila. Di dalamnya diajarkan banyak hal, contohnya cinta tanah air ataupun yang sudah tersirat di dalam sila-sila pancasila. Pengamalan pancasila di lingkungan kampus misalnya jam pembelajaran yang tidak mengganggu pelaksanaan ibadah, menjadikan mata kuliah agama sebagai mata kuliah wajib, pemberian kebebasan dalam memilih jurusan, melaksanakan untuk selalu masuk kuliah dan mengumpulkan tugas, adanya momen upacara bendera di hari-hari besar negara, menjaga nama baik kampus, ikut serta dalam pemilu, menghargai pendapat teman dalam berdiskusi, membantu temanyang belum paham tentang materi kuliah, serta menjaga fasiltas kampus.
Sasaran pelaksanaan pedoman pengamalan pancasila adalah perorangan, keluarga, dan masyarakat ada beberapa jalur yang bisa dilaksanakan, antar lain jalur pendidikan dan jalur organisasi. Selain itu, pengamalan pancasila secara subjektif dan objektif yang berkaitan dengan kesadaran, ketaatan tiap mahasiswa, berpadu menjadi kesadaran wajib moral.
Pendidikan Pancasila, eksistensinya Bagi Mahasiswa
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis maupun aksiologis. Diktat Filsafat Pancasila" (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakatdan manusia. Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnyahierarki dan struktur nilaidi dalamnya konsep etika yang terkandung.
Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalismaksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknyaPancasila yang ada dalam pembukaan UUD 45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal)
c. Kausa Efisiensimaksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a) ke-Tuhananyaitu sebagai kausa prima
b) kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c) kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d) kerakyatan, yaitu unsur mutlak negaraharus bekerja sama dan gotong royong; dan
e) keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Nilai-Nilai Pancasila
Konsensus bahwa Pancasila sebagai panutan untuk pengembangan nilai dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang normatifSecara epistemological, bangsa Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi dan kritalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat. Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasioanl yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan folosofi tertentuInilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara Pancasila.
Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark" atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Dari pengertian di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Pendidikan dilakukan oleh manusia melalui kegiatan pembelajaran. Dalam praktik pendidikan yang universal banyak ditemukan beragam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan. Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu.
- Hakikat pendidikan adalah kegiatan yang melibatkan guru, murid, kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memproses peserta didik menjadi lebih lebih bertambah pengetahuan, skill, dan nilai kepribadiannya dalam suatu keteraturan kalender akademik.
- Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.
- Ada dua pandangan yang perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia.
1. Pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
2. Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat. Menurut John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir intelektual maupun daya perasaan emosional menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan. Brubachen berpendapat bahwa filsafat pendidikan adalah seperti menaruh sebuah kereta di depan seekor kuda dan filsafat dipandang sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena memiliki kaitan dengan filsafat umum, meskipun kaitan tersebut tidak penting, yang terjadi adalah suatu keterpaduan antara pandangan filosofi dengan filsafat pendidikan karena filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan secara umum Arifin. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak.
- Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidpnya. Pengalaman itu diperolehnya di luar dirinya berdasarkan perangsang yang tersedia baginya, John Locke berpendapat bahwa anak yang dilahirkan di dunia ini bagaikan kertas kosong atau sebagai meja berlapis lilin tabula rasa yang belum ada tulisan diatasnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk.
Analisis Artikel ‘FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER’
Artikel ini menjelaskan bahwasannya Pancasila digunakan sebagai dasar pandangan hidup masyarakat dan juga pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Filsafat pancasila artinya suatu bangsa menjadikan pancasila sebagai suatu pandangan hidup. Salah satunya pada aspek pendidikan. Pendidikan adalah salah satu media untuk menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat pancasila tersebut.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki beberapa dasar:
1. Ontologis, upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila pancasila
2. Epistemologis, upaya untuk mencari hakikat pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan
3. Aksiologis, nilai nilai yang terkandung merupakan satu kesatuan
Pada artikel ini juga dijelaskan bahwa konsep etika pancasila adalah nilai-nilai yang bersumber dari hakikat tuhan, manusia, satu rakyat dan adil. Hakikat manusia yang dimaksud adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang sesuai dengan sila- sila pada pancasila.
Pendidikan digunakan untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan mahasiswa agar berlanfaat bagi kepentingan hidupnya. Filsafat pendidikan pancasila itu sendiri berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pancasila. Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan bahwa pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Filsafat pendidikan pancasila merupakan suatu hal yang sudah melekat pada sistem pendidikan nasional.
Artikel ini menyebutkan bahwa penerapan nilai-nilai yang terkandung pancasila sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan karakter di Indonesia dimana pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Salah satu cara yang digunakan untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakannya sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Simpulan dan saran, pancasila adalah dasar pandangan hidup bangsa yang didalamnya memuat nilai-nilai pancasila. Nilai-nilai ini mengandung pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara. Hubungan fungsi pancasila dengan sistem pendidikan dapat ditinjau dari filsafat pendidikan, karena itu sistem pendidikan nasional dijiwai dan didasari oleh pancasila. Dengan hal ini, diharapkan tercipta masyarakat indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan juga sosial, memenuhi hak dan kewajibannya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Prinsip-prinsip Pancasila mencakup kausal Aristoteles, yang mengikuti konsep sebab dan tujuan. Inti sila-sila Pancasila mencakup ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila adalah dasar bagi moral dan etika bangsa Indonesia, yang diwariskan melalui pendidikan.
Pendidikan dalam konteks Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa. Pendidikan karakter merupakan upaya untuk mengajarkan nilai-nilai moral yang bersumber dari Pancasila, sehingga generasi muda tumbuh dengan kepribadian yang baik. Pancasila, sebagai filsafat pendidikan, mengacu pada ontologis integral kemanusiaan, epistemologis etis, dan aksiologis religius. Pendidikan karakter di Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan dijalankan dengan pemahaman, pengamalan, dan contoh yang baik dari para pendidik. Dengan demikian, cita-cita bangsa dalam menerapkan pendidikan berkarakter sesuai falsafah Pancasila dapat terwujud.
Jawaban analisis artikel (file terlampir)
Nama : Haryzha Putri Maharani Haryanto
NPM : 2318011032
NPM : 2318011136
Dalam artikel tersebut dapat diindentifikasi bahwa Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia. Sila-sila Pancasila menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat. Sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
Pancasila merupakan suatu pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa, tanpa terkecuali aspek pendidikan.
Pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik. Pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.
Pancasila dalam konteks sistem pendidikan, merupakan landasan pandangan hidup yang menjadi pendorong dalam kehidupan sehari-hari bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, wajar jika sistem pendidikan nasional Indonesia tercermin, diakar pada, dan menggambarkan esensi dari Pancasila. Visi dan semangat bangsa Indonesia berusaha ditanamkan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pendidikan nasional yang didasarkan pada keyakinan, perspektif hidup, dan falsafah tertentu. Hal ini menjelaskan mengapa filsafat pendidikan Pancasila dianggap sebagai sebuah kebutuhan nasional, sementara sistem filsafat pendidikan Pancasila menjadi bagian terintegrasi dari sistem negara.
Filsafat pendidikan Pancasila sudah mencakup nilai etis dan religius. Pendidikan karakter dilakukan agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
NAMA: HERLITA ANWAR
NPM: 2318011148
ANALISIS ARTIKEL
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Filsafat Pancasila memiliki peran sentral dalam sistem pendidikan Indonesia menuju pembentukan bangsa yang berkarakter. Sebagai dasar negara, Pancasila mengemban nilai-nilai kunci yang menjadi panduan dalam pendidikan. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, harus tercermin dalam semua aspek pendidikan. Pendidikan di Indonesia harus mendorong perkembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti toleransi, gotong royong, keadilan, persatuan, dan semangat kebangsaan. Hal ini juga mencakup pembelajaran moral dan etika yang menghasilkan individu-individu yang beretika dan bertanggung jawab. Pancasila menekankan nilai-nilai toleransi dan menghormati keberagaman, yang harus diajarkan kepada siswa agar mereka memahami pentingnya menghormati perbedaan. Selain itu, pendidikan Pancasila mencakup pembentukan karakter yang kuat dan pemimpin yang berintegritas, serta mengajarkan pengabdian kepada masyarakat dan negara. Tujuan akhirnya adalah menciptakan generasi yang memiliki karakter, moral, dan nilai-nilai yang kuat sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila, sehingga Indonesia dapat menjadi bangsa yang berkarakter, adil, dan beradab.
Dalam jurnal halaman 87 terdapat kalimat:
Menurut Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.
Pendapat Saya:
Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Pendidikan karakter memiliki makna dan esensi yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Maksudnya, ketiganya memiliki tujuan yang serupa, yaitu membentuk pribadi yang baik. Selain itu, dalam bidang Pendidikan di Indonesia, pendidikan karakter adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia. Ini berarti bahwa pendidikan karakter di Indonesia berfokus pada mengajarkan nilai-nilai Pancasila yang nilai-nilainya berasal dari kehidupan masyarakat Indonesia dan etika yang dianggap berharga dalam masyarakat Indonesia untuk membina kepribadian generasi muda. Dan tujuan dari pendidikan karakter pada pernyataan tersebut adalah agar terbentuk anak-anak menjadi individu yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik. Yang menunjukkan bahwa pendidikan karakter berperan dalam membentuk etika, moralitas, dan kepribadian individu dalam konteks masyarakat dan negara.
Dalam jurnal halaman 88 terdapat kalimat:
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel.
Pendapat Saya:
Saya setuju dengan pernyataan tersebut. Pancasila memang diakui sebagai dasar pandangan hidup bagi rakyat Indonesia. Pancasila bukan hanya konsep teoritis, tetapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pengelolaan negara. Pancasila terdiri dari lima sila atau prinsip dasar, yang mewakili esensi dan jati diri bangsa Indonesia.
Npm : 2318011054
Analisis artikel
Seperti yang telah kita tahu dan baca bahwasanya Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
hal ini berkesinambungan dengan Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu
perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya
sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan
yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak. Dalam sejarah
pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia
dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman
yang diperoleh anak didik selama hidpnya. Pengalaman itu diperolehnya di luar dirinya
berdasarkan perangsang yang tersedia baginya, John Locke berpendapat bahwa anak yang
dilahirkan di dunia ini bagaikan kertas kosong atau sebagai meja berlapis lilin (tabula rasa)
yang belum ada tulisan diatasnya.
b.
Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan
pembawan baik dan pembawan yang buruk. Dalam hubungannya dengan pendidikan, ia
berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan itu ditentukan oleh
pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir. Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan
tidak dapat menghasilkan tujuan yang diharapkan berhubungan dengan perkembangan anak
didik. Dengan kata lain, aliran nativisme merupakan aliran Pesimisme dalam pendidikan,
berhasil tidaknya perkembangan anak tergantung pada tinggi rendahnya dan jenis
pembawaan yang dimilikinya.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru
lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan
buruk. Aliran ini berpendapat bahwa pendidik hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak
didik saja dengan sendirinya, diserahkan saja selanjutnya kepada alam (negativisme).
Pendidikan tidak diperlukan, yang dilaksanakan adalah menyerahkan anak didik ke alam,
agar pembawaan yang baik tidak rusak oleh tangan manusia melalui proses pendidikan.
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan
pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan
lingkungan. Pendidikan diartikan sebagai penolong yang diberikan kepada lingkugan anak
didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya
pembawan yang buruk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan
yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa.
Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945
yang di dalamnya diatur bahwa pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah
sebagai satu sistem pengajaran nasional.
Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada
Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan
saya sangat setuju dengan kalimat ini karena awal mulanya karakter di bentuk itu sejak dini bisa di mulai melalui pendidikan taman kanak kanak (TK) atau sekolah dasar (SD) jika sejak di taman kanak kanak
individu terbiasa untuk menerepkan nilai pancasila dimulai dari hal kecil yaitu bersatu dan satu kesatuan bisa membuat nilai pancasila tertanam di dalam diri sehingga nilai pancasila dapat terwujud dan kandungannya terjaga sehingga pancasila sebagai dasar negara lima poin penting dalam sila tersebut tertanam dalam diri kita dan wujud nyatanya kita implementasikan di kehidupan kita sehari hari.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Than Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
NPM : 2318011044
Analisis Artikel
Penulis menjelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan kepribadian bangsa Indonesia harus dikenalkan dan diajarkan kepada masyarakat Indonesia termasuk di perguruan tinggi. Penulis juga menekankan pentingnya pengembangan dan pendidikan Pancasila untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila dan menanamkan nilai moral positif pada generasi muda khususnya mahasiswa.
Penulis membagi hasil dan pembahasan menjadi dua bagian sesuai dengan rumusan masalah. Pada bagian pertama, penulis menjelaskan bahwa Pancasila bagi mahasiswa adalah pandangan hidup bangsa yang harus menjadi kepribadian mereka sebagai generasi pendidikan. Penulis juga menguraikan lima sila Pancasila sebagai nilai-nilai dasar yang harus dipahami dan diamalkan oleh mahasiswa. Pada bagian kedua, penulis menjelaskan bahwa pengamalan Pancasila di kampus dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
(1) Saluran pendidikan, seperti mata kuliah Pendidikan Pancasila, seminar, diskusi, dan studi banding;
(2) Organisasi kemahasiswaan, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan organisasi kemasyarakatan;
(3) Pesan objektif dan subjektif, seperti lambang universitas, visi misi universitas, motto universitas, dan sumpah mahasiswa.
Penulis menyimpulkan bahwa Pancasila memiliki makna penting bagi mahasiswa sebagai pandangan hidup bangsa yang harus menjadi kepribadian mereka. Penulis juga menyimpulkan bahwa pengamalan Pancasila di kampus dapat dilakukan melalui berbagai cara yang sesuai dengan kondisi dan situasi kampus. Penulis memberikan beberapa saran untuk meningkatkan pendidikan dan pengamalan Pancasila di kampus, antara lain:
(1) Mengembangkan kurikulum Pendidikan Pancasila yang sesuai dengan perkembangan zaman;
(2) Meningkatkan kualitas dosen Pendidikan Pancasila yang kompeten dan profesional;
(3) Mengoptimalkan peran organisasi kemahasiswaan sebagai wadah pengembangan diri dan pengabdian masyarakat.
Afsa Asyifa
231801010
ANALISIS ARTIKEL
Dalam artikel ini, penulis membahas tentang filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia. Penulis mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia telah sepakat untuk mengadopsi Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa. Pancasila dipandang sebagai hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama, yang bergerak secara vertikal dan horizontal dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan di Indonesia juga memiliki peran penting dalam mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya.
Selanjutnya, penulis juga membahas beberapa aliran dalam filsafat pendidikan yang berkaitan dengan pembawaan anak didik. Aliran nativisme berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dimiliki anak sejak lahir. Aliran naturalisme, di sisi lain, berpendapat bahwa semua anak lahir dengan pembawaan yang baik dan pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak secara alami.
Dalam menyusun artikel ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan untuk menelaah sumber-sumber yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia. Penulis juga merujuk pada hasil penelitian sejenis untuk mendapatkan simpulan yang valid dan akurat.
Dari analisis artikel ini, dapat disimpulkan bahwa Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila dianggap sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa, yang merupakan hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama. Pendidikan di Indonesia juga memiliki peran dalam mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Dalam konteks pendidikan, terdapat aliran nativisme yang berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan anak, dan aliran naturalisme yang berpendapat bahwa pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak secara alami.
Re: Forum Analisis Artikel
JOYCE CAECILIA MANULLANG (2318011108)
Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya dalam bidang pendidikan. Dari sila-sila Pancasila, mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut isi Pancasila.
Pancasila sendiri sebagai suatu sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Terlampir dalam jurnal sumber dari:
1. Ganeswara (2007) menyatakan bahwa hakikat ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila.
2. Selanjutnya, menurut Titus (dalam Kaelan, 2007), terdapat tiga poin mendasar dalam kajian epistemologis; sumber pengetahuan manusia, teori kebenaran pengetahuan manusia dan watak pengetahuan manusia.
3. Terakhir, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki kesatuan dasar aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Terdapat beberapa prinsip filsafat Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles:
1. Kausa Materialis: Berhubungan dengan materi/bahan
2. Kausa Formalis: Sebab yang berhubungan dengan bentuknya
3. Kausa Efisiensi: Kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun Pancasila
4. Kausa Finalis: Berhubungan dengan tujuannya
Secara epistemologis, bangsa Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Dalam pendidikan Indonesia, filsafatnya berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
A. Makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala filtrahnya
B. Makhluk individu dengan segala hak dan tanggung jawabnya
C. Makhluk sosial
Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila.
Hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu:
A. Integral Kemanusiaan
B. Etis Pancasila
C. Religius
2358011018
berikut adalah beberapa aspek jurnal tersebut:
Filsafat Pancasila memiliki peran penting dalam membangun karakter bangsa. Nilai-nilai dasar Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi, membentuk dasar moral dan etika masyarakat. Pancasila bukan hanya berlaku di ranah politik, tapi juga dalam membentuk karakter bangsa.
Melalui sila-sila Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita bisa melihat bahwa karakter bangsa melibatkan semua orang dan mengedepankan kesatuan.
Pancasila menciptakan dasar moral untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan berkeadilan. Konsep gotong royong dalam Pancasila mendukung kerjasama dan solidaritas di antara masyarakat, yang membangun karakter sosial yang kuat dan tangguh.
Dalam konteks demokrasi Pancasila, partisipasi rakyat dalam pembentukan karakter bangsa dilakukan melalui musyawarah dan perwakilan. Ini membuka peluang mendengarkan berbagai pandangan dan membangun kesepakatan, yang memperkaya karakter bangsa dengan keragaman dan toleransi.
Pentingnya pendidikan nilai-nilai Pancasila tidak bisa diabaikan. Pendidikan berdasarkan Pancasila memberikan pengetahuan dan membentuk sikap dan nilai-nilai sesuai dengan cita-cita bangsa. Karakter bangsa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor sosial dan ekonomi, tapi juga oleh nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan melalui pendidikan.
Secara keseluruhan, Filsafat Pancasila bukan hanya sebagai panduan politik, tapi juga sebagai dasar moral yang membentuk karakter Bangsa Berkarakter. Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa membangun masyarakat yang adil, berkeadilan, dan memiliki karakter yang kuat.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran kunci dalam pembentukan karakter bangsa. Prinsip-prinsipnya, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, menciptakan dasar filosofis yang mengakar dalam kehidupan sosial.
Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai dasar pertama, menekankan nilai-nilai spiritual, moral, dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Kemanusiaan yang adil dan beradab mendorong pembentukan karakter yang mengedepankan keadilan, toleransi, dan tata krama dalam berinteraksi dengan sesama. Persatuan Indonesia menekankan pentingnya solidaritas dan persaudaraan antarwarga negara, yang membangun fondasi kebersamaan.
Prinsip kerakyatan mengajarkan partisipasi aktif warga negara dalam pembangunan dan pengambilan keputusan, sedangkan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan memandu cara berdemokrasi yang bijaksana. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat menciptakan keadilan distributif dan pemerataan kesempatan, membentuk masyarakat yang adil dan berkeadilan.
Secara keseluruhan, Pancasila menjadi dasar filosofis yang mencakup dimensi spiritual, moral, sosial, dan politik untuk membentuk karakter bangsa. Dengan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan masyarakat Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan harmonis, adil, dan kompetitif, mencerminkan watak dan karakter yang sesuai dengan cita-cita bangsa.
2318011154
Hasil dari analisis artikel tersebut didapatkan beberapa poin penting, yaitu:
1. Lima sila dalam Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia.
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.
2. Filsafat Pancasila sebagai dasar pandangan hidup rakyat Indonesia terutama dalam bidang pendidikan karakter guna menciptakan generasi muda yang berkarakter.
Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasional yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan filosofi tertentu. Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara pancasila.
3. Pentingnya sistem pendidikan nasional Indonesia untuk mencerminkan identitas Pancasila.
Pendidikan memang seharusnya mengimplementasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.
Hakikat Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Hakikat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila. Selanjutnya, hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Secara lebih lanjut, hal ini bisa dijelaskan bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial adalah manusia.
Prinsip Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi: ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima; kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial; kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri; kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Pancasila merupakan dasar dan filosofi pendidikan di Indonesia. Prinsip-prinsip Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial, menjadi panduan utama dalam merancang kurikulum dan sistem pendidikan. Pancasila juga mendorong pendidikan yang bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Ini melibatkan pengajaran tentang hak dan kewajiban warga negara, serta pentingnya berkontribusi untuk kemajuan negara.
Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Filsafat Pancasila memainkan peran penting dalam pembentukan karakter individu dan bangsa di Indonesia. Karakter yang kuat dan positif adalah kunci untuk membangun masyarakat yang baik, dan Pancasila memberikan kerangka kerja moral dan etika yang mendasari proses ini. Pancasila sendiri mengandung 5 sila yang bisa dijadikan sebagai dasar prinsip untuk menjalani kehidupan dan membentuk moral dan karakter manusia. Untuk membangun bangsa ber karakter, implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam pendidikan adalah kunci. Ini dapat mencakup pengajaran nilai-nilai moral dan etika dalam kurikulum pendidikan, serta mempromosikan pendidikan karakter di sekolah. Selain itu, para pendidik dan orang tua memiliki peran penting dalam memberikan contoh karakter yang baik dan memotivasi generasi muda untuk mengembangkan karakter yang positif.
Yang pertama adalah pembentukan karakter yang artinya pendidikan Pancasila membantu mahasiswa dalam pembentukan karakter mahasiswa tersebut yang mencakup nilai-nilai moral, etika, dan lain-lain. Selanjutnya Kebangsaan, yang artinya Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang mana pancasila ini membantu mahasiswa memahami nilai-nilai pancasila. Lalu Toleransi dan pluralisme dimana Pendidikan Pancasila mengajarkan mahasiswa tentang toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman yang ada di Indonesia. Lalu Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan makna kemerdekaan. Dengan demikian, pendidikan Pancasila bagi mahasiswa memiliki hakikat yang mendalam dalam membentuk karakter, kewarganegaraan yang baik, dan kesadaran akan nilai-nilai negara Indonesia.
NPM: 2318011066
Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu “sistem” yang tepat. Dinyatakan bahwa Filsafat Pancasila dapat memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat dari Pancasila.
Pancasila sendiri memiliki prinsip-prinsip filsafat Pancasila, di antaranya adalah kausa materialis, kausa formalis, kausa efisiensi, kausa finalis, ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Refleksi filsafat untuk menggali nilai-nilai abstrak, hakikat nilai-nilai Pancasila, dijadikan pangkal tolak pelaksanaannya berwujud konsep pengamalan yang bersifat subjektif dan objektif. Pengamalan secara objektif adalah pengamalan di bidang kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan yang penjelasannya
berupa suatu perangkat ketentuan hukum yang secara hierarkis berupa pasal-pasal UUD, Ketetapan MPR, Undang-undang Organik dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya. Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang dilakukan oleh manusia individual, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat ataupun sebagai pemegang kekuasaan yang penjelmaannya berupa tingkah laku dan sikap dalam hidup sehari-hari. Nilai-nilai yang bersumber
dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan, berperikebangsaan, berperikerakyatan, dan berperikeadilan sosial.
Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Cita dan karsa bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasional yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan filosofi tertentu. Inilah dasar pikiran mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah subsistem dari sistem negara.
Seorang mahasiswa haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Dengan mengimplementasikan Pancasila, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud. Perrkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang setiap waktu sehingga tidak mungkin untuk menghambat perkembangan itu.
NPM : 2358011016
Analisis artikel
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Ada dua pandangan yang menurut (Jumali dkk, 2004), perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia. Pertama, pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a.makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
Pendidikan Pancasila bagi mahasiswa memiliki eksistensi yang penting dalam konteks pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan karakter. Berikut adalah analisis mengenai eksistensinya:
Pembentukan karakter: Dalam jurnal tersebut pendidikan pancasila membantu mahasiswa dalam pembentukan karakter yang kuat, yang mencakup nilai-nilai moral, etika, dan kepribadian yang baik. Ini penting dalam mempersiapkan penerus bangsa dalam hal ini ialah generasi muda untuk berperan aktif dalam masyarakat.
Dalam konteks kebangsaan, Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa memahami nilai-nilai yang mendasari negara dan masyarakat Indonesia, seperti gotong royong, musyawarah mufakat keadilan sosial, dan demokrasi.
Toleransi dan pluralisme: Dalam jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Pancasila juga mengajarkan mahasiswa tentang toleransi dan penghargaan terhadap keragaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Ini membantu mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Kewarganegaraan yang baik: Mahasiswa yang memahami hakikat Pancasila cenderung lebih aktif dalam kegiatan kewarganegaraan, seperti pemilu, kegiatan sosial, dan advokasi isu-isu penting.
Penyadaran akan sejarah: Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan makna kemerdekaan. Ini dapat memotivasi mereka untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Dengan demikian, pendidikan Pancasila bagi mahasiswa memiliki hakikat yang mendalam dalam membentuk karakter, kewarganegaraan yang baik, dan kesadaran akan nilai-nilai negara Indonesia. Ini adalah bagian integral dalam pendidikan tinggi untuk mempersiapkan generasi muda menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berbudaya.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dimaknai bahwa pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
2318011006
Artikel ini membahas tentang peranan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk mewujudkan bangsa yang berkarakter
Dalam artikel ini penulis memaparkan konsep Pancasila sebagai landasan dan ideologi bangsa Indonesia serta mengaitkannya dengan filsafat pendidikan Beberapa poin penting yang dapat diambil dari artikel ini adalah:
- Pancasila sebagai Ideologi Dasar :
Artikel tersebut menjelaskan bahwa Pancasila adalah landasan dan ideologi bangsa Indonesia, mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia
Rakyat bangsa dan negara Pancasila menggambarkan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia
- Filsafat dan Pendidikan :
Pasal tersebut dengan jelas menyatakan bahwa filsafat adalah pemikiran yang mendalam dan sungguh-sungguh untuk menemukan kebenaran, dan filsafat pendidikan adalah pemikiran mendalam tentang pendidikan yang berdasarkan filsafat
Hal ini menekankan pentingnya landasan filosofis dalam merancang sistem pendidikan
- Pendidikan karakter :
Pasal tersebut menekankan pentingnya pendidikan karakter yang harus diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
Hal ini bertujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas dan berakhlak mulia, mampu hidup secara pribadi dan bermasyarakat, melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, sekaligus berbudi luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Tiga Ciri Filsafat Pendidikan Pancasila :
Pasal tersebut menyebutkan bahwa Filsafat Pendidikan Pancasila mempunyai tiga ciri yaitu komprehensif, etis, dan religius Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berbasis Pancasila tidak hanya mencakup aspek intelektual, tetapi juga aspek moral dan spiritual
- Metode dan hasil:
artikel menggunakan metode penelitian sastra untuk mengembangkan argumennya
Hasil dari artikel ini adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan Pancasila, filsafat pendidikan dan pendidikan karakter di Indonesia Penting untuk diingat bahwa artikel ini merupakan analisis singkat dan mungkin memerlukan penjelasan lebih lanjut untuk pemahaman yang lebih lengkap
Pendidikan Pancasila bagi mahasiswa memiliki eksistensi yang penting dalam konteks pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan karakter. Berikut adalah analisis mengenai eksistensinya:
Yang pertama adalah pembentukan karakter yang artinya pendidikan Pancasila membantu mahasiswa dalam pembentukan karakter mahasiswa tersebut yang mencakup nilai-nilai moral, etika, dan lain-lain. Selanjutnya Kebangsaan, yang artinya Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang mana pancasila ini membantu mahasiswa memahami nilai-nilai pancasila. Lalu Toleransi dan pluralisme dimana Pendidikan Pancasila mengajarkan mahasiswa tentang toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman yang ada di Indonesia. Lalu Pendidikan Pancasila membantu mahasiswa memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan makna kemerdekaan. Dengan demikian, pendidikan Pancasila bagi mahasiswa memiliki hakikat yang mendalam dalam membentuk karakter, kewarganegaraan yang baik, dan kesadaran akan nilai-nilai negara Indonesia.
a. Secara ontologis, upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila (manusia). Berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia
b. Secara epistemologis, upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya
c. Secara aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hirarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Etis Pancasila merupakan kualifikasi etis. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme.
c. Religius, Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius.
Pancasila adalah dasar filosofis dari sistem pendidikan nasional Indonesia yang mencerminkan nilai dan identitas bangsa sangat penting untuk membangun karakter masyarakat Indonesia. Selain itu, Pancasila juga adalah filsafat komprehensif yang mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis pendidikan yang menekankan sifat integral, etis, dan religius manusia.
Pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila penting dalam membentuk individu yang cerdas, berperilaku baik, serta memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pancasila menjadi landasan filosofis sistem pendidikan nasional Indonesia dan mencerminkan nilai-nilai dan jati diri bangsa. Pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila bertujuan untuk mengembangkan individu-individu yang bermoral tinggi dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Pendidik mempunyai peranan penting dalam melaksanakan pendidikan karakter dengan memahami dan meneladani nilai-nilai Pancasila. Pengembangan pendidikan karakter tidak boleh menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara keseluruhan, Filsafat Pancasila berperan penting dalam pembentukan individu yang berkarakter baik di Indonesia.
Re: Forum Analisis Artikel
NPM : 2318011060
Analisis Artikel
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Pancasila adalah landasan filosofis negara Indonesia yang dirumuskan oleh Sukarno dan disampaikan di hadapan BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang kemudian merdeka. Pancasila merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. Ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. Kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. Kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. Kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
e. Keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Nilai-nilai Pancasila menjadi landasan hidup bangsa, berdampak pada pendidikan serta seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pendidikan dianggap sebagai mekanisme penanaman Pancasila. Hal ini berperan penting dalam membentuk karakter dan nilai moral warga negara Indonesia.
Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidupnya
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk.
c. Naturalisme, dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anak pun lahir dengan pembawaan buruk.
d. Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan lingkungan.
Aristoteles mengatakan, bahwa tujuan pendidikan sama dengan tujuan didirikannya suatu negara. Pendidikan juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik.
Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Integral Kemanusiaan yang diajarkan oleh Pancasila adalah kemanusiaan yang integral, yakni mengakui manusia seutuhnya.
b. Pancasila mengakui keunikan subjektivitas manusia, ini berarti menjungjung tinggi kebebasan, namun tidak dari segalanya seperti liberalisme. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab.
c. Religius Sila pertama pancasila menegaskan bahwa religius melekat pada hakikat manusia, maka pandangan kemanusiaan Pancasila adalah paham kemanusiaan religius. Contohnya tidak memaksa setiap manusia untuk memeluk agama tertentu.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat dimaknai bahwa pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dalam konteks pendidikan, membimbing pengembangan potensi, karakter, dan keterampilan peserta didik. Menekankan pentingnya pendidikan karakter dan perannya dalam membangun bangsa yang memiliki nilai moral dan kewarganegaraan yang baik. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik
Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.
Secara keseluruhan, Pancasila digambarkan sebagai falsafah pemersatu yang membentuk masyarakat Indonesia, dan berperan penting dalam pengembangan karakter melalui sistem pendidikan.
NPM:2318011112
TUGAS ANALISIS JURNAL
Filsafat pancasila dalam pendidikan menuju bangsa yang berkarakter
Pendidikan nasional Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Pancasila membentuk landasan moral, etika, dan nilai-nilai dalam pendidikan di Indonesia, Nilai-nilai tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.Pendidikan merupakan cara yang terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan siswa agar mereka dapat bermanfat bagi dirinya sendiri sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Di tingkat pendidikan, Pancasila digunakan sebagai landasan untuk mempromosikan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan partisipasi aktif dalam pembangunan negara. Dengan penerapan nilai nilai tersebut diahrapkan para peserta didik yang merupakan generasi masa depan indonesia mampu menjadi manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Para generasi muda yang seperti inilah yang kedepannya akan merubah Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter.
Nah apa saja bentuk nilai pancasila yang dapat ditanamkan untuk mencapai hal tersebut:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa: Prinsip pertama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Ini menggarisbawahi pentingnya agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia, sementara juga menghormati kebebasan beragama
2..Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Prinsip ini menekankan pentingnya perlakuan yang adil dan beradab terhadap semua manusia. Hal ini mencakup prinsip-prinsip hak asasi manusia dan kesetaraan.
3.Persatuan Indonesia: Prinsip ketiga menekankan persatuan nasional sebagai pondasi negara. Ini menekankan pentingnya kerukunan antar-etnik, antar-agama, dan antar-budaya
4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permasyawaratan/Perwakilan: Prinsip keempat menggarisbawahi demokrasi, partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan pemilihan umum.
5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Prinsip kelima menekankan pentingnya keadilan sosial dan pengurangan kesenjangan ekonomi dalam masyarakat.
Filsafat yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut.
Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.
Untuk menjamin supaya pendidikan dan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-landasan filosofis dan landasan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan (Noor: 1988).
Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia.
Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dari Undang-undang di atas dapat dimaknai bahwa pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik.
NPM : 2318011116
Analisis Artikel
Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Sebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan menjadi 4 bagian yaitu kausa materialis, kausa formalis, kausa efisiensi, dan kausa finalis.
Nilai-Nilai Pancasila
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Estetika cenderung kepada studi dan justifikasi yang menyangkut tentang manusia memikirkan keindahan, atau apa yang mereka senangi. Sedangkan etika cenderung kepada studi dan justifikasi tentang aturan atau bagaimana manusia berperilaku. Pada dasarnya, studi tentang etika merupakan pelajaran tentang moral yang secara langsung merupakan pemahaman tentang apa itu benar dan salah. Konsensus bahwa Pancasila sebagai anutan untuk pengembangan nilai dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang normatif. Secara epistemological, bangsa Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi dan kritalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada nilai Pancasila. Ada dua pandangan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia, yaitu :
1.Pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya, makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya, dan makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik.
2. Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri.
Filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional) menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan. Hasil pendidikan dan perkembangan manusia dibagi menjadi 4 yaitu empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Hal ini mempertegas Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Jadi, pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi seseorang. Hakikat dalam berkarakter dapat dilihat dalam filsafat Pancasila yang memuat integral, etis, dan religius. Selain itu ada point seperti memahami nilai-nilai Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum, dan memberi contoh pelaksanaannya yang bertujuan agar pendidikan berkarakter sesuai filsafat Pancasila terwujud.
Jawaban Pancasila Analisis Artikel_Muhammad Arya Zulkarnain 2318011114
Pancasila adalah dasar dan ideologi Indonesia, yang mengandung pandangan hidup, arah, dan prinsip bagi masyarakat untuk menciptakan keharmonisan dalam kehidupan mereka. Ini berlaku dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan, di mana Pancasila menjadi pedoman dalam merancang kurikulum dan sistem pendidikan.
Filsafat Pancasila memahami hakikat ontologisnya sebagai manusia, yang merupakan subjek hukum utama Pancasila, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Prinsip-prinsip Pancasila mencakup ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial.
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, Pancasila menjadi dasar dan filosofi, memandu pembentukan karakter warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Ini melibatkan pengajaran tentang hak dan kewajiban warga negara serta kontribusi untuk kemajuan negara.
Pancasila juga berperan penting dalam membangun bangsa berkarakter. Implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam pendidikan mencakup pengajaran nilai-nilai moral dan etika, serta promosi pendidikan karakter di sekolah. Pendidik dan orang tua memiliki peran besar dalam memberikan contoh karakter yang baik dan mendorong generasi muda untuk mengembangkan karakter positif.
Ini menunjukkan bahwa Pancasila tidak hanya sebagai aspek retorika, tetapi juga sebagai dasar yang sangat penting dalam membentuk karakter dan pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Kelas : 2318011138
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat
lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila
menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia
seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila
merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha
keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan
secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan
ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan
negara Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan
berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau
dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai
dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila
dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang
merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat
pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan religius.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya
2318011146
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang kita ketahui, bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Oleh karena itu, pentingnya menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam membentuk sistem pendidikan di Indonesia sangatlah penting, guna membentuk bangsa yang berkarakter. Pendidikan karakter itu sendiri merupakan suatu proses penanaman perilaku yang didasarkan pada budi pekerti yang baik sesuai dengan kepribadian luhur bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, hal ini bertujuan agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
Pertama, Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Pancasila dianggap sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bagi bangsa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila menjadi acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa Indonesia dan membentuk karakter bangsa.
Kedua, pendidikan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. Pendidikan tidak hanya sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia harus mengacu pada landasan negara dan memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama.
Ketiga, terdapat dua aliran pemikiran dalam pendidikan yang disebutkan dalam artikel ini. Aliran nativisme berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan anak didik ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir. Sementara itu, aliran naturalisme berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir memiliki pembawaan yang baik, dan pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak didik dengan sendirinya. Dalam konteks ini, pendidikan di Indonesia perlu memperhatikan pembawaan anak didik dan lingkungan mereka untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawaan yang buruk.
Keempat, pendidikan di Indonesia harus mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran. Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia memiliki fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia harus mengacu pada Pancasila sebagai landasan filosofis dan moral dalam membentuk karakter dan kepribadian anak didik. Filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia. Penulis mengungkapkan bahwa Pancasila memiliki peran penting sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa. Pancasila dipandang sebagai hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama, yang bergerak secara vertikal dan horizontal dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan di Indonesia juga memiliki peran penting dalam mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya.
Selanjutnya, membahas beberapa aliran dalam filsafat pendidikan yang berkaitan dengan pembawaan anak didik. Aliran nativisme berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dimiliki anak sejak lahir. Aliran naturalisme, di sisi lain, berpendapat bahwa semua anak lahir dengan pembawaan yang baik dan pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak secara alami. Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila dianggap sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa, yang merupakan hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama. Pendidikan di Indonesia juga memiliki peran dalam mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Dalam konteks pendidikan, terdapat aliran nativisme yang berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan anak, dan aliran naturalisme yang berpendapat bahwa pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak secara alami.
NPM : 2318011018
Dalam analisis artikel ini, dapat disimpulkan beberapa hal:
Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Pancasila dianggap sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bagi bangsa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila menjadi acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa Indonesia dan membentuk karakter bangsa. pendidikan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. Pendidikan tidak hanya sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia harus mengacu pada landasan negara dan memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama.
Eksistensi pendidikan Pancasila dapat mendorong mahasiswa untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan membantu membangun bangsa yang lebih baik.
terdapat dua aliran pemikiran dalam pendidikan yang disebutkan dalam artikel ini. Aliran nativisme berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan anak didik ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir. Sementara itu, aliran naturalisme berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir memiliki pembawaan yang baik, dan pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak didik dengan sendirinya. Dalam konteks ini, pendidikan di Indonesia perlu memperhatikan pembawaan anak didik dan lingkungan mereka untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawaan yang buruk.
pendidikan di Indonesia harus mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran. Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia memiliki fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia harus mengacu pada Pancasila sebagai landasan filosofis dan moral dalam membentuk karakter dan kepribadian anak didik. Filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia. Penulis mengungkapkan bahwa Pancasila memiliki peran penting sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa. Pancasila dipandang sebagai hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama, yang bergerak secara vertikal dan horizontal dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan di Indonesia juga memiliki peran penting dalam mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya.
Artikel ini juga membahas beberapa aliran dalam filsafat pendidikan yang berkaitan dengan pembawaan anak didik. Aliran nativisme berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dimiliki anak sejak lahir. Aliran naturalisme, di sisi lain, berpendapat bahwa semua anak lahir dengan pembawaan yang baik dan pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak secara alami. Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila dianggap sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa, yang merupakan hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama. Pendidikan di Indonesia juga memiliki peran dalam mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Dalam konteks pendidikan, terdapat aliran nativisme yang berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan anak, dan aliran naturalisme yang berpendapat bahwa pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak secara alami.
2358011014
Dalam artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai dasar pandang indonesia terhadap segala hal, termasuk dalam pendidikan. Pendidikan dilakukan oleh manusia melalui kegiatan pembelajaran. Dalam praktik pendidikan yang universal banyak ditemukan beragam komunitas dari manusia yang memberikan makna yang beragam dari pendidikan. Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu.
- Hakikat pendidikan adalah kegiatan yang melibatkan guru, murid, kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memproses peserta didik menjadi lebih lebih bertambah pengetahuan, skill, dan nilai kepribadiannya dalam suatu keteraturan kalender akademik.
- Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan.
- Ada dua pandangan yang perlu dipertimbangkan dalam menetukan landasan filosofis dalam pendidikan Indonesia.
1. Pandangan tentang manusia Indonesia. Filosofis pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia sebagai:
a. makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fitrahnya
b. makhluk individu dengan segala hak dan kewajibannya
c. makhluk sosial dengan segala tanggung jawab hidup dalam masyarakat yang pluralistik, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan segi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah-tengah masyarakat global yang senantiasa berkembang dengan segala tantangannya.
2. Pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat. Menurut John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir intelektual maupun daya perasaan emosional menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan. Brubachen berpendapat bahwa filsafat pendidikan adalah seperti menaruh sebuah kereta di depan seekor kuda dan filsafat dipandang sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena memiliki kaitan dengan filsafat umum, meskipun kaitan tersebut tidak penting, yang terjadi adalah suatu keterpaduan antara pandangan filosofi dengan filsafat pendidikan karena filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan secara umum Arifin. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak.
- Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a. Empirisme, bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidpnya. Pengalaman itu diperolehnya di luar dirinya berdasarkan perangsang yang tersedia baginya, John Locke berpendapat bahwa anak yang dilahirkan di dunia ini bagaikan kertas kosong atau sebagai meja berlapis lilin tabula rasa yang belum ada tulisan diatasnya.
b. Nativisme, teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk.
Re: Forum Analisis Artikel
2358011010
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bagi rakyat Indonesia yang di dalamnya berisikan lima dasar yang merupakan jati diri bangsa Indonesia itu sendiri. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat Indonesiaa. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa Indonesia sebagai negara. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari hal yang benar. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjadi patokan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta masyarakat Indonesia yang memiliki sifat sesuai dengan pedoman negara Indonesia yaitu Pancasila.
Re: Forum Analisis Artikel
2318011026
Artikel tersebut membahas tentang pengaruh Pancasila sebagai dasar pandangan hidup rakyat Indonesia terhadap pendidikan dan karakter bangsa. Artikel ini mencoba untuk menjelaskan filosofi, nilai-nilai, serta peran Pancasila dalam membentuk pendidikan dan karakter manusia di Indonesia. Berikut analisis terhadap artikel tersebut :
1. Makna Pancasila : Artikel ini menguraikan bahwa Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia, diusulkan oleh Bung Karno sebagai filosofi yang mendalam dan merupakan ideologi negara yang berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Ini menunjukkan bahwa Pancasila memainkan peran kunci dalam membentuk identitas dan nilai-nilai nasional.
2. Pancasila sebagai Panduan : Artikel ini menggambarkan Pancasila sebagai panduan hidup berbangsa dan bernegara, yang harus dihayati dan diamalkan dalam pendidikan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Pancasila sebagai kerangka acuan dalam pendidikan, mencerminkan nilai-nilai seperti ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan.
3. Pendidikan Karakter : Artikel membahas peran Pancasila dalam pendidikan karakter bangsa. Pancasila dijelaskan sebagai dasar etis yang membimbing perilaku individu dalam masyarakat. Ini menekankan bahwa pendidikan harus fokus pada pembentukan karakter yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
4. Filosofi dan Landasan : Artikel ini menjelaskan bahwa Pancasila bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Ini menunjukkan bahwa Pancasila memiliki landasan filosofis yang kuat, memberikan fondasi yang kokoh untuk nilai-nilai dalam pendidikan.
5. Metode dan Sumber : Artikel menggunakan studi kepustakaan sebagai metode penelitian, yang mencerminkan pendekatan akademis dan berlandaskan pada pengetahuan yang ada. Ini menunjukkan keseriusan dalam menguraikan makna dan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan.
6. Pengaruh pada Pendidikan : Artikel ini menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila memengaruhi pendidikan di Indonesia. Ini berarti bahwa sistem pendidikan Indonesia seharusnya didasarkan pada nilai-nilai Pancasila, dan pendidikan memiliki peran kunci dalam menanamkan nilai-nilai ini pada generasi muda.
7. Pendidikan Sebagai Pembentukan Karakter : Artikel menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter individu. Ini mencerminkan pentingnya memahami bahwa pendidikan harus melampaui aspek akademis dan juga berfokus pada pembentukan karakter moral yang baik.
Dalam keseluruhan, artikel ini menguraikan bagaimana Pancasila memengaruhi pendidikan dan pembentukan karakter di Indonesia. Ini menekankan bahwa Pancasila bukan hanya sebuah konsep filosofis, tetapi juga menjadi panduan utama dalam membentuk nilai-nilai dan perilaku dalam masyarakat dan pendidikan. Artikel ini menggarisbawahi pentingnya keselarasan antara filosofi bangsa dan sistem pendidikan untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan generasi yang berakhlak dan berkarakter.
Kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya untuk selalu mengamalkan kelima nilai pancasila, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Demokrasi, dan juga Keadilan.
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam mahasiswa kita dapat melakukannya dalam beberapa jalur, yaitu jalur pendidikan dan jalur organisasi serta pengamalan secra objektif dan subjektif. Bila nilai-nilai Pancasila tertanam dengan baik di setiap individu mahasiswa, maka akan ter-cipta mahasiswa Pancasila yang mengerti norma-norma. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan dit kampus sangatlah amat penting demi memajukan Perguruan Tinggi agar kampus dapat menghasil-kan lulusan mahasiswa Pancasila yang dapat mem-bangun bangsa Indonesia.
Artikel ini membahas bagaimana Pancasila sangat penting sebagai dasar pandangan hidup rakyat Indonesia dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk pendidikan. Filosofi Pancasila digunakan untuk membentuk bangsa yang berkarakter, dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan budaya bangsa dalam pendidikan.
Selain itu, artikel ini membahas pemahaman tentang pendidikan karakter—yang didasarkan pada Pancasila—dan nilai-nilai yang ditanamkan dalamnya. Pendidikan karakter dianggap sebagai upaya untuk membentuk kepribadian anak dan menanamkan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan ideologi bangsa Indonesia.
Artikel ini juga membahas teknik yang digunakan untuk menyusun artikel, yaitu studi kepustakaan. Ada juga penjelasan tentang prinsip-prinsip filsafat Pancasila, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam sistem pendidikan nasional.
Banyak informasi dalam artikel ini berkaitan dengan pendidikan karakter Indonesia dan filsafat Pancasila. Silakan ajukan pertanyaan atau detail tambahan yang Anda butuhkan jika Anda memiliki pertanyaan khusus atau ingin mempelajari lebih lanjut tentang topik tertentu.
NPM : 2358011022
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi Indonesia yang menjadi landasan dalam pembangunan dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai dasar negara, pancasila merupakan pijakan utama bagi penyusunan konstitusi dan sistem pemerintahan Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki lima sila atau prinsip dasar yang menyatakan nilai-nilai fundamental yang harus dipegang teguh oleh seluruh warga negara Indonesia.
Seorang mahasiswa hendaklah menyadari akan pentingnya pendidikan karakter bagi mereka. Pendidikan karakter ini diharapkan bisa membangun generasi bangsa yang bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut diperlukan menanam faktor-faktor pembentuk karakter yang bersumber dari agama, Pancasila, dan budaya. Oleh karena itu, tidak hanya mahasiswa, tetapi semua orang hendaknya mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam setiap aspek kehidupan.
NPM : 2318011076
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan
bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh
untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang
pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem
pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia
wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang
merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa
Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup
secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat
pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
Memperhatikan peran pendidikan dalam mengembangkan kemampuan negara,khususnya pelestarian budaya dan kepribadian bangsa yang ada saat ini mendefinisikan tentang eksistensi dan harkat dan martabat bangsa, sistem pendidikan nasional, dan filsafat Pendidikan Pancasila harus dikembangkan secara optimal untuk menjamin penghormatan harkat dan martabat tokoh nasional.Tanpa filsafat pendidikan tidak ada pendidikan nasional
Seperti kita ketahui bersama, bahwa saat ini Indonesia berada dalam era globalisasi. Maka agar
tidak terombang ambing di tengah masyarakat
internasional, bangsa Indonesia harus memiliki visi
dan ideologi yang kuat (nasionalisme). Terutama
kita sebagai mahasiswa harus memiliki ideologi
yang berdasarkan atas Pancasila. Sebab mahasiswa
memiliki peran yang penting dalam masyarakat
contohnya, sebagai kontrol sosial dan calon pemimpin bangsa. Dengan begitu setiap mahasiswa dan
rakyat Indonesia pada umumnya harus mampu
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu setiap warga
Indonesia wajib menghayati nilai yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila secara utuh dan menyeluruh.
2318011120
Pancasila merupakan lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada Pancasila. Terbagi atas dua filosofis; pandangan tentang manusia Indonesia dan pandangan tentang pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat.
Selain sebagai sarana tranfer ilmu pengetahuan, Pancasila juga merupakan sarana sosial budaya untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam membangun bangsa yang berkarakter, Pancasila berperan menuntun tingkah laku masyarakatnya agar sesuai dengan karakter dan etika yang seharusnya. Filsafat pendidikan Pancasila mengimplikasikan ciri-ciri sebagai berikut: kemanusiaan yang integral, etis Pancasila merupakan kualifikasi etis, dan masyarakat yang. Religius menunjukan kecendrungan dasar dan potensi itu. Pancasila mengakui Tuhan sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religius dalam masyarakat sebagai yang bermakna. Kebebasan agama adalah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi
Re: Forum Analisis Artikel
2318011102
Analisis:
Pancasila adalah dasar pandangan hidup masyarakat Indonesia yang terdiri dari lima sila, yang mencerminkan jati diri bangsa
Pancasila tidak menganggap nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, bangsa, demokrasi, dan keadilan sosial, sebagai landasan bagi pengembangan karakter dan moral peserta didik
Etika Pancasila yang menekankan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi pedoman berperilaku dalam masyarakat
Pancasila merupakan landasan filosofis Indonesia yang terdiri dari lima sila
Bukan hanya gaya hidup, tetapi juga sistem filosofis yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan
Filsafat ini mempengaruhi filsafat pendidikan, mencerminkan nilai-nilai yang perlu diterapkan dalam proses pendidikan di Indonesia
Filsafat pendidikan Pancasila menjadi landasan tujuan, metode dan visi pendidikan di negeri ini
Pendidikan adalah suatu usaha secara sadar, terencana dan terencana untuk turut serta dalam pengembangan potensi dan kemampuan anak agar dapat memperoleh manfaat dalam kehidupan sebagai individu dan warga masyarakat
Pendidikan dinilai mempunyai peranan penting dalam keberhasilan tumbuh kembang anak
Pancasila dan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, yang menurutnya Pancasila adalah visi kehidupan nasional yang meramaikan kehidupan sehari-hari
Oleh karena itu, wajar jika sistem pendidikan nasional Indonesia dijiwai, berdasarkan dan mencerminkan jati diri Pancasila
Cita-cita dan prakarsa bangsa Indonesia diwujudkan secara institusional dalam sistem pendidikan nasional yang dilandasi dan diilhami oleh seperangkat keyakinan, pandangan hidup, dan filsafat tertentu
Hal ini mempunyai pemikiran dasar bahwa Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan kebutuhan nasional dan sistem Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan subsistem dari sistem negara
Sistem pendidikan nasional dan falsafah pendidikan Pancasila harus dikembangkan secara optimal untuk menjamin penghormatan terhadap harkat dan martabat bangsa
kepribadian
Filsafat pendidikan pancasila merupakan aspek mental atau spiritual dalam sistem pendidikan nasional, tidak ada sistem pendidikan nasional tanpa filsafat pendidikan
Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan karakter akademik yang lahir sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Kepribadian mengacu pada hati, jiwa, watak, gaya, perilaku, watak, sifat, watak, temperamen, dan watak bawaan seseorang
Pendidikan karakter bertujuan membentuk perilaku yang baik berdasarkan nilai-nilai luhur
Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar untuk pendidikan karakter di Indonesia
Pancasila memiliki aspek ontologis (tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia), epistemologis (pengetahuan struktural dan logis), dan aksiologis (nilai-nilai dan etika)
Banyak sekali tantangan dan kendala dalam mengimplementasikan nilai-nilai panacasila ke dalam dunia Pendidikan
Hal tesebut dikarenakan pandangan danketidak seimbangan yang terjadi karena perubahan arus globalisasi yang cepat, dengan perkembangan alat teknologi yang tidak diikuti dengan perkembangan sumber daya manusia
Akibatnya banyak pelajar yang salah menerapkan atau bahkan mengabaikan nilai-nilai Pancasila
Sistem pendidikan di sekolah dan guru (pendidik yang tenang) harus menjadi landasan dan teladan bagi siswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Oleh karena itu, kami berharap dapat mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, mampu memantau dan secara bijaksana memanfaatkan perubahan teknologi yang pesat
Sistem pendidikan Indonesia meresap dan mencerminkan jati diri Pancasila
Hal ini bertujuan untuk menciptakan individu yang cerdas, berakhlak mulia, mampu hidup secara personal dan sosial serta memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, serta menaati prinsip agama
Dengan demikian, filsafat Pancasila sangat memengaruhi pendidikan di Indonesia, baik dalam pengembangan kurikulum, nilai-nilai yang diajarkan, maupun pendekatan pendidikan yang digunakan untuk membentuk karakter dan moralitas peserta didik
Ini membawa gagasan bahwa sistem pendidikan Indonesia tercermin dan diakar pada falsafah dan nilai-nilai Pancasila, yang bertujuan untuk membentuk generasi yang sesuai dengan pedoman etika, moral, dan kepribadian bangsa.
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup bangsa Indonesia, yang didalamnya terdapat jati diri dari rakyat Indonesia. Dalam kesehariannya, Pancasila dijadikan sebagai filsafat pandangan hidup, yaitu yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa Indonesia.
Hal ini termasuk dalam aspek Pendidikan. Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup bangsa, filsafat pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila harus melandasi dan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Nilai religius, etika, dan integral kemanusiaan yang terdapat dalam Pancasila, yang juga merupakan bagian dari identitas bangsa Indonesia harus dapat dicerminkan dalam sistem pendidikan, agar martabat dan kepribadian bangsa juga dapat terjaga.
Selain itu, Pancasila juga menjadi dasar dalam membentuk karakter rakyat Indonesia, sehingga rakyat Indonesia memiliki karakter yang mencerminkan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia, serta membantu untuk mencapai kerukunan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Re: Forum Analisis Artikel
Berikut adalah poin-poin utama yang dapat diambil dari teks tersebut:
1. Pancasila sebagai Dasar Ideologi: Teks membahas Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa Indonesia yang mencakup lima sila yang menggambarkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
2. Peran Bung Karno: Teks menyebutkan peran Bung Karno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
3. Filsafat Pancasila: Teks menguraikan konsep filsafat Pancasila melalui pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Filsafat ini mencakup nilai-nilai yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4. Pendidikan dalam Konteks Pancasila: Penulis membahas peran pendidikan dalam mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan di Indonesia diarahkan untuk membentuk karakter anak-anak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
5. Pendidikan Karakter: Teks menyebutkan bahwa pendidikan karakter adalah upaya untuk membentuk perilaku berdasarkan budi pekerti yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
6. Demokrasi Pancasila: Teks menegaskan pentingnya demokrasi Pancasila yang mengakui martabat manusia dan mengajarkan hidup kemanusiaan yang integral.
7. Keterkaitan Pancasila dan Sistem Pendidikan: Teks mencerminkan keterkaitan antara Pancasila dan sistem pendidikan nasional Indonesia, yang harus dihayati dan diamalkan menurut nilai-nilai dalam Pancasila.
Penting untuk diingat bahwa teks ini mencerminkan sudut pandang penulis terhadap topik ini dan dapat memiliki sudut pandang yang berbeda dari individu lainnya.
NPM: 2318011052
Pancasila merupakan filsafat negara yang merupakan cita cita dari seluruh bangsa Indonesia.
Pancasila sendiri memiliki prinsip-prinsip filsafat Pancasila, di antaranya adalah, ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Pengamalan terhadap pancasila ada 2, yaitu pengamalan objektifdan pengamalan subjektif. Pengamalan secara objektif adalah pengamalan di bidang kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan yang penjelasannya
berupa suatu perangkat ketentuan hukum yang secara hierarkis berupa pasal-pasal UUD, Ketetapan MPR, Undang-undang Organik dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya. Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang dilakukan oleh manusia individual itu sendiri. Nilai-nilai yang bersumber
dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperiketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan, berperikebangsaan, berperikerakyatan, dan berperikeadilan sosial.
Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjadi dasar dalam kegiatan dan kehidupan sehari hari. Sistem pendidikan nasional Indonesia mencerminkan identitas Pancasila. Cita cita bangsa Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasional yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan filosofi tertentu.
Kita sebagai seorang mahasiswa harus sadar bahwa pendidikan karakter sangatlah penting dalam membentuk dan mengembangkan karakter. Caranya adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Dengan mengimplementasikan Pancasila cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud sehingga tercipta sumber daya manusia yang berbasis pengembangan karakter dengan mengimplementasikan nilai nilai pancasila.
NPM: 2318011036
Presentasi ini membahas hakikat dari lima sila bangsa. Sila pertama adalah kesatuan, yang terkait dengan semangat nasionalisme dan cinta pada negara. Sila kedua adalah kemanusiaan, yang menekankan pentingnya saling menghormati dan toleransi. Sila ketiga adalah musyawarah, yang menyoroti nilai pengambilan keputusan melalui konsultasi dan kesepakatan. Sila keempat adalah keadilan, yang mencakup keadilan distribusi, hukum, dan komutatif. Sila kelima adalah demokrasi, yang menekankan keadilan dan kesetaraan di antara warga negara.
Presentasi ini juga berisi tentang susunan Pancasila dan dasar ontologis Pancasila. Pada slide #5, dijelaskan bahwa susunan Pancasila memiliki sifat hirarkis dan bentuk piramidal. Sila pertama Pancasila menjadi dasar dan menjiwai sila-sila lainnya, dan setiap sila didasari dan dijiwai oleh sila-sila sebelumnya. Dengan demikian, susunan Pancasila memiliki sistem logis baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Pada slide #6, dijelaskan bahwa dasar ontologis Pancasila adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan, atau eksistensi. Ontologi juga disamakan dengan metafisika. Bidang ontologi ini menyelidiki tentang makna yang ada, seperti eksistensi dan keberadaan manusia, benda, alam semesta, dan metafisika.
2318011126
Analisis Artikel
Pancasila adalah dasar pemikiran masyarakat Indonesia yang mencerminkan identitas bangsa yang terdiri dari lima prinsip pokok. Prinsip-prinsip dalam Pancasila berperan sebagai pedoman hidup bagi semua warga Indonesia dalam konteks berbangsa dan bernegara. Selain itu, Pancasila juga memiliki unsur filsafat karena menjadi landasan intelektual yang membentuk cara berpikir bangsa Indonesia dalam ranah keilmuan yang dapat dianggap kredibel. Dalam konteks pendidikan, ideologi ini secara otomatis menjadi dasar bagi sistem pendidikan suatu bangsa. Pancasila memegang peran penting dalam kehidupan dan negara Indonesia, dan dalam perspektif filsafat pendidikan, Pancasila mewujudkan pandangan hidup bangsa yang dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia seharusnya mencerminkan dan mengambil inspirasi dari Pancasila sebagai pedoman perilaku yang sesuai dengan budaya Indonesia. Prinsip-prinsip Pancasila seharusnya menjadi dasar pendidikan karakter, untuk menciptakan warga Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup mandiri dan sosial, serta memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta memiliki iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semua ini mencerminkan karakteristik filsafat pendidikan pancasila yang integral, etis, dan religius.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi: ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan. Ditinjau dari kausal Aristoteles Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
- Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
- Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
- Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Nilai-Nilai Pancasila
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Konsensus bahwa Pancasila sebagai anutan untuk pengembangan nilai dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang normatif.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
- Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat.
- Pancasila merupakan dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia, termasuk dalam bidang pendidikan.
- Pendidikan di Indonesia adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya untuk tujuan pengembangan potensi diri dan karakter bagi peserta didik.
- Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam Pancasila.
Refleksi filsafat yang dikembangkan oleh Notonegoro untuk menggali nilai-nilai abstrak, hakikat nilai-nilai Pancasila, ternyata kemudian dijadikan pangkal tolak pelaksanaannya yang berujud konsep pengamalan yang bersifat subjektif dan objektif. Pengamalan secara objektif adalah pengamalan di bidang kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan yang penjelasannya berupa suatu perangkat ketentuan hukum yang secara hierarkis berupa pasal-pasal UUD, Ketetapan MPR, Undang-undang Organik dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya. Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang dilakukan oleh manusia individual, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat ataupun sebagai pemegang kekuasaan yang penjelmaannya berupa tingkah laku dan sikap dalam hidup sehari-hari.
Pancasila, dengan kelima silanya, memandu perilaku dan pendidikan masyarakat Indonesia. Sila-sila Pancasila mencerminkan nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, kemanusiaan, dan kebebasan beragama, yang seharusnya menjadi dasar dalam pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda.
Dalam konteks pendidikan karakter, Pancasila menjadi landasan filosofis yang penting. Pendidikan karakter bertujuan membentuk pribadi seseorang dengan nilai-nilai baik, moral, dan akhlak yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ini mencerminkan komitmen untuk membentuk generasi muda yang memiliki karakter berkualitas sesuai dengan pandangan hidup bangsa.
Selain itu, artikel tersebut juga menggarisbawahi pentingnya pemahaman nilai-nilai Pancasila, penerapan Pancasila sebagai aturan hukum, dan memberi contoh pelaksanaannya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila bukan hanya sekadar slogan, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan.
Artikel tersebut menggambarkan bahwa Pancasila memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia dan dalam membangun bangsa yang berkarakter baik. Prinsip-prinsip dalam Pancasila menjadi pedoman moral dan etis bagi individu serta masyarakat secara keseluruhan.
NPM: 2358011024
Artikel ini membahas tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar pandangan hidup rakyat Indonesia dan ideologi negara. Pancasila dianggap sebagai filosofi yang menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam sistem pendidikan nasional. Artikel ini juga membahas konsep filsafat Pancasila dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Pengaruh Pancasila dalam sistem pendidikan dijelaskan dalam konteks Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pendidikan di Indonesia diarahkan untuk mengembangkan potensi diri peserta didik secara aktif, mencakup aspek keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Filsafat Pancasila juga dihubungkan dengan konsep karakter, di mana pendidikan karakter diharapkan dapat mengambil nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Karakter diartikan sebagai bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak. Pendidikan karakter di Indonesia diarahkan untuk membentuk manusia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, serta memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan dengan menelaah sumber-sumber seperti buku, artikel, dan referensi-referensi yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia.
Artikel ini memiliki tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, metode, dan hasil pembahasan. Dalam hasil dan pembahasan, pembahasan lebih lanjut dilakukan tentang hakikat filsafat Pancasila, prinsip-prinsip filsafat Pancasila, nilai-nilai Pancasila, serta penerapannya dalam pendidikan di Indonesia. Filsafat Pancasila dianalisis secara ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Selanjutnya, artikel ini membahas peran Pancasila dalam membangun karakter bangsa, dengan menekankan pentingnya pendidikan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan artikel ini menegaskan bahwa Pancasila memiliki peran integral, etis, dan religius dalam membentuk identitas dan karakter bangsa Indonesia. Pendidikan di Indonesia diharapkan mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan menghasilkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi positif untuk masyarakat dan negara.
NPM: 2358011028
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia, di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Dalam artikel ini dibahas beberapa hal-hal penting diantaranya:
1. Pancasila adalah filsafat bangsa Indonesia, yang mana pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat tersebut.
2. Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat.
3. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran.
4. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat.
5. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari.
6. Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik.
7. Pendidkan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta Masyarakat Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
2358011008
ANALISIS ARTIKEL : Pendidikan Pancasila, Eksistensinya bagi Mahasiswa
Filsafat Pancasila adalah dasar pemikiran yang mendorong prinsip-prinsip dasar ini menjadi panduan dalam kebijakan dan tindakan pemerintah, serta dalam perilaku warga negara Indonesia. Ini mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman, keadilan, dan hak asasi manusia yang menjadi nilai-nilai fundamental dalam tatanan sosial dan politik Indonesia, Filsafat Pancasila adalah pandangan dunia atau filosofi yang mendasari dasar negara Republik Indonesia, yang dikenal sebagai Pancasila. Pancasila adalah kata dalam bahasa Sansekerta yang berarti "lima prinsip" atau "lima asas," dan filsafat Pancasila mengacu pada konsep filosofis yang terkandung dalam lima asas atau sila iniPancasila memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendidikan di Indonesia, terutama dalam upaya membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang kuat dan moral yang baik. Filosofi Pancasila menjadi dasar dan pedoman dalam pendidikan di Indonesia untuk mencapai tujuan pembentukan bangsa yang berbudaya dan berkarakter. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai peran Pancasila dalam pendidikan menuju bangsa berkarakter
Artikel tersebut mengidentifikasi Pancasila sebagai sebuah filsafat karena berperan sebagai sumber hukum tertinggi Indonesia dan menggambarkan tujuan utama bangsa Indonesia. Sebagai filsafat pendidikan, Pancasila memiliki karakteristik integral, etis, dan religius yang sejalan dengan tujuan bangsa Indonesia, menjadi landasan pandangan hidup masyarakat Indonesia dengan memuat lima prinsip dasar yang mencerminkan jati diri bangsa. Lebih lanjut, artikel mengungkapkan Pancasila sebagai suatu falsafah yang membimbing perilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia, dan menyoroti pentingnya Pancasila sebagai panduan untuk membentuk karakter siswa. Dengan dasar ontologisnya, Pancasila diartikan sebagai kebutuhan negara akan dukungan dari warga negara yang berkualitas, dimana kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warganya, yang erat kaitannya dengan pendidikan. Maka dari itu, sila-sila Pancasila dianggap mencerminkan bagaimana pendidikan seharusnya diterapkan sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila, dengan penekanan pada pembentukan karakter yang baik dan moral yang kuat, melalui penerapan nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan dalam pendidikan karakter.
NPM: 2318011080
Analisis Artikel
Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan di Indonesia Menuju Bangsa Berkarakter
Setelah membaca dan menganalisis artikel diatas, dapat didapatkan beberapa poin penting yaitu:
1. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis, epistemologis, maupun aksilogis. Diktat "Filsafat Pancasila" (Danumihardja, 2011) menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara.Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat erat berkaitan dengan pendidikan. Hubungan ini juga menjadi timbal-balik karena landasan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara. Esensi landasan negara harus benar-benar memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama adanya keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.
2. Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
2. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD '45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
1. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
2. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
3. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
4. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
5. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
3. Hubungan fungsi pancasila dengan sistem pendidikan, ditinjau dari filsafat pendidikan adalah Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
Re: Forum Analisis Artikel
NPM: 2318011140
Penelitian ini mengangkat isu penting mengenai pemahaman dan pengamalan Pancasila di kalangan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna Pancasila bagi mahasiswa dan cara pengamalan Pancasila di lingkungan kampus. Tujuan ini relevan mengingat peran penting mahasiswa dalam pembentukan nilai-nilai moral dan kepribadian dalam masyarakat. Penelitian menekankan pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Ini sesuai dengan peran perguruan tinggi dalam mendidik generasi muda untuk memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan kepribadian bangsa. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa dapat menjadi individu yang lebih baik, tidak hanya dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan (Ipteks), tetapi juga dalam bermasyarakat dan menanamkan norma-norma yang baik. Ini mencerminkan peran pendidikan dalam membentuk karakter dan moral mahasiswa. Pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui jalur pendidikan dan jalur organisasi. Ini menunjukkan pentingnya melibatkan mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi yang mendorong pengamalan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya pengamalan Pancasila dalam kehidupan kampus untuk memajukan perguruan tinggi dan menciptakan lulusan yang dapat berkontribusi pada pembangunan bangsa. Ini menggarisbawahi dampak positif yang dapat dihasilkan oleh mahasiswa yang memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini mendorong kesadaran akan pentingnya pendidikan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa, baik untuk perkembangan pribadi maupun kontribusi mereka pada masyarakat dan negara Indonesia.
2318011082
Artikel tersebut menjelaskan bahwa Pancasila selalu digunakan sebagai dasar dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Filsafat pancasila berarti menjadikan pancasila sebagai suatu pandangan hidup
Pancasila sebagai sistem filsafat mempunyai beberapa landasan:
1. Ontologi, upaya menemukan hakikat dasar Pancasila
2. Epistemologi, upaya menemukan hakikat Pancasila sebagai sistem pengetahuan
3. Aksioma , nilai-nilai yang terkandung membentuk suatu kesatuan
Pendidikan digunakan untuk membantu mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik agar bermanfaat bagi kehidupannya.
Filsafat pendidikan Pancasila sendiri bersumber dari nilai-nilai budaya yang terdapat dalam Pancasila. Pancasila dan sistem pendidikan dilihat dari filosofi pendidikan bahwa Pancasila merupakan visi kehidupan nasional yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara keseluruhan Pancasila merupakan landasan filosofis yang mencakup aspek spiritual, moral, sosial, dan politik bagi pembentukan karakter bangsa. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, kami berharap masyarakat Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis, adil dan kompetitif, mencerminkan karakter dan karakter yang sesuai dengan cita-cita bangsa.
NPM : 2318011002
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang khas. Secara ontologis, Pancasila menekankan bahwa manusia adalah subjek hukum pokok dari Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila mengakui martabat dan hak asasi manusia. Pancasila juga memiliki nilai-nilai yang berkaitan dengan Tuhan, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini menjadi dasar aksiologis Pancasila dan menjadi panduan dalam pelaksanaan pengamalan Pancasila secara subjektif dan objektif.
Artikel ini juga membahas pandangan filosofis terhadap pendidikan nasional. Pendidikan nasional dipandang sebagai pranata sosial yang berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat. Filsafat pendidikan dipandang sebagai pembentukan kemampuan dasar manusia dan diartikan sebagai teori umum pendidikan. Pendidikan di Indonesia menitikberatkan pada penguasaan mata pelajaran tertentu, yang dipandang sebagai landasan terbentuknya masyarakat meritokratis. Istilah “pendidikan” berasal dari kata Yunani “pedagogi” yang berarti “memimpin seorang anak”. Artikel tersebut mendefinisikan pendidikan sebagai suatu proses yang melibatkan guru, siswa, kurikulum, evaluasi, dan administrasi, yang secara bersamaan memproses siswa untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai pribadi dalam kalender akademik. Landasan filosofis pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila, yang harus ditanamkan kepada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional pada semua jenjang dan jenis pendidikan.
Artikel ini juga membahas dua perspektif yang perlu diperhatikan dalam menentukan landasan filosofis pendidikan di Indonesia. Perspektif pertama adalah tentang masyarakat Indonesia. Filosofi pendidikan nasional memandang manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan dengan segala fitrahnya, individu dengan segala hak dan kewajibannya, serta makhluk sosial dengan segala tanggung jawabnya dalam masyarakat yang majemuk, baik dari segi lingkungan sosial budaya, lingkungan hidup, dan lingkungan hidup. kemajuan Republik Indonesia di tengah masyarakat global yang terus berkembang dengan segala tantangannya. Perspektif kedua adalah mengenai pendidikan nasional itu sendiri. Dalam pandangan filosofis, pendidikan nasional dipandang sebagai lembaga sosial yang selalu berinteraksi dengan lembaga sosial lainnya di masyarakat. Menurut John Dewey, filsafat pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung terus menerus dan sepanjang kehidupan.
Nilai-nilai Pancasila juga memiliki peran penting dalam pendidikan. Nilai-nilai ini tidak hanya berada dalam ranah kognitif, tetapi juga afektif. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar dan prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan hati nurani manusia.
Dengan demikian, artikel ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang filsafat Pancasila dalam pendidikan nasional di Indonesia. Pemahaman ini penting untuk memperkuat landasan pendidikan dan memastikan keserasian hubungan antara negara dengan warga negara.
Dengan memahami filosofi dan nilai-nilai Pancasila, sistem pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mencapai tujuan bersama dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, mencintai tanah air, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab sesuai dengan cita-cita Pancasila.
Analisis Artikel
Mengingat Pancasila adalah dasar Negara, maka mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif/ memaksa artinya setiap warga negara Indonesia harus tunduk/taat kepadanya. Pengamalan Pan- casila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi- sanksi hukum, tetapi mempunyai sifat mengikat artinya setiap manusia Indonesia terkait dalam cita-cita yang terkandung di dalamnya Bangsanya dan keimanannya. Selain itu dapat membentuk pribadi yang baik dalam bermasyarakat dan dapat menanamkan norma-norma yang baik agar dapat menajdi warga negara yang baik bagi diri sendiri, orang lain dan bangsa ini dalam berkehidupan sehari-hari.
Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam mahasiswa kita dapat melakukannya dalam beberapa jalur, yaitu jalur pendidikan dan jalur organisasi serta pengamalan secra objektif dan subjektif. Bila nilai-nilai Pancasila tertanam dengan baik di setiap individu mahasiswa, maka akan ter- cipta mahasiswa Pancasila yang mengerti norma- norma. Pengamalan Pancasila dalam kehidupan di kampus sangatlah amat penting demi memajukan Perguruan Tinggi agar kampus dapat menghasil- kan lulusan mahasiswa Pancasila yang dapat mem- bangun bangsa Indonesia.
Sesuai dengan kenyataan ini, hendaknya pen- didikan Pancasila di Perguruan Tinggi harus terus dikembangkan untuk membentuk kadar yang di- butuhkan oleh negara dan masyarakat demi ter- capainya tujuan umum bangsa Indonesia.
Demikian Pancasila merupakan falsafah negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh. Rasa tanggung jawab serta didasari dengan niat pada diri individu masing-masing.Berdasarkan pembahasan yang telah dila- kukan, beberapa catatan yang kiranya memerlukan pengembangan lebih lanjut adalah bahwa perspektif pendidikan Pancasila perlu dilakukan oleh perguruan tinggi dalam rangka melestarikan nilai-nilai Pancasila dan menanamkan nilai moral positif, yang terkandung di dalamnya pada gene- rasi muda khususnya mahasiswa keberadaan mahasiswa yang mempunyai penting dan vital. Selain itu karena Pancasila sebagai dasar negara dan kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila se- bagai pandangan hidup bangsa harus dari dini di- kenalkan dan diajarkan kepada masayarakat Indo- nesia termasuk di Perguruan Tinggi. Sebagai pem- bentuk intelektual yang bermoral ketuhanan dan kemanusian.
Pancasila merupakan kepribadian bangsa, harus menjadi kepribadian para generasi muda khususnya para mahasiswa yang menjadi generasi pendidikan. Melalui pendidikan Pancasila, maha- siswa akan menjadi manusia terlebih dahulu, sebe- lum memasuki Ipteks yang dipelajarinya. Menjadi warga negara Indonesia yang unggul dalam penguasaan Ipteks, namun tidak kehilangan jati dirinya dan tidak tercabut dari akar budaya.
Beberapa nilai yang perlu ditanamkan dalam pengembangan karakter Pancasilais adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan sosial maupun pribadi. Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus dan sehari-hari dapat membantu menjaga eksistensi identitas kepribadian bangsa Indonesia.
Sebagai mahasiswa, memiliki ideologi yang berdasarkan atas Pancasila menjadi penting dalam menjaga eksistensi identitas kepribadian bangsa Indonesia. Mahasiswa memiliki peran penting dalam masyarakat, seperti sebagai kontrol sosial dan calon pemimpin bangsa. Oleh karena itu, setiap mahasiswa dan rakyat Indonesia pada umumnya harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan menghayati nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila secara utuh dan menyeluruh.
Dalam era globalisasi saat ini, Pancasila menjadi penting untuk tetap menjaga eksistensi identitas kepribadian bangsa Indonesia. Implementasi Pancasila dalam kehidupan kampus dan sehari-hari dapat membantu menjaga eksistensi identitas kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan karakter Pancasilais dalam sistem pendidikan nasional Indonesia harus dikembangkan secara optimal untuk menjamin penghormatan harkat dan martabat tokoh nasional.
Aulia Rahman El M (2318011092)
Artikel ini membahas tentang Filsafat Pancasila dan bagaimana filsafat tersebut berkaitan dengan pendidikan, pembentukan karakter, dan nilai-nilai dalam masyarakat Indonesia. Berikut adalah analisis artikel tersebut:
1. Filsafat Pancasila:
- Pengertian Filsafat: Artikel memberikan penjelasan tentang asal-usul kata "filsafat" dan menunjukkan bahwa Pancasila adalah suatu filsafat karena menjadi acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa.
- Sumber Filsafat Pancasila: Pancasila dijelaskan sebagai collective ideologie dari seluruh bangsa Indonesia, lahir dari perenungan jiwa yang dalam, dan dituangkan dalam suatu sistem yang tepat.
- Dasar Ontologis Filsafat Pancasila: Secara ontologis, Pancasila dinyatakan memiliki manusia sebagai hakikat dasar, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.
- Kajian Epistemologis Filsafat Pancasila: Secara epistemologis, Pancasila dijelaskan sebagai upaya untuk mencari hakikatnya sebagai suatu sistem pengetahuan, dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sebagai sumber pengetahuan.
2. Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila:
- Analisis Aristoteles: Artikel menyajikan pandangan Aristoteles terhadap Pancasila dengan mengaitkannya dengan kausalitas Aristoteles, yaitu kausa materialis, formalis, efisiensi, dan finalis.
- Inti Sila-sila Pancasila: Mengidentifikasi inti atau esensi dari setiap sila dalam Pancasila, seperti ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan.
3. Nilai-Nilai Pancasila:
- Pengertian Nilai: Menyajikan definisi nilai dan menghubungkannya dengan ide atau konsep yang dianggap penting dalam hidup manusia.
- Pengaruh Budaya dan Agama: Nilai-nilai Pancasila dijelaskan sebagai hasil sublimasi dan kritalisasi dari sistem nilai budaya dan agama bangsa Indonesia.
4. Filsafat Pancasila dalam Pendidikan:
- Pendidikan dan Filsafat Pancasila: Menjelaskan hubungan antara filsafat Pancasila dan pendidikan, di mana Pancasila menjadi landasan filosofis-ideologis dalam sistem pendidikan nasional.
- Tujuan Pendidikan: Menyatakan bahwa tujuan pendidikan sama dengan tujuan negara, dan pendidikan harus mencerminkan ideologi dan nilai-nilai Pancasila.
5. Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter:
- Pendidikan Karakter: Menggambarkan bahwa pendidikan karakter merupakan implementasi nilai-nilai Pancasila untuk membina kepribadian generasi muda.
-Pengertian Karakter: Menjelaskan bahwa karakter melibatkan sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan, dan membahas kriteria manusia baik dan negara yang baik dalam konteks masyarakat.
Kesimpulan:
Artikel ini menyajikan pemahaman yang komprehensif tentang Filsafat Pancasila, mengaitkannya dengan nilai-nilai, pendidikan, dan pembentukan karakter di Indonesia. Pemaparan konsep-konsep ini dapat memberikan landasan filosofis bagi pembaca untuk memahami peran Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan pendidikan di Indonesia.
Dalam jurnal ini, ontologi, epistemologi, dan aksiologi Pancasila dibahas secara mendalam. Ontologi Pancasila menggambarkan hakikat-nilai yang ada dalam Pancasila sebagai panduan hidup bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Epistemologi Pancasila mengacu pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa nilai dan moral yang terpancar dari Pancasila adalah hasil dari sistem nilai budaya dan agama bangsa yang dinamis dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan dalam aksiologi Pancasila, bangsa dan negara Indonesia berkomitmen untuk memahami, menghayati, mempraktikkan, dan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari melalui keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Jurnal ini juga membahas tentang filsafat pendidikan Pancasila sebagai aspek rohaniah dalam sistem pendidikan nasional Indonesia. Pendidikan karakter dipandang sebagai proses penanaman perilaku yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila, yang bertujuan untuk membentuk pribadi yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik.
Dalam jurnal ini, penulis membuat poin-poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila bagi pendidikan karakter, seperti memahami nilai-nilai Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai aturan dalam kehidupan, serta memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik dengan baik, juga mengungkapkan bahwa pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai dalam Pancasila, yang menjabarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia. Penulis menekankan pentingnya pendidikan karakter untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, dapat hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Simpulan dari jurnal ini adalah Pancasila merupakan dasar pandangan hidup dan jati diri bangsa Indonesia. Filsafat pendidikan Pancasila menjadi bagian penting dalam membangun bangsa yang memiliki karakter yang baik. Pendidikan karakter didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan diharapkan akan membentuk pribadi yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik.
Saran yang diberikan oleh penulis adalah optimalisasi sistem pendidikan nasional dan filsafat pendidikan Pancasila untuk menjaga tegaknya martabat dan kepribadian bangsa. Selain itu, pendidikan karakter sebaiknya melibatkan pendidik yang memahami nilai-nilai Pancasila dan melaksanakan nilai-nilai tersebut sebagai contoh yang baik kepada peserta didik.
Namun, pada jurnal ini belum memiliki data dan penelitian lapangan yang cukup untuk mendukung argumen yang dibahas. Selain itu, penggunaan referensi yang lebih terperinci dan lebih baru juga dapat meningkatkan validitas dari jurnal ini.
2318011098
FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Pancasila sebagai filsafat negara memiliki makna Pancasila sebagai pandangan hidup, sebagai asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa tersebut, termasuk aspek pendidikan. Sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi, Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran yang berupaya mengembangkan potensi diri dan karakter bagi peserta didik, sudah sepatutnya nilai-nilai Pancasila diamalkan dan dihayati sebagai bagian dari Pendidikan.
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai budaya yang ada pada Pancasila. Nilai-nilai penting Pancasila ini harus ditanamkan pada peserta didik melalui penyelenggaraan pendidikan nasional di setiap tingkatan dan jenisnya. Filsafat Pendidikan Pancasila termasuk tuntutan nasional dan sistem filsafat pendidikan Pancasila adalah sub sistem dari sistem negara Pancasila, hal ini didsari oleh peran Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang menjadikannya harus dijiwai dalam setiap sendi kehidupan.
Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara berkaitan erat dengan Pendidikan. Pendidikan ini haruslah mengacu pada dasar negara. Pendidikan karakter yang berdasarkan Pancasila tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas warga negara. Hal ini bisa dilihat dari implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai berikut.
1. Pancasila mengajarkan untuk mengakui manusia seutuhnya, sesuai dengan hakikat manusia yang juga merupakan hakikat subjek didik.
2. Pancasila mengakui keunikan dan menjunjung kebebasan yang bertanggung jawab.
3. Pancasila mengakui Tuban sebagai pencipta serta sumber keberadaan dan menghargai religious dalam masyarakat sebagai sesuatu yang bermakna.
Pendidikan karakter memang sudah seharusnya diekstrak dari Pancasila, pedoman hidup bangsa kita. Hal ini perlu diterapkan supaya tercipta Masyarakat Indonesia yang cerdas, berperilaku luhur, mampu hidup bersosial dan individu, memenuhi hak dan kewajiban, serta beriman dan bertaqwa. Seorang pendidik haruslah sadar betapa pentingnya pendidikan karakter yang berjalan beriringan dengan nilai-nilai Pancasila. Pendidik harus paham dengan nilai-nilai Pancasila, memegang Pancasila sebagai aturan hukum, serta memberikan contoh nyata penerapan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik.
2318011038
Pancasila adalah ideologi dasar Indonesia yang memengaruhi kehidupan bangsa dan negara. Filsafat berperan dalam pemikiran mendalam, termasuk dalam pendidikan berdasarkan filsafat. Pancasila menjadi pandangan hidup sehari-hari dalam sistem pendidikan, mencerminkan identitas bangsa Indonesia, dan menjadi pedoman berperilaku sesuai budaya. Pendidikan karakter harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan warga Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, dan menjalani hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Filsafat pendidikan Pancasila memiliki ciri integral, etis, dan religius.
filsafat yang digunakan harus sesuai dengan filsafat yang dianut oleh suatu bangsa, dan pendidikan digunakan sebagai mekanisme untuk mewariskan nilai-nilai dari filsafat tersebut. Pancasila, sebagai falsafah dan ideologi Indonesia, merupakan dasar untuk semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Pendidikan di Indonesia bertujuan mengembangkan potensi diri dan karakter peserta didik, yang tercermin dalam Sila-sila Pancasila. Karakter merujuk pada sifat, perilaku, dan kepribadian individu.
Pancasila bisa dilihat dari tiga pendekatan dalam filsafat: ontologis (tentang negara, bangsa, masyarakat, manusia), epistemologis (pengetahuan, struktur logis, implementasi), dan aksiologis (nilai, hierarki, etika). Ontologis Pancasila menunjukkan pentingnya dukungan warga negara terhadap negara. Kualitas negara tergantung pada kualitas warga negara, yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan. Landasan pendidikan harus mencerminkan landasan negara untuk memperkuat hubungan antara negara dan warga negara.
Pancasila adalah filsafat negara yang muncul sebagai cita-cita bersama seluruh bangsa Indonesia. Pancasila adalah hasil perenungan yang mendalam dan dibentuk menjadi suatu sistem yang tepat. Filsafat Pancasila memberikan pengetahuan ilmiah tentang hakikatnya.
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Secara ontologis, Pancasila berakar pada manusia, yang merupakan subjek hukum utama dari Pancasila. Manusia mencakup kompleksitas makhluk hidup baik sebagai individu maupun entitas sosial.
Dalam konteks epistemologis, Pancasila adalah hasil dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan dirumuskan bersama oleh para "Founding Fathers." Pancasila sebagai sistem pengetahuan memiliki struktur formal logis dengan susunan sila-sila yang hierarkis. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila juga membentuk satu kesatuan dalam aksiologinya.
Prinsip-prinsip Filsafat Pancasila didasarkan pada pandangan Aristoteles tentang kausalitas:
1. Kausa Materialis: Pancasila diperoleh dari nilai-nilai sosial budaya Indonesia.
2. Kausa Formalis: Pancasila memenuhi syarat formal sebagai dasar negara.
3. Kausa Efisiensi: BPUPKI dan PPKI merumuskan Pancasila untuk kemerdekaan Indonesia.
4. Kausa Finalis: Pancasila diusulkan sebagai dasar negara dengan tujuan tertentu.
Inti sila-sila Pancasila meliputi ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Nilai adalah konsep penting dalam hidup yang terdiri dari dimensi kognitif dan afektif. Nilai merujuk pada ide atau konsep abstrak yang mendefinisikan prinsip-prinsip moral dan etika individu. Dalam konteks Pancasila, nilai-nilai ini adalah panduan moral bagi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh faktor budaya dan agama.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif dan objektif. Pengamalan objektif terkait dengan penerapan nilai-nilai dalam hukum dan peraturan negara, sedangkan pengamalan subjektif mencakup perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila memandang nilai-nilai seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial sebagai prinsip-prinsip utama yang mencerminkan identitas bangsa Indonesia. Konsep ini dikenal sebagai Etika Pancasila, yang merujuk pada hakikat manusia Indonesia dalam konteks spiritual, sosial, dan moral.
Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi rakyat Indonesia yang mencakup lima dasar nilai. Sila-sila dalam Pancasila menjadi pedoman bagi perilaku berbangsa dan bernegara. Ini juga merupakan sistem filsafat intelektual bagi bangsa Indonesia. Pendidikan Indonesia tercermin dalam ideologi Pancasila, mempromosikan karakter, moral, dan kewarganegaraan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan warga negara yang cerdas, berperilaku baik, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Filsafat pendidikan Pancasila mencerminkan integralitas, etika, dan nilai-nilai keagamaan.
NPM : 2318011072
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Diktat Filsafat Pancasila menyebutkan secara ontologis berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Secara epistemologis berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya. Secara aksiologis bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hirarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ketuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial. memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
a. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
b. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
c. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Dengan melaksanakan tiga point di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud. Karena bagaimanapun juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang setiap waktu sehingga tidak mungkin rasanya menghambat perkembangan itu. Untuk itu, satu-satunya jalan dalam menerapkan pendidikan berkarakter adalah dengan melaksanakan poin-poin di atas.
NPM : 2318011040
ANALISIS ARTIKEL
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangs Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.
A. Filsafat Pancasila
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bag cara berpikir bangsa yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya.
B. Nilai-nilai Pancasila
Bangsa Indonesia sejak awal mendirikan negara, berkonsensus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. Konsensus bahwa Pancasila sebagai anutan untuk pengembangan nilai dan moral bangs in secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang normatif. Secara epistemological, bangs Indonesia punya keyakinan bahwa nilai dan moral yang terpancar dari asas Pancasila ini sebagai suatu hasil sublimasi dan kritalisasi dari sistem nilai budaya bangs dan agama yang kesemuanya bergerak vertikal dan horizontal serta dinamis dalam kehidupan masyarakat. Selanjutnya, untuk mensinkronkan dasar filosofis-ideologi menjadi wujud jati dir bangsa yang nyata dan konsekuen secara aksiologikal bangs dan negara Indonesia berkehendak untuk mengerti, menghayati, membudayakan dan melaksanakan Pancasila. Upaya ini dikembangkan melalui jalur keluarga, masyarakat, dan sekolah.
C. Pancasila dalam pendidikan Indonesia
Filsafat pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung pada
Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada peserta didik melalui
penyelenggaraan pendidikan nasional dalam semua level dan jenis pendidikan. Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila pandangan hidup bangs yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan mencerminkan identitas Pancasila. Cita dan karsa bangs Indonesia diusahakan secara melembaga dalam sistem pendidikan nasional yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan, pandangan hidup dan filosofi tertentu.
D. Pancasila dalam membangun bangsa yang berkarakter Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan religius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di bawah ini ada beberapa poin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila.
1. Harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut.
2. Menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan.
3. Memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik.
Dengan melaksanakan tiga poin di atas, diharapkan cita-cita bangsa yang ingin
melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud. Karena
bagaimanapun juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang setiap waktu sehingga tidak mungkin rasanya menghambat perkembangan itu. Untuk itu, satu-satunya jalan dalam menerapkan pendidikan berkarakter adalah dengan melaksanakan poin-poin di atas.
2358011006
Artikel di atas membahas tentang filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dengan tujuan menjadi bangsa yang berkarakter. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Selain Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara, Pancasila juga merupakan sebuah filsafat. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, dan mampu hidup secara individu dan sosial.
Pendidikan memiliki makna yang beragam. Di Indonesia, pendidikan ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu. Filsafat pendidikan Indonesia berdasar pada nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila. Nilai Pancasila tersebut harus ditanamkan pada siswa melalui pendidikan nasional dalam semua tingkatan dan jenis pendidikan. Pancasila pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari sehingga wajar jika sistem pendidikan nasional Indonesia didasari Pancasila.
Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warga negara. Kualitas warga negara sangat erat berkaitan dengan pendidikan. Ciri-ciri kemanusiaan yang terlihat dari Pancasila adalah integral, etis, dan religius. Secara keseluruhan, dapat dimaknai bahwa pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Eksistensi pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sangatlah penting demi memajukan Perguruan Tinggi agar kampus dapat menghasilkan lulusan mahasiswa Pancasila yang dapat membangun bangsa Indonesia. Mahasiswa dapat memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan menerapkan strategi sesuai nilai-nilai Pancasila. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam mahasiswa dapat dilakukan dalam beberapa jalur, yaitu jalur pendidikan dan jalur organisasi serta pengamalan secara objektif dan subjektif. Jika nilai-nilai Pancasila tertanam dengan baik di setiap individu mahasiswa, maka akan tercipta mahasiswa Pancasila yang mengerti norma.
Naila Devina Arimi 2358011012
Pancasila adalah dasar dan ideologi Indonesia, yang mengandung pandangan hidup, arah, dan prinsip bagi masyarakat untuk menciptakan keharmonisan dalam kehidupan mereka. Ini berlaku dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan, di mana Pancasila menjadi pedoman dalam merancang kurikulum dan sistem pendidikan.
Filsafat Pancasila memahami hakikat ontologisnya sebagai manusia, yang merupakan subjek hukum utama Pancasila, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Prinsip-prinsip Pancasila mencakup ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial.
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, Pancasila menjadi dasar dan filosofi, memandu pembentukan karakter warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Ini melibatkan pengajaran tentang hak dan kewajiban warga negara serta kontribusi untuk kemajuan negara.
Pancasila juga berperan penting dalam membangun bangsa berkarakter. Implementasi prinsip-prinsip Pancasila dalam pendidikan mencakup pengajaran nilai-nilai moral dan etika, serta promosi pendidikan karakter di sekolah. Pendidik dan orang tua memiliki peran besar dalam memberikan contoh karakter yang baik dan mendorong generasi muda untuk mengembangkan karakter positif.
Ini menunjukkan bahwa Pancasila tidak hanya sebagai aspek retorika, tetapi juga sebagai dasar yang sangat penting dalam membentuk karakter dan pandangan hidup masyarakat Indonesia.
NPM : 2318011078
Artikel yang ditulis oleh Yoga Putra Semadi membahas pentingnya Filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dengan tujuan menciptakan bangsa yang berkarakter. Artikel ini menyoroti peran penting Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk sistem pendidikan. Penulis menekankan bahwa Pancasila tidak hanya merupakan pedoman dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional.
Dalam artikel tersebut, penulis menjelaskan konsep filsafat Pancasila dari berbagai sudut pandang, termasuk ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Terdapat analisis mendalam tentang esensi dan prinsip-prinsip Pancasila, yang mencakup ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan. Penulis menunjukkan bahwa nilai-nilai ini harus ditanamkan melalui pendidikan karakter untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, dan memiliki keimanan yang kuat.
Artikel tersebut juga membahas pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk kepribadian dan perilaku yang baik. Penulis menyoroti pentingnya pengembangan nilai-nilai moral dan akhlak yang bersumber dari Pancasila, yang merupakan landasan bagi pendidikan karakter di Indonesia. Ada pula penjelasan tentang konsep pendidikan menurut beberapa teori, seperti empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi, serta bagaimana konsep-konsep ini dapat diterapkan dalam konteks pendidikan Indonesia yang berbasis Pancasila.
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara Filsafat Pancasila dan pendidikan di Indonesia. Penulis dengan jelas menunjukkan bahwa Pancasila bukan hanya sebuah doktrin politik, tetapi juga merupakan pandangan hidup yang mendasari proses pembentukan karakter bangsa. Artikel ini dapat menjadi acuan yang berguna bagi para pendidik dan pembuat kebijakan pendidikan di Indonesia untuk mengembangkan sistem pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan memperkuat pendidikan karakter.
Dalam artikel yang disusun oleh Yoga Putra Semadi, ditekankan urgensi Filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia dengan tujuan mencapai pembentukan warga negara yang berkarakter. Artikel tersebut menyoroti peranan vital Pancasila sebagai landasan dan ideologi Indonesia yang berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk sistem pendidikan. Penulis menegaskan bahwa Pancasila tidak hanya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, melainkan juga harus menjadi bagian tak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional.
Dalam artikel tersebut, penulis menjelaskan konsep filsafat Pancasila dari berbagai perspektif, termasuk ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Terdapat analisis yang mendalam mengenai inti dan prinsip-prinsip Pancasila, yang mencakup ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan. Penulis menekankan bahwa nilai-nilai ini harus diintegrasikan melalui pendidikan karakter untuk membentuk manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, dan memiliki keyakinan yang kuat.
Artikel ini juga membahas pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk kepribadian dan perilaku yang baik. Penulis menyoroti signifikansi pengembangan nilai-nilai moral dan etika yang bersumber dari Pancasila, yang menjadi landasan bagi pendidikan karakter di Indonesia. Artikel ini juga menjelaskan konsep pendidikan menurut beberapa teori, seperti empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi, serta bagaimana teori-teori ini dapat diaplikasikan dalam konteks pendidikan Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
Keseluruhannya, artikel ini memberikan wawasan mendalam tentang hubungan antara Filsafat Pancasila dan pendidikan di Indonesia. Penulis dengan tegas menunjukkan bahwa Pancasila bukan sekadar sebuah doktrin politik, tetapi juga menjadi dasar bagi pembentukan karakter bangsa. Artikel ini dapat menjadi pedoman yang bermanfaat bagi pendidik dan pengambil keputusan dalam bidang pendidikan di Indonesia untuk mengembangkan sistem pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan memperkuat pendidikan karakter.
NPM : 2318011014
Berdasarkan artikel, terdapat beberapa poin yang dapat diambil, yaitu :
Pendahuluan
Pancasila adalah dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang mengandung lima dasar prinsip, membentuk kerangka pedoman bagi semua aspek kehidupan bangsa. Salah satu bidang yang sangat dipengaruhi oleh Pancasila adalah pendidikan. Pancasila memandu pendidikan Indonesia untuk mewujudkan pengembangan potensi diri dan karakter peserta didik. Karakter di sini mencakup perilaku, budi pekerti, kepribadian, dan moral. Pancasila bisa dilihat dari berbagai pendekatan filsafat, seperti ontologis, epistemologis, dan aksiologis, yang menekankan pentingnya kualitas warga negara yang tercermin dalam sistem pendidikan yang mengacu pada nilai-nilai Pancasila.
Sebagai suatu falsafah dan ideologi bagi bangsa Indonesia, Pancasila menjadi dasar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Dalam UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi peserta didik secara aktif, termasuk aspek spiritual, keagamaan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan bagi diri, masyarakat, bangsa, dan negara. Sila-sila Pancasila mencerminkan bagaimana pendidikan harus diterapkan sesuai dengan nilai-nilai dan karakter yang dikehendaki Pancasila. Karakter, dalam konteks ini, mencakup perilaku, budi pekerti, kepribadian, dan moral, yang harus diasah melalui proses pendidikan. Pancasila juga memiliki implikasi ontologis, epistemologis, dan aksiologis dalam sistem filsafatnya, yang menunjukkan pentingnya kualitas warga negara dan hubungannya dengan pendidikan yang harus selaras dengan landasan negara.
Hakikat Filsafat
Filsafat Pancasila berakar dari kata "Philosophy," yang bermakna cinta terhadap hikmat atau kebijaksanaan. Pancasila adalah sebuah filsafat karena menjadi acuan intelektual dalam berpikir bagi bangsa Indonesia, serta dapat menjadi dasar sistem filsafat yang kredibel dalam ranah ilmuan. Ini lahir sebagai collective ideologie dari seluruh bangsa Indonesia, menjadi hasil perenungan jiwa yang diorganisir dalam suatu "sistem" yang tepat. Filsafat Pancasila memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang unik. Ontologisnya menekankan manusia sebagai subjek hukum pokok dari Pancasila, dengan hakikat manusia mencakup kompleksitas makhluk hidup. Epistemologisnya menyoroti sumber pengetahuan Pancasila yang berakar dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan dirumuskan bersama oleh para pendiri negara. Aksiologisnya menekankan bahwa nilai-nilai dalam Pancasila pada hakikatnya membentuk suatu kesatuan.
Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan, dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
a. ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima;
b. kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
c. kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri;
d. kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan
e. keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Nilai-Nilai Pancasila
Nilai-nilai adalah konsep yang mendasari apa yang dianggap penting dalam hidup seseorang. Nilai dapat ditemukan dalam domain kognitif dan afektif, dan mereka merupakan abstraksi yang berkembang dari pemikiran manusia. Studi tentang nilai termasuk dalam ranah estetika (keindahan) dan etika (perilaku). Estetika mengkaji apa yang disukai atau dianggap indah oleh manusia, sedangkan etika berkaitan dengan pertanyaan tentang benar dan salah, baik dan buruk dalam perilaku.
Pancasila memiliki peran sentral dalam membentuk nilai dan moral bangsa Indonesia. Ini bukan hanya konsensus, tetapi juga hasil sublimasi nilai budaya dan agama, yang membentuk dasar moral dan nilai bangsa. Upaya untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila dilakukan melalui berbagai jalur, termasuk keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Pengamalan nilai-nilai Pancasila memiliki dimensi subjektif dan objektif. Pengamalan objektif terkait dengan penerapan dalam konteks hukum dan peraturan negara, sedangkan pengamalan subjektif mencakup tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang mendasari Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, membentuk konsep Etika Pancasila dan menjadi dasar moral dan nilai bagi masyarakat Indonesia.
Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia
Pendidikan di Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang Pancasila wakili. Filsafat pendidikan nasional memandang bahwa manusia Indonesia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan fitrah, individu dengan hak dan kewajiban, dan makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat yang pluralistik. Pendidikan dianggap sebagai pranata sosial yang berinteraksi dengan lembaga sosial lain dalam masyarakat.
Beberapa teori perkembangan manusia dan hasil pendidikan termasuk empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi telah memengaruhi pandangan tentang pendidikan. Dalam konteks Indonesia, pendidikan tidak hanya sebagai transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai alat untuk mewariskan ideologi bangsa, yaitu Pancasila. Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang harus tercermin dalam sistem pendidikan. Filsafat pendidikan Pancasila menjadi dasar untuk memastikan sistem pendidikan mencerminkan nilai-nilai nasional.
Filsafat pendidikan Pancasila merupakan bagian rohaniah dari sistem pendidikan nasional, dan menjadi aspek penting dalam menjaga martabat dan kepribadian bangsa Indonesia. Dalam konteks ini, filsafat pendidikan Pancasila dilihat sebagai bagian integral dari sistem negara Pancasila. Pendidikan memiliki peran penting dalam membangun potensi bangsa, melestarikan kebudayaan, dan menjaga eksistensi serta martabat bangsa.
Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Pendidikan karakter, menurut pengertian yang ada, berkaitan dengan pembentukan perilaku, motivasi, dan keterampilan individu. Dalam konteks Indonesia, pendidikan karakter sangat terkait dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila menjadi dasar pendidikan karakter karena memuat nilai-nilai yang harus diinternalisasi oleh masyarakat Indonesia.
Filsafat pendidikan Pancasila memiliki ciri-ciri seperti integral, etis, dan religius. Ini mengacu pada pengakuan manusia sebagai makhluk yang utuh secara fisik dan spiritual, pentingnya kebebasan yang bertanggung jawab, dan aspek religius dalam kehidupan manusia. Filsafat ini menuntun pendidik untuk memahami, menjalankan, dan memberikan contoh nilai-nilai Pancasila.
Pendidik harus memahami nilai-nilai Pancasila, menjadikannya sebagai aturan hukum dalam kehidupan, dan memberikan contoh pelaksanaannya. Dengan demikian, pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dapat menghasilkan generasi muda Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini adalah cara untuk menjaga kesinambungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sambil memastikan pembentukan karakter yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila.
2318011016
Dalam artikel ini dapat diindentifikasi bahwa Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Pancasila dianggap sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bagi bangsa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila menjadi acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa Indonesia dan membentuk karakter bangsa.
Pendidikan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. Pendidikan tidak hanya sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia harus mengacu pada landasan negara dan memperkuat landasan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat dua aliran pemikiran dalam pendidikan yang disebutkan dalam artikel ini. Aliran nativisme berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan dan perkembangan anak didik ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehnya sejak lahir. Sementara itu, aliran naturalisme berpendapat bahwa semua anak yang baru lahir memiliki pembawaan yang baik, dan pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak didik dengan sendirinya. Dalam konteks ini, pendidikan di Indonesia perlu memperhatikan pembawaan anak didik dan lingkungan mereka untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawaan yang buruk.
Pendidikan di Indonesia harus mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran. Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia memiliki fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia harus mengacu pada Pancasila sebagai landasan filosofis dan moral dalam membentuk karakter dan kepribadian anak didik. Filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia. Penulis mengungkapkan bahwa Pancasila memiliki peran penting sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa. Pancasila dipandang sebagai hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama, yang bergerak secara vertikal dan horizontal dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan di Indonesia juga memiliki peran penting dalam mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya.
Aliran dalam filsafat pendidikan berkaitan dengan pembawaan anak didik. Aliran nativisme berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dimiliki anak sejak lahir. Aliran naturalisme, di sisi lain, berpendapat bahwa semua anak lahir dengan pembawaan yang baik dan pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak secara alami. Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan di Indonesia. Pancasila dianggap sebagai sumber inspirasi, nilai, dan moral bangsa, yang merupakan hasil sublimasi dan kristalisasi dari sistem nilai budaya bangsa dan agama. Pendidikan di Indonesia juga memiliki peran dalam mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Dalam konteks pendidikan, terdapat aliran nativisme yang berpendapat bahwa hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan anak, dan aliran naturalisme yang berpendapat bahwa pendidikan hanya perlu membiarkan pertumbuhan anak secara alami.
Dzakwa Ulunatiari Ramadani (2318011012)
Jawaban analisis artikel (file terlampir)
NPM: 2318011144
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis dan reigius.
Memperhatikan peran pendidikan dalam mengembangkan kemampuan negara,khususnya pelestarian budaya dan kepribadian bangsa yang ada saat ini mendefinisikan tentang eksistensi dan harkat dan martabat bangsa, sistem pendidikan nasional, dan filsafat Pendidikan Pancasila harus dikembangkan secara optimal untuk menjamin penghormatan harkat dan martabat tokoh nasional.Tanpa filsafat pendidikan tidak ada pendidikan nasional Seperti kita ketahui bersama, bahwa saat ini Indonesia berada dalam era globalisasi. Maka agar tidak terombang ambing di tengah masyarakat
internasional, bangsa Indonesia harus memiliki visi dan ideologi yang kuat (nasionalisme).
Terutama
kita sebagai mahasiswa harus memiliki ideologi yang berdasarkan atas Pancasila. Sebab mahasiswa memiliki peran yang penting dalam masyarakat contohnya, sebagai kontrol sosial dan calon pemimpin bangsa. Dengan begitu setiap mahasiswa danrakyat Indonesia pada umumnya harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu setiap warga Indonesia wajib menghayati nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila secara utuh dan menyeluruh.
NPM : 2358011032
Pada artikel ini penulis menekankan peran penting pancasila sebagai sistem filsafat. Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya. Pancasila merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pancasila sebagai sistem filsafat bisa dilihat dari pendekatan ontologis yang berdasarkan pada pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia, epistemologis yang berdasarkan sebagai suatu pengetahuan intern struktur logis dan konsisten implementasinya, dan aksiologis yang bedasarkan pada yang terkandung di dalamnya, hierarki dan struktur nilai, di dalamnya konsep etika yang terkandung.
Prinsip- prinsip pancasila yang ditinjau dari kausal Aristoteles, yaitu
a. Kausa Materialis, yang dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
b. Kausa Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD ’45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
c. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
d. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi ke-Tuhanan, yaitu sebagai kausa prima; kemanusiaan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial; kesatuan, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri; kerakyatan, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong; dan keadilan, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
Nilai-nilai Pancasila yang mana penting dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai tersebut bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi konsep etika Pancasila bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi- Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi-Kemanusiaan, berperi-Kebangsaan, berperi-Kerakyatan, dan berperi-Keadilan Sosial.
Pendidikan di Indonesia ditekankan pada penguasaan landasan terbentuknya masyarakat meritorik, artinya memberikan waktu jam pelajaran yang luas dalam penguasaan mata pelajaran tertentu.
Ada beberaoa teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu empirisme, natuvisme, naturalisme, dan konvergensi. Pendidikan karakter di Indonesia merupakan hasil dari penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur kita bangsa Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri yaitu integral, etis dan reigius. Seorang pendidik haruslah sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Salah satu cara untuk menerapkan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan nilai-nilai pancasila, yaitu harus memahami nilai-nilai Pancasila tersebut, menjadikan Pancasila sebagai aturan hukum dalam kehidupan, dan memberikan contoh pelaksanaan nilai-nilai pendidikan kepada peserta didik dengan baik sehingga diharapkan cita-cita bangsa yang ingin melaksanakan pendidikan berkarakter sesuai falsafah pancasila akan terwujud.
NPM: 2358011002
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat. Apabila kita menghubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar terciptalah manusia Indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan Pancasila yang mempunyai ciri-ciri, yaitu integral, etis, dan reigius.
Nilai–nilai Pancasila merupakan nilai yang sangat penting karena mengandung nilai-nilai luhur bangsa ini dan sangat relevan untuk dijadikan dasar dalam pembentukan karakter bangsa. Pancasila memuat nilai karakter yang baik dan bisa dijadikan rujukan untuk pembentukan karakter siswa.
Apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila
Re: Forum Analisis Artikel
Pancasila adalah falsafah yang menjadi pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Jurnal tersebut membahas pentingnya Pancasila sebagai dasar dan filosofi pendidikan di Indonesia, Pancasila bukan hanya ideologi negara tetapi juga menjadi pedoman untuk membentuk karakter siswa. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat bisa diinterpretasikan bahwa adanya negara perlu dukungan warga negara, kualitas negara sangat bergantung dengan kualitas warga negara, kualitas warga negara sangat erat berkaitan dengan pendidikan, landasan pendidikan haruslah mengacu pada landasan negara. Oleh karena itu, di sini sila-sila pancasila mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan harus dihayati dan diamalkan menurut sila-sila dalam pancasila. Filsafat Pancasila menekankan pada pembentukan karakter yang baik dan moral yang kuat sebagaimana diimplementasikannya nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan yang digunakan sebagai landasan dalam pendidikan karakter.
2318011064
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dikaji lebih lanjut sebagai dasar filosofis negara. Pembelajaran pada jurnal tersebut mengungkapkan beberapa poin penting sebagai berikut:
1. Hakikat Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang unik. Secara ontologis, hakikat dasarnya adalah manusia, subjek hukum pokok Pancasila, mencakup kompleksitas individu dan sosial. Ini mencerminkan Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, pemerintahan yang berlandaskan hikmah dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial. Pada perspektif epistomologis, Pancasila dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Poin terakhir, aksiologis, menyatakan nilai-niali yang teekandung dalam Pancasila sebagai kesatuan.
2. Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Terdiri atas kausa materialis, kausa formalus, kausa efisiensi, dan kausa finalis, dengan esensi dari masing-masing nilai Pancasila
3. Nilai-Nilai Pancasila
Refleksi filsafat Notonegoro untuk menggali hakikat nilai-nilai Pancasila digunakan sebagai dasar konsep pengamalan yang bersifat subjektif dan objektif. Pengamalan objektif terkait kehidupan kenegaraan dan masyarakat, diatur oleh hukum seperti UUD, Ketetapan MPR, Undang-undang Organik, dan peraturan pelaksanaan. Pengamalan subjektif dilakukan oleh individu dalam tindakan sehari-hari, mencerminkan nilai-nilai Etika Pancasila, termasuk Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial dalam kehidupan manusia Indonesia.
4. Filsafat Pancasila dalam dunia pendidikan
Filasafat Pancasila dalam pendidikan memiliki dua landasan, yaitu pandangan tentang manusia Indonesia dan pandangan tentang pendidikan nasional itu sendiri. Atas dasar tersebut, pendidikan Indonesia dikembangkan dengan nilai-nilai pandang sesuai pancasila dan sebagai pranata sosial yang selalu berinteraksi dengan kelembagaan sosial lainnya dalam masyarakat.
Filsafat merupakan dasar hidup dan tertanam dalam Pancasila, yang juga menjadi dasar aspek kehidupan kebangsaan lainnya, mencakup Pendidikan.
Re: Forum Analisis Artikel
Pancasila adalah suatu sistem filsafat yang mempunyai beberapa landasan:
a. Ontologi, upaya menemukan hakikat dasar Pancasila
b. Epistemologi, upaya menemukan hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
c. Aksiologi, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya membentuk suatu kesatuan yang utuh.
Dalam jurnal ini dijelaskan juga bahwa konsep etika Pancasila mencakup nilai-nilai yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, dan keadilan. Sifat manusia yang dimaksud harus mempunyai sifat dan keadaan yang sesuai dengan sila Pancasila.
Pendidikan digunakan untuk membantu mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik agar bermanfaat dalam kehidupan. Filsafat pendidikan Pancasila sendiri bersumber dari nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Pancasila.
Pancasila dan sistem pendidikan dilihat dari filosofi pendidikan bahwa Pancasila merupakan visi kehidupan nasional yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat pendidikan Pancasila melekat dalam sistem pendidikan nasional.
Jurnal ini menyatakan bahwa penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan karakter di Indonesia, dimana Pancasila menjadi pedoman falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu cara untuk melaksanakan pendidikan karakter adalah dengan melaksanakannya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Simpulan dan saran, pancasila adalah dasar pandangan hidup bangsa yang didalamnya memuat nilai-nilai pancasila. Nilai-nilai ini mengandung pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara.
Hubungan fungsi pancasila dengan sistem pendidikan dapat ditinjau dari filsafat pendidikan, karena itu sistem pendidikan nasional dijiwai dan didasari oleh pancasila.
Dengan hal ini, diharapkan tercipta masyarakat indonesia yang cerdas, berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan juga sosial, memenuhi hak dan kewajibannya serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam jurnal "Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter," Pancasila diperinci sebagai ontologi (hakikat-nilai), epistemologi (sistem nilai budaya dan agama), dan aksiologi (komitmen dalam penerapan nilai-nilai Pancasila) yang mengatur kehidupan masyarakat Indonesia. Pendidikan karakter menjadi aspek rohaniah dalam sistem pendidikan nasional, dengan tujuan membentuk individu yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik.
Penulis menyoroti pentingnya pendidikan karakter sebagai alat untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas, berperilaku luhur, mampu hidup bersosial dan individu, memenuhi hak dan kewajiban, serta beriman dan bertaqwa. Namun, jurnal ini membutuhkan data empiris lebih lanjut dan referensi yang lebih mendalam untuk mendukung argumennya.
Dengan demikian, Pancasila adalah landasan penting bagi pendidikan karakter di Indonesia, dengan harapan menciptakan warga negara yang memiliki karakter baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam upaya ini, optimalisasi sistem pendidikan dan keterlibatan pendidik yang memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai contoh yang baik menjadi hal yang sangat penting
NPM : 2318011048
Dalam artikel tersebut dapat diidentifikasi bahwa Pancasila merupakan sebuah filsafat karena merupakan sumber hukum tertinggi Indonesia dan memuat tujuan utama bangsa Indonesia. Pancasila sebagai filsafat pendidikan mempunyai ciri integral, etis, dan religius yang sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia sehingga Pancasila menjadi dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di dalamnya memuat lima dasar yang isinya merupakan jati diri dari bangsa Indonesia.
Pancasila diartikan sebagai suatu falsafah yang mengarahkan perilaku sesuai dengan budaya Indonesia. Artikel tersebut membahas pentingnya Pancasila tidak hanya sebagai ideologi negara, tetapi juga sebagai pedoman untuk membentuk karakter siswa. Dasar ontologis Pancasila sebagai sistem filsafat diinterpretasikan sebagai kebutuhan negara akan dukungan warga negara, di mana kualitas negara sangat terkait dengan kualitas warga negara, yang erat hubungannya dengan pendidikan. Oleh karena itu, sila-sila Pancasila dianggap mencerminkan bagaimana seharusnya pendidikan dihayati dan diaplikasikan sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila. Filsafat Pancasila menekankan pembentukan karakter yang baik dan moral yang kuat, dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan sebagai dasar dalam pendidikan karakter.
1. Pendahuluan
Artikel ini dimulai dengan memberikan gambaran umum tentang Pancasila sebagai dasar pandangan hidup rakyat Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sila yang mencerminkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia. Artikel ini juga menunjukkan peran penting Bung Karno dalam mempopulerkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
2. Masukkan Pancasila dalam Pendidikan
Artikel ini menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar pelaksanaan semua aspek kehidupan bagi bangsa Indonesia, termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan di Indonesia diatur oleh undang-undang yang mengacu pada Pancasila sebagai panduan. Ini menggambarkan bagaimana Pancasila mencerminkan cara pendidikan harus dihayati dan diamalkan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Pengertian Karakter dan Nilai-Nilai Pancasila
Artikel ini menjelaskan pengertian karakter dan bagaimana karakter berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Karakter mencakup sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan individu. Karakter berkaitan dengan nilai-nilai moral dan etika yang tercermin dalam perilaku sehari-hari.
4. Filsafat Pancasila
Artikel ini menguraikan filsafat Pancasila dengan pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Secara ontologis, Pancasila berkaitan dengan pemikiran tentang negara, bangsa, masyarakat, dan manusia. Secara epistemologis, Pancasila dianggap sebagai sistem pengetahuan dengan susunan logis dan konsisten. Secara aksiologis, Pancasila memiliki struktur nilai yang mencakup etika.
5. Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila
Artikel ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar dalam Pancasila, yaitu ke-Tuhanan, kemanusiaan, kesatuan, kerakyatan, dan keadilan. Prinsip-prinsip ini merupakan dasar ontologis Pancasila dan menggambarkan hakikat dasar Pancasila sebagai sistem filsafat.
6. Filsafat Pancasila dalam Pendidikan
Artikel ini membahas bagaimana Pancasila sebagai sistem filsafat mempengaruhi pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia didasarkan pada nilai-nilai budaya yang mencerminkan Pancasila. Pancasila memberikan landasan filosofis dan ideologis bagi sistem pendidikan nasional.
7. Pendidikan sebagai Sarana Pengembangan Karakter
Artikel ini menguraikan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu dan warga masyarakat yang baik. Pancasila memandu pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada peserta didik.
8. Filsafat Pancasila dalam Membangun Bangsa Berkarakter
Artikel ini menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai sarana untuk membentuk bangsa yang berkarakter. Karakter berkaitan erat dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa Indonesia.
9. Hubungan Pancasila, Pendidikan, dan Karakter
Artikel ini merinci hubungan yang kompleks antara Pancasila, pendidikan, dan karakter. Pancasila memberikan dasar filosofis bagi pendidikan nasional yang pada gilirannya membentuk karakter individu dan masyarakat.
10. Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari
Artikel ini menyoroti pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam masyarakat Indonesia, pengamalan Pancasila adalah kunci untuk menciptakan individu dan masyarakat yang baik.
11. Pengaruh Pancasila dalam Sistem Pendidikan Nasional
Artikel ini menunjukkan bahwa Pancasila memiliki pengaruh yang kuat dalam sistem pendidikan nasional. Filsafat pendidikan Pancasila adalah dasar filosofis pendidikan di Indonesia.
12. Pengaruh Pancasila dalam Pendidikan Karakter
Artikel ini menyajikan pandangan tentang bagaimana Pancasila memengaruhi pendidikan karakter di Indonesia. Pancasila membentuk dasar pemahaman karakter yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia.
13. Peran Guru dalam Membentuk Karakter Berdasarkan Pancasila
Artikel ini menyoroti peran penting guru dalam membentuk karakter peserta didik berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Guru berperan sebagai teladan dalam mengamalkan nilai-nilai tersebut.
14. Kesimpulan
Artikel ini mengakhiri dengan merangkum bahwa Pancasila memiliki peran utama dalam pendidikan karakter di Indonesia. Artikel ini menggambarkan bagaimana Pancasila tidak hanya menjadi pedoman dalam sistem pendidikan, tetapi juga menjadi landasan moral bagi individu dan masyarakat Indonesia.
Artikel ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara Pancasila, filsafat, pendidikan, dan karakter di Indonesia. Melalui pembahasan ini, kita dapat melihat betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membentuk warga negara yang memiliki karakter moral dan etika yang kuat. Artikel ini mengingatkan kita bahwa pendidikan karakter berakar pada nilai-nilai filosofis yang mencerminkan identitas dan budaya Indonesia. Oleh karena itu, peran Pancasila dalam pendidikan karakter merupakan bagian penting dalam membentuk masa depan bangsa Indonesia.
Pancasila adalah pandangan hidup masyarakat Indonesia, yang terdiri dari lima dasar, masing-masing merupakan jati diri masyarakat Indonesia. Pancasila adalah aspek fundamental dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, berfungsi sebagai filosofi dan pedoman. Jika pemahaman kita tentang peran Pancasila dalam sistem pendidikan didasarkan pada filosofi pendidikan, maka Pancasila adalah pandangan bangsa yang membimbing kehidupan sehari-hari.
Prinsip-Prinsip Pancasila Empat kategori Pancasila, yang berasal dari teori Aristoteles, adalah materialisme, formalisme, efisiensi, dan finalisme.
Nilai adalah konsep atau ide tentang apa yang dipercayai individu sebagai penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Estetika cenderung menuju penelitian dan katalogisasi yang mengingatkan peran kemanusiaan, atau apa yang mereka nikmati. Di sisi lain, fokus beralih ke penelitian dan penjelasan tentang sifat manusia atau bagaimana manusia mengalami kehidupan. Oleh karena itu, studi tentang etika pada dasarnya adalah jenis pendidikan moral yang diam-diam yang melibatkan pemahaman tentang apa yang benar dan salah. Secara umum disepakati bahwa Pancasila, sebagai panduan untuk pengembangan moral dan etika dalam hal ini, adalah teks normatif. Dari perspektif epistemologi, Bangsa Indonesia meyakini bahwa nilai-nilai moral dan agama yang berasal dari Asas Pancasila adalah hasil sublimasi dan kritalisasi sistem kepercayaan Bangsa dan Agama, yang berorientasi vertikal dan horizontal pada masyarakat Indonesia.
Pancasila dalam pendidikan Indonesia dasar pendidikan Indonesia berlandaskan ajaran agama yang ditemukan dalam ajaran Pancasila. Terdapat dua pendekatan untuk memahami dasar filosofis pendidikan Indonesia, yaitu:
Filsafat pendidikan nasional menekankan bahwa orang Indonesia adalah anak-anak Tuhan yang memiliki sumber daya alam, individu dengan segala kewajiban dan hak mereka, dan makhluk sosial dengan beragam pengalaman kehidupan dalam masyarakat pluralistik.
Diskusi tentang pendidikan nasional itu sendiri.
Sebagai teori umum perkembangan manusia dan hasil pendidikan adalah: konvergensi, naturalisme, nativisme, dan epistemologi. Hal ini memperkuat Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat dalam berbangsa dan bernegara."
Pendidikan karakter memiliki kemiripan dalam makna dan penerapannya dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah untuk memperkuat integritas pribadi seseorang. Pendidikan karakter dapat dilihat dalam tulisan Pancasila, yang bersifat holistik, etis, dan religius. Selain itu, ada hal-hal lain seperti memahami ajaran Pancasila, menetapkan Pancasila sebagai dokumen hukum, dan memberikan contoh kegiatan yang dimaksud untuk memastikan bahwa pendidikan sesuai dengan ajaran Pancasila.
Faris Novaldi Firdaus (2318011086)
Dalam jurnal ini dijelaskan bagaimana Pancasila berperan sebagai landasan pandangan hidup dan pedoman kehidupan bagi masyarakat Indonesia serta sebagai dasar dari sistem pendidikan. Pendidikan merupakan sarana penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada individu.
Pancasila merupakan sistem filsafat yang berlandaskan pada beberapa aspek utama, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi, yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Konsep etika Pancasila menekankan pada nilai-nilai yang berasal dari hakikat Tuhan, manusia, dan keadilan.
Filsafat pendidikan Pancasila menyatu dengan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam Pancasila, dimana pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar dapat berkontribusi dalam kehidupan. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter di Indonesia dianggap penting, karena Pancasila merupakan panduan dalam falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Diharapkan melalui pendekatan ini, masyarakat Indonesia dapat terdidik dengan baik, mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dan dapat hidup secara mandiri dan sosial, serta melaksanakan hak dan kewajibannya dengan penuh kesadaran, sembari memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.