Mahasiswa berikut ini kolom komentar untuk menanggapi video pembelajaran pada pertemuan 15. setiap mahasiswa wajib memberikan tanggapan terkait isi materi yang dijelaskan dalam video. Tuliskan nama npm dan prodi sebelum memberikan komentar
Komentar
Nama : Muhammad Derrin Toshiro
NPM : 2115011057
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum pak,
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan hari ini
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Sekian tanggapan dari saya
Terimakasih
NPM : 2115011057
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum pak,
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan hari ini
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Sekian tanggapan dari saya
Terimakasih
Nama : Gabriel Purba
NPM : 2115011099
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
Ideologi Pancasila seharusnya menjadi sebuah garis pandangan bagi setiap warga negaranya menghadapi fenomea yang terjadi baik dari luar maupun dalam negeri. Dalam membumikan Pancasila 5 pokok yang menjadi tantangan menurut Anggota BPIP Romo, 2019 yaitu:
(1) Pemahaman Pancasila,
(2) eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala polarisasi dan frgamentasi sosial yang berbasis SARA,
(3) Kesenjangan social,
(4) pelembagaan Pancasila di mana
lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi dan budaya serta masih
lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara Negara,
(5) Keteladanan Pancasila.
Keseluruhan ini merupakan pokok yang harus dimiliki warganegara maupun penyelenggara Negara dalam menghadapi revolusi 4.0. Dengan adanya revolusi industri 4.0 sehingga tantangan ideologi Pancasila semakin kompleks dalam mengikuti perkembangan zaman tantangan tidak hanya datang dari ideologi liberalisme, komunisme, individualisme, atheisme, kapitalisme, dalam kehidupan sosial; narkoba, terorisme, dan korupis serta kebudayaan global. Tetapi tantangan ideologi Pancasila juga datang dari segi ekonomi.
Pancasila, yang pada hakikatnya merupakan produk asli Indonesia dan lahir dari banyaknya perbedaan, seharusnya menjadi nilai dasar yang senantiasa dijunjung oleh segenap masyarakat Indonesia. Tetapi saat ini banyak tantangan dan juga ancaman yang harus dihadapi oleh Pancasila terutama ketika di era sekarang ini, masyarakat Indonesia yang semakin maju dalam peradabannya terutama dalam penggunaan teknologi. Teknologi pada dasarnya memang diciptakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Meskipun demikian, teknologi juga bisa menjadi alat yang mampu membahayakan kehidupan manusia apabila tidak digunakan secara bijaksana.
Tantangan yang dihadapi dalam proses penanaman nilai-nilai Pancasila pada era revolusi industri 4.0 saat ini yaitu salah satunya terletak pada peserta didik yang sudah tidak dapat terlepas dari Handphone dan Gadjet. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi-informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi industri 4.0. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang mangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik
NPM : 2115011099
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
Ideologi Pancasila seharusnya menjadi sebuah garis pandangan bagi setiap warga negaranya menghadapi fenomea yang terjadi baik dari luar maupun dalam negeri. Dalam membumikan Pancasila 5 pokok yang menjadi tantangan menurut Anggota BPIP Romo, 2019 yaitu:
(1) Pemahaman Pancasila,
(2) eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala polarisasi dan frgamentasi sosial yang berbasis SARA,
(3) Kesenjangan social,
(4) pelembagaan Pancasila di mana
lemahnya institusionalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi dan budaya serta masih
lemahnya wawasan ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara Negara,
(5) Keteladanan Pancasila.
Keseluruhan ini merupakan pokok yang harus dimiliki warganegara maupun penyelenggara Negara dalam menghadapi revolusi 4.0. Dengan adanya revolusi industri 4.0 sehingga tantangan ideologi Pancasila semakin kompleks dalam mengikuti perkembangan zaman tantangan tidak hanya datang dari ideologi liberalisme, komunisme, individualisme, atheisme, kapitalisme, dalam kehidupan sosial; narkoba, terorisme, dan korupis serta kebudayaan global. Tetapi tantangan ideologi Pancasila juga datang dari segi ekonomi.
Pancasila, yang pada hakikatnya merupakan produk asli Indonesia dan lahir dari banyaknya perbedaan, seharusnya menjadi nilai dasar yang senantiasa dijunjung oleh segenap masyarakat Indonesia. Tetapi saat ini banyak tantangan dan juga ancaman yang harus dihadapi oleh Pancasila terutama ketika di era sekarang ini, masyarakat Indonesia yang semakin maju dalam peradabannya terutama dalam penggunaan teknologi. Teknologi pada dasarnya memang diciptakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Meskipun demikian, teknologi juga bisa menjadi alat yang mampu membahayakan kehidupan manusia apabila tidak digunakan secara bijaksana.
Tantangan yang dihadapi dalam proses penanaman nilai-nilai Pancasila pada era revolusi industri 4.0 saat ini yaitu salah satunya terletak pada peserta didik yang sudah tidak dapat terlepas dari Handphone dan Gadjet. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi-informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi industri 4.0. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang mangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik
Nama : Yogi Adya Tama
Npm : 2115011117
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan mengenai video dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia
dapat ditelusuri pada awalnya dalam dokumen negara, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 pada Kata “mencerdaskan kehidupan bangsa” mengacu pada pengembangan iptek melalui pendidikan.
Sumber Politis Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu di Indonesia
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman Orde Lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.
Demikian pula halnya dengan zaman Orde Baru, meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan, tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia belum diungkapkan secara tegas. Penekanannya hanya pada iptek harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi jalan bagi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.
Pada era Reformasi, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan.
Tantangan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.
Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas.
Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negara- negara lain.
Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya kelima sila Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sekiranya itu saja yang dapat saya sampaikan,
Wassallamuallaikum Wr Wb.
Npm : 2115011117
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan mengenai video dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia
dapat ditelusuri pada awalnya dalam dokumen negara, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 pada Kata “mencerdaskan kehidupan bangsa” mengacu pada pengembangan iptek melalui pendidikan.
Sumber Politis Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu di Indonesia
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman Orde Lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.
Demikian pula halnya dengan zaman Orde Baru, meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan, tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia belum diungkapkan secara tegas. Penekanannya hanya pada iptek harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi jalan bagi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.
Pada era Reformasi, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan.
Tantangan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.
Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas.
Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negara- negara lain.
Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya kelima sila Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sekiranya itu saja yang dapat saya sampaikan,
Wassallamuallaikum Wr Wb.
Nama : Fikri Ramadhan
NPM : 2155011008
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum wr.wb
Izin memberikan pendapat mengenai video pembelajaran tersebut
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu
1. apitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Terimakasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
NPM : 2155011008
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum wr.wb
Izin memberikan pendapat mengenai video pembelajaran tersebut
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu
1. apitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Terimakasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri :
Nama : Sri Annisa Maharani
NPM : 2155011007
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberikan pendapat mengenai video pembelajaran tersebut
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu
1. apitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia
Sekian yang dapat saya sampaikan, maaf jika ada kesalahan, terima kasih...
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri :
Nama : Sri Annisa Maharani
NPM : 2155011007
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberikan pendapat mengenai video pembelajaran tersebut
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu
1. apitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia
Sekian yang dapat saya sampaikan, maaf jika ada kesalahan, terima kasih...
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Mashurio Amirul Huda
NP,M : 2115011067
Prodi : S1 Teknik Sipil
Setelah memperhatikan video diatas, pandangan saya terhadap Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Nilai pengembangan Ilmu bahwa dikatakan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit,pengembangan ilmu pengetahuan harus didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama tentunya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik Indonesia 1945 pada alinea keempat Pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila dengan demikian Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia yang sangat menyenangkan bagi para mahasiswa. Sebagai sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual. Nilai-nilai Pancasila dalam sumber sosiologis, Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan secara realita. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sekarang ini belum berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia ini lebih berorientasi pada kebutuhan pasar sehingga program studi yang Laku keras di perguruan tinggi adalah prodi-prodi yang terserap oleh dunia pasar kereta. Hal ini menunjukkan terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.
pertama, kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas,
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Mashurio Amirul Huda
NP,M : 2115011067
Prodi : S1 Teknik Sipil
Setelah memperhatikan video diatas, pandangan saya terhadap Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Nilai pengembangan Ilmu bahwa dikatakan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit,pengembangan ilmu pengetahuan harus didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama tentunya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik Indonesia 1945 pada alinea keempat Pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila dengan demikian Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia yang sangat menyenangkan bagi para mahasiswa. Sebagai sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual. Nilai-nilai Pancasila dalam sumber sosiologis, Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan secara realita. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sekarang ini belum berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia ini lebih berorientasi pada kebutuhan pasar sehingga program studi yang Laku keras di perguruan tinggi adalah prodi-prodi yang terserap oleh dunia pasar kereta. Hal ini menunjukkan terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.
pertama, kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas,
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Yashinta Amelia Dwi Maharani
NPM : 2115011047
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh,
Izin menanggapi video di atas,
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan.
Tantangan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.
Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas.
Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negara- negara lain.
Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
NPM : 2115011047
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh,
Izin menanggapi video di atas,
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan.
Tantangan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.
Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas.
Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negara- negara lain.
Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama : Annisa Azzahra Maharani
NPM : 2115011049
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalammualaikum pak,
Izin memberi tanggapan mengenai artikel dan video diatas
Ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam
yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandang ahidup mereka. Nilainilai yang terangkai atau menyatu menjadi satu sistem itu, sebagaimana halnya dengan nilai-nilai dasar Pancasila,
biasanya bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah suatu masyarakat atau bangsa yang menciptakan ideologi
itu.
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi Negara adalah untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun
moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ancaman-ancaman yang datang untuk negeri ini dapat
dicegah dengan cepat. Sebab Pancasila merupakakan Ideologi yang terbuka bagi seluruh perkembangan zaman.
Sehigga apapun yang terjadi dalam perkembangan zaman harus sesuai dengan kaedah-kaedah yang berlaku atas
dasar Pancasila.
ncasila, yang pada hakikatnya merupakan produk asli Indonesia dan lahir dari banyaknya perbedaan,
seharusnya menjadi nilai dasar yang senantiasa dijunjung oleh segenap masyarakat Indonesia. Tetapi saat ini banyak
tantangan dan juga ancaman yang harus dihadapi oleh Pancasila terutama ketika di era sekarang ini, masyarakat
Indonesia yang semakin maju dalam peradabannya terutama dalam penggunaan teknologi.
pendapat saya mengenai TANTANGAN DAN PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA
DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
sekian,
Wassalammualaikum Wr.Wb.
NPM : 2115011049
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalammualaikum pak,
Izin memberi tanggapan mengenai artikel dan video diatas
Ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam
yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandang ahidup mereka. Nilainilai yang terangkai atau menyatu menjadi satu sistem itu, sebagaimana halnya dengan nilai-nilai dasar Pancasila,
biasanya bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah suatu masyarakat atau bangsa yang menciptakan ideologi
itu.
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi Negara adalah untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun
moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ancaman-ancaman yang datang untuk negeri ini dapat
dicegah dengan cepat. Sebab Pancasila merupakakan Ideologi yang terbuka bagi seluruh perkembangan zaman.
Sehigga apapun yang terjadi dalam perkembangan zaman harus sesuai dengan kaedah-kaedah yang berlaku atas
dasar Pancasila.
ncasila, yang pada hakikatnya merupakan produk asli Indonesia dan lahir dari banyaknya perbedaan,
seharusnya menjadi nilai dasar yang senantiasa dijunjung oleh segenap masyarakat Indonesia. Tetapi saat ini banyak
tantangan dan juga ancaman yang harus dihadapi oleh Pancasila terutama ketika di era sekarang ini, masyarakat
Indonesia yang semakin maju dalam peradabannya terutama dalam penggunaan teknologi.
pendapat saya mengenai TANTANGAN DAN PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA
DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
sekian,
Wassalammualaikum Wr.Wb.
Izin memperkenalkan diri
Nama : I Gusti Komang Satria Guna Wibawa
NPM : 2115011008
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi video pada pertemuan 15
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu uraian ini akan diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan.
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik Indonesia 1945 pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila.
Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde Lama secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pertama kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produk dibanding dengan negara-negara yang lain. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.
Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf pelaksanaan yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri yaitu kemampuan kerja, kepuasan dan hasilnya mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat manakala Pengembangan ilmu tidak berakar berakar pada ideologi bangsa maka ilmu berkembang tanpa arah dan berorientasi nya pun tidak jelas.
Dari video tersebut dapat saya Tarik sebuah makna bahwa dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan sebuah korelasi antara sumber historis, politis dan sosiologis sehingga IPTEK tersebut dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sekian tanggapan dari saya, saya ucapkan terima kasih
Nama : I Gusti Komang Satria Guna Wibawa
NPM : 2115011008
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi video pada pertemuan 15
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu uraian ini akan diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan.
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik Indonesia 1945 pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila.
Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde Lama secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pertama kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produk dibanding dengan negara-negara yang lain. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.
Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf pelaksanaan yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri yaitu kemampuan kerja, kepuasan dan hasilnya mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat manakala Pengembangan ilmu tidak berakar berakar pada ideologi bangsa maka ilmu berkembang tanpa arah dan berorientasi nya pun tidak jelas.
Dari video tersebut dapat saya Tarik sebuah makna bahwa dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan sebuah korelasi antara sumber historis, politis dan sosiologis sehingga IPTEK tersebut dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sekian tanggapan dari saya, saya ucapkan terima kasih
Nama : Zillia Chairani
NPM : 2115011028
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum pak,
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan 15
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Pendapat saya mengenai Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 yaitu dengan memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
Sekian terimakasih
NPM : 2115011028
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum pak,
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan 15
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Pendapat saya mengenai Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 yaitu dengan memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
Sekian terimakasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri,
Nama : Cintia Febriani
NPM : 2115011017
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Berdasarkan video pembelajaran di atas, saya memiliki beberapa tanggapan mengenai materi yang dibahas pada video tersebut.
Pancasila sebagai dasar negara pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan IPTEK itu sendiri.
Berdasarkan sumber historis, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan IPTEK yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia.
Berdasarkan sumber politis, Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada orde baru, meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan, tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas, penekanannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi, Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis, karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Berdasarkan sumber sosiologis, Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan, sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan. Secara realita, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara, sehingga perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Perkembangan IPTEK di Indonesia sekarang ini, belum berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia ini lebih berorientasi pada kebutuhan pasar, sehingga program studi yang laku keras di perguruan tinggi adalah prodi-prodi yang terserap oleh dunia pasar. Hal ini menunjukkan terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.
1. Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia, akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi, yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme, menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana, yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu kemampuan kerja, kepuasan, dan hasilnya mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, maka ilmu berkembang tanpa arah dan perorientasinya pun tidak jelas.
"Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama tentunya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pengembangan ilmu pengetahuan harus didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa sebagai substansi pendidikan."
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Izin memperkenalkan diri,
Nama : Cintia Febriani
NPM : 2115011017
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Berdasarkan video pembelajaran di atas, saya memiliki beberapa tanggapan mengenai materi yang dibahas pada video tersebut.
Pancasila sebagai dasar negara pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan IPTEK itu sendiri.
Berdasarkan sumber historis, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan IPTEK yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia.
Berdasarkan sumber politis, Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada orde baru, meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan, tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas, penekanannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi, Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis, karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Berdasarkan sumber sosiologis, Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan, sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan. Secara realita, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara, sehingga perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Perkembangan IPTEK di Indonesia sekarang ini, belum berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia ini lebih berorientasi pada kebutuhan pasar, sehingga program studi yang laku keras di perguruan tinggi adalah prodi-prodi yang terserap oleh dunia pasar. Hal ini menunjukkan terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.
1. Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia, akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi, yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme, menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana, yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu kemampuan kerja, kepuasan, dan hasilnya mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, maka ilmu berkembang tanpa arah dan perorientasinya pun tidak jelas.
"Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama tentunya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pengembangan ilmu pengetahuan harus didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa sebagai substansi pendidikan."
Sekian tanggapan dari saya, terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : M.Tobarani Elsaddam
NPM : 2115011077
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamu’alaikum pak.
Izin memberikan tanggapan video pembelajaran di atas yang berjudul “Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Nilai dalam Pengembangan Ilmu”.
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu :
1. Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sekian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
NPM : 2115011077
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamu’alaikum pak.
Izin memberikan tanggapan video pembelajaran di atas yang berjudul “Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Nilai dalam Pengembangan Ilmu”.
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu :
1. Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sekian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Nama : Aisyah Nabil Athirah
NPM : 2115011007
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum wr.wb
Pancasila sebagai dasar negara pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan IPTEK itu sendiri.
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Perkembangan IPTEK di Indonesia sekarang ini, belum berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia ini lebih berorientasi pada kebutuhan pasar, sehingga program studi yang laku keras di perguruan tinggi adalah prodi-prodi yang terserap oleh dunia pasar. Hal ini menunjukkan terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.
1. Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia, akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi, yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme, menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana, yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu kemampuan kerja, kepuasan, dan hasilnya mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, maka ilmu berkembang tanpa arah dan perorientasinya pun tidak jelas.
NPM : 2115011007
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum wr.wb
Pancasila sebagai dasar negara pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman. Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan IPTEK itu sendiri.
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Perkembangan IPTEK di Indonesia sekarang ini, belum berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia ini lebih berorientasi pada kebutuhan pasar, sehingga program studi yang laku keras di perguruan tinggi adalah prodi-prodi yang terserap oleh dunia pasar. Hal ini menunjukkan terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.
1. Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia, akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi, yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme, menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana, yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu kemampuan kerja, kepuasan, dan hasilnya mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat manakala pengembangan ilmu tidak berakar pada ideologi bangsa, maka ilmu berkembang tanpa arah dan perorientasinya pun tidak jelas.
Nama : Fadel Azra
NPM : 2115011078
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video tersebut yakni Dinamika Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pancasila sebagai pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara sejak Orde Lama sampai era Reformasi. Para penyelenggara negara pada umumnya hanya menyinggung masalah pentingnya keterkaitan antara pengembangan ilmu dan dimensi kemanusiaan (humanism). Kajian tentang Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru mendapat perhatian yang lebih khusus dan eksplisit oleh kaum intelektual di beberapa perguruan tinggi, khususnya Universitas Gadjah Mada yang menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Pancasila sebagai pengembangan ilmu, 1987 dan Simposium dan Sarasehan Nasional tentang Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Nasional, 2006. Namun pada kurun waktu akhir-akhir ini, belum ada lagi suatu upaya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kaitan dengan pengembangan Iptek di Indonesia.
Tantangan Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Ada beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai dasar pengembangan iptek di Indonesia:
a. Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas. Upaya bagi pengembangan sistem ekonomi Pancasila yang pernah dirintis Prof. Mubyarto pada 1980-an belum menemukan wujud nyata yang dapat diandalkan untuk menangkal dan menyaingi sistem ekonomi yang berorientasi pada pemilik modal besar.
b. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negara-negara lain.
c. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
d. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
NPM : 2115011078
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan saya mengenai video tersebut yakni Dinamika Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pancasila sebagai pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara sejak Orde Lama sampai era Reformasi. Para penyelenggara negara pada umumnya hanya menyinggung masalah pentingnya keterkaitan antara pengembangan ilmu dan dimensi kemanusiaan (humanism). Kajian tentang Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu baru mendapat perhatian yang lebih khusus dan eksplisit oleh kaum intelektual di beberapa perguruan tinggi, khususnya Universitas Gadjah Mada yang menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Pancasila sebagai pengembangan ilmu, 1987 dan Simposium dan Sarasehan Nasional tentang Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Nasional, 2006. Namun pada kurun waktu akhir-akhir ini, belum ada lagi suatu upaya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kaitan dengan pengembangan Iptek di Indonesia.
Tantangan Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Ada beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai dasar pengembangan iptek di Indonesia:
a. Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas. Upaya bagi pengembangan sistem ekonomi Pancasila yang pernah dirintis Prof. Mubyarto pada 1980-an belum menemukan wujud nyata yang dapat diandalkan untuk menangkal dan menyaingi sistem ekonomi yang berorientasi pada pemilik modal besar.
b. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negara-negara lain.
c. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
d. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
izin memberikan tanggapan mengenani video pemebelajaran serta artikel berupa kesimpulan
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu :
1. Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan
Adapun sumber-sumber dalam pancasila sebagai berikut :
A. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945. Pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila telah mengabaikan amanat pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945 yang merupakan dokumen sejarah bangsa Indonesia
B. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde lama belum secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Ir Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
C. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan. Secara realita Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara perlu mendapat perhatian yang lebih khusus oleh kaum intelektual.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu :
1. Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Nama : Merisa Trisda Yanti
NPM : 2115011129
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum pak,
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan 15
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Pendapat saya mengenai Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 yaitu dengan memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
Sekian terimakasih
NPM : 2115011129
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum pak,
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan 15
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Pendapat saya mengenai Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 yaitu dengan memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
Sekian terimakasih
Nama : Aldo Tri Prabowo
NPM : 2115011029
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh,
Izin menanggapi video di atas,
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan pada dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga pada saat iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan.Pentingnya Pancasila sebagai ideologi Negara adalah untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun
moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ancaman-ancaman yang datang untuk negeri ini dapat
dicegah dengan cepat. Sebab Pancasila merupakakan Ideologi yang terbuka bagi seluruh perkembangan zaman.
Sehigga apapun yang terjadi dalam perkembangan zaman harus sesuai dengan kaedah-kaedah yang berlaku atas dasar Pancasila.
Oleh sebab itu terdapat tantangan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.
Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas.
Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negara- negara lain.
Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sekian tanggapan dari saya, Wassalamualaikum Wr Wb
NPM : 2115011029
Prodi : S1 Teknik Sipil
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh,
Izin menanggapi video di atas,
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan pada dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga pada saat iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan.Pentingnya Pancasila sebagai ideologi Negara adalah untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun
moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ancaman-ancaman yang datang untuk negeri ini dapat
dicegah dengan cepat. Sebab Pancasila merupakakan Ideologi yang terbuka bagi seluruh perkembangan zaman.
Sehigga apapun yang terjadi dalam perkembangan zaman harus sesuai dengan kaedah-kaedah yang berlaku atas dasar Pancasila.
Oleh sebab itu terdapat tantangan pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.
Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas.
Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negara- negara lain.
Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) ,mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sekian tanggapan dari saya, Wassalamualaikum Wr Wb
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Lisa Alfina Damayanti
NPM : 2115011079
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberi komentar terkait video pembelajaran diatas
Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit. Pengembangan ilmu pengetahuan harus didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa pada setiap warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama, tentunya dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik Indonesia 1945 pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila.
Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde Lama secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan.
Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan sebuah korelasi antara sumber historis, politis dan sosiologis sehingga IPTEK tersebut dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sekian, terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Lisa Alfina Damayanti
NPM : 2115011079
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin memberi komentar terkait video pembelajaran diatas
Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit. Pengembangan ilmu pengetahuan harus didasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa pada setiap warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama, tentunya dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik Indonesia 1945 pada alinea ke-4 pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 kata mencerdaskan kehidupan bangsa mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila.
Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pada zaman Orde Lama secara eksplisit dikemukakan tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan dan teknologi tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan.
Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan sebuah korelasi antara sumber historis, politis dan sosiologis sehingga IPTEK tersebut dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sekian, terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Muhammad Azzuura Alwan Saputro
Npm : 2115011048
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan mengenai video dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Sumber historis pancasila terdapat dalam pembukaan undangh undang dasar Negara terdapat pada alinea ke 4 perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak sesuai landasan nilai nilai pancasila berarti mengabaikan undang undang dasar Negara sebagai pedoman perkembangan ilmu pengetahuan
Sumber politis pancasila dilihat dari berbagai kebijakan yang dilakukan oleh aparat Negara. Pada masa orde lama menurut soekarno pancasila dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal tetai belom diungkapkan secara tegas.Pada masa reformasi bersifat apologis karena hanya mendorong kelompok orang yang berintelektual untuk menjabarkan nilai nilai pancasila lebih lanjut
Secara realita pancasila belum dibicarakan secara eksplisit belum dikemukakan oleh penyelenggara Negara tetapi dilakukan oleh kaum intelektual.
Tantangan terhadapa pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu adalah
Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia
Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan iptek sehingga Indonesia menjadi konsumen bukan produsen
Konsumerisme Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi Negara lain yang lebih maju
Pragmatisme yaitu kemampuan kepuasan dan hasil kerja mewarnai kehidupan bermasyarakat diindonesia
Pengembangan ilmu harus berorientasi pada ideologi bangsa untuk mengembangkan ilmu agar terarah , perkembangan ilmu pengetahuan harus berorientasi terhadap nilai nilai luhur bangsa sebagai substansi pendidikan
Sekian tanggapan dari saya
Terimakasih
Npm : 2115011048
Prodi : S1 Teknik Sipil
Tanggapan mengenai video dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Sumber historis pancasila terdapat dalam pembukaan undangh undang dasar Negara terdapat pada alinea ke 4 perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak sesuai landasan nilai nilai pancasila berarti mengabaikan undang undang dasar Negara sebagai pedoman perkembangan ilmu pengetahuan
Sumber politis pancasila dilihat dari berbagai kebijakan yang dilakukan oleh aparat Negara. Pada masa orde lama menurut soekarno pancasila dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal tetai belom diungkapkan secara tegas.Pada masa reformasi bersifat apologis karena hanya mendorong kelompok orang yang berintelektual untuk menjabarkan nilai nilai pancasila lebih lanjut
Secara realita pancasila belum dibicarakan secara eksplisit belum dikemukakan oleh penyelenggara Negara tetapi dilakukan oleh kaum intelektual.
Tantangan terhadapa pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu adalah
Kapitalisme yang menguasai perekonomian dunia
Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan iptek sehingga Indonesia menjadi konsumen bukan produsen
Konsumerisme Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi Negara lain yang lebih maju
Pragmatisme yaitu kemampuan kepuasan dan hasil kerja mewarnai kehidupan bermasyarakat diindonesia
Pengembangan ilmu harus berorientasi pada ideologi bangsa untuk mengembangkan ilmu agar terarah , perkembangan ilmu pengetahuan harus berorientasi terhadap nilai nilai luhur bangsa sebagai substansi pendidikan
Sekian tanggapan dari saya
Terimakasih
Nama : Awangga Muhammad Ardhi Pradana
NPM : 211511058
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan 15
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Pendapat saya mengenai Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 yaitu dengan memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
Assalamualaikum pak,
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan 15
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Pendapat saya mengenai Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 yaitu dengan memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
NPM : 211511058
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan 15
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Pendapat saya mengenai Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 yaitu dengan memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
Assalamualaikum pak,
izin memberikan tanggapan video pembelajaran pertemuan 15
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat ditelusuri dalam dokumen negara yaitu dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, kata "mencerdaskan kehidupan bangsa" mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi yang harus berdasar pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai sumber politis Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara negara. Oleh Ir. Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antar ilmu dan amal. Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, belum diungkapkan secara tegas.
Pada masa reformasi Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan.
Adapun beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu yaitu :
1. Kapitalisme
2. Konsumerisme
3. Pragmatisme
Pendapat saya mengenai Tantangan dan Penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 yaitu dengan memperkuat nilai nilai pancasila dalam diri kita sangat membantu dalam menghadapi era evolusi dan perkembangan zaman dimana globalisasi berkembang sangat pesat.
Nama : Muhammad Rizky Novranda
NPM : 2155011009
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi video diatas.
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu
1. apitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sekian Terima kasih.
NPM : 2155011009
Prodi : S1 Teknik Sipil
Izin menanggapi video diatas.
Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu diawali dengan ulasan mengenai sumber historis politis dan sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu.Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman orde lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno berkaitan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal.Pada Orde Baru meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu belum diungkap secara tegas penekannya hanya ada pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.
Terdapat beberapa tantangan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu
1. apitalisme yang menguasai perekonomian dunia akibatnya ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu menjadi terbatas.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produksen dibanding dengan negara-negara yang lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju tentunya.Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.
4. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sekian Terima kasih.