Komentar

Komentar

Number of replies: 8

Mahasiswa berikan tanggapan dan argumen terkait isi dari materi video pembeljaran. setiap mahasiswa wajib memberikan tanggapan sebagai nilai aktivitas perkuliahan hari ini. jangan lupa tulis nama npm dan prodi

In reply to First post

Re: Komentar

by I Gusti Komang Satria Guna Wibawa -
Nama : i gusti komang satria guna wibawa
Npm : 2115011008
Prodi : s1 teknik sipil
Kelas : c

Izin menanggapi video pertemuan 14

Kebenaran dan kemajuan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mencapai kemajuan pesat sehingga peradaban manusia mengalami perubahan yang luar biasa pengembangan ilmu tidak dapat terlepas dari artinya selalu berkembang dalam suatu ruang budaya perkembangan iptek pada gilirannya bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan agama sehingga di satu pihak dibutuhkan semangat objektivitas tetapi di pihak lain iptek perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan agama dalam pengembangannya agar tidak merugikan umat manusia.
Kuntowijoyo dalam konteks pengembangan ilmu menengarai bahwa kebanyakan orang sering mencampuradukkan antara kebenaran dan kemajuan sehingga pandangan seseorang tentang kebenaran terpengaruh oleh kemajuan yang dilihatnya menegaskan bahwa kebenaran itu bersifat nonkooperatif seperti pada gambar yaitu tidak bertambah karena itu tidak berkembang dari waktu ke waktu. Adapun kemajuan itu sifatnya komulatif atau bertambah artinya kemajuan itu selalu berkembang dari waktu ke waktu agama filsafat kesenian termasuk dalam kategori nonkumulatif, sedangkan fisika teknologi kedokteran termasuk dalam kategori komulatif. Oleh karena itu relasi iptek dan budaya merupakan persoalan yang seringkali mengundang perdebatan relasi iptek dengan nilai budaya dan agama relasi antara ketiganya ini dapat ditandai dengan beberapa kemungkinan yakni
Pertama iptek yang gayut dengan nilai budaya dan agama sehingga pengembangan iptek harus senantiasa didasarkan atas sikap religious.
Kedua iptek yang lepas sama sekali dari norma budaya dan agama sehingga terjadi sekularisasi yang berakibat pada kemajuan iptek tanpa dikawal dan diwarnai nilai-nilai religious.
Hal ini terjadi karena sekelompok ilmuwan yang meyakini bahwa iptek memiliki hukum-hukum sendiri yang lepas dan tidak terlalu diintervensi nilai-nilai dari luar 3 iptek yang menempatkan nilai agama dan budaya serta mitra dialognya saat diperlukan dalam hal ini ada sebagian ilmuwan yang beranggapan bahwa iptek yang memiliki hukum tersendiri yang diperlukan faktor eksternal seperti halnya budaya ideologi dan agama untuk bertukar pikiran.
Meskipun tidak dalam arti saling bergantung secara bertolak dari asumsi tersebut maka ada salah ideologi pancasila berperan sebagai prinsip dalam kehidupan ilmiah bangsa indonesia dalam arti bahwa para ilmuwan tetap berpeluang untuk mengembangkan profesionalitasnya tanpa mengabaikan nilai ideologis yang bersumber dari masyarakat indonesia sendiri konsep pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu keempat pengertian pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu sebagaimana dilihat dalam tabel tersebut sebenarnya mengandung konsekuensi yang berbeda-beda yang pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila mengandung asumsi bahwa iptek itu sendiri berkembang secara otonom kemudian dalam perjalanannya melakukan adaptasi dengan nilai-nilai pancasila pengertian ke-2 bahwa setiap iptek yang dikembangkan di indonesia harus menyertakan nilai-nilai pancasila sebagai faktor internal yang mengandaikan bahwa sejak awal pengembangan iptek sudah harus melibatkan nilai-nilai pancasila namun keterlibatan nilai-nilai pancasila ada dalam posisi yang artinya ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka anggap layak.

Sekian tanggapan dari saya, terima kasih
In reply to First post

Re: Komentar

by Annisa Azzahra Maharani -
Nama : Annisa Azzahra Maharani
NPM : 2115011049
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil

Assalammualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.
Izin menanggapi

Pancasila adalah dasar negara atau pokok kaidah negara yang fundamental yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, dan sekaligus cita hukum (rechtssidee) negara Indonesia karena bersumber pada pandangan dan falsafah hidup yang mendalam, dimana tersimpul ciri khas sifat, dan karakter luhur bangsa Indonesia.
Perkembangan iptek pada gilirannya bersentuhan dengan nilai nilai budaya dan agama sehingga di satu pihak dibutuhkan semangat objektivias tetapi di puahk lain kita perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan agama dalam pengembangannya agar tidak merugikan umat manusia.

kebenaran itu tidak makin berkembang dari waktu kewaktu apapun sifatnya komulatif atau bertambah.
agama, filsafat, kesenian, termasuk kategori non komulatif sedangkan fisika teknologi kedokteran termasuk dalam kategori komulatif.
karna itu iptek dan budaya merupakan persoalan yang seringkalimengundang perdebatan, nilai budaya dan agama sehingga perkembangan iptek harus senantiasa diddasarkan atas sikap relijius, yang memiliki hukum-hukum sendiri yang lepas dan tidak perlu diinvestasikan nilai nilai dari luar , iptek yang menempatkan nilai agama dan budaya saat diperlukan dalam hal ini ada sebagian ilmuwan yang beranggapan bahwa memiliki hukum tersendiiri yang diperlukan faktor eksternal sosial budaya ideologi dan agama.
1. Konsep Dasar Nilai Pancasila Sebagai Pengembangan Ilmu
Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-kerangka berpikir, pola acuan berpikir atau jelasnya senagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus arah/tujuan bagi yang menyandangnya sehingga
Pancasila menjadi kaidah penuntun dalam pembangunan hukum nasional.

2. Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan Moral dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhologi
Upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal yang lain bahwa meletakkna Pancasila sebagai landasan etika pengembangan iptek dapat dirinci sebagai berikut:
(1) pengembangan iptek yang terlebih menyangkut manusia haruslah menghormati martabat manusia,
(2) iptek seharusnya harus meningkatkan kwalitas hidup manusia, baik sekarang mauapun masa yang akan datang,
(3) pengembangan iptek hendaknya membantu pemekaran komunitas manusia, bail lokal, nasional, maupun global.
(4) iptek harus terbuka untuk masyarakat dan memiliki dampak langsung dalam kondisi hidup masyarakat.
(5) iptek hendaknya membantu penciptaan masyarakat yang semakin lebih adil (Surajiyo, 2017:143).

3. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Iptek.
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek di Indonesia dapat ditelusuri dalam Pembukaan UUD 1945.

Pancasila sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat ditelurusi, dalam hal-hal sebagai berikut :
Pertama, prulalisme nilai yang berkembang pada masyarakat Indonesia pada saat ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dan cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini akan menimbulkan renungan supaya bangsa Indonesia tidak terjerumus dalam keputisan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kedua, kemajuan iptek pada tataran sekarang telah menimbulkan dampak yang negatif dan ada pada titik yang membahayakan terhadap eksistensi manusia dimasa yang akan datang.
Ketiga, perkembngan iptek yang didominasi oleh negara-negara barat akan mengancam nilai-nilai khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan landasan dari kebijakan pengembangan ilmu pengetahuan
*Pengembangan ilmu pengetahuan harus menghormati keyakinan religius masyarakat;
*Ilmu pengetahuan ditujukan bagi pengembangan kemanusiaan dan dituntun oleh nilai-nilai etis yang berdasarkan kemanusiaan;
*Iptek merupakan unsur yang "menghomogenisasikan" budaya sehingga merupakan unsur yang mempersatukan dan memungkinkan komunikasi antarmasyarakat;
*Prinsip demokrasi akan menuntut bahwa penguasaan iptek harus merata ke semua masyarakat karena pendidikan merupakan tuntutan seluruh masyarakat;
*Kesenjangan dalam penguasaan iptek harus dipersempit terus menerus sehingga semakin merata.

PANCASILA SEBAGAI ORIENTASI PEMBANGUNAN BANGSA DAN PENGEMBANGAN ETIKA ILMU PENGETAHUAN

Pancasila sebagai landasan dari etika ilmu pengetahuan dan teknologi

*Mengembangan iptek terlebih yang menyangkut manusia haruslah selalu menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetic;
*Iptek haruslah meningkatkan kualitas hidup manusia, baik sekarang maupun di masa depan:
*Mengembangan iptek hendaknya membantu pemekaran komunitas manusia, baik lokal, nasional maupun global;
*Iptek harus terbuka untuk masyarakat; lebih-lebih yang memiliki dampak langsung kepada kondisi hidup masyarakat;
Iptek hendaknya membantu penciptaan masyarakat yang semakin lebih adil.

Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diharapkan dapat menjadi dasar dan akar pada pengembangan keilmuan yang disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sehingga pengembangan iptek tadi tidak keluar dari nilai-nilai yang telah dimilliki bangsa Indonesia.

Sekian,
Wassalammualikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
In reply to First post

Re: Komentar

by RICKY EFENDY PURBA -
Nama : Ricky Efendy Purba
Npm : 2115011059
Prodi : S1 Teknik Sipil
Kelas : c

Izin menanggapi video pertemuan 14Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Dari video diatas maka dapat daimbil kesimpulan bahwa Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman, yaitu:
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
Keempat, bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan
istilah indegenisasi ilmu
Keempat pengertian Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu sebagaimana dikemukakan di atas mengandung konsekuensi yang berbeda-beda, yaitu:
Pengertian pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung asumsi bahwa iptek itu sendiri berkembang secara otonom, kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila.
Pengertian kedua bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal mengandaikan bahwa sejak awal pengembangan iptek sudah harus melibatkan nilai-nilai Pancasila. Namun, keterlibatan nilai-nilai Pancasila
ada dalam posisi tarik ulur, artinya ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka anggap layak untuk dilibatkan.
Pengertian ketiga bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek mengasumsikan bahwa ada aturan main yang harus disepakati oleh para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa aturan main itu akan terus ditaati dalam perjalanan pengembangan iptek itu sendiri. Sebab ketika iptek terus berkembang, aturan main seharusnya terus mengawal dan membayangi agar tidak terjadi kesenjangan antara pengembangan iptek dan aturan main.
Pengertian keempat yang menempatkan bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi ilmu mengandaikan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, tetapi
sudah menjadi paradigma ilmu yang berkembang di Indonesia. Untuk itu, diperlukan penjabaran yang lebih rinci dan pembicaraan di kalangan intelektual Indonesia, sejauh mana nilai-nilai Pancasila selalu menjadi bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan ilmiah yang diambil. (Dikti, 2016).

Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal sebagai berikut;
Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa
Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan
iptek di Indonesia.
Ketiga, perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Masih menurut penelitian dari Surajiyo, Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, pengembangan ilmu dan teknologi terlebih yang menyangkut manusia haruslah selalu menghormati martabat manusia, haruslah meningkatkan kualitas hidup manusia baik sekarang maupun di masa depan, membantu pemekaran komunitas manusia, baik lokal,
nasional maupun global, harus terbuka untuk masyarakat lebihlebih yang memiliki dampak langsung kepada kondisi hidup masyarakat, dan ilmu dan teknologi hendaknya membantu penciptaan masyarakat yang semakin lebih adil.
In reply to First post

Re: Komentar

by Lisa Alfina Damayanti -
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Lisa Alfina Damayanti
NPM : 2115011079
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil

Izin memberi komentar pada video pembelajaran diatas

Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dan teknologi adalah untuk memperlihatkan peran Pancasila sebagai rambu-rambu normatif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Selain itu, pengembangan ilmu dan teknologi di Indonesia harus berakar pada budaya bangsa Indonesia itu sendiri dan melibatkan partisipasi masyarakat luas. Oleh karena itu. kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan dalam upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta menjawab segala tantangan zaman. Dengan penguasaan IPTEK, kita dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia. Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila antara satu dengan yang lain memiliki hubungan yang kohesif.
Setiap ilmu pengetahuan dan inovasi yang diciptakan di Indonesia harus mengunankan Pancasila dan menerima bahwa sejak awal kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi harus mencakup nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila bertindak sebagai pengatur dokumen-dokumen akhir untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan inovasi, menerima bahwa ada keputusan-keputusan yang harus diselesaikan oleh para peneliti sebelum ilmu pengetahuan diciptakan.
Setiap peningkatan ilmu pengetahuan dan inovasi harus ditetapkan dalam cara hidup dan falsafah negara Indonesia itu sendiri sebagai kursus degenisasi ilmu yang menganggap bahwa Pancasila bukan hanya alasan untuk kepentingan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun telah berubah menjadi logika yang logis.

Sekian, terimakasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
In reply to First post

Re: Komentar

by Eric Rizqy Kharisma -
Nama : Eric Rizqy Kharisma
Npm : 2115011018
Prodi : S1 Teknik Sipil
Kelas : C

Izin menanggapi video pertemuan 14Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
Dari video diatas maka dapat daimbil kesimpulan bahwa Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman, yaitu:
Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
Keempat, bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan
istilah indegenisasi ilmu
Keempat pengertian Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu sebagaimana dikemukakan di atas mengandung konsekuensi yang berbeda-beda, yaitu:
Pengertian pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung asumsi bahwa iptek itu sendiri berkembang secara otonom, kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi dengan nilai-nilai Pancasila.
Pengertian kedua bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal mengandaikan bahwa sejak awal pengembangan iptek sudah harus melibatkan nilai-nilai Pancasila. Namun, keterlibatan nilai-nilai Pancasila
ada dalam posisi tarik ulur, artinya ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka anggap layak untuk dilibatkan.
Pengertian ketiga bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek mengasumsikan bahwa ada aturan main yang harus disepakati oleh para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa aturan main itu akan terus ditaati dalam perjalanan pengembangan iptek itu sendiri. Sebab ketika iptek terus berkembang, aturan main seharusnya terus mengawal dan membayangi agar tidak terjadi kesenjangan antara pengembangan iptek dan aturan main.
Pengertian keempat yang menempatkan bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi ilmu mengandaikan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, tetapi
sudah menjadi paradigma ilmu yang berkembang di Indonesia. Untuk itu, diperlukan penjabaran yang lebih rinci dan pembicaraan di kalangan intelektual Indonesia, sejauh mana nilai-nilai Pancasila selalu menjadi bahan pertimbangan bagi keputusan-keputusan ilmiah yang diambil. (Dikti, 2016).

Pentingnya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal sebagai berikut;
Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa
Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan
iptek di Indonesia.
Ketiga, perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Masih menurut penelitian dari Surajiyo, Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, pengembangan ilmu dan teknologi terlebih yang menyangkut manusia haruslah selalu menghormati martabat manusia, haruslah meningkatkan kualitas hidup manusia baik sekarang maupun di masa depan, membantu pemekaran komunitas manusia, baik lokal,
nasional maupun global, harus terbuka untuk masyarakat lebihlebih yang memiliki dampak langsung kepada kondisi hidup masyarakat, dan ilmu dan teknologi hendaknya membantu penciptaan masyarakat yang semakin lebih adil.
In reply to First post

Re: Komentar

by 2115011077_ MOCHAMMAD TOBARANI ELSADDAM -
Nama : M.Tobarani Elsaddam
NPM : 2115011077
Kelas : C
Prodi : S1 Teknik Sipil

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Izinkan saya menanggapi video pembelajaran di atas yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU”.
Kebenaran dan Kemajuan
Kebenaran : Agama, filsafat, dan kesenian --> non-cumulative (tidak bertambah) --> karena kebenaran itu tidak makin berkembang dari waktu ke waktu
Kemajuan : Fisika, teknologi, dan kedokteran --> cumulative (bertambah)

Relasi Iptek dengan nilai budaya dan agama
1. Iptek yang menyangkut pada nilai budaya dan agama, sehingga pengembangannya harus dengan Human Religius
2. Iptek yang lepas sama sekali dengan nilai budaya dan agama, menjadi sekulerisasi, tanpa Human Religius
3. Iptek yang menempatkan nilai agama dan budaya serta mitra dialog saat diperlukan, iptek memerlukan factor eksternal dari budaya, ideologi, dan agama untuk bertukar pikiran tanpa bergantung secara ketat
Das Sollen ideologi Pancasila berperan sebagai leading principle dalam kehidupan ilmiah bangsa Indonesia.
Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
1. Bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2. Bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai factor internal pengembangan iptek itu sendiri.
3. Bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normative bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
4. Bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indeginasi ilmu (mempribumian ilmu).

Urgensi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
1. Renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentu keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
2. Tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.
3. Orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.

Mengapa Pancasila diperlukan sebagai dasar nilai pengembangan iptek dalam kehidupan bangsa Indonesia ?
1. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh iptek.
2. Sarana untuk mengontrol dan mengendalikan kemajuan iptek yang berpengaruh pada cara berpikir dan bertindak pragmatis.
3. Nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi symbol kehidupan di berbagai daerah mulai digantikan dengan gaya hidup global.

Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia
1. Pembukaan UUD 1945 (mencerdaskan kehidupan bangsa) nilai-nilai spiritualitas, kemanusiaan, solidaritas kebangsaan, musyawarah, dan keadilan.
2. Kuliah Umum Pancasila 1958-1959 (Pancasila sebagai Blueprint)
3. Seminar Pancasila sebagai Orientasi Pengembangan Ilmu di UGM pada 15 Oktober 1987 “asas dan pendirian hidup”

Sila-sila Pancasila dalam sistem etika ilmiah
a. Sila pertama, melengkapi ilmu pengetahuan dengan menciptakan perimbangan antara yang irasional dan rasional, antara rasa dan akal. Sila pertama ini, menempatkan manusia dalam alam semesta sebagai bagiannya, bukan sebagai pusat dan tujuan, serta menuntut tanggung jawab sosial dan intergenerasional dari ilmuwan dan teknologi.
b. Sila kedua, memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dikembangkan pada fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan.
c. Sila ketiga, melengkapi universialisme dan internasionalisme dalam sila-sila yang lain sehingga supra sistem tidak mengabaikan sistem dan subsistem di bawahnya. Aspek universal dan lokal harus dapat hidup secara harmonis dengan tidak saling merugikan.
d. Sila keempat, Mengimbangi autodinamika iptek serta mencegah teknologi berevolusi sendiri dengan leluasa. Percobaan, penerapan, dan penyebaran ilmu pengetahuan harus mencermnkan semangat demokratis dan perwakilan rakyat harus dapat memusyawarahkannya sejak dari kebijakan penelitian sampai ke penerapan massal hasil-hasilnya.
e. Sila kelima, menekankan ketiga keadilan Aristoteles (distributif, legalis, dan komutatif) dalam pengembangan , pengajaran, penerapan iptek. Keadilan sosial juga menjaga keseimbangan antara individu dan masyarakat.

Penerapan Pancasila sebagai etika ilmiah
a. Hormat terhadapa hayat (penerapan sila I)
b. Persetujuan sukarela untuk eksperimen dengan penerangan yang cukup dan benar tentang guna dan akibatnya (II dan IV)
c. Tanggung jawab sosial ilmu pengetahuan dan teknologi harus lebih penting daripada pemecahan persoalan ilmiah (sila II dan V)
d. Pelsetarian lingkungan melewati generasi (sila I, II, V)

Pancasila sebagai orientasi pengembangan humaniora di Indonesia
Bertitik tolak dari kesadaran bahwa manusia hidup di tengah-tengah tiga lingkungan
1. Lingkungan sosial : Organisasi sosial, stratifikasi, sosialisasi, gaya hidup, dan sebagainya
2. Lingkungan material : Lingkungan buatan manusia seperti rumah, jembatan, peralatan, dll
3. Lingkungan simbolik : Segala sesuatu yang meliputi makna dan komunikasi, seperti Bahasa,
Mite, nyanyian, seni, upacara, tingkah laku, konsep, dsb

Kedudukan Pancasila sebagai common denominator values
Yakni nilai-nilai yang disepati Bersama-sama oleh bangsa Indonesia, sekaligus sebagai kerangka acuan Bersama.
Pancasila :
*. Operatinal science (regularity accuring phenomena)
*. Non-origin science (non repeatable events)
*. Counter values
*. Counter culture

Pancasila sebagai orientasi pembangunan bangsa dan pengembangan etika ilmu pengetahuan
A. Pancasila merupakan landasan dari kebijakan pengembangan ilmu pengetahuan
• Pengembangan ilmu pengetahuan harus menghormati keyakinan religious masyarakat.
• Ilmu pengetahuan ditujukan bagi pengembangan kemanusiaan dan dituntun oleh nila-nilai etis yang berdasarkan kemanusiaan.
• Iptek merupakan unsur yang “menghomogenisasikan” budaya sehingga merupakan unsur yang mempersatukan dan memungkinkan komunikasi antarmasyarakat.
• Prinsip demokrasi akan menuntu bahwa penggunaan iptek harus merata ke semua masyarakat karena Pendidikan merupakan tuntutan seluruh masyarakat.
• Kesenjangan dalam penguasaan iptek harus dipersempit terus-menerus sehingga semakin merata.
B. Pancasila sebagai landasan dari etika ilmu pengetahuan dan teknologi
• Mengembangkan iptek terlebih yang menyangkut manusia haruslah selalu menghormati martabat manusia, misalnya dalam rekayasa genetic.
• Iptek haruslah meningkatkan kualitas hidup manusia, baik sekarang maupun di masa depan.
• Mengembangkan iptek hendaknya membantu pemekaran komunitas manusia, baik lokal, nasional maupun global.
• Iptek harus terbuka untuk masyaraka: lebih-lebih yang memiliki dampak langsung kepada kondisi hidup masyarakat.
• Iptek hendaknya membantu penciptaan masyarakat yang semakin lebih adil.

Pancasila dalam pengembangan ilmu ekonomi (ciri ekonomi Pancasila)
1. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial, dan moral
2. Kehendak kuat dari seluruh masyarakat dari seluruh masyarakat kea rah kemerataan sosial (egalitarianism).
3. Prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang Tangguh yang berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijakan ekonomi.
4. Koperasi merupakan saka guru perekonomian dan merupakan bentuk paling konkret dari usaha Bersama.
5. Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi untuk menjamin keadilan sosial.

Sumber sosiologi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia
Sebagai sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan dalam sikap masyarakat yang peka terhadap isu-isu Ketuhanan dan Kemanusiaan yang ada dibalik peistiwa yang terjadi dalam masyarakat. Misalnya dengan rencana dibangunnya pembangunan pusat tenaga nuklir disemenanjung muria beberapa tahun yang lalu. Hal ini akan dikaitkan dengan isu-isu Ketuhanan dan Kemanusiaan. Isu Ketuhanan misalnya perkembangan iptek acapkali tidak memperhatikan harkat dan martabatnya manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yaitu dengan tidak melibatkan peran serta langsung masyarakat padahal hal tersebut akan berdampak negatif berupa kerusakan teknologi. Masyrakat lebih peka terhadap isu-isu kemanusiaan dibalik pembangunan dan pengembangan iptek seperti limbah industri yang merusak lingkungan secara langsung akan mengubah kenyamanan hidup masyarakat

Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia
1. Era orde lama
2. Era orde baru
3. Era reformasi

Tantangan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu
1. Kapitalisme
2. Globalisasi
3. Konsumerisme
4. Pragmatisme

Esensi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
a. Kesadaran bahwa manusia hidup di dunia ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan kehidupannya yang abadi di akhirat nanti.
b. Memberikan arahan, baik bersifat universal maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli Teknik di Indonesia berdasarkan asas kemanusiaan atau humanisme.
c. Memberikan landasan esensial bagi kelangsungan NKRI. Untuk itu, ilmuwan dan ahli Teknik Indonesia perlu menjunjung tinggi asas Persatuan Indonesia ini dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya,
d. Memberikan arahan asa kerakyatan, yang mengandung arti bahwa pembentukan negara republik Indonesia ini adalah ooleh dan untuk rakyat Indonesia.
e. Memberikan arahan agar selalu diusahakan tidak terjadinya jurang (gap) kesejahteraan di antara bangsa Indonesia.

Urgensi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
a. Perkembangan ilmu dan teknologi di Indonesia dewasa ini tidak berakar pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri sehingga ilmu pengetahuan yang dikembangkan di Indonesia sepenuhnya berorientasi pada Barat (Western Oriented).
b. Perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia lebih berorientasi pada kebutuhan pasar sehingga prodi-prodi yang “laku keras” di perguruan tinggi Indonesia adalah prodi-prodi yang terserap oleh pasar (dunia industri),
c. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia belum melibatkan masyarakat luas sehingga hanya menyejahterakan kelompok elite yang mengembangkan ilmu.
Sekian, terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
In reply to First post

Re: Komentar

by TIARA TIARA INDRIANI -
Nama : Tiara Indriani
NPM : 2115011039
Prodi : Teknik Sipil

Pancasila sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat ditelurusi, dalam hal-hal sebagai berikut :
Pertama, prulalisme nilai yang berkembang pada masyarakat Indonesia pada saat ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dan cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini akan menimbulkan renungan supaya bangsa Indonesia tidak terjerumus dalam keputisan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kedua, kemajuan iptek pada tataran sekarang telah menimbulkan dampak yang negatif dan ada pada titik yang membahayakan terhadap eksistensi manusia dimasa yang akan datang.
Ketiga, perkembngan iptek yang didominasi oleh negara-negara barat akan mengancam nilai-nilai khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Kebenaran dan kemajuan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mencapai kemajuan pesat sehingga peradaban manusia mengalami perubahan yang luar biasa pengembangan ilmu tidak dapat terlepas dari artinya selalu berkembang dalam suatu ruang budaya perkembangan iptek pada gilirannya bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan agama sehingga di satu pihak dibutuhkan semangat objektivitas tetapi di pihak lain iptek perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan agama dalam pengembangannya agar tidak merugikan umat manusia.
Setiap ilmu pengetahuan dan inovasi yang diciptakan di Indonesia harus mengunankan Pancasila dan menerima bahwa sejak awal kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi harus mencakup nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila bertindak sebagai pengatur dokumen-dokumen akhir untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan inovasi, menerima bahwa ada keputusan-keputusan yang harus diselesaikan oleh para peneliti sebelum ilmu pengetahuan diciptakan.
In reply to First post

Re: Komentar

by Fahrezi Diaz Pribadi -
Nama : Fahrezi Diaz Pribadi
NPM : 2115011069
Prodi : S1 Teknik Sipil

Izin menanggapi video pertemuan 14

Kebenaran dan kemajuan Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mencapai kemajuan pesat sehingga peradaban manusia mengalami perubahan yang luar biasa pengembangan ilmu tidak dapat terlepas dari situasi yang melingkupinya artinya iptek selalu berkembang dalam suatu ruang budaya perkembangan Iptek pada gilirannya bersentuhan dengan nilai-nilai budaya dan agama Sehingga di satu pihak dibutuhkan semangat objektivitas ta dipihak lain iptek perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan agama dalam pengembangannya agar tidak merugikan umat manusia.

Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu mengandung konsekuensi yang berbeda-beda pengertian Pertama bahwa iptek tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kedua, bahwa setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan ipteks itu sendiri. Ketiga, bahwa nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia. Keempat, bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai landasan kebijakan Pengembangan ilmu pengetahuan harus menghormati keyakinan religius masyarakat karena dapat saja penemuan ilmu yang tidak sejalan dengan keyakinan religius tetapi tidak harus dipertentangkan karena keduanya mempunyai logika sendiri. Ilmu pengetahuan ditujukan bagi pengembangan kemanusiaan dan dituntun oleh nilai-nilai etis yang berdasarkan kemanusiaan dan IPTEK merupakan unsur yang menghomogenkan sasikan budaya sehingga merupakan unsur yang mempersatukan dan memungkinkan komunikasi antar masyarakat membangun penguasaan iptek melalui sistem pendidikan merupakan sarana memperkokoh kesatuan dan membangun identitas nasional.