Nama: Elya Rahmadani
NPM: 2111031099
Kelas: Pendidikan Pancasila AKT B
Izin memberikan tanggapan. Jika ditanya mengapa Pancasila mengalami perubahan dalam proses perumusannya, maka hal tersebut dapat dilihat dari masyarakat nusantara yang heterogen, yaitu beragam bahasa, suku, ras, etnis, adat istiadat, dan agama. Begitu pula para tokoh bangsa yang terlibat dalam perumusan ideologi bangsa melalui wada BPUPKI yang juga beragam. Dari keberagaman ini, para tokoh tentu saja tidak sembarangan dan berhati-hati dalam merumuskan ideologi bangsa yang tidak hanya dideklarasikan setahun atau dua tahun sebagai iddeologi bangsa, melainkan sampai dimana dunia ini berhenti. Sehingga dengan disadarinya kebhinekaan dalam negeri ini dan ingin mencapai tunggak ika melalui ideologi atau dasar negara yang dapat merangkul seluruh kebhinekaan yang ada, terjadilah berbagai perubahan dalam proses perumusan Pancasila. Proses perumusan dasar negara ini diwadahi oleh sidang BPUPKI yang didelenggarakan dari tanggal 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945, terdapat 3 tokoh yang mengemukakan usulan rumusan ideologi bangsa, yaitu Muhammad Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Usulan Rumusan Ideologi dari Mohammad Yamin pada 29 Maret 1945:
1. Asas Peri Kebangsaan
2. Asas Peri Kemanusiaan
3. Asas Peri Ketuhanan
4. Asas Peri Kerakyatan
5. Asas Kesejahteraan Rakyat
Usulan Rumusan Ideologi dari Prof. Dr. Soepomo pada 31 Mei 1945
1. Asas Persatuan
2. Asas Mufakat dan Demokrasi
3. Asas Keadilan Sosial
4. Asas Kekeluargaan
5. Asas Musyawarah
Usulan Rumusan Ideologi dari Ir. Soekarno
1. Sila Kebangsaan Indonesia
2. Sila Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
3. Sila Mufakat atau Demokrasi
4. Sila Kesejahteraan Sosial
5. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Namun usulan-usulan tersebut belum disepakati dalam sidang BPUPKI, sehingga dibentuklah Panitia 9 yang khusus untuk merumuskan ideologi atau dasar negara. Panitia 9 tersebut berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, AA Maramis, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdulkahar Muzakir, Agus Salim, Ahmad Soebardjo, Wahid Hasyim, dan Muhammad Yamin. Sampai terrumuskanlah rumusan dasar negara yang tercantum dalam “Piagam Jakarta” dan diserahkan pada BPUPKI pada 22 Juni 1945.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Perikemanusaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial
Kemudian sila pertama mengalami perubahan kembali menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”. Perubahan ini dihasilkan pada rapat BPUPKI.
Lagi-lagi sila pertama mengalami perubahan kembali dan balik kepada rumusan awal, yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa", pada sidang PPKI, 18 Agustus 1945. Dimana rumusan Pancasila ini tercatat juga dalam pembukaan UUD 1945 dan sah menjadi ideologi bangsa Indonesia sampai detik ini. Perubahan tersebut pun dilatarbelakangi oleh bangsa Indonesia yang memiliki penduduk dengan agama yang beragam, sehingga tidak relevan jika hanya mengacu pada satu sudut pandang agama saja. Berikut rumusan Pancasila tersebut.
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sekian dari saya, terima kasih.Sumber:
https://bobo.grid.id/read/082462843/apa-saja-perubahan-rumusan-pancasila-dan-perubahan-urutan-pancasila-ini-sejarahnya?page=all