Komentar

Komentar

Number of replies: 42

Mahasiswa dipersilakan untuk emmberikan tanggapan atau argumen terkait isi materi pada artikel pertemuan 4. tulis nama npm dan prodi

In reply to First post

Re: Komentar

by Gina Diah Ayu 2111031016 -
Nama: Gina Diah Ayu
NPM: 2111031016
Prodi: S1 Akuntansi

Izin memberikan tanggapan mengenai materi "Penerapan Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi"

Globalisasi memiliki nilai yang mempengaruhi pemikiran, sikap dan perilaku beberapa warga yang di dukung konsistensi, kepercayaan diri, dan penguatan peran pemerintah dalam menjaga nilai kesatuan.
Pada era pra kemerdekaan membahas mengenai BPUPKI yang menyimpan rancangan dasar negara, sebelum itu dibentuk panitia kecil yang beranggotakan 9 orang dengan Ir.Soekarno sebagai ketua. Selain merancang dasar negara panitia 9 juga ditugasi untuk menyusun tulisan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pada era kemerdekaan pancasila mengalami banyak perkembangan setelah melewati periode percobaan demokrasi, pancasila pada masa ini mengalami masa kejayaannya. Akan tetapi, pada akhir tahun 1959 pancasila melewati era kelamnya yang membuat pancasila pada zaman itu menjadi kaku dan mutlak pemaknaannya.
Pada era orde lama, pancasila dipahami berdasarkan ideal yang berkembang pada situasi dunia yang waktu itu diliputi oleh kerusuhan dan kondisi sosial-budaya berpusat di dalam suasana tradisional dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa ini merupakan masa bentuk pengamalan pancasila terutama bagian dalam tata kenegaraan.
Pada era orde baru pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan kewibawaan di Indonesia.
Pada era reformasi pancasila tidaklah jauh berbeda dengan masa orde lama dan orde baru, yaitu pasif terdapat tantangan yang harus di hadapi seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Penerapan pancasila pada dampak globalisasi diaktulisasikan mulai semenjak kesadaran subjektif dan objektif. Kesadaran subjektif yaitu penerapan pada pribadi perseorangan, aktualisasi subjektif sangat berkaitan dengan kesadaran ketaatan, turut kesiapan individu untuk merealisasikan pancasila.
Globalisasi dengan segala risiko yang ditimbulkan bagi bangsa Indonesia semestinya memberikan dampak yang positif. Oleh karena itu, tantangan nyata yang harus dihadapi saat ini adalah tindak kekuasaan dalam merespon fenomena globalisasi dengan berpedoman pada nilai pancasila.
Terima Kasih
In reply to First post

Re: Komentar

by Feni Heriza 2111031040 -
Nama : Feni Heriza
Npm : 2111031040
Prodi : S1 Akuntansi

Pancasila adalah dasar negara kita, Pancasila pada sejarah bukanlah sesuatu yang baru melainkan diambil dari budaya Indonesia dan dirumuskan menjadi dasar negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila berdasarkan teori kausalitas oleh Notonegoro, yaitu kausa materialis, kausa formalis, kausa efisien serat kausa finalis. Pancasila sebagai dasar negara baru disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, namun jauh sebelum disahkan nilai pancasila memang sudah ada di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Nilai ideal Pancasila sudah ada bagian dalam adat istiadat, kebudayaan, dan aliran yang bertumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman dahulu.
BPUPKI telah berhasil menyimpan rancangan dasar negara Republik Indonesia. Sebelum kabinet BPUPKI berakhir telah dibentuk panitia sembilan yang beranggotakan:
1. Ir. Soekarno sebagai ketua
2. Drs. Moh Hatta sebagai wakil ketua
3. Achmad Soebarjo sebagai anggota
4. Moh. Yamin seabagi anggota
5. K.H. Abdul Wahid Hasyim sebagai anggota
6. Abdoel Kahar Muzakar sebagai anggota
7. Abikoesno sebagai anggota
8. Haji Agus Salim sebagai anggota
9. A.A. Maramis sebagai anggota
Selain mempelajari masalah dasar negara, panitia 9 juga ditugasi untuk menyusun tulisan proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dikenal dengan Piagam Jakarta:
1. Ketuhanan dengan menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indoenesia.
Untuk melanjutkan sidang BPUPKI, pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk PPKI dengan anggota 27. Salah satu finalisasi yang dilakukan oleh PPKI adalah penghapusan kata "dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi "Yang Maha Esa" diganti oleh Moh. Hatta.

Setelah kemerdekaan, Pancasila mengalami perkembangan pesat. Pancasila melewati percobaan demokrasi multi-partai dengan sistem lembaga parlementer. Pancasila pada masa ini megalami masa kejayaannya. Selanjutnya akhir tahun 1959, Pancasila melewati era kelamnya dimana presiden Ir. Soekarno menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Pada zaman itu, presiden memegang kendali kebijakan dan pada akhirnya seakan menyimpang dari Pancasila. Pada 11 Maret 1965, Presiden Ir. Sokerno memberikan kewenangan unruk Soeharto atas Indonesia. Pancasila pada zaman ini mengalami kaku dan mutlak pemaknanya. dan akhirnya kembali menodai ideal-ideal pancasila. Pada 1998, pemerintahan presiden Soeharto berhenti dan Pancasila masuk ke era demokrasi.

Penerapan Nilai Pancasila pada Dampak Globalisasi, suatu perbuatan yang tidak memenuhi wajib untuk melaksanakan Pancasila bukanlah hanya akan menimbulkan akibat hukum namun yang lebih penting lagi akan menimbulkan akibat moral. Ada 3 dimensi nilai moral :
1. Wawasan Moral (Moral Knowing)
a. Kesadaran moral (Moral Awareness)
b. Wawasan nilai moral (Knowing moral values)
c. Kemampuan mengambil pandangan orang lain (Perspectivetaking)
d. Penalaran moral (Moral Reasoning)
e. Mengambil keputusan (Decision-making) Pemahaman diri sendiri (Self Knowledge)
1. Perasaan Moral
a. Kata hati atau nurani (Conscience)
b. Harapan diri sendiri (Self-esteem)
c. Merasakan diri orang lain (Empathy)
d. Cinta kebaikan (Loving the good)
e. Kontrol diri (Self-control)
f. Merasakan diri sendiri (Humility)
2. Perilaku Moral
a. Kompetensi (Competence)
b. Kemauan (Will)
c. Kebiasaan (Habit)

Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia bukanlah pemberian dari pemerintah kolonial Belanda atau Jepang. Kemerdekaan Indonesia dicapai melalui perjuangan panjang berbagai golongan masyarakat Indonesia. Pada rapat BPUPKI mulai dibahas calon dasar yang diajukan negara merdeka. Usulan Kandidat Negara Dasar mengajukan secara bergantian: Ar. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Fungsi dan kedudukan Pancasila mulai terancam di era reformasi yang ditandai dengan runtuhnya rezim Orde Baru dan adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan keterpurukan hampir di semua bidang kehidupan. Kepercayaan terhadap pancasila mulai pudar. Era reformasi telah banyak melahirkan perubahanperubahan signifikan yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik bahkan termasuk dalam dunia pendidikan. Pancasila mulai tergeser saat terjadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan di hampir semua bidang kehidupan. Saat ini setelah reformasi terjadi selama 18 tahun kondisi bangsa Indonesia belum sepenuhnya pulih dan stabil. Kondisi perekonomian warga Indonesia bisa dikatakan masih di bawah standar. Angka pengangguran yang cukup tinggi penyebab salah satunya. Pengimplementasi Ideologi Pancasila masih kurang. Hal ini terilihat dari beberapa bidang kehidupan: a) bidang sosial psikologis generasi muda memiliki beberapa permasalahan yaitu mabuk mabukan, bolos sekolah, trak-trakan di jalan raya. b) bidang sosial budaya memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda berpakaian yang tidak pantas dengan umur. c) bidang sosial ekonomi memiliki beberapa permasalahan yaitu generasi muda susah mendapat pekerjaan, banyaknya pemudayang lulusan sarjana tidak memiliki pekerjaan dan akhirnya mengangur Bidang sosial politik memiliki permasalahan seperti dalam pemilihan umum banyak generasi muda dijadikan sasaran money politic dan dijadikan alat untuk memenangkan pemilihan umum oleh pihak yang besangkutan.

Ancaman terhadap ideologi tersebut dikemas melalui berbagai macam isu yang sering tidak disadar oleh suatu bangsa. Misalnya isu-isu demokratisasi, HAM, dan kelestarian lingkungan hidup di negaranegara berkembang. Salah satunya adalah tuntutan kelestarian hutan tropis di Indonesia. Sementara itu, negara-negara berkembang pada umumnya masih harus berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya sendiri. Selama ini tantangan yang dihadapi negara dalam konteks perwujudan nilai-nilai ideologi berbagai pemahaman yang tidak sejalan dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Kondisi seperti itu menimbulkan daya tarik dialektik dan harga diri warga negara. Warga negara akan dipengaruhi oleh faktor-faktor saat memilih berbagai nilai ini. Dalam dirinya juga termasuk pemahaman dan pengetahuan tentang nilai-nilai bersama keadaan lingkungan.

Pertama, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai Sila Kesatu dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai spiritualitas Ketuhanan yang Maha Esa versus nilai komunisme/sosialisme, sekularisme, teokrasi, dan liberalisme. Spiritualitas sila Ketuhanan yang Maha Esa antara lain mengandung nilai dasar cita-cita kenegaraan dan nilai kesesuaian hubungan sebab akibat antara Tuhan, manusia, dan negara dan dalam hal itu setiap warga negara memiliki kebebasan dalam memeluk agama sesuai keimanan dan ketakwaan masing-masing. Kedua, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kedua dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab versus fundamentalisme dan sektarian. Sila kedua ini antara lain mengandung nilai pengakuan atas hakikat kodrat manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial dan dalam hal itu bangsa Indonesia mengakui sebagai bagian dari umat manusia. Ketiga, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila ketiga Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Persatuan Indonesia versus nilai hegemoni komunitas, dan pesimisme. Sila Ketiga ini mengandung nilai kebersamaan dengan keragaman dan terikat dalam kesatuan integral sebagai suatu bangsa yang merdeka bernama Indonesia. Keempat, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila keempat dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan versus nilai liberalism dan hegemoni sektarianisme. Sila keempat ini mengandung nilai penghormatan terhadap demokrasi disertai tanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa, menjunjung dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dalam hidup bersama. Kelima, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kelima dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia versus nilai kapitalisme, hedonisme, dan individualism. Sila Kelima ini mengandung nilai keadilan untuk mewujudkan hidup bersama baik bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

Kesimpulannya kita sebagai anak muda Indonesia yang sangat berpengaruh untuk masa depan Indonesia harus mingimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari secara baik. Sikap kita harus sesuai dengan niali-nilai Pancasila, namun bukan hanya sebagai kewajiban tapi sebagai kesadaran juga untuk kita bahwa kita harus bermoral dan bersikap yang baik terhadap siapapun sesuai nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Komentar

by Bisma Putra Atallah 2111031108 -
Nama : Bisma Putra Atallah
NPM : 2111031108
Prodi : S1 Akuntansi

Izin memberikan tanggapan terkait dengan artikel yang Bapak bagikan yang membahas, "PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH
PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI".

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah nilai-nilai yang telah ada pada kehidupan rakyat Indonesia sejak zaman dahulu. oleh karena itu, untuk memahami pancasila diperlukan pemahaman sejarah bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.

Diterimanya pidato Soekarno, menyimpan rancangan-rancangan dasar negaraa Republik Indonesia. Panitia 9 yang ditugaskan untuk menyusun tulisan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada kongres tanggal 22 Juni 1945 Panitia 9 menyepakati isi
rancangan naskah proklamasi.

Pancasila selalu mengalami perubahan dari era pra kemerdekaan, era kemerdekaan, era orde lama, era orde baru, bahkan sampai era reformasi. Pada globalisasi kali ini peran Pancasila adalah untuk membentuk moral bangsa agar tidak terdampak dengan dampak negatif dari globalisasi.

Dari Historis-historis dari Pancasila Kita mengetahui bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari kolonial Belanda atau jepang, tapi melainkan dari tumpah darah para pahlawan.
In reply to First post

Re: Komentar

by Muhamad Dimas Pangestu 2111031094 -
Nama: Muhamad Dimas Pangestu
NPM: 2111031094
Prodi: S1 Akuntansi

Izin memberikan tanggapan mengenai artikel dengan isi materi "Penerapan Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi".

Pancasila merupakan buah pikiran dari perenungan dan pemikiran nilai – nilai filosofis yang terkandung dalam identitas bangsa . Pancasila merupakan pedoman dalam kerangka berpikir baik dalam memperjuangkan kemerdekaan, sebagai alat pemersatu dalam kehidupan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup. Nilai-nilai ideal Pancasila pun sudah ada sejak zaman adat istiadat, kebudayaan pada zaman dahulu. COntohnya seperti, sila ke 1 penerapannya sudah ada pada zaman dahulu meskipun dalam praktik pemujaan yang beraneka ragam.

Dalam kajian sejarah, Pancasila sudah melalu berbagai era, yaitu era pra kemerdekaan, era kemerdekaan, era orde lama, era orde baru, era reformasi. Pada semua masa itu Pancasila mengalami urgensi atau tantangan salah satu contohnya yaitu, Pada periode tahun 1950 sampai dengan 1955, penerapan Pancasila diarahkan seperti
ideologi liberal, yang dekat kenyataannya tidak dapat menjamin kestabilan pemerintahan. Walaupun dasar negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila keempat tidak berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak. Sistem pemerintahannya yang liberal lebih mementingkan hak-hak individual. Pada periode ini, persatuan dan kesatuan bangsa mendapat tantangan yang berat dengan munculnya pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh RMS, PRRI, dan Permesta yang ingin melepaskan diri dari NKRI.

Dari contoh tersebut bisa saya simpulkan bahwa alangkah pentingnya penerapan dasar-dasar serta nilai-nilai Pancasila di era sekarang terutama di era Globaisasi. Pada era ini begitu banyak budaya-budaya dari luar yang dapat melunturkan nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut dapapt diatasi dengan penerapan "Aktualisasi Pancasila". Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini sangat berkaitan dengan kesadaran ketaatan, turut kesiapan individu untuk merealisasikan Pancasila. Dalam pengetahuan inilah pelaksanaan Pancasila yang subjektif mewujudkan suatu bentuk kegiatan dimana kesadaran wajib hukum telah berpadu menjadi kesadaran ketentuan moral.Sehingga suatu perbuatanyang tidak memenuhi wajib untuk melaksanakan Pancasila bukanlahhanya akan menimbulkan akibat hukum namun yang lebih penting lagi akan menimbulkan akibat moral.
In reply to First post

Re: Komentar

by Meriana 2111031037 -
Nama : Meriana
NPM : 2111031037
Prodi : Akuntansi

Pancasila  adalah  dasar  negara, ideologi bangsa  dan  falsafah  serta pandangan  hidup  bangsa,  yang  di dalamnya  terkandung  nilai  dasar,  nilai instrumental  dan  nilai  praksis. Pancasila telah melewati berbagai dinamika dan tantangan sejak sebelum kemerdekaan sampai dengan era globalisasi sekarang ini.

Sejak  masa  Orde  Baru runtuh,  Pancasila dipandang sebelah  mata  oleh  masyarakat.  Hal  ini disebabkan  karena  penyimpangan  yang dilakukan  oleh  pemerintah  dan  telah melanggar  nilai-nilai asli dari  Pancasila. Pada era Orde Baru, dasar negara itu berubah menjadi ideologi tunggal dan satu-satunya sumber nilai serta kebenaran. Nilai-nilai itu selalu ditanam ke benak masyarakat melalui indoktrinasi. Semua yang dilakukan seolah-olah terlihat benar. Namun nyatanya malah menyimpang dari nilai-nilai pancasila yang sesungguhnya.

Jika melirik perjuangan  tokoh-tokoh  pendiri bangsa  untuk  membuat  pondasi  negara  yang  kokoh dan tak lekang oleh waktu, maka Pancasila sebagai dasar negara layak untuk diperjuangkan dan dipertahankan.

Salah  satu  peranan yang dapat kita lakukan adalah  nengamalkan  nilai-nilai  Pancasila  di  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Namun,  semakin maju  kehidupan  masyarakat,  semakin  banyak  ancaman  salah  satunya  adalah  globalisasi. Globalisasi tak hanya datang dengan dampak positif tetapi juga berbarengan dengan dampak negatif yang menggerus Pancasila sebagai jati diri bangsa.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di Indonesia pada era globalisasi membuat bangsa kita menjadi terlena hingga memudarkan jiwa nilai-nilai Pancasila yang ada, yang kemudian akan membawa hal-hal buruk bagi negara yakni kemerosotan generasi muda di era globalisasi ini.

Oleh  karena  itu,  tantangan  nyata  bagi  kehidupan  berbangsa  dan bernegara  yang  harus  dihadapi  saat  ini  adalah  bagaimana  respon kita fenomena  globalisasi  dengan  berpedoman  pada  nilai  etika  Pancasila  sebagai  warisan  budaya luhur  bangsa  Indonesia.  Pancasila  harus  diyakini  oleh  semua  unsur  masyarakat  sebagai  nilai moralitas  sehingga  arus  globalisasi  tetap terjawab dengan nilai-nilai  Pancasila.

Oleh sebab itu, tujuuan dari pembelajaran Pendidikan Pancasila ini yakni sebagai sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia yang pancasilais seutuhnya.



Referensi :

Dewi, Maharani  Sartika., Dewi, Dinie  Anggraeni. 2021. Penerapan Nilai Pancasila dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi, 9(2). 305-317.

Oktari, Devyanne & Dewi, Dinie Anggraeni. (2021). Pemicu Lunturnya Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial, 6(1). 93-103.

Irhandayaningsih, Ana. Peranan Pancasila dalam Menumbuhkan  Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Global.
In reply to First post

Re: Komentar

by Resi Pramestya Febriana 2111031081 -
Nama : Resi Pramestya Febriana
NPM : 2111031081
Akuntansi B

Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri berdasarkan dua
kata Sanskerta: panca berarti 5 dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila adalah rumusan dan
panduan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi semua warga Indonesia.
Pancasila saat ini ini cenderung sebagai lambang dan hanya sebagai formalitas yang
dipaksakan kehadirannya di Indonesia. saat ini, Negara
mengalami pengembangan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan. Masuknya era
globalisasi mengakibatkan bangsa hampir tidak mempunyai batas. Dambak baik dan buruknya
globalisasi. Kondisi bangsa saat ini mencerminkan adanya penyimpangan berdasarkan Pancasila
tidak sesuai dengan nilai seharusnya.
Bermula di Era proklamasi, di era ini pancasila disusun bpupki yang kemudian menghasilkan piagam jakarta lalu pancasila, Awal mkemerdekaan, presiden soekano menerpkan siste demokrasi terpimpin pada zaman itu presiden dalam rangka tetap memegang kendali kebiakan terhadap berbagai kekuatan mencoba untuk memeankan politik integrasi paternalistik pada akhirnya ini menyimpang idea ideal yang ada di pancasila yatitu sila permusyawaratan,Orde lama pancasia ada situasi konflik ideologi, Orde baru, periode yang bisa dikatakan stabil atau tidak banyak gncangan. Pancasla menjadi alat pemerintah untuk semakin menanvcapkan kewibawaan dan gencar menanamkan nilai ideal pada rakyat, Reformasi, Pancasila memiliki tantangan yang tidak ada habisnya yaitu KKN

Fungsi dan kedudukan Pancasila mulai terancam di era reformasi yang ditandai dengan
runtuhnya rezim Orde Baru dan adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan keterpurukan
hampir di semua bidang kehidupan. Kepercayaan terhadap pancasila mulai pudar. Era
reformasi telah banyak melahirkan perubahanperubahan signifikan yang terjadi dalam
kehidupan sosial, ekonomi, politik bahkan termasuk dalam dunia pendidikan.
In reply to First post

Re: Komentar

by Cahyadin 2151031009 -
Nama: Cahyadin
NPM: 2151031009
Kelas: B

Izin memberikan tanggapan terkait dengan artikel yang Bapak bagikan yang membahas, "PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH
PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI".

Pancasila saat ini ini cenderung sebagai lambang dan hanya sebagai formalitas yang dipaksakan kehadirannya di Indonesia. Kehadiran Pancasila dalam waktu ini bukan asal berdasarkan hati nurani bangsa Indonesia. Bukti berdasarkan tidak aplikatifnya sila-sila yang terkandung pada Pancasila dikehidupan masyarakat Indonesia. Berdasarkan realita yang ada pada masyarakat, pelaksanaan sila-sila Pancasila jauh berdasarkan harapan. Banyaknya kerusuhan yang berlatar belakang SARA (suku, ras, dan antargolongan), adanya pelecehan terhadap hak azasi manusia, gerakan separatis, lunturnya budaya musyawarah, serta ketidakadilan pada masyarakat menunjukan tidak aplikatifnya Pancasila. Adanya hal misalnya ini menjauhkan harapan terbentuknya masyarakat yang sejahtera,aman, dan cerdas yang diidamkan melalui Pancasila.(Aminullah 2015)

Pancasila adalah landasan idiil bangsa, dasar negara, ideologi bangsa, jiwa bangsa, kepribadian bangsa, dan pandangan hidup bangsa. Pada zaman orde baru, Pancasila diatur dan dibahas oleh negara secara detail. Namun di era reformasi hingga saat ini, konsep tersebut hanya secara umum. Bahkan bisa dikatakan sesuatu yang formalitas saja. Sehingga fenomena yang berkembang saat ini seperti demokrasi yang kebablasan, politik transaksional (kebijakan dibuat untuk kepentingan kelompok), karakter generasi muda yang rapuh, semangat kedaerahan lebih dominan dari nasionalisme, daya saing bangsa cenderung menurun.

Sejarah Pancasila dari era Pra Kemerdekaan hingga era reformasi menjadi salah satu perjuangan bahwa masyarakat harus memberikan kontribusi terhadap negara yang sudah di perjuangkan selama bertahun-tahun. Salah satu kontribusinya adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, semakin maju kehidupan masyarakat, semakin banyak ancaman salah satunya adalah globalisasi. Globalisasi dengan segala risiko yang ditimbulkannya bagi bangsa Indonesia semestinya memberikan pengaruh positif. Oleh karena itu tantangan nyata bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dihadapi saat ini adalah bagaimana tindak kekuasaan dalam merespon fenomena globalisasi dengan berpedoman pada nilai etika Pancasila sebagai warisan budaya luhur bangsa Indonesia.

Untuk menangkal bahaya-bahaya laten, Butir – Butir Pancasila dan Pedoman Penghayatan dan Pengamalam Pancasila (P4), seperti yang pernah dibumikan pada masa Orde baru, semestinya harus dipertahankan bahkan disebarkan ke masyarakat secara struktur, berkelanjutan dan masif (menyeluruh). Nilai-nilai Pancasila ini harus diajarkan dan disosialisasikan secara terus menerus bagi masyarakat di Indonesia. Jangan anggap ini sesuatu yang tabu. Tanpa itu kita akan terus terombang ambing,

Diharapkan mahasiswa harus lebih mengembangkan pemahaman dan menerapkan nilai–nilai Pancasila. Setidaknya mulai dalam kampus, di lingkungan sekitar kampus dan masyarakat secara luas. Karena mahasiswa merupakan agen agen perubahan yang memiliki peran sangat besar baik di dunia kampus maupun di masyarakat.

Saya mengajak agar mahasiswa mampu menjadi penggerak masyarakat dalam mengembalikan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila agar negara dan bangsa ini terhindar dari paham-paham yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dan juga untuk menjadi bangsa yang besar, bangsa Indonesia harus menanamkan sikap nasionalisme sejak dini. Karena jika sikap nasionalisme tidak diimplementasikan sejak dini, bangsa Indonesia telah kehilangan generasi muda yang rendah akan sikap nasionalisme. Untuk menambah rasa nasionalisme bangsa Indonesia adalah dengan dilatih tentang sikap-sikap yang baik sesuai dengan nilai-nilai dari Pancasila dan selalu diterapkan dari hal yang paling kecil, tidak mengajarkan hal-hal yang melanggar nilai-nilai Pancasila, menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini contohya dengan menghafal lima asas Pancasila dan menghafalkan lagu Indonesia Raya, dan memberi penyuluhan kepada seluruh bangsa Indonesia akan pentingnya nasionalisme terhadap masa depan bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Sanja Agata 2111031051 -
Nama : Sanja Agata
NPM : 2111031051
Kelas : B

Tanggapan Saya dari artikel yang berjudul “PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI” adalah
a. Sumber Historis Pancasila
Nilai-nilai Pancasila sudah tertanam sejak zaman kerajaan dulu sepeti nilai adat istiadat, kebudayaan,aliran, dan agama dalam kehidupan berbangsa.

b. Pancasila Sebagai Kajian Sejarah Bangsa Indonesia 
   1. Era Pra Kemerdekaa
BPUPKI telah berhasil menyimpan rancangan dasar negara Republik Indonesia dan membentuk panitia kecil
   2. Era Kemerdekaan
Setelah kemerdekaan Pancasila melewati periode-periode percobaan demokrasi dan akirnya Pada 1998, pemerintahan presiden Suharto berhenti dan Pancasila kemudian masuk ke dalam era baru yaitu era demokrasi
   3. Era Orde Lama
Pancasila dipahami berdasarkan ideal yang berkembang pada situasi dunia yang waktu itu diliputi oleh kerusuhan dan kondisi sosial-budaya berpusat di dalam suasana transisional dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa ini adalah masa pencarian bentuk pengamalan Pancasila, terutama bagian dalam tata kenegaraan
   4. Era Orde Baru
Merupakan priode terlama, dan bisa juga dikatakan sebagai periode pemerintahan yang paling stabil dalam pembangunan.
   5. Era Reformasi
Reformasi diartikan perubahan dari paradigma pola tempo ke paradigma pola baru untuk menuju ke kondisi yang lebih baik sesuai dengan harapan.
   6. Penerapan Nilai Pancasila pada Dampak Globalisasi
Pancasila yang subjektif mewujudkan suatu bentuk kegiatan dimana kesadaran wajib hukum telah berpadu menjadi kesadaran ketentuan moral.

Jadi kesimpulanya adalah bahwa pada saat ini Pancasila sudah terancam akibat adanya gelobalisasi, oleh karena itu kita haru mempertahanlkan Pancasila dengan cara mengamalkanya setiap poin yang ada dalm Pancasila dikehidpan kita sehari¬-hari. Melihat perjuangan para tokoh bangsa yang berjuang mati matian untuk mendapatkan kemerdekaan oleh karena itu tantangan era globalisasi ini kita harus memiliki upaya yang dapat dilakukan uantuk melawan dampak negatif dari eraglobalisasi ini dengan meningkatkan sikap nasionalisme, sikap mental, dan menjaga nilai-nilai luhur, karena itulah pendidikan pancasila sangatlah penting.
In reply to First post

Re: Komentar

by Celvin Yusra 2111031068 -
Nama : Celvin Yusra
NPM : 2111031068
Kelas : S1 Akuntansi B

Tanggapan saya terkait isi artikel tersebut.

Artikel yang berjudul “PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI” oleh ( Maharani Sartika Dewi, Dinie Anggraeni Dewi)

Isi yang dapat saya tangkap dalam artikel tersebut:
1. Sumber historis pancasila
2. Pancasila sebagai kajian sejarah bangsa:
- Era pra kemerdekaan
- Era kemerdekaan
- Era orde lama
- Era orde baru
- Era Reformasi
3. Penerapan nilai Pancasila pada dampak globalisasi
4. Pengimplementasi Ideologi Pancasila masih kurang
5. Tantangan dan implikasi nilai setiap sila dari Pancasila

Isi yang akan saya bahas adalah:
Pancasila tidak terlepas dari sejarah perjuangan para tokoh bangsa Oleh karena itu untuk memahami pancasila secara utuh dan kaitannya menggunakan jati diri bangsa Indonesia ini diperlukan pemahaman sejarah bangsa Indonesia pada membangun suatu negara dan dijadikannya pacasila menjadi dasar negara lantaran berhubungan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Dampak- dampak globalisasi bahwa globalisasi memiliki nilai yang mempengaruhi pemikiran, sikap dan perilaku beberapa warga yang didukung konsistensi, kepercayaan diri dan penguatan peran pemerintah dalam menjaga nilai kesatuan. Selain itu, berdampak pula pada pengurangan penataran dan aktivitas yang mengarah pada perilaku yang menekankan pada emosi asli dan berdampak meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya ideologi nasional, meski sebenarnya tidak secara langsung mempercepat perwujudan nilai-nilai ideologi bangsa utama. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran subjektif pada setiap orang/ setiap individu dan diperlukan pengembangan moral dan karakter yang baik, yang didalamnya terdapat 3 dimensi moral, yaitu:

1. Wawasan Moral (Moral Knowing) meliputi : Kesadaran moral (Moral Awareness), Wawasan nilai moral (Knowing moral values) , Kemampuan mengambil pandangan orang lain (Perspective taking), Penalaran moral (Moral Reasoning), dan Mengambil keputusan (Decision-making) Pemahaman diri sendiri (Self Knowledge)
2. Perasaan Moral meliputi : Kata hati atau nurani (Conscience), Harapan diri sendiri (Self-esteem), Merasakan diri orang lain (Empathy) , Cinta kebaikan (Loving the good) , Kontrol diri (Self-control), dan Merasakan diri sendiri (Humility)
3. Perilaku Moral meliputi: Kompetensi (Competence), Kemauan (Will) , Kebiasaan (Habit)

Pengimplementasian nilai Pancasila yang masih kurang pada generasi muda apalagi pada era globalisasi ini. Idelogi Pancasila yang sekarang ini dapat melemah yang dapat mengarah pada kehancuran bangsa dan negara Indonesia harus bisa segera tertangani dengan baik dengan memanfaatkan instrumen Indeks Ketahanan Ideologi Pancasila (IKIP).

Tantangan dan implikasi nilai-nilai sila Pancasila
1. Sila pertama : antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai spiritualitas Ketuhanan yang Maha Esa versus nilai komunisme/sosialisme, sekularisme, teokrasi, dan liberalisme. Dalam sila pertama terdapat nilai dasar cita-cita kenegaraan dan dalam hal itu setiap warga negara memiliki kebebasan dalam memeluk agama sesuai keimanan dan ketakwaan masing-masing

2. Sila kedua : antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab versus fundamentalisme dan sektarian. Tantangan aktualisasi nilai sila kedua adalah pengakuan atas hak-hak asasi manusia, hak untuk mendapatkan informasi, hak untuk mendapatkan penghormatan atas martabat diri, dan juga hak untuk beribadah sesuai keimanan seseorang termasuk nilai yang seharusnya dijamin.

3. Sila ketiga : antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Persatuan Indonesia versus nilai hegemoni komunitas, dan pesimisme. Sila ketiga yang mengandung nilai kebersamaan dan keberagaman meliputi manusia, keluarga, kelompok, golongan, suku bangsa, keragaman wilayah harus menjadi satu kesatuan integral baik lahir maupun batin.

4. Sila keempat : antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan versus nilai liberalism dan hegemoni sektarianisme. Tantangan aktualisasi nilai sila keempat terlihat dari praktik politik identitas, politik irasional, dan politik uang. Yang seharusnya sesuai dengan nilai yang terkandung dalam sila keempat nilai penghormatan terhadap demokrasi disertai tanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa, menjunjung dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dalam hidup bersama.

5. Sila kelima : antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia versus nilai kapitalisme, hedonisme, dan individualism. Tantangan aktualisasi nilai sila kelima, terlihat dari pola peran kaum pemilik modal dalam menguasai pasar sehinga masyarakat kelas bawah dengan nota bene bermodal kecil semakin terpinggirkan. Yang seharusnya sesuai dengan nilai sila kelima nilai keadilan untuk mewujudkan hidup bersama baik bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

Oleh karena itu, diperlukan penguatan wawasan dan ideologi nilai-nilai pancasila dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam arus globalisasi Pancasila harus tetap berdiri kokoh sebagai ideologi bagi seluruh elemen masyarakat, dan tetap berpedoman pada nilai-nilai luhur dan etika Pancasila sebagai jati diri bangsa.

Sekian yang dapat saya simpulkan.
Terima Kasih.
In reply to First post

Re: Komentar

by Muhammad Rizky Rico Saputra 2151031026 -
Nama : M Rizky Rico Saputra
NPM : 2151031026
Prodi : S1 Akuntansi B
Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (The Founding fathers) yang telah disusun oleh Panitia Sembilan. Sekeras apapun upaya yang dilakukan untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetap saja pada akhirnya Pancasila terbukti merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Hal ini karena Pancasila merupakan hasil penggabungan ide-ide yang bersumber dari nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di Indonesia. Bahkan lemahnya pemerintahan suatu rezim, tidak akan mempengaruhi Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Melihat perjuangan tokoh-tokoh terdahulu untuk merancang pondasi negara agar kokoh membutuhkan pikiran kritis.Namun ironisnya jika dilihat dari perkembangan era globalisasi banyak sekali pemuda pemuda penerus bangsa ini menganggap remeh tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,mereka kira hanya dengan menghafal Pancasila adalah hal yang cukup untuk menjadi warga teladan. Padahal hal ini jelas belum cukup untuk dapat disebut sebagai warga negara yang teladan, Kita harus mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, mulailah dengan hal kecil seperti rajin beribadah,menghargai orang lain,menjunjung tinggi keadilan,dll. Hargailah perjuangan para pahlawan yang membentuk dan membangun negara ini yang harus kita lakukan hanyalah menjaganya dan ikut dalam perkembangan negara ini. Jangan hanya menikmatinya saja tetapi tidak membantu dalam perkembangan bangsa ini.
Sekian, dari saya terima kasih
In reply to First post

Re: Komentar

by Raihan Raya Diva Adilfi -
Nama: Raihan Raya Diva Adilfi
NPM : 2111031033
Prodi : S1 Akuntansi
Kelas : B

Izin memberikan penddapat terkait dengan materi "PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH
PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI"
Pancasila mengalami perubahan dalam pengimplementasiannya dari zaman ke zaman. Pancasila sempat melewati beberapa era, yaitu era pra kemerdekaan, era kemerdekaan, era orde lama, era orde baru, dan era reformasi. Di setiap era, pancasila mengalami tantangan. Pancasila mengalami masa kejayaan pada era kemerdekaan. Karena partai-partai politik zaman itu tumbuh sangat subur, dan taktik politik yang ada cenderung selalu berhasil bagian dalam mengusung kelima sila sebagai dasar negara (Somantri, 2006). Pada era orde lama bisa dibilang masa yang kelam bagi pancasila. Karena banyaknya perilaku yang menyimpang dari pancasila dan Ideologi pancasila yang sempat terancam akan diganti dengan ideologi lain. Mulailah pada era reformasi, nilai pancasila kembali stabil. Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan kewibawaan di Indonesia. Pancasila begitu diagung-agungkan; Pancasila begitu gencar ditanamkan ideal dan hakikatnya kepada rakyat; dan rakyat tidak memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang mengganjal. Tetapi masih ada beberapa tantangan dalam pancasila di era ini. Pancasila pada era reformasi tidaklah jauh berbeda dengan Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru, yaitu masih terdapat tantangan yang harus di hadapi. Tantangan itu adalah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang sampai hari ini tidak ada habisnya. Di era globalisasi saat ini pengamalan dan penerapan pancasila sangat penting bagi seluruh warga negara Indonesia. Karena ancaman dan tantangan bisa datang dari manapun di era globalisasi ini. Tidak hanya ancaman dari luar saja, ancaman dari dalam pun sudah banyak bermunculan, seperti mengadu domba antar golongan dan penyebaran berita hoax. Untuk itu kita sebagai warga negara yang baik, selalu menerapkan dan mengimplementasilkan nilai-nilai pancasila. Jika bisa, kita juga harus mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain. Semua ini dilakukan demi keutuhan nilai pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terima kasih
In reply to First post

Re: Komentar

by Putri zahra Febriandini 2151031023 -
Nama : Putri Zahra Febriandini
NPM : 2151031023
Prodi : S1 Akuntansi

tanggapan saya setelah membaca artikel 4 (Penerapan Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi).
setelah saya membaca artikel yang tertera saya sangat setuju bahwa saat ini pancasila hanya sebatas formalitas yang dipaksakan kehadirannya, terlihat dari tidak tercapainya tujuan dari diciptakannya pancasila itu sendiri. banyak terjadi kerusuhan dengan latar belakang sara, adanya pelecehan terhadap hak azasi
manusia, gerakan separatis, lunturnya budaya musyawarah, serta ketidakadilan pada masyarakat
menunjukan tidak aplikatifnya Pancasila.

para pahwalan kita terdahulu sangat memperjuangkan agar pancasila bisa mewakili seluruh rakyat indonesia dan bisa dijadikan pedoman, mulai dari zaman sebelum kemerdekaan, zaman kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan zaman reformasi. Melihat perjuangan tokoh-tokoh terdahulu untuk membuat pondasi negara agar kokoh
membutuhkan pikiran yang kritis. Sejarah Pancasila dari era Pra Kemerdekaan hingga era reformasi menjadi salah satu perjuangan bahwa masyarakat harus memberikan kontribusi terhadap negara yang sudah di perjuangkan selama bertahun-tahun. Salah satu kontribusinya adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, semakin maju kehidupan masyarakat, semakin banyak ancaman salah satunya adalah globalisasi. Globalisasi dengan segala risiko yang ditimbulkannya bagi bangsa Indonesia semestinya memberikan pengaruh positif..oleh karena itu kesadaran akan moral dan norma yang ada tanpa harus dipaksa melakukannya, tetapi kesadaran yang ada dalam diri pribadi, demikian juga dengan masyarakat dapat mengsosialisasikan pemahaman akan nilai-nilai yang sudah mereka dapatkan
In reply to First post

Re: Komentar

by RICARDO HERENDRA 2151031008 -
Nama: Ricardo Herendra
Npm: 2151031008
Prodi: S1 Akuntansi B

PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI


Sumber Historis Pancasila Nilai ideal Pancasila sudah ada bagian dalam adat istiadat, kebudayaan, dan aliran yang bertumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Misalnya, adab Ketuhanan sudah terdapat pada zaman dahulu, meskipun dalam praktik pemujaan yang beraneka ragam, tetapi legalisasi tentang adanya Tuhan sudah diakui, Dalam of Philosophy disebutkan sejumlah komponen yang terdapat dalam aliran, serupa kepercayaan kepada. kekuatan supranatural, kontradiksi antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada objek sakral, sembahyang atau anjuran serupa bentuk komunikasi kepada Tuhan, takjub sebagai perasaan identitas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari Tuhan, konsep kehidupan di dunia dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman. Pada saat itu dari zaman ke zaman telah melewati beberapa era tersebut yakni, era pra kemerdekaan, era kemerdekaan, era orde lama, era orde baru, dan era reformasi. Setiap era, pancasila mengalami banyak tantangan yang telah dilaluinya. Penerapan Nilai Pancasila pada Dampak Globalisasi Pancasila harus diaktualisasikan mulai semenjak kesadaran subjektif dan objektif warga negara itu sendiri. Kesadaran secara subjektif adalah penerapan pada setiap pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini lebih penting karena realisasi yang subjektif merupakan persyaratan baik realisasi Pancasila yang objektif. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini sangat berkaitan dengan kesadaran ketaatan, turut kesiapan individu untuk merealisasikan Pancasila. Dalam pengetahuan inilah pelaksariaan Pancasila yang subjektif mewujudkan suatu bentuk kegiatan dimana kesadaran wajib hukum telah berpadu menjadi kesadaran ketentuan moral. Schingga suatu perbuatan yang tidak memenuhi wajib untuk melaksanakan Pancasila bukanlah hanya akan menimbulkan akibat hukum namun yang lebih penting lagi akan menimbulkan akibat moral. Lickona (Budimansyah, 2011:57) mengembangkan karakter yang baik (good character) yang di dalamnya berisi tiga dimensi nilai moral seperti berikut:
Wawasan Moral (Moral Knowing) yakni macam macam wawasan moral, Kesadaran moral (Moral Awareness)  Wawasan nilai moral (Knowing moral values) Kemampuan mengambil pandangan orang lain (Perspectivetaking), Penalaran moral (Moral Reasoning), Mengambil keputusan (Decision-making), Pemahaman diri sendiri (Self Knowledge) .
Perasaan Moral yakni Kata hati atau nurani (Conscience), Harapan diri sendiri (Self-esteem)  Merasakan diri orang lain (Empathy), Cinta kebaikan (Loving the good)
In reply to First post

Re: Komentar

by Ulfatur Ramadian 2111031056 -
Nama : Ulfatur Ramadian
NMP : 2111031056
Prodi : S1 Akuntansi

Globalisasi memiliki nilai yang bisa mempengaruhi pemikiran, sikap dan perilaku beberapa warga yang didukung konsistensi, kepercayaan diri dan mendukung peran pemerintah dalam menjaga nilai-nilai kesatuan. Sangat disayangkan bahwa
Kehadiran Pancasila di masa ini bukan berasal dari hati nurani bangsa Indonesia melainkan sebagai lambang dan formalitas yang di paksakan kehadirannya.
Hal ini ditandai dengan banyaknya pelanggaran hadap hak asasi manusia, gerakan separatis, lunturnya budaya musyawarah, serta ketidakadilan pada masyarakat menunjukan tidak aplikatifnya Pancasila. Kita sebagai generasi muda seharusnya menanamkan Pancasila. Menjadikan Pancasila sebagai suatu pola pikir dalam bermasyarakat Karena pada dasarnya Pancasila merupakan rumusan dari adat istiadat dan budaya kita dari sejak zaman kerajaan dulu. Hanya ada terhadap nilai baik dalam Pancasila, kejujuran, adil, demokrasi serta nilai kemanusiaan terkandung dalam Pancasila. Pancasila bukan hanya sekedar formalitas melainkan kepribadian yang mustinya miliki oleh seluruh bangsa. Kita sebagai generasi muda harus pintar-pintar memilah nilai-nilai baru yang di bawa globalisasi. Jangan sampai salah langkah dan tersesat dan mengaburkan nilai yang baik dan buruk. Dalam mempertahankan nilai nilai Pancasila kita sebagai generasi muda hendaknya dapat dimulai dari hal di sekitar kita terlebih dahulu. Semisal jika ada permasalahan hendaknya dilakukan musyawarah untuk menentukan jalan keluarnya yang mana musyawarah merupakan salah satu dari nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Komentar

by Ridwan Fathul Bukhory 2111031063 -
Ridwan Fathul Bukhory
2111031063
S1 Akuntansi

Izin menyampaikan argumen saya terhadap artikel tersebut;

Jadi, nilai Pancasila sebenarnya sudah ada sejak sebelum Pancasila sendiri ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia. Pada hakikatnya masyarakat sudah menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi bangsa, tetapi dengan adanya Pancasila sebagai dasar negara untuk menjadi acuan berperilaku bangsa dalam kehidupan bernegara. Sejarah Indonesia menjelaskan betapa banyak pengorbanan yang telah dilakukan bangsa Indonesia sebelum akhirnya merdeka. Perjuangan tokoh nasional dalam perumusan dasar negara juga tidak kalah pentingnya dan mereka dalam upaya menjadikan Indonesia merdeka melalui konferensi-konferensi juga harus kita ingat. Berbagai peristiwa pahit harus mereka, para tokoh nasional alami. Tetapi hasil yang didapatkan tidak mengkhianati upaya yang telah dilakukan, sehingga akhirnya Indonesia bisa merdeka dan diakui oleh internasional.

Lalu pada era sekarang, Pancasila bukan hanya berperan sebagai pedoman hidup bangsa, tetapi juga sebagai pembentuk karakter bangsa Indonesia. Sebagaimana alasan disusunnya Pancasila sebagai ideologi bangsa untuk menyatukan NKRI serta membentuk kehidupan yang lebih baik dengan karakter yang baik pula. Pada era sekarang, era globalisasi membahas kehidupan bermasyarakat yang mulai berkembang kearah modern. Modernisasi meliputi perkembangan teknologi yang semakin canggih, sehingga orang-orang yang pada umumnya mungkin hanya kenal dengan lingkungan mereka saja, berkat kemajuan teknologi mereka bisa mengenal lebih banyak lingkungan yang ada di negaranya bahkan dinegara lain. Dengan begitu artinya memungkinkan masuknya nilai-nilai baru kepada setiap individu bangsa Indonesia. Walapun sekarang hal itu tidak bisa dihindari, tetapi kita sebagai kesatuan negara RI tentu harus senantiasa menjaga jati diri bangsa agar tidak tergantikan oleh nilai-nilai baru tersebut. Sehingga kita yang hidup sekarang ini bisa dikatakan sedang berjuang untuk mempertahankan nilai Pancasila supaya tidak hilang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sampai dikehidupan mendatang.
In reply to First post

Re: Komentar

by M. Ruspi Desriansyah -
NAMA : M RUSPI DESRIANSYAH
NPM:2111031035
PRODI : S1 AKUNTANSI

Penjelasan tentang pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia adalah telah terbentuk sedari dahulu dengan adanya sebuah proses panjang yang dimana kemudian dimulai pada zaman kerajaan Kutai Kartanegara, Sriwijaya, Majapahit dan hingga kedatangan daripada penjajah seperti Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Kemudian, bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar juga berjuang untuk mendapatkan sebuah jati diri yang dimana dimiliki oleh mereka sebagia sebuah bangsa ang dimana ingin merdeka dan juga memiliki sebuah bentuk daripada prinsip yang diman akemudian tersimpul ke dalam sebuah bentuk daripada pandangan hidup dan juga sebuah filsafat hidup, kemudian didalamnya teradpat sebuah ciri khas, sifat karakter bangsa yang dimana kemudian berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh para pendiri bangsa kita kemudian dibentuklah ebuah hal yang dimana kemudian terlihat sederhana, tetapi memiliki sebuah nilai filosofi yang sangatlah mendalam dan terdapat lima buah macam prinsip atau sila yang dimana kemudian dinamakan dengan nama Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara kemudian dihadapkan pada fenomena globalisasi. Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Dampak negatif dapat terasa jika banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai-nilai asli bangsa Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu aspek budaya kita, yaitu gotong royong . Globalisasi membawa Indonesia pada masyarakat yang lebih individualis. Padahal, seperti yang kita ketahui, gotong-royong merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita melalui sila keempat.
Pancasila memiliki kedudukan yang tetap sebagai ideologi, artinya isinya tidak boleh diubah-ubah. Namun, bukan berarti Pancasila akan menjadi kuno. Pancasila sendiri memiliki sifat yang lebih terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan pola kehidupan yang terjadi pada masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Yang dimaksud “menyesuaikan diri” di sini tidak berarti bahwa Pancasila harus mengubah nilai yang dikandungnya, tetapi ia mampu mengeksplisitkan wawasan secara konkret, sehingga mempertajam kemampuannya untuk memecahkan masalah-masalah teraktual. Maka dari itu, interpretasi ideologi harus dilaksanakan secara rasional dan kritis dengan menghadapkan berbagai masalah dan berbagai pandangan hidup yang silih berganti, sehingga terungkap makna operasionalnya.
In reply to First post

Re: Komentar

by ROSA HILYA ROBIAH 2111031053 -
Nama : Rosa Hilya Robiah
NPM : 2111031053
Kelas : S1 Akuntansi B

Dewi, Maharani Sartika dan Dewi, Dinie Anggraeni. 2021. Penerapan Nilai Pancasila dari Arus Sejarah
Perjuangan dan Dampak Globalisasi, 9(2), 305-317. Universitas Pendidikan Indonesia.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila berasal sejak zaman dahulu yang berupa nilai tata cara istiadat, kebudayaan, serta religius. Untuk dapat memahami Pancasila diperlukan pemahaman tentang sejarah bangsa Indonesia dan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.

Rancangan naskah proklamasi atau yang biasa disebut dengan Piagam Jakarta, dalam Piagam Jakarta dapat dilihat bahwa dasar negara, yaitu Pancasila dirumuskan sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari isi Piagam Jakarta tersebut, ada perbedaan isi dengan Pancasila yang ada pada saat ini , yaitu finalisasi yang dilakukan oleh PPKI adalah penghapusan kata “dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tokoh utama pada penghilangan 7 kata dan menggantinya dengan “Yang Maha Esa” adalah Muhammad Hatta.

Pada era kemerdekaan, Pancasila mengalami masa kejayaannya. Pada era orde lama, Pancasila belum dapat diimplementasikan dengan baik karena masih melanggar sila keempat berupa dilaksanakannya sistem demokrasi parlementer. Pada periode tahun 1959, diterapkan demokrasi terpimpin yang pada akhirnya sistem ini menyimpang dari nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Kepemimpinan berada pada kekuasaan pribadi Presiden Soekarno melalui ‘Dekrit Presiden’. Akibatnya, Presiden Soekarno menjadi presiden yang otoriter yang mengangkat dirinya menjadi presiden dengan masa jabatan seumur hidup. Saat era orde baru, bisa dikatakan sebagai periode pemerintahan yang paling stabil, Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan kewibawaan walaupun masih terdapat penyelewengan berupa Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Pada era reformasi saat ini, Pancasila hanya dianggap sebagai lambang negara yang tidak diimplementasikan oleh para masyarakat Indonesia, contohnya sekarang ini banyak terjadi kerusuhan yang berlatar belakang SARA (suku, ras, dan antargolongan), pelanggaran hak asasi manusia, separatis, lunturnya musyawarah, serta ketidakadilan pada masyarakat. Selain itu, globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia karena semakin lama ideologi Pancasila semakin tergerus oleh liberalisme dan kapitalisme.

Dari artikel tersebut, dijelaskan tentang dinamika, tantangan, dan perjuangan penerapan Pancasila dalam arus sejarah Indonesia. Sebagai dasar negara, tentu saja dalam penerapannya Pancasila mengalami tantangan yang pasang surut karena terdapat perbedaan pemikiran dari setiap elemen masyarakat yang menyebabkan sering terjadinya penyelewengan terhadap nilai-nilai Pancasila. Terutama pada era reformasi saat ini, globalisasi menyebabkan munculnya nilai-nilai baru yang datang dari luar, sehingga merubah pikiran dan perilaku masyarakat dan masyarakat pun tidak membentengi diri dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila, akhirnya nilai Pancasila pun mulai memudar. Bila hal ini terjadi secara terus-menurus, akan ada kekacauan yang terjadi dalam bangsa Indonesia, seperti sikap liberalisme, maraknya korupsi, sikap anarkis, hedonisme, dan sebagainya.

Seperti yang kita ketahui perumusan dasar negara tentulah tidak mudah. Oleh karena itu, kita harus menjaga nilai-nilai Pancasila dengan cara menggunakan Pancasila untuk membentengi diri dari pengaruh nilai-nilai luar sehingga nilai-nilai Pancasila yang dibuat dengan tujuan untuk mempersatukan seluruh elemen masyarakat dan menjaga negara agar tetap aman akan terus terjaga dan tidak memudar dalam masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Jihan Fatin Fadillah Lotte 2111031072 -

Nama: Jihan Fatin Fadillah Lotte

NPM: 2111031072

Kelas: AKT B


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya akan manggapi jurnal dengan judul Penerapan Nilai Pancasila dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi Oleh Maharani Sartika Dewi dan Dinie Anggraeni Dewi.

Nilai ketuhanan pada Pancasila dipercaya sudah ada sejak kehidupan bangsa Indonesia masih dalam bentuk kerajaan. Ketuhanan sudah ada dengan adanya praktik pemujaannya yang beragam pada zaman dahulu.

Pancasila sebagai kajian sejarah bangsa Indonesia sudah dimulai sejak era pra-kemerdekaan dibuktikan dengan adanya proses perumusan sila-sila yang berlangsung salam sidang BPUPKI. Pada era kemerdekaan Pancasila mengalami banyak perkembangan yang akhirnya membawa Pancasila menjadi pengusung lahirnya partai politik dan keberhasilan taktik politik. Namun, tidak lama setelahnya Pancasila menjadi kaku dan akhirnya kembali ternodai ideal-ideal dasar yang sesungguhnya tertera dalam Pancasila itu sendiri. Selanjutnya pada era orde lama Pancasila dipahami berdasarkan ideal yang berkembang pada situasi dunia yang diliputi oleh kerusuhan dan kondisi sosial-budaya  berpusat di dalam suasana transisi dari masyarakat penjajah menjadi masyarakat merdeka. Era orde baru awalnya dipercaya sebagai era pembangunan, era penuh kestabilan, dan menimbulkan romantisme dari banyak kalangan. Pancasila menjadi alat bagi pemerintah dan begitu gencar menanamkan ideal dan hakikatnya kepada rakyat dan rakyat tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu yang janggal. Namun, faktanya menunjukkan kebalikan pada masa ini banyak penyimpangan seperti pembatasan pers, menetapkan daerah operasi militer (DOM), memberlakukan dwifungsi ABRI, menetapkan tahanan politik seumur hidup bagi mereka yang terlibat dalam pemberontakan G30S/PKI 1965, membatasi ekonomi dan politik bagi keturunan-keturunan PKI, dan membatasi politik pada golongan tertentu.

Dalam jurnal tersebut membahas pula tentang penerapan nilai Pancasila pada dampak Globalisasi. Tanggapan saya sangat setuju dengan apa yang telah dituliskan oleh penulis jurnal tersebut bahwa Pancasil harus diaktualisasikan sejak kesadaran subjektif dan objektif warga negara Indonesia. Pengimplementasian ideologi Pancasila yang masih kurang juga dapat berdampak bagi kehidupan rakyat Indonesia. Dapat kita jumpai beberapa generasi muda memiliki permasalahan, seperti mabuk-mabukan, berpakaian yang tidak pantas dengan umurnya, dan banyaknya pemuda lulusan sarjana yang tidak memiliki pekerjaan. Selain itu masih banyak ancaman terhadap ideologi Pancasila yang dikemas melalui berbagai macam isu yang sering tidak disadari oleh bangsa Indonesia. Sementara itu, negara-negara berkembang seperti Indonesia masih harus berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya sendiri.

Oleh sebab itu, saya dan teman-teman sebagai seorang mahasiswa dan generasi penerus bangsa Indonesia harus tetap menjalankan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kita dapat memulainya dari hal yang sederhana dan alangkah baiknya apabila suatu hal yang sederhana tersebut dapat menjadi suatu kebiasaan dengan selalu melakukan suatu hal berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar kita juga tidak begitu tertinggal dengan zaman yang sudah terkontaminasi oleh globalisasi. 

Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan, apabila terdapat kesalahan pengetikan dan tata bahasa saya, saya memohon maaf, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

In reply to First post

Re: Komentar

by Nur Huliyah 2151031016 -
Nama : Nur Huliyah
Npm : 2151031016
prodi : S1 Akuntansi
Kelas : Pancasila B

Izin memberikan tanggapan pak mengenai materi " Penerapan pancasila dari arus sejarah perjuangan dan dampak globalisasi"

pancasila merupakan rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa serta bernegara bagi seluruh rakyat indonesia .seperti disebutkan sebelumnya,pancasila mempunyai fungsi dua pokok , yakni sebagai pandangan hidup dan dasar negara.
glonalisasi pn memiliki nilai yang mempengaruhi pemikiran,sikap dan perilaku warga yang didukung konsistensi,kepercayaan diri,dan penfuatan peran pemerintahan dalam menjaga nilai kesatuan.
pancasila selalu mengalami perubahan dari era satu ke era lainnya atau bisa disebut dari era lama ke era baru.
dari arus sejarah pancasila diindonesia kita mengetahui bahwa kemerdekaan indonesia bukanlah dari jepang ataupun belanda,melainkan dari pertumpah darahan para pahlawan kita.,
In reply to First post

Re: Komentar

by FIDIA ANGGIAFANI 2151031018 -
nama : fidia anggiafani
npm :215103018
prodi : akuntansi
a. Sumber Historis Pancasila
Nilai ideal Pancasila sudah ada bagian dalam adat istiadat, kebudayaan, dan aliran yang
bertumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Misalnya, adab Ketuhanan sudah terdapat pada zaman dahulu, meskipun dalam praktik pemujaan yang beraneka ragam, tetapi legalisasi tentang adanya Tuhan sudah diakui. Dalam of Philosophy disebutkan sejumlah komponen yang terdapat dalam aliran, serupa kepercayaan kepada. kekuatan supranatural, kontradiksi antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada objek sakral, sembahyang atau anjuran serupa bentuk komunikasi kepada Tuhan, takjub sebagai perasaan identitas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari Tuhan, konsep kehidupan di dunia dihubungkan
dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman.
b.Pancasila Sebagai Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
1.Era Pra Kemerdekaan
Diterimanya secara aklamasi pidato Soekarno, BPUPKI telah berhasil menyimpan rancangan
dasar negara Republik Indonesia. Untuk membahas lebih lanjut, sebelum kabinet BPUPKI berakhir, disepakati untuk membentuk Panitia Kecil beranggotakan 8 orang di bawah petunjuk Soekarno. Tugas Panitia Kecil adalah mengerahkan usul dan pandangan BPUPKI yang akan dimasukkan dalam jadwal sidang ke dua, tanggal 10 – 17 Juli 1945. Atas prakarsa Soekarno
sebagai pengarah Panitia Kecil, Soekarno membentuk Panitia 9 yang beranggotakan:
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (anggota)
4. Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. (anggota)
5. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
6. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
7. Raden Abikusno Tjokrosoejoso (anggota)
8. Haji Agus Salim (anggota)
9. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)

2. Era Kemerdekaan
Dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan, Pancasila mengalami banyak perkembangan.
Selanjutnya, akhir tahun 1959, Pancasila melewati era kelamnya dimana Presiden Soekarno menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Pada zaman itu, presiden dalam rangka tetap memegang kendali kebijakan terhadap berbagai kekuatan mencoba untuk memerankan politik integrasi paternalistik (Somantri, 2006).
Pada 11 Maret 1965, Presiden Soekarno memberikan kewenangan untuk Jenderal Suharto atas Indonesia.
Sesaat setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945, Pancasila melewati
periode-periode percobaan demokrasi. Pada kala itu, Indonesia masuk ke dalam kurun percobaan demokrasi multi-partai dengan sistem lembaga parlementer. Partai-partai politik zaman itu tumbuh
sangat subur, dan taktik politik yang ada cenderung selalu berhasil bagian dalam mengusung kelima sila sebagai dasar negara (Somantri, 2006). Pancasila saat masa ini mengalami masa
kejayaannya.
Pada akhirnya, tata ini seakan menyimpang ideal-ideal
yang ada dalam Pancasila itu sendiri, salah satunya adalah sila permusyawaratan. Kemudian, pada 1965 terjadi sebuah kejadian bersejarah di Indonesia dimana partai komunis berusaha melakukan
pemberontakan.
Ini menemukan kurun awal orde baru dimana kelak Pancasila mengalami
mistifikasi.

3. Era Orde Lama
masih tinggi karena menghadapi Belanda yang masih
kesatuan rakyat Indonesia
Pada periode ini, Pancasila dipahami berdasarkan ideal yang berkembang pada situasi
dunia yang waktu itu diliputi oleh kerusuhan dan kondisi sosial-budaya berpusat di dalam suasana transisional dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa ini adalah masa pencarian bentuk pengamalan Pancasila, terutama bagian dalam tata kenegaraan. Maka dari itu,
Pancasila diimplementasikan dalam struktur yang berbeda-beda.

4. Era Orde Baru
Era Orde Baru bagian dalam sejarah republik ini mewujudkan periode pemerintahan yang
terlama, dan bisa juga dikatakan sebagai periode pemerintahan yang paling stabil. Stabil dalam
pendapat tidak banyak gejolak yang mengemuka, layaknya keadaan dewasa ini Stabilitas yang diiringi dengan maraknya pembangunan di segala bidang. Era pembangunan, era penuh kestabilan,
menimbulkan romantisme dari banyak kalangan

5. Era Reformasi
Kata ‘reformasi’ secara etimologis berasal dari kata reform, sedangkan secara harfiah
reformasi mempunyai pengertian suatu kiprah yang memformat ulang, membereskan ulang, membereskan ulang hal-hal yang menyimpang untukdikembalikan pada format atau bentuk
mulanya sesuai tambah nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat. Reformasi juga diartikan perubahan dari paradigma pola tempo ke paradigma pola baru untuk menuju ke kondisi yang lebih baik sesuai dengan harap

6. Penerapan Nilai Pancasila pada Dampak globalisasi
Pancasila harus diaktualisasikan mulai semenjak kesadaran subjektif dan objektif warga negara itu sendiri.

Lickona (Budimansyah, 2011:57) mengembangkan karakter yang baik (good character) yang di dalamnya berisi tiga dimensi nilai moral seperti berikut
Wawasan Moral (Moral Knowing)
a. Kesadaran moral (Moral Awareness)
b. Wawasan nilai moral (Knowing moral values)
c. Kemampuan mengambil pandangan orang lain (Perspectivetaking)
d. Penalaran moral (Moral Reasoning)
e. Mengambil keputusan (Decision-making) Pemahaman diri sendiri (Self
Knowledge)
1. Perasaan Moral
a. Kata hati atau nurani (Conscience)
b. Harapan diri sendiri (Self-esteem)
c. Merasakan diri orang lain (Empathy)
d. Cinta kebaikan (Loving the good)
e. Kontrol diri (Self-control)
f. Merasakan diri sendiri (Humility) 2. Perilaku Moral
a. Kompetensi (Competence)
b. Kemauan (Will)
c. Kebiasaan (Habit)
In reply to First post

Re: Komentar

by Sri Natalia Maharani Br Sinulingga 2151031013 -
Nama: Sri Natalia Maharani Br Sinulingga
NPM: 2151031013
Prodi: S1 Akuntansi

Izin memberikan tanggapan mengenai materi "Penerapan Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi"

Pancasila adalah dasar negara Indonesia, Pancasila pada sejarah perjalanan bangsa. Indonesia bukan sesuatu yang baru, melainkan telah usang dikenal menjadi bagian pada nilai nilai budaya kehidupan bangsa Indonesia. Masuknya era globalisasi mengakibatkan bangsa hampir tidak mempunyai batas. Dambak baik dan buruknya globalisasi, kondisi bangsa saat ini mencerminkan adanya penyimpangan berdasarkan Pancasila tidak sesuai dengan nilai seharusnya. Tetapi terdapat upaya pelurusan kembali terhadap nilai-nilai Pancasila. Kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia pada era globalisasi, mengharuskan kita
untuk melestarikan nilai-nilai Pancasila, agar generasi penerus bangsa tetap bisa menghayati dan mengamalkannya dan intisari nilai-nilai yang luhur itu tetap terjaga sebagai panduan bangsa
Indonesia sepanjang masa. Pancasila harus diaktualisasikan mulai semenjak kesadaran subjektif dan objektif warga
negara itu sendiri. Kesadaran secara subjektif adalah penerapan pada setiap pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penguasa dan masyarakat Indonesia. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini lebih penting karena realisasi yang subjektif merupakan persyaratan baik realisasi Pancasila yang objektif. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini sangat berkaitan dengan kesadaran ketaatan, turut kesiapan individu untuk merealisasikan Pancasila. Fungsi dan kedudukan Pancasila mulai terancam di era reformasi yang ditandai dengan runtuhnya rezim Orde Baru dan adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan keterpurukan hampir di semua bidang kehidupan. Kepercayaan terhadap pancasila mulai pudar. Era reformasi telah banyak melahirkan perubahanperubahan signifikan yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik bahkan termasuk dalam dunia pendidikan. Pancasila mulai tergeser saat terjadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan di hampir semua bidang kehidupan. Melihat perjuangan tokoh-tokoh terdahulu untuk membuat pondasi negara agar kokoh membutuhkan pikiran yang kritis. Sejarah Pancasila dari era Pra Kemerdekaan hingga era reformasi menjadi salah satu perjuangan bahwa masyarakat harus memberikan kontribusi terhadap negara yang sudah di perjuangkan selama bertahun-tahun. Salah satu kontribusinya adalah menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Komentar

by M Akbar Hamdala -
Nama : M Akbar Hamdala
NPM : 2111031104
Akuntansi Kelas B

Pancasila  adalah  dasar  negara, ideologi bangsa  dan  falsafah  serta pandangan  hidup  bangsa. Pancasila telah melewati berbagai dinamika dan tantangan sejak sebelum kemerdekaan sampai dengan era globalisasi sekarang ini.
Globalisasi memiliki nilai yang bisa mempengaruhi pemikiran, sikap dan perilaku beberapa warga yang didukung konsistensi, kepercayaan diri dan mendukung peran pemerintah dalam menjaga nilai-nilai kesatuan. Sangat disayangkan bahwa
Kehadiran Pancasila di masa ini bukan berasal dari hati nurani bangsa Indonesia melainkan hanya sebagai lambang dan formalitas saja.
Pancasila sudah terancam akibat pengaruh adanya globalisasi, oleh karena itu kita harus mempertahankan Pancasila dengan cara mengamalkan setiap nilai yang ada di Pancasila dikehidupan sehari-hari. Kita harus memiliki upaya yang dapat dilakukan uantuk melawan dampak negatif dari era globalisasi ini dengan meningkatkan sikap nasionalisme, sikap mental, dan menjaga nilai-nilai luhur, karena itulah pendidikan pancasila sangatlah penting.
In reply to First post

Re: Komentar

by Andri Satria 2111031058 -
Nama: Andri satria
Npm: 2111031058
Prodi: S1 akuntansi
Berikut adalah tanggapan yang saya dapat setelah membaca artikel materi ke 4
Nilai ideal Pancasila sebenarnya sudah ada pada kehidupan pada masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan-kerajaan dahulu,, misalnya seperti tentang percaya nya akan ada nya tuhan.
1. Era pra kemerdekaan
Pada tanggal 1 maret 1945 dibentuk sebuah badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI,, BPUPKI melakukan sidang pertama pada tanggal 29 mei-1 juni 1945 , pada sidang pertama tiga tokoh mengusulkan rancangan falsafah sebagai pandangan pedoman bangsa Indonesia yang kemudian dikenal dengan Pancasila, tiga tokoh tersebut ialah mr.soepomo, mr muh yamin dan ir. Soekarno,. Kemudian Soekarno membentuk panitia 9,, dan hasil dari kerja panitia sembilan adalah piagam jakarta. Setelah itu dibentuk lah panitia persiapan kemerdekaan Indonesia yang berperan sangat penting dalam berdirinya negara republik Indonesia sebagai negara yang baru merdeka,, salah satu peran nya adalah mengubah sila pertama pada piagam jakarta yang tadinya menjalankan syariat Islam bagi pemeluk nya menjadi ketuhan yang maha esa yang kita kenal sampai sekarang.
2. Era kemerdekaan
Pada era pasca kemerdekaan Pancasila banyak sekali masa- masa mulai dari masa kejayaan sampai yang sulit dan kelam. Masa kejayaan Pancasila pasca merdeka terjadi pada tahun 1945-1958. Pancasila mengalami masa yang sulit dan kelam pada tahun 1959 sejak diberlakukan nya demokrasi terpimpin oleh presiden Soekarno pada masa ini banyak sekali hal-hal yang menyimpang dari ideal-ideal yang ada pada Pancasila itu sendiri salah satu nya sila permusyawaratan. Pada tahun 1965 partai komunis Indonesia melakukan pemberontak an untuk mengubah dasar dan ideologi negara Indonesia menjadi komunis,, tetapi pada 11 maret 1965 presiden Soekarno memberikan kewenangan jenderal Soeharto atas Indonesia, ini merupakan awal dari orde baru dimana Pancasila mustifikasi, dan pada zaman ini Pancasila cendrung bersifat kaku dan mutlak pelaksana nya.
3. Era orde lama
Masa ini adalah masa pencarian bentuk pengamalan Pancasila, terutama bagian dalam ketatanegaraan. Setelah Indonesia merdeka dan aman dari agresi" oleh Belanda maka munculah tantangan dari dalam bangsa indo sendiri. Dasar negara yang digunakan adalah UUD 1945 dan Pancasila namun dalam praktiknya sistem ini tidak dapat terwujud. Pada periode 1950-1955 banyak sekali pemberontakan" yang dilakukan RMS,PRRI dan permesta yang ingin memisahkan diri dari negara Indonesia. Pada 1956-1965 banyak sekali penyimpangan" terhadap Pancasila terutama sejak dikeluarkannya dekrit presiden, pada saat itu presiden Soekarno menjadi presiden yang otoriter yang mengangkat dirinya menjadi presiden seumur hidup,, padahal hal tersebut bertentangan dengan Pancasila.
4. Era orde baru
Pada era ini era penuh stabilitas yang menimbulkan romantisme diberbagai kalangan. Hal ini karena Pancasila begitu gencar ditanamkan ideal dan hakikat nya kepada rakyat.
5. Era reformasi
Pancasila sebagai paradigma ketatanegaraan artinya Pancasila menjadi kerangka berpikir atau pola berfikir bangsa Indonesia. Pancasila era reformasi tidak kah Jauh berbeda dari era orde lama dan baru yaitu pasif terhadap Korupsi, kolusi dan nefotisme.
6. Penerapan Pancasila pada dampak globalisasi
Pancasila harus diaktualisasikan mulai semenjak kesadaran subjektif dan objektif bangsa itu sendiri. 3 dimensi nilai moral: wawasan moral, dan perilaku moral.
In reply to First post

Re: Komentar

by SILVIANDITA ARIVIA 2151031014 -
Nama: Silviandita Arivia
Npm: 2151031014
Prodi: S1 Akuntansi

Izin menanggapi, dari pemaparan yang termuat dalam artikel tersebut Pancasila merupakan pondasi negara yang dalam proses pembuatannya memerlukan pemikiran-pemikiran kritis dari para tokoh pendiri bangsa. Hal tersebut tidaklah mudah, terlebih lagi untuk menyatukan beberapa pemikiran yang mencerminkan pedoman hidup bangsa Indonesia menjadi satu harus benar-benar melawati suatu proses yang matang.

Dijelaskan pada artikel tersebut bahwasanya Pancasila selalu menemui berbagai tantangan dan dihadapkan pada berbagai kondisi dari zaman ke zaman, mulai dari era pascakemerdekaan sampai dengan sekarang. Telah terjadi hal-hal yang dirasa bertolak belakang dalam pengimplementasian pancasila itu sendiri, hal ini bisa dilihat dari diterapkannya Ir. Soekarno menjadi presiden seumur hidup, sampai ke berlakunya demokrasi parlementer yang mengakibatkan ketidakstabilan suatu pemerintahan padahal sudah jelas bahwa di dalam Pancasila itu sendiri terkandung makna musyawarah untuk mencapai mufakat serta melibatkan suara rakyat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia itu sendiri.

Pada era runtuhnya pemerintahan presiden Soeharto, terjadi krisis perekonomian dan melibatkan trauma yang mendalam bagi rakyat Indonesia untuk bisa percaya lagi kepada pemerintah. Maka dari itu, terasa sekali bahwa perlahan-lahan rakyat mulai bersikap acuh atau menyepelekan Pancasila sebagai pedoman berperilaku dan pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Di masa sekarang, Pancasila mulai mengalami tantangan berupa arus globalisasi yang kian melanda. Pengikisan nilai-nilai luhur Pancasila merupakan dampak yang sangat membahayakan bagi identitas negara Indonesia itu sendiri. Diagnosa terhadap ketahanan ideologi Pancasila dapat dilakukan dengan memanfaatkan instrumen Indeks Ketahanan Ideologi Pancasila (IKIP). Jika kelunturan nilai Pancasila bisa dideteksi lebih dini, maka bisa diadakan berbagai upaya dan program untuk membuat Pancasila semakin terlihat supaya warga Indonesia bisa kembali berpulang pada Pancasila.

Hal-hal yang kedepannya akan dilakukan untuk mengatasi segala tantangan yang akan melunturkan nilai-nilai Pancasila pastinya diperlukan usaha atau kerja keras kita bersama. Maka dari itu mari kita membangun kesadaran sedari dini untuk mulai menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Sekian tanggapan yang dapat saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
In reply to First post

Re: Komentar

by Reyhan Jaya 2151031001 -
Izin menjawab pak
Saya Reyhan Jaya, Npm 2151031001, kelas AKT B

tanggapan saya terkait isi materi yang membahas "PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH
PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI".
Pancasila merupakan dasar negara Bangsa Indonesia yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, Sebagai dasar negara Indonesia Pancasila memiliki nilai-nilai yang telah ada pada kehidupan rakyat Indonesia sejak dulu dan harus kita terapkan pada kehidupan sekarang. Untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu memahami sejarah Bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara Pancasila resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, sebelum disahkankan nya Pancasila memang sudah melekat nilai-nilai Pancasila sejak dulu pada kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam sejarah Bangsa Indonesia, Pancasila sudah melalu berbagai eranya sejak dulu, yaitu saat era pra kemerdekaan, era kemerdekaan, era orde lama, orde baru, sampai reformasi dan sampai saat ini.
Oleh karena itu kita sebagai Masyarakat dan Bangsa Indonesia harus terus melestarikan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai Keutuhan Bangsa Indonesia dan tanda jasa kita terhadap para pahlawan yang telah merumuskan Pancasila .
Terimakasih.
In reply to First post

Re: Komentar

by NETA TERTINA ARATRI 2151031012 -
NAMA: Neta Tertina Aratri
NPM: 2151031012
PRODI: S1 AKT B
Mohon Izin memberikan tanggapan atau argumen terkait isi materi pada artikel "penerapan nilai Pancasila dari arus sejarah perjuangan dan dampak globalisasi". Kekuatan pemikiran Pancasila kembali menjadi percobaan pada saat antarbangsa ikut menerus dalam periode globalisasi di mana beraneka ragam pemikiran substitusi penggantian memasuki ketika sejumlah peruasan bangsa melewati dengan sarana laporan kabar yang diperoleh dan juga terjangkau bagi segenap anak bangsa. Pancasila sebenarnya yakni mewujudkan pemikiran terbuka, ialah aliran yang terungkap pada saat ketika terus menerus menembus perhitungan jumlah mutu tingkat aktual dan mutakhir yang supaya memperoleh warisan pada kesinambungan perkembangan hidup bangsa. tetapi, di wawasan pandangan lain diwajibkan terlihatnya kecermatan dan kesiapsiagaan nasional tentang berhubungannya pemikiran modern. Seandainya ketika Indonesia sewaktu tatkala tidak hati-hati atau teliti, lalu sehingga masyarakat akan mengarah atau menjurus menuruti langkah pemikiran luar tersebut, sedangkan pemikiran asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila terlebih sampai terbengkalai baik perhitungan takaran maupun penerapannya dan pelaksanaannya ketika di saat kehidupan sehari-hari. Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi. Pancasila saat ini diajarkan dan diperkuat melalui mata kuliah Pendidikan Pancasila. Sumber Historis Pancasila Indonesia yang menyebutkan bahwa nasionalisme adalah nasionalisme yang membuat manusia menjadi perkakasnya Tuhan dan membuat manusia hidup dalam roh. Pembahasan sila-sila Pancasila sebagai sistem filsafat dapat ditelusuri dalam sejarah masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Komentar

by Raihan Ramadhanito 2151031002 -
Nama: Muhammad Raihan Ramadhanito
NPM: 2151031002
Kelas: B


Disini saya akan memberikan tanggapan saya terkait artikel yang bapak berikan

sebagai dasar negara indonesia pancasila adalah nilai nilai yang telah ada sejak zaman dahulu, karena itu untuk dapat memahami pancasila perlu pemahaman yang matang dan detail terhadap sejarah dari pancasila itu sendiri agar kita bisa menjadikan pancasila sebagai dasar negara

pancasila merupakan hasil dari pemikiran matang akan nilai nilai filosofis yang terkandung dalam identitas bangsa dan merupakan pedoman dalam dasar pemikiran dalam hal memperjuangkan kemerdekaan bangsa, selain itu pancasila juga berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai pandangan hidup bangsa. nilai nilai ideal pancasila sudah ada sejak kebudayaan pada zaman dahulu.

Pancasila sudah melalui berbagai era, yaitu era pra kemerdekaan, era kemerdekaan, era orde lama, era orde baru, serta era reformasi. pada masa masa tersebut pancasila mengalami tantangan dan urgensi, yaitu pada tahun 1950-1955, penerapan pancasila mengikuti ideologi liberal, walaupun pada kenyataannya hal tersebut tidak dapat menjamin tingkat kestabilan pemerintahan. walau tetap menjadikan pancasila sebagai dasar negara, tetapi sial ke empat diganti menjadi suara terbanyak,yang seharusnya berjiwakan musyawarah mufakat. sistem pemerintahan liberal pada saat itu lebih mengutamakan hak hak individual. dan hal ini menimbulkan tantangan berat bagi persatuan dan kesatuan bangsa, salah satunya adalah dengan munculnya pemberontakan pemberontakan di berbagai daerah. pemberontakan tersebut adalah sebagai bentuk upaya agar bisa lepas dari NKRI.

dari hal ini kita bisa mengetahui bahwa pancasila bukanlah hal yang mudah dibentuk apalagi dipertahankan, tetapi kita harus bisa melestarikannya dan menanamkan nilai nilai pancasila di dalam diri kita sebagai bentuk penghormatan terhadap pancasila.
In reply to First post

Re: Komentar

by THISYA AUDINA 2151031011 -
Nama : Thisya Audina
NPM : 2151031011
Kelas : Akt B

Tanggapan saya mengenai Aktikel pertemuan 4 tersebut adalah :

Penerapan nilai pancasila dari arus sejarah perjuangan
Menurut saya, Pancasila yang sudah ada sejak sebelum kemerdekaan setiap silanya memiliki arti tersendiri dalam arus sejarah perjuangan. Saat era pra kemerdekaan pancasila terus di rancang dengan seksama oleh para tokoh agar bisa di terima oleh seluruh masyarakat indonesia. Pada era kemerdekaan Pancasila mengalami banyak perkembangan. Pancasila melewati periode-periode percobaan demokrasi. Pada kala itu, Indonesia masuk ke dalam kurun percobaan demokrasi multi-partai dengan sistem lembaga parlementer. Di era orde lama Pancasila dipahami berdasarkan ideal yang berkembang pada situasi dunia yang waktu itu diliputi oleh kerusuhan dan kondisi sosial-budaya berpusat di dalam suasana transisional dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa ini adalah masa pencarian bentuk pengamalan Pancasila, terutama bagian dalam tata kenegaraan. Maka dari itu, Pancasila diimplementasikan dalam struktur yang berbeda-beda. Namun bangsa Indonesia mulai memperoleh tantangan dari dalam. dasar negara yang digunakan adalah Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 yang presidensil, namun bagian dalam praktiknya sistem ini tidak dapat terwujud. Persatuan rakyat Indonesia mulai mendapatkan tantangan pakai munculnya upaya-cara untuk mengganti Pancasila seperti dasar negara dengan ideologi komunis oleh PKI. Era orde baru stabilitas dan pembangunan, serta merta tidak lepas dari keberadaan Pancasila. Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan
kewibawaan di Indonesia. Pancasila begitu diagung-agungkan Pancasila begitu gencar ditanamkan ideal dan hakikatnya kepada rakyat dan rakyat tidak memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang mengganjal. dan era reformasi Pancasila pada Era Reformasi tidaklah jauh berbeda dengan Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru, yaitu pasif terdapat tantangan yang harus di hadapi. Tantangan itu adalah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang sampai hari ini tidak ada habisnya. Selain itu,
globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia karena semakin lama ideologi Pancasila semakin tergerus oleh liberalisme dan kapitalisme. Apalagi tantangan pada saat ini bersifat terbuka, bebas, dan nyata.

Penerapan nilai pancasila pada dampak globalisasi.
Menurut saya, globalisasi tidak hanya memberikan dampak positif namun bisa juga menjadi bumerang bagi kita bangsa indonesia. Globalisasi yang sarat . akan budaya barat dapat menyebabkan tergesernya nilai nilai pancasila. Jika Pancasila tidak diyakini oleh seluruh elemen masyarakat sebagai nilai moralitas akan menyebabkan arus globalisasi yang tidak terkendali yang akhirnya akan menggeser nilai nilai dari pancasila. Kita sebagai generasi muda bangsa jangan sampai melupakan nilai-nilai pancasila. Kita boleh mengikuti perkembangan zaman namun dengan tidak melupakan di mana kita lahir, apa dasar negara kita dan apa kebiasaan baik leluhur kita yang patut ditanamkan. Indonesia yang merupakan negara dengan banyak sekali keanekaragaman patut menjadi kebanggaan untuk kita semua dari pancasila kita dapat mengetahui seberapa kayanya Indonesia akan keberagaman dan seberapa baiknya nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila.

Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan, bila ada salah saya mohon maaf, terimakasih.


In reply to First post

Re: Komentar

by Nabila Delviana Putri 2111031027 -
Nama : Nabila Delviana Putri
NPM : 2111031027
Kelas : Akuntansi B

Disini saya akan menyampaikan tanggapan saya terkait artikel pada pertemuan hari ini.
Saya sependapat dengan artikel tersebut yang mengatakan bahwa Pancasila saat ini hanya sebagai formalitas dasar negara. Nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila perlahan-lahan tergerus oleh arus globalisasi. Maraknya pelanggaran HAM, gerakan separatis, dan pelanggaran keadilan membuktikan bahwa Pancasila hanya sebatas dasar negara yang harus diketahui tanpa diimplementasikan nilai-nilainya.

Hal ini sangat disayangkan mengingat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila berasal dari adat istiadat dan kebudayaan bangsa Indonesia sendiri. Sejarah panjang pembentukan Pancasila seolah tak ada artinya bagi generasi muda saat ini. Padahal jika ditelusuri secara historis, Pancasila merupakan hasil kebijaksanaan para tokoh-tokoh kemerdekaan yang mengesampingkan kepentingan golongan, suku, dan agama demi terciptanya sebuah dasar negara yang dapat diterima oleh seluruh bangsa Indonesia.

Tidak hanya itu, perjalanan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa mengalami banyak masa kelam. Mulai dari banyaknya upaya penggantian ideologi hingga penyelewengan nilai-nilai Pnancasila pada masa orde lama dan orde baru. Pada masa reformasi penyelewengan terhadap Pancasila menurun dan perlahan-lahan menemukan momentum tegaknya Pancasila namun pelaksaannya masih pasif terutama pada KKN.

Hingga saat ini Pancasila masih berusaha untuk melawan tantangan yang terjadi. Kita sebagai masyarakat seharusnya berkontribusi dalam mempertahankan Pancasila dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Perjuangan tokoh-tokoh bangsa tidak boleh sia-sia tergerus oleh arus globalisasi. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia harus menanamkan sikap nasionalisme dan berpedoman pada etika-etika Pancasila.

Sekian tanggapan dari saya, apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian saya mohon maaf.
Terima kasih.

In reply to First post

Re: Komentar

by ANNISA NUR UTAMI 2111031011 -
Nama : Annisa Nur Utami
NPM : 2111031011
MK : Pancasila B

Izin memberikan tanggapan saya terkait dengan artikel yang Bapak berikan di vclass yang membahas tentang , "PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH
PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI"

Menurut tanggapan saya pada saat ini memang benar bahwa Pancasila hanya cenderung sebagai lambang negara dan hanya sebagai formalitas yang dipaksakan kehadirannya di Indonesia. Kehadiran Pancasila pada saat ini juga bukan berasal dari hati nurani bangsa Indonesia. karena pada saat ini banyak sekali terjadinya kerusuhan yang berlatar belakang SARA (suku, ras, dan antargolongan), adanya pelecehan terhadap hak asasi manusia, gerakan separatis, lunturnya budaya musyawarah, serta ketidakadilan pada masyarakat menunjukan tidak aplikatifnya Pancasila. Padahal Pada zaman orde baru, Pancasila diatur dan dibahas oleh negara secara detail. Namun di era reformasi hingga saat ini, konsep tersebut hanya secara umum. Bahkan bisa dikatakan sesuatu yang formalitas saja. Namun, semakin maju kehidupan masyarakat, semakin banyak ancaman yang terjadi pada ideologi kita Pancasila, salah satunya adalah globalisasi. seharusnya Globalisasi dengan segala resiko yang ditimbulkannya bagi bangsa Indonesia semestinya memberikan pengaruh positif. namun, malah banyak memberikan dampak negatif kepada kita seperti budaya konsumerisme dsb. oleh karena itu kesadaran akan moral dan norma yang berpedoman pada nilai etika Pancasila harus kita laksanakan dengan benar dan berasal dari hati nurani kita tanpa harus dipaksa melakukannya
In reply to First post

Re: Komentar

by Adella Tiara Rossa 2111031082 -
Nama : Adella Tiara Rossa
NPM : 2111031082

Izin memberikan tanggapan mengenai artikel yang telah Bapak berikan.
Pancasila bukanlah merupakan suatu hal baru bagi bangsa, dikarenakan nilai nilai Pancasila sudah ada sejak terdahulu. Pancasila telah ada sebagai bagian dari budaya bangsa Indonesia yang dapat ditemui sejak jaman kerajaan dahulu. Pancasila digali dan berdasarkan dari nilai-nilai pandangan hidup warga Indonesia. Nilai nilai Pancasila berupa nilai nilai dari tata cara istiadat, kebudayaan serta religius.
Dari era pra kemerdekaan sampai menghadapi globalisasi saat ini, Pancasila telah mengalami dinamika, tantangan, juga perubahan dalam perjalanannya. Lalu, ditambah menghadapi globalisasi sekarang ini
Pancasila harus diaktualisasikan dan terus diimplementasikan bermulai dari kesadaran subjektif dan objektif warga
negara itu sendiri. Kesadaran secara subjektif adalah penerapan pada setiap pribadi perseorangan,
setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia. Intinya, awali dari kesadaran dari diri kita itu sendiri.

Mengenai tantangan yang dihadapi Pancasila, tantangan yang dihadapi negara dalam konteks perwujudan nilai-nilai
ideologi berbagai pemahaman yang tidak sejalan dengan nilai-nilai ideologi Pancasila.
Penguatan tentang wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila merupakan suatu
hal yang penting dan mutlak harus selalu dilakukan secara kontinuitas sejalan dengan
dinamika proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena kemerdekaan yang telah kita raih bukanlah suatu pemberian, tetapi suatu perjuangan maka kesadaran diri sedini mungkin untuk bisa mengimplementasikan nilai nilai Pancasila walaupun di tengah tantangan apapun. Lewat pendidikan Pancasila dan disertai kesadaran masing masing, bangsa Indonesia harus menanamkan rasa nasionalisme untuk menjaga keberlangsungan kehidupan berbangsa saat ini maupun untuk kedepannya.
In reply to First post

Re: Komentar

by Daffa Andra Setiawan 2151031010 -
Nama : Daffa Andra Setiawan
NPM : 2151031010
Prodi : S1 Akuntansi B

Izin menanggapi Artikel yang berjdul "PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI"

Pancasila saat ini ini cenderung sebagai lambang dan hanya sebagai formalitas yang dipaksakan kehadirannya di Indonesia. Kehadiran Pancasila dalam waktu ini bukan asal berdasarkan hati nurani bangsa Indonesia. Pancasila itu sebenarnya ialah Pedoman hidup masyarakat. Supaya pancasila bukan hanya sebagai lambang dan formalitas saja kita harus menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. tetapi semakin maju kehidupan masyarakat, semakin banyak ancaman salah satunya adalah globalisasi. Pada globalisasi kali ini peran Pancasila adalah untuk membentuk moral bangsa agar tidak terdampak dengan dampak negatif dari globalisasi.
Cara melawan nya adalah Pancasila harus diyakini oleh seluruh masyarakat sebagai nilai moralitas sehingga arus globalisasi tetap terjawab dengan nilai-nilai Pancasila. Untuk menambah rasa nasionalisme bangsa Indonesia adalah dengan cara melatih tentang sikap-sikap yang baik sesuai dengan nilai-nilai dari Pancasila dan selalu diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Contoh kecil nya yaitu dengan menghapal dan menerapkan pancasila. menghapal lagu Indonesia Raya. Sekian Terima Kasih
In reply to First post

Re: Komentar

by Devani Anas Tasya 2111031098 -
NAMA :DEVANI ANAS TASYA
NPM :2111031098
PRODI :S1 AKUNTANSI
Izin menyampaikan tanggapan terkait materi " Penerapan Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi"
Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila menjadi acuan misalnya saat pengambilan kebijakan-kebijakan politik.Dan Pancasila bisa memberikan solusi di tengah adanya beragam ideologi seperti sosialis dan liberal serta di tengah usaha politik identitas oleh agama, etnik, dan kepentingan. Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.
In reply to First post

Re: Komentar

by Khothibul Umam Hassan 2111031100 -

Nama: Khothibul Umam Hassan
NPM: 2111031100
Prodi: S1 Akuntansi

Setelah saya membaca artikel yang berjudul "Penerapan Nilai Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan Dan Dampak Globalisasi" Izinkan saya untuk memberikan tanggapan saya mengenai artikel tersebut.

Pancasila terbentuk melalui proses yang panjang serta melalui berbagai hambatan dan rintangan. Pemikiran serta pendapat yang berbeda beda oleh para tokoh bangsa membuat proses pembentukan ini semakin sulit, ditambah lagi di Indonesia sendiri, terdiri dari beragam suku bangsa dan budaya serta berbagai macam agama. 

Tidak hanya proses pembentukannya, bahkan penerapan nilai Pancasila dalam berbagai bidang dan periode waktu(era prakemerdekaan, era kemerdekaan, era orde lama, era orde baru, era reformasi, dan era goobalisasi) juga mengalami berbagai hambatan. 

Masalah utama yang dibahas pada artikel tersebut ialah mengenai masalah Penerapan nilai Pancasila pada era globalisasi. Pada era globalisasi, kebudayan dari luar yang beragam sangat cepat masuk kedalam negara indonesia. Hal ini menjadi hal fatal apabila kebudayaan yang masuk tidak disaring dengan baik dan bahkan yang lebih parahnya lagi, ketika kebudayaan tersebut ternyata menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.

Di dalam artikel yang berjudul "Penerapan Nilai Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan Dan Dampak Globalisasi" terdapat saran dalam upaya mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menanamkan jiwa nasionalisme pada diri masing-masing serta mengimplementasikannya pada kehidupan sehari hari. Dengan menjiwai sikap nasionalisme, maka secara tidsk langsung kita juga telah menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari sehingga keutuhan NKRI pun dapat terjamin kelangsungannya.

Sekian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika terdapat kekurangan dan kesalahan Dan terima kasih karena telah menyimak dan membaca tanggapan dari saya sampai habis. Saya akhiri, sekian terima kasih. :)

In reply to First post

Re: Komentar

by Fidela Salsabilla Maheswari 2151031019 -
Nama : Fidela Salsabilla Maheswari
NPM : 2151031019
Kelas : AKT B

Tanggapan saya mengenai artikel tersebut adalah

Pancasila saat ini ini cenderung sebagai lambang dan hanya sebagai formalitas yang
dipaksakan kehadirannya di Indonesia. Kehadiran Pancasila dalam waktu ini bukan asal
berdasarkan hati nurani bangsa Indonesia. Bukti berdasarkan tidak aplikatifnya sila-sila yang
terkandung pada Pancasila dikehidupan masyarakat Indonesia. Berdasarkan realita yang ada pada
masyarakat, pelaksanaan sila-sila Pancasila jauh berdasarkan harapan. Banyaknya kerusuhan yang
berlatar belakang SARA (suku, ras, dan antargolongan), adanya pelecehan terhadap hak azasi
manusia, gerakan separatis, lunturnya budaya musyawarah, serta ketidakadilan pada masyarakat
menunjukan tidak aplikatifnya Pancasila. Adanya hal misalnya ini menjauhkan harapan
terbentuknya masyarakat yang sejahtera,aman, dan cerdas yang diidamkan melalui
Pancasila.(Aminullah 2015).

Setelah puluhan tahun lahirnya Pancasila berdasarkan tahun 1945 sampai saat ini, Negara
mengalami pengembangan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan. Masuknya era
globalisasi mengakibatkan bangsa hampir tidak mempunyai batas. Dampak baik dan buruknya
globalisasi. Kondisi bangsa saat ini mencerminkan adanya penyimpangan berdasarkan Pancasila
tidak sesuai dengan nilai seharusnya. Tetapi terdapat upaya pelurusan kembali terhadap nilai-nilai
Pancasila.
In reply to First post

Re: Komentar

by Annisa Nabila Putri 2111031048 -
Annisa Nabila Putri
2111031048
S1 Akuntansi B

Disini saya akan menyampaikan pendapat saya terkait jurnal literasi yang saya baca, yaitu:

PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI Oleh Maharani Sartika Dewi, Dinie Anggraeni Dewi.

Pancasila adalah dasar negara yang harus diaktualisasikan melalui kesadaran subjektif dan objektif warga negara itu sendiri. Kesadaran secara subjektif adalah penerapan pada setiap pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia.
Tidak wajib untuk melaksanakan Pancasila bukanlah hanya akan menimbulkan akibat hukum namun yang lebih penting lagi akan menimbulkan akibat moral. Lickona (Budimansyah, 2011:57) mengembangkan karakter yang baik (good character) yang di dalamnya berisi tiga dimensi nilai moral seperti berikut:
1. Wawasan Moral (Moral Knowing)
a. Kesadaran moral (Moral Awareness)
b. Wawasan nilai moral (Knowing moral values)
c. Kemampuan mengambil pandangan orang lain (Perspectivetaking)
d. Penalaran moral (Moral Reasoning)
e. Mengambil keputusan (Decision-making) Pemahaman diri sendiri (Self Knowledge)
2. Perasaan Moral
a. Kata hati atau nurani (Conscience)
b. Harapan diri sendiri (Self-esteem)
c. Merasakan diri orang lain (Empathy)
d. Cinta kebaikan (Loving the good)
e. Kontrol diri (Self-control)
f. Merasakan diri sendiri (Humility)
3. Perilaku Moral
a. Kompetensi (Competence)
b. Kemauan (Will)
c. Kebiasaan (Habit)

dari artikel tersebut dapat saya simpulkan bahwa sudah seharusnya kita bangsa indonesia menerapkan dan mengimplementasikan pancasila dengan benar. Karena Melihat perjuangan tokoh-tokoh terdahulu untuk membuat pondasi negara agar kokoh
membutuhkan pikiran yang kritis. Kini kita cukup meneruskan perjuangan tokoh pendahulu dengan cara menerapkan pancasila di kehidupan sehari hari terlebih dalam dunia pendidikan.
Untuk menjadi bangsa yang besar, bangsa Indonesia harus menanamkan sikap nasionalisme
sejak dini. Karena jika sikap nasionalisme tidak diimplementasikan sejak dini, bangsa Indonesia
telah kehilangan generasi muda yang rendah akan sikap nasionalisme.

sekian pendapat dan kesimpulan dari saya, jika ada salah kata saya mohon maaf, terimakasih.
In reply to First post

Re: Komentar

by Zahra Rabi'ulawali I.B. 2161031002 -
Nama: Zahra Rabi'ulawali
Npm: 2161031002
Kleas: Akt B

Materi artikel "Penerapan Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi"
bertujuan untuk mengetahui sejarah dan perjuangan terbentuknya pancasila yang harus diterapkan setiap nilainya dalam kehidupan sehari-hari dan menganalisis dampak
globalisasi, peran negara dan maknanya tentang perwujudan nilai ideologi nasional warga negara Indonesia, dengan metode mempelajari literatur, mengamati, dan wawancara.

A. Sumber Historis Pancasila
Pancasila sudah ada bagian dalam adat istiadat, kebudayaan, dan aliran yang bertumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu.

B. Pancasila Sebagai Sumber Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
~ Era Pra Kemerdekaan
sebelum kabinet BPUPKI berakhir, Atas prakarsa Soekarno sebagai pengarah Panitia Kecil, Soekarno membentuk Panitia 9 dengan tugas mengerahkan usul dan pandangan BPUPKI yang akan dimasukkan dalam jadwal sidang ke dua, tanggal 10 – 17 Juli 1945 dan menyusun tulisan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada kongres tanggal 22 Juni 1945.
~ Era Kemerdekaan
pada awal kemerdekaan pancasila mengalami banyak perkembangan. Pada kala itu, Indonesia masuk dalam kurun percobaan sistem lembaga parlamenter, dimana partai politik tumbuh sangat subur. Pancasila mengalami masa kejayaannya.
sistem demokrasi terpimpin diterapkan oleh Presiden Soekarno pda akhir tahun 1959. Presiden dalam rangka tetap memegang kendali kebijakan terhadap berbagai kekuatan mencoba untuk memerankan politik integrasi paternalistik.
Pada 11 Maret 1965, Presiden Soekarno memberikan kewenangan untuk Jenderal Suharto atas Indonesia. Ini menemukan kurun awal orde baru dimana kelak Pancasila mengalami mistifikasi. Pancasila pada zaman itu menjadi kaku dan mutlak pemaknaannya.
~ Era Orde Lama
Pada periode ini, Pancasila dipahami berdasarkan ideal yang berkembang pada situasi dunia yang waktu itu diliputi oleh kerusuhan dan kondisi sosial-budaya berpusat di dalam suasana transisional dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa ini adalah masa pencarian bentuk pengamalan Pancasila, terutama bagian dalam tata kenegaraan. Maka dari itu, Pancasila diimplementasikan dalam struktur yang berbeda-beda.
~ Era Orde Baru
Era Orde Baru bagian dalam sejarah republik ini mewujudkan periode pemerintahan yang
terlama, dan bisa juga dikatakan sebagai periode pemerintahan yang paling stabil. Stabil dalam pendapat tidak banyak gejolak yang mengemuka, layaknya keadaan dewasa ini. Stabilitas yang diiringi dengan maraknya pembangunan di segala bidang. Era pembangunan, era penuh kestabilan, menimbulkan romantisme dari banyak kalangan.
~ Era Reformasi
Pancasila pada Era Reformasi tidaklah jauh berbeda dengan Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru, yaitu pasif terdapat tantangan yang harus di hadapi. Tantangan itu adalah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang sampai hari ini tidak ada habisnya. Selain itu, globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia karena semakin lama ideologi Pancasila semakin tergerus oleh liberalisme dan kapitalisme. Apalagi tantangan pada saat ini bersifat terbuka, bebas, dan nyata.
~ Penerapan Nilai Pancasila pada Dampak Globalisasi
In reply to First post

Re: Komentar

by Elya Rahmadani 2111031099 -
Nama: Elya Rahmadani
NPM: 2111031099
Kelas: Pendidikan Pancasila AKT B

Dalam jurnal yang tercantum, disebutkan bahwa Pancasila sebagai Ideologi banga Indonesia yang dirumuskan sejak sidang BPUPKI hingga sidang PPKI pada 18 Agustus 19445, mengalami begitu banyak tantangan. Sejak pertama kali berkiprah sebagai Ideologi bangsa, Pancasila sudah mengalami tantangan berupa masyarakat yang harus beradaptasi dengan sahnya Pancasila sebagai ideologi bangsa, namun nilai perstuan pada masa ini masilah kental karena masih harus melawan Belanda yang saat itu masih mendiami Indonesia. selain itu, Nilai Pancasila pun sempat guncang akibat adanya tragedi yang ditimbulkan oleh PKI dimana peristiwa tersebut tidak sesuai dengan nilai sila kedua yang berisi kemanusiaan yang beradab. Llu pada era pemimpin Soekarna yang otoriter dan Soeharto yang melakukan KKN.

tantangan Pancasila yang nyata, yaitu;
1. Sila pertama, nilai komunisme/sosialisme, sekularisme, teokrasi, dan liberalism
2. Sila kedua, fundamentalisme dan sectarian
3. Sila ketiga, nilai hegemoni komunitas, dan pesimisme
4. Sila keempat, nilai liberalism dan hegemoni sektarianisme
5. Sila kelima, nilai kapitalisme, hedonisme, dan individualis

namun, dari sekian banyak tantangan Pancasila selama arus sejarah bangsa Indonesia, globalisasi merupakan tantangan terbesar karena masih terus terjadi dan dapat melahirkan berbagai macam tantangan baru, seperti separatis,e, terorisme, intoleransi, dan tindakan lain yang dapat memecah NKRI serta meruntuhkan nilai Pancasila.

Sekian dari saya, terima kasih.
In reply to First post

Re: Komentar

by KHOTIBAH 2111031107 -
Nama : Khotibah

NPM : 2111031107

Prodi : Akuntansi B


Izin memberikan tanggapan mengenai materi "PENERAPAN NILAI PANCASILA DARI ARUS SEJARAH PERJUANGAN DAN DAMPAK GLOBALISASI"

Pancasila adalah dasar negara Indonesia, Pancasila pada sejarah perjalanan bangsa Indonesia bukan sesuatu yang baru, melainkan telah usang dikenal menjadi bagian pada nilai nilai budaya kehidupan bangsa Indonesia. Kemudian nilai-nilai tadi dirumuskan menjadi dasar Negara Indonesia. Artinya, Pancasila digali & dari berdasarkan nilai-nilai pandangan hidup warga Indonesia. Pancasila telah dibuat berdasarkan proses yang panjang. Adapun banyak tantangan untuk merealisasikan setiap sila Pancasila : 
-Pertama, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai Sila Kesatu dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai spiritualitas Ketuhanan yang Maha Esa versus nilai komunisme/sosialisme, sekularisme, teokrasi, dan 
liberalisme.
-Kedua, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kedua dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab versus fundamentalisme dan sektarian. Sila kedua ini antara lain mengandung 
nilai pengakuan atas hakikat kodrat manusia baik sebagai makhluk individu maupun 
makhluk sosial dan dalam hal itu bangsa Indonesia mengakui sebagai bagian dari umat manusia.
-Ketiga, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila ketiga Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Persatuan Indonesia versus nilai 
hegemoni komunitas, dan pesimisme. Sila Ketiga ini mengandung nilai kebersamaan dengan keragaman dan terikat dalam kesatuan integral sebagai suatu bangsa yang merdeka bernama Indonesia.
-Keempat, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila keempat dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan versus nilai 
liberalism dan hegemoni sektarianisme. Sila keempat ini mengandung nilai penghormatan terhadap demokrasi disertai tanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa, menjunjung 
dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dalam hidup bersama.
-Kelima, tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kelima dari Pancasila pada diri anak bangsa, antara lain dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Keadilan Sosial bagi 
Seluruh Rakyat Indonesia versus nilai kapitalisme, hedonisme, dan individualism. Sila Kelima ini mengandung nilai keadilan untuk mewujudkan hidup bersama baik 
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Pancasila harus diaktualisasikan mulai semenjak kesadaran subjektif dan objektif warga negara itu sendiri. Kesadaran secara subjektif adalah penerapan pada setiap pribadi perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini lebih penting karena realisasi yang subjektif merupakan persyaratan baik realisasi Pancasila yang objektif. Aktualisasi Pancasila yang subjektif ini sangat berkaitan dengan kesadaran ketaatan, turut kesiapan individu untuk merealisasikan Pancasila. Dalam pengetahuan inilah pelaksanaan Pancasila yang subjektif mewujudkan suatu bentuk kegiatan dimana kesadaran wajib hukum telah berpadu menjadi kesadaran ketentuan moral. Sehingga suatu perbuatan yang tidak memenuhi wajib untuk melaksanakan Pancasila bukanlah hanya akan menimbulkan akibat hukum namun yang lebih penting lagi akan menimbulkan akibat moral.
In reply to First post

Re: Komentar

by ECIN SAPTIA 2111031054 -
Nama : Ecin Saptia
NPM : 2111031054
Prodi : S1 akuntansi

Dalam jurnal tersebut dapat di ketahui bahwa, pancasila adalah dasar negara. pancasila sudah ada sejak lama,bahkan sebelum adanya kemerdekaan. nilai-nilai pancasila sudah ada dalam adat istiadat,kebudayaan serta religius. Dalam sejarahnya pancasila mengalami dinamika atau adanya pasang surut dalam pemahaman dan pelaksaan nilai-nilai pancasila. Mulai dari Era Kemerdekaan hingga Era Reformasi. Saat ini pancasila hanya cenderung sebagai lambang dan formalitas yang dipaksa kehadiran nya. Nilai-nilai pancasila kini mulai luntur, salah satu faktornya adalah karena adanya arus globalisasi yang tidak dapat di hindari. kita memang tidak dapat mencegah arus globalisasi,tetapi kita dapat meminimalisir adanya dengan memilah-milah kebudayaan yang masuk. Globalisasi memberi dampak negatif terhadap kehidupan . terdapat hal-hal menyimpang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan munculnya nilai baru. perlu ada nya upaya agar nilai-nilai pancasila tetap tertanam dalam diri setiap masyarakat.
In reply to First post

Re: Komentar

by Nailah Shafira 2151031024 -
Nama: Nailah Shafira
NPM: 2151031024
Prodi: S1 Akuntansi

Izin memberikan tanggapan dan menyampaikan pendapat saya mengenai Penerapan Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi.

Menurut saya, ideologi pancasila telah menghadapi banyak tantangan. Ada beberapa ideologi yang hampir menggantikan pancasila dan ada banyak sekali kasus pemberontakan dalam rangka menggantikan ideologi pancasila dengan ideologi-ideologi yang lain. Jika ditinjau dari sejarahnya, pancasila mengandung makna-makna perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, pancasila merupakan ideologi yang merangkul seluruh lapisan masyarakat Indonesia dari dulu hingga sekarang. Arus sejarah memperlihatkan dengan nyata bahwa semua bangsa memerlukan konsepsi dan cita-cita. Sejarah Pancasila Bangsa Indonesia di antaranya yaitu era pra kemerdekaan, era kemerdekaan, era orde lama, era orde baru hingga era reformasi. Pada setiap era tentu saja pancasila menghadapi berbagai rintangan. Pada era Kemerdekaan
Di mana di era ini sehari setelah bom atom dijatuhkan oleh Amerika Serikat di kota Hirosima, BPUPKI berganti nama
menjadi PPKI. Dan pada bom atom yang kedua dijatuhkan di Nagasaki yang membuat jepang menyerah. Peristiwa inipun di manfaatkan oleh indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan yang terjadi pada tanggal 16 agustus 1945 melalui perundingan antargolongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks proklamasi. Isi Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17
Agustus 1945 sesuai dengan semangat yang tertuang dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Piagam ini
berisi garis-garis pemberontakan melawan imperialisme-kapitalisme dan fasisme serta memuat dasar pembentukan Negara Republik Indonesia. Kemudian pada tanggal 18 Agustus Pancasila sebagai dasar negara Indonesia disahkan oleh PPKI. Pada masa Orde lama, Pancasila dipahami
berdasarkan paradigma yang berkembang pada situasi dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik ideologi. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Terdapat dua pandangan besar terhadap Dasar Negara yang berpengaruh terhadap munculnya Dekrit Presiden. Namun, kedua usulan tersebut tidak mencapai kuorum keputusan sidang konstituante. Kejadian ini menyebabkan Presiden Soekarno
turun tangan dengan sebuah Dekrit Presiden yang disetujui oleh kabinet tanggal 3 Juli 1959 yang kemudian dirumuskan di Istana Bogor pada tanggal 4 Juli 1959 dan diumumkan secara resmi oleh presiden pada tanggal 5 Juli 1959 pukul 17.00 di depan Istana Merdeka Dekrit
Presiden tersebut berisi:
1. Pembubaran konstituante.
2. Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku
3. Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara.
Orde baru berkehendak ingin melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen sebagai kritik terhadap orde lama yang telah menyimpang dari Pancasila. Setelah lengsernya Ir. Soekarno sebagai presiden, selanjutnya Jenderal Soeharto yang memegang kendali terhadap negeri ini.
Pada peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 1967 Presiden Soeharto mengatakan, "Pancasila makin banyak mengalami ujian zaman dan makin bulat tekad kitamempertahankan Pancasila". Selain itu, Presiden Soeharto juga mengatakan, "Pancasila sama sekali bukan sekedar semboyan untuk dikumandangkan, Pancasila bukan dasar falsafah negara yang sekedar dikeramatkan dalam naskah UUD, melainkan Pancasila harus diamalkan". Selanjutnya pada tahun 1968 Presiden Soeharto
mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 12 tahun 1968 yang menjadi panduan dalam mengucapkan Pancasila sebagai dasar negara, yaitu:
1. Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Seperti juga Orde Baru yang muncul dari koreksi terhadap Orde Lama, kini Orde Reformasi, merupakan orde yang juga berupaya mengoreksi penyelewengan yang dilakukan oleh Orde Baru. Hak-hak rakyat mulai dikembangkan dalam tataran elit maupun dalam tataran rakyat
bawah. Rakyat bebas untuk berserikat dan berkumpul dengan mendirikan partai politik, LSM, dan lain-lain.
Sedangkan dampak globalisasi terhadap pancasila juga memiliki pengaruh yang besar. Salah satunya arus informasi yang tidak dapat terbendung. Informasi-informasi yang negatif apabila sampai kepada orang yang tidak memiliki bentang diri tentu akan sangat berbahaya. Contohnya apabila ada informasi tentang ajaran yang menyimpang dari ideologi pancasila seperti radikalisme dan komunisme apabila kita tidak dibentengi dengan pendidikan pancasila tentau akan sangat berbahaya. Maka, penting sekali bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan pancasila sebab arus informasi akibat globalisasi tidak dapa terbendung.
In reply to First post

Re: Komentar

by Syafa Alana Diningtias 2111031070 -
Nama : Syafa Alana Diningtias
NPM : 2111031070
Prodi : S1 Akuntansi
Kelas : Pancasila B

Izin memberikan tanggapan atas artikel "Penerapan Pancasila Dari Arus Sejarah Perjuangan dan Dampak Globalisasi"

a. Sumber Historis Pancasila
Jauh sebelum Pancasila disahkan, nilai-nilai pancasila sudah menjadi kebiasaan, adat istiadat, dan kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai ketuhanan misalnya, sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu Buddha di Indonesia, dimana bangsa Indonesia memiliki beragam aliran kepercayaan kepada roh nenek moyang atau benda-benda yang dianggap sakral.

b. Pancasila Sebagai Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
1. Era Pra Kemerdekaan
Pancasila di era pra kemerdekaan dimulai dari pembentukan BPUPKI. Dan sebelum BPUPKI berakhir, dibentuk Panitia Sembilan yang tugasnya adalah mengerahkan usulan dan pandangan BPUPKI yang akan dimasukkan dalam jadwal sidang ke dua, tanggal 10 – 17 Juli 1945, juga untuk menyusun tulisan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah PPKI dengan anggota sejumlah 27 orang untuk melanjuti sidang BPUPKI. Tugas PPKI yaitu menyempurnakan dan melegitimasi berbagai perlengkapan berdirinya sebuah negara baru, yaitu Republik Indonesia. Salah satu finalisasi yang dilakukan oleh PPKI adalah penghapusan kata “dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dan diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

2. Era Kemerdekaan
Pancasila di era kemerdekaan melewati periode-periode percobaan demokrasi. Pada kala itu, Indonesia masuk ke dalam kurun percobaan demokrasi multi-partai dengan sistem lembaga parlementer. Pancasila saat masa itu mengalami masa kejayaannya. Dan di akhir tahun 1959, Pancasila melewati era kelamnya dimana Presiden Soekarno menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Saat itu, Pancasila mengalami beberapa penyimpangan, salah satunya Partai Komunis melakukan pergerakan mencoba untuk mengganti ideologi bangsa Indonesia yang akhirnya pergerakan yang bernama Pergerakan PKI Madiun 1948 itu dapat ditumpas dalam Operasi Separatis.

3. Era Orde Lama
Penerapan Pancasila pada periode tahun 1950 sampai dengan 1955 diarahkan seperti ideologi liberal, yang dekat kenyataannya tidak dapat menjamin kestabilan pemerintahan. Walaupun dasar negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila keempat tidak berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak. Sistem pemerintahannya yang liberal lebih mementingkan hak-hak individual. Pada periode ini, persatuan dan kesatuan bangsa mendapat tantangan yang berat dengan munculnya pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh RMS, PRRI, dan Permesta yang ingin melepaskan diri dari NKRI.
Pada periode tahun 1956 hingga 1965, dikenal sebagai demokrasi terpimpin. Akan tetapi, demokrasi justru tidak berpusat pada kekuasaan rakyat yang mewujudkan amanah nilai-nilai Pancasila, kepemimpinan berada pada kekuasaan pribadi Presiden Soekarno melalui ‘Dekrit Presiden’. Oleh karena itu, terjadilah berbagai penyimpangan definisi terhadap Pancasila dalam konstitusi. Beberapa penyimpangan terhadap Pancasila yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin yaitu Pengangkatan presiden seumur hidup, Konsep Pancasila berubah menjadi konsep Nasakom ( Nasionalis, Agama, dan Komunis), Makna Demokrasi Terpimpin berubah menjadi pemusatan kekuasaan pada Presiden, Manipol USDEK yang dibuat presiden menjadi GBHN, juga terjadi kudeta atas Presiden Soekarno pada tahun 1965 yang disebut Gerakan G 30 S/PKI yang berakhir pada runtuhnya kekuasaan Orde Lama.

4. Era Orde Baru
Era Orde Baru bagian dalam sejarah republik ini mewujudkan periode pemerintahan yang terlama, dan bisa juga dikatakan sebagai periode pemerintahan yang paling stabil dengan maraknya pembangunan di segala bidang.

5. Era Reformasi
Tantangan Pancasila yang dihadapi pada era ini yaitu Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dan juga globalisasi karena semakin lama ideologi
Pancasila semakin tergerus oleh liberalisme dan kapitalisme.

6. Penerapan Nilai Pancasila pada Dampak Globalisasi
▪︎Tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kesatu Pancasila pada diri anak bangsa dapat dicermati atas hasil interaksi nilai spiritualitas Ketuhanan yang Maha Esa versus nilai komunisme/sosialisme, sekularisme, teokrasi, dan liberalisme.
▪︎Tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kedua Pancasila dapat dicermati atas hasil interaksi Nilai Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab versus fundamentalisme dan sektarian.
▪︎ Tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila ketiga Pancasila dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Persatuan Indonesia versus nilai hegemoni komunitas, dan pesimisme.
▪︎ Tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila keempat Pancasila dapat dicermati atas hasil interaksi nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan versus nilai liberalisme dan hegemoni sektarianisme.
▪︎Tantangan dan implikasi aktualisasi nilai sila kelima Pancasila dapat dicermati atas hasil interaksi nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia versus nilai kapitalisme, hedonisme, dan individualisme.

Kesimpulan : Pancasila harus diyakini oleh seluruh elemen masyarakat sebagai nilai moralitas sehingga arus globalisasi tetap terjawab dengan nilai-nilai Pancasila.