Forum Analisis Soal-2
1. Definisi Disiplin Ilmu: Peserta harus menyebutkan disiplin ilmu mereka.
Perincian Setiap Sila: Menerapkan kelima sila Pancasila sebagai kebijakan ilmu (apa yang harus dikembangkan) dan landasan etika (bagaimana cara pengembangannya) untuk disiplin ilmu tersebut.
Proses di Era Globalisasi: Menjelaskan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat dipertahankan dan diwujudkan di tengah persaingan global dan perkembangan IPTEK yang sangat pesat.
2.Model Pemimpin: Fokus pada akuntabilitas, transparansi, keadilan, dan penerimaan aspirasi rakyat (Politik & Hukum).
Model Warganegara: Fokus pada penggunaan IPTEK yang bertanggung jawab, menolak hedonisme/individualisme, dan menjaga stabilitas/persatuan (Sosial Budaya & Politik).
Model Ilmuwan: Fokus pada pengembangan IPTEK yang beretika, memihak rakyat, menggunakan sumber daya domestik, dan memajukan kesejahteraan umum (Ekonomi & Hukum).
Perincian Setiap Sila: Menerapkan kelima sila Pancasila sebagai kebijakan ilmu (apa yang harus dikembangkan) dan landasan etika (bagaimana cara pengembangannya) untuk disiplin ilmu tersebut.
Proses di Era Globalisasi: Menjelaskan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat dipertahankan dan diwujudkan di tengah persaingan global dan perkembangan IPTEK yang sangat pesat.
2.Model Pemimpin: Fokus pada akuntabilitas, transparansi, keadilan, dan penerimaan aspirasi rakyat (Politik & Hukum).
Model Warganegara: Fokus pada penggunaan IPTEK yang bertanggung jawab, menolak hedonisme/individualisme, dan menjaga stabilitas/persatuan (Sosial Budaya & Politik).
Model Ilmuwan: Fokus pada pengembangan IPTEK yang beretika, memihak rakyat, menggunakan sumber daya domestik, dan memajukan kesejahteraan umum (Ekonomi & Hukum).
Nama : Rioga Kurniawan
Npm : 2515061097
Kelas : Psti C
A. Bagaimanakah peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu anda masing-masing dengan merinci setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?
Menurut saya, Pancasila bisa menjadi landasan penting dalam pengembangan ilmu apa pun, termasuk ilmu yang saya pelajari di program studi saya. Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga bisa menjadi pedoman etika dan arah berpikir agar ilmu yang kita pelajari tidak keluar dari nilai-nilai bangsa. Jika setiap sila dijadikan acuan, maka ilmu yang berkembang tidak hanya mengejar kemajuan, tetapi juga tetap memperhatikan moral, kemanusiaan, dan kepentingan masyarakat.
Berikut gambaran peran setiap sila dalam pengembangan ilmu:
Sila ke 1 Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ini mengingatkan bahwa ilmu harus dikembangkan dengan kesadaran moral dan spiritual. Dalam proses belajar, kita diajarkan untuk jujur, tidak memanipulasi data, dan tidak menggunakan ilmu untuk merugikan orang lain. Nilai ketuhanan menjadi batas etika agar ilmu tidak disalahgunakan.
Sila ke 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila ini menekankan bahwa ilmu harus bermanfaat bagi manusia. Dalam disiplin ilmu saya, hal ini berarti bahwa setiap teori, penelitian, atau teknologi yang dipelajari harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan merugikan atau menindas pihak tertentu. Sikap saling menghargai juga penting dalam diskusi akademik.
Sila ke 3 Persatuan Indonesia
Sila ini mengajarkan bahwa ilmu harus memperkuat persatuan, bukan memecah belah. Dalam konteks globalisasi, kita harus mampu bersaing secara internasional tanpa kehilangan identitas nasional. Ilmu yang kita pelajari sebaiknya bisa berkontribusi pada kemajuan bangsa, bukan hanya meniru negara lain.
Sila ke 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ini mengajarkan pentingnya berpikir kritis, terbuka terhadap pendapat orang lain, dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah. Dalam dunia akademik, ini tercermin dalam diskusi kelas, kerja kelompok, dan proses penelitian yang menghargai berbagai sudut pandang.
Sila Ke 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ini menekankan bahwa ilmu harus memberikan manfaat yang merata. Dalam disiplin ilmu saya, hal ini berarti bahwa hasil pembelajaran atau penelitian harus bisa diakses dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, bukan hanya kelompok tertentu.
Di tengah persaingan global, Pancasila menjadi pegangan agar ilmu yang kita pelajari tidak hanya mengejar kemajuan teknologi, tetapi juga tetap berpihak pada nilai kemanusiaan dan keadilan. Dengan begitu, kita bisa bersaing secara sehat tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
B. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
Saya berharap Indonesia ke depan memiliki pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang benar-benar mempraktikkan nilai-nilai Pancasila, bukan hanya menghafalnya. Pemimpin yang Pancasilais adalah pemimpin yang jujur, adil, dan mengutamakan kepentingan rakyat. Mereka tidak menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, tetapi benar-benar bekerja untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk warga negara, saya berharap masyarakat Indonesia bisa lebih kritis, toleran, dan menghargai perbedaan. Warga negara yang Pancasilais tidak mudah terprovokasi oleh hoaks, tidak menyebarkan kebencian, dan mampu menjaga persatuan meskipun berbeda pendapat.
Sementara itu, ilmuwan yang Pancasilais adalah ilmuwan yang mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penuh tanggung jawab. Mereka tidak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga memikirkan dampak sosial dari penemuan mereka. Ilmuwan seperti ini akan memastikan bahwa teknologi yang mereka hasilkan tidak merusak moral, lingkungan, atau kehidupan masyarakat.
Secara keseluruhan, saya berharap Indonesia bisa melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan etika. Dengan begitu, kemajuan IPTEK bisa berjalan seiring dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Npm : 2515061097
Kelas : Psti C
A. Bagaimanakah peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu anda masing-masing dengan merinci setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?
Menurut saya, Pancasila bisa menjadi landasan penting dalam pengembangan ilmu apa pun, termasuk ilmu yang saya pelajari di program studi saya. Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga bisa menjadi pedoman etika dan arah berpikir agar ilmu yang kita pelajari tidak keluar dari nilai-nilai bangsa. Jika setiap sila dijadikan acuan, maka ilmu yang berkembang tidak hanya mengejar kemajuan, tetapi juga tetap memperhatikan moral, kemanusiaan, dan kepentingan masyarakat.
Berikut gambaran peran setiap sila dalam pengembangan ilmu:
Sila ke 1 Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ini mengingatkan bahwa ilmu harus dikembangkan dengan kesadaran moral dan spiritual. Dalam proses belajar, kita diajarkan untuk jujur, tidak memanipulasi data, dan tidak menggunakan ilmu untuk merugikan orang lain. Nilai ketuhanan menjadi batas etika agar ilmu tidak disalahgunakan.
Sila ke 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila ini menekankan bahwa ilmu harus bermanfaat bagi manusia. Dalam disiplin ilmu saya, hal ini berarti bahwa setiap teori, penelitian, atau teknologi yang dipelajari harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan merugikan atau menindas pihak tertentu. Sikap saling menghargai juga penting dalam diskusi akademik.
Sila ke 3 Persatuan Indonesia
Sila ini mengajarkan bahwa ilmu harus memperkuat persatuan, bukan memecah belah. Dalam konteks globalisasi, kita harus mampu bersaing secara internasional tanpa kehilangan identitas nasional. Ilmu yang kita pelajari sebaiknya bisa berkontribusi pada kemajuan bangsa, bukan hanya meniru negara lain.
Sila ke 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ini mengajarkan pentingnya berpikir kritis, terbuka terhadap pendapat orang lain, dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah. Dalam dunia akademik, ini tercermin dalam diskusi kelas, kerja kelompok, dan proses penelitian yang menghargai berbagai sudut pandang.
Sila Ke 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ini menekankan bahwa ilmu harus memberikan manfaat yang merata. Dalam disiplin ilmu saya, hal ini berarti bahwa hasil pembelajaran atau penelitian harus bisa diakses dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, bukan hanya kelompok tertentu.
Di tengah persaingan global, Pancasila menjadi pegangan agar ilmu yang kita pelajari tidak hanya mengejar kemajuan teknologi, tetapi juga tetap berpihak pada nilai kemanusiaan dan keadilan. Dengan begitu, kita bisa bersaing secara sehat tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
B. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
Saya berharap Indonesia ke depan memiliki pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang benar-benar mempraktikkan nilai-nilai Pancasila, bukan hanya menghafalnya. Pemimpin yang Pancasilais adalah pemimpin yang jujur, adil, dan mengutamakan kepentingan rakyat. Mereka tidak menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, tetapi benar-benar bekerja untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk warga negara, saya berharap masyarakat Indonesia bisa lebih kritis, toleran, dan menghargai perbedaan. Warga negara yang Pancasilais tidak mudah terprovokasi oleh hoaks, tidak menyebarkan kebencian, dan mampu menjaga persatuan meskipun berbeda pendapat.
Sementara itu, ilmuwan yang Pancasilais adalah ilmuwan yang mengembangkan ilmu pengetahuan dengan penuh tanggung jawab. Mereka tidak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga memikirkan dampak sosial dari penemuan mereka. Ilmuwan seperti ini akan memastikan bahwa teknologi yang mereka hasilkan tidak merusak moral, lingkungan, atau kehidupan masyarakat.
Secara keseluruhan, saya berharap Indonesia bisa melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan etika. Dengan begitu, kemajuan IPTEK bisa berjalan seiring dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nama : Indriazan Alfaridji
NPM : 2515061038
Kelas : PSTI C
A. Bagaimanakah peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu anda masing-masing dengan merinci setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?
Pancasila memiliki peran yang sangat penting sebagai paradigma ilmu dalam setiap disiplin ilmu, khususnya dalam menghadapi perkembangan IPTEK dan persaingan global saat ini. Pancasila menjadi landasan filosofis, etis, dan normatif yang mengarahkan pengembangan ilmu agar tidak hanya berorientasi pada kemajuan teknologi, tetapi juga pada nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar etika bahwa pengembangan ilmu harus dilandasi nilai moral, tanggung jawab, dan kesadaran spiritual, sehingga ilmu tidak disalahgunakan untuk merugikan manusia atau lingkungan. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menuntut agar ilmu yang dipelajari dan dikembangkan menjunjung tinggi martabat manusia, keadilan, serta tidak menimbulkan diskriminasi atau ketimpangan sosial. Sila Persatuan Indonesia mengarahkan pengembangan ilmu agar memperkuat identitas nasional dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa, tanpa kehilangan jati diri di tengah arus globalisasi. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menekankan bahwa proses pengembangan ilmu harus bersifat demokratis, terbuka terhadap kritik, diskusi ilmiah, dan kolaborasi. Sementara itu, sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengamanatkan agar hasil pengembangan ilmu dan teknologi dapat dirasakan manfaatnya secara merata oleh seluruh masyarakat. Dengan demikian, Pancasila menjadi pedoman etika dan arah kebijakan ilmu agar mampu bersaing secara global tanpa mengabaikan nilai luhur bangsa.
B. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
Harapan terhadap model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia saat ini dan di masa mendatang adalah terwujudnya pribadi-pribadi yang berintegritas, beretika, dan bertanggung jawab dalam menjalankan peran masing-masing. Pemimpin yang Pancasilais diharapkan mampu bersikap adil, jujur, bijaksana, serta mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Warganegara yang Pancasilais diharapkan memiliki kesadaran hukum, sikap toleran, serta mampu memanfaatkan kemajuan IPTEK secara bijak dan bertanggung jawab. Sementara itu, ilmuwan yang Pancasilais diharapkan tidak hanya unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan moral dalam setiap inovasi yang dihasilkan. Ilmuwan harus menjadikan Pancasila sebagai landasan etika agar ilmu yang dikembangkan benar-benar membawa manfaat, menciptakan keadilan sosial, dan mendukung kesejahteraan bangsa. Dengan sinergi antara pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri dan kepribadian nasional.
NPM : 2515061038
Kelas : PSTI C
A. Bagaimanakah peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu anda masing-masing dengan merinci setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?
Pancasila memiliki peran yang sangat penting sebagai paradigma ilmu dalam setiap disiplin ilmu, khususnya dalam menghadapi perkembangan IPTEK dan persaingan global saat ini. Pancasila menjadi landasan filosofis, etis, dan normatif yang mengarahkan pengembangan ilmu agar tidak hanya berorientasi pada kemajuan teknologi, tetapi juga pada nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar etika bahwa pengembangan ilmu harus dilandasi nilai moral, tanggung jawab, dan kesadaran spiritual, sehingga ilmu tidak disalahgunakan untuk merugikan manusia atau lingkungan. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menuntut agar ilmu yang dipelajari dan dikembangkan menjunjung tinggi martabat manusia, keadilan, serta tidak menimbulkan diskriminasi atau ketimpangan sosial. Sila Persatuan Indonesia mengarahkan pengembangan ilmu agar memperkuat identitas nasional dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa, tanpa kehilangan jati diri di tengah arus globalisasi. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menekankan bahwa proses pengembangan ilmu harus bersifat demokratis, terbuka terhadap kritik, diskusi ilmiah, dan kolaborasi. Sementara itu, sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengamanatkan agar hasil pengembangan ilmu dan teknologi dapat dirasakan manfaatnya secara merata oleh seluruh masyarakat. Dengan demikian, Pancasila menjadi pedoman etika dan arah kebijakan ilmu agar mampu bersaing secara global tanpa mengabaikan nilai luhur bangsa.
B. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
Harapan terhadap model pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia saat ini dan di masa mendatang adalah terwujudnya pribadi-pribadi yang berintegritas, beretika, dan bertanggung jawab dalam menjalankan peran masing-masing. Pemimpin yang Pancasilais diharapkan mampu bersikap adil, jujur, bijaksana, serta mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Warganegara yang Pancasilais diharapkan memiliki kesadaran hukum, sikap toleran, serta mampu memanfaatkan kemajuan IPTEK secara bijak dan bertanggung jawab. Sementara itu, ilmuwan yang Pancasilais diharapkan tidak hanya unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan moral dalam setiap inovasi yang dihasilkan. Ilmuwan harus menjadikan Pancasila sebagai landasan etika agar ilmu yang dikembangkan benar-benar membawa manfaat, menciptakan keadilan sosial, dan mendukung kesejahteraan bangsa. Dengan sinergi antara pemimpin, warganegara, dan ilmuwan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri dan kepribadian nasional.
Nama : Iksan Surya Winata
NPM : 2555061003
Kelas : PSTI C
1.Pancasila menjadi landasan etika dan arah pengembangan ilmu teknik informatika. Sila pertama ketuhanan yang maha esa : menjadi pedoman moral agar teknologi digunakan secara jujur dan bertanggung jawab. Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab : mengarahkan pengembangan teknologi agar menghormati HAM dan tidak merugikan manusia. Sila ketiga persatuan indonesia : menuntut agar teknologi dimanfaatkan untuk kepentingan nasional dan memperkuat persatuan bangsa. Sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan : mendorong pengembangan teknologi yang mendukung demokrasi, transparansi, dan kepentingan rakyat. Sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia : mengarahkan ilmu teknik informatika untuk mengurangi kesenjangan digital dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tengah persaingan global.
2.Saya menginginkan pemimpin yang berintegritas, bijak memanfaatkan teknologi, dan mengutamakan kepentingan rakyat dibanding diri. Warga negara diharapkan cerdas digital, kritis, dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Ilmuwan diharapkan inovatif, beretika, dan mengembangkan iptek untuk kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial demi kemajuan bangsa.
NPM : 2555061003
Kelas : PSTI C
1.Pancasila menjadi landasan etika dan arah pengembangan ilmu teknik informatika. Sila pertama ketuhanan yang maha esa : menjadi pedoman moral agar teknologi digunakan secara jujur dan bertanggung jawab. Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab : mengarahkan pengembangan teknologi agar menghormati HAM dan tidak merugikan manusia. Sila ketiga persatuan indonesia : menuntut agar teknologi dimanfaatkan untuk kepentingan nasional dan memperkuat persatuan bangsa. Sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan : mendorong pengembangan teknologi yang mendukung demokrasi, transparansi, dan kepentingan rakyat. Sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia : mengarahkan ilmu teknik informatika untuk mengurangi kesenjangan digital dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tengah persaingan global.
2.Saya menginginkan pemimpin yang berintegritas, bijak memanfaatkan teknologi, dan mengutamakan kepentingan rakyat dibanding diri. Warga negara diharapkan cerdas digital, kritis, dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Ilmuwan diharapkan inovatif, beretika, dan mengembangkan iptek untuk kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial demi kemajuan bangsa.