Forum Analisis Soal-1
Nama: Azzahra Aprilia Putri
Npm:2515061009
Kelas:PstiC
Cara Mengantisipasi Dampak Negatif Hoaks
Untuk mencegah diri dari dampak negatif hoaks, langkah yang dapat saya lakukan yaitu:
Verifikasi informasi sebelum membagikan, menggunakan sumber resmi seperti Kominfo, Mafindo, dan media kredibel.
Mengecek fakta melalui situs pemeriksa hoaks (cekfakta.com).
Membaca informasi secara kritis, tidak hanya karena “suka”.
Tidak langsung percaya judul provokatif, karena biasanya mengandung manipulasi.
Menghindari ikut menyebarkan konten yang belum valid, meskipun sesuai dengan preferensi pribadi.
Menggunakan media sosial secara bertanggung jawab, sesuai etika dan nilai Pancasila.
2. Pengaruh pengembangan IPTEK yang tidak sesuai nilai Pancasila di media sosial & solusinya
Pengaruh IPTEK yang tidak sesuai nilai Pancasila
Apabila teknologi informasi berkembang tanpa pedoman nilai Pancasila, maka akan muncul dampak berikut:
• Bertentangan dengan Sila 1 dan 2
Konten negatif seperti ujaran kebencian, fitnah, pornografi, dan kekerasan merusak moral dan merendahkan martabat manusia.
• Bertentangan dengan Sila 3
Perpecahan politik, konflik identitas, dan polarisasi masyarakat yang diperkuat hoaks dan provokasi media sosial.
• Bertentangan dengan Sila 4
Diskusi publik tidak lagi dilakukan dengan musyawarah, tetapi penuh emosi, fanatisme, dan informasi palsu.
• Bertentangan dengan Sila 5
Teknologi hanya dinikmati sebagian kalangan, sementara yang lain tertinggal literasi digital, sehingga ketidakadilan meningkat.
Solusi bagi pengembangan IPTEK yang sesuai nilai Pancasila
Meningkatkan literasi digital masyarakat, agar mampu membedakan informasi valid dan hoaks.
Menanamkan pendidikan Pancasila sejak sekolah sampai perguruan tinggi sebagai filter moral pengguna teknologi.
Mendorong konten positif, seperti edukasi, pengetahuan, dan kreativitas yang mencerminkan budaya Indonesia.
Memperkuat regulasi dan pengawasan pada penyebaran hoaks, cyberbullying, dan konten negatif.
Membangun budaya diskusi sehat, berdasarkan kesantunan dan musyawarah.
Memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, seperti pembelajaran online, inovasi UMKM, dan pengembangan riset.
3. Solusi Sikap Konsumerisme Teknologi di Indonesia Dilihat dari Perspektif Mahasiswa Teknik Informatika
Indonesia saat ini masih menjadi konsumen produk teknologi negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, China, dan Amerika. Mulai dari smartphone, aplikasi, perangkat lunak, hingga sistem operasi. Hal ini terjadi karena budaya konsumerisme dan kurangnya inovasi teknologi lokal.
Sebagai mahasiswa Teknik Informatika, ada kontribusi langsung yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah tersebut:
Solusi dari Perspektif Jurusan Teknik Informatika
1. Membangun Produk Teknologi Lokal
Mahasiswa TI mampu membuat:
aplikasi mobile,
website,
sistem informasi,
sistem keamanan,
perangkat IoT,
AI dan machine learning,
game,
software edukasi.
Dengan menciptakan produk lokal, Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen teknologi yang mandiri.
2. Mengembangkan Open Source Lokal
Banyak negara maju mandiri teknologi karena komunitas open source mereka kuat.
Mahasiswa TI dapat:
membuat library sendiri,
berkontribusi pada GitHub,
membuat framework atau alat bantu lokal.
Ini akan mengurangi ketergantungan pada tools asing.
3. Mendirikan Startup Teknologi
Teknik Informatika sangat erat dengan dunia startup.
Solusi yang bisa dilakukan:
membuat platform UMKM,
aplikasi pembayaran lokal,
aplikasi pendidikan,
marketplace berbasis budaya Indonesia.
Dengan inovasi ini, mahasiswa TI dapat membantu Indonesia menjadi pemain, bukan hanya pasar.
4. Riset dan Inovasi Berbasis Masalah Lokal
Mahasiswa TI dapat melakukan riset terkait:
keamanan data nasional,
sistem informasi desa,
aplikasi kesehatan,
sistem pertanian pintar (smart farming),
pemetaan bencana dengan AI,
IoT untuk smart city.
Dengan fokus pada kebutuhan Indonesia, teknologi bisa dikembangkan sesuai karakter bangsa.
Npm:2515061009
Kelas:PstiC
Cara Mengantisipasi Dampak Negatif Hoaks
Untuk mencegah diri dari dampak negatif hoaks, langkah yang dapat saya lakukan yaitu:
Verifikasi informasi sebelum membagikan, menggunakan sumber resmi seperti Kominfo, Mafindo, dan media kredibel.
Mengecek fakta melalui situs pemeriksa hoaks (cekfakta.com).
Membaca informasi secara kritis, tidak hanya karena “suka”.
Tidak langsung percaya judul provokatif, karena biasanya mengandung manipulasi.
Menghindari ikut menyebarkan konten yang belum valid, meskipun sesuai dengan preferensi pribadi.
Menggunakan media sosial secara bertanggung jawab, sesuai etika dan nilai Pancasila.
2. Pengaruh pengembangan IPTEK yang tidak sesuai nilai Pancasila di media sosial & solusinya
Pengaruh IPTEK yang tidak sesuai nilai Pancasila
Apabila teknologi informasi berkembang tanpa pedoman nilai Pancasila, maka akan muncul dampak berikut:
• Bertentangan dengan Sila 1 dan 2
Konten negatif seperti ujaran kebencian, fitnah, pornografi, dan kekerasan merusak moral dan merendahkan martabat manusia.
• Bertentangan dengan Sila 3
Perpecahan politik, konflik identitas, dan polarisasi masyarakat yang diperkuat hoaks dan provokasi media sosial.
• Bertentangan dengan Sila 4
Diskusi publik tidak lagi dilakukan dengan musyawarah, tetapi penuh emosi, fanatisme, dan informasi palsu.
• Bertentangan dengan Sila 5
Teknologi hanya dinikmati sebagian kalangan, sementara yang lain tertinggal literasi digital, sehingga ketidakadilan meningkat.
Solusi bagi pengembangan IPTEK yang sesuai nilai Pancasila
Meningkatkan literasi digital masyarakat, agar mampu membedakan informasi valid dan hoaks.
Menanamkan pendidikan Pancasila sejak sekolah sampai perguruan tinggi sebagai filter moral pengguna teknologi.
Mendorong konten positif, seperti edukasi, pengetahuan, dan kreativitas yang mencerminkan budaya Indonesia.
Memperkuat regulasi dan pengawasan pada penyebaran hoaks, cyberbullying, dan konten negatif.
Membangun budaya diskusi sehat, berdasarkan kesantunan dan musyawarah.
Memanfaatkan teknologi untuk kebaikan, seperti pembelajaran online, inovasi UMKM, dan pengembangan riset.
3. Solusi Sikap Konsumerisme Teknologi di Indonesia Dilihat dari Perspektif Mahasiswa Teknik Informatika
Indonesia saat ini masih menjadi konsumen produk teknologi negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, China, dan Amerika. Mulai dari smartphone, aplikasi, perangkat lunak, hingga sistem operasi. Hal ini terjadi karena budaya konsumerisme dan kurangnya inovasi teknologi lokal.
Sebagai mahasiswa Teknik Informatika, ada kontribusi langsung yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah tersebut:
Solusi dari Perspektif Jurusan Teknik Informatika
1. Membangun Produk Teknologi Lokal
Mahasiswa TI mampu membuat:
aplikasi mobile,
website,
sistem informasi,
sistem keamanan,
perangkat IoT,
AI dan machine learning,
game,
software edukasi.
Dengan menciptakan produk lokal, Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga produsen teknologi yang mandiri.
2. Mengembangkan Open Source Lokal
Banyak negara maju mandiri teknologi karena komunitas open source mereka kuat.
Mahasiswa TI dapat:
membuat library sendiri,
berkontribusi pada GitHub,
membuat framework atau alat bantu lokal.
Ini akan mengurangi ketergantungan pada tools asing.
3. Mendirikan Startup Teknologi
Teknik Informatika sangat erat dengan dunia startup.
Solusi yang bisa dilakukan:
membuat platform UMKM,
aplikasi pembayaran lokal,
aplikasi pendidikan,
marketplace berbasis budaya Indonesia.
Dengan inovasi ini, mahasiswa TI dapat membantu Indonesia menjadi pemain, bukan hanya pasar.
4. Riset dan Inovasi Berbasis Masalah Lokal
Mahasiswa TI dapat melakukan riset terkait:
keamanan data nasional,
sistem informasi desa,
aplikasi kesehatan,
sistem pertanian pintar (smart farming),
pemetaan bencana dengan AI,
IoT untuk smart city.
Dengan fokus pada kebutuhan Indonesia, teknologi bisa dikembangkan sesuai karakter bangsa.
Nama : Rioga Kurniawan
Npm : 2515061097
Kelas : Psti C
A. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai berita tersebut dan apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi dampak negatif penyebaran hoaxs?
Menurut saya, berita tersebut menunjukkan bahwa hoaks memang sudah menjadi masalah serius di masyarakat. Yang membuat miris adalah kenyataan bahwa orang berpendidikan pun bisa ikut menyebarkan hoaks hanya karena mereka menyukai isi beritanya, bukan karena beritanya benar. Media sosial membuat penyebaran hoaks semakin cepat dan sulit dikendalikan. Akibatnya, masyarakat bisa terpecah, saling curiga, bahkan mudah terprovokasi.
Untuk mengantisipasi dampak negatifnya, saya pribadi harus lebih berhati-hati sebelum membagikan informasi apa pun. Langkah yang bisa dilakukan misalnya mengecek sumber berita, membaca lebih dari satu referensi, dan memastikan berita tersebut berasal dari media yang kredibel. Selain itu, saya juga perlu belajar untuk tidak langsung percaya pada informasi yang sesuai dengan emosi atau pandangan pribadi. Kalau menemukan berita yang mencurigakan, lebih baik diam atau mencari klarifikasi daripada ikut menyebarkan.
B. Bagaimanakah pengaruh pengembangan iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial dan solusi apa yang anda sampaikan bagi pengembangan iptek yang lebih baik?
Pengembangan IPTEK yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila bisa membawa dampak negatif di media sosial. Misalnya, hilangnya sikap saling menghormati, munculnya ujaran kebencian, penyebaran hoaks, dan perilaku tidak etis lainnya. Hal ini bertentangan dengan nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan yang ada dalam Pancasila. Jika teknologi digunakan tanpa nilai moral, media sosial bisa menjadi tempat yang penuh konflik dan perpecahan.
Solusi yang bisa dilakukan adalah mengembalikan penggunaan teknologi pada nilai-nilai Pancasila. Misalnya, menanamkan sikap bijak dalam berkomunikasi, menghargai perbedaan pendapat, serta menggunakan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat. Pendidikan digital literacy juga penting agar masyarakat bisa memahami cara menggunakan teknologi secara sehat. Selain itu, pemerintah dan platform media sosial perlu memperkuat regulasi untuk mencegah penyebaran konten negatif.
C. Sikap Konsumerisme menyebabkan Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya, bagaimakah solusi menurut program studi/jurusan yang anda ambil saat ini atas permasalahan tersebut?
Sikap konsumerisme membuat Indonesia hanya menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain. Kita terlalu sering memakai teknologi dari luar tanpa berusaha mengembangkan teknologi sendiri. Akibatnya, ketergantungan semakin besar dan kemampuan bangsa untuk bersaing menjadi lemah.
Solusi yang bisa saya tawarkan sesuai dengan program studi saya adalah mendorong mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi. Mahasiswa harus belajar tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pencipta. Misalnya, membuat proyek kecil, riset sederhana, atau inovasi yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Selain itu, kampus juga perlu menyediakan ruang untuk pengembangan teknologi lokal, seperti laboratorium, workshop, atau kegiatan yang mendukung kreativitas mahasiswa. Dengan begitu, kita tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga bisa menghasilkan teknologi sendiri.
Npm : 2515061097
Kelas : Psti C
A. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai berita tersebut dan apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi dampak negatif penyebaran hoaxs?
Menurut saya, berita tersebut menunjukkan bahwa hoaks memang sudah menjadi masalah serius di masyarakat. Yang membuat miris adalah kenyataan bahwa orang berpendidikan pun bisa ikut menyebarkan hoaks hanya karena mereka menyukai isi beritanya, bukan karena beritanya benar. Media sosial membuat penyebaran hoaks semakin cepat dan sulit dikendalikan. Akibatnya, masyarakat bisa terpecah, saling curiga, bahkan mudah terprovokasi.
Untuk mengantisipasi dampak negatifnya, saya pribadi harus lebih berhati-hati sebelum membagikan informasi apa pun. Langkah yang bisa dilakukan misalnya mengecek sumber berita, membaca lebih dari satu referensi, dan memastikan berita tersebut berasal dari media yang kredibel. Selain itu, saya juga perlu belajar untuk tidak langsung percaya pada informasi yang sesuai dengan emosi atau pandangan pribadi. Kalau menemukan berita yang mencurigakan, lebih baik diam atau mencari klarifikasi daripada ikut menyebarkan.
B. Bagaimanakah pengaruh pengembangan iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial dan solusi apa yang anda sampaikan bagi pengembangan iptek yang lebih baik?
Pengembangan IPTEK yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila bisa membawa dampak negatif di media sosial. Misalnya, hilangnya sikap saling menghormati, munculnya ujaran kebencian, penyebaran hoaks, dan perilaku tidak etis lainnya. Hal ini bertentangan dengan nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan yang ada dalam Pancasila. Jika teknologi digunakan tanpa nilai moral, media sosial bisa menjadi tempat yang penuh konflik dan perpecahan.
Solusi yang bisa dilakukan adalah mengembalikan penggunaan teknologi pada nilai-nilai Pancasila. Misalnya, menanamkan sikap bijak dalam berkomunikasi, menghargai perbedaan pendapat, serta menggunakan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat. Pendidikan digital literacy juga penting agar masyarakat bisa memahami cara menggunakan teknologi secara sehat. Selain itu, pemerintah dan platform media sosial perlu memperkuat regulasi untuk mencegah penyebaran konten negatif.
C. Sikap Konsumerisme menyebabkan Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya, bagaimakah solusi menurut program studi/jurusan yang anda ambil saat ini atas permasalahan tersebut?
Sikap konsumerisme membuat Indonesia hanya menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain. Kita terlalu sering memakai teknologi dari luar tanpa berusaha mengembangkan teknologi sendiri. Akibatnya, ketergantungan semakin besar dan kemampuan bangsa untuk bersaing menjadi lemah.
Solusi yang bisa saya tawarkan sesuai dengan program studi saya adalah mendorong mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi. Mahasiswa harus belajar tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pencipta. Misalnya, membuat proyek kecil, riset sederhana, atau inovasi yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Selain itu, kampus juga perlu menyediakan ruang untuk pengembangan teknologi lokal, seperti laboratorium, workshop, atau kegiatan yang mendukung kreativitas mahasiswa. Dengan begitu, kita tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga bisa menghasilkan teknologi sendiri.
Nama : Indriazan Alfaridji
NPM : 2515061038
Kelas : PSTI C
A. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai berita tersebut dan apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi dampak negatif penyebaran hoaxs?
Berita mengenai maraknya penyebaran hoaks melalui media sosial menunjukkan bahwa hoaks merupakan ancaman serius bagi kehidupan sosial, politik, dan persatuan bangsa. Fakta bahwa hoaks tidak hanya disebarkan oleh masyarakat awam, tetapi juga oleh individu dengan latar belakang pendidikan tinggi, menegaskan bahwa literasi informasi masih menjadi persoalan utama. Penyebaran hoaks yang masif dapat menimbulkan kesalahpahaman, konflik sosial, serta menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang benar. Untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut, sikap yang perlu dilakukan adalah bersikap kritis terhadap setiap informasi yang diterima, tidak mudah percaya pada berita yang provokatif, serta melakukan verifikasi melalui sumber resmi dan media yang kredibel. Selain itu, masyarakat perlu menahan diri untuk tidak langsung menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya dan meningkatkan literasi digital agar mampu membedakan antara berita fakta dan berita palsu.
B. Bagaimanakah pengaruh pengembangan iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial dan solusi apa yang anda sampaikan bagi pengembangan iptek yang lebih baik?
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti meningkatnya penyebaran hoaks, ujaran kebencian, intoleransi, serta polarisasi sosial. Media sosial yang seharusnya menjadi sarana edukasi dan komunikasi justru sering dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi tanpa landasan etika dapat merusak tatanan sosial dan mengikis jati diri bangsa. Oleh karena itu, solusi yang dapat dilakukan adalah menjadikan Pancasila sebagai pedoman etis dalam pengembangan dan pemanfaatan IPTEK. Pendidikan karakter berbasis Pancasila perlu diperkuat, disertai dengan peningkatan literasi digital, pengawasan terhadap konten digital, serta penegakan aturan yang adil agar teknologi berkembang secara bertanggung jawab dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
C. Sikap Konsumerisme menyebabkan Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya, bagaimakah solusi menurut program studi/jurusan yang anda ambil saat ini atas permasalahan tersebut?
Sikap konsumerisme dalam penggunaan teknologi menyebabkan Indonesia lebih banyak berperan sebagai pasar bagi produk teknologi dari negara lain yang lebih maju dalam pengembangan IPTEK. Kondisi ini menunjukkan masih lemahnya kemandirian teknologi nasional dan rendahnya daya saing produk dalam negeri. Solusi yang dapat dilakukan berdasarkan program studi atau jurusan yang ditempuh, khususnya di bidang teknologi dan informatika, adalah dengan mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pengembang dan inovator. Mahasiswa perlu dibekali kemampuan riset, pemrograman, dan inovasi teknologi yang mampu menghasilkan produk dan solusi sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain itu, kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah perlu diperkuat agar hasil pengembangan IPTEK dalam negeri dapat dimanfaatkan secara luas, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri dan mendukung kemandirian bangsa di bidang teknologi.
NPM : 2515061038
Kelas : PSTI C
A. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai berita tersebut dan apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi dampak negatif penyebaran hoaxs?
Berita mengenai maraknya penyebaran hoaks melalui media sosial menunjukkan bahwa hoaks merupakan ancaman serius bagi kehidupan sosial, politik, dan persatuan bangsa. Fakta bahwa hoaks tidak hanya disebarkan oleh masyarakat awam, tetapi juga oleh individu dengan latar belakang pendidikan tinggi, menegaskan bahwa literasi informasi masih menjadi persoalan utama. Penyebaran hoaks yang masif dapat menimbulkan kesalahpahaman, konflik sosial, serta menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang benar. Untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut, sikap yang perlu dilakukan adalah bersikap kritis terhadap setiap informasi yang diterima, tidak mudah percaya pada berita yang provokatif, serta melakukan verifikasi melalui sumber resmi dan media yang kredibel. Selain itu, masyarakat perlu menahan diri untuk tidak langsung menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya dan meningkatkan literasi digital agar mampu membedakan antara berita fakta dan berita palsu.
B. Bagaimanakah pengaruh pengembangan iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial dan solusi apa yang anda sampaikan bagi pengembangan iptek yang lebih baik?
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti meningkatnya penyebaran hoaks, ujaran kebencian, intoleransi, serta polarisasi sosial. Media sosial yang seharusnya menjadi sarana edukasi dan komunikasi justru sering dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi tanpa landasan etika dapat merusak tatanan sosial dan mengikis jati diri bangsa. Oleh karena itu, solusi yang dapat dilakukan adalah menjadikan Pancasila sebagai pedoman etis dalam pengembangan dan pemanfaatan IPTEK. Pendidikan karakter berbasis Pancasila perlu diperkuat, disertai dengan peningkatan literasi digital, pengawasan terhadap konten digital, serta penegakan aturan yang adil agar teknologi berkembang secara bertanggung jawab dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
C. Sikap Konsumerisme menyebabkan Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya, bagaimakah solusi menurut program studi/jurusan yang anda ambil saat ini atas permasalahan tersebut?
Sikap konsumerisme dalam penggunaan teknologi menyebabkan Indonesia lebih banyak berperan sebagai pasar bagi produk teknologi dari negara lain yang lebih maju dalam pengembangan IPTEK. Kondisi ini menunjukkan masih lemahnya kemandirian teknologi nasional dan rendahnya daya saing produk dalam negeri. Solusi yang dapat dilakukan berdasarkan program studi atau jurusan yang ditempuh, khususnya di bidang teknologi dan informatika, adalah dengan mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pengembang dan inovator. Mahasiswa perlu dibekali kemampuan riset, pemrograman, dan inovasi teknologi yang mampu menghasilkan produk dan solusi sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain itu, kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah perlu diperkuat agar hasil pengembangan IPTEK dalam negeri dapat dimanfaatkan secara luas, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri dan mendukung kemandirian bangsa di bidang teknologi.
Nama : Afifah Naurah Alfaizah
Npm 2515061069
Kelas : Psti C
Analisis mengenai " 'Kombinasi Maut' Hoaks & Media Sosial Perluas Dampak Negatif.
Hoaks atau berita bohong di media sosial menimbulkan mekanisme yang mempercepat dampak negatif berita palsu, hal ini merupakan masalah serius bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional.
Media sosial berfungsi sebagai tempat yang mudah untuk menyebarnya berita hoaks yang dapat menimbulkan banyak masalah di masyarakat.
Selain itu, dengan mudahnya berita hoaks yang menyebar di media sosial membuat masyarakat terdoktrin untuk percaya tanpa memfilter berita tersebut. Yang tentunya hal ini memiliki dampak buruk misalnya tersebarnya berita hoaks yang dapat memecah masyarakat dan menyebabkan konflik. Namun hal ini dapat dicegah dengan cara :
1. tidak menyebarkan suatu berita tanpa tahu kebenarannya.
2. Mengecek sumber informasi berita terlebih dahulu.
3. Dan bijak dalam melihat dan mendengar informasi yang tersebar di media soaial.
Kesimpulan : dengan demikian, kita sebagai masyarakat yang hidup di era modern dengan berkembangnya teknologi, berita hoaks yang menyebarluas tentunya sangat berdampak pada pola pikir dan juga tindakan yang dilakukan. Hal ini dapat dicegah dengan tidak menyebar berita hoaks, cek terlebih dahulu sumber berita yang dibaca, dan bijak dalam menyimak konten yang ada di media sosial agar tidak terjerumus ke hal yang salah.
Npm 2515061069
Kelas : Psti C
Analisis mengenai " 'Kombinasi Maut' Hoaks & Media Sosial Perluas Dampak Negatif.
Hoaks atau berita bohong di media sosial menimbulkan mekanisme yang mempercepat dampak negatif berita palsu, hal ini merupakan masalah serius bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional.
Media sosial berfungsi sebagai tempat yang mudah untuk menyebarnya berita hoaks yang dapat menimbulkan banyak masalah di masyarakat.
Selain itu, dengan mudahnya berita hoaks yang menyebar di media sosial membuat masyarakat terdoktrin untuk percaya tanpa memfilter berita tersebut. Yang tentunya hal ini memiliki dampak buruk misalnya tersebarnya berita hoaks yang dapat memecah masyarakat dan menyebabkan konflik. Namun hal ini dapat dicegah dengan cara :
1. tidak menyebarkan suatu berita tanpa tahu kebenarannya.
2. Mengecek sumber informasi berita terlebih dahulu.
3. Dan bijak dalam melihat dan mendengar informasi yang tersebar di media soaial.
Kesimpulan : dengan demikian, kita sebagai masyarakat yang hidup di era modern dengan berkembangnya teknologi, berita hoaks yang menyebarluas tentunya sangat berdampak pada pola pikir dan juga tindakan yang dilakukan. Hal ini dapat dicegah dengan tidak menyebar berita hoaks, cek terlebih dahulu sumber berita yang dibaca, dan bijak dalam menyimak konten yang ada di media sosial agar tidak terjerumus ke hal yang salah.
Nama : Iksan Surya Winata
NPM : 2555061003
Kelas : PSTI C
1.Dari berita tersebut menunjukkan bahwa hoaks dapat menyebar kepada siapa saja, termasuk orang berpendidikan tinggi, karena dipengaruhi oleh emosi dan keyakinan pribadi. Untuk mengantisipasi dampak negatif hoaks, saya haeus bersikap kritis terhadap informasi, memeriksa sumber berita, tidak langsung menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, serta menggunakan media pengecekan fakta.
2.Pengembangan iptek yang tidak sesuai nilai pancasila di media sosial dapat menimbulkan hoaks, ujaran kebencian, dan perpecahan. Solusinya adalah mengembangkan iptek yang berlandaskan etika dan nilai pancasila, meningkatkan literasi digital masyarakat, serta mendorong penggunaan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
3.Pengembangan iptek yang tidak sesuai nilai pancasila di media sosial dapat menimbulkan hoaks, ujaran kebencian, dan perpecahan. Solusinya adalah mengembangkan iptek yang berlandaskan etika dan nilai pancasila, meningkatkan literasi digital masyarakat, serta mendorong penggunaan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
NPM : 2555061003
Kelas : PSTI C
1.Dari berita tersebut menunjukkan bahwa hoaks dapat menyebar kepada siapa saja, termasuk orang berpendidikan tinggi, karena dipengaruhi oleh emosi dan keyakinan pribadi. Untuk mengantisipasi dampak negatif hoaks, saya haeus bersikap kritis terhadap informasi, memeriksa sumber berita, tidak langsung menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, serta menggunakan media pengecekan fakta.
2.Pengembangan iptek yang tidak sesuai nilai pancasila di media sosial dapat menimbulkan hoaks, ujaran kebencian, dan perpecahan. Solusinya adalah mengembangkan iptek yang berlandaskan etika dan nilai pancasila, meningkatkan literasi digital masyarakat, serta mendorong penggunaan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
3.Pengembangan iptek yang tidak sesuai nilai pancasila di media sosial dapat menimbulkan hoaks, ujaran kebencian, dan perpecahan. Solusinya adalah mengembangkan iptek yang berlandaskan etika dan nilai pancasila, meningkatkan literasi digital masyarakat, serta mendorong penggunaan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.