Silakan diresume Bab 1 dari buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus di atas.
ACTIVITY: RESUME
1. Pengertian Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah merupakan kegiatan sistematis dan objektif untuk menemukan, menjelaskan, serta memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Penelitian ini berbeda dari pemikiran sehari-hari karena bersifat logis, rasional, dan dapat diuji. Peneliti dituntut berpikir ilmiah — sistemik, fleksibel, serta mampu memprediksi.
2. Pertimbangan dalam Memilih Masalah Penelitian
Dalam menentukan masalah penelitian, perlu memperhatikan:
Workability:kesesuaian dengan kemampuan peneliti.
Critical Mass:urgensi masalah dan manfaat hasil penelitian.
Interest:minat dan bidang keilmuan peneliti.
Theoretical Value: kontribusi terhadap pengembangan teori.
Practical Value: manfaat nyata dalam praktik, khususnya di bidang pendidikan.
3. Metode Penelitian Ilmiah
Metode ilmiah melibatkan langkah-langkah terstruktur untuk menjawab pertanyaan penelitian. Jenis metode ilmiah dibagi menjadi:
Penelitian Dasar (Basic Research): bertujuan mengembangkan teori atau konsep baru.
Penelitian Terapan (Applied Research): diarahkan untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat, seperti penelitian evaluatif, pengembangan (R&D), dan penelitian tindakan (Action Research).
4. Jenis Metode Berdasarkan Tujuan
Eksploratif: menemukan hal-hal baru yang belum diketahui.
Deskriptif: menggambarkan fenomena secara faktual.
Verifikatif: menguji kebenaran hipotesis atau teori.
5. Jenis Metode Berdasarkan Sifat
Meliputi:
Studi Kasus(analisis mendalam terhadap fenomena khusus),
Studi Sejarah (penelitian peristiwa masa lalu),
Penelitian Eksperimen (menguji hubungan sebab-akibat),
Studi Kelayakan (menilai kelayakan teknis dan ekonomis),
Studi Komparatif (membandingkan dua fenomena atau variabel).
6. Langkah-langkah Penelitian
a. Metode Kuantitatif: meliputi identifikasi masalah, perumusan masalah dan hipotesis, penyusunan kerangka pikir, pengumpulan dan analisis data, serta penarikan kesimpulan.
b. Metode Kualitatif:dimulai dengan identifikasi masalah yang bersifat fleksibel, studi pustaka, observasi, wawancara, pengumpulan dan analisis data berdasarkan fakta lapangan.
7. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dibedakan menjadi:
Manfaat Teoritis: memperkuat atau mengembangkan teori yang ada.
Manfaat Praktis: memberikan solusi langsung terhadap masalah nyata di masyarakat.
8. Kesimpulan Bab
Penelitian ilmiah adalah proses sistematis untuk menemukan solusi masalah menggunakan metode ilmiah. Peneliti harus mampu memilih masalah yang relevan, menentukan metode yang sesuai, mengikuti langkah penelitian dengan benar, serta menghasilkan manfaat baik teoritis maupun praktis bagi pengembangan ilmu dan perbaikan masyarakat.
NPM: 2313031067
Bab 1 buku "Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" membahas konsep dasar penelitian ilmiah, langkah-langkah, dan prosedur dalam melakukan penelitian. Penelitian ilmiah adalah proses sistematis, terkontrol, dan empiris untuk menemukan dan memecahkan masalah berdasarkan metode ilmiah yang dapat diuji dan diukur. Bab ini menekankan pentingnya berpikir ilmiah yang berbeda dari cara berpikir sehari-hari karena bersifat sistemik, rasional, dan objektif.
Bab ini juga membahas metode penelitian ilmiah yang beragam, seperti survei, deskriptif, evaluasi, kualitatif, eksperimen, dan studi kasus, yang dipilih sesuai tujuan penelitian. Langkah penelitian meliputi identifikasi masalah, perumusan rumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan dan analisis data, hingga penarikan kesimpulan.
Selain itu, bab ini menjelaskan manfaat penelitian yang dapat bersifat teoritis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, serta manfaat praktis sebagai solusi konkret terhadap masalah yang diteliti. Keseluruhan isi bab memberikan pemahaman fundamental bagi peneliti untuk mulai merancang dan melaksanakan penelitian secara sistematis dan valid dengan pendekatan berbasis kasus.
NPM: 2313031069
Bab 1 dalam buku “Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus” menjelaskan tentang dasar-dasar penelitian ilmiah, termasuk langkah-langkah dan prosedur yang digunakan dalam proses penelitian. Penelitian ilmiah dipahami sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis, terkontrol, dan berdasarkan fakta empiris untuk menemukan serta memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah yang dapat diuji dan diukur kebenarannya. Bab ini menegaskan pentingnya berpikir ilmiah yang berbeda dari pola pikir sehari-hari karena bersifat rasional, objektif, dan terstruktur.
Selain itu, bab ini membahas berbagai jenis metode penelitian ilmiah seperti survei, deskriptif, evaluatif, kualitatif, eksperimen, dan studi kasus yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Langkah-langkah penelitian meliputi proses identifikasi masalah, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan dan analisis data, hingga penarikan kesimpulan akhir.
Bab ini juga menjelaskan bahwa penelitian memiliki manfaat teoritis untuk memperluas ilmu pengetahuan serta manfaat praktis dalam memberikan solusi terhadap masalah yang diteliti. Secara keseluruhan, isi bab ini memberikan dasar pemahaman bagi peneliti dalam merancang dan melaksanakan penelitian secara sistematis, valid, dan menggunakan pendekatan berbasis kasus.
Npm : 2313031077
Bab 1 dalam buku " Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus” membahas tentang dasar-dasar penelitian ilmiah, termasuk tahapan dan prosedur yang digunakan dalam proses penelitian. Penelitian ilmiah dijelaskan sebagai kegiatan yang dilakukan secara terencana, sistematis, terkontrol, dan berdasarkan fakta nyata (empiris) untuk menemukan serta memecahkan suatu masalah dengan metode ilmiah yang dapat diuji dan dibuktikan kebenarannya
Bab ini menekankan pentingnya cara berpikir ilmiah yang berbeda dari pola pikir sehari-hari karena bersifat logis, objektif, dan teratur.
Selain itu, dijelaskan pula berbagai jenis metode penelitian, seperti survei, deskriptif, evaluatif, kualitatif, eksperimen, dan studi kasus yang dapat digunakan sesuai dengan Tujuan penelitian Tahapan penelitian meliputi mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan serta menganalisis data, hingga menarik kesimpulan akhir.
Bab ini juga menyoroti bahwa penelitian memiliki manfaat teoritis yaitu untuk mengembangkan pengetahuan, dan manfaat praktis, yaitu untuk memberikan solusi terhadap masalah yang diteliti.
Secara keseluruhan, bab ini memberikan pemahaman dasar bagi peneliti agar dapat merancang dan melaksanakan penelitian dengan cara yang sistematis, valid, dan berbasis kasus
NPM: 2313031061
NPM:2313031060
Bab 1 dalam buku "Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" menjelaskan konsep penelitian ilmiah dan langkah-langkah serta prosedur penelitian. Pada bab ini menguraikan perbedaan metode ilmiah dengan metode non-ilmiah dan menegaskan pentingnya menggunakan metode ilmiah yang sistematis, rasional, dan dapat diuji secara objektif. Serta membahas pengertian penelitian ilmiah, fungsi penelitian sebagai cara pemecahan masalah, dan kriteria dalam memilih masalah yang layak diteliti, seperti keterjangkauan (workability), urgensi (critical mass), ketertarikan peneliti, nilai teoritis, dan nilai praktis.
Selain itu, bab ini mengulas berbagai metode penelitian ilmiah berdasarkan tujuan dan sifatnya, serta langkah-langkah utama yang harus diikuti dalam proses penelitian, mulai dari identifikasi masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis, hingga menarik kesimpulan. Manfaat penelitian dalam bab ini ditekankan sebagai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan (manfaat teoritis) dan pemecahan masalah praktis di lapangan (manfaat praktis). Bab ini juga menyertakan rangkuman dan latihan untuk memperkuat pemahaman pembaca tentang dasar-dasar metodologi penelitian pendidikan berbasis kasus.
NPM : 2313031082
Bab 1 buku "Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" membahas konsep dasar penelitian ilmiah, langkah-langkah, dan prosedur dalam melakukan penelitian. Penelitian ilmiah adalah proses sistematis, terkontrol, dan empiris untuk menemukan dan memecahkan masalah berdasarkan metode ilmiah yang dapat diuji dan diukur. Bab ini menekankan pentingnya berpikir ilmiah yang berbeda dari cara berpikir sehari-hari karena bersifat sistemik, rasional, dan objektif.
Selain itu, bab ini menjelaskan manfaat penelitian yang dapat bersifat teoritis untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, serta manfaat praktis sebagai solusi konkret terhadap masalah yang diteliti. Keseluruhan isi bab memberikan pemahaman fundamental bagi peneliti untuk mulai merancang dan melaksanakan penelitian secara sistematis dan valid dengan pendekatan berbasis kasus.
NPM : 2313031071
NPM : 2253031003
Jadi yang dapat saya rangkum dari buku,konsep penelitian ilmiah serta langkah-langkah dan prosedur penelitian. Penelitian ilmiah dijelaskan sebagai kegiatan sistematis, rasional, dan analitis untuk menemukan serta memecahkan masalah berdasarkan metode ilmiah yang dapat diuji secara empiris. Bab ini menegaskan perbedaan antara metode ilmiah dan non-ilmiah, di mana metode ilmiah memiliki ciri sistematis, objektif, dan dapat diukur. Peneliti perlu memahami berbagai pertimbangan dalam memilih masalah penelitian, seperti kelayakan (workability), urgensi (critical mass), ketertarikan (interest), nilai teoritis, dan nilai praktis. Selanjutnya dibahas jenis-jenis penelitian ilmiah, meliputi penelitian dasar untuk pengembangan teori dan penelitian terapan untuk memecahkan masalah nyata. Berdasarkan tujuan, penelitian dibedakan menjadi eksploratif, deskriptif, dan verifikatif; sedangkan berdasarkan sifatnya mencakup studi kasus, studi sejarah, penelitian eksperimental, studi kelayakan, dan studi komparatif.
Bab ini juga menguraikan langkah-langkah penelitian ilmiah, mulai dari identifikasi masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, pengujian, hingga penarikan kesimpulan. Untuk penelitian kualitatif, prosedur mencakup identifikasi masalah yang fleksibel, tinjauan pustaka, penentuan tujuan, observasi, wawancara, dan analisis data. Selain itu, penulis menyoroti manfaat penelitian yang terbagi dua, yaitu manfaat teoritis untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan manfaat praktis untuk pemecahan masalah nyata di masyarakat. Bab ini menutup dengan rangkuman bahwa penelitian ilmiah adalah proses formal dan terstruktur dalam menemukan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu maupun kehidupan sosial.
NPM: 2313031081
E-book “Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus” karya Dr. Pujiati, Drs. Tedi Rusman, dan Riyan Yuliyanto, pada bagian materi bab 1 dalam e-book Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus membahas secara mendalam tentang pengertian, tujuan, metode, serta prosedur pelaksanaan penelitian ilmiah. Pada bagian awal dijelaskan bahwa penelitian ilmiah merupakan kegiatan sistematis, rasional, dan objektif yang bertujuan menemukan pengetahuan baru atau memecahkan masalah berdasarkan metode ilmiah. Penelitian ilmiah berbeda dari pemikiran sehari-hari karena menggunakan cara berpikir yang logis, dapat diuji, dan berdasarkan bukti empiris.
Dalam bab ini, dijelaskan berbagai jenis metode penelitian ilmiah, antara lain metode survei, deskriptif, evaluatif, kualitatif, eksperimen, dan studi kasus. Metode ilmiah melibatkan tahapan yang sistematis mulai dari observasi fenomena, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan data, pengujian, hingga penarikan kesimpulan. Peneliti perlu berpikir ilmiah agar mampu memecahkan masalah secara objektif, bukan berdasarkan perasaan atau asumsi pribadi.
Bab ini juga menguraikan pertimbangan dalam memilih masalah penelitian, yaitu:
-
Workability (kemungkinan masalah dapat diteliti),
-
Critical Mass (tingkat urgensi masalah),
-
Interest (minat peneliti terhadap topik),
-
Theoretical Value (nilai pengembangan ilmu), dan
-
Practical Value (manfaat praktis penelitian bagi masyarakat).
Selanjutnya dijelaskan klasifikasi metode penelitian berdasarkan tujuan dan sifatnya. Berdasarkan tujuan, terdapat tiga jenis penelitian yaitu eksploratif (menemukan hal baru), deskriptif (menggambarkan fenomena), dan verifikatif (menguji hipotesis). Berdasarkan sifatnya, penelitian dapat berupa studi kasus, studi historis, penelitian eksperimental, studi kelayakan, dan studi komparatif.
Pada bagian langkah-langkah penelitian, buku ini menekankan bahwa penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki prosedur berbeda. Dalam penelitian kuantitatif, langkah-langkahnya meliputi identifikasi dan perumusan masalah, penyusunan kerangka pikir, perumusan hipotesis, pengumpulan dan analisis data, serta penarikan kesimpulan. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, prosesnya lebih fleksibel dan nonlinier, dimulai dari identifikasi masalah, tinjauan pustaka, pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, hingga analisis secara induktif.
Terakhir, bab ini membahas manfaat penelitian, yang terbagi menjadi dua: manfaat teoritis (untuk pengembangan ilmu pengetahuan) dan manfaat praktis (untuk penerapan langsung dalam kehidupan).
NPM : 2313031074
BAB 1: Konsep Penelitian Ilmiah dan Langkah-Langkah serta Prosedur Penelitian
Bab ini membahas dasar-dasar penelitian ilmiah, mulai dari pengertian, jenis metode, hingga langkah-langkah pelaksanaan penelitian secara sistematis.
1. Pengertian Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah proses sistematis, terkontrol, dan empiris untuk menemukan pengetahuan baru atau memecahkan masalah dengan metode ilmiah. Berbeda dengan berpikir sehari-hari, berpikir ilmiah bersifat rasional, objektif, sistematis, serta dapat diuji kebenarannya.
2. Pertimbangan dalam Memilih Masalah Penelitian
Peneliti harus mempertimbangkan beberapa hal saat menentukan masalah penelitian:
• Workability: kesesuaian kemampuan peneliti (waktu, biaya, pengetahuan).
• Critical Mass: urgensi masalah yang diteliti.
• Interest: minat dan bidang keilmuan peneliti.
• Theoretical Value: kontribusi pada pengembangan teori.
• Practical Value: manfaat praktis bagi perbaikan praktik pendidikan.
3. Metode Penelitian Ilmiah
Metode ilmiah merupakan cara berpikir dan bertindak ilmuwan untuk mengembangkan pengetahuan. Jenis penelitian berdasarkan tujuan dan sifatnya, antara lain:
Penelitian Dasar (Basic Research): menguji teori dan mengembangkan pengetahuan.
Penelitian Terapan (Applied Research): memecahkan masalah nyata di masyarakat.
R&D (Research and Development): mengembangkan produk atau teori baru.
Penelitian Tindakan (Action Research): mencari solusi terhadap masalah praktis di lapangan.
4. Metode Berdasarkan Tujuan dan Sifat
• Berdasarkan Tujuan: eksploratif (menemukan hal baru), deskriptif (menggambarkan fenomena), dan verifikatif (menguji hipotesis).
• Berdasarkan Sifat: studi kasus, studi sejarah, penelitian eksperimental, studi kelayakan, dan studi komparatif.
5. Langkah-Langkah Penelitian
Prosedur penelitian harus dilakukan secara sistematis agar hasilnya valid.
Untuk penelitian kuantitatif:
1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
2. Menyusun kerangka pemikiran.
3. Merumuskan dan menguji hipotesis.
4. Mengumpulkan serta menganalisis data.
5. Menarik kesimpulan.
Untuk penelitian kualitatif:
1. Identifikasi masalah (fleksibel dan berkembang).
2. Kajian pustaka.
3. Penetapan tujuan penelitian.
4. Pengumpulan data (teks, gambar, observasi, wawancara).
5. Analisis data secara induktif.
6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dibagi menjadi:
• Manfaat Teoretis: memperkaya ilmu pengetahuan dan menguji teori.
• Manfaat Praktis: memberikan solusi nyata bagi masyarakat, lembaga, atau kebijakan.
7. Rangkuman
Penelitian ilmiah bertujuan memperoleh pengetahuan melalui proses formal dan sistematis. Peneliti perlu memilih masalah yang feasible dan bernilai ilmiah, menentukan metode yang tepat (kuantitatif atau kualitatif), serta mengikuti langkah-langkah penelitian hingga memperoleh manfaat teoretis dan praktis.
8. Latihan Kasus
Kasus di akhir bab membahas penelitian pendidikan di masa pandemi COVID-19, dengan pertanyaan latihan mengenai metode, langkah penelitian, serta manfaat dan prosedur yang relevan.
Nama : Icha Fera Nika
NPM : 2313031065
Kelas : 2023 C
NPM : 2313031073
Dalam Bab 1 buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus membahas dasar-dasar penelitian ilmiah serta langkah-langkah pelaksanaannya. Penelitian ilmiah dijelaskan sebagai proses sistematis dan objektif untuk memecahkan masalah serta menemukan pengetahuan baru yang dapat dibuktikan secara empiris. Penelitian ini berbeda dari cara berpikir sehari-hari karena bersifat logis, rasional, dan dapat diuji. Dalam memilih masalah penelitian, peneliti perlu mempertimbangkan kelayakan, urgensi, minat, nilai teoritis, dan nilai praktis agar hasil penelitian bermanfaat dan relevan.
Metode penelitian ilmiah dibagi menjadi dua, yaitu penelitian dasar untuk mengembangkan teori dan penelitian terapan untuk memecahkan masalah nyata. Berdasarkan tujuan, penelitian dapat bersifat eksploratif, deskriptif, atau verifikatif, sedangkan berdasarkan sifatnya dapat berupa studi kasus, eksperimen, sejarah, maupun studi komparatif.
Langkah-langkah penelitian meliputi perumusan masalah, penyusunan kerangka berpikir dan hipotesis, pengumpulan data, analisis hasil, serta penarikan kesimpulan. Penelitian kuantitatif bersifat terstruktur dan menggunakan data statistik, sedangkan penelitian kualitatif bersifat fleksibel dengan analisis makna secara mendalam.
Bab ini menegaskan bahwa penelitian ilmiah harus memberikan manfaat teoritis, yaitu memperluas ilmu pengetahuan, dan manfaat praktis, yaitu membantu memecahkan masalah nyata di masyarakat. Dengan memahami konsep dan prosedur penelitian, peneliti diharapkan mampu menghasilkan karya ilmiah yang valid, bermanfaat, dan dapat dipertanggungjawabkan.
NPM : 2313031058
Bab ini memperkenalkan konsep dasar penelitian ilmiah, yang didefinisikan sebagai proses penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis untuk memecahkan suatu masalah.
Poin-poin utama dari bab ini meliputi:
1. Hakikat Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah dimulai dari kemampuan berpikir ilmiah yang bersifat sistemik, dapat diuji (testability), fleksibel, dan mampu memprediksi. Tujuan utamanya adalah untuk mencari penjelasan, jawaban, dan solusi atas suatu masalah , yang diawali dari rasa ingin tahu manusia.
2. Pertimbangan dalam Memilih Masalah
Bab ini menyoroti lima pertimbangan utama bagi peneliti dalam memilih masalah:
- Workability: Kelayakan penelitian berdasarkan kemampuan peneliti (pengetahuan, finansial, waktu).
- Critical Mass: Urgensi atau pentingnya masalah tersebut untuk diteliti.
- Interest: Minat pribadi peneliti dan kesesuaian dengan bidang ilmunya.
- Theoretical Value: Apakah hasilnya dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
- Practical Value: Apakah hasilnya dapat memperbaiki praktik yang ada, misalnya dalam pendidikan.
3. Klasifikasi Metode Penelitian
Penelitian dikategorikan berdasarkan beberapa aspek:
Berdasarkan Aplikasi:
Penelitian Dasar (Basic Research): Bertujuan mengembangkan atau menguji teori dan konsep.
Penelitian Terapan (Applied Research): Bertujuan memecahkan masalah praktis di masyarakat, contohnya Riset Evaluasi, Penelitian Pengembangan (R&D), dan Penelitian Tindakan.
Berdasarkan "Tujuan":
Metode Eksplorasi: Menemukan hal-hal yang belum diketahui.
Metode Deskriptif: Menggambarkan suatu keadaan atau fenomena secara akurat.
Metode Verifikatif: Menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Berdasarkan "Sifat":
Mencakup Studi Kasus (penelitian mendalam pada kasus tertentu) , Studi Sejarah (menjelaskan masa lalu) , dan Penelitian Eksperimental (mencari hubungan sebab-akibat).
4. Langkah-langkah Prosedur Penelitian
Bab ini membedakan langkah-langkah untuk dua metode utama:
Kuantitatif: Langkah-langkahnya terstruktur, meliputi:
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
Menyusun kerangka pemikiran.
Merumuskan hipotesis.
Menguji hipotesis secara empirik (menggunakan statistik).
Melakukan pembahasan.
Menarik kesimpulan.
Kualitatif: Langkah-langkahnya lebih non-linier, meliputi:
Identifikasi masalah (seringkali bersifat fleksibel dan berkembang).
Tinjauan pustaka.
Kejelasan tujuan penelitian (untuk mengambil makna inti, bukan menguji sebab-akibat).
Pengumpulan data (berupa teks, gambar, artefak).
Observasi dan Wawancara (bagian dari pengumpulan data).
Sampel (bersifat purposive, tidak mengacu pada jumlah).
Analisis data (bersifat induktif).
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dibagi menjadi dua:
Manfaat Teoritis: Berfungsi untuk pengembangan ilmiah atau menguji (memperkuat/meruntuhkan) teori yang sudah ada.
Manfaat Praktis: Dampak langsung dari hasil penelitian yang dapat digunakan masyarakat untuk memecahkan masalah praktis.
NPM : 2313031064
Pada buku "Metodologi Penelitian Berbasis Kasus" bagian Bab 1 membahas konsep dasar penelitian ilmiah dan langkah-langkah yang terlibat dalam prosesnya. Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai upaya sistematis dan objektif untuk memecahkan masalah dan mengembangkan pengetahuan, menggunakan metode yang terukur dan dapat dipahami. Bab ini menekankan pentingnya berpikir ilmiah, yang bercirikan sistematis, kemampuan untuk diuji (testability), fleksibilitas, dan kemampuan untuk membuat prediksi. Peneliti harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kelayakan (workability), signifikansi (critical mass), minat, nilai teoretis, dan nilai praktis saat memilih masalah penelitian.
Selanjutnya, bab ini menguraikan berbagai metode penelitian ilmiah, termasuk penelitian dasar dan terapan, serta metode eksplorasi, deskriptif, dan verifikatif. Metode penelitian juga dikategorikan berdasarkan sifatnya, seperti studi kasus, studi sejarah, penelitian eksperimental, studi, dan studi banding. Setiap metode memiliki langkah-langkah dan prosedur khusus yang harus diikuti untuk memastikan penelitian yang terkontrol dan terjaga.
Terakhir, bab ini menguraikan langkah-langkah penting dalam melakukan penelitian, termasuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah, menyusun kerangka pemikiran, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis secara empiris, melakukan pembahasan, dan menarik kesimpulan. Bab ini juga membahas langkah-langkah khusus dalam penelitian kualitatif, seperti identifikasi masalah, tinjauan pustaka, kejelasan tujuan penelitian, pengumpulan data, observasi, pemilihan sampel, wawancara, dan analisis data. Manfaat penelitian, baik teoretis maupun praktis, juga ditekankan sebagai bagian penting dari proses penelitian.
NPM : 2313031070
Pada Buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus ini membahas konsep dasar penelitian ilmiah dan pentingnya pendekatan yang sistematis dalam memecahkan masalah pendidikan. Di awal buku dijelaskan perbedaan metode ilmiah dan non-ilmiah, langkah-langkah penelitian, cara memilih masalah yang layak diteliti, serta bagaimana merumuskan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. Penulis juga menekankan bahwa rumusan masalah harus jelas, realistis, dan memiliki nilai ilmiah. Selain itu, buku ini menjelaskan cara menyusun latar belakang masalah, bentuk-bentuk masalah penelitian (deskriptif, komparatif, asosiatif), serta bagaimana merumuskan tujuan penelitian dan manfaat penelitian secara teoritis maupun praktis.
Bagian berikutnya menguraikan kerangka teoritis, kerangka pikir, dan hipotesis yang menjadi dasar logis dalam penelitian. Kerangka teori berisi konsep-konsep dan teori yang relevan, sedangkan kerangka pikir menggambarkan hubungan antar variabel melalui alur berpikir yang sistematis. Hipotesis dijelaskan sebagai dugaan sementara yang diuji melalui penelitian, baik dalam bentuk hubungan kausal, simetris, maupun timbal balik. Kemudian membahas teknik sampling seperti random, stratified, cluster, purposive, hingga accidental, serta berbagai desain penelitian seperti deskriptif, korelasional, eksperimen, evaluatif, R&D, dan penelitian tindakan kelas. Penulis juga menjelaskan instrumen penelitian angket, wawancara, observasi, dan tes serta syarat-syaratnya seperti validitas, reliabilitas, objektivitas, dan kepraktisan.
Pada bagian akhir, membahas skala pengukuran (nominal, ordinal, interval, dan rasio) yang penting dalam menentukan teknik analisis data. Kemudian dijelaskan perbedaan statistik deskriptif dan inferensial serta teknik analisis seperti uji t, korelasi, regresi, ANOVA, dan uji non-parametrik sesuai jenis hipotesis. Kemudian di buku ini menunjukkan cara menentukan analisis berdasarkan rumusan masalah dan desain penelitian. Dengan pendekatan berbasis kasus pada setiap bab, buku ini membantu pembaca memahami metodologi penelitian tidak hanya secara teori tetapi juga melalui contoh nyata. Secara keseluruhan, ebook ini menjadi panduan komprehensif bagi mahasiswa, guru, maupun peneliti pendidikan yang ingin melakukan penelitian secara tepat, terstruktur, dan ilmiah.
Npm: 2313030172
Bab 1 dari buku "Buku Metodologi Penelitian Pendidikan Berbasis Kasus" menjelaskan bahwa penelitian ilmiah merupakan proses sistematis untuk memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah yang rasional, objektif, dan dapat diuji. Dalam memilih masalah penelitian, peneliti perlu mempertimbangkan kemampuan diri, urgensi masalah, ketertarikan pribadi, nilai teoritis, serta manfaat praktis. Metode penelitian dibedakan menjadi penelitian dasar dan terapan, serta berdasarkan tujuan seperti eksploratif, deskriptif, dan verifikatif, dan berdasarkan sifat seperti studi kasus, eksperimen, sejarah, dan studi perbandingan. Langkah penelitian kuantitatif meliputi identifikasi masalah, penyusunan kerangka pikir, perumusan hipotesis, pengumpulan serta analisis data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan penelitian kualitatif melalui identifikasi masalah, kajian pustaka, penetapan tujuan, observasi/wawancara, dan analisis data secara induktif. Penelitian memberikan manfaat teoritis berupa pengembangan ilmu serta manfaat praktis berupa solusi langsung terhadap permasalahan yang diteliti.
NPM: 2313031063
Resume Bab 1
Materi: Konsep Penelitian Ilmiah dan Langkah-Langkah serta Prosedur Penelitian
A. Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah proses penyelidikan yang dilakukan secara sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis untuk menemukan jawaban atas suatu permasalahan. Penelitian ini lahir dari rasa ingin tahu manusia terhadap fenomena di sekitarnya dan dilakukan dengan metode ilmiah sehingga hasilnya dapat diukur, diuji, dan dipertanggungjawabkan. Berpikir ilmiah menjadi dasar penting dalam penelitian karena menuntut peneliti untuk berpikir logis, objektif, rasional, dan dapat memprediksi suatu keadaan berdasarkan fakta.
Dalam memilih masalah penelitian, peneliti perlu mempertimbangkan beberapa aspek agar penelitian yang dilakukan relevan dan layak. Pertimbangan tersebut meliputi workability atau kemampuan peneliti dalam hal pengetahuan, waktu, dan biaya, critical mass yang menilai urgensi dan manfaat dari penelitian, minat pribadi peneliti terhadap topik; nilai teoritis yang menunjukkan kontribusi penelitian terhadap perkembangan teori dan nilai praktis yang menilai kegunaan hasil penelitian bagi praktik pendidikan atau masyarakat.
B. Metode Penelitian Ilmiah
Metode penelitian ilmiah merupakan cara untuk memecahkan masalah penelitian berdasarkan langkah-langkah metode ilmiah. Ada dua jenis utama, yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan. Penelitian dasar bertujuan mengembangkan teori dan menguji konsep secara abstrak, sedangkan penelitian terapan berfokus pada penyelesaian masalah nyata dalam masyarakat. Penelitian terapan dapat berupa riset evaluasi, penelitian pengembangan (R&D), dan penelitian tindakan. Pemilihan metode penelitian tergantung pada jenis pertanyaan penelitian yang ingin dijawab.
C. Metode Penelitian Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi eksploratif, deskriptif, dan verifikatif. Penelitian eksploratif dilakukan untuk menemukan hal-hal baru yang belum diketahui keberadaannya. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan fenomena atau kondisi tertentu secara sistematis dan faktual. Sementara itu, penelitian verifikatif dilakukan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis berdasarkan data empiris. Ketiga metode ini digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan peneliti.
D. Metode Penelitian Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, metode penelitian dapat berupa studi kasus, studi sejarah, penelitian eksperimen, studi kelayakan, dan studi komparatif. Studi kasus meneliti satu objek secara mendalam, sedangkan studi sejarah berfokus pada peristiwa masa lalu dan dampaknya. Penelitian eksperimen mencari hubungan sebab-akibat melalui pengendalian variabel tertentu. Studi kelayakan menganalisis apakah suatu program atau proyek layak untuk dilaksanakan, sedangkan studi komparatif bertujuan membandingkan dua kondisi atau kelompok untuk melihat perbedaan yang terjadi.
E. Langkah-Langkah atau Prosedur dalam Melakukan Penelitian
-Langkah-Langkah atau Prosedur Penelitian Kuantitatif:
Penelitian kuantitatif dilakukan melalui langkah-langkah yang terstruktur, yaitu mengidentifikasi dan merumuskan masalah, menyusun kerangka pemikiran, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis secara empiris, melakukan pembahasan terhadap temuan, dan menarik kesimpulan. Prosedur ini dilakukan secara sistematis untuk memastikan bahwa penelitian berjalan terkontrol dan hasilnya dapat diuji kembali.
-Langkah-Langkah atau Prosedur Penelitian Kualitatif:
Penelitian kualitatif memiliki langkah yang lebih fleksibel dibanding kuantitatif. Prosesnya dimulai dari identifikasi masalah yang biasanya berkembang seiring pengumpulan data. Setelah itu dilakukan tinjauan pustaka dan penetapan tujuan penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan sampel yang ditentukan secara purposive. Analisis data dilakukan secara induktif untuk menemukan makna berdasarkan fakta lapangan, bukan angka.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menggambarkan nilai atau kegunaan yang diperoleh setelah tujuan penelitian tercapai. Secara umum manfaat penelitian dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan atau memperkuat teori yang ada, sedangkan manfaat praktis memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh individu, lembaga, atau masyarakat. Dengan demikian, penelitian diharapkan dapat memberikan dampak nyata dan memperkaya pengetahuan.
G. Rangkuman
Penelitian ilmiah merupakan implementasi secara formal dan terstruktur untuk menemukan dan memecahkan masalah sesuai dengan metode ilmiah, dan menemukan cara untuk mengatasinya. Oleh karena itu, penelitian adalah proses kegiatan penelitian yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Secara teoritis ada beberapa
pertimbangan bagi seorang peneliti dalam memilih masalah penelitian, yaitu Pertimbangan Workability, Pertimbangan Critical Mass, Pertimbangan Interest, Pertimbangan Theoretical Value, Pertimbangan Practical Value. Metode penelitian investigasi yang benar adalah metode yang dapat menangani dan memecahkan masalah penelitian dengan baik untuk menghasilkan jawaban dari penelitian yang telah dilakukan. Untuk menghasilkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuannya maka peneliti harus menetapkan metode yang akan dipakai , baik itu metode kuantitatif maupun metode kualitatif. Kedua metode tersebut absah dalam penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah dan mencari jawaban, fakta realita dan peristiwa. Langkah-langkah dalam penelitian metode
kualitatif dimulai dengan identifikasi masalah, tinjauan pustaka, kejelasan tujuan penelitian, pengumpulan data, observasi, sampel, wawancara, masalah etis, dan analisis data. Dan manfaat penelitian adalah sebagai narasi objektif yang menggambarkan hal-hal yang
diperoleh setelah mencapai tujuan penelitian.
231331080
Bab 1 menjelaskan dasar-dasar penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah menggunakan metode ilmiah yang sistematis, rasional, terukur, dan dapat diuji. Pemilihan masalah penelitian harus mempertimbangkan kemampuan peneliti, urgensi masalah, ketertarikan peneliti, nilai teoretis, dan manfaat praktis.
Metode penelitian dibedakan menjadi penelitian dasar, terapan, eksploratif, deskriptif, dan verifikatif. Ada pula penelitian berdasarkan sifat seperti studi kasus, sejarah, eksperimen, kelayakan, dan komparatif.
Langkah penelitian kuantitatif meliputi: identifikasi masalah → kerangka teori → hipotesis → pengumpulan data → analisis → kesimpulan. Sedangkan penelitian kualitatif bersifat fleksibel: masalah muncul dari lapangan, dilanjutkan dengan observasi, wawancara, dan analisis induktif. Penelitian memberikan manfaat teoretis (pengembangan teori) dan praktis.
Npm : 2353031002
Bab 1 buku ini secara komprehensif memaparkan bahwa penelitian ilmiah adalah sebuah proses penyelidikan yang sistematis, terkontrol, dan kritis, yang berakar dari rasa ingin tahu mendalam untuk memecahkan masalah secara objektif. Sebelum memulai, seorang peneliti diwajibkan mempertimbangkan kelayakan sebuah masalah melalui lima aspek krusial: kemampuan pelaksanaan (workability), urgensi (critical mass), minat pribadi (interest), serta nilai teoritis dan praktisnya. Buku ini kemudian mengklasifikasikan metode penelitian berdasarkan fungsinya, seperti penelitian dasar yang bertujuan mengembangkan teori dan penelitian terapan yang fokus pada solusi praktis (meliputi riset evaluasi, R&D, dan penelitian tindakan); berdasarkan tujuannya (eksplorasi, deskriptif, verifikatif); serta berdasarkan sifatnya (studi kasus, sejarah, eksperimental). Lebih lanjut, bab ini menggarisbawahi perbedaan fundamental dalam prosedur antara pendekatan kuantitatif yang bersifat linier dan deduktif untuk menguji hipotesis, dengan pendekatan kualitatif yang lebih fleksibel dan induktif untuk menggali makna secara mendalam dari sebuah fenomena. Pada akhirnya, semua jenis penelitian ini diarahkan untuk memberikan dua manfaat utama: manfaat teoritis untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan manfaat praktis sebagai solusi aplikatif bagi masyarakat.