DISKUSI

DISKUSI

Number of replies: 7

Apa yang dapat Anda simpulkan dari kedua video tersebut kaitannya dengan materi kita hari ini?

Silakan diketik disini, minimal 250kata.

In reply to First post

Re: DISKUSI

by Wayan Sintia Dewi 2213031083 -
Nama : Wayan Sintia Dewi
NPM : 2213031083

Video pertama tentang Economics tentang Global Value Chains menjelaskan bagaimana proses produksi sebuah barang kini tidak lagi dilakukan di satu negara saja, melainkan tersebar di berbagai belahan dunia. Mulai dari bahan baku, komponen, hingga perakitan akhir bisa dilakukan oleh negara yang berbeda sesuai keunggulan masing-masing. Sementara itu, video kedua menekankan pentingnya GVCs bagi pembangunan ekonomi dan regional. Dijelaskan bahwa keterlibatan dalam rantai nilai global dapat membawa manfaat berupa transfer teknologi, peningkatan keterampilan tenaga kerja, serta peluang masuk ke pasar internasional yang lebih luas.

Jika dikaitkan dengan materi kuliah mengenai Global Value Chains, kedua video tersebut menegaskan bahwa GVCs adalah fenomena penting dalam ekonomi global modern. Manfaat GVCs bagi negara berkembang terletak pada kesempatan untuk ikut serta dalam satu bagian produksi global meski belum mampu menguasai seluruh rantai. Namun, posisi dalam rantai sangat menentukan, karena nilai tambah terbesar biasanya dikuasai oleh negara atau perusahaan yang memegang kendali desain, teknologi, dan distribusi. Oleh karena itu, agar partisipasi dalam GVC memberikan dampak maksimal, diperlukan strategi upgrading melalui inovasi, peningkatan kualitas SDM, serta diversifikasi produk. Hal ini menjadikan GVCs bukan hanya isu perdagangan, tetapi juga instrumen kunci untuk pembangunan ekonomi dan penguatan daya saing regional.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Cindi Yosari Saragih_2213031084 -
Nama: Cindi Yosari Saragih
NPM: 2213031084

Dalam memahami dinamika ekonomi global saat ini, konsep Global Value Chains (GVCs) menjadi salah satu topik penting yang perlu mendapat perhatian. Melalui GVCs, kita bisa melihat bagaimana aktivitas produksi suatu barang tidak lagi dilakukan secara penuh di satu negara saja, melainkan tersebar lintas batas sesuai keunggulan masing-masing negara. Pertama, video tentang GVCs memperlihatkan bahwa proses produksi kini terfragmentasi dan dilakukan oleh banyak pihak. Bahan baku mungkin berasal dari satu negara, komponennya dibuat di negara lain, lalu perakitannya dilakukan di tempat berbeda. Pola ini mencerminkan efisiensi global di mana setiap negara memanfaatkan spesialisasinya. Sementara itu, video kedua menyoroti dampak positif dari keterlibatan dalam rantai nilai global, khususnya bagi pembangunan ekonomi kawasan. Dengan ikut serta, negara memperoleh peluang memasuki pasar internasional, mengakses alih teknologi, sekaligus meningkatkan kapasitas tenaga kerjanya.

Lebih lanjut, bila dihubungkan dengan materi kuliah, kedua video tersebut memperjelas bahwa GVCs bukan sekadar fenomena perdagangan, tetapi juga strategi penting dalam pembangunan ekonomi modern. Negara berkembang dapat masuk ke dalam sistem ini meski hanya berkontribusi pada salah satu tahap. Namun, posisi yang ditempati akan sangat menentukan karena nilai tambah tertinggi biasanya berada di pihak yang menguasai riset, desain, serta distribusi. Oleh karena itu, strategi upgrading menjadi langkah krusial, misalnya melalui inovasi berkelanjutan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan diversifikasi produk. Dengan cara ini, partisipasi dalam GVCs berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif serta memperkuat daya saing baik di tingkat regional maupun global.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Eka Arinda 2213031080 -
Nama : Eka Arinda
NPM : 2213031080

Setelah menyimak kedua video tersebut, saya memahami bahwa konsep Global Value Chains (GVC) menggambarkan bagaimana proses produksi suatu barang atau jasa tidak lagi terpusat di satu negara, melainkan tersebar di berbagai belahan dunia sesuai dengan keunggulan masing-masing negara atau perusahaan. Dalam video pertama dijelaskan bahwa sebuah produk, seperti iPhone, diproduksi melalui tahapan panjang yang melibatkan banyak negara. Tahap riset, desain, dan pengembangan dilakukan di negara maju yang memiliki sumber daya manusia berkualitas tinggi, sedangkan proses perakitan dan produksi komponen dilakukan di negara berkembang dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah. Pola ini menunjukkan adanya pembagian kerja global berdasarkan efisiensi dan keunggulan komparatif.
Sedangkan, video kedua menyoroti bagaimana GVC menjadi tulang punggung ekonomi global modern. Ia menjelaskan bahwa setiap tahap dalam rantai nilai global saling terhubung mulai dari penyedia bahan baku, produsen komponen, perusahaan perakitan, hingga distributor dan konsumen akhir. Keberhasilan sistem ini bergantung pada koordinasi yang efektif, kerja sama internasional, dan penggunaan teknologi yang mendukung integrasi antarnegara.
Kedua video tersebut memiliki keterkaitan erat dengan materi perkuliahan pertemuan ini yakni Global Value Chains Forum. Dalam konteks akademik, GVC menggambarkan bagaimana globalisasi ekonomi menciptakan sistem produksi yang kompleks dan saling bergantung. Negara atau perusahaan yang mampu menempati posisi strategis dalam rantai nilai misalnya di bidang inovasi, desain, atau distribusi akan memperoleh nilai tambah yang lebih besar dibanding mereka yang hanya berperan pada tahap perakitan. Pemahaman terhadap GVC sangat penting agar kita dapat memahami bagaimana struktur ekonomi global bekerja, serta bagaimana strategi pembangunan dan perdagangan internasional dapat diarahkan agar lebih menguntungkan bagi negara berkembang.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Binti Alviani -
Nama : Binti Alviani
NPM : 2213031082

Dari kedua video yang berjudul "What are Global Value Chains and why they matter for economic & regional development LSE Research" dan "Economics Global Value Chains," dapat disimpulkan beberapa poin penting yang sangat relevan dengan materi globalisasi dan rantai nilai global (Global Value Chains/GVCs).

Pertama, kedua video menegaskan bahwa GVCs merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan berbagai perusahaan di berbagai negara yang berbeda untuk menghasilkan sebuah produk akhir. Contohnya adalah produksi sepeda yang melibatkan berbagai negara dalam memproduksi komponen-komponennya seperti rem, rangka, dan sadel. Proses ini tidak lagi terpusat pada satu tempat atau satu perusahaan, tetapi tersebar secara global dengan tiap wilayah memanfaatkan keunggulan kompetitifnya masing-masing. Konsep ini menandai pergeseran dari perdagangan barang jadi ke perdagangan barang antara tahap produksi yang berbeda di banyak negara. Kedua, GVCs memberikan peluang besar bagi negara berkembang untuk berintegrasi ke dalam ekonomi global hanya dengan fokus pada satu atau beberapa tahap produksi yang sesuai dengan keunggulan lokal. Misalnya, sebuah daerah bisa memulai dengan membuat salah satu komponen sederhana dan secara bertahap meningkatkan kualitas dan kompleksitas produksinya melalui proses yang dikenal sebagai upgrading.
Ketiga, kemajuan teknologi informasi dan logistik menjadi kunci dalam memfasilitasi pengelolaan dan koordinasi produksi yang tersebar secara geografis. Ini mempercepat pertumbuhan GVCs dan memperkuat konektivitas antarnegara dalam sistem produksi global. Keempat, meskipun GVCs membawa banyak manfaat ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, kedua video juga menyoroti risiko yang melekat. Risiko tersebut antara lain ketergantungan yang tinggi pada pasar luar negeri, potensi dampak guncangan ekonomi di satu bagian rantai yang mempengaruhi global secara keseluruhan, serta tantangan dalam memastikan standar ketenagakerjaan dan lingkungan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Nabilla Sevtiana Putri 2213031079 -
NAMA : NABILLA SEVTIANA PUTRI
NPM : 2213031079

Video mengenai Global Value Chains (GVCs) menggambarkan bagaimana proses produksi suatu barang kini tidak lagi dilakukan secara terpusat di satu negara, melainkan tersebar ke berbagai wilayah di dunia sesuai dengan keunggulan komparatif masing-masing. Tahapan produksi seperti penyediaan bahan baku, pembuatan komponen, hingga proses perakitan akhir dapat dilakukan oleh negara yang berbeda-beda. Pola produksi yang terfragmentasi ini mencerminkan efisiensi dan spesialisasi global, di mana setiap negara berperan sesuai keunggulan dan kapasitas industrinya. Melalui sistem ini, negara-negara dapat saling bergantung dan terintegrasi dalam satu rantai nilai global yang mendorong pertumbuhan ekonomi lintas batas.
Selain itu, keterlibatan dalam GVCs memberikan berbagai manfaat penting bagi pembangunan ekonomi, terutama bagi negara berkembang. Beberapa di antaranya adalah transfer teknologi dari negara maju, peningkatan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja, serta terbukanya peluang untuk memasuki pasar internasional yang lebih luas. Jika dikaitkan dengan materi perkuliahan, GVCs bukan hanya fenomena perdagangan internasional, tetapi juga instrumen strategis dalam pembangunan ekonomi modern. Negara berkembang dapat memperoleh keuntungan melalui partisipasi pada tahap tertentu dalam rantai produksi global, meskipun posisi mereka dalam rantai sangat menentukan besarnya nilai tambah yang diterima. Nilai ekonomi tertinggi umumnya dikuasai oleh pihak yang mengendalikan aspek riset, desain, dan distribusi. Oleh karena itu, strategi upgrading melalui inovasi berkelanjutan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta diversifikasi produk menjadi langkah penting agar partisipasi dalam GVCs mampu memperkuat daya saing regional maupun global secara berkelanjutan.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by Mohamad Ghinau Thofadilah -
Nama: Mohamad Ghinau Thofadilah
NPM: 2213031098

Dengan hasil menonton kedua video tersebut, saya memahami bahwa Global Value Chains atau rantai nilai global menggambarkan bagaimana proses pembuatan sebuah produk sekarang tidak lagi dilakukan di satu tempat saja, tetapi tersebar di berbagai negara yang saling terhubung. Dari video pertama berjudul “What are Global Value Chains and why they matter for economic & regional development”, dijelaskan bahwa setiap barang yang kita gunakan, seperti sepeda, sebenarnya merupakan hasil kerja sama dari banyak negara. Misalnya, rem dibuat di Jepang, rangka di China atau Vietnam, dan sadel di Italia. Artinya, setiap negara berperan sesuai dengan keahlian atau sumber daya yang dimilikinya. Hal ini membuat negara atau daerah yang ingin berkembang tidak perlu membuat seluruh produk, cukup fokus pada satu bagian dulu yang sesuai dengan kemampuan lokalnya. Proses inilah yang disebut dengan upgrading, yaitu naik level dalam rantai produksi global agar bisa menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi ekonomi daerah. Sementara dalam video kedua berjudul “Economics | Global Value Chains”, dijelaskan bahwa GVCs adalah jaringan kegiatan ekonomi yang mencakup seluruh tahap, mulai dari perancangan, produksi, distribusi, hingga layanan purna jual. GVCs muncul karena perusahaan ingin menekan biaya produksi dan mencari efisiensi dengan memindahkan sebagian proses ke negara lain yang memiliki keunggulan tertentu, seperti tenaga kerja murah atau bahan baku melimpah. Meski membawa banyak peluang bagi negara berkembang, sistem ini juga memiliki risiko, seperti ketergantungan pada pasar luar negeri, ketimpangan keuntungan, serta sulitnya menjaga standar tenaga kerja dan lingkungan. Dari kedua video tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa rantai nilai global memberi peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi, terutama bagi negara berkembang, namun juga menuntut strategi yang bijak agar manfaatnya tidak hanya dinikmati oleh negara maju, tetapi juga tersebar merata dan berkelanjutan bagi semua pihak di dunia.
In reply to First post

Re: DISKUSI

by ZILDJIAN FITRI 2213031086 -
Nama: Zidljian Fitri
NPM: 2213031086

Video 1: What are Global Value Chains and why they matter – LSE Research
Global Value Chains (GVC) dengan contoh industri sepeda. Sepeda tidak diproduksi di satu negara saja, tetapi melalui rantai produksi global. Misalnya, rem dibuat di Jepang, rangka di Cina atau Vietnam, dan sadel dari Italia. Semua komponen ini kemudian dikirim ke negara lain untuk dirakit menjadi produk akhir. LSE juga menampilkan contoh Shimano, perusahaan yang awalnya hanya memproduksi freewheel. Seiring waktu, Shimano melakukan upgrading dengan membuat lebih banyak bagian sepeda dan mengembangkan pusat riset sendiri. Contoh ini menunjukkan bahwa nilai dalam GVC bukan hanya berasal dari perakitan, tetapi dari aktivitas yang bernilai tinggi seperti desain, inovasi, dan riset. Agar negara mendapat manfaat besar dari GVC, mereka perlu mengetahui posisi mereka dalam rantai nilai dan meningkatkan kemampuan lokal agar tidak hanya menjadi tempat produksi murah.

Video 2: Economics | Global Value Chains – My name is AIYT Teacher
GVC melalui contoh smartphone, yang komponennya dibuat di berbagai negara. Chip sebagai komponen paling penting biasanya diproduksi di Korea Selatan atau Taiwan. Layar dibuat di Cina, sedangkan kamera dari Jepang. Kemudian, smartphone dirakit di negara lain seperti Vietnam atau Cina, sebelum dijual ke seluruh dunia. Contoh ini menunjukkan bagaimana negara dapat berpartisipasi melalui impor dan ekspor komponen. Namun, negara yang hanya melakukan perakitan memperoleh nilai tambah paling kecil karena keuntungan besar ada pada komponen berteknologi tinggi. Maka, negara perlu terus meningkatkan kemampuan industrinya agar bisa naik ke tahap produksi bernilai tinggi dan tidak terjebak di segmen rendah dalam GVC.