Nama : Indah Rahma Alfiah
NPM : 2413031015
Dalam kondisi harga meningkat (inflasi), metode kalkulasi biaya persediaan LIFO (Last In, First Out) cenderung menghasilkan laba bersih yang lebih rendah dibandingkan metode FIFO (First In, First Out). Hal ini terjadi karena pada LIFO, persediaan yang dianggap terjual adalah persediaan terbaru dengan harga yang lebih tinggi. Akibatnya, harga pokok penjualan (HPP) meningkat, dan laba bersih menurun. Sebaliknya, FIFO menggunakan harga perolehan yang lebih lama dan lebih rendah, sehingga HPP lebih kecil dan laba bersih lebih tinggi.
Namun, dalam periode harga menurun (deflasi), efeknya akan berbalik. Pada saat harga turun, biaya perolehan persediaan terbaru justru lebih rendah. Karena LIFO mengakui persediaan terbaru sebagai HPP, maka HPP yang dilaporkan menjadi lebih kecil, sehingga laba bersih dengan LIFO akan lebih tinggi dibandingkan FIFO. Sementara FIFO menggunakan persediaan lama dengan harga yang lebih tinggi sehingga menghasilkan laba bersih yang lebih rendah pada saat harga menurun.
Secara keseluruhan, perbedaan kedua metode ini sangat dipengaruhi oleh arah perubahan harga. LIFO lebih sensitif terhadap fluktuasi harga sehingga memengaruhi laporan laba secara signifikan, sedangkan FIFO cenderung lebih stabil dan mencerminkan nilai persediaan yang lebih mendekati harga pasar saat ini.