Posts made by Muhammad Akbar Prayuga

Nama: Muhammad Akbar Prayuga
NPM: 2415061017
Kelas: PSTI-C

Ringkasan Video "Perkembangan Demokrasi di Indonesia"

Video ini membahas perkembangan demokrasi di Indonesia sejak era kemerdekaan hingga saat ini. Video tersebut kemungkinan menyoroti beberapa poin penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia, seperti:

Masa Awal Kemerdekaan dan Awal Era Demokrasi

Video ini mungkin akan mengupas sejarah awal perjalanan demokrasi di Indonesia, termasuk tantangan dan harapan di era awal kemerdekaan. Termasuk di dalamnya mungkin dibahas mengenai pembentukan lembaga-lembaga demokrasi dan upaya-upaya awal untuk membangun sistem demokrasi.


Masa Orde Baru dan Transisi Menuju Demokrasi

Bagian ini kemungkinan akan membahas dampak masa Orde Baru terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia. Video tersebut mengkaji bagaimana masa ini memengaruhi praktik demokrasi dan bagaimana masyarakat Indonesia berjuang untuk mencapainya kembali.


Demokrasi Reformasi (Era Pasca Orde Baru)

Video ini juga kemungkinan membahas transisi demokrasi pada era reformasi pasca Orde Baru. Di bagian ini, mungkin dibahas bagaimana masyarakat Indonesia berevolusi dalam berdemokrasi dan perkembangan sistem politiknya. Pembahasan juga mungkin mencakup tantangan demokrasi di era reformasi seperti korupsi, ketimpangan sosial ekonomi, dan keterbatasan partisipasi politik publik.


Tantangan dan Prospek Demokrasi di Masa Depan

Video mungkin diakhiri dengan membahas tantangan dan prospek perkembangan demokrasi di Indonesia di masa depan. Mungkin akan dibahas mengenai arah dan strategi yang perlu dilakukan untuk menjaga dan memajukan demokrasi di Indonesia. Meneropong perkembangan teknologi dan bagaimana hal itu berdampak pada politik di masa depan juga akan menjadi poin penting.
Nama : Muhammad Akbar Prayuga
NPM : 2415061017
Kelas : PSTI C

Jurnal ini mengupas tuntas soal demokrasi di Indonesia, terutama dalam konteks pemilihan kepala daerah (pilkada), dan bagaimana seharusnya nilai-nilai dari sila keempat Pancasila itu tercermin dalam pelaksanaannya. Intinya, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, dengan fokus pada sila keempat ("Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan"), menjadi landasan utama dalam diskusi tentang demokrasi.

Pemilu dianggap sebagai cara untuk menjalankan demokrasi, di mana rakyat bisa ikut serta dalam pemerintahan lewat wakil-wakil yang mereka pilih. Tapi, jurnal ini mengkritik pelaksanaan pilkada di Indonesia yang dinilai belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila. Beberapa masalah yang disorot adalah adanya konflik dan kecurangan saat pemilu, partai politik yang internalnya sendiri kurang demokratis, susahnya calon independen untuk ikut pilkada, dan penggunaan media sosial yang nggak bertanggung jawab saat kampanye, contohnya menyebarkan kebencian.

Jurnal ini menekankan pentingnya memperkuat nilai-nilai demokrasi Pancasila dalam sistem pemilu di Indonesia. Tujuannya supaya konflik bisa berkurang dan pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili keinginan rakyat.
Selain itu, jurnal ini juga membahas peran partai politik dalam demokrasi, yang seharusnya jadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi politiknya. Tapi, kalau praktik di dalam partai politik nggak demokratis, bisa menghambat terwujudnya demokrasi yang sebenarnya.

Kesimpulannya, pilkada di Indonesia saat ini belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai sila keempat Pancasila. Makanya, perlu ada usaha untuk memastikan pelaksanaan pilkada jadi lebih demokratis dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Muhammad Akbar Prayuga
2415061017
PSTI C

Jurnal ini membahas Pancasila sebagai filsafat ilmu dan implikasinya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di Indonesia. Pancasila, yang merupakan ideologi dasar negara, berfungsi sebagai pedoman hidup dan nilai-nilai yang harus dipegang oleh bangsa Indonesia. Dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, Pancasila diharapkan dapat menjadi filter yang menjaga moralitas dan etika dalam penggunaan IPTEK.

Pancasila terdiri dari lima sila yang masing-masing memiliki implikasi penting dalam pengembangan IPTEK:

1. Ketuhanan yang Maha Esa: Sila ini menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam konteks ini, manusia sebagai makhluk religi diharapkan untuk menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih tinggi yang menciptakan dan menguasai alam semesta. Oleh karena itu, dalam pengembangan ilmu pengetahuan, penting untuk menanamkan nilai-nilai religius, moral, dan etika. Hal ini mencakup pengajaran tentang batasan kemampuan manusia dalam berpikir dan pentingnya mengembalikan segala sesuatu kepada Sang Pencipta. Selain itu, sila ini juga mendorong sikap saling menghormati antar pemeluk agama dan kepercayaan yang berbeda, sehingga tercipta kerukunan hidup di masyarakat.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Sila ini mengarahkan pengembangan ilmu pengetahuan untuk kemanusiaan, dengan menekankan pentingnya moralitas dan etika dalam penggunaan IPTEK. Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti bahwa setiap individu harus diperlakukan dengan adil, menghormati harkat dan martabat manusia, serta tidak semena-mena terhadap orang lain. Dalam konteks IPTEK, ini berarti bahwa pengembangan teknologi harus memperhatikan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan, serta berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup semua orang.

3. Persatuan Indonesia: Sila ini mendorong rasa nasionalisme dan persatuan di antara seluruh rakyat Indonesia. Dalam pengembangan IPTEK, kemajuan teknologi diharapkan dapat memperkuat hubungan antar daerah dan masyarakat, serta menciptakan solidaritas di antara berbagai suku, agama, dan budaya. Dengan memanfaatkan IPTEK, diharapkan persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, sehingga menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan: Sila ini menyiratkan bahwa pengembangan IPTEK harus dilakukan secara demokratis. Setiap ilmuwan dan peneliti harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, sambil tetap menghormati kebebasan orang lain. Selain itu, penting untuk memiliki sikap terbuka terhadap kritik dan masukan dari pihak lain. Dengan demikian, pengembangan IPTEK dapat dilakukan dengan cara yang inklusif dan partisipatif, yang melibatkan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Sila ini menekankan perlunya keadilan dalam pengembangan IPTEK, agar semua rakyat Indonesia mendapatkan manfaat yang setara. Keadilan sosial berarti bahwa setiap orang harus diperlakukan dengan adil dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks ini, pengembangan IPTEK harus diarahkan untuk menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak milik orang lain. Dengan demikian, diharapkan tercipta masyarakat yang adil dan makmur, di mana semua orang dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi.

Pancasila sebagai filsafat ilmu diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dan menciptakan kehidupan yang sejahtera, aman, dan damai. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan bangsa Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik, sambil tetap mempertahankan identitas dan jati diri sebagai bangsa yang beradab dan bermoral. Pancasila bukan hanya sekadar ideologi, tetapi juga merupakan landasan yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
Muhammad Akbar Prayuga
2415061017
PSTI C

A.Peran Pancasila sebagai Paradigma dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Setiap sila Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam memandu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Prinsip: Selaras dengan alam semesta, menjunjung tinggi etika, dan berorientasi pada kesejahteraan manusia.
Penerapan:
Penelitian: Fokus pada masalah sosial dan lingkungan, seperti pengembangan energi bersih dan pengobatan penyakit.
Teknologi: Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Prinsip: Inklusif, berorientasi pada kesejahteraan manusia, dan menghindari eksploitasi.
Penerapan:
Penelitian: Melibatkan masyarakat dalam proses penelitian dan memastikan hasil penelitian bermanfaat bagi semua.
Teknologi: Mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok marginal.

3. Persatuan Indonesia
Prinsip: Memperkuat daya saing bangsa dan melibatkan seluruh komponen bangsa.
Penerapan:
Penelitian: Memprioritaskan penelitian yang relevan dengan kebutuhan nasional dan mendukung industri dalam negeri.
Teknologi: Mengembangkan teknologi yang dapat memperkuat identitas nasional dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Prinsip: Pengambilan keputusan yang demokratis dan melibatkan masyarakat.
Penerapan:
Penelitian: Melakukan kajian dampak lingkungan dan sosial sebelum memulai proyek penelitian besar.
Teknologi: Mengadakan uji publik dan melibatkan masyarakat dalam proses pengembangan teknologi.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Prinsip: Memastikan manfaat teknologi dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Penerapan:
Penelitian: Memfokuskan penelitian pada masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat kurang mampu.
Teknologi: Mengembangkan teknologi yang terjangkau dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Implementasi Pancasila dalam Pengembangan IPTEK secara keseluruhan

Pendidikan: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan, terutama di bidang STEM.
Kebijakan Pemerintah: Menyusun kebijakan yang mendukung pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Kolaborasi: Membangun kolaborasi antara pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat dalam pengembangan teknologi.
Evaluasi: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap dampak sosial dan lingkungan dari pengembangan teknologi.
Tantangan dan Peluang

Tantangan: Globalisasi, perubahan teknologi yang cepat, dan kesenjangan digital.
Peluang: Potensi besar pasar domestik, sumber daya alam yang melimpah, dan kreativitas masyarakat Indonesia.


B. Harapan terhadap Model Pemimpin yang Pancasilais
Kepemimpinan yang kuat dan berintegritas: Pemimpin harus memiliki karakter yang tegas, jujur, dan dapat dipercaya.
Visi yang jelas: Memiliki visi yang jelas tentang masa depan bangsa dan mampu merumuskan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Keahlian dalam bidang teknologi: Memahami perkembangan teknologi dan mampu mengambil keputusan yang tepat terkait regulasi dan pemanfaatan teknologi.
Fokus pada keberlanjutan: Memprioritaskan pembangunan berkelanjutan yang menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Mendorong inovasi lokal: Memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan teknologi dalam negeri.

Harapan terhadap Model Warga Negara yang Pancasilais
Literasi digital yang tinggi: Mampu mengakses, memahami, dan memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.
Sikap toleran dan inklusif: Menghormati perbedaan pendapat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Nasionalisme: Mencintai produk dalam negeri dan mendukung pengembangan teknologi lokal.
Partisipasi aktif: Terlibat dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memajukan bangsa.

Harapan terhadap Model Ilmuwan yang Pancasilais
Etika penelitian yang tinggi: Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab dalam melakukan penelitian.
Fokus pada masalah sosial: Mengembangkan teknologi yang dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Kolaborasi: Bekerja sama dengan berbagai pihak, baik akademisi, industri, maupun pemerintah, untuk mencapai tujuan bersama.
Kemandirian: Mampu mengembangkan teknologi yang tidak bergantung pada teknologi asing.

Harapan untuk Masa Depan Indonesia
Ekosistem inovasi yang kuat: Terbentuknya ekosistem yang mendukung pengembangan teknologi, mulai dari riset hingga komersialisasi.
Indonesia sebagai pusat inovasi: Indonesia menjadi negara yang dikenal sebagai pusat inovasi di kawasan Asia Tenggara.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat: Teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara merata.
Pelestarian lingkungan: Pengembangan teknologi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penguatan jati diri bangsa: Teknologi digunakan untuk memperkuat identitas dan budaya bangsa.