Posts made by Revalina Revalina Wanda Sari

Nama: Revalina Wanda Sari
NPM: 2415061070
Kelas: PSTI D

Artikel “Demokrasi dan Pemilu Presiden 2019” karya R. Siti Zuhro membahas tantangan konsolidasi demokrasi di Indonesia melalui studi atas pelaksanaan Pemilu Presiden 2019. Meskipun pemilu telah menjadi rutinitas politik di era Reformasi, demokrasi Indonesia dinilai masih bersifat prosedural dan belum substantif. Artinya, proses demokrasi memang berlangsung secara legal dan terstruktur, namun belum sepenuhnya menghasilkan pemimpin yang akuntabel serta memperkuat kepercayaan publik. Pemilu 2019 menjadi contoh nyata di mana polarisasi politik, isu identitas, dan lemahnya kelembagaan partai politik justru memperlihatkan kerentanan demokrasi di Indonesia.

Salah satu persoalan utama yang dikaji dalam jurnal ini adalah tajamnya politisasi identitas agama dalam pemilu, yang memperkuat pembelahan sosial dan memperlemah nilai-nilai toleransi serta kebhinekaan. Kondisi ini diperburuk dengan maraknya hoaks dan ujaran kebencian di media sosial yang memicu konflik pasca pemilu. Selain itu, kegagalan partai politik dalam menjalankan fungsi kaderisasi dan artikulasi kepentingan publik juga menjadi hambatan serius. Banyak partai lebih sibuk mengejar elektabilitas pragmatis, seperti mengusung selebritas sebagai caleg, ketimbang membangun platform dan agenda kebijakan yang jelas.

Penulis juga menyoroti masalah politisasi birokrasi, di mana aparatur negara kerap terlibat dalam pemenangan pasangan calon tertentu. Netralitas birokrasi yang seharusnya menjadi tulang punggung profesionalisme pemerintahan justru kerap tergerus oleh kepentingan politik jangka pendek. Fenomena ini menunjukkan bahwa demokrasi yang sehat tidak cukup hanya dengan penyelenggaraan pemilu, melainkan membutuhkan institusi-institusi politik dan pemerintahan yang kredibel, independen, dan berorientasi pada kepentingan publik.

Kesimpulan utama dari artikel ini adalah bahwa demokrasi Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mencapai konsolidasi yang sejati. Pilar-pilar penting seperti partai politik, birokrasi, civil society, dan media belum berfungsi secara maksimal. Untuk itu, penulis merekomendasikan perlunya sinergi di antara para pemangku kepentingan dalam memperkuat kepercayaan publik terhadap proses demokrasi. Demokrasi yang substantif—yang mampu menghasilkan pemimpin berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan rakyat—hanya bisa terwujud jika elemen-elemen kunci demokrasi berfungsi secara efektif dan bertanggung jawab.

Nama: Revalina Wanda Sari

NPM: 2415061070

Kelas: PSTI D

Video ini memaparkan alasan-alasan mengapa demokrasi tetap menjadi pilihan sejumlah negara, meskipun sistem ini dikenal “berisik” karena memberikan kebebasan yang cukup luas dalam berekspresi. Kebisingan tersebut justru menjadi salah satu ciri khas demokrasi: keterbukaan terhadap perbedaan dan tingginya partisipasi publik.

Secara praktis, demokrasi dikaitkan dengan hasil jangka panjang seperti stabilitas keamanan dan kemakmuran. Gagasan ini didukung oleh temuan para peneliti yang menunjukkan bahwa negara-negara demokratis cenderung:

1. Lebih menghormati Hak Asasi Manusia (HAM),

2. Lebih rendah tingkat korupsinya,

3. Warganya lebih sehat dan bahagia.

Namun, video ini juga mencatat bahwa bahkan di abad ke-21, kepercayaan terhadap demokrasi mulai mengalami penurunan. Dinamika baru seperti populisme, disinformasi digital, atau ketimpangan ekonomi telah menyulut ketidakpuasan publik terhadap institusi demokratis.

Ini berarti bahwa, meskipun demokrasi menawarkan banyak keuntungan, tantangan-tantangan kontemporer menuntut adanya pembaruan dan penyesuaian sistem agar tetap relevan dan mampu memenuhi harapan masyarakat modern.


Nama : Revalina Wanda Sari
NPM : 2415061070
Kelas : PSTI D

Jurnal ini membahas bagaimana Pancasila dapat berfungsi sebagai dasar filosofis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pancasila tidak hanya menjadi pedoman ideologi bangsa, tetapi juga sebagai kerangka filosofis yang dapat membimbing pengembangan ilmu pengetahuan dengan mengintegrasikan nilai-nilai etis dan humanis.
Nama : Revalina Wanda Sari
NPM : 2415061070
Kelas : PSTI D

A. Pancasila sebagai paradigma ilmu memberikan arah etis dan filosofis dalam pengembangan disiplin ilmu TI. Di tengah persaingan global, implementasi nilai-nilai Pancasila dapat menjadi pembeda yang kuat, menjadikan teknologi tidak hanya berorientasi pada profit tetapi juga pada kemanusiaan dan keadilan sosial. Dengan demikian, Indonesia berpotensi menjadi pemimpin global dalam menciptakan teknologi yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila.

B. Harapan terhadap pemimpin, warga negara, dan ilmuwan yang Pancasilais adalah terciptanya ekosistem sosial dan intelektual yang harmonis, adil, dan berorientasi pada kemajuan bersama. Di tengah arus globalisasi, nilai-nilai Pancasila menjadi landasan kuat untuk membentuk bangsa yang berdaya saing tinggi, beretika, dan bermartabat di mata dunia.