Posts made by Rizky Ahmad Fahrezi

PSTI C dan D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Soal

by Rizky Ahmad Fahrezi -
Nama : Rizky Ahmad Fahrezi
NPM : 2415061031
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


A. Pandangan saya tentang pandemi COVID-19 membawa banyak tantangan untuk pendidikan. Pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka harus pindah ke sistem online demi menjaga kesehatan. Namun, perubahan ini tidak mudah. Masih banyak siswa yang tidak punya akses internet atau alat untuk belajar online, terutama di daerah terpencil. Guru, siswa, dan orang tua juga belum semuanya siap menghadapi perubahan ini. Selain itu, belajar dari rumah bisa membuat siswa cepat bosan karena kurangnya interaksi dengan teman-teman.


B. Menurut saya cara mengoptimalkan pendidikan dan tetap menjalankan nilai pancasila di tengah pandemi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut :

1. Gotong Royong dalam Pendidikan, sekolah bisa bekerja sama dengan pihak-pihak yang dapat membantu, seperti perusahaan internet atau lembaga sosial, agar siswa yang kurang mampu tetap bisa belajar online.

2. Pembelajaran yang Relevan, guru bisa mengaitkan materi pelajaran dengan situasi saat ini, seperti mengajarkan pentingnya hidup bersih dan peduli pada sesama, Ini dapat membantu siswa memahami nilai kemanusiaan dan persatuan.

3. Manfaatkan Teknologi untuk Pendidikan Karakter, teknologi bisa digunakan untuk menanamkan nilai tanggung jawab dan disiplin, seperti memberikan tugas berkala atau kegiatan diskusi online yang mengajarkan nilai Pancasila.

4. Peran Orang Tua sebagai Pengarah, orang tua juga perlu membantu anak menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti tanggung jawab mengerjakan tugas tepat waktu dan menghargai anggota keluarga lain.


C. Contoh Pengembangan Karakter Berdasarkan Nilai Pancasila misalnya, saat anak-anak belajar dari rumah, mereka bisa ikut membantu menjaga kebersihan rumah atau mengurus hal-hal kecil. Ini adalah contoh bagaimana nilai tanggung jawab dan gotong royong bisa diterapkan dalam keseharian. Saya melihat ini sebagai kesempatan yang bagus untuk memperkuat nilai-nilai seperti disiplin dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Karakter Pancasilais yang dibangun sejak dini ini akan membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, peduli, dan berempati terhadap sesama.


D. Pancasila adalah dasar dan pedoman hidup bagi orang Indonesia. Sebagai nilai-nilai dasar, Pancasila mengarahkan kita untuk berpikir, bersikap, dan bertindak dengan bijaksana. Pancasila mengajarkan kita untuk selalu menghormati Tuhan, peduli pada sesama, menjaga persatuan, memprioritaskan musyawarah, dan berlaku adil. Nilai-nilai ini penting untuk menjaga keharmonisan dan membantu kita hidup berdampingan dalam masyarakat yang beragam, saling menghormati, dan gotong royong.
Nama : Rizky Ahmad Fahrezi
NPM : 2415061031
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Analisis Jurnal

Jurnal ini memberikan wawasan mengenai pentingnya filsafat Pancasila dalam membentuk sistem pendidikan nasional yang sesuai dengan identitas dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Pancasila dipandang tidak hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai acuan filosofis yang menjiwai sistem pendidikan di Indonesia, berfungsi untuk membentuk karakter dan perilaku warga negara yang sesuai dengan budaya bangsa.

Jurnal ini menegaskan bahwa filsafat pendidikan berbasis Pancasila merupakan pendekatan integral dalam proses pembelajaran, di mana setiap sila dalam Pancasila menjadi landasan nilai yang diterapkan dalam kurikulum pendidikan. Pancasila mengandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang idealnya ditanamkan kepada siswa sejak dini. Nilai-nilai ini diharapkan dapat mencegah perilaku negatif yang sering muncul di masyarakat serta menyiapkan generasi yang berkarakter kuat, berakhlak baik, dan memiliki integritas.

Jurnal ini juga membahas tantangan dalam penerapan pendidikan karakter berbasis Pancasila di tengah arus globalisasi dan pengaruh budaya asing yang mungkin tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan nasional harus fleksibel dan inovatif untuk tetap relevan dan efektif, tanpa kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila.

Secara keseluruhan, jurnal ini memaparkan pentingnya Pancasila sebagai landasan filosofis dalam pendidikan di Indonesia. Namun, penerapannya membutuhkan pendekatan sistematis dan kebijakan yang mendukung agar filsafat Pancasila dapat diintegrasikan secara efektif dalam seluruh aspek pendidikan. Dengan demikian, sistem pendidikan yang berlandaskan pada Pancasila akan menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki karakter mulia, siap menghadapi tantangan global, dan mampu menjaga integritas serta persatuan bangsa.
Nama : Rizky Ahmad Fahrezi
NPM : 2415061031
Kelas : PSTI-D

1. Menurut saya kasus penolakan jenazah korban Covid-19, khususnya perawat, mencerminkan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Tindakan tersebut menunjukkan prasangka negatif terhadap mereka yang terpapar Covid-19 dan bertentangan dengan sila Pancasila, khususnya sila kedua: “Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Semua jenazah, termasuk mereka yang terpapar Covid-19, harus diperlakukan dengan hormat tanpa memandang status kesehatannya.

2. Saran dan solusi dari saya, contohnya termasuk melakukan kampanye kesadaran untuk menghormati korban Covid-19, melakukan pendidikan karakter di sekolah, dan mengundang tokoh masyarakat untuk menyebarkan pesan-pesan kemanusiaan. Selain itu, penggunaan media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan informasi positif tentang Covid-19 dan melindungi martabat manusia.

3. Ya, Penolakan terhadap jenazah merupakan pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila. Sekalipun jenazah sudah tidak hidup lagi, martabatnya tetap harus dihormati. Penghormatan terhadap orang yang meninggal merupakan wujud rasa syukur atas kehidupan dan prestasi yang telah diraih selama hidup. Penyangkalan tidak hanya menimbulkan kesenjangan tetapi juga meningkatkan prasangka sosial terhadap pasien Covid-19 sehingga berdampak negatif pada masyarakat.
Nama : Rizky Ahmad Fahrezi
NPM : 2415061031
Kelas : PSTI-D

Jurnal tersebut membahas hubungan antara filsafat ilmu dan Pancasila dalam konteks kebangsaan Indonesia. Syahrul Kirom mengangkat Pancasila sebagai objek studi dari perspektif filsafat ilmu, dengan menyoroti tiga aspek pokok: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa.

Jurnal ini juga menekankan peran filsafat ilmu dalam menyelesaikan persoalan nasional, seperti korupsi dan penurunan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila. Dalam aspek ontologi, Pancasila dipandang sebagai sistem nilai universal yang mencerminkan keanekaragaman budaya bangsa. Sedangkan dalam epistemologi, Pancasila berfungsi sebagai instrumen pembentuk konsep nasionalisme yang relevan dengan perkembangan zaman. Dari segi aksiologi, nilai-nilai Pancasila diharapkan mampu membentuk moralitas dan integritas bangsa.

Jurnal tersebut juga menyentuh tantangan yang dihadapi dalam penerapan nilai-nilai Pancasila, termasuk dampak globalisasi dan perubahan sosial. Penulis menyerukan pentingnya pendidikan tinggi dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila agar tidak hanya menjadi simbol, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat mengatasi masalah kebangsaan, serta memperkuat karakter masyarakat Indonesia dalam mencapai keadilan dan kesejahteraan.
Nama : Rizky Ahmad Fahrezi
NPM : 2415061031
Kelas : PSTI-D

Filsafat dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani, "philosophia", yang terdiri dari dua kata: "philo" yang berarti cinta dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat dapat diartikan sebagai cinta akan kebijaksanaan. Dalam konteks ini, "cinta" mencerminkan hasrat yang besar dan serius, sementara "kebijaksanaan" merujuk pada kebenaran sejati.

Aliran-aliran Filsafat
1. Rasionalisme: Mengutamakan akal dan penalaran sebagai sumber utama pengetahuan.
2. Materialisme: Menekankan pentingnya materi dan dunia fisik sebagai realitas utama.
3. Individualisme: Menghargai kebebasan dan individualitas sebagai nilai yang penting.
4. Hedonisme: Mengedepankan pencarian kesenangan dan kebahagiaan sebagai tujuan hidup.

Manfaat Mempelajari Filsafat
1. Mendapatkan Kebenaran Hakiki: Filsafat membantu individu mencari kebenaran yang mendasar.
2. Melatih Kemampuan Berpikir Logis: Mempelajari filsafat meningkatkan kemampuan analisis dan logika.
3. Berpikir dan Bertindak Bijaksana: Filsafat mendorong refleksi dan tindakan yang bijaksana.
4. Peningkatan Rasionalitas: Filsafat mengajarkan cara berpikir rasional dan pertimbangan dalam tindakan, menciptakan keselarasan hidup.

Pengertian Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa. Tujuannya adalah untuk memahami pokok-pokok pengertian Pancasila secara mendasar dan menyeluruh.

Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Sebagai sistem, Pancasila memiliki ciri-ciri:
- Kesatuan: Terdiri dari bagian-bagian atau elemen yang saling berhubungan.
- Fungsi Masing-Masing: Setiap bagian memiliki fungsi sendiri-sendiri namun saling ketergantungan.
- Tujuan Tertentu: Seluruh bagian bertujuan mencapai sesuatu yang lebih besar dalam lingkungan yang kompleks.

Wawasan Filsafat
Pendidikan filsafat mencakup tiga aspek penyelidikan:
1. Ontologis: Menyelidiki hakikat eksistensi atau keberadaan. Dalam pandangan Aristoteles, ini berkaitan dengan metafisika.
2. Epistemologis: Meneliti asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Ini berfokus pada bagaimana kita mengetahui apa yang kita ketahui.
3. Aksiologis: Berasal dari kata Yunani "axios" yang berarti nilai, menyelidiki nilai dan manfaat dari suatu pemikiran, ilmu, atau teori.

Analisis
Video ini menyajikan pengertian filsafat secara menyeluruh, merinci aliran-aliran yang ada, serta manfaat mempelajari filsafat. Pendekatan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat menunjukkan pemahaman yang lebih dalam mengenai dasar negara Indonesia dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Mempelajari filsafat, termasuk filsafat Pancasila, tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan pemikiran kritis, tetapi juga untuk memperkaya pemahaman individu tentang nilai-nilai yang membentuk masyarakat. Hal ini penting dalam konteks Indonesia yang multikultural, di mana pemahaman terhadap nilai-nilai universal dapat membantu menciptakan kesatuan dan harmoni dalam keragaman.