Silahkan disimak dan dipahami dengan baik video berikut lalu analisis lah menggunakan kalimat anda minimal 2 paragraf.
Analisis Video Pembelajaran
Filsafat Pancasila sebagai refleksi kritis terhadap dasar negara Indonesia mengajak kita untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila secara mendalam. Sebagai sistem filsafat, Pancasila memiliki komponen-komponen yang saling berhubungan dan berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks budaya bangsa. Wawasan filsafat mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis; di mana ontologis membahas hakikat keberadaan, epistemologis menyelidiki asal dan validitas pengetahuan, serta aksiologis menilai nilai dan manfaat dari tindakan. Dengan pemahaman ini, diharapkan masyarakat dapat menghargai dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Analisis Video Pembelajaran Pancasila Sebagai Filsafat
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Filsafat dari bahasa Yunani "Philosophia" terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Berikut merupakan aliran-aliran filsafat:
1. Berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal.
2. Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi.
3. Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas.
4. Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan.
Manfaat mempelajari filsafat adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki,
2. Melatih kemampuan berfikir logis,
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana,
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif,
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, yang bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Sebagai sistem filsafat, pancasila memiliki komponen-komponen yang saling berhubungan dan berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks budaya bangsa.
Kajian filsafat meliputi tiga aspek utama:
1. Ontologis yang membahas tentang hakikat keberadaan.
2. Epistemologis yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. aksiologis yang menganalisis nilai dan kegunaan dari suatu tindakan.
npm : 2415061120
kls : PSTI-C
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Filsafat berasal dari kata Yunani “philosophia,” yang terdiri dari kata “phile,” berarti cinta, dan “sophia,” berarti kebijaksanaan. Dalam konteks ini, cinta diartikan sebagai hasrat besar terhadap kebijaksanaan, yang mengarah pada pencarian kebenaran sejati. Filsafat mencakup berbagai aliran, seperti rasionalisme yang mengutamakan akal, materialisme yang berfokus pada materi, individualisme yang menekankan individualitas, dan hedonisme yang mengedepankan kesenangan. Mempelajari filsafat membawa berbagai manfaat, di antaranya adalah memperoleh kebenaran hakiki, meningkatkan kemampuan berpikir logis dan bijaksana, berpikir rasional secara menyeluruh, serta mencapai keseimbangan antara pertimbangan dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa Indonesia, yang bertujuan untuk memahami prinsip-prinsip mendasar secara menyeluruh. Sebagai sistem, filsafat Pancasila mencakup unsur-unsur yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks. Filsafat mencakup tiga aspek utama: ontologi, yang menyelidiki hakikat keberadaan; epistemologi, yang mengeksplorasi asal, struktur, dan metode ilmu pengetahuan; dan aksiologi, yang berhubungan dengan nilai dan manfaat. Aspek ontologis dalam filsafat mengacu pada penyelidikan keberadaan menurut Aristoteles, sedangkan epistomologi dan aksiologi menggali validitas pengetahuan dan nilai-nilai dalam teori dan ilmu.
1. Rationalisme, akal
2. Materialisme, materi
3. Individualisme, individualitas
4. hedonisme, kesenangan
Beberapa manfaat mempelajari filsafat yaitu melatih kemampuan perpikir logis, bertindak bijaksana, berpikir rasional, memperoleh kebenaran yang hakiki, menyeimbangkan antara pikiran dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup.
Pancasila sebagai filsafat memiliki pengertian sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila. Ciri-ciri pancasila sebagai sistem filsafat seperti saling berhubungan, suatu kesatuan bagian/unsur/elemen/komponen dan mempunyai fungsi sendiri.
Wawasan filsafat meliputi ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Ada beberapa aliran dalam filsafat yang memiliki sudut pandang berbeda-beda:
1.rasionalisme yang mengutamakan pikiran sebagai dasar kebenaran
2.materialisme yang berfokus pada kebendaan
3.individualisme yang mementingkan kepentingan pribadi
4.hedonisme yang mengutamakan kesenangan.
Dengan mempelajari filsafat, seseorang dapat memperoleh kemampuan bernalar secara logis dan arif, serta mampu menyeimbangkan antara pemikiran dan perbuatan dalam keseharian. Dalam konteks Indonesia, Filsafat Pancasila hadir sebagai bentuk perenungan mendalam terhadap dasar negara, mengajak kita menggali makna nilai-nilai Pancasila. Sebagai sebuah sistem pemikiran, Pancasila terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait untuk mencapai tujuan tertentu sesuai budaya bangsa.
Kajian filsafat meliputi tiga aspek utama:
1.ontologis yang membahas tentang hakikat keberadaan
2.epistemologis yang mengkaji asal-usul dan keabsahan pengetahuan
3.aksiologis yang menganalisis nilai dan kegunaan dari suatu tindakan.
Dengan pemahaman yang menyeluruh ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Filsafat Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan refleksi kritis dan rasional terhadap nilai-nilai dasar negara Indonesia dan budaya bangsa. Sebagai sistem, Pancasila terdiri dari bagian-bagian atau komponen yang memiliki fungsi masing-masing, yang saling berhubungan dan ketergantungan dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis, filsafat Pancasila menyelidiki keberadaan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan bangsa. Pendekatan ontologis menyelidiki hakikat eksistensi, epistemologis mengeksplorasi asal dan validitas pengetahuan, sementara aksiologis menelaah nilai-nilai atau manfaat yang terkandung dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya.
Filsafat Pancasila sebagai refleksi kritis terhadap dasar negara Indonesia mendorong kita untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila secara mendalam. Sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait dan berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks budaya bangsa. Wawasan filsafat mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis; di mana ontologis membahas hakikat eksistensi, epistemologis menyelidiki asal dan keabsahan pengetahuan, serta aksiologis menilai nilai dan manfaat dari tindakan. Dengan pemahaman ini, diharapkan masyarakat dapat menghargai dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat Pancasila merupakan kajian mendalam tentang nilai-nilai dasar yang menjadi landasan negara Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan filsafat, kita dapat menggali makna yang lebih luas dari setiap sila dalam Pancasila. Filsafat Pancasila tidak hanya sekedar kumpulan nilai, tetapi juga merupakan sebuah sistem yang saling terkait. Memahami filsafat Pancasila berarti memahami hakikat keberadaan bangsa Indonesia, sumber pengetahuan kita, serta nilai-nilai yang harus kita junjung tinggi. Dengan demikian, kita dapat menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab
NPM : 2415061005
Kelas : PSTI D
Teks tersebut memberikan gambaran komprehensif mengenai filsafat, termasuk pengertian, aliran-aliran, manfaat mempelajari filsafat, serta konsep Filsafat Pancasila. Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa Yunani "Philosophia," yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Ini menunjukkan bahwa filsafat bukan hanya sekadar disiplin akademis, tetapi juga sebuah sikap hidup yang mengedepankan pencarian kebenaran dan pemahaman yang mendalam tentang dunia. Aliran-aliran filsafat seperti rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme mencerminkan beragam perspektif dalam memahami realitas dan nilai-nilai kehidupan. Masing-masing aliran ini menawarkan pendekatan unik dalam mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi, nilai, dan tujuan hidup.
Selanjutnya, manfaat mempelajari filsafat sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari filsafat, seseorang dapat melatih kemampuan berpikir logis dan kritis, yang penting untuk pengambilan keputusan yang bijaksana. Selain itu, filsafat juga mendorong individu untuk berpikir rasional dan komprehensif, sehingga dapat mencapai keseimbangan antara pertimbangan dan tindakan. Konsep Filsafat Pancasila sebagai refleksi kritis tentang dasar negara dan budaya bangsa menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dengan demikian, filsafat tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memahami dunia secara teoritis tetapi juga sebagai panduan praktis dalam menjalani kehidupan yang harmonis dan bermakna.
Filsafat Pancasila memiliki pengertian yaitu sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila sebagai sistem filsafat, yang sistem sendiri memiliki ciri yaitu suatu kesatuan unsur atau bagian, bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling berhubungan dan ketergantungan, keseluruhan yang dimaksud untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Wawasan filsafat meliputi tiga aspek penyelidikan diantaranya:
1. Ontilogis : ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
2. Epistemologis: cabang filsafat yang menyelidiki asa, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. Aksiologis: Aksiologis berasal dari kata Yunani “axios” yang aryinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran ilmu atau teori.
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, bukan hanya sekumpulan nilai semata, tetapi juga merupakan sebuah sistem filsafat yang mendalam. Filsafat Pancasila merupakan hasil renungan mendalam para pendiri bangsa terhadap permasalahan mendasar manusia dalam hubungannya dengan diri sendiri, sesama, masyarakat, bangsa, dan negara. Berikut adalah alasan mengapa pancasila dapat digunakan sebagai sistem filsfat:
- Hasil Perenungan Mendalam: Pancasila lahir dari proses berpikir kritis dan mendalam para founding fathers, yang berusaha menemukan nilai-nilai universal yang relevan dengan kondisi bangsa Indonesia.
- Sistem yang Terstruktur: Sila-sila Pancasila saling berkaitan dan membentuk suatu sistem yang utuh. Setiap sila memiliki hubungan logis dan saling melengkapi.
- Menjawab Pertanyaan Mendasar: Filsafat Pancasila berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan manusia, seperti tujuan hidup, hak dan kewajiban, serta hubungan antar manusia.
- Pandangan Hidup: Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, menjadi pedoman dalam bertindak dan mengambil keputusan.
- Dinamis dan Relevan: Filsafat Pancasila bersifat dinamis, artinya dapat terus dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai-nilai dasarnya.
aliran-aliran filsafat :
1. Berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal
2. Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi
3. Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas
4. Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.Pancasila sebagai sistem falsafat. "Sistem" memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen, Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, Saling berhubungan dan saling ketergantungan, Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem), Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
Ontologis: menurut Aristoteles adalah imu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafiska.
Epistemologis: adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas imu pengetahuan.
Aksiologis: Istiah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya niai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, imu atau teori
NPM: 2415061053
Kelas: PSTI-D
kata “filsafat” sebagai perpaduan antara cinta dan kebijaksanaan. Dalam bahasa Yunani, philosophia terdiri dari dua kata: phile yang berarti cinta yang besar atau hasrat yang tulus, dan sophia yang berarti kebijaksanaan atau kebenaran sejati. Dengan kata lain, filsafat adalah pencarian kebenaran yang penuh semangat, sebuah usaha mendalam untuk memahami kehidupan dan realitas dengan dasar kebijaksanaan. Filosofi atau filsafat ini bukan sekadar kumpulan teori, tetapi lebih seperti perjalanan panjang dan refleksi untuk memahami hakikat kehidupan dan nilai-nilai yang penting dalam hidup manusia.
Selain itu, berbagai aliran dalam filsafat mencerminkan beragam cara pandang untuk memahami hidup. Misalnya, rasionalisme menekankan pada akal sebagai alat utama dalam mencari pengetahuan. Sementara itu, materialisme melihat materi sebagai dasar segala sesuatu, dan individualisme menghargai kebebasan dan potensi individu sebagai hal yang utama. Di sisi lain, hedonisme berfokus pada pencapaian kesenangan sebagai tujuan hidup. Filsafat Pancasila dibahas sebagai refleksi kritis atas nilai-nilai Pancasila, yang tidak hanya bertujuan menjadi panduan dasar negara, tetapi juga sebagai sistem filsafat yang menyatukan berbagai aspek kehidupan sosial, kebudayaan, dan etika bangsa. Dengan pendekatan ini, Pancasila diharapkan dapat menjadi landasan yang kokoh untuk membangun identitas dan moral bangsa yang tangguh.
nama : hafni dzaki haniyah
npm : 2415061061
pengertian filsafat, pengertian menurut arti katanya kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Yunani "philosophia" terdiri dara kata "phile" yang artinya CINTA dan "sophia" yang artinya KEBIJAKSANAAN.
cinta artinya hasrat yang besar dan berkobar-kobar sedangkan kebijaksanaan adalah kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
ada beberapa aliran filsafat, yaitu berfilsafat rasionalisme yang mengedepankan akal, berfilsafat materialisme yang mengedepankan materi, berfilsafat individualisme yang mengedepankan individualitas, dan berfilsafat hedonisme yang mengedepankan kesenangan.
apabila kita mempelajari filsafat kita mendapat beberapa manfaat, yaitu : 1. Memperoleh kebenaran yang hakiki,
2. melatih kemampuan berfikir logis,
3. melatih berpikir dan bertindak bijaksana,
4. melatih berpikir rasional dan komprehensif,
5. menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis :
ontologis adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
epistemologis adalah cabang fisafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
aksiologi, Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori
M. Zinedine Zidane 2415061082 PSTI D
falsafat berasal dari Bahasa Yunani yaitu Philosophia yang terdiri dari dua kata yaitu Phile berarti cinta dan Sophia berarti kebijaksanaan. Filsafat Pancasila yaitu sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok pokok pengertian mendasar dan menyeluruh.
Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu sebagai satu kesatuan dari bagian bagian atau unsur atau elemen atau komponen yang memiliki fungsinya sendiri dan saling berhubungan juga berkegantungan yntuk mencapai tujuan Negara Indonesia.
Wawasannya meliputi bidang/aspek penyediaan :
1. Ontologis yaitu menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada keberadaan atau eksistensi dan disamaratakan artinya dengan metafisika
2. Epistemologis yaitu menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validasi ilmu pengetahuan
3. Aksiologis yaitu niat, manfaat, dan logos yang artinya pikiran ilmu atau teori
jadi, Wawasan Filsafat Pancasila meliputu sesuatu tentang keberadaan, menyelidiki asal dan syarat juga susunan dan manfaat, juga sebagai ilmu, atau pikiran mengenai cita cita bangsa Indonesia dan merupakan pedoman hidup Bangsa Indonesia
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “Philosophia” yang terdiri dari kata Phie yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan. Makna cinta yang dimaksud adalah hasrat yang besar atau yang berkobar atau yang bersungguh-sungguh. Sedangkan kebijaksanaan adalah kebenaran sejati atau yang sesungguhnya.
Filsafat memiliki beberapa aliran diantaranya : (1) berfilsafat rationalisme mengagungkan akal, (2) berfilsafat materialisme mengagungkan materi, (3) berfilsafat individualisme menganggungkan individualitas dan (4) berfilsafat hedonism mengagungkan kesenengan. Filsafat memberikan manfaat diantaranya memperoleh kebenaran yang hakiki, melatih kemampuan berpikir logis, melatih berpikir dan bertindak bijaksana, melatih berpikir rasional dan komprehensif, menyeimbangkan antara pertimbangan dan Tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, dan menghasilkan Tindakan yang bijaksana.Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan sebagai berikut : (a) Ontologis yang menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau ekistensi dan disamakan artinya dengan metafisika, (b) Epistemologis yang berarti cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode dan validitas ilmu pengetahuan, (c) Askiologis adalah istilah yang berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat dan logos yang artinya pikirian, ilmu atau teori.
Filsafat adalah ilmu yang berupaya memahami hakikat dari segala sesuatu, baik itu realitas, pengetahuan, maupun nilai-nilai. Dalam filsafat, kita mencari jawaban yang mendasar dan luas, sering kali melalui perenungan, logika, dan argumentasi kritis. Filsafat tidak hanya berfokus pada pemahaman tentang "apa" yang ada di dunia ini, tetapi juga pada "mengapa" dan "bagaimana" keberadaan itu memiliki makna. Dengan metode pemikiran yang mendalam dan kritis, filsafat mengajarkan cara memandang suatu masalah dari berbagai sudut, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif.
2. Aliran-aliran Filsafat
Terdapat berbagai aliran filsafat yang berkembang seiring dengan kemajuan pemikiran manusia. Beberapa aliran besar dalam filsafat di antaranya adalah rasionalisme, yang menekankan akal sebagai sumber utama pengetahuan; empirisme, yang percaya bahwa pengalaman inderawi adalah dasar dari semua pengetahuan; idealisme, yang melihat kenyataan sebagai konstruksi pikiran atau jiwa; serta eksistensialisme, yang fokus pada eksistensi individu dan kebebasan manusia. Setiap aliran menawarkan perspektif berbeda tentang kenyataan, kebenaran, dan eksistensi, sehingga memberikan berbagai sudut pandang yang memperkaya pemahaman kita terhadap dunia.
3. Manfaat Mempelajari Filsafat
Mempelajari filsafat memberikan banyak manfaat, terutama dalam hal pengembangan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif. Filsafat mengajarkan kita untuk tidak menerima informasi begitu saja, tetapi untuk mempertanyakan dan memahami dasar dari setiap argumen atau pandangan. Selain itu, filsafat juga membantu dalam pembentukan etika pribadi dan profesional, karena memberikan landasan untuk memahami baik dan buruk serta konsep tanggung jawab. Manfaat lainnya adalah peningkatan toleransi terhadap perbedaan pandangan, karena filsafat memperkenalkan kita pada keragaman pemikiran manusia yang kompleks dan mendalam.
4. Pengertian Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila adalah pemikiran mendalam tentang dasar negara Indonesia, yang terdiri dari lima sila yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Filsafat ini bertujuan memahami nilai-nilai dasar Pancasila sebagai prinsip etis yang melandasi kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia. Melalui filsafat Pancasila, kita dapat menelusuri makna mendasar dari setiap sila, yang kemudian diaplikasikan untuk mencapai keadilan, persatuan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat menempatkan lima silanya sebagai rangkaian nilai yang saling berkaitan dan melengkapi, membentuk kerangka pemikiran yang utuh dan harmonis. Sebagai sistem filsafat, Pancasila tidak hanya menjadi ideologi negara, tetapi juga sebagai pandangan hidup yang mampu menjawab tantangan bangsa dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia. Setiap sila di Pancasila mencerminkan nilai universal seperti kemanusiaan, keadilan, dan persatuan yang dikemas sesuai dengan kearifan lokal.
2455061010
PSTI-D
Filsafat Pancasila berfungsi sebagai landasan etika dan moral bagi masyarakat Indonesia, mencerminkan nilai-nilai yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pendekatan ontologis, filsafat ini mengajak kita untuk memahami hakikat keberadaan manusia dalam konteks sosial dan budaya yang kaya. Pancasila bukan sekadar dasar negara, tetapi juga merupakan panduan untuk mengembangkan identitas nasional yang inklusif, di mana setiap individu dihargai dan diakui keberadaannya. Dalam konteks ini, pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dapat membantu masyarakat untuk berinteraksi dengan lebih harmonis, meskipun dalam keberagaman yang ada. Hal ini penting untuk menciptakan rasa persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan, sehingga tercipta stabilitas sosial yang mendukung pembangunan bangsa.
Di sisi lain, aspek epistemologis dari filsafat Pancasila mendorong masyarakat untuk berpikir kritis dan reflektif terhadap pengetahuan yang dimiliki. Dengan menyelidiki asal dan validitas pengetahuan, individu didorong untuk tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga aktif mengevaluasi dan mengaitkannya dengan nilai-nilai Pancasila. Proses ini penting untuk membangun kesadaran kolektif yang berlandaskan pada kebenaran dan keadilan, serta untuk menghindari manipulasi informasi yang dapat merugikan masyarakat. Dengan demikian, filsafat Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai panduan moral, tetapi juga sebagai alat untuk meningkatkan kecerdasan sosial dan politik masyarakat, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kemajuan dan kesejahteraan bangsa secara keseluruhan.
Terdapat beberapa aliran filsafat, antara lain: rasionalisme yang menekankan pentingnya akal, materialisme yang mengutamakan materi, individualisme yang menghargai individualitas, dan hedonisme yang mengejar kesenangan.
Mempelajari filsafat menawarkan berbagai manfaat, seperti: 1. Menggapai kebenaran hakiki, 2. Melatih kemampuan berpikir logis, 3. Mengembangkan cara berpikir dan bertindak bijaksana, 4. Melatih pemikiran rasional dan komprehensif, serta 5. Menyeimbangkan pertimbangan dan tindakan untuk mencapai keselarasan hidup, yang pada akhirnya menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Filsafat Pancasila dapat dipahami sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa, dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan menyeluruh.
Wawasan filsafat mencakup penyelidikan dalam tiga bidang: Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ontologis adalah ilmu yang mempelajari hakikat sesuatu, termasuk keberadaan atau eksistensi, yang sejalan dengan metafisika. Epistemologis merupakan cabang filsafat yang mengkaji asal, syarat, struktur, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Aksiologi berasal dari kata Yunani "axios" yang berarti nilai dan "logos" yang berarti pemikiran, ilmu, atau teori.
NPM : 2415061010
Kelas : PSTI C
Pancasila dapat dipahami sebagai sistem filsafat yang mencerminkan kebenaran sejati dan menjadi dasar bagi kebijakan negara. Dalam konteks ini, Pancasila mengintegrasikan berbagai aliran filsafat, mulai dari rasionalisme yang mengedepankan akal, materialisme yang menekankan individualitas, hingga hedonisme yang menjunjung kesenangan. Masing-masing aliran ini memberikan perspektif yang berbeda terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya sekadar ideologi, tetapi juga sebagai kerangka pemikiran yang holistik, yang mampu menyatukan berbagai elemen dalam masyarakat yang majemuk.
Filsafat, yang berasal dari kata Yunani "philosophia" yang berarti cinta kebijaksanaan, adalah studi mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan fundamental mengenai eksistensi, moralitas, dan tujuan hidup manusia. Filsafat mengusung berbagai aliran pemikiran yang memberikan pandangan yang berbeda-beda. Misalnya, rasionalisme mengutamakan akal sebagai sumber utama kebenaran; materialisme fokus pada materi sebagai landasan realitas; individualisme menekankan peran penting individu; dan hedonisme memandang kesenangan sebagai tujuan hidup. Dengan mempelajari filsafat, seseorang dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis, bijaksana, dan kritis, serta menemukan keseimbangan dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
Filsafat Pancasila, sebagai landasan pemikiran yang menjadi dasar negara Indonesia, mengajak kita untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila secara mendalam. Sebagai sistem filsafat, Pancasila mencakup beberapa aspek yang saling terkait dan berfungsi bersama dalam membentuk arah dan tujuan bangsa. Aspek-aspek tersebut meliputi wawasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis; aspek ontologis membahas hakikat keberadaan, epistemologis mengeksplorasi asal usul dan validitas pengetahuan, sedangkan aksiologis menilai nilai serta manfaat tindakan dalam kehidupan. Dengan pemahaman menyeluruh ini, diharapkan masyarakat mampu menghargai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat harmoni sosial, serta mewujudkan budaya bangsa yang berkarakter.
Filsafat Pancasila didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Konsep sistem dalam filsafat menunjukkan bahwa bagian-bagian dalam suatu sistem saling terkait untuk mencapai tujuan tertentu, serta menekankan pentingnya penyelidikan ontologis, epistemologis, dan aksiologis dalam memahami keberadaan, pengetahuan, dan nilai-nilai dalam hidup.
- Ontologis adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
- Epistemologis adalah cabang fisafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
- Aksiologis berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, atau teori
Npm: 2415061067
Filsafat adalah kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran, dan bahasa. Filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan. Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan menggunakan akal budi mengenai sebab, asas hukum dan sebagainya. Filsafat juga dimaknai sebagai ilmu tentang kehidupan dan manusia secara kritis. Filsafat bersifat radikal, artinya permasalahan yang dikaji, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan bersifat mendalam sampai ke akar-akarnya. Filsafat dapat dibagi menjadi beberapa sub-bidang utama, antara lain metafisika, epistemologi, etika, estetika, filsafat politik, logika, filsafat ilmu, dan sejarah filsafat barat.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
Ontologis: Menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas hakikat atau teori pengetahuan. Hal ini berkaitan dengan landasan dan batasan pengetahuan, dan bagaimana pengetahuan diperoleh, dibenarkan, dan dievaluasi.
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari kajian nilai-nilai dan prinsip-prinsip kehidupan dari sudut pandang filsafat. Hal ini berkaitan dengan sifat dan klasifikasi nilai, dan hal-hal apa saja yang memiliki nilai. Aksiologi juga prihatin dengan bagaimana manusia menggunakan pengetahuannya dan kaitannya dengan prinsip moral.
Dengan Mempelajari filsafat, seseorang dapat melatih berpikir dan bertinfak bijaksana, melatih berpikir rasional dan komprehensif, melatih kemampuan berfikir logis, dan menyeimbangkan antara pertimbangan dan Tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup menghasilkan Tindakan yang bijaksana.
Wawasan filsafat mengandung tiga aspek yaitu antologis, epistemologis, dan aksiologis:
• Antologis, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika,
• Epistemologi, adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan metode, dan validasi ilmu pengetahuan.
• Aksiologis, istilah aksiologis berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
NPM : 2415061039
Kelas : PSTI-D
Pengertian filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat dasar dari kehidupan, realitas, pengetahuan, dan eksistensi. Beberapa aliran filsafat utama mencakup idealisme, realisme, rasionalisme, empirisme, dan eksistensialisme, yang masing-masing memberikan pandangan berbeda mengenai dunia dan manusia.
Mempelajari filsafat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif, serta membantu dalam memahami masalah-masalah kompleks. Filsafat Pancasila adalah cara pandang yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.Pancasila sebagai sistem filsafat berfungsi sebagai pedoman etika dan moral yang komprehensif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Filsafat, yang berasal dari istilah Yunani "Philosophia," terdiri dari dua elemen: Philein (cinta) dan Sophia (kebijaksanaan). Dalam konteks ini, cinta menggambarkan hasrat mendalam atau keinginan yang kuat, sedangkan kebijaksanaan merujuk pada pencarian kebenaran sejati.
Aliran-Aliran Filsafat:
Terdapat beberapa aliran utama dalam filsafat, antara lain:
- Rationalisme : Menekankan pentingnya akal dalam memperoleh pengetahuan.
- Materialisme : Mengutamakan materi sebagai pusat dari segala hal.
- Individualisme : Memprioritaskan individualitas dan hak-hak pribadi.
- Hedonisme : Menyatakan bahwa kesenangan adalah tujuan utama dalam hidup.
Manfaat Filsafat :
Filsafat memberikan berbagai manfaat, di antaranya:
- Mencapai kebenaran yang hakiki.
- Melatih kemampuan berpikir logis dan kritis.
- Mendorong tindakan bijaksana dan rasional.
- Menciptakan keseimbangan antara pertimbangan dan tindakan untuk mencapai harmoni dalam hidup.
Filsafat Pancasila :
Filsafat Pancasila merupakan analisis kritis dan rasional mengenai Pancasila sebagai dasar negara serta realitas budaya bangsa. Tujuannya adalah untuk memahami pokok-pokok pengertian Pancasila secara mendalam dan menyeluruh.
Struktur Filsafat Pancasila :
Sebagai suatu sistem, Pancasila terdiri dari berbagai bagian atau elemen yang memiliki fungsi masing-masing. Semua elemen ini saling terhubung dan bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks yang kompleks.
Wawasan filsafat mencakup beberapa bidang penyelidikan, yaitu:
1. Ontologis: Menyelidiki hakikat keberadaan atau eksistensi sesuatu, sering kali disamakan dengan metafisika menurut Aristoteles.
2. Epistemologis: Mengkaji asal, syarat, struktur, metode, dan validitas pengetahuan.
3. Aksiologis: Berasal dari kata Yunani axios (nilai) dan logos (ilmu), berkaitan dengan nilai-nilai dan manfaat dalam pemikiran.
Dengan memahami berbagai aspek ini, kita dapat melihat kedalaman filsafat dalam menjelaskan fenomena kehidupan dan realitas yang ada di sekitar kita.
NPM : 2415061016
Kelas : PSTI D
Video ini menjelaskan dasar-dasar filsafat, termasuk pengertian, aliran, manfaat mempelajari filsafat, dan konsep Filsafat Pancasila. Filsafat, yang berasal dari bahasa Yunani philosophia atau "cinta kebijaksanaan," tidak hanya menjadi disiplin ilmu, tetapi juga sikap hidup untuk mencari kebenaran dan pemahaman mendalam tentang dunia. Berbagai aliran filsafat, seperti rasionalisme, materialisme, individualisme, dan hedonisme, menawarkan pandangan berbeda dalam memahami realitas dan nilai-nilai hidup, serta memberikan perspektif unik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai eksistensi, nilai, dan tujuan hidup.
Dengan filsafat, seseorang dapat melatih pola pikir logis dan kritis yang berguna dalam pengambilan keputusan. Filsafat juga mendorong pemikiran rasional dan menyeluruh untuk keseimbangan antara pemikiran dan tindakan. Filsafat Pancasila sendiri sebagai landasan negara menegaskan pentingnya pemahaman mendalam atas nilai-nilai Pancasila. Jadi, filsafat berfungsi sebagai panduan dalam memahami dunia secara teori sekaligus membantu menjalani hidup yang bermakna.
Re: Analisis Video Pembelajaran
NPM : 2415061121
Kelas : PSTI C
Kata filsafat berasal dari Bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile yang artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Cinta yang memilki arti Hasrat yang besar, berkobar-kobar dan bersungguh-sungguh dan Kebijaksanaan yang berarti Kebenaran sejati atau Kebenaran yang sesungguhnya.
Ada beberapa aliran dalam filsafat yaitu Berfilsafat Rasionalisme mengagungkan akal, Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi, Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualisme, Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan.
Terdapat beberapa manfaat mempelajari filsafat, yaitu Memperoleh kebenaran yang hakiki, Melatih kemampuan berfikir logis, Melatih berpikir dan bertindak bijaksana, Melatih berpikir rasional dan komprehensif, Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
FIlsafat pancasila berarti refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila sebagai sistem filsafat, dimana sistem berarti sebagai satu kesatuan bagian/ unsur/ elemen/ komponen yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling berhubungan dan saling ketergantungan untuk mencapau tujuan tertentu di dalam lingkungan yang kompleks.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan terbagi menjadi :
(1) Ontologis yang menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau ekistensi dan disamakan artinya dengan metafisika, (2) Epistemologis yang berarti cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode dan validitas ilmu pengetahuan, (3) Askiologis adalah istilah yang berasal dari kata Yunani Axios yang artinya nilai, manfaat dan logos yang artinya pikirian, ilmu atau teori.
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani "Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Aliran-aliran filsafat antara lain : berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal, berfilsafat Materialisme mengagungkan materi, berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas, berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan. Manfaat yang kita dapatkan dari belajar ilmu filsafat, yaitu: memperoleh kebenaran yang hakiki,Melatih kemampuan berfikir logis,Melatih berpikir dan bertindak bijaksana,Melatih berpikir rasional dan komprehensif, Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
NPM : 2455061001
Kelas : PSTI D
Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani "Philosophia," yang berarti cinta kebijaksanaan. Ini adalah usaha memahami pertanyaan mendasar tentang eksistensi, pengetahuan, dan nilai.
Aliran-Aliran Filsafat
- Rasionalisme: Mengutamakan akal sebagai sumber pengetahuan.
- Materialisme: Menekankan materi dalam memahami kenyataan.
Individualisme: Menghargai hak dan kebebasan individu.
- Hedonisme: Mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit.
- Memperoleh kebenaran hakiki.
- Melatih berpikir logis.
- Mengembangkan kebijaksanaan.
- Mendorong berpikir rasional.
- Menyeimbangkan pertimbangan dan tindakan.
Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis tentang Pancasila sebagai dasar negara, bertujuan memahami pokok-pokok pengertiannya secara mendalam.
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila memiliki bagian-bagian yang saling terkait dan berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks lingkungan yang kompleks.
Wawasan Filsafat
Mencakup aspek:
- Ontologis: Hakikat keberadaan.
- Epistemologis: Validitas ilmu pengetahuan.
- Aksiologis: Nilai dan manfaat.
Pendidikan filsafat membantu pemahaman lebih dalam tentang dasar-dasar pemikiran dan nilai-nilai kehidupan.
Aliran-aliran Filsafat
1.) Berfilsafat rationalisme mengagungkan akal
2.) Berfilsafat materialisme mengagungkan materi
3.) Berfilsafat individualisme mengagungkan individualitas
4.) Befilsafat hedonisme mengagungkan kesenangan
Manfaat Mempelajari Filsafat
1.) Memperoleh kebenaran yang hakiki
2.) Melatih kemampuan berfikir logis
3.) Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4.) Melatih berpikir rasional dan komprehensif
5.) Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, menghasilkan tindakan yang bijaksana
Pengertian Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh
Pancasila sebagai sistem filsafat
Sistem memiliki ciri-ciri sebagai kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen, bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling berhubungan dan saling ketergantungan, keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem), terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
Wawasan Filsafat
Ontologis : ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika
Epistemologis : cabang filsafat yang menyeldiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan
Aksiologis : istilah aksiologis berasal dari kata Yunani, axioa berarti nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu, atau teori
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani "Philosophia" terdiri dari kata Phile artinya Cinta yang bermakna bersungguh-sungguh dan Sophia artinya Kebijaksanaan yang bermakna kebenaran sejati. Terdapat beberapa aliran dalam filsafat yang pertama aliranRationalisme (mengagungkan akal),"Materialisme" (mengagungkan materi),"Individualisme" (mengagungkan individualitas), "Hedonisme" (mengagungkan kesenangan).
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari mempelajari ilmu filsafat. Ilmu filsafat melatih kita berfikir secara logis, rasional, komprehensif dan bertindak bijaksana.
Pengertian Filsafat Pancasila yaitu sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Sistem memiliki arti Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen, Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, Saling berhubungan dan saing ketergantungan, Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem), Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. Jadi, Pancasila memiliki sistem nilai yang didapat dari pengertian nilai-nilai dasar luhur kebudayaan bangsa Indonesia. Dari unsur-unsur kebudayaan tersebut berakar dan mengalir sehingga membuat secara keseluruhan menjadi terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan:
1. Ontologis. menurut Aristoteles adalah imu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafiska.
2. Epistemologis. Cabang filsafat yang menyelidiki asal syarat, susunan, metode, dan validitas imu pengetahuan.
3. Aksiologs. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nila, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, imu atau teori.
Pengertian menurut arti dalam Bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari phile artinya cinta dan Sophia artinya kebijaksanaan. Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila sebagai system filsafat
“system” memiliki ciri-ciri yaitu suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
Aliran-aliran filsafat
1. Berfilsafat rationalisme mengagungkan akal
2. Bersifat materialisme mengagungkan materi
3. Bersifat individualisme mengagungkan individualitas
4. Bersifat hedonism mengagungkan kesenangan
Manfaat mempelajari filsafat
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki
2. Melatih kemampuan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan Tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, Menghasilkan Tindakan yang bijaksana
Wawasan mengenai aspek penyelidikan
1. Ontology = ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika
2. Epistemologis = cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. Aksiologis = nilai, manfaat pikiran, ilmu atau teori
Filsafat berasal dari Bahasa Yunani “philosophia” terdiri dari kata Phile artinya cinta dan Sophia artinya kebijaksanaan. Cinta artinya Hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar dan atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati, atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian yang mendasar dan menyeluruh.
Filsafat Pancasila :
adalah sistem pemikiran yang berlandaskan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ia berfungsi sebagai panduan etika, moral, dan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Filsafat ini menekankan pentingnya nilai-nilai seperti:
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghargai martabat setiap individu.
Persatuan Indonesia: Memperkuat semangat persatuan di tengah keberagaman.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mendorong pemerataan kesejahteraan dan keadilan.
Filsafat Pancasila bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan harmonis, serta menjadi landasan bagi pembangunan sosial, politik, dan budaya di Indonesia.
Manfaat Filsafat :
Dengan memahami dan mempelajari filsafat mengembangkan pemikiran kritis, pemahaman diri, kemampuan komunikasi, kesadaran sosial, perspektif yang luas, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan ketahanan mental, sehingga menjadikan kita pemikir yang lebih baik dan individu yang lebih reflektif.
Wawasan filsafat mencakup tiga aspek penyelidikan. Pertama, aspek ontologis yang menyelidiki hakikat dan eksistensi. Kedua, aspek epistemologis yang mempelajari dasar dan validitas ilmu pengetahuan. Ketiga, aspek aksiologis yang berkaitan dengan nilai dan manfaat. Ketiga aspek ini membantu memahami lebih dalam tentang hakikat kehidupan dan pandangan dunia yang diusung oleh filsafat.
Memahami filsafat memberikan banyak manfaat. Melalui filsafat, seseorang dapat memperdalam pengetahuan tentang kebenaran yang hakiki dan melatih kemampuan berpikir logis. Filsafat juga membantu seseorang mengembangkan kebijaksanaan dalam berpikir dan bertindak, serta mendorong pemikiran yang rasional dan komprehensif. Pada akhirnya, pemahaman ini mengarah pada keseimbangan antara pertimbangan dan tindakan, menghasilkan keputusan yang bijaksana dan selaras dengan kehidupan.
Dalam konteks Indonesia, filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis yang menyeluruh dan rasional tentang Pancasila, yang dipandang tidak hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai cerminan dari kenyataan budaya bangsa. Sebagai sistem filsafat, Pancasila berfungsi sebagai kerangka yang menghubungkan berbagai komponen nilai dan norma, semua diarahkan pada pencapaian tujuan bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dan keberagaman budaya.
Kajian filsafat dalam Pancasila mencakup tiga aspek utama, yang saling melengkapi dan memperdalam pemahaman atas nilai-nilai yang ada:
1. Aspek Ontologis, yang menyoroti hakikat keberadaan dari nilai-nilai Pancasila, mencerminkan pandangan bangsa Indonesia terhadap makna kehidupan dan kemanusiaan.
2. Aspek Epistemologis, yang mengeksplorasi sumber dan susunan pengetahuan yang terdapat dalam Pancasila, termasuk metode untuk memahami dan menerapkan nilai-nilainya. Dalam aspek ini, Pancasila dipandang sebagai sumber pengetahuan yang memandu perilaku masyarakat Indonesia.
3. Aspek Aksiologis, yang berkaitan dengan nilai dan manfaat dari tindakan, mengarahkan bangsa Indonesia untuk bertindak sesuai prinsip keadilan sosial, kemanusiaan, dan gotong royong, sehingga menciptakan keselarasan dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai sistem filsafat, Pancasila tidak hanya mendasari kehidupan berbangsa, tetapi juga mengatur nilai-nilai budaya, politik, dan sosial, dan memastikan agar tindakan-tindakan masyarakat dan pemerintahan selaras dengan prinsip dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Nama: Jihan Fatimah Az Zahra
NPM: 2415061027
Kelas: PSTI C
---------
Filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani yaitu "Philosophia" yang terdiri dari kata "Phile" berarti Cinta dan "Sophia" artinya Kebijasanaan. Cinta sendiri yang artinya hasrat yang besar dan bersungguh-sungguh, kemudian kebijaksanaan yang berarti kebenaran yang sesungguhnya.
Dalam filsafat terdapat aliran-aliran didalamnya, seperti berfilsafat rasionalisme mengagungkan akal, berfilsafat materialisme mengagungkan materi, berfilsafat individualisme mengagungkan individualitas, dan yang terakhir berfilsafat hedonisme mengagungkan kesenangan. Ada beberapa manfaat saat kita mempelajari filsafat, yang pertama kita memperoleh kebenaran yang hakiki, melatih kemampuan berfikir logis dan rasional, bertindak bijaksana, menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga nantinya akan diperoleh keselarasan hidup, serta menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Filsafat Pancasila didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu yang pertama suatu kesatuan bagian-bagian komponen, dimana bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, yang sebenarnya saling berhubungan dan saling ketergantungan, keseluruhannya yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Kemudian terdapat wawasan filsafat yang meliputi aspek berikut ini, yang pertama Ontologis yang merupakan ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang adanya sesuatu, keberadaan atau eksistensi. Kemudian ada Epistemologis yang merupakan cabang filsafat berhubungan tentang penyelidikan seperti asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Dan terakhir Aksiologis, yang berhubungan dengan nilai, manfaat, pikiran, ilmu dan teori.
Nama : Pandu Sahala Sitanggang
NPM : 2415061089
kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani "Philosophia" terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar, dan atau yang sungguh-sungguh.Kebijaksan. artinya, Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
aliran-aliran filsafat :
1. Berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal
2. Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi
3. Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas
4. Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan
Filsafat Pancasila secara ringkas dapat diartikan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa, dengan tujuan untuk memahami pokok-pokok pengertian yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. "Sistem" memiliki ciri-ciri berikut:
Kesatuan dari bagian-bagian/unsur/elemen/komponen, Setiap bagian memiliki fungsi masing-masing, Saling berhubungan dan bergantung satu sama lain, Keseluruhannya bertujuan untuk mencapai maksud tertentu (tujuan sistem), dan berlangsung dalam lingkungan yang kompleks.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
Ontologis: menurut Aristoteles adalah imu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafiska.
Epistemologis: adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas imu pengetahuan.
Aksiologis: Istiah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya niai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, imu atau teori
Filsafat pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai segleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian yang mendasar dan menyeluruh.
Wawasan filsaaft meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis: menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat suatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika, Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan, Aksiologis: istilah aksiologi berasal dari kata yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya, ilmu atau teori.
NPM : 2415061056
Kelas : PSTI D
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Kata Filsafat dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang terdiri dari kata Phile artinya Cinta (hasrat yang besar, atau yang berkobar-kobar, dan atau yang sungguh-sungguh) dan Sophia artinya Kebijaksanaan (kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya). Dari definisi tersebut, Filsafat Pancasila dapat diartikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen. Bagian-bagian tersebut saling berhubungan dan saling ketergantungan. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapau tujuan tertentu (tujuan sistem) dan terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis.
- Ontologis : ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang keberadaan/eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
- Epistemologis : menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
- Aksiologis : berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
Selanjutnya adalah Filsafat Pancasila, dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan meyeluruh. Pancasila sebagai sistem filsafat di mana sistem memiliki ciri-ciri antara lain memberi suatu kesatuan bagian-bagian, unsur, elemen, dan komponen. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling berhubungan dan ketergantungan. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem). Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Menurut Aristoteles, Ontologis adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengwn metafisika. Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Terakhir, Aksiologis ialah nilai atau manfaat dari pikiran, ilmu, ataupun teori.
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani "Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Cinta artinya hasrat yang besar, atau yang berkobar-kobar, dan atau yang sungguh-sungguh sedangkan kebijakan artinya kebenaran sejati, atau kebeneran yang sesungguhnya.
2. ALIRAN - ALIRAN FILSAFAT :
1. Berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal.
2. Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi.
3. Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas.
4. Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan.
3. MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT:
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki.
2. Melatih kemampuan berfikir logis.
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana.
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif.
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
4. PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
5. PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
"Sistem" memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen,
bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling berhubungan dan saling ketergantungan, keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem), terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Filsafat Pancasila sebagai refleksi kritis terhadap dasar negara Indonesia mengajak kita untuk menggali secara mendalam nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sebagai sebuah sistem filsafat, Pancasila terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait dan berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks budaya bangsa. Wawasan filsafat ini mencakup aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis; ontologis membahas tentang hakikat keberadaan, epistemologis menyelidiki asal serta validitas pengetahuan, sementara aksiologis mengevaluasi nilai dan manfaat dari tindakan. Dengan pemahaman ini, masyarakat diharapkan dapat menghargai dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Filsafat Pancasila merupakan perwujudan filsafat dalam konteks bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya sekedar dasar negara, tetapi juga merupakan sistem filsafat yang utuh. Sebagai sistem filsafat, Pancasila memiliki ciri-ciri koherensi, keterpaduan, dan nilai-nilai universal. Filsafat Pancasila menggabungkan aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Aspek ontologi berkaitan dengan hakikat manusia dan bangsa Indonesia, epistemologi menyangkut cara manusia Indonesia memperoleh pengetahuan, sementara aksiologi menyangkut nilai-nilai yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, Filsafat Pancasila menjadi pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam membangun kehidupan yang bermartabat, adil, dan makmur.
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filsafat juga dapat diartikan sebagai:
- Suatu sikap tentang hidup dan alam semesta.
- Suatu metode berpikir reflektif dan penelitian penalaran.
- Suatu perangkat masalah-masalah.
- Seperangkat teori dan sistem berpikir.
Kata "filsafat" berasal dari bahasa Yunani, "philosophia," yang merupakan kata majemuk dari "philia" (persahabatan, cinta) dan "sophia" (kebijaksanaan). Artinya, filsafat secara harafiah berarti "pencinta kebijaksanaan."
Pancasila dapat ditelaah dari tiga sudut pandang filsafat:
- Ontologis: Berisi ajaran dan nilai luhur tentang penghormatan terhadap kemanusiaan.
- Epistemologis: Memberikan sumber pengetahuan dan konsep nasionalisme.
- Aksiomatik: Berkontribusi pada nilai-nilai kebermaknaan kehidupan manusia, khususnya mengenai keadilan sosial.
Manfaat Filsafat
Filsafat berguna untuk membebaskan manusia dari cara berpikir yang mistis dan membimbing mereka untuk selalu berpikir secara rasional. Manfaat lain dari belajar filsafat adalah berkaitan dengan metodologi.
Filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “Philosophia” terdiri dari kata Phile dan Sophia yang artinya cinta dan kebijaksanaan. Cinta artinya kemauan yang besar, berkobar-kobar, dan yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati, atau kebenaran yang sesungguhnya. Dalam filsafat, terdapat beberapa aliran, yaitu berfilsafat Rasionalisme yang menekankan pada akal, materialism yang menekankan pada nilai materi, Individualisme yang menekankan nilai Individualitas, serta Hedonisme yang menekankan pada nilai kesenangan.
Dalam mempelajari filsafat, kita juga mendapatkan banyak manfaat, yaitu filsafat membantu seseorang memperoleh pemahaman akan kebenaran yang hakiki, mendorong seseorang untuk berpikir secara mendalam dan logis sehingga mengembangkan pola berpikir kritis. Filsafat juga melatih orang untuk bertindak dan berpikir dengan bijaksana, yakni mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil Keputusan. Filsafat melatih untuk berpikir secara rasional (masuk akal) dan komprehensif (melihat secara menyeluruh). Filsafat menyeimbangkan pemikiran dan Tindakan sehingga seseorang bisa melakukan tindakan yang bijak dan bermanfaat.
Filsafat Pancasila merupakan kajian
kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan
cerminan budaya bangsa, serta berfungsi untuk memahami makna dan dasar dari
setiap sila Pancasila, sehingga dapat diterapkan sebagai panduan bernegara dan
bermasyarakat. Bidang kajian filsafat yaitu ontology (keberadaan
atau eksistensi), epistemologi (asal, syarat, susunan, metode, serta validitas
ilmu pengetahuan), dan aksiologi (pikiran, ilmu atau teori).
Filsafat Pancasila dapat dipahami sebagai refleksi kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan menggali maknanya secara mendasar dan menyeluruh. Sebagai sebuah sistem, Pancasila memiliki ciri-ciri seperti kesatuan yang terdiri dari berbagai elemen dengan fungsi masing-masing, yang saling terkait dan bergantung untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks. Dalam filsafat, penyelidikan meliputi aspek Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. Ontologi menurut Aristoteles adalah ilmu yang mengkaji hakikat "ada" atau keberadaan, dan sering diidentikkan dengan metafisika. Epistemologi, di sisi lain, mengkaji asal, struktur, metode, dan validitas pengetahuan.
(1) berfilsafat rationalisme mengagungkan akal
(2) berfilsafat materialisme mengagungkan materi
(3) berfilsafat individualisme menganggungkan individualitas
(4) berfilsafat hedonism mengagungkan kesenangan.
Filsafat memberikan manfaat diantaranya memperoleh kebenaran yang hakiki, melatih kemampuan berpikir logis, melatih berpikir dan bertindak bijaksana, melatih berpikir rasional dan komprehensif, menyeimbangkan antara pertimbangan dan Tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, dan menghasilkan tindakan yang bijaksana. Filsafat Pancasila, sebagai landasan pemikiran yang menjadi dasar negara Indonesia, mengajak kita untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila secara mendalam. Sebagai sistem filsafat, Pancasila mencakup beberapa aspek yang saling terkait dan berfungsi bersama dalam membentuk arah dan tujuan bangsa. Aspek-aspek tersebut meliputi wawasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis; aspek ontologis membahas hakikat keberadaan, epistemologis mengeksplorasi asal usul dan validitas pengetahuan, sedangkan aksiologis menilai nilai serta manfaat tindakan dalam kehidupan. Dengan pemahaman menyeluruh ini, diharapkan masyarakat mampu menghargai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat harmoni sosial, serta mewujudkan budaya bangsa yang berkarakter.
Pengertian Filsafat:
Filsafat berasal dari kata Yunani "Philosophia," terdiri dari "Phile" (cinta) dan "Sophia" (kebijaksanaan). Kebijaksanaan mengacu pada kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
Aliran-Aliran Filsafat:
Rasionalisme: Mengutamakan akal.
Materialisme: Mengutamakan materi.
Individualisme: Mengutamakan individu.
Hedonisme: Mengutamakan kesenangan.
Manfaat Mempelajari Filsafat:
Memperoleh kebenaran hakiki.
Melatih berpikir logis dan bijaksana.
Berpikir rasional dan komprehensif.
Menyeimbangkan pertimbangan dan tindakan.
Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Filsafat Pancasila:
Didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah kesatuan dari bagian-bagian yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Aspek Filsafat:
Ontologi: Mempelajari hakikat keberadaan atau eksistensi.
Epistemologi: Mempelajari asal dan validitas ilmu pengetahuan.
Aksiologi: Mempelajari nilai, manfaat, dan teori.
NPM : 2415061031
Kelas : PSTI-D
Filsafat dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani, "philosophia", yang terdiri dari dua kata: "philo" yang berarti cinta dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat dapat diartikan sebagai cinta akan kebijaksanaan. Dalam konteks ini, "cinta" mencerminkan hasrat yang besar dan serius, sementara "kebijaksanaan" merujuk pada kebenaran sejati.
Aliran-aliran Filsafat
1. Rasionalisme: Mengutamakan akal dan penalaran sebagai sumber utama pengetahuan.
2. Materialisme: Menekankan pentingnya materi dan dunia fisik sebagai realitas utama.
3. Individualisme: Menghargai kebebasan dan individualitas sebagai nilai yang penting.
4. Hedonisme: Mengedepankan pencarian kesenangan dan kebahagiaan sebagai tujuan hidup.
Manfaat Mempelajari Filsafat
1. Mendapatkan Kebenaran Hakiki: Filsafat membantu individu mencari kebenaran yang mendasar.
2. Melatih Kemampuan Berpikir Logis: Mempelajari filsafat meningkatkan kemampuan analisis dan logika.
3. Berpikir dan Bertindak Bijaksana: Filsafat mendorong refleksi dan tindakan yang bijaksana.
4. Peningkatan Rasionalitas: Filsafat mengajarkan cara berpikir rasional dan pertimbangan dalam tindakan, menciptakan keselarasan hidup.
Pengertian Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan realitas budaya bangsa. Tujuannya adalah untuk memahami pokok-pokok pengertian Pancasila secara mendasar dan menyeluruh.
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Sebagai sistem, Pancasila memiliki ciri-ciri:
- Kesatuan: Terdiri dari bagian-bagian atau elemen yang saling berhubungan.
- Fungsi Masing-Masing: Setiap bagian memiliki fungsi sendiri-sendiri namun saling ketergantungan.
- Tujuan Tertentu: Seluruh bagian bertujuan mencapai sesuatu yang lebih besar dalam lingkungan yang kompleks.
Wawasan Filsafat
Pendidikan filsafat mencakup tiga aspek penyelidikan:
1. Ontologis: Menyelidiki hakikat eksistensi atau keberadaan. Dalam pandangan Aristoteles, ini berkaitan dengan metafisika.
2. Epistemologis: Meneliti asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Ini berfokus pada bagaimana kita mengetahui apa yang kita ketahui.
3. Aksiologis: Berasal dari kata Yunani "axios" yang berarti nilai, menyelidiki nilai dan manfaat dari suatu pemikiran, ilmu, atau teori.
Analisis
Video ini menyajikan pengertian filsafat secara menyeluruh, merinci aliran-aliran yang ada, serta manfaat mempelajari filsafat. Pendekatan terhadap Pancasila sebagai sistem filsafat menunjukkan pemahaman yang lebih dalam mengenai dasar negara Indonesia dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Mempelajari filsafat, termasuk filsafat Pancasila, tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan pemikiran kritis, tetapi juga untuk memperkaya pemahaman individu tentang nilai-nilai yang membentuk masyarakat. Hal ini penting dalam konteks Indonesia yang multikultural, di mana pemahaman terhadap nilai-nilai universal dapat membantu menciptakan kesatuan dan harmoni dalam keragaman.
Re: Analisis Video Pembelajaran
Mempelajari filsafat memiliki banyak manfaat penting. Pertama, filsafat membantu kita memperoleh kebenaran yang hakiki, sehingga kita dapat memahami realitas dengan lebih baik. Selain itu, belajar filsafat melatih kita untuk berpikir logis dan kritis, yang sangat berguna dalam menghadapi berbagai masalah. Filsafat juga mengajarkan kita untuk berpikir dan bertindak bijaksana, serta menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan.
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan budaya bangsa. Pancasila sebagai sistem filosofi memiliki ciri-ciri tertentu, seperti kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan dan memiliki fungsi masing-masing untuk mencapai tujuan tertentu.Selain itu, terdapat berbagai aliran filsafat, seperti rasionalisme yang mengagungkan akal, materialisme yang menekankan materi, individualisme yang menghargai individualitas, dan hedonisme yang mengutamakan kesenangan.
NPM :2415061095
Kelas : PSTI -C
Filsafat dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Yunani "Philosophia" yang terdiri dari dua kata: "Phile" yang berarti cinta dan "Sophia" yang berarti kebijaksanaan. Cinta di sini merujuk pada hasrat besar atau keinginan yang mendalam, sedangkan kebijaksanaan berarti kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya.
Aliran-aliran Filsafat
Rasionalisme: Mengutamakan akal sebagai sumber pengetahuan.
-Materialisme: Menganggap materi sebagai satu-satunya realitas.
-Individualisme: Mengutamakan kepentingan dan kebebasan individu.
-Hedonisme: Menganggap kesenangan sebagai tujuan utama hidup.
Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Sistem memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-Merupakan kesatuan dari beberapa bagian atau komponen.
-Setiap bagian memiliki fungsi masing-masing.
-Bagian-bagian tersebut saling berhubungan dan bergantung satu sama lain.
-Keseluruhan bagian dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.
-Beroperasi dalam lingkungan yang kompleks.
Wawasan Filsafat
Filsafat mencakup tiga bidang utama penyelidikan:
Ontologi: Menurut Aristoteles, ontologi adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau eksistensi, sering disamakan dengan metafisika.
Epistemologi: Cabang filsafat yang mempelajari asal, syarat, metode, dan validitas pengetahuan.
Aksiologi: Istilah ini berasal dari kata Yunani "axios" (nilai, manfaat) dan "logos" (pemikiran, ilmu). Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari nilai-nilai, termasuk etika dan estetika.
Filsafat, dengan berbagai aliran dan pendekatannya, berusaha untuk memahami dasar-dasar pemikiran manusia dan menjawab pertanyaan mendasar tentang kehidupan, pengetahuan, dan nilai-nilai. Filsafat Pancasila, khususnya, menjadi landasan penting bagi bangsa Indonesia dalam merumuskan identitas dan tujuan nasional.
aliran filsafat yakni;
berfilsafat rationalisme mengagungkan akal.
berfilsafat materialisme mengagungkan materi
berfilsafat individualisme mengagungkan individualitas
berfilsafat hedonisme mengagungkan kesenangan.
Filsafat Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa. Pancasila sebagai system Filsafat juga memiliki unsur yang saling berhubungan dan saling bergantung terhadap Keseluruhan untuk mencapai suatu tujuan. wawasan Filsafat ontologis merupakan ilmu yang menyelidiki hakikat atau suatu keberhasilan. sedangkan epistermologis merupakan suatu metode dan validitas ilmu pengetahuan, dan aksoiogis merupakan manfaat, nilai, fikiran dan ilmu
Pancasila sebagai sistem filsafat sistem memiliki ciri-ciri sebagai berikut : suatu kesatuan bagian-bagian atau unsur atau elemen atau komponen, bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri saling berhubungan dan saling ketergantungan, keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu ( tujuan sistem), terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan antologis, epistemologis dan aksiologis.
1. Antiologis: menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
2. Epistemologis: adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
3. Aksiologis: istilah aksiologis berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani "Philosophia" yang berarti cinta dan kebijaksanaaan. Filsafat adalah ilmu yang mempelajari hal dalam kehidupan, mengaji sikap dan nilai nilai yang luhur, melahirkan kebijaksanaan.
Aliran-aliran filsafat
1. Berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal
2. Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi
3. Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas
4. Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan
Manfaat mempelajari filsafat
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki
2. Melatih kemampuan berfikir logis
3. Melatih berpikir rasional dan komprehensif
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup
6. Menghasilkan tindakan yang bijaksana
Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah bagaimana pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, agar mendapatkan pengertian dan hal mendasar pancasila secara menyeluruh.
Wawasan filsafat meliputi aspek:
1. Ontologis, ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau keberadaan atau eksistensi dan disamakan dengan metafisika
2. Epistemologis, cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan
3. Aksiologis, dari bahasa yunani yang artinya nilai dan manfaat dari pikiran dan ilmu atau teori
Kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani "Philosophia yang terdiri dari kata Phile yang artinya Cinta dan Sophia yang artinya Kebijaksanaan. Aliran-aliran dalam filsafat meliputi rationalism, materialisme, individualisme dan hedomisme. Dengan mempelajari filsafaat, kita mendapatkan manfaat seperti :
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki,
2. Melatih kemampuan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, Menghasilkan tindakan yang bijaksana
Fisafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasia sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem)
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
Wawasan dalam filsafat meliputi ontologis (ilmu yang menyelidiki tentang keberadaan/eksistensi), epistemologis (menyelidiki syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan), aksiologis (pikiran ilmu/teori).
Nama: Riffa Yudika Permana
NPM: 2415061091
Kelas: TI D
Aliran-aliran Filsafat:
Rasionalisme: Mengutamakan akal. Materialisme: Mengutamakan materi. Individualisme: Mengutamakan individu. Hedonisme: Mengutamakan kesenangan.
Manfaat Mempelajari Filsafat:
Memperoleh kebenaran hakiki. Melatih kemampuan berpikir logis. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana. Melatih berpikir rasional dan komprehensif. Menyeimbangkan pertimbangan dan tindakan. Menghasilkan tindakan yang bijaksana.
Pengertian Filsafat Pancasila: Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan budaya bangsa. Pancasila sebagai sistem filsafat terdiri dari unsur-unsur yang berfungsi sendiri-sendiri namun saling berhubungan.
Wawasan Filsafat:
Ontologis: Menyelidiki hakikat sesuatu atau eksistensi.
Epistemologis: Menyelidiki asal dan validitas ilmu pengetahuan.
Aksiologis: Menyelidiki nilai dan manfaat ilmu atau teori.
Dalam mempelajari filsafat, kita juga mendapatkan banyak manfaat, yaitu filsafat membantu seseorang memperoleh pemahaman akan kebenaran yang hakiki, mendorong seseorang untuk berpikir secara mendalam dan logis sehingga mengembangkan pola berpikir kritis. Filsafat juga melatih orang untuk bertindak dan berpikir dengan bijaksana, yakni mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil Keputusan. Filsafat melatih untuk berpikir secara rasional (masuk akal) dan komprehensif (melihat secara menyeluruh). Filsafat menyeimbangkan pemikiran dan Tindakan sehingga seseorang bisa melakukan tindakan yang bijak dan bermanfaat.
Filsafat Pancasila merupakan kajian kritis dan rasional terhadap Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan cerminan budaya bangsa, serta berfungsi untuk memahami makna dan dasar dari setiap sila Pancasila, sehingga dapat diterapkan sebagai panduan bernegara dan bermasyarakat. Bidang kajian filsafat yaitu ontology (keberadaan atau eksistensi), epistemologi (asal, syarat, susunan, metode, serta validitas ilmu pengetahuan), dan aksiologi (pikiran, ilmu atau teori).
Filsafat Pancasila, sebagai sistem filsafat, adalah refleksi kritis dan rasional atas nilai-nilai dasar negara Indonesia serta budaya bangsa. Sebagai sebuah sistem, Pancasila terdiri dari komponen-komponen yang memiliki fungsi masing-masing dan saling terkait untuk mencapai tujuan tertentu. Melalui pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis, filsafat Pancasila menyelidiki keberadaan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang menjadi dasar kehidupan berbangsa. Pendekatan ontologis meneliti hakikat eksistensi, epistemologis mengeksplorasi sumber serta validitas pengetahuan, sedangkan aksiologis mengkaji nilai atau manfaat yang ada dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya.
1. rationalisme mengagungkan akal
2. materialisme mengagungkan materi
3. individualisme mengagungkan individualisme
4. hedonisme mengagungkan kesenangan
filsafat memiliki berbagai manfaat memperoleh kebenaran yang hakiki,melatih kemampuan berfikir logis,berpikir dan bertindak bijaksana,berpikir rasional dan komprehensif,menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga memproleh keselarasan hidup dan tindakan yang bijakssana.tidak hanya dalam pembentukan individu tetapi juga dalam masyarakat yang dengan sistem adil serta harmonis.
FILSAFAT PANCASILA refleksi kritis dan rasional mengenai pancasaila sebagai dasar negara dan budaya bangsa untuk mendapatkan pokok pengertian dasar dan menyeeluruh.serta menjadi pedoman hidup bagi masyaratakt indonesia
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAAT sistem yakni suatu kesatuan bagian yang mempunyai fungsi sendiri,saling ketergantungan dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks
wawasan filsafat meliputi aspek penyelidikan yaitu
ontologis yang menurut aristoteles ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu tentang keberadaan atau eksistensi yang disamakan artinya dengan metafisika
epistemologis yang menyelidiki asal syarat,susunan,metode ilmu pengetahuan
aksiologis yang berasal dari kata yunani axios berarti nilai,manfaat dan logos berarti pikiran,,ilmu atau teori
filsafat tidak hanya menjadikan untuk berpikir kritis tetapi membantu dalam membentuk nilai dasar dalam kehidupan sosial,pancasila tidak hanya menjadi ideologi negar tetapi juga menjadi panduan hidup untuk memperkuat keutuhan bangsa indonesia.
cinta??? artinya hasrat yang besar, atau yang berkobar-kobar, dan atau yang sungguh-sungguh.
Kebijaksanaan???
artinya Kebenaran sejati, atau kebenaran yang sesungguhnya
aliran-aliran filsafat
1. Berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal
2. Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi
3. Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas
4. Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan
MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT
1. Memperoleh kebenaran yang hakiki,
2. Melatih kemampuan berfikir logis,
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana,
4. Melatih berpikir rasional dan komprehensif,
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, Menghasilkan tindakan yang bijaksana
PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
"Sistem" memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen, Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, Saling berhubungan dan saling ketergantungan, Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem), Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks
Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis
Ontologis: menurut Aristoteles adalah imu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
Epistemologis adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
Aksiologis: istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai manfaat dan logos yang artinya pikiran, imu atau teori.
NPM : 2415061114
Kelas : PSTI_D
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Pengertian Filsafat: Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani "philosophia," yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Diuraikan pula makna dari "cinta" sebagai hasrat yang besar dan "kebijaksanaan" sebagai kebenaran sejati.
Aliran-aliran Filsafat:
Rasionalisme (mengutamakan akal),
Materialisme (mengutamakan materi),
Individualisme (mengutamakan individualitas),
Hedonisme (mengutamakan kesenangan).
Manfaat Mempelajari Filsafat: Dengan mempelajari filsafat, individu diharapkan dapat mencapai kebenaran hakiki, berpikir logis, rasional, dan komprehensif, serta mengembangkan kebijaksanaan dalam bertindak dan keselarasan hidup.
Filsafat Pancasila: Filsafat Pancasila dipahami sebagai refleksi kritis tentang Pancasila sebagai dasar negara dan budaya bangsa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman mendasar yang komprehensif mengenai nilai-nilai Pancasila.
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat: Dijelaskan bahwa "sistem" adalah kesatuan dari berbagai elemen yang memiliki fungsi masing-masing, saling berhubungan, dan ketergantungan. Sistem ini bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks.
Aspek Filsafat (Ontologis, Epistemologis, Aksiologis):
Ontologi: Mempelajari keberadaan atau hakikat sesuatu (sepadan dengan metafisika).
Epistemologi: Menyelidiki sumber, metode, dan validitas pengetahuan.
Aksiologi: Berasal dari kata "axios" (nilai) dan "logos" (teori), yang berarti ilmu atau teori tentang nilai dan manfaat.