Nama : Rizky Ahmad Fahrezi
NPM : 2415061031
Kelas : PSTID
Jurnal ini mengulas berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memperkuat praktik demokrasi, khususnya melalui penyelenggaraan Pemilu Presiden 2019. Meskipun pemilu merupakan instrumen utama dalam sistem demokrasi untuk memilih pemimpin dan mengevaluasi kinerja pemerintahan, temuan dalam jurnal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Pilpres 2019 masih jauh dari kata ideal. Penulis menyoroti bahwa sejumlah elemen penting demokrasi, seperti partai politik, media, masyarakat sipil, dan birokrasi, belum mampu menjalankan perannya secara maksimal. Akibatnya, demokrasi di Indonesia cenderung sebatas menjalankan prosedur formal, namun belum mencerminkan nilai dan substansi demokrasi yang sesungguhnya.
Jurnal ini juga menyinggung berbagai persoalan yang mencuat selama proses pemilu, seperti maraknya politisasi identitas, ketidakmampuan partai politik dalam mengemban fungsi strategisnya, serta kurangnya netralitas di kalangan birokrasi. Pemilu tidak hanya menjadi panggung politik, tetapi juga memperlihatkan dominasi media sosial dalam membentuk persepsi publik, termasuk penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
Salah satu poin penting yang diangkat dalam jurnal ini adalah bahwa kualitas demokrasi tidak bisa diukur hanya dari besarnya partisipasi pemilih atau semaraknya kampanye. Demokrasi yang baik harus mampu menciptakan pemerintahan yang dipercaya rakyat, lembaga negara yang netral dan profesional, serta ruang politik yang sehat. Dalam hal ini, Pemilu 2019 justru menunjukkan lemahnya konsolidasi demokrasi akibat belum optimalnya peran aktor-aktor politik dan institusi terkait.
Kesimpulannya, jurnal ini menegaskan bahwa kualitas demokrasi sangat ditentukan oleh tingkat kepercayaan publik terhadap institusi-institusi seperti penyelenggara pemilu, partai politik, dan aparat penegak hukum. Ketika kepercayaan ini menurun, potensi munculnya konflik dan instabilitas akan semakin besar. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama lintas sektor untuk memastikan demokrasi di Indonesia tidak hanya berlangsung secara prosedural, tetapi juga mampu menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat luas.