SYABITA SALWA AZZAHRA_2411011017_TANGGAPAN
Izin menjawab, Kunci utama terletak pada penerapan keseimbangan antara sikap profesional dan kedekatan. Pendekatan yang terlalu santai (banyak emotikon, bahasa gaul, atau lelucon berlebihan) dapat merusak kredibilitas, khususnya untuk merek yang beroperasi di sektor profesional seperti keuangan atau hukum. Di sisi lain, pendekatan yang terlalu resmi membuat pesan terkesan dingin, kaku, dan tidak cocok dengan karakter audiens muda di platform digital. Solusinya adalah mengoptimalkan nada komunikasi agar sesuai dengan karakter audiens yang dituju dan platform yang digunakan.
Contohnya:
- Di LinkedIn, gunakan bahasa yang profesional tetapi tetap menyenangkan.
- Di Instagram atau TikTok, pendekatan yang santai dan ringan lebih berhasil asalkan tetap sopan dan mencerminkan nilai-nilai merek. Merek seperti Indomie dan Grab Indonesia mampu mempertahankan keseimbangan ini, ramah dan menghibur, tetapi tetap elegan dan relevan.
Terimakasih