Posts made by Aprilia Mutiasari 2423031011

ECOPEDAGOGYIPS25 -> CASE STUDY

by Aprilia Mutiasari 2423031011 -
Untuk menjaga relevansi tradisi Sasi di era modern, langkah awal adalah melakukan reinterpretasi nilai-nilai ekologisnya dengan pendekatan pendidikan dan literasi lingkungan untuk generasi muda. Program workshop, kelas budaya, hingga konten digital (video pendek, podcast, dan cerita visual) bisa dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana Sasi berfungsi sebagai mekanisme konservasi berbasis masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa ketika kearifan lokal dikontekstualisasikan melalui media modern, generasi muda lebih mudah menerima dan terlibat dalam pelestarian tradisi (Rohmanu, 2020).
Selanjutnya, Sasi dapat diperkuat melalui teknologi pemantauan berbasis komunitas, seperti penggunaan aplikasi sederhana untuk melaporkan pelanggaran dan mendokumentasikan kondisi hutan atau laut. Inovasi seperti community-based monitoring terbukti meningkatkan kepatuhan dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam (Danielsen et al., 2014). Dengan tools yang familiar bagi generasi muda, tradisi tidak lagi terlihat kuno, tetapi menjadi bagian dari “kolaborasi modern” antara budaya dan teknologi.
Untuk menarik minat pemuda, tradisi Sasi juga harus memberikan insentif ekonomi nyata. Salah satu cara adalah mengembangkan ekonomi berbasis konservasi seperti eco-tourism, produk hasil laut atau hutan non-kayu yang mendapatkan label Sasi-certified, serta pelatihan kewirausahaan hijau. Studi oleh Adhuri (2013) menunjukkan bahwa ketika masyarakat memperoleh manfaat ekonomi langsung dari praktik adat, tingkat partisipasi mereka meningkat secara signifikan tanpa mengorbankan keberlanjutan sumber daya alam.
Selain itu, kerja sama dengan sekolah, pemerintah desa, dan pihak luar seperti LSM dapat memperkuat kelembagaan Sasi. Institusionalisasi adat melalui peraturan desa membuat tradisi lebih dihormati dan memiliki dasar legal dalam pengelolaan sumber daya alam. Penelitian pada komunitas pesisir Maluku menunjukkan bahwa integrasi peraturan adat dan hukum formal sangat efektif untuk mengurangi eksploitasi berlebih (Harkes & Novaczek, 2002).
Terakhir, untuk memadukan kearifan lokal dengan peluang ekonomi, pendekatan bioeconomy berbasis keberlanjutan dapat diterapkan. Model ini mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara bijak untuk menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, sambil menjaga fungsi ekologis jangka panjang. Menurut FAO (2019), bioekonomi yang berakar pada praktik tradisional mampu meningkatkan kesejahteraan rural sekaligus melestarikan biodiversitas. Dengan demikian, Sasi dapat berkembang menjadi fondasi ekonomi hijau desa memperkuat identitas budaya, meningkatkan kesejahteraan, dan menjaga alam tetap lestari.

ECOPEDAGOGYIPS25 -> Progres Report

by Aprilia Mutiasari 2423031011 -
Perkembangan observasi pada SMP Abdurrahman Ibnu Auf menunjukkan bahwa SMP Abdurrahman Ibnu Auf telah memiliki komitmen terhadap penerapan ecopedagogy melalui budaya peduli lingkungan dan keberadaan area hijau di sekolah. Lingkungan sekolah tampak cukup bersih, dengan beberapa tanaman hias dan lahan tanam sederhana yang digunakan sebagai media pembelajaran kontekstual. Namun, terlihat juga bahwa fasilitas pendukung masih terbatas, terutama alat berkebun, sistem pengelolaan sampah, dan media edukasi lingkungan. Kegiatan siswa dalam merawat tanaman sudah berjalan, tetapi belum konsisten karena sarana yang tersedia belum mencukupi. Secara keseluruhan, tahap awal observasi menggambarkan bahwa fondasi ecopedagogy sudah terbentuk, namun masih memerlukan penguatan fasilitas dan perencanaan yang lebih terstruktur agar pembelajaran lingkungan dapat berlangsung optimal.

ECOPEDAGOGYIPS25 -> Progres Report

by Aprilia Mutiasari 2423031011 -
Observasi di lakukan di SMP Abdurrahman Ibnu Auf yang berkaitan dengan peduli lingkungan sesuai dengan program sekolah yang berbasis lingkungan . Observasi dilakukan sesuai dengan rencana observasi, yaitu bertemu kepala sekolah dan guru IPS . Observasi awal yang dilakukan di SMP Abdurahman Ibnu Auf menunjukkan bahwa sekolah telah memiliki lingkungan belajar yang cukup kondusif dan bersih, dengan beberapa area hijau yang mulai dimanfaatkan sebagai media belajar. Tahap selanjjutanya yaitu menyiapkan instrumen yang diperlukan untuk observasi.