Progres Report

Progres Report

Progres Report

Number of replies: 8

Tulislah perkembangan tugas project anda disini.

In reply to First post

Re: Progres Report

Erma Oktaviani 2423031004 གིས-
observasi telah dilakukan, mulai dari menidentifikasi masalah masalah lingkungan yang ada di dalam lingkungan sekolah, dan hasil observasi di peroleh mengenai sikap kepedulian peserta didik yang masih kurang peduli terutama untuk membuang sampah pada tempatnya, tanaman yang masih banyak tidak di urus, yang menyebabkan banyak yang mati, parit yang masih kotor oleh erosi tanah dan sampah,sampai penghijauan yang masih sangat kurang, kemudian ada beberapa tindakan yang di coba untuk dibangkitkan lagi untuk menanamkan nilai nilai kepedulian terhadap lingkungan sebagai solusi atas permasalahan permasalahan tersebut.
In reply to Erma Oktaviani 2423031004

Re: Progres Report

2423031006 2423031006 གིས-
Situasi ini menunjukkan bahwa nilai-nilai ecopedagogy pada observasi ibu belum sepenuhnya terinternalisasi dalam perilaku sehari-hari peserta didik. Namun, langkah awal untuk membangkitkan kembali kepedulian lingkungan sudah mulai dilakukan melalui berbagai tindakan seperti mengajak siswa mengidentifikasi masalah lingkungan secara langsung, memberikan contoh praktik baik, serta melibatkan mereka dalam kegiatan perawatan, pembersihan, dan penghijauan merupakan hal yang sangat baik. Nantinya saya ingin membandingkan observasi ibu dengan observasi saya sebagai referensi saya terhadap ecopedadogy di sekolah lain, Semangat.
In reply to First post

Re: Progres Report

2423031006 2423031006 གིས-
Pada perkembangan tugas project tahap kedua menunjukkan bahwa penerapan ecopedagogy di lingkungan SMK Negeri Tanjung Sari mulai terlihat melalui aktivitas pembelajaran yang mendorong siswa berinteraksi langsung dengan isu lingkungan di sekitar sekolah, seperti kondisi taman, area saluran air, dan kebersihan halaman sekolah. Guru memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi masalah nyata seperti sampah plastik, genangan air, dan kurangnya ruang hijau, kemudian mengajak mereka menganalisis penyebab serta dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan. Siswa tampak cukup aktif dalam mengamati, mendokumentasikan, dan berdiskusi mengenai solusi ramah lingkungan, meskipun sebagian masih memerlukan bimbingan dalam menghubungkan temuan lapangan dengan konsep keberlanjutan. Secara umum, implementasi ecopedagogy telah mulai membangun kesadaran siswa tentang pentingnya merawat lingkungan sekolah, namun masih perlu penguatan pada kegiatan refleksi, aksi nyata, dan penggunaan media pembelajaran berbasis ekologi agar nilai-nilai keberlanjutan lebih melekat dalam perilaku sehari-hari.
In reply to First post

Re: Progres Report

Yuni Erdalina 2423031008 གིས-
Perkembangan tugas project untuk saat ini sudah sampai pada tahap observasi langsung di sekolah SMA Tunas Bangsa, beberapa hasil sudah diperoleh diantaranya adalah ditemukannya kebiasaan baik dari siswa ataupun guru terkait pengurangan penggunaan sampah plastik dengan sudah menerapkan penggunan tumbler sendiri-sendiri, kemudian adanya program EDUFARM yang dikelola oleh OSIS SMA Tunas Bangsa dalam pengerjaannya. Sekolah menyediakan lahan yang bisa digunakan oleh siswa siswi untuk menanam sayuran seperti kangkung, bayam, dan seledri. Edufarm ini adalah hasil kolaborasi beberapa mata pelajaran seperti IPA, IPS, dan PKWU. Terkait pengamatan lingkungan sekolah, SMA Tunas Bangsa tergolong sekolah yang cukup bersih, adanya kran air untuk cuci tangan di depan setiap kelas, saluran air/ got satu minggu sekali dibersihkan melalui program jumat bersih
In reply to First post

Re: Progres Report

Iskandar 2423031007 གིས-
Perkembangan project ecopedagogy yang dapat diperoleh di MTs dan MA Al Hikmah Bandar Lampung berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Penerapan ecopedagogy dalam pembelajaran IPS di MTs dan MA Al Hikmah Bandar Lampung belum dinyatakan secara eksplisit dalam kurikulum atau dokumen resmi, namun berbagai aktivitas, visi sekolah, dan pola pembelajaran menunjukkan bahwa madrasah ini telah mengintegrasikan nilai-nilai ecopedagogy secara implisit dan kontekstual. Ecopedagogy sendiri merupakan pendekatan pendidikan yang menggabungkan kesadaran lingkungan, tindakan nyata, dan refleksi kritis terhadap hubungan manusia–alam dalam proses belajar. Pada konteks IPS, ecopedagogy idealnya mendorong siswa memahami isu lingkungan, ketidakadilan ekologis, dan peran sosial manusia dalam menjaga keberlanjutan.

Di MTs Al Hikmah, praktik ecopedagogy tampak dari adanya program “Hidup Berkelanjutan: Eco Print” melalui kegiatan P5. Kegiatan ini melatih siswa memanfaatkan daun dan bahan alami untuk membuat pola pada kain sebagai media kreatif yang ramah lingkungan. Walaupun berada dalam kerangka Kurikulum Merdeka, kegiatan ini mengandung unsur inti ecopedagogy: pengenalan sumber daya alam lokal, pemanfaatan bahan secara bijak, serta pembentukan kesadaran ekologis melalui pengalaman langsung (experiential learning). Siswa tidak hanya menjadi pengguna lingkungan, melainkan pembelajar yang memahami dampak ekologis dari pilihan produksi dan konsumsi sehari-hari.

Sementara itu, MA Al Hikmah memperlihatkan visi pendidikan yang menekankan kesadaran hidup bersih, sehat, dan religius, yang menjadi fondasi penting bagi pembelajaran berorientasi lingkungan. Lingkungan madrasah yang berbasis pesantren mendukung pembiasaan perilaku ekologis seperti kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, serta kedisiplinan sanitasi. Meskipun tidak disebut sebagai “ecopedagogy”, praktik keseharian semacam ini merupakan unsur kultural yang memperkuat internalisasi nilai lingkungan pada diri siswa, yang kemudian dapat diintegrasikan ke mata pelajaran IPS.

Dalam pembelajaran IPS, guru di madrasah ini cenderung memanfaatkan isu lokal seperti kebersihan lingkungan sekitar sekolah, pengelolaan sampah di Bandar Lampung, hingga fenomena perubahan ruang akibat perkembangan kota sebagai topik diskusi. Guru mengajak siswa untuk melakukan observasi lingkungan sekitar dan mengaitkannya dengan konsep-konsep geografi sosial, interaksi ruang, dan perilaku manusia. Pendekatan tersebut selaras dengan prinsip ecopedagogy: mengaitkan konteks lokal dengan pemahaman global, serta mendorong siswa melihat diri mereka sebagai bagian dari sistem ekologis yang lebih luas.
In reply to First post

Re: Progres Report

Eldes Safitri 2423031002 གིས-
Kegiatan pembuatan tanaman hias dari botol plastik bekas menunjukkan progres yang lancar, dengan keterlibatan siswa dalam mengumpulkan, membersihkan, dan merangkai plastik menjadi kerajinan sederhana. Siswa mulai memahami konsep 3R serta menunjukkan perubahan sikap dengan tidak langsung membuang plastik, melainkan menyimpannya untuk didaur ulang. Meskipun masih terdapat hambatan seperti plastik yang mudah robek, perbedaan kemampuan motorik halus, dan waktu pengerjaan yang cukup panjang, aktivitas ini tetap berjalan lancar dan menghasilkan prototipe tanaman hias yang dapat dipajang sebagai media edukasi lingkungan. Selanjutnya, kegiatan akan dilanjutkan dengan penyelesaian karya setiap kelompok, pameran mini, dan pengembangan proyek daur ulang lainnya.
In reply to First post

Re: Progres Report

Aprilia Mutiasari 2423031011 གིས-
Perkembangan observasi pada SMP Abdurrahman Ibnu Auf menunjukkan bahwa SMP Abdurrahman Ibnu Auf telah memiliki komitmen terhadap penerapan ecopedagogy melalui budaya peduli lingkungan dan keberadaan area hijau di sekolah. Lingkungan sekolah tampak cukup bersih, dengan beberapa tanaman hias dan lahan tanam sederhana yang digunakan sebagai media pembelajaran kontekstual. Namun, terlihat juga bahwa fasilitas pendukung masih terbatas, terutama alat berkebun, sistem pengelolaan sampah, dan media edukasi lingkungan. Kegiatan siswa dalam merawat tanaman sudah berjalan, tetapi belum konsisten karena sarana yang tersedia belum mencukupi. Secara keseluruhan, tahap awal observasi menggambarkan bahwa fondasi ecopedagogy sudah terbentuk, namun masih memerlukan penguatan fasilitas dan perencanaan yang lebih terstruktur agar pembelajaran lingkungan dapat berlangsung optimal.
In reply to First post

Re: Progres Report

Gilang Rickat Trengginas 2423031005 གིས-
Perkembangan tugas proyek ini melaporkan berbagai program yang telah dijalankan di SMPN 17 Tulang Bawang Barat dalam menerapkan ecopedagogy. Sekolah ini memiliki potensi besar berkat luas lahannya yang mencapai hampir 2 hektar, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang mendukung pendidikan lingkungan. Sesuai dengan Rencana Program Sekolah (RPS) yang memilih tema Ekologi, sekolah meluncurkan program "Kelas Hijau". Dalam program ini, setiap kelas diwajibkan menanam tanaman hias di taman depan kelas serta tanaman pangan di kebun belakang kelas seperti bayam, kangkung, cabai, ubi, tomat, terong, dan lain sebagainya. Selain itu, siswa juga harus menjaga kelengkapan dan kebersihan lingkungan kelas dari sampah plastik. Kegiatan ini diadakan penilaian setiap bulannya, dan kelas terbaik berkesempatan memperoleh piala bergilir serta hadiah.

Sampah plastik yang terkumpul di sekolah tidak langsung dibuang, melainkan disetorkan ke "Bank Sampah Sekolah". Sampah tersebut kemudian diolah menjadi barang yang berguna melalui Proyek Ecobrik, misalnya dibuat menjadi meja atau kursi yang dapat digunakan siswa. Kegiatan positif lain yang rutin dilaksanakan adalah kerja bakti kebersihan lingkungan setiap Jumat melalui Program Jum’at Bersih. Berdasarkan pengamatan, siswa terlihat aktif dan antusias mengikuti semua program ini. Melalui berbagai kegiatan tersebut, diharapkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga lingkungan akan terus meningkat dan menjadi kebiasaan yang berkelanjutan.