གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Tria Meilisma

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

Tria Meilisma གིས-
Nama: Tria Meilisma
NPM: 2313031029

KERANGKA TEORITIS, PIKIRAN DAN HIPOTESIS

A.Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis merupakan suatu konsep yang abstrak dan merupakan hasil dari pemikiran serta kerangka acuan yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan tujuan terhadap suatu dimensi.tujuan untuk menghasilkan tujuan terhadap suatu dimensi. Pemikiran teoritis selalu melekat pada seorang peneliti yang akan menulis suatu penelitian yang berguna untuk pengumpulan, pengolahan, analisis dan konstruksi dalam suatu penelitian. Fungsi teoritis yaitu sebagai tempat untuk menjelaskan fenomena atau keadaan yang akan diamati dalam penelitian.

B.Fungsi Kerangka Pikir

Menurut Sugiyono (2013) kerangka berpikir adalah sintesa yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti serta merupakan tuntutan guna memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis penelitian yang berupa bagan alur yang dilengkapi penjelasan kualitatif. Secara umum kerangka pemikiran adalah suatu pembahasan yang dibuat berdasarkan pertanyaan peneliti yang akan dijadikan sebagai penelitian.

C.Fungsi Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah dugaan sementara yang harus dicari kebenarannya. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani adalah hupo (sementara) serta thesis, yang berarti pernyataan/dugaan. Hipotesis dilakukan untuk menyatakan sebuah masalah yang akan diuji biasanya hipotesis digunakan pada metode penelitian kuantitatif (Anshori, 2019).

D.Hubungan Antara Kerangka Teoritis, Kerangka Pikir, dan Hipotesis

Hipotesis menghubungkan dengan teori dengan realitas yang ada sehingga dalam penelitian dapat membantu pelaksanaan pengumpulan data yang diperlukan yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Oleh karena teori berhubungan dengan hipotesis, untuk merumuskan hipotesis lebih akan sulit jika tidak memiliki kerangka teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti, tidak mengembangkanproposisi yang tegas tentang masalah penelitian, atau tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan teori yang ada.


MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

Tria Meilisma གིས-

Nama: Tria Meilisma

NPM: 2313031029

Perumusan Masalah Penelitian

A.Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah adalah dasar atau alasan suatu tindakan untuk merumuskan masalah yang akan dicari jawabannya (Nugrahani, 2014). Pada penyusunan latar belakang masalah dapat dilakukan dengan dua pendekatan:

1.Diawali dengan pemikiran teoritis ke arah empirik

2.Diawali dari dunia empirik ke arah teoritis

B.Rumusan Masalah

Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan kejadian atau kenyataan yang dapat diselesaikan. Masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesangsian ataupun kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena, adanya kemenduaan arti (ambiguity, adanya kesangsian dan rintangan, adanya celah (gap) baik antar kegiatan atau antar fenomena, baik yang telah ada maupun yang akan ada.

Sumber-sumber masalah penelitian:Pengamatan terhadap kegiatan manusia, Pengamatan terhadap alam sekeliling, Bacaan, Ulangan serta perluasan penelitian, Cabang studi yang sedang dikembangkan, Pengalaman dan catatan pribadi, Praktek serta keinginan Masyarakat, Bidang spesialisasi, Pelajaran dan mata ajaran yang sedang diikuti, Analisis bidang pengetahuan, Diskusi-diskusi ilmiah, Perasaan intuisi.

C.Tujuan Penelitian

tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan hal-hal yang diperoleh setelah suatu tujuan penelitian telah terpenuhi. Manfaat penelitian bisa saja bersifat teori atau bersifat praktis misalkan memecahkan masalah-masalah pada objek yang diteliti. Manfaat penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan (Purba, 2021).

MPPE A2025 -> ACTIVITY: RESUME

Tria Meilisma གིས-

Nama: Tria Meilisma

NPM: 2313031029

A.Penelitian Ilmiah

Kegiatan penelitian ilmiah dapat dimulai dengan bagaimana kita mampu berpikir secara ilmiah. Tentu saja berpikir ilmiah berbeda dengan cara berpikir sehari hari, berpikir ilmiah memiliki sifat khusus seperti sistemik, testability, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memprediksi atau menebak. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat, semakin dibutuhkan pemikiran ilmiah untuk mengatasi banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Secara etimologis, Research berasal dari bahasa Inggris yang artinya kembali mencari.Pertimbangan dalam Memilih Masalah untuk Penelitian Ilmiah Secara teori ada beberapa pertimbangan bagi seorang peneliti dalam memilih masalah penelitian, yaitu:

1. Pertimbangan Workability

2. Pertimbangan Critical Mass

3.  Pertimbangan Interest

4. Pertimbangan Theoretical Value

5. Pertimbangan Practical Value

B. Metode Penelitian Ilmiah

Metode penelitian ilmiah mengacu pada operasionalisasi metode ilmiah. Dengan kata lain, struktur pemikiran yang memuat langkah-langkah penyelidikan ilmiah adalah metode ilmiah. Metode penelitian yang dipilih ketika melakukan penelitian sangat tergantung pada pertanyaan yang diajukan. Metode penelitian yang benar adalah metode yang dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan baik

1.Penelitian Dasar (Basic/ Pure Research)

2.Penelitian Terapan (Applied Research)

C.Metode Penelitian Berdasarkan “Tujuan”

Berdasarkan tujuan penelitian, maka metode penelitian dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1.Metode Eksplorasi (explorative method)

2.Metode Deskriptif (descriptive method)

3.Metode Verifikatif (verificative method)

D.Metode Penelitian Berdasarkan “Sifat” Metode penelitian menurut sifat penelitian yang dilakukan dapat dikategorikan sebagai berikut:

1.Studi kasus

2. Studi Sejarah

3.Penelitian Eksperimental

4.Studi

5.Studi Banding

ELangkah-langkah atau Prosedur dalam Melakukan Penelitian

Ada langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam melakukan penelitian kuantitatif, yaitu:

1.Mengidentifikasi, memilih, dan merumuskan masalah

2.Menyusun kerangka pemikiran

3.Merumuskan hipotesis

Langkah-langkah dalam penelitian metode kualitatif dimulai dengan identifikasi masalah, tinjauan pustaka, kejelasan tujuan penelitian, pengumpulan data, observasi, sampel, wawancara, masalah etis, dan analisis data.

MPPE A2025 -> CASE STUDY

Tria Meilisma གིས-

Nama: Tria Meilisma 

NPM: 2313031029

1.Teknik pengumpulan data dengan angket sudah sesuai dengan pendekatan kuantitatif karena angket memungkinkan pengukuran variabel secara sistematis dan kuantitatif, melalui pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur dan menggunakan skala Likert. Ini memungkinkan data yang diperoleh berupa angka yang dapat dianalisis secara statistik untuk menguji hubungan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja guru

2. Kelebihan angket dalam penelitian meliputi:

-  Efisien dan praktis untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar.

-  Memungkinkan responden menjawab secara anonim dan leluasa

-  Mempermudah pengolahan data secara statistic.

Kelemahan:

-  Angket kaku dan tidak fleksibel untuk menjawab variasi atau detail yang subjektif

-  Risiko responden tidak jujur atau kurang teliti dalam menjawab

- Sulit mendapat penjelasan jika ada pertanyaan yang kurang jelas

3. Teknik analisis statistik yang paling tepat:

- Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja, analisis regresi linier atau regresi linier berganda dapat digunakan karena mengukur hubungan dan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

- Untuk mengetahui perbedaan motivasi kerja berdasarkan tingkat pendidikan guru, analisis varians (ANOVA) lebih tepat karena membandingkan rata-rata motivasi kerja di antara kelompok kategori pendidikan yang berbeda

4. Potensi bias dan masalah validitas:

- Bias respons, seperti jawaban tidak jujur atau sosial desirabilitas, dapat muncul

-  Validitas pertanyaan angket bisa kurang jika tidak dirancang dengan baik atau tidak diuji coba

-  Responden mungkin tidak mengerti semua pertanyaan sehingga data kurang akurat

Cara mengatasinya:

- Menggunakan angket yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya

- Memberikan instruksi jelas dan anonim untuk meminimalkan bias respons

-  Melakukan uji coba angket (pilot test) sebelum pengumpulan data utama

MPPE A2025 -> CASE STUDY

Tria Meilisma གིས-

Nama: Tria Meilisma

NPM: 2313031029

1.Jenis skala pengukuran yang digunakan dalam item kuensioner

Usia responden:Rasio,data usia bersifat numerik dan memiliki nilai nol mutlak yang menunjukkan tidak adanya usia (baru lahir).data ini memungkinkan operasi matematika seperti penjumlahan,pengurangan,dan perhitungan rata-rata

Jenis kelamin:Nominal, data ini mengelompokkan responden ke dalam kategori tanpa urutan tertentu yaitu laki-laki dan Perempuan.tidak ada urutan atau jarak tertentu antara kategori ini.

Tingkat kepuasan terhadap pelayanan dosen pembimbing akademik: ordinal, data ini menunjukkan tingkatan kepuasan yang diurutkan dari sangat tidak pusa sampai sangat puas,dengan urutan yang bermakna tetapi jarak antar tingkatan tidak harus sama.

Jumlah mata kuliah yang diambil semester ini: rasio,data ini merupakan angka yang menunjukkan kuantitas nyata dengan nilai nol mutlak dan operasi matematika yang memungkinkan dilakukan.

Urutan prioritas dalam memilih universitas: Ordinal,data ini merupakan ranking dari prioritas yang diurutkan dari yang paling penting sampai yang paling tidak penting, tanpa jarak yang sama antar peringkat.

2.Tidak seluruh data dari kuesioner di atas dapat dianalisis menggunakan statistik parametrik.Data nominal dan ordinal, seperti jenis kelamin dan tingkat kepuasan, tidak memenuhi asumsi statistik parametrik yang biasanya membutuhkan data interval atau rasio dengan distribusi normal dan tingkat pengukuran tertentu. Sedangkan data interval dan rasio, seperti usia dan jumlah mata kuliah, dapat dianalisis menggunakan statistik parametrik jika memenuhi asumsi normalitas dan homogenitas varians

3.Metode analisis yang paling tepat adalah Korelasi Spearman (rho), Kedua metode ini cocok untuk melihat hubungan antara variabel ordinal (kepuasan) dan variabel rasio/ordinal (jumlah mata kuliah) yang mungkin tidak memenuhi asumsi normalitas.
Selain itu, keduanya tidak mengharuskan data memenuhi asumsi distribusi normal, sehingga cocok untuk analisis hubungan variabel yang diukur dengan skala ordinal dan rasio.