Nama : Selvidar Armalia
NPM : 2313031014
Artikel “Understanding and Applying Research Paradigms in Educational Contexts” karya Charles Kivunja dan Ahmed Bawa Kuyini menjelaskan pentingnya memahami paradigma penelitian dalam konteks pendidikan. Paradigma penelitian merupakan cara pandang atau kerangka berpikir ilmiah yang mendasari seluruh proses penelitian. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn (1962) sebagai suatu pola berpikir ilmiah yang membentuk keyakinan dan prinsip dasar seorang peneliti.
Menurut Lincoln dan Guba (1985), paradigma terdiri atas empat unsur utama yaitu epistemologi, ontologi, metodologi, dan aksiologi. Epistemologi menjelaskan bagaimana peneliti memperoleh pengetahuan dan kebenaran, sedangkan ontologi membahas hakikat realitas yang diteliti. Metodologi berkaitan dengan cara atau pendekatan penelitian yang digunakan, dan aksiologi menyangkut nilai serta etika dalam penelitian.
Artikel ini juga mengulas empat paradigma utama dalam penelitian pendidikan, yaitu positivis, interpretif (konstruktivis), kritis, dan pragmatis. Paradigma positivis menekankan pendekatan ilmiah dengan data kuantitatif yang objektif. Paradigma interpretif berfokus pada pemahaman makna subjektif pengalaman manusia melalui pendekatan kualitatif. Paradigma kritis bertujuan mengungkap ketidakadilan sosial dan memberdayakan kelompok tertindas. Sedangkan paradigma pragmatis menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif sesuai kebutuhan penelitian.
Penulis menegaskan bahwa pemilihan paradigma sangat penting karena memengaruhi setiap aspek penelitian, mulai dari perumusan masalah, pemilihan metode, hingga interpretasi hasil. Dengan memahami paradigma, peneliti dapat menyusun proposal yang logis, sistematis, dan sesuai dengan tujuan ilmiah penelitian.