Posts made by Nazrey Aditya Riandi

ASP C2025 -> Diskusi

by Nazrey Aditya Riandi -
NAMA: NAZREY ADITYA RIANDI
NPM: 2313031080
KELAS: C

Jenis-jenis anggaran sektorpublik pada dasarnya menggambarkan bagaimana pemerintah mengelola sumber daya keuangannya untuk mencapai tujuan pembangunan dan pelayanan publik. Secara umum, terdapat beberapa jenis anggaran yang sering digunakan. Pertama, anggaran tradisional atau line-item budgeting yang berfokus pada rincian pos pengeluaran berdasarkan jenis belanja, seperti belanja pegawai, barang, dan modal. Lingkupnya terbatas pada pengendalian input dan kepatuhan terhadap aturan, namun kurang menekankan hasil atau kinerja. Kedua, anggaran kinerja atau performance budgeting yang menekankan hubungan antara dana yang digunakan dengan output dan outcome yang dihasilkan. Lingkupnya mencakup efisiensi penggunaan dana dan pencapaian target kinerja organisasi publik. Ketiga, anggaran berbasis nol atau Zero Based Budgeting (ZBB) yang menyusun anggaran dari nol setiap periode dengan menilai kebutuhan dan prioritas program secara rasional, bukan berdasarkan anggaran tahun sebelumnya. Lingkupnya lebih menekankan evaluasi terhadap efektivitas dan relevansi setiap kegiatan. Keempat, anggaran berbasis program atau program budgeting yang mengelompokkan belanja berdasarkan program atau kegiatan utama pemerintah, sehingga memudahkan evaluasi pencapaian tujuan strategis. Terakhir, anggaran berbasis partisipasi atau participatory budgeting yang melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan anggaran. Lingkupnya berfokus pada transparansi, akuntabilitas, dan keterlibatan publik dalam menentukan prioritas pembangunan. Melalui berbagai jenis anggaran tersebut, diharapkan sistem penganggaran sektor publik dapat lebih efisien, responsif, dan berorientasi pada hasil yang bermanfaat bagi masyarakat.

ASP C2025 -> Diskusi

by Nazrey Aditya Riandi -
NAMA: NAZREY ADITYA RIANDI
NPM: 2313031080

1. Paradigma Anggaran Tradisional dan Anggaran Berbasis NPM paradigma anggaran tradisional berfokus pada input, yaitu seberapa besar dana yang dialokasikan untuk setiap kegiatan atau unit kerja tanpa terlalu memperhatikan hasil yang dicapai. Dalam sistem ini, anggaran disusun berdasarkan item pengeluaran (line-item budgeting), sehingga orientasinya lebih pada kepatuhan administratif daripada kinerja. Sebaliknya, anggaran berbasis New Public Management (NPM) menekankan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas hasil (output dan outcome). NPM memandang sektor publik seperti organisasi bisnis yang harus memberikan value for money, yaitu memaksimalkan manfaat dari setiap rupiah yang dibelanjakan. Jadi, perbedaannya terletak pada fokus: anggaran tradisional menekankan pengendalian input, sedangkan anggaran berbasis NPM menekankan pencapaian kinerja dan hasil nyata.

2. Proses Implementasi ZBB dalam Mengatasi Kesenjangan Anggaran Tradisional dan Anggaran Berbasis NPM zero Based Budgeting (ZBB) dapat menjadi solusi untuk menjembatani kesenjangan antara paradigma tradisional dan NPM karena sistem ini menuntut setiap unit kerja untuk menyusun anggaran dari nol setiap periode, bukan sekadar melanjutkan anggaran tahun sebelumnya. Dalam implementasinya, setiap kegiatan harus dijustifikasi dari awal melalui analisis kebutuhan, manfaat, serta prioritas program. Proses ini mendorong evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi setiap kegiatan, sehingga anggaran tidak hanya didasarkan pada kebiasaan atau rutinitas administratif seperti pada sistem tradisional, tetapi juga mendukung prinsip value for money yang ditekankan oleh NPM. Dengan demikian, penerapan ZBB mampu menciptakan perencanaan anggaran yang lebih rasional, transparan, dan berorientasi pada hasil kinerja.