nama :elsa triananda
npm :2313031053
kelas :B
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah utama yang dapat diidentifikasi dari kasus tersebut adalah penurunan jumlah mahasiswa baru selama tiga tahun terakhir, meskipun universitas telah melakukan berbagai upaya promosi secara intensif. Fenomena ini menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan (meningkatnya jumlah mahasiswa melalui promosi) dan kenyataan (penurunan pendaftar). Dengan demikian, masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai:
>Mengapa promosi besar-besaran yang dilakukan universitas belum berhasil meningkatkan jumlah mahasiswa baru?
Masalah ini penting diteliti karena berkaitan langsung dengan strategi pemasaran pendidikan, efektivitas komunikasi promosi, serta citra dan daya saing universitas di mata calon mahasiswa.
2. Variabel Penelitian dan Jenisnya
Untuk mengkaji masalah tersebut, dapat ditetapkan beberapa variabel penelitian sebagai berikut:
Variabel Independen (X):
Efektivitas promosi universitas (melalui media sosial, pameran, dan kerja sama dengan sekolah).
→ Variabel ini berperan sebagai faktor yang memengaruhi perubahan terhadap variabel lain, yaitu jumlah mahasiswa baru.
Variabel Dependen (Y):
Minat atau keputusan calon mahasiswa untuk mendaftar ke universitas tersebut.
→ Variabel ini merupakan hasil atau akibat dari pengaruh variabel independen.
Selain itu, peneliti juga dapat menambahkan variabel moderator atau intervening, seperti:
citra universitas (moderator) → memperkuat atau memperlemah pengaruh efektivitas promosi terhadap keputusan pendaftaran.
Kesesuaian program studi dengan kebutuhan pasar kerja (intervening) → menjembatani hubungan antara promosi dan keputusan pendaftaran.
3. Paradigma Penelitian yang Paling Tepat
Paradigma yang paling tepat digunakan adalah paradigma positivistik
Alasannya:
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara efektivitas promosi dengan minat atau keputusan calon mahasiswa. Paradigma positivistik cocok karena menekankan pada pengukuran variabel yang dapat diobservasi dan diuji secara empiris.
2. Penelitian ini dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitati, misalnya melalui survei terhadap calon mahasiswa, siswa SMA, atau pihak sekolah untuk mengukur seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan memilih universitas.
3. Paradigma ini memungkinkan analisis statistik yang objektif guna menghasilkan rekomendasi strategis berbasis data, sesuai kebutuhan universitas dalam pengambilan kebijakan.
Namun, jika universitas ingin memahami persepsi, pengalaman, dan alasan subjektif calon mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi, paradigma interpretif juga dapat digunakan sebagai pelengkap dalam penelitian lanjutan dengan pendekatan kualitatif.
4. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Rumusan Masalah:
> “Apakah efektivitas promosi melalui media sosial, pameran pendidikan, dan kerja sama sekolah berpengaruh terhadap minat calon mahasiswa untuk mendaftar di universitas?”
Pertanyaan Penelitian:
> “Sejauh mana kegiatan promosi yang dilakukan universitas memengaruhi keputusan calon mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi?”
npm :2313031053
kelas :B
1. Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah utama yang dapat diidentifikasi dari kasus tersebut adalah penurunan jumlah mahasiswa baru selama tiga tahun terakhir, meskipun universitas telah melakukan berbagai upaya promosi secara intensif. Fenomena ini menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan (meningkatnya jumlah mahasiswa melalui promosi) dan kenyataan (penurunan pendaftar). Dengan demikian, masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai:
>Mengapa promosi besar-besaran yang dilakukan universitas belum berhasil meningkatkan jumlah mahasiswa baru?
Masalah ini penting diteliti karena berkaitan langsung dengan strategi pemasaran pendidikan, efektivitas komunikasi promosi, serta citra dan daya saing universitas di mata calon mahasiswa.
2. Variabel Penelitian dan Jenisnya
Untuk mengkaji masalah tersebut, dapat ditetapkan beberapa variabel penelitian sebagai berikut:
Variabel Independen (X):
Efektivitas promosi universitas (melalui media sosial, pameran, dan kerja sama dengan sekolah).
→ Variabel ini berperan sebagai faktor yang memengaruhi perubahan terhadap variabel lain, yaitu jumlah mahasiswa baru.
Variabel Dependen (Y):
Minat atau keputusan calon mahasiswa untuk mendaftar ke universitas tersebut.
→ Variabel ini merupakan hasil atau akibat dari pengaruh variabel independen.
Selain itu, peneliti juga dapat menambahkan variabel moderator atau intervening, seperti:
citra universitas (moderator) → memperkuat atau memperlemah pengaruh efektivitas promosi terhadap keputusan pendaftaran.
Kesesuaian program studi dengan kebutuhan pasar kerja (intervening) → menjembatani hubungan antara promosi dan keputusan pendaftaran.
3. Paradigma Penelitian yang Paling Tepat
Paradigma yang paling tepat digunakan adalah paradigma positivistik
Alasannya:
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara efektivitas promosi dengan minat atau keputusan calon mahasiswa. Paradigma positivistik cocok karena menekankan pada pengukuran variabel yang dapat diobservasi dan diuji secara empiris.
2. Penelitian ini dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitati, misalnya melalui survei terhadap calon mahasiswa, siswa SMA, atau pihak sekolah untuk mengukur seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan memilih universitas.
3. Paradigma ini memungkinkan analisis statistik yang objektif guna menghasilkan rekomendasi strategis berbasis data, sesuai kebutuhan universitas dalam pengambilan kebijakan.
Namun, jika universitas ingin memahami persepsi, pengalaman, dan alasan subjektif calon mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi, paradigma interpretif juga dapat digunakan sebagai pelengkap dalam penelitian lanjutan dengan pendekatan kualitatif.
4. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Rumusan Masalah:
> “Apakah efektivitas promosi melalui media sosial, pameran pendidikan, dan kerja sama sekolah berpengaruh terhadap minat calon mahasiswa untuk mendaftar di universitas?”
Pertanyaan Penelitian:
> “Sejauh mana kegiatan promosi yang dilakukan universitas memengaruhi keputusan calon mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi?”