Posts made by Lilin Ratnasari

ASP B2025 -> Diskusi

by Lilin Ratnasari -
Nama: Lilin Ratnasari
NPM: 2313031056

1. Paradigma anggaran tradisional dan anggaran berbasis NPM
Anggaran tradisional berfokus pada pengendalian input dan kepatuhan administrasi, dengan penyusunan anggaran yang umumnya mengacu pada anggaran tahun sebelumnya. Paradigma ini dinilai kurang memperhatikan kinerja dan hasil. Sebaliknya, anggaran berbasis New Public Management (NPM) menekankan efisiensi, efektivitas, serta pencapaian output dan outcome. NPM memandang anggaran sebagai alat manajemen strategis untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja sektor publik (Mardiasmo, 2018; Hood, 1991).

2. Implementasi ZBB dalam mengatasi kesenjangan
Zero-Based Budgeting (ZBB) mengharuskan setiap program disusun dan dievaluasi dari nol berdasarkan manfaat dan tujuan yang ingin dicapai. Melalui ZBB, kelemahan anggaran tradisional yang cenderung mempertahankan pemborosan dapat dikurangi, sekaligus mendukung prinsip NPM yang berorientasi pada kinerja dan efisiensi. Dengan demikian, ZBB menjadi pendekatan yang menjembatani perbedaan antara anggaran tradisional dan anggaran berbasis NPM.

Referensi:
Hood (1991); Mardiasmo (2018)

ASP B2025 -> Diskusi

by Lilin Ratnasari -
Nama: Lilin Ratnasari
NPM: 2313031056

Sistem manajemen sektor publik di era digital merupakan bentuk adaptasi organisasi publik terhadap perkembangan teknologi informasi. Pemanfaatan sistem digital bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan administrasi, mempercepat proses kerja, serta memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya digitalisasi, pengelolaan data dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih terintegrasi dan berbasis informasi yang akurat.

Namun, penerapan manajemen sektor publik berbasis digital juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kesiapan sumber daya manusia, keterbatasan infrastruktur, serta risiko keamanan data. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kompetensi aparatur, penguatan sistem pengamanan informasi, dan dukungan kebijakan yang tepat agar sistem manajemen sektor publik di era digital dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

MPPE B2025 -> Diskusi

by Lilin Ratnasari -
Nama: Lilin Ratnasari
NPM: 2313031056

Skala pengukuran dalam penelitian merupakan cara atau aturan yang digunakan untuk mengukur dan mengklasifikasikan data agar data yang diperoleh dapat dianalisis secara tepat. Skala pengukuran menentukan jenis data yang dihasilkan serta teknik analisis statistik yang dapat digunakan. Oleh karena itu, pemilihan skala pengukuran harus disesuaikan dengan tujuan dan rancangan penelitian.

Dalam penelitian yang saya rancang, data yang digunakan adalah data kuantitatif, karena penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel secara terukur. Rancangan data penelitian diperoleh melalui kuesioner (angket) yang disebarkan kepada responden.

Adapun skala pengukuran yang digunakan meliputi:

Skala Nominal, digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan kategori tertentu tanpa tingkatan, seperti jenis kelamin, asal sekolah, atau program studi yang diminati.

Skala Ordinal, digunakan untuk menunjukkan urutan atau tingkat, misalnya tingkat kepuasan atau penilaian responden terhadap promosi universitas (sangat tidak setuju hingga sangat setuju).

Skala Interval, digunakan untuk mengukur sikap atau persepsi responden dengan jarak yang sama antar kategori, seperti skala Likert 1–5 yang sering digunakan dalam kuesioner penelitian.

Skala Rasio, digunakan untuk data yang memiliki nol absolut, seperti jumlah pendaftar, jumlah mahasiswa baru, atau frekuensi mengikuti kegiatan promosi.

Dengan penggunaan skala pengukuran yang tepat, data yang dikumpulkan dapat dianalisis secara sistematis dan menghasilkan kesimpulan penelitian yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

MPPE B2025 -> CASE STUDY

by Lilin Ratnasari -
Nama: Lilin Ratnasari
NPM: 2313031056

1. Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah penelitian yang relevan dalam kasus tersebut adalah terjadinya penurunan jumlah mahasiswa baru dalam tiga tahun terakhir meskipun universitas telah melakukan berbagai strategi promosi. Kondisi ini menunjukkan adanya kemungkinan ketidakefektifan strategi promosi atau faktor lain di luar promosi yang memengaruhi minat calon mahasiswa.

2. Variabel Penelitian yang Dapat Dikaji

a. Strategi promosi universitas

Jenis variabel: Variabel independen (X)

Penjelasan: Strategi promosi meliputi media sosial, pameran pendidikan, dan kerja sama dengan SMA yang diduga memengaruhi minat calon mahasiswa.

b. Jumlah mahasiswa baru / minat pendaftar

Jenis variabel: Variabel dependen (Y)

Penjelasan: Jumlah mahasiswa baru atau minat pendaftar menjadi hasil atau dampak dari strategi promosi yang dilakukan universitas.

(Opsional)
c. Citra universitas

Jenis variabel: Variabel intervening

Penjelasan: Citra universitas dapat menjadi penghubung antara strategi promosi dan keputusan calon mahasiswa untuk mendaftar.

3. Paradigma Penelitian yang Paling Tepat

Paradigma penelitian yang paling tepat untuk mengkaji kasus ini adalah paradigma positivisme.
Alasannya, penelitian bertujuan untuk mengukur pengaruh strategi promosi terhadap jumlah mahasiswa baru secara objektif dan terukur melalui data kuantitatif, seperti jumlah pendaftar, tingkat respons promosi, dan tren pendaftaran dalam beberapa tahun terakhir. Paradigma positivisme memungkinkan peneliti menguji hubungan sebab-akibat antar variabel secara sistematis dan berbasis data empiris.

4. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Rumusan Masalah:
Bagaimana pengaruh strategi promosi universitas terhadap penurunan jumlah mahasiswa baru dalam tiga tahun terakhir?

Pertanyaan Penelitian:
Sejauh mana strategi promosi yang dilakukan universitas berpengaruh terhadap jumlah mahasiswa baru?