Apa yang anda ketahui tentang skala pengukuran dalam penelitian? silakan dikemukakan disini, tentang rancangan data penelitian Anda dan skala pengukurannya.
Diskusi
NPM : 2313031050
Dalam penelitian kuantitatif, skala pengukuran berfungsi untuk menentukan cara mengkuantifikasi variabel agar data dapat dianalisis secara statistik. Skala ini membantu peneliti memahami tingkat hubungan antarvariabel dan metode analisis yang tepat untuk digunakan. Menurut Sugiyono (2022), terdapat empat jenis skala pengukuran, yaitu:
1. Skala Nominal, digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam kategori tanpa urutan, seperti jenis kelamin atau jurusan.
2. Skala Ordinal, menunjukkan tingkatan atau urutan, misalnya tingkat kepuasan (rendah, sedang, tinggi).
3. Skala Interval, memiliki jarak yang sama antara satu nilai dengan nilai lainnya, tetapi tidak memiliki nol mutlak, contohnya suhu.
4. Skala Rasio, seperti tinggi badan atau pendapatan, memiliki jarak yang sama dan titik nol absolut.
Rancangan Data Penelitian:
Judul penelitian : “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Self-Efficacy, dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Jurusan Akuntansi SMKN 1 Prabumulih”
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner (angket), observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Jenis data yang dikumpulkan termasuk:
• Variabel X1: Pendidikan Kewirausahaan
• Variabel X2: Self-Efficacy
• Variabel X3: Lingkungan Keluarga
• Variabel Y: Minat Berwirausaha
Skala Pengukuran dalam Penelitian :
Dalam kuesioner penelitian digunakan skala Likert dengan lima pilihan jawaban:
Sangat Setuju (5), Setuju (4), Cukup (3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1).
Skala Likert termasuk dalam skala ordinal, karena mengukur tingkat persetujuan responden terhadap suatu pernyataan. Namun, dalam analisis statistik kuantitatif, skala ini sering diperlakukan sebagai skala interval, agar dapat diolah dengan uji statistik parametrik seperti regresi linier atau analisis korelasi.
NPM : 2313031044
Skala pengukuran adalah cara untuk mengukur variabel penelitian sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis secara statistik. Skala pengukuran membantu peneliti menentukan bagaimana data diklasifikasi, dinilai, atau diberi angka. Dalam penelitian kuantitatif, skala pengukuran sangat penting karena menentukan teknik analisis yang dapat digunakan. Secara umum, terdapat empat jenis skala pengukuran dalam penelitian:
1.Skala Nominal
Hanya untuk membedakan kategori (contoh: jenis kelamin, kelas X/XI/XII).
2.Skala Ordinal
Menunjukkan peringkat, tetapi jarak antar peringkat tidak jelas (contoh: sangat baik, baik, cukup).
3.Skala Interval
Jarak antar nilai sama, tetapi tidak memiliki nol absolut (contoh: skor ujian).
4.Skala Rasio
Seperti skala interval, namun memiliki nol absolut (contoh: tinggi badan, berat badan).
Dalam penelitian sosial dan pendidikan, terutama yang menggunakan kuesioner, skala yang paling sering dipakai adalah skala ordinal atau skala interval (melalui skala Likert).
Rancangan data penelitian:
Judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran Deep Learning dan Perhatian Orang Tua terhadap Keaktifan Belajar Siswa SMA IT Babul Hikmah”, terdapat tiga variabel:
1.Model Pembelajaran Deep Learning (X1)
2.Perhatian Orang Tua (X2)
3.Keaktifan Belajar Siswa (Y)
Ketiga variabel tersebut diukur menggunakan kuesioner berbentuk skala Likert, dengan pilihan jawaban seperti:
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
Skala Likert termasuk skala ordinal, tetapi secara praktis dalam penelitian kuantitatif sering diperlakukan sebagai skala interval agar dapat dianalisis dengan statistik parametrik, seperti regresi berganda. Karena penelitian kamu menggunakan analisis regresi, maka skala Likert pada penelitian ini diperlakukan sebagai skala interval semu (interval-like). Sementara itu, variabel demografi seperti kelas siswa (X, XI, XII) merupakan data dengan skala nominal, karena hanya menunjukkan kategori tanpa urutan nilai.
NPM : 2313031034
Skala pengukuran dalam penelitian adalah cara peneliti menentukan bagaimana suatu data diukur dan dicatat. Skala ini penting karena memengaruhi cara analisis data yang akan digunakan. Secara umum, ada empat skala pengukuran, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
NPM : 2313031038
Kelas : B
Skala pengukuran adalah aturan atau cara untuk mengukur dan mengklasifikasikan data dalam penelitian. Ada 4 jenis skala pengukuran:
1. Skala Nominal - untuk kategorisasi tanpa urutan (contoh: jenis kelamin, asal daerah)
2. Skala Ordinal - ada urutan tetapi jarak tidak sama (contoh: tingkat pendidikan, peringkat)
3. Skala Interval - ada urutan dan jarak sama, tetapi tidak ada nol mutlak (contoh: skala Likert, suhu)
4. Skala Rasio - memiliki semua karakteristik skala lain plus titik nol mutlak (contoh: pendapatan, usia, berat badan)
Rancangan Penelitian :
1. SKALA INTERVAL (Skala Utama)
Digunakan untuk mengukur semua variabel utama penelitian dengan Skala Likert 5 poin:
Literasi Keuangan (X1) = Skala Interval (Likert 1-5)
Strategi Passive Income (X2) = Skala Interval (Likert 1-5)
Efektivitas Aplikasi MoneyMate (Z) = Skala Interval (Likert 1-5)
Financial Freedom (Y) = Skala Interval (Likert 1-5)
Format: Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju (2), Netral (3), Setuju (4), Sangat Setuju (5)
2. SKALA NOMINAL & RASIO (Data Pendukung)
Untuk data demografi:
Jenis Kelamin = Nominal
Angkatan = Ordinal
Pendapatan = Rasio
NPM: 2313031055
Skala pengukuran merupakan perangkat penting dalam penelitian kuantitatif yang berfungsi untuk menerjemahkan variabel ke dalam bentuk angka sehingga dapat dianalisis secara objektif. Melalui skala ini, peneliti dapat menilai karakteristik variabel, membedakan kategori data, serta menentukan jenis analisis statistik yang paling sesuai. Penggunaan skala pengukuran juga memastikan bahwa data yang diperoleh tersusun dengan jelas, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam proses analisis maupun penarikan kesimpulan.
Skala pengukuran terdiri dari empat jenis utama, yaitu:
1. Skala Nominal, yaitu skala yang digunakan untuk membedakan objek ke dalam kategori tertentu tanpa memberikan urutan. Contohnya jenis kelamin atau program studi.
2. Skala Ordinal, yaitu skala yang menyusun data berdasarkan tingkatan, namun tidak menggambarkan jarak yang sama antar tingkat. Misalnya tingkatan setuju atau tidak setuju.
3. Skala Interval, yaitu skala yang memiliki jarak yang sama antar nilai, tetapi tidak memiliki titik nol absolut. Contohnya skor tes atau suhu.
4. Skala Rasio, yaitu skala yang memiliki karakteristik skala interval namun dilengkapi nol absolut, misalnya pendapatan, usia, atau tinggi badan.
Rancangan data penelitian:
Judul Penelitian: Pengaruh Perilaku Shopaholic dan Lingkungan Sebaya terhadap Gaya Hidup Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung
Adapun variabel yang diteliti meliputi:
• Variabel X1: Perilaku Shopaholic
• Variabel X2: Lingkungan Sebaya
• Variabel Y: Gaya Hidup Mahasiswa
Instrumen utama penelitian berupa kuesioner dengan menggunakan skala Likert lima tingkat, yaitu:
• Sangat Setuju (SS) = 5
• Setuju (S) = 4
• Netral (N) = 3
• Tidak Setuju (TS) = 2
• Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Skala Likert termasuk ke dalam skala ordinal, karena mengukur tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan pada setiap indikator variabel. Namun, dalam penelitian kuantitatif, terutama yang menggunakan analisis statistik parametrik seperti regresi linier, skala Likert ini sering diperlakukan sebagai skala interval agar data dapat diolah secara numerik dengan lebih akurat.
NPM : 2313031042
Kelas : B 2023
Jawaban :
Menurut pendapat saya skala pengukuran dalam penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengklasifikasikan, mengurutkan, atau menentukan besaran suatu variabel sehingga dapat dianalisis secara ilmiah. Skala ini menjadi dasar penting dalam penyusunan instrumen penelitian, pemilihan teknik analisis data, serta interpretasi hasil penelitian. Secara umum, terdapat empat jenis skala pengukuran yang diakui dalam metodologi penelitian, yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Masing-masing memiliki karakteristik, fungsi, serta konsekuensi statistik yang berbeda.
1. Skala Nominal, adalah skala yang digunakan untuk mengelompokkan objek atau individu berdasarkan kategori tanpa menunjukkan peringkat atau tingkat. Nilai pada skala ini hanya berfungsi sebagai label.
2. Skala Ordinal, merupakan skala yang menunjukkan peringkat atau urutan, tetapi jarak antar level tidak diketahui secara pasti
3. Skala Interval, adalah skala yang memiliki urutan dan jarak antar nilai yang sama, namun tidak memiliki nol absolut yang bermakna secara matematis.
4. Skala Rasio, merupakan skala paling tinggi tingkatannya, memiliki semua karakteristik skala interval ditambah nol absolut, sehingga memungkinkan semua operasi matematika termasuk perbandingan rasio.
Untuk rancangan penelitian saya skala pengukuran yang digunakan adalah skala Semantic Differential dengan rentang nilai 1 sampai 7. Skala ini berbentuk pasangan kata bipolar (dua kutub berlawanan) yaitu buruk baik, tidak memadai–sangat memadai, atau tidak memuaskan–sangat memuaskan, dan responden diminta memilih posisi persepsinya pada garis kontinum tersebut. Penggunaan skala 1–7 memberikan tingkat sensitivitas yang lebih tinggi dalam menangkap variasi persepsi siswa dibanding skala kategori sederhana, sehingga data yang diperoleh lebih kaya dan akurat dalam merefleksikan penilaian responden. Selain itu, skala Semantic Differential 1–7 dapat diperlakukan sebagai data interval, sehingga bisa digunakan untuk analisis statistik parametrik seperti analisis regresi linier berganda.
Contoh format skala semantic differential (1–7) :
• Buruk 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 Baik
• Tidak memadai 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 Sangat memadai
• Tidak memuaskan 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 Sangat memuaskan
NPM : 2313031033
Skala Pengukuran dalam Penelitian dan Rancangan Data Penelitian
1. Pengertian Skala Pengukuran dalam Penelitian
Skala pengukuran adalah cara atau tingkat pengukuran yang digunakan untuk memberikan nilai pada variabel penelitian. Skala ini menentukan bagaimana variabel dicatat, dianalisis, dan diinterpretasikan. Dalam penelitian kuantitatif, pemilihan skala sangat penting karena berpengaruh pada teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Terdapat empat skala pengukuran utama, yaitu:
a. Skala Nominal
Skala yang digunakan untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan data tanpa menunjukkan urutan atau tingkat tertentu.
Contoh: jenis kelamin, program studi, status pekerjaan.
Analisis yang dapat digunakan: frekuensi, persentase, mode.
b. Skala Ordinal
Skala yang menunjukkan peringkat atau urutan, tetapi selisih antar tingkat tidak harus sama.
Contoh: tingkat kepuasan (rendah–sedang–tinggi), ranking kelas.
Analisis: median, modus, uji non-parametrik (Mann-Whitney, Kruskal-Wallis).
c. Skala Interval
Skala yang menunjukkan perbedaan nilai dengan jarak yang sama, tetapi tidak memiliki nilai nol absolut.
Contoh: suhu (°C), kalender tahun.
Analisis: mean, standar deviasi, korelasi Pearson, regresi.
d. Skala Rasio
Skala yang memiliki jarak yang sama antar nilai dan memiliki nol absolut (nol berarti ketiadaan).
Contoh: tinggi badan, nilai tes 0–100, pendapatan.
Analisis: semua statistik parametrik boleh digunakan.
2. Rancangan Data Penelitian dan Skala Pengukurannya
Berikut contoh rancangan penelitian yang bisa kamu gunakan dan jelaskan dalam tugasmu:
Judul Contoh:
Pengaruh Motivasi Belajar dan Penggunaan Media Digital terhadap Hasil Belajar Mahasiswa.
Variabel Penelitian:
Motivasi Belajar (X1)
Penggunaan Media Digital (X2)
Hasil Belajar Mahasiswa (Y)
Rancangan Data + Skala Pengukuran:
a. Variabel Motivasi Belajar (X1)
Diukur menggunakan angket Likert (1–5).
Skala: Ordinal → namun dalam analisis kuantitatif sering diperlakukan sebagai interval.
Indikator: minat, perhatian, usaha, keuletan.
b. Variabel Penggunaan Media Digital (X2)
Diukur menggunakan kuesioner tentang intensitas penggunaan, jenis media, dan efektivitas.
Skala: Ordinal (Likert), bisa dianalisis sebagai interval.
Indikator: frekuensi, kenyamanan, kualitas akses.
c. Variabel Hasil Belajar (Y)
Diukur melalui nilai tes, nilai akhir mata kuliah, atau skor evaluasi.
Skala: Rasio, karena memiliki nilai 0–100 dan memungkinkan perbandingan proporsional.
Indikator: skor tes tertulis, nilai tugas, nilai ujian akhir.
3. Hubungan Skala Pengukuran dengan Analisis Statistik
Jika variabel menggunakan skala ordinal/interval (Likert), analisis yang umum digunakan: korelasi Pearson, regresi linear, uji t, ANOVA.
Jika variabel nominal, analisis cocok: chi-square, tabulasi silang.
Jika variabel rasio, semua bentuk analisis statistik parametrik dapat digunakan.
4. Contoh Jawaban Singkat (Kalau mau langsung dipakai):
“Skala pengukuran dalam penelitian merupakan tingkat atau cara mengukur variabel sehingga data dapat dianalisis dengan tepat. Skala pengukuran terdiri dari nominal, ordinal, interval, dan rasio. Dalam rancangan penelitian saya, variabel motivasi belajar dan penggunaan media digital diukur menggunakan skala ordinal melalui angket Likert, sedangkan variabel hasil belajar diukur menggunakan skala rasio melalui nilai tes. Pemilihan skala ini bertujuan agar data dapat dianalisis secara kuantitatif menggunakan teknik statistik seperti korelasi dan regresi.”
NPM: 2313031040
Skala pengukuran adalah cara untuk mengklasifikasikan, mengurutkan, atau mengkuantifikasi variabel sehingga dapat dianalisis secara statistik. Skala pengukuran menentukan jenis data, alat ukur yang digunakan, serta teknik analisis yang dapat diterapkan. Dalam penelitian kuantitatif, skala pengukuran sangat penting karena menentukan kualitas dan interpretasi data. Secara umum terdapat empat jenis skala pengukuran, yaitu:
1. Skala Nominal
- Mengelompokkan data ke dalam kategori tanpa urutan.
- Hanya menunjukkan identitas atau label.
- Contoh: jenis kelamin, jurusan, jenis e-wallet yang digunakan.
2. Skala Ordinal
- Mengelompokkan data dengan urutan, tetapi jarak antar kategori tidak jelas.
- Contoh: tingkat intensitas rendah–sedang–tinggi, peringkat, status sosial.
3. Skala Interval
- Ada urutan dan jarak antar skor sama, tetapi tidak memiliki nol absolut.
- Banyak digunakan dalam kuesioner Likert jika diperlakukan sebagai data interval.
- Contoh: skor persepsi 1–5, 1–7.
4. Skala Rasio
- Memiliki semua karakteristik skala sebelumnya: kategori, urutan, jarak sama, dan nol absolut.
- Dapat dilakukan operasi matematika lengkap.
- Contoh: jumlah transaksi, nominal top up, pengeluaran harian, jumlah uang yang dibelanjakan.
Rancangan Data Penelitian
Judul Penelitian: “Pengaruh Intensitas Penggunaan E-Wallet terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMA Negeri 1 Pringsewu.”
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif, yaitu meneliti hubungan (pengaruh) antara dua variabel:
Variabel X (Independen): Intensitas Penggunaan E-Wallet
Aspek yang dapat diukur:
1. Frekuensi penggunaan (berapa kali menggunakan e-wallet per hari/minggu)
2. Durasi penggunaan (berapa lama membuka aplikasi e-wallet)
3. Jumlah transaksi
4. Jenis transaksi (belanja, top up, bayar transport, dll.)
5. Nominal uang yang dibelanjakan menggunakan e-wallet
Variabel Y (Dependen): Perilaku Konsumtif
Aspek yang dapat diukur:
1. Membeli barang secara impulsif
2. Membeli karena diskon/promo
3. Mengutamakan keinginan daripada kebutuhan
4. Mudah tergoda rekomendasi pemasaran
5. Belanja berlebihan tanpa perencanaan
Skala Pengukuran untuk Penelitian
A. Variabel X: Intensitas Penggunaan E-Wallet
Instrumen biasanya berupa kuesioner atau catatan transaksi.
Skala pengukuran:
1. Frekuensi penggunaan → Rasio
Contoh: “Berapa kali Anda melakukan transaksi e-wallet dalam seminggu?”
Jawaban berupa angka → data rasio.
2. Nominal transaksi/top up → Rasio
Contoh: “Berapa total uang yang Anda belanjakan menggunakan e-wallet dalam seminggu?”
Data memiliki nol absolut → rasio.
3. Persepsi tentang intensitas (misalnya skala Likert) → Interval
Contoh item Likert: “Saya sering menggunakan e-wallet untuk berbagai kebutuhan.”
Skala 1–5 → interval.
Kesimpulan skala variabel X: Menggunakan gabungan skala interval dan rasio. Dalam analisis regresi, skor Likert (interval) dijumlahkan menjadi skor total.
Variabel Y: Perilaku Konsumtif
Biasanya diukur menggunakan skala Likert, sehingga termasuk skala interval.
Contoh indikator:
“Saya sering membeli barang hanya karena promo.”
“Saya sulit menahan diri untuk tidak berbelanja online.”
“Saya membeli sesuatu walaupun tidak terlalu dibutuhkan.”
Semua menggunakan skor 1–5 → dianggap data interval dan dapat diolah menggunakan:
NPM : 2313031037
Skala pengukuran adalah cara untuk mengklasifikasikan dan memberi nilai pada variabel penelitian sehingga data dapat dianalisis secara statistik. Ada empat jenis skala utama:
a. Skala Nominal
Digunakan untuk mengelompokkan data ke dalam kategori tanpa menunjukkan urutan atau perbedaan tingkat.
b. Skala Ordinal
Memberikan peringkat atau urutan, tetapi jarak antar tingkat tidak harus sama.
c. Skala Interval
Memiliki jarak antar nilai yang sama tetapi tidak memiliki titik nol absolut.
d. Skala Rasio
Memiliki ciri lengkap, kategori, urutan, interval sama, dan titik nol absolut.
Judul penelitian:
“Pengaruh Kualitas Produk, Fasilitas, dan Harga terhadap Kepuasan Pelanggan pada Nuju Coffee.”
Penelitian ini bersifat kuantitatif, sehingga seluruh variabel diukur menggunakan angka melalui kuesioner.
A. Kualitas Produk (X1)
Indikator: rasa kopi, aroma, penyajian, konsistensi produk, kebersihan.
B. Fasilitas (X2)
Indikator: kenyamanan tempat, kebersihan ruang, ketersediaan tempat duduk, Wi-Fi, stop kontak.
C. Harga (X3)
Indikator: keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas, perbandingan dengan kompetitor.
D. Kepuasan Pelanggan (Y)
Indikator: kepuasan terhadap pelayanan, kesesuaian harapan, rasa ingin membeli kembali, kesediaan merekomendasikan.
Secara keseluruhan, rancangan data penelitian saya menekankan penggunaan skala interval melalui skala Likert untuk variabel utama, serta menggunakan skala nominal, ordinal, dan rasio untuk data demografi. Penggunaan skala ini bertujuan agar analisis statistik yang dilakukan dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
NPM : 2313031045
Skala pengukuran dalam penelitian merupakan konsep yang esensial untuk menentukan jenis data yang dikumpulkan dan cara analisis data yang tepat. Menurut Sugiyono (2017), skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval dalam alat ukur, sehingga ketika alat ukur ini digunakan akan menghasilkan data kuantitatif yang dapat dianalisis secara statistik. Dalam ilmu statistika, skala pengukuran diklasifikasikan menjadi empat jenis utama: skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Masing-masing skala memiliki karakteristik yang berbeda dan digunakan sesuai dengan jenis variabel yang diukur dalam penelitian.
1. Skala Nominal digunakan untuk mengelompokkan objek atau individu ke dalam kategori yang berbeda tanpa memiliki urutan atau peringkat tertentu. Contoh skala nominal adalah jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) dan status perkawinan (menikah, belum menikah).
2. Skala Ordinal tidak hanya mengelompokkan data, tetapi juga memberikan urutan atau peringkat. Misalnya, dalam penelitian kepuasan, responden mungkin diminta menilai kepuasan dengan kategori sangat tidak puas, tidak puas, cukup puas, dan sangat puas, dengan urutan peringkat.
3. Skala Interval memiliki jarak yang sama antara kategori atau nilai, tetapi tidak memiliki nol mutlak. Contohnya adalah suhu dalam derajat Celsius. Data pada skala ini bisa diurutkan dan dihitung selisihnya, namun nol pada skala ini tidak berarti "tidak ada".
4. Skala Rasio adalah skala tertinggi dalam pengukuran, yang memiliki jarak yang sama antar-nilai serta nol mutlak, yang berarti “tidak ada.” Contohnya adalah penghasilan atau tinggi badan, di mana nol berarti ketiadaan penghasilan atau tinggi.
Dalam penelitian sosial dan pendidikan, skala pengukuran juga dikenal dengan empat jenis skala yang sering digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi responden. Jenis-jenis skala ini termasuk:
1. Skala Likert, yang dirancang untuk mengukur tingkat setuju atau tidak setuju responden terhadap pernyataan tertentu. Skala ini umum digunakan dalam survei untuk mengukur sikap atau pendapat dengan kategori seperti sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
2. Skala Guttman, yang bertujuan untuk mengukur tanggapan responden secara tegas, misalnya, "ya" atau "tidak". Skala ini sering digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan atau keterampilan tertentu.
3. Rating Scale adalah skala yang digunakan untuk memberikan peringkat pada objek atau individu. Misalnya, memberikan nilai dari 1 hingga 10 pada suatu kinerja atau layanan.
4. Semantic Differential, yang digunakan untuk mengukur reaksi atau perasaan responden terhadap suatu objek dengan dua kutub yang bertentangan, misalnya "baik" dan "buruk". Skala ini sering digunakan dalam penelitian pemasaran atau psikologi untuk mengukur sikap.
Penggunaan skala pengukuran yang tepat sangat penting dalam penelitian, terutama untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dapat dianalisis secara akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian (Riduwan, 2015). Pemilihan skala pengukuran harus disesuaikan dengan jenis data yang ingin dikumpulkan serta tujuan analisis dalam penelitian tersebut.
Referensi:
1. Riduwan. (2015). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
2. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
NPM : 2313031032
KELAS : 2023 B
Skala pengukuran adalah alat atau metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan memberikan nilai pada variabel penelitian agar dapat diukur secara kuantitatif. Dalam penelitian "Analisis Penggunaan E-Learning Platform terhadap Partisipasi Aktif Mahasiswa Pendidikan Ekonomi dalam Perkuliahan", pemilihan skala pengukuran yang tepat sangat krusial untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel.
1. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
A. Variabel Independen (X)
Penggunaan E-Learning Platform
B. Variabel Dependen (Y)
Partisipasi Aktif Mahasiswa dalam Perkuliahan
C. Variabel Moderator/Kontrol (Opsional)
Jenis kelamin
Semester/tingkat
Akses internet
Kepemilikan perangkat
2. SKALA PENGUKURAN SETIAP VARIABEL
A. VARIABEL INDEPENDEN: Penggunaan E-Learning Platform
Dimensi dan Indikator:
1. Intensitas Penggunaan
Frekuensi akses e-learning per minggu
Durasi penggunaan e-learning
Jumlah mata kuliah yang diikuti via e-learning
2. Fitur yang Digunakan
Akses materi pembelajaran (video, PPT, PDF)
Forum online
Pengumpulan online
Quiz/kuis online
Video conference/live class
3. Kemudahan Penggunaan (Usability)
Kemudahan navigasi platform
Kemudahan mengakses materi
Kemudahan berkomunikasi dengan dosen
Kemudahan submit Penugasan
4. Kualitas Konten
Kelengkapan materi pembelajaran
Kejelasan materi yang disajikan
Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
Keterkinian materi
Skala Pengukuran:
Skala Likert 5 Poin:
Skor Kategori Keterangan
5 Sangat Setuju (SS)Sangat intensif/sangat baik
4 Setuju (S)Intensif/baik
3 Netral (N)Cukup/kadang-kadang
2 Tidak Setuju (TS)Jarang/kurang baik
1 Sangat Tidak Setuju (STS)Sangat jarang/sangat kurang
Contoh Pernyataan:
"Saya mengakses e-learning platform setiap hari untuk melihat update materi"
"Fitur forum kerja kelompok di e-learning sangat membantu proses belajar saya"
"Platform e-learning mudah digunakan dan user-friendly"
B. VARIABEL DEPENDEN: Partisipasi Aktif Mahasiswa
Dimensi dan Indikator:
1. Partisipasi Kognitif
Membaca dan memahami materi pembelajaran
Mencari referensi tambahan
Mengerjakan latihan mandiri
Berpikir kritis terhadap materi
2. Partisipasi Behavioral (Perilaku)
Kehadiran dalam perkuliahan online
Mengumpulkan pekerjaan tepat waktu
Aktif bertanya kepada dosen
Merespon pertanyaan dosen
3. Partisipasi Interaktif
Berkontribusi kelompok diforum
Berkolaborasi dengan teman dalam penugasan kelompok
Memberi feedback kepada teman
Berbagi materi/informasi dengan teman
4. Partisipasi Emosional
Antusiasme mengikuti pembelajaran
Motivasi belajar
Kepuasan terhadap proses pembelajaran
Keterlibatan emosional dalam kelas
C. VARIABEL KONTROL/DEMOGRAFI
1. Jenis Kelamin
Skala: Nominal (Kategorikal)
Pengkodean: 1 = Laki-laki, 2 = Perempuan
2. Semester/Tingkat
Skala: Ordinal
Kategori: Semester 2, 3, 4, 5,
3. Usia
Skala: Rasio
Satuan: Tahun (angka)
4. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)
Skala: Interval/Rasio
Kategori:
3,51 - 4,00 (Sangat Memuaskan)
3,01 - 3,50 (Memuaskan)
2,51 - 3,00 (Cukup) < 2,50 (Kurang)
5. Akses Internet
Skala: Ordinal
Kategori:
1 = Sangat Baik (unlimited, stabil)
2 = Baik (cukup stabil)
3 = Cukup (kadang terputus)
4 = Kurang (sering terputus)
6. Kepemilikan Perangkat
Skala: Nominal (Multiple Choice)
Pilihan: Laptop, Smartphone, Tablet, Komputer Desktop
NPM : 2313031036
Kelas : 2023B
Skala pengukuran adalah cara atau tingkat klasifikasi data yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Skala ini menentukan jenis data, hubungan antar data, serta teknik analisis statistik yang dapat diterapkan. Skala pengukuran dibagi menjadi empat jenis:
1. Nominal: Kategori tanpa urutan, hanya sebagai label.
Contoh: Jenis kelamin, warna favorit.
2. Ordinal: Kategori dengan urutan, tetapi jarak antar kategori tidak pasti.
Contoh: Tingkat kepuasan, peringkat lomba.
3. Interval: Memiliki urutan dan jarak yang sama antar nilai, tetapi tidak ada nol mutlak.
Contoh: Skor tes, suhu Celsius.
4. Rasio: Memiliki urutan, jarak sama, dan nol mutlak; bisa digunakan untuk perbandingan proporsional.
Contoh: Pendapatan, tinggi badan, jumlah penjualan.
Rancangan data penelitian adalah tata cara pengumpulan dan pengaturan data yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Rancangan ini mencakup:
- Jenis variabel: Menentukan variabel dependen, independen, dan kontrol.
- Skala pengukuran: Menentukan bagaimana variabel akan diukur (nominal, ordinal, interval, rasio).
- Sumber data: Menjelaskan dari mana data diperoleh (primer atau sekunder).
- Instrumen pengumpulan data: Kuesioner, wawancara, observasi, atau dokumen.
Pentingnya Menentukan Skala Pengukuran
- Memudahkan pemilihan instrumen penelitian (misal kuesioner atau tes).
- Menentukan teknik analisis statistik yang tepat.
- Menjamin validitas dan reliabilitas data.
NPM : 2313031057
Skala Pengukuran dalam Penelitian
Skala pengukuran adalah cara atau sistem yang digunakan peneliti untuk mengukur variabel sehingga data dapat dianalisis secara statistik. Skala pengukuran menentukan jenis data, teknik analisis yang dapat digunakan, serta interpretasi hasil. Secara umum, dalam penelitian kuantitatif terdapat empat jenis skala pengukuran, yaitu:
1. Skala Nominal
Skala nominal digunakan untuk mengelompokkan objek ke dalam kategori tanpa adanya peringkat atau urutan. Data hanya digunakan untuk identifikasi.
Contoh: jenis kelamin, jurusan, status tinggal.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal menunjukkan peringkat atau urutan tetapi jarak antar kategori tidak dapat diukur secara pasti.
Contoh: tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA), ranking prestasi.
3. Skala Interval
Skala ini memiliki urutan dan jarak antar nilai yang sama, namun tidak memiliki nilai nol absolut. Angka hanya menunjukkan interval, bukan perbandingan mutlak.
Contoh: suhu dalam Celcius, skor IQ.
4. Skala Rasio
Skala tertinggi dalam pengukuran, memiliki semua karakteristik interval serta nilai nol mutlak yang memungkinkan perbandingan proporsional.
Contoh: usia, pendapatan, lama belajar.
Dalam penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Dukungan Keluarga, Penguasaan Soft Skill, dan Self-Efficacy terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Negeri 4 Bandar Lampung”, data dikumpulkan menggunakan instrumen berupa angket. Seluruh variabel penelitian termasuk dalam kategori variabel psikologis dan perilaku manusia, sehingga pengukurannya dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. Skala ini digunakan karena mampu menggambarkan tingkat persepsi, respons emosional, keyakinan, maupun sikap responden terhadap pernyataan yang disusun oleh peneliti.
Instrumen penelitian ini terdiri dari empat variabel, yaitu: Dukungan Keluarga, Penguasaan Soft Skill, Self-Efficacy, dan Kesiapan Kerja. Setiap variabel diukur menggunakan beberapa indikator sesuai teori yang mendasari, kemudian dikembangkan menjadi sejumlah item pernyataan. Responden diminta memberikan penilaian terhadap setiap pernyataan menggunakan lima pilihan jawaban mulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, hingga sangat setuju. Dengan demikian, data yang diperoleh tergolong dalam skala interval sehingga memungkinkan peneliti melakukan analisis statistik parametrik, seperti korelasi, regresi linear berganda, serta uji asumsi klasik menggunakan aplikasi SPSS.
Penggunaan skala Likert dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data kuantitatif yang dapat menggambarkan sejauh mana dukungan keluarga, kemampuan soft skill, serta tingkat self-efficacy berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk melihat hubungan dan besar kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dengan demikian, skala pengukuran bukan hanya sekadar format penilaian, tetapi juga berperan penting dalam memastikan keakuratan, kesesuaian metode analisis, serta validitas temuan penelitian, sehingga hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan akademik maupun praktis dalam meningkatkan kesiapan kerja siswa SMK.
NPM: 2313031052
Skala pengukuran dalam penelitian terdiri dari empat jenis:
- Nominal: hanya membedakan kategori (contoh: jenis kelamin, jurusan).
- Ordinal: membedakan dan mengurutkan, tetapi jarak antar kategori tidak jelas (contoh: ranking, tingkat kepuasan).
- Interval: ada urutan dan jarak sama, tetapi tidak punya nol absolut (contoh: suhu Celsius).
- Rasio: ada urutan, jarak sama, dan nol absolut (contoh: pendapatan, berat badan).
NPM ;2313031053
Skala pengukuran adalah cara untuk mengukur variabel penelitian agar data yang dikumpulkan bisa dianalisis secara kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, terdapat beberapa jenis skala seperti nominal, ordinal, interval, dan rasio. Namun, pada penelitian yang saya lakukan, skala yang digunakan adalah skala Likert karena cocok untuk mengukur sikap, persepsi, dan kecenderungan perilaku responden.
Dalam penelitian saya berjudul "Pengaruh Penggunaan Media Sosial dan Literasi Keuangan terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2024”, seluruh variabel diukur menggunakan skala Likert 1–5.
Pilihan jawabannya dimulai dari “sangat tidak setuju” hingga “sangat setuju”. Skala ini secara teknis termasuk skala ordinal, tetapi dalam analisis statistik seperti regresi linear biasanya diperlakukan sebagai skala interval agar hasil analisis lebih akurat.
Rancangan data dalam penelitian ini meliputi tiga variabel utama:
Penggunaan Media Sosial (X1),
Literasi Keuangan (X2),
dan Perilaku Konsumtif (Y). Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Setiap indikator dalam ketiga variabel tersebut diterjemahkan ke dalam pernyataan yang dinilai responden menggunakan skala Likert. Melalui skala pengukuran tersebut, semua respons dapat diubah menjadi data numerik sehingga dapat dianalisis menggunakan regresi berganda. Dengan demikian, skala pengukuran yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan penelitian saya, yaitu untuk melihat seberapa besar pengaruh media sosial dan literasi keuangan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa secara kuantitatif.