Posts made by Nadiva Aulia Putri

MKU PKN 2F -> FORUM ANALISIS VIDEO

by Nadiva Aulia Putri -
Nama : Nadiva Aulia Putri
NPM: 2313053191
Kelas: 2F

Analisis Video

Identitas nasional merupakan suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada setiap aspek kehidupan. Hakikat identitas nasional adalah Pancasila, karena Pancasila merupakan aktualisasi yang tercermin dalam penataan kehidupan manusia. Identitas nasional memiliki beberapa unsur yaitu diantaranya, suku bangsa, budaya, agama, dan bahasa. Kemudian dari identitas nasional dibagi kembali menjadi, identitas fundamental (Pancasila), identitas instrumental(UUD 1946) dan identitas alamiah.

Integrasi nasional merupakan proses penyesuaian unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Ada beberapa faktor pendorong integrasi nasional yaitu sejarah, keinginan bersatu, cinta tanah air, rela berkorban, serta konsesus nasional (Pancasila dan UUD 1945). Dibalik beberapa faktor pendorong tersebut ada pula beberapa faktor penghambat integrasi nasional diantaranya adalah, heterogen, ketimpangan, etnosentrisme dan gangguan luar. Bentuk integrasi nasional dibagi menjadi dua, yaitu asimilasi, asimilasi yaitu pembauran kebudayaan yang disertai ciri khas kebudayaan asli, kemudian bentuk integrasi yang lain adalah akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Definisi integrasi menurut Myron Weiner (1971) yaitu, penyatuan kelompok budaya masyarakat, pembentukan wewenang kekuasaan, menghubungkan pemerintah dan yang diperintah, konsensus terhadap nilai, serta perilaku yang terintegrasi.

Dari uraian yang telah disampaikan dalam video, yaitu pembahasan tentang identitas nasional dan Integrasi nasional, menurut saya memahami identitas nasional merupakan hal yang sangat penting, mengapa demikian, karena dengan memahami identitas nasional membantu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam suatu negara, memahami identitas nasional juga dapat memperkuat rasa bangga dan memiliki tanggung jawab terhadap negara. Kemudian, Integrasi nasional membantu menciptakan lingkungan yang stabil dan harmonis di mana pembangunan dan kemajuan dapat dicapai secara bersama-sama. Memahami integrasi nasional sama pentingnya dengan memahami identitas nasional. Integrasi nasional melibatkan upaya untuk mengurangi perbedaan dan konflik di antara kelompok-kelompok yang berbeda di dalam suatu negara.

MKU PKN 2F -> ANALISIS KASUS

by Nadiva Aulia Putri -
NAMA : NADIVA AULIA PUTRI
NPM : 2313053191
KELAS :2F
PRODI : PGSD
FAKULTAS: FKIP
JURUSAN: ILMU PENDIDIKAN

1. Pengaruh globalisasi kian merambah masuk dalam kehidupan bangsa Indonesia, terutama pengaruhnya terhadap identitas nasional, yang memiliki dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif, beberapa contoh dari sisi positif itu sendiri diantaranya ialah terciptanya pasar internasional yang sangat berpengaruh pada sektor ekonomi masyarakat, selain itu, semakin majunya ilmu pengetahuan di Indonesia, sehingga dapat dengan mudah diakses melalui banyak sumber. Di samping dampak-dampak positif tersebut, ada beberapa contoh dampak negatif, yaitu diantaranya adalah, batas batas negara menjadi tidak terlihat serta pola pikir masyarakat yang berubah dan semakin banyak terjadi penyimpangan terhadap identitas nasional. Salah satunya terhadap dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini dapat terjadi karena banyak dari kita yang belum menampakkan jati diri pada diri sendiri dan cenderung "fomo" sehingga sering kehilangan arah. Banyak masyarakat Indonesia yang belum faham akan keberadaan Indonesia sebagai tanah air yang seharusnya dijunjung tinggi.
Pendapat saya mengenai pengaruh globalisasi tersebut ialah, penting bagi kita mengelola dampak positif dan negatif ini secara bijaksana. Perlu bagi kita mempertahankan identitas nasional sebagai warisan budaya bangsa.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai yang sangat penting untuk disimpan dan dijunjung tinggi sebagai identitas nasional. Dalam konteks globalisasi, penting untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi yang mengikat berbagai keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia.
Disintegrasi bangsa Indonesia merupakan potensi risiko yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat kesatuan dan solidaritas nasional, salah satunya dengan penghargaan terhadap keberagaman budaya dan agama. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia seharusnya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, apabila terdapat penyimpanan terhadapnya maka resiko yang mungkin terjadi adalah timbulnya perpecahan di dalam masyarakat.

2. Untuk menjadikan kebudayaan Indonesia sebagai pemersatu di tengah keberagaman dan pluralitas bangsa, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu Meningkatkan pendidikan yang menghargai dan memahami keberagaman budaya Indonesia serta mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan, menghormati kebebasan beragama dan berkeyakinan serta melindungi hak-hak individu untuk menjalankan keyakinan mereka tanpa diskriminasi. Dengan menerapkan beberapa hal tersebut, kebudayaan Indonesia dapat menjadi kekuatan pemersatu yang mampu merangkul keberagaman dan pluralitas bangsa Indonesia.

MKU PKN 2F -> FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nadiva Aulia Putri -
NAMA: NADIVA AULIA PUTRI
NPM : 2313053191
KELAS : 2F

Judul : Integritas Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia.

Nama Penulis: Agus Maladi Irianto

Tahun : 2012

Latar belakang: Setelah saya analisis dalam jurnal ini dijelaskan bahwa Bangsa Indonesia mengalami berbagai perubahan azas, paham, ideologi dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai perubahan azas dan idiologi tersebut, menciptakan disintegrasi dan instabilisasi nasional. Situasi perpolitikan nasional menjelang runtuhnya Orla ditandai dengan perebutan pengaruh di antara para elite politik negeri, yaitu PKI, PNI, Masyumi dan militer (Angkatan Darat). Para mahasiswa dan pelajar melalui KAMMI dan KAPPI di bawah kendali Soeharto berusaha menghancurkan PKI seakar akarnya. Setelah Orba mampu berkuasa selama 32 tahun. Sikap otoriterrepresif pemerintahan Orde Baru ini pun menimbulkan perlawanan demi perlawanan, yang memuncak pada peristiwa Mei 1998, yakni tergulingnya rezim pemerintahan Orba yang digantikan dengan Orde Reformasi. Ketika Era Reformasi mulai membuka kran demokrasi dan peluang besar daerah mengembangkan sistem desentralisasi, maka sejumlah daerah diberi kebebasan untuk membangun dan mengatur dirinya sendiri. Era Reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas, justru menimbulkan ketidakmenentuan dan kekacauan. Para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah “bangsa yang sedang sakit”, suatu kesimpulan yang tidak menawarkan solusi. Untuk itulah diperlukan suatu strategi kebudayaan nasional, senyampang sejak kemerdekaan hingga hari ini, negeri ini belum memiliki adanya strategi kebudayaan.

Tujuan penelitian: Era Reformasi yang tidak memiliki platform secara jelas, menimbulkan ketidakmenentuan dan
kekacauan. Acuan kehidupan bernegara (gevernance) dan kerukunan sosial (social harmony) menjadi berantakan dan menumbuhkan ketidakpatuhan sosial (social disobedience). Hal ini berkepanjangan dan tidak jelas sampai kapan krisis ini akan berakhir. Untuk itulah diperlukan,
suatu strategi kebudayaan nasional senyampang sejak kemerdekaan hingga hari ini negeri ini belum memiliki adanya strategi kebudayaan.

Metode penelitian: Jurnal ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Hasil Penelitian: Identitas merupakan representasi diri seseorang atau bagaimana masyarakat melihat dirinya
sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Lapis-lapis identitas tergantung pada peran-peran yang dijalankan, keadaan objektif yang dihadapi, serta ditentukan pula dari cara menyikapi keadaan dan peran tersebut. Identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional
yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme yang menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. Dengan demikian, integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Untuk menciptakan pergaulan dalam pembentukan integrasi nasional tersebut identitas justru berfungsi secara ganda. Integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama. Merujuk pada uraian dalam pembahasan dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik
antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Kelebihan: Pada penggunaan tata bahasa dalam jurnal cukup mudah dipahami oleh pembaca, uraian yang dijelaskan pada pendahuluan dan isi juga dijelaskan dengan terperinci dan jelas, serta uraian akhir yang singkat dan jelas menjelaskan kesimpulan yang diambil dari jurnal.

Kekurangan: Penulisan absrak tidak dituliskan menggunakan bahasa Indonesia.

MKU PKN 2F -> FORUM JAWABAN ANALISIS VIDEO

by Nadiva Aulia Putri -
NAMA : NADIVA AULIA PUTRI
NPM : 2313053191
KELAS : 2F

Berdasarkan video dijelaskan bahwa,
Identitas Nasional merupakan hal yang sangat penting demi terjaganya keutuhan suatu bangsa, karena Identitas Nasional merupakan suatu hal yang mendasari serta menjadikan bangsa Indonesia beda dengan negara lain. Identitas Nasional merupakan karakter bangsa yang menggambarkan siapa diri kita sebenarnya.

Ada beberapa unsur identitas nasional, beberapa diantaranya adalah :
1. Suku bangsa, merupakan golongan sosial yang ada sejak lahir dan sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin di Indonesia.
2. Agama, beberapa agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah Islam, Kristen, Hindu, Katolik, Konghucu dan Budha.
3. Kebudayaan, merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat pengetahuan, yang secara kolektif digunakan oleh pendukungnga untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa, bahasa digunakan sebagai sarana interaksi antara manusia, baik secara lisan, tulisan, gerakan serta isyarat.
Identitas Nasional tercantum dalam UUD 1945 pasal 35 dan 36C.
Identitas nasional yang menunjukkan jati diri bangsa Indonesia yaitu:
1. Bahasa Indonesia.
2. Bendera merah putih.
3. Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
4. Lambang negara, Pancasila.
5. Bhinneka Tunggal Ika (semboyan negara Indonesia).
6. Dasar falsafah (Pancasila).
7. Konstitusi dasar hukum, (UUD 1945).
8. Bentuk negara kesatuan republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
9. Wawasan Nusantara.
10. Kebudayaan Nasional.

Sebagai generasi muda, kita seharusnya sangat bangga terhadap identitas nasional bangsa Indonesia. Walaupun saat ini sudah sangat marak terutama pada kalangan generasi muda yang sudah terbuka terhadap pluralisme dan terbiasa akan budaya asing yang masuk di nusantara ini. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk lebih cerdas dalam memfilter budaya asing yang masuk ke bangsa Indonesia, sehingganya tidak luntur kebudayaan yang ada di Indonesia yang merupakan salah satu identitas nasional, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah bangga menggunakan bahasa Indonesia, kemudian dapat memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk menyebarkan informasi tentang budaya dan nilai-nilai nasional serta mempromosikan apresiasi terhadap warisan budaya.

MKU PKN 2F -> FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL

by Nadiva Aulia Putri -
NAMA : NADIVA AULIA PUTRI
NPM : 2313053191
KELAS : 2F

Judul : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Negara.

Nama Penulis : Ida Bagus Brata

Tahun : 2016

Latar Belakang : Dalam jurnal ini dijelaskan bahwasanya Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kemudian dituangkan bahwa Identitas masa dan ruang mempunyai makna penting dalam permasalahan kebudayaan. Melalui perjalanan sejarah, berbagai proses kehidupan manusia telah melahirkan ciri keanekaragaman bentuk budaya. Mencermati sejarah bangsa ini terlihat liku-liku proses yang dilalui menuju satu komunitas yang diidealkan, bermodal pada hubungan antar kelompok etnis yang tersebar di seluruh kawasan nusantara. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Pantaslah motto “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi bingkai dalam memahami isi (nilai) kebudayaan ini. Nasikun (2001:4) dengan menyitir pandangan beberapa ahli ilmu kemasyarakatan bangsa asing yang menganggap bahwa semboyan "Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya merupakan suatu cita-cita yang masih harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia daripada sebagai kenyataan yang benar-benar hidup di dalam masyarakat. Deskripsi untuk merumuskan identitas bangsa Indonesia yang tepat bukanlah pekerjaan yang mudah, Oleh karena itulah memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting artinya dalam rangka menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa. Berbicara tentang jatidiri bangsa atau identitas suatu kelompok etnik tertentu tampaknya dapat ditelusuri dari tradisi yang dimiliki oleh kelompok etnik bersangkutan (Giddens, 2003).

Tujuan Penelitian: Semboyan “ Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya merupakan suatu cita-cita yang harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Maka pantas apabila motto “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi bingkai dalam memahami isi (nilai) kebudayaan ini. Berkaitan dengan tujuan inilah sangat penting dipupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se-Indonesia.

Metode Penelitian: Dalam Jurnal Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Negara ini menggunakan metode penelitian kolektif.

Hasil Penelitian: Kearifan lokal yang dimiliki daerah daerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya. Banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai aset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa. Merujuk pada uraian dalam jurnal ini dikemukakan tampaknya bangsa Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultur, oleh karena itu seluruh komponen bangsa ini memiliki kewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing.

Kelebihan: Dalam pembahasannya jurnal ini cukup mudah untuk dibaca dan dipahami, jurnal ini juga menyertakan kesimpulan yang memudahkan pembaca untuk memahami seluruh isi dari jurnal, selain itu kesesuaian antara judul dengan isi yang tertuang dalam jurnal sangat sesuai. Dalam jurnal ini juga terdapat abstrak dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Kekurangan: Dalam penyusunan tata bahasa dalam jurnal ini, beberapa diantaranya sulit untuk dimengerti.