https://vclass.unila.ac.id/pluginfile.php/1724510/mod_forum/post/1897428/Jurnal%20Integrasi%20Nasional.pdf
FORUM JAWABAN ANALISIS JURNAL
Sebagai bangsa yang memiliki sejarah panjang, tidak dapat dihindari bahwa bangsa Indonesia berada dalam kehidupan dengan beraneka budaya di dalamnya, seperti budaya Jawa, Sunda, Madura, Minang, Batak, dan lain-lain yang hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain. Dengan berpegang pada prinsip bahwa tiada masyarakat dan kebudayaan yang bersifat statis, maka dalam perspektif kultural, secara garis besar masyarakat dan kebudayaan lokal telah bergerak secara dinamis. Sehubungan dengan itu, maka pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan pembahasan terhadap persoalan kesadaran kolektif lokal yang merefleksikan identitas suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi sangat relevan diangkat kepermukaan seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, secara realitas di tengah-tengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan. Atas dasar itu kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan.
NPM : 2313053183
KELAS : 2 F
MATA KULIAH : Pendidikan Kewarganegaraan
ANALISIS JURNAL
Judul : KEARIFAN LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA
Nama Penulis : Ida Bagus Brata
Tahun : 2016
Latar Belakang: Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi.Sejauh ini masih terjadi perbedaan pemahaman dalam mengartikan konsep suku bangsa, sehingga berapakah tepatnya jumlah suku bangsa di Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 300 suku bangsa, bahkan ada yang menyebutkan jauh lebih banyak dari jumlah tersebut. Melalatoa (1997) mencatat tidak kurang dari 520 suku bangsa di Indonesia dengan berbagai kebudayaannya.Identitas seseorang ditentukan oleh keanggotaannya di dalam berbagai kesatuan sosial. Seseorang adalah berasal dari suku Bugis dengan kebudayaan Bugisnya
Tujuan Penelitian :Pandangan beberapa ahli ilmu kemasyarakatan bangsa asing yang menganggap semboyan “ Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya masih lebih merupakan suatu cita-cita yang masih harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia daripada sebagai kenyataan yang benar-benar hidup di dalam masyarakat. Oleh karena itulah memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting artinya dalam rangka menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Pantaslah motto “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi bingkai dalam memahami isi (nilai) kebudayaan ini.
Metode Penelitian : Kajian ini menggunakan metode penelitian kolektif.
Subyek dan Obyek : Subyek dan obyek yang menjadi sasaran dalam jurnal ini adalah seluruh masyarakat indonesia.Mengapa demikian,karena kearifan lokal terbina secara kumulatif, terbentuk secara evolusioner,bersifat tidak abadi, dapat menyusut, dan tidak selamanya tampak jelas secara lahiriah.Atas dasar itu kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya .
Hasil Penelitian : Pada era globalisasi dewasa ini muncul upaya-upaya untuk membangkitkan kembali atau pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan peran dari lembaga-lembaga adat. Menggunakan nilai-nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan inilah sebagai wujud nyata revitalisasi budaya lokal itu. Bahkan tidak hanya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, namun kearifan lokal itu dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.Penting untuk disadari bahwa bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya.
Kelebihan Penelitian : Jurnal ini menjelaskan dengan lengkap dan terdeskripsikan semua penjelasanya sehingga pembaca mudah memahami maksud dan tujuan penelitian dari jurnal tersebut.Selain itu,topik yang diangkat sangat bagus dan relevan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan identitas bangsa terutama dikalangan remaja.Meningkatkan pengetahuan akan berbagai keberagaman budaya yang ada di indonesia.
Kekurangan Penelitian : Kekurangan dari jurnal tersebut terdapat beberapa kekurangan bagian dalam sebuah jurnal yang bagus dan lengkap.Selain itu terdapat beberapa kata yang menggunakan istilah bahasa yang sulit dimengerti pembaca.Terlalu banyak menggunakan pendapat para ilmiah sehingga pembaca merasa bosan ketika membaca jurnal tersebut.
Rekomendasi : Jurnal ini bagus direkomendsikan untuk dibaca,dipelajari dan dipahami oleh karangan remaja karna untuk menumbuhan kesadaran beragam kebudayaan dan melestarikan berbagai kebudayaan yang ada di indonesia.
NPM : 2313053174
KELAS : 2F
Analisis jurnal kearifan budaya lokal perekat identitas bangsa
Menurut pendapat saya pada jurnal ini terdapat beberapa point yang dapat saya analisis berikut merupakan point pointnya :
1). Sensitivitas isu identitas
Nah , didalam isu ini menyoroti beberapa persoalan yang meliputi persoalan agama , etnisitas dan identitas yang merupakan isu sensitif yang dapat dimanipulasi untuk memicu reaksi emosional yang berpotensi fatal jika tidak diantisipasi dengan baik . Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman mendalam terhadap identitas bangsa dalam mengelola keragaman masyarakat.
2). Globalisasi dan kearifan lokal
Dalam era globalisasi, kecenderungan untuk menegaskan keunikan budaya lokal sebagai respons terhadap homogenitas kebudayaan global menjadi sangat penting, dikarenakan kearifan lokal dipandang sebagai pereky identitas bangsa yang esensial dalam menghadapi tantangan globalisasi.
3). Konsep kearifan lokal
Pada konsep ini konseptualisasi kearifan lokal mencakup nilai nilai budaya yang dimiliki oleh sesuatu Masyarakat sebagai hasil pengalaman mereka dimasa lampau.hal ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tidak hanya mencakup aspek historis tetapi juga nilai nilai yang diwariskan dari generasi sebelumnya.
4). Relevansi kearifan lokal
Kearifan lokal dipandang sebagai elemen budaya yang harus kita gali dan kita kaji untuk memperkuat fondasi jati diri bangsa . Hal ini muncul mengenai relevansi nilai nilai budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi dinamika globalisasi.
Dengan demikian pemahaman mendalam tentang pentingnya kearifan budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi itu sangat penting . Dikarenakan kearifan budaya lokal ini menjadi elemen kunci dalam membangun dan mempertahankan identitas bangsa ditengah dinamika globalisasi , revitalisasi nilai nilai budaya lokal menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan bijaksana untuk memperkuat identitas kolektif suatu bangsa.
NPM : 2313053163
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
JURUSAN : ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : Jurnal Bakti Saraswati
2. Volume : 05
3. Nomor : 01
4. Halaman : 9-16
5. Tahun Penerbit: 2016 ISSN : 2088-2149
6. Judul Jurnal : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa
7. Nama Penulis : Ida Bagus Brata
B. Abstrak Jurnal
Abstrak tersebut menjelaskan tentang pentingnya kearifan lokal sebagai elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Selain itu, berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pasca reformasi seiring timbulnya tuntutan yang berlebihan hampir dalam segala aspek kehidupan yang sering memicu permasalahan krusial.
C. Pendahuluan Jurnal
Pendahuluan jurnal tersebut berisi tentang pentingnya kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa Indonesia di tengah tantangan globalisasi. Kearifan lokal, yang tercermin dalam nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan di daerah seperti Bali dan Jawa, dianggap sebagai elemen kunci dalam konservasi sumber daya alam, pengembangan sumber daya manusia, dan pelestarian kebudayaan. Diplomasi kebudayaan juga disorot sebagai sarana untuk memperkuat identitas Indonesia dan membangun hubungan antar bangsa. Bangsa Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa multikultur yang harus hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing. Revitalisasi kearifan lokal dapat memperkokoh identitas bangsa dan menjawab berbagai tantangan masa depan.
D. Kerangka Konseptual dan Teoritik Jurnal
Bagian kerangka konseptual dan teoritik dalam jurnal tersebut membahas pentingnya pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dalam konteks identitas nasional. Hal ini sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, di mana kearifan lokal dianggap sebagai elemen budaya yang esensial untuk penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kerangka konseptual dan teoretik ini memberikan landasan untuk memahami pentingnya revitalisasi kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa Indonesia di tengah dinamika globalisasi dan perubahan sosial yang terjadi. Dalam hal ini, memahami budaya etnis yang kaya akan kearifan dan nilai-nilai lokal serta mendiskusikan isu-isu kesadaran kolektif daerah yang mencerminkan identitas etnis dan nasional menjadi sangat penting untuk mengungkap berbagai perubahan yang menyertainya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
E. Hasil Penelitian dan Pembahasan Jurnal
Bagian hasil penelitian dan pembahasan dalam jurnal tersebut membahas tentang pentingnya kearifan lokal sebagai elemen kunci dalam memperkokoh identitas bangsa Indonesia di tengah tantangan globalisasi. Kearifan lokal, yang mencerminkan nilai-nilai budaya yang kaya dan beragam, dianggap sebagai perekat yang dapat memperkuat kesadaran kolektif masyarakat lokal terhadap identitas budaya mereka. Dalam konteks ini, kearifan lokal tidak hanya dipandang sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan, tetapi juga sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas nasional dan jati diri bangsa. Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal dianggap sebagai langkah penting dalam memberdayakan kebudayaan lokal dan mengantisipasi perkembangan zaman menuju arah yang lebih baik. Pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal juga dianggap relevan dalam konteks pembangunan identitas nasional yang kuat. Dengan memperkuat kesadaran kolektif masyarakat lokal terhadap identitas budaya mereka, kearifan lokal dapat menjadi perekat yang memperkokoh identitas bangsa Indonesia dalam menghadapi dinamika sosial dan globalisasi.
F. Kesimpulan Jurnal
Bagian kesimpulan jurnal berisi pentingnya revitalisasi kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa Indonesia di tengah dinamika globalisasi dan perubahan sosial. Kearifan lokal dianggap sebagai elemen vital dalam membangun fondasi identitas bangsa yang kuat dan berkelanjutan, serta menjaga keutuhan identitas nasional Indonesia. Dalam konteks hubungan antar suku bangsa dan golongan di Indonesia, penting untuk memperhatikan potensi konflik yang dapat timbul akibat ketegangan antar kelompok. Selain itu, dalam era globalisasi, isu-isu kebudayaan, agama, etnik, dan identitas kultural menjadi semakin penting, sehingga kearifan lokal dianggap sebagai inspirasi dalam penguatan jati diri dan identitas kultural suatu bangsa. Kesimpulan ini menegaskan bahwa kearifan lokal memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia dan menjaga keberagaman budaya di tengah tantangan zaman.
NPM : 2313053191
KELAS : 2F
Judul : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Negara.
Nama Penulis : Ida Bagus Brata
Tahun : 2016
Latar Belakang : Dalam jurnal ini dijelaskan bahwasanya Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kemudian dituangkan bahwa Identitas masa dan ruang mempunyai makna penting dalam permasalahan kebudayaan. Melalui perjalanan sejarah, berbagai proses kehidupan manusia telah melahirkan ciri keanekaragaman bentuk budaya. Mencermati sejarah bangsa ini terlihat liku-liku proses yang dilalui menuju satu komunitas yang diidealkan, bermodal pada hubungan antar kelompok etnis yang tersebar di seluruh kawasan nusantara. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Pantaslah motto “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi bingkai dalam memahami isi (nilai) kebudayaan ini. Nasikun (2001:4) dengan menyitir pandangan beberapa ahli ilmu kemasyarakatan bangsa asing yang menganggap bahwa semboyan "Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya merupakan suatu cita-cita yang masih harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia daripada sebagai kenyataan yang benar-benar hidup di dalam masyarakat. Deskripsi untuk merumuskan identitas bangsa Indonesia yang tepat bukanlah pekerjaan yang mudah, Oleh karena itulah memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting artinya dalam rangka menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa. Berbicara tentang jatidiri bangsa atau identitas suatu kelompok etnik tertentu tampaknya dapat ditelusuri dari tradisi yang dimiliki oleh kelompok etnik bersangkutan (Giddens, 2003).
Tujuan Penelitian: Semboyan “ Bhineka Tunggal Ika” sesungguhnya merupakan suatu cita-cita yang harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Maka pantas apabila motto “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi bingkai dalam memahami isi (nilai) kebudayaan ini. Berkaitan dengan tujuan inilah sangat penting dipupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se-Indonesia.
Metode Penelitian: Dalam Jurnal Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Negara ini menggunakan metode penelitian kolektif.
Hasil Penelitian: Kearifan lokal yang dimiliki daerah daerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya. Banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai aset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa. Merujuk pada uraian dalam jurnal ini dikemukakan tampaknya bangsa Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultur, oleh karena itu seluruh komponen bangsa ini memiliki kewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing.
Kelebihan: Dalam pembahasannya jurnal ini cukup mudah untuk dibaca dan dipahami, jurnal ini juga menyertakan kesimpulan yang memudahkan pembaca untuk memahami seluruh isi dari jurnal, selain itu kesesuaian antara judul dengan isi yang tertuang dalam jurnal sangat sesuai. Dalam jurnal ini juga terdapat abstrak dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Kekurangan: Dalam penyusunan tata bahasa dalam jurnal ini, beberapa diantaranya sulit untuk dimengerti.
NPM : 2313053190
KELAS : 2F
Berdasarkan analisis yang saya dapatkan dari jurnal tersebut yaitu membahas tentang pentingnya kearifan budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kearifan budaya lokal di Indonesia, seperti di Bali dan Jawa, memiliki nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan yang penting untuk konservasi sumber daya alam, pengembangan SDM, dan pelestarian kebudayaan. Diplomasi kebudayaan diperlukan untuk memperkuat identitas ke-Indonesiaan dan membangun hubungan antar bangsa. Identitas budaya yang berasal dari agama, bahasa, dan adat dapat menjadi pemicu konflik antar kelompok etnis, sehingga kearifan lokal menjadi perekat identitas bangsa yang penting. Identitas bangsa Indonesia tercermin dari keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang ada. Meskipun hubungan antar suku bangsa di Indonesia belum seburuk negara lain, potensi konflik masih perlu diperhatikan karena ketegangan antar suku bangsa dan golongan tidak bisa diabaikan.
Revitalisasi kearifan budaya lokal dihadapkan pada tantangan globalisasi dan konflik antar kebudayaan, namun dengan pemahaman multikulturalisme dan pengakomodasian budaya luar, identitas bangsa Indonesia dapat tetap kuat dan beragam. Identitas budaya adalah konstruksi diskursif yang terbentuk melalui bahasa dan representasi, sehingga penting untuk memahami, menghormati, dan memelihara keberagaman budaya Indonesia sebagai modal dasar untuk memperkuat jati diri bangsa.
Berdasarkan hasil analisis jurnal dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya memahami dan memelihara kearifan budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi dan menjaga hubungan antar suku bangsa serta golongan di Indonesia.
Npm : 2313053164
Kelas : 2F
Prodi : PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Latar belakang dari jurnal ini adalah kebutuhan untuk mendiskusikan peran penting kearifan lokal di Indonesia, khususnya di Bali dan Jawa, dalam memperkuat identitas bangsa, menjaga keberagaman budaya, dan menghadapi tantangan globalisasi serta konflik sosial. Jurnal ini juga ingin menyoroti nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan yang tercermin dalam kearifan lokal, serta pentingnya diplomasi kebudayaan dalam memperkuat identitas ke-Indonesiaan dan membangun hubungan antar bangsa. Selain itu, latar belakang jurnal ini juga mencakup tantangan yang dihadapi oleh Indonesia sebagai negara multietnis dan multikultural dalam mempertahankan identitas budaya serta keberagaman kebudayaan daerah sebagai modal budaya Indonesia.
Jurnal dengan judul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa." Memiliki tujuan yaitu, untuk menggali dan mendiskusikan peran serta pentingnya kearifan lokal dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia, menjaga keragaman budaya, serta menghadapi tantangan globalisasi dan konflik sosial. Jurnal ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai kearifan lokal sebagai modal dasar dalam pembangunan jati diri bangsa Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini terlihat bahwa penelitian ini lebih bersifat analisis dan diskusi mengenai peran kearifan lokal dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia, menjaga keberagaman budaya, dan menghadapi tantangan globalisasi. Penelitian ini juga mencakup pemahaman mendalam tentang nilai-nilai kearifan lokal dan relevansinya dalam konteks sosial dan budaya Indonesia.
Isi jurnal ini sangat relevan dengan kondisi budaya Indonesia saat ini, terutama dalam konteks globalisasi dan multikulturalisme. Dimana jurnal ini juga memberikan solusi dalam menjaga keberagaman budaya dan menghadapi pengaruh globalisasi melalui multikulturalisme dan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal, dan juga menyajikan perspektif dari berbagai aspek, seperti agama, bahasa, adat, dan konflik antar kelompok etnis sehingga memberikan gambaran yang komprehensif tentang keberagaman budaya di Indonesia. Namun jurnal ini memiliki kelemahan, karena kurangnya pembahasan tentang implementasi konsep kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dan kurangnya data empiris yang mendukung argumen yang di sajikan dalam jurnal tersebut.
NPM : 2313053168
Kelas : 2F
Jurnal yang berjudul " KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA" membahas mengenai pentingnya kearifan lokal di Indonesia, khususnya di daerah seperti Bali dan Jawa, yang mencerminkan nilai-nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan. Kearifan lokal ini dianggap krusial dalam konteks konservasi sumber daya alam, pengembangan sumber daya manusia, dan pelestarian kebudayaan. Sebagai sebuah negara yang multikultural, Indonesia perlu menghormati keragaman internalnya guna mencapai persatuan. Diplomasi kebudayaan dianggap krusial dalam memperkuat identitas ke-Indonesiaan serta membangun citra positif di mata dunia. Identitas budaya dipandang sebagai sesuatu yang bersumber dari agama, bahasa, dan adat. Konflik antar kelompok etnis sering muncul akibat perbedaan identitas tersebut. Karenanya, kearifan lokal dianggap sebagai elemen penyatu bagi identitas bangsa yang beragam. Diharapkan masyarakat Indonesia yang multidimensional, dengan potensi konflik antar suku, bangsa, dan golongan, dapat menghadapi tantangan tersebut melalui revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal. Kekayaan budaya Indonesia yang mencerminkan keberagaman diharapkan menjadi pendorong kemajuan. Sistem nilai dianggap sebagai inti dari kebudayaan sebuah bangsa.
Jurnal tersebut juga menyoroti pentingnya mempelajari dan merevitalisasi kearifan lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari kebudayaan suatu bangsa, terutama dalam upaya memperkuat identitas nasional di era globalisasi. Identitas bangsa Indonesia yang beragam memerlukan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya lokal. Multikulturalisme dianggap sebagai solusi untuk menjaga keberagaman budaya dalam menghadapi pengaruh globalisasi. Identitas individu dan identitas bangsa diyakini dapat diidentifikasi melalui tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh kelompok etnik tersebut. Identitas budaya menjadi unsur kunci dalam kehidupan masyarakat, yang bisa berakar dari agama, bahasa, dan adat.
Namun, perbedaan identitas budaya ini juga dapat memicu konflik antar kelompok etnis. Di Indonesia, sebuah negara multikultural dengan beragam suku, bangsa, dan golongan, potensi konflik antar kelompok etnis menjadi relevan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya lokal sebagai bagian integral dari identitas nasional. Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal dianggap sebagai langkah penting dalam menghadapi perubahan zaman dan tantangan masa depan. Dalam konteks globalisasi, keberagaman budaya Indonesia diharapkan dapat menjadi pendorong kemajuan bangsa. Oleh karena itu, penelitian mengenai kearifan lokal dan identitas budaya di Indonesia menjadi penting untuk memperkuat identitas nasional serta menjawab berbagai tantangan dalam era globalisasi.
Penelitian dalam jurnal tersebut bertujuan untuk menjelajahi peran serta kepentingan kearifan lokal di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah seperti Bali dan Jawa, dalam mencerminkan nilai-nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memeriksa kaitan antara kearifan lokal dengan upaya konservasi sumber daya alam, pengembangan sumber daya manusia, pelestarian kebudayaan, serta peran kearifan lokal sebagai faktor pengikat identitas bangsa dalam menghadapi tantangan masa depan. Tujuan penelitian juga meliputi pemahaman terhadap bagaimana pembaruan nilai-nilai kearifan lokal dapat memperkuat identitas nasional Indonesia di tengah era globalisasi, serta bagaimana keberagaman budaya lokal dapat dijadikan sebagai modal untuk kemajuan bangsa. Sebuah jurnal telah mengulas pentingnya kearifan lokal di Indonesia, khususnya di daerah seperti Bali dan Jawa, yang mencerminkan nilai-nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan. Kearifan lokal ini dianggap krusial dalam konteks konservasi sumber daya alam, pengembangan sumber daya manusia, dan pelestarian kebudayaan.
NPM: 2313053165
KELAS: 2F
A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : Jurnal Bakti Saraswati
2. Volume : 05
3. Nomor : 01
4. Halaman : 9-16
5. Tahun Penerbit: 2016 ISSN : 2088-2149
6. Judul Jurnal : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa
7. Nama Penulis : Ida Bagus Brata
B.Latar belakang dari jurnal ini adalah kebutuhan untuk mendiskusikan peran penting kearifan lokal di Indonesia, khususnya di Bali dan Jawa, dalam memperkuat identitas bangsa, menjaga keberagaman budaya, dan menghadapi tantangan globalisasi serta konflik sosial. Jurnal ini juga ingin menyoroti nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan yang tercermin dalam kearifan lokal, serta pentingnya diplomasi kebudayaan dalam memperkuat identitas ke-Indonesiaan dan membangun hubungan antar bangsa.
C. Isi
Kearifan lokal, yang mencerminkan nilai-nilai budaya yang kaya dan beragam, dianggap sebagai perekat yang dapat memperkuat kesadaran kolektif masyarakat lokal terhadap identitas budaya mereka. Dalam konteks ini, kearifan lokal tidak hanya dipandang sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan, tetapi juga sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas nasional dan jati diri bangsa. Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal dianggap sebagai langkah penting dalam memberdayakan kebudayaan lokal dan mengantisipasi perkembangan zaman menuju arah yang lebih baik. Pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal juga dianggap relevan dalam konteks pembangunan identitas nasional yang kuat. Dengan memperkuat kesadaran kolektif masyarakat lokal terhadap identitas budaya mereka, kearifan lokal dapat menjadi perekat yang memperkokoh identitas bangsa Indonesia dalam menghadapi dinamika sosial dan globalisasi, Pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal juga dianggap relevan dalam konteks pembangunan identitas nasional yang kuat.
D. Kelebihan
Jurnal ini memiliki isi atau poin yang cukup lengkap sehingga pembaca dapat memperoleh materi yang lengkap tanpa mencari kenlain sumber
E. Kekurangan
Dibalik dari jurnal yang lengkap ini tentunya masih ad kekurangan yaitu jurnal ini masih menggunakan bahasa yang sulit dimengerti oleh pembaca
F. Kesimpulan
Jurnal ini membahas tentang kearifan lokal yang dimana kearifan lokal sebagai identitas bangsa yang dimana kita sebagai anak bangsa harus bisa menjaga kearifan lokal tersebut
G. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode kolektif
H. Rekomendasi
Jurnal ini sangat disarankan untuk dibaca terutama untuk anak muda karena jurnal ini dapat membuka pikiran anak muda tentang betapa pentingnya kearifan lokal terhadap identitas bangsa.
NPM : 2353053013
KELAS : 2F
Analisis Jurnal KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA :
Berdasarkan analisis yang saya dapatkan
Merujuk uraian yang telah dikemukakan. sepertinya bangsa Indonesia memang ditakdirkan menjadi bangsa yang multikultur, atas dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya orang/etnis lain. Maka dari sebab itu perlu pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan yang banyak terjadi dihilangkan dengan budaya damai.
Kearifan lokal yang dimiliki di daerah-daerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara selektif banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa.
NPM : 2313053173
KELAS : 2F
Jurnal tersebut mengungkapkan pentingnya menjaga dan menghargai keberagaman budaya di Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa multikultural, yang menempatkan tanggung jawab pada semua komponen masyarakat untuk memelihara keanekaragaman tersebut tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing. Kearifan lokal sebagai model budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuhkembangkan identitas ke-Indonesia-an, menjadi referensi dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun bobot kualitas manusia dan bangsa indonesia, kemuliaan harkat dan martabat bangsa yang memancarkan ke adaban warga negara bangsa dan dalam membangun citra dan pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan.
Pembelajaran yang tepat diperlukan untuk mengatasi budaya kekerasan yang sering kali muncul, dengan menggantikannya dengan budaya damai yang lebih konstruktif. Dalam hal ini perlu adanya upaya memulihkan dan membangkitkan kembali ingatan dan kesadaran kolektif masyarakat lokal dengan ciri dan identitas budaya masing-masing dan juga perlu adanya komitmen untuk meningkatkan kesadaran kolektif bersama sehingga semakin kuat tumbuhnya kesadaran identitas nasional yang memang telah ada sejalan dengan perkembangan historis bangsa Indonesia. Selain itu, integrasi sosial dan pengembangan konsep nasional juga menuntut penanganan yang cermat terhadap isu-isu seperti etnosentrisme, religiositas, dan politisasi yang dapat mengganggu proses pembentukan kesatuan dan identitas nasional.
Dalam menjaga kearifan lokal ini maka harus ada usaha dalam membawa kebudayaan ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Indonesia dapat bersatu jika pluralitas yang menjadi kenyataan sosialnya dihormati. Ke-Indonesia-an dibangun bukan untuk menghilangkan identitas khas semua komponen bangsa, melainkan agar semuanya dapat menjadi warga negara Indonesia tanpa merasa terasing.
Dengan demikian, jurnal ini menekankan perlunya pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan dalam membangun kesadaran akan pentingnya keberagaman budaya dan pembangunan bangsa yang bersatu dengan membangkitkan kembali identitas nasional dalam diri masing-masing demi menjaga persatuan bangsa Indonesia.
NPM : 2313053171
KELAS : 2F
Berdasarkan analisis saya tentang Jurnal dengan judul "Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa" tersebut, memberikan pengetahuan serta pemahaman mengenai kearifan budaya lokal yang penting sebagai perekat identitas nasional ditengah adanya tantangan globalisasi yang dampaknya tidak dapat dianggap remeh. Kearifan lokal di Indonesia, memberikan nilai keserasian dan keindahan yang penting guna upaya melindungi sumber daya alam, pengembangan sumber daya manusia, dan kebudayaan yang terus di lestarikan. Untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia, kebudayaan sangat lah penting. Identitas bangsa Indonesia seperti suku bangsa dengan kebudayaan yang beragam lainnya menunjukkan bahwa sikap memahami dan menghormati itu penting agar tidak terjadi perpecahan/disintegrasi antar suku.
Multikulturalisme adalah kelompok masyarakat atau budaya yang dapat berjalan beriringan secara damai dan harmonis dengan saling menghormati. Identitas seseorang ditentukan oleh keanggotaannya dalam kesatuan sosial, dan identitas bangsa dapat dilihat dari tradisi yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat
Konflik antar kelompok dapat terjadi karena identitas yang berbeda, sehingga kearifan lokal dianggap penting sebagai perekat identitas bangsa. Indonesia sebagai negara beragam suku dan budaya memiliki masalah legitimasi kultural. Proses nilai-nilai kearifan lokal diharapkan dapat membantu mengatasi konflik sosial dan memperkuat budaya Indonesia yang terdiri dari kebudayaan asli yang mencerminkan keberagaman.
Kelemahan daya tahan sistem nilai juga dianggap akan mengakibatkan defisit/kekurangan modal sosial. Jadi jurnal ini berisikan pengetahuan yang mendalam bahwa ditengah tantangan globalisasi, kearifan budaya lokal penting untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia.
NPM : 2313053170
KELAS : 2F
Jurnal ini membahas tentang pentingnya memahami dan melestarikan kearifan lokal dan identitas bangsa di era globalisasi. Khususnya di Indonesia, yang merupakan negara dengan beragam suku bangsa dan budaya, ditengah tantangan globalisasi yang menyatukan dunia, nilai nilai budaya lokal menjadi relevan dalam memperkuat identitas bangsa. Identitas suatu bangsa ditentukan oleh keanggotaannya dalam berbagai kesatuan sosial, termasuk suku bangsa dan budaya tradisionalnya. Dalam konteks indonesia yang multietnis dan multikultural, nilai nilai budaya lokal memainkan peran penting dalam mempertahankan keberagaman dan memperkokoh persatuan bangsa. Namun, perlu adanya upaya konkret untuk merevitalisasi kearifan lokal ini agar dapat menjawab berbagai tantangan masa depan dan memperkuat identitas bangsa.
Kearifan lokal menjadi kunci untuk memperkuat identitas nasional ditengah arus homogenisasi budaya global. Mengingat tantangan globalisasi, maka penting untuk memahami dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal sebagai bagian dari budaya nasional. Hal ini mungkin menjadi kunci penguatan identitas nasional Indonesia di tengah homogenisasi budaya global. Upaya diplomasi budaya baik di dalam negeri maupun internasional juga penting dalam membangun citra positif Indonesia sebagai negara yang berbudaya tinggi. Dengan melestarikan, mengembangkan dan memperkuat kearifan lokal, Indonesia dapat memperkuat jati diri bangsa di era globalisasi. Kesimpulannya, jurnal ini menekankan pentingnya pemahaman, pelestarian dan penguatan kearifan lokal dan jati diri bangsa untuk menghadapi tantangan globalisasi. Upaya revitalisasi nilai-nilai budaya lokal merupakan langkah penting penguatan jati diri bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi yang semakin terintegrasi.
NPM : 2313053187
KELAS : 2F
Berdasarkan analisis saya, jurnal tersebut membahas tentang pentingnya kearifan budaya lokal untuk memperkuat identitas bangsa Indonesia di era globalisasi dan konflik sosial. Kearifan lokal di Indonesia, terutama di Bali dan Jawa, mencerminkan nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan, yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal diharapkan dapat membantu menghadapi konflik sosial.
Identitas budaya dipandang sebagai konstruksi yang berasal dari agama, bahasa, dan adat, yang memengaruhi perilaku dan interaksi individu serta masyarakat. Konflik antar kebudayaan dan peradaban diprediksi akan meningkat di masa depan, sehingga pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya lokal menjadi kunci dalam memperkuat identitas nasional. Ini menunjukkan bahwa jurnal tersebut memberikan gambaran yang komprehensif tentang pentingnya kearifan lokal dalam konteks identitas bangsa Indonesia dan tantangan globalisasi yang dihadapi.
Identitas bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan kebudayaan masing-masing menunjukkan pentingnya memahami dan menghormati keberagaman budaya. Multikulturalisme dipandang sebagai keyakinan bahwa kelompok etnik atau budaya dapat hidup berdampingan secara damai dengan saling menghormati. Identitas seseorang ditentukan oleh keanggotaannya dalam kesatuan sosial, dan identitas bangsa dapat dilihat dari tradisi yang dimiliki oleh kelompok etnik tersebut. Konflik antar kelompok etnis bisa terjadi karena perbedaan identitas, sehingga kearifan lokal dianggap penting sebagai perekat identitas bangsa. Indonesia sebagai negara multietnis dan multikultural memiliki masalah legitimasi kultural, dan revitalisasi kearifan lokal diharapkan dapat memperkuat modal budaya Indonesia yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan asli yang mencerminkan keberagaman.
Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kearifan budaya lokal dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah tantangan globalisasi dan konflik sosial.
jurnal tersebut menegaskan bahwa kearifan lokal memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia, serta pentingnya pemeliharaan dan pengembangan kearifan lokal sebagai modal budaya yang berharga bagi bangsa Indonesia. Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal dianggap sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan globalisasi dan konflik sosial, serta dalam memperkuat identitas nasional yang multikultural.
NPM: 2313053186
KELAS: 2F
ANALISIS JURNAL
Judul: KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA
Penulis: Ida Bagus Brata
Pendahuluan: Indonesia terdiri dari beragam suku dan kebudayaan, sehingga muncullah semboyan bhineka tunggal ika, namun menurut beberapa ahli semboyan tersebut masih menjadi cita-cita yang harus di perjuangkan. Kebudayaan indonesia sendiri berakar pada kebudayaan lokal, untuk menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa maka kita harus memahami kebudayaan indonesia dari berbagai sudut. Dengan semboyan bhineka tunggal ika hendaknya rasa persatuan dan pengembangan kebudayaan indonesia senantiasa di pupuk.
Dengan adanya multikulturalisme di harapkan kelompok kelompok etnik atau budaya dapat hidup berdampingan dengan damai, dan di tandai dengan kesediaan menghirmati budaya lain. Multikulturalisme juga merupakan sebuah formasi sosial yang membukakan jalan bagi dibagunnya ruang ruang bagi identitas yang beragam dan sekaligus jembatan yang menghubungkan ruang-ruang itu untuk sebuah integrasi (Sparingga, 2003).
Pada era globalisasi telah muncul kecenderungan baru diera globalisasi, sepertiterjadinya kesamaan atau homogenitas budaya antar daerah atau negara, sehingga sekat antar negara menjadi hilang. Dengan hal ini masyarakat atau individutentunya tidak ingin kehilangan jati diri bangsa atau identitas etnik yang dimilikinya. Pembahasan terhadap persoalan kesadaran kolektif lokal yang merefleksikan identitas suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi sangat relevan diangkat kepermukaan seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
KERANGKA KONSEPSUAL DAN TEORETIK
kebudayaan tradisional menjadi mitos sebagai sosok kebudayaan yang arif. Mitos itu sesungguhnya mengusung kelestarian dan jagadhita. Namun secara realitas di tengah tengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan
Atas dasar itu kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan.
Maunati (2004:30) menjelaskan bahwa penanda-penanda identitas budaya misalnya bisa berasal dari sebuah kekhasan yang diyakini ada pada agama, bahasa, dan adat pada budaya yang bersangkutan. Namun demikian tumpang tindih dapat terjadi di antara kelompok-kelompok etnis yang berbeda. Dengan mengikuti sejarah perjalanan bangsa ini dengan mudah dapat dilihat bahwa persoalan agama, etnisitas, dan identitas merupakan isu sensitif yang serting kali dapat dimanipulasi untuk memicu reaksi-reaksi emosional yang sering kali apabila tidak diantisipasi dengan baik berpotensi menimbulkan hal-hal yang bersifat fatal.
KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PEREKAT IDENTITAS BANGSA
Huntington (2003:5-11) meramalkan bahwa masa depan politik dunia akan semakin mengarah kepada benturan antar kebudayaan, bahkan antar peradaban. Para ahli meramalkan bahwa dalam era global isu isu kebudayaan, agama, etnik, gender, dan cara hidup akan lebih penting daripada isu tentang konflik ekonomi yang terjadi pada masa industri (Toffler and Toffler, 1996).
Potensi konflik karena masalah ketegangan antar suku bangsa dan golongan tidak bisa diabaikan demikian saja. Dalam kaitan inilah Koentjaraningrat (1980), mengemukakan, bahwa dalam rangka menganalisis hubungan antara suku bangsa atau antara golongan, maka beberapa hal yang harus diketahui adalah:
1) Sumber-sumber konflik;
2) Potensi untuk toleransi;
3) Sikap dan pandangan dari suku bangsa atau golongan terhadap sesama suku bangsa atau golongan;
4) Tingkat masyarakat dimana hubungan dan pergaulan antara suku bangsa atau golongan tadi berlangsung.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa ada lima sumber konflik antara suku-suku bangsa atau golongan yaitu:
1) Konflik bisa terjadi kalau warga dari dua suku bangsa masing-masing bersaing dalam hal mendapatkan lapangan mata pencaharian hidup yang sama;
2) Konflik juga bisa terjadi kalau warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan unsur-unsur dari kebudayaannya kepada warga dari suatu suku bangsa lain;
3) Konflik yang sama dasarnya, tetapi lebih fanatik dalam wujudnya, bisa terjadi kalau warga dari satu suku bangsa mencoba memaksakan konsep-konsep agamanya kepada warga dari suku bangsa lain yang berbeda agama;
4) Konflik terang akan terjadi kalau satu suku bangsa berusaha mendominasi suatu suku bangsa lain secara politis;
5) Potensi konflik terpendam ada dalam hubungan antara suku-suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat.
Penting untuk disadari bahwa bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuhkembangkan identitas ke-Indonesiaan, menjadi referensi dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun bobot kualitas manusia dan bangsa Indonesia, kemuliaan harkat dan martabat bangsa yang memancar ke dalam bagi keadaban warga negara bangsa dan ke luar dalam membangun citra dan pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan.
Franz Magnis Suseno (2005:216) secara tegas mengatakan bahwa Indonesia hanya dapat bersatu jika pluralitas yang menjadi kenyataan sosialnya dihormati.
Pada era globalisasi dewasa ini muncul upaya-upaya untuk membangkitkan kembali atau pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan peran dari lembaga-lembaga adat. Menggunakan nilai nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan inilah sebagai wujud nyata revitalisasi budaya lokal itu. Bahkan tidak hanya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, namun kearifan lokal itu dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.
SIMPULAN
Bangsa indonesia memang di takdirkan untuk menjadi bangsa yang multikultural, maka karena itu semua komponen bangsa berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman.
NPM : 2313053179
KELAS : 2F
Analisis yang bisa saya berikan terkait jurnal yang berjudul KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA karya Ida Bagus Brata Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar, Jurnal ini membahas tentang kearifan budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa, terutama dalam konteks Indonesia yang multikultural. Penelitian ini sangat relevan mengingat tantangan globalisasi dan perubahan sosial yang terjadi pasca reformasi.
Analisis Jurnal:
1. Pendahuluan:
- Pendahuluan jurnal ini menggarisbawahi pentingnya identitas budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang multikultural. Identitas budaya menjadi bagian penting dalam pembentukan jati diri bangsa.
2. Kerangka Konseptual dan Teoretis
- Jurnal ini menyajikan konsep kearifan lokal sebagai bagian integral dari kebudayaan.
- Kearifan lokal dipahami sebagai warisan budaya yang mencerminkan identitas suatu bangsa atau masyarakat.
- Konflik antara budaya tradisional dan modern juga dibahas, menyoroti adaptasi budaya tradisional dengan budaya modern sebagai fakta kultural yang tidak terbantahkan.
3. Kearifan Lokal sebagai Perekat Identitas Bangsa
- Pembahasan di sini menggambarkan pentingnya kearifan lokal sebagai elemen perekat identitas bangsa di tengah tantangan globalisasi.
- Di Indonesia, kearifan lokal memiliki peran signifikan dalam mempertahankan keberagaman dan memperkuat identitas nasional.
- Kearifan lokal juga dilihat sebagai modal budaya yang dapat menghadapi tantangan masa depan.
4. Simpulan
- Simpulan jurnal menekankan perlunya pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan dapat dikikis dengan budaya damai.
- Kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia dipandang sebagai asset penting dalam memperkokoh identitas bangsa.
KESIMPULAN ANALISIS JURNAL
Jurnal ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran kearifan budaya lokal dalam mempertahankan identitas bangsa di tengah dinamika globalisasi. Dengan membahas konsep kearifan lokal, jurnal ini memberikan wawasan tentang bagaimana kebudayaan lokal dapat menjadi perekat yang kuat bagi identitas nasional. Dengan demikian, jurnal ini memiliki relevansi yang tinggi dalam konteks pembangunan sosial dan budaya Indonesia.
Sekian analisis dari saya, dan terimakasih.
NPM : 2313053184
Kelas : 2F
Program Studi : PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
A. Identitas Jurnal
1. Nama Jurnal : Jurnal Bakti Saraswati
2. Volume : 05
3. Nomor : 01
4. Halaman : 9-16
5. Tahun Penerbit : Maret 2016
6. Judul Jurnal : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa
7. Nama Penulis : Ida Bagus Brata
B. Abstrak Jurnal
1. Jurnal Paragraf : 1 Paragraf
2. Halaman : Setengah halaman
3. Ukuran Spasi : 1.0
4. Uraian Abstrak :
Abstrak dalam jurnal ini terdapat dalam 2 versi, yaitu dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Jurnal ini mengkaji tentang permasalahan kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional dalam era globalisasi yang sering memicu permasalahan krusial, sehingga dapat mengancam keutuhan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh sebab itu, hendaknya kearifan lokal dijadikan sebagai elemen budaya yang digali, dikaji, dan direvitalisasi kan sebab esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jatidiri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi.
5. Keyword Jurnal : Kearifan lokal, Identitas bangsa
C. Pendahuluan Jurnal
Dalam pendahuluan jurnal, peneliti mengemukakan bahwa Identitas masa dan ruang memiliki makna penting dalam permasalahan kebudayaan. Bagi sebuah negara modern seperti Indonesia, bukan hanya berwujud sebuah unit geopolitik semata, namun dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa. Identitas seseorang ditentukan oleh keanggotaannya di dalam berbagai kesatuan sosial. Multikulturalisme dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok etnik atau budaya (ethnic and cultural groups) dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip coexistence yang ditandai oleh kesediaan menghormati budaya lain. Oleh sebab itu rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se-Indonesia.
D. Kerangka Konseptual dan Teoritik Jurnal
Berdasarkan jurnal tersebut, peneliti mengemukakan bahwa secara konsepsual kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan. Hal tersebut di dukung dengan pernyataan dari Haryati Subadio (1986:18-19) yang mengatakan bahwa kearifan lokal (local genius) secara keseluruhan meliputi, bahkan mungkin dapat dianggap sama dengan cultural identity yang dapat diartikan dengan identitas atau kepribadian budaya suatu bangsa. Sementara itu konsep kearifan lokal (local genius) yang dikemukakan oleh Quaritch Wales (dalam Astra,2004:112) adalah keseluruhan ciri-ciri kebudayaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat/bangsa sebagai hasil pengalaman mereka di masa lampau. Atas dasar itulah kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional serta mengelola berbagai jenis sumber daya untuk kelestarian sumber daya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan. Dengan mengikuti sejarah perjalanan bangsa ini, maka akan dengan mudah dapat dilihat bahwa persoalan agama, etnisitas, dan identitas merupakan isu sensitif yang sering kali dapat dimanipulasi untuk memicu reaksi-reaksi emosional yang sering kali apabila tidak diantisipasi dengan baik berpotensi menimbulkan hal-hal yang bersifat fatal. Disinilah peran kearifan lokal diperlukan dalam menjaga identitas bangsa Indonesia.
E. Hasil dan Pembahasan
Dalam hal ini, peneliti mengemukakan bahwa terdapat kecenderungan yang muncul seperti adanya semacam penolakan terhadap keseragaman yang ditimbulkan oleh kebudayaan global (kebudayaan asing), sehingga muncul hasrat untuk menegaskan keunikan kultur dan bahasa sendiri. Hal ini sudah wajar sebab Indonesia sebagai negara bangsa yang multietnis dan multikultural memang sejak awal berdirinya sudah mengandung masalah legitimasi kultural sehingga pelestarian nilai-nilai kearifan lokal terjebak pada persoalan politik tanpa aplikasi yang nyata. Meskipun begitu, hubungan antar suku bangsa dan golongan yang ada di wilayah NKRI ini belum seburuk seperti di beberapa negara lain, namun masalah ini tetap tidak bisa diabaikan begitu saja. Oleh sebab itu, diperlukan nya upaya dalam memulihkan maupun membangkitkan kembali ingatan dan kesadaran kolektif masyarakat lokal dengan ciri ataupun identitas budaya nya masing-masing serta meningkatkan kesadaran kolektif bersama agar semakin kuat tumbuhnya kesadaran identitas nasional yang memang telah ada sejalan dengan perkembangan historis bangsa ini.
Disinilah peran dari nilai-nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan inilah sebagai wujud nyata revitalisasi budaya lokal itu.
F. Kesimpulan
Berdasarkan jurnal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa diperlukannya pembelajaran yang tepat pada masyarakat agar budaya segala kekerasan yang terjadi terkikis oleh budaya yang damai.
Peneliti juga menyebutkan bahwa Kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sangatlah banyak ataupun beragam jenisnya sehingga secara selektif dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa.
G. Kelebihan Jurnal
Jurnal ini menjelaskan semua penjelasanya dengan lengkap sehingga pembaca dapat memahami keseluruhan isi dari jurnal tersebut. Dalam jurnal ini juga topik yang diangkat relevan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan identitas bangsa terutama khususnya bagi anak remaja yang akan memasuki usia dewasa.
H. Kekurangan Jurnal
Dibalik kelebihan jurnal nya, jurnal ini juga memiliki kekurangan di dalamnya. Kekurangan jurnal ialah jurnal ini tidak mengemukakan metode penelitian seperti apa yang dilakukan dalam mengkaji hasil dari penelitian yang dilakukan sehingga hal ini akan membuat para pembaca bingung. Selain itu, jurnal ini juga terlalu banyak mengambil istilah-istilah yang sulit dipahami oleh para pembaca dan mengambil berbagai pendapat dari para ahli yang mana peneliti hanya seperti merangkum dari berbagai pendapat ahli tersebut serta hanya sedikit memberikan opini pribadi nya terkait topik yang sedang dibahas.
NPM : 2313053182
KELAS : 2F
ANALISIS JURNAL
KEARIFAN BUDAYA PEREKAT IDENTITAS BANGSA
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pasca reformasi seiring timbulnya tuntutan yang berlebihan hampir dalam segala aspek kehidupan. Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasi kan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Nilai-nilai budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa masih relevan untuk direvitalisasi dalam menghadapi berbagai permasalahan. Bagi sebuah negara seperti Indonesia, bukan hanya berwujud sebuah unit geopolitik semata, namun dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa. Diakui realitas sosial bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan kebudayaannya masing-masing. Oleh karena itulah memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting artinya dalam rangka menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa.
Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman yang berkaitan dengan tujuan inilah sangat penting dipupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se-Indonesia. Sebagai bangsa yang memiliki sejarah panjang, sehingga tidak dapat dihindari bahwa bangsa Indonesia berada dalam kehidupan dengan beraneka budaya di dalamnya, seperti:
budaya Jawa, Sunda, Madura, Minang, Batak, Makasar, Bugis, Toraja, Manggarai, Sikka, Sumba, Bali, Sasak dan lain-lain yang hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain. Dengan berpegang pada prinsip bahwa tiada masyarakat dan kebudayaan yang bersifat statis, maka dalam perspektif kultural, secara garis besar masyarakat dan kebudayaan lokal telah bergerak secara dinamis. Sehubungan dengan itu, maka pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan pembahasan terhadap persoalan kesadaran kolektif lokal yang merefleksikan identitas suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi sangat relevan diangkat kepermukaan seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun secara realitas di tengah-tengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya luar tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur luar merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan. Atas dasar itu kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan.
NPM : 2313053169
KELAS : 2F
KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA
Berdasarkan jurnal tersebut para ahli meramalkan bahwa pada era globalisasi ini isu tentang kebudayaan, agama, etnik, dan gender lebih penting dari pada isu tentang konflik ekonomi yang terjadi pada masa industri. Adanya penolakan terhadap keseragaman yg ditimbulkan kebudayaan global, karena adanya kearifan lokal sebagai pusaka budaya sehingga menjadi inspirasi dalam penguatan jati diri atau identitas kultural. Penguatan jati diri suatu
kelompok etnik atau bangsa menjadi begitu penting di era globalisasi, dengan harapan jangan sampai budaya
yang di warisi dari para pendahulu di gantikan dengan budaya asing sebagai akibat dari globalisasi. Indonesia sebagai negara bangsa yang
multietnis dan multikultural memang sejak awal mengalami masalah legitimasi kultural. Kesenjangan, ketidakadilan, kurangnya pemerataan pembangunan, tirani minoritas yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air dalam kenyataannya telah memicu terjadinya konflik sosial di berbagai wilayah di Indonesia. Struktur masyarakat Indonesia yang multi kultural merupakan suatu kendala
bagi terwujudnya konsep integrasi. Namun hal tersebut dapat diminimalisir akibat adanya Sejarah, karena seringkali pengalaman masa lalu menjadi begitu berharga dalam mempertahankan eksistensi kehidupan masyarakat.
Rencana tentang upaya untuk merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai langkah memberdayakan kebudayaan lokal dalam rangka mengantisipasi perkembangan jaman menuju arah yang lebih baik. Pada masyarakat Indonesia wawasan kesatuan jiwa “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermakna kesatuan dalam keragaman, spirit gotong royong dapat dijadikan sebagai modal budaya yang sangat penting bagi basis kehidupan berbangsa dan bernegara. Modal budaya Indonesia terdiri dari kebudayaan-kebudayaan asli yang tersebar dalam kehidupan
masyarakat daerah di Indonesia yang
mencerminkan keberagaman, termasuk puncak-puncak kebudayaan daerah yang terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuh kembangkan
identitas ke-Indonesiaan, menjadi referensi dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun bobot kualitas manusia dan bangsa Indonesia, kemuliaan harkat dan martabat bangsa yang memancar
ke dalam bagi keadaban warga negara bangsa dan ke luar dalam membangun citra dan pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan. Pada era globalisasi yang semakin maju muncul upaya-upaya untuk membangkitkan kembali atau pemberdayaan, pelestarian dan
pengembangan adat istiadat dan peran dari lembaga-lembaga adat menggunakan nilai-nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai
tantangan, sebagai wujud nyata
revitalisasi budaya lokal, Bahkan tidak hanya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, namun kearifan lokal itu dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.
NPM : 2313053167
KELAS : 2F
Kesimpulan yang didapat dari menganalisi jurnal yang berjudul Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa yang ditulis oleh Ida Bagus Brata mengenai kajian permasalahan kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional dalam era globalisasi adalah, Identitas masa dan ruang mempunyai makna penting dalam permasalahan kebudayaan. Melalui perjalanan sejarah, berbagai proses kehidupan manusia telah melahirkan ciri keanekaragaman bentuk budaya. Mencermati sejarah bangsa ini terlihat liku-liku proses yang dilalui menuju satu komunitas yang diidealkan. Pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan pembahasan terhadap persoalan kesadaran kolektif lokal yang merefleksikan identitas suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi sangat relevan diangkat kepermukaan seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun secara realitas di tengah tengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan. Dalam kaitan ini kearifan lokal sebagai pusaka budaya menempati posisi sentral sebagai inspirasi dalam penguatan jati diri atau identitas kultural. Penguatan jati diri suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi begitu penting di era globalisasi, dengan harapan jangan sampai tercerabut dari akar budaya yang kita warisi dari para pendahulu di tengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi.
Merujuk uraian yang telah dikemukakan tampaknya bangsa Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultur, atas dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya orang/etnis lain. Kearifan lokal yang dimiliki daerah-daerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara selektif banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa.
NPM : 2313053180
KELAS : 2F
PRODI : PGSD
IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal : Jurnal Bakti Saraswati
2. Volume : 05
3. Nomor : 01
4. Halaman : 9-16
5. Tahun Penerbit : 2016 ISSN : 2088-2149
6. Judul Jurnal : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa
7. Nama Penulis : Ida Bagus Brata
ABSTRAK JURNAL
1. Jumlah Paragraf : 1 Paragraf
2. Halaman : Setengah Halaman
3. Ukuran Spasi : 1.0
4. Uraian Abstrak : Di dalam abstrak sendiri penulis menjelaskan bahwa penelitian ini mengkaji tentang permasalahan kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional dalam era globalisasi. Penulis juga menyatakan bahwa yang akan di teliti adalah mengenai nilai nilai budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa masih relevan untuk direvitalisasi dalam menghadapi berbagai permasalahan di era kesejagatan ini.
5. Keyword Jurnal : local genius, national identity
PENDAHULUAN JURNAL
Dalam pendahuluan jurnal penulis menggambarkan realitas sosial bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan kebudayaannya masing-masing. Sebagai bangsa yang memiliki sejarah panjang, sehingga tidak dapat dihindari bahwa bangsa Indonesia berada dalam kehidupan dengan beraneka budaya di dalamnya, seperti: budaya Jawa, Sunda, Madura, Minang, Batak, Makasar, Bugis, Toraja, Manggarai, Sikka, Sumba, Bali, Sasak dan lain-lain yang hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain. Berkaitan dengan inilah sangat penting dipupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se-Indonesia.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Secara keseluruhan didalam pembahasan penulis menjelakan kearifan local merupakan bagian dari kebudayaan. Haryati Subadio (1986:18-19) mengatakan kearifan lokal (local genius) secara keseluruhan meliputi, bahkan mungkin dapat dianggap sama dengan cultural identity yang dapat diartikan dengan identitas atau keperibadian budaya suatu bangsa. Atas dasar itu kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan. Namun kearifan lokal itu dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.
KESIMPULAN
Dikesimpulan penulis menjelaskan bahwa bangsa Indonesia memang ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultur, atas dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya orang/etnis lain. Kearifan lokal yang dimiliki daerahdaerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara selektif banyak di antaranya yang dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa.
Npm : 2313053185
Kelas : 2 F
Judul Jurnal : Kearifan budaya lokal perekat identitas bangsa
A. Abstrak
Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jatidiri bangsa dan sebagai identitas bangsa.
B. Pendahuluan
Sebagai sebuah bangsa yang memiliki sejarah panjang tidak dapat dihindari bahwa bangsa Indonesia berada dalam kehidupan dengan beraneka budaya di dalamnya, seperti: budaya Jawa, Sunda, Madura, Minang, Batak, Makasar, Bugis, Toraja, Manggarai, Sikka, Sumba, Bali, Sasak dan lain-lain yang hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain. Namun hadirnya Four T Revolution (Telecommunication, Transformation, Trade, Tourism) telah memunculkan kecenderungan baru di era globalisasi, seperti terjadinya kesamaan atau homogenitas budaya antara daerah atau negara, akibatnya sekat antar negara menjadi hilang atau kabur. Dalam kaitan ini setiap individu atau masyarakat tentu tidak ingin kehilangan jati dirinya atau tercerabut dari akar budaya yang dimilikinya. Pada zaman seperti sekarang ini, di tengah-tengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun demikian juga halnya sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan.
Menurut pandangan Mundardjito (1986:41) bahwa kearifan lokal terbina secara kumulatif, terbentuk secara evolusioner, bersifat tidak abadi, dapat menyusut, dan tidak selamanya tampak jelas secara lahiriah. Yang ada artinya kearifan lokal bisa saja hilang jika rakyatnya tidak perduli dengan warisan dan kearifan lokal dari bangsanya sendiri.Sementara Poespowardojo (dalam Astra, 2004:114) secara tegas menyebutkan bahw sifat-sifat hakiki kearifan lokal adalah:
1) mampu bertahan terhadap budaya luar
2) memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar
3) mempunyai kemampuan mengintegrasi unsur-unsur budaya luar ke dalam kebudayaan asli;
4) mampu mengendalikan; dan
5) mampu memberikan arah pada perkembangan budaya.
Di tengah munculnya kecenderungan kehidupan dunia yang makin bergerak ke arah bebas sekat, maka wawasan lokal makin terintegrasi ke dalam wawasan nasional dan global. Pada masyarakat Indonesia wawasan kesatuan jiwa “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermakna kesatuan dalam keragaman, spirit gotong royong dengan istilah berbeda-beda pada setiap daerah, seperti sambatan/gugur gunung (Jawa), metetulung (Bali), pelagandong (Maluku), halawo sato (Nias), mapalus (Minahasa), dan lain-lain dapat diposisikan sebagai modal budaya yang sangat penting bagi basis kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada beberapa kebudayaan atau kearifan lokal di setiap daerah seperti di daerah Bali :
1. tri hita karana (tiga hal yang menimbulkan kesejahteraan)
2. tat twam asi (engkau adalah dia
3. desa kala patra (tempat, waktu, dan pelaku);
4. adagium rwa bhineda (dua yang berbeda).
Kearifan lokal Bali yang fungsional bagi konservasi dan pelestarian sumber daya alam, seperti: mitologi watugunung, upacara tumpek wariga. Kearifan lokal yang fungsional bagi pengembangan SDM, seperti: upacara daur hidup. Kearifan lokal yang fungsional bagi pelestarian dan pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahaun, seperti: upacara saraswati.
Penting untuk disadari bahwa bangsa Indonesia mewarisi berbagai kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural. Kekayaan ini merupakan modal dasar yang harus dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuhkembangkan
identitas ke-Indonesiaan, menjadi referensi dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun bobot kualitas usia dan bangsa Indonesia, kemuliaan harkat dan martabat bangsa yang memancar ke dalam bagi keadaban warga negara bangsa dan ke luar dalam membangun citra dan pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan.
NAMA : SHOFIANA FADHILA PRASETIYA
NPM : 2313053162
KELAS : 2F
Analisis Jurnal dengan Judul ”KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA.”
Penulis : Ida Bagus Brata
Nama Jurnal : Jurnal Bakti Saraswati
Tahun : 2016
Dari hasil Analisis yang saya dapat maka :
1. Abstrak jurnal
Hasil analisis saya di dalam abstrak menjelaskan atau menerangkan tentang, kearifan lokal identitas bangsa, yang dimana penting bagi kita untuk tahu apa itu kearifan lokal di dalam identitas bangsa. Dimana banyak terjadi perubahan di masyarakat sekitar, berbangsa, dan bernegara, pasca reformasi karna terdapat tuntutan yang berlebihan hampir dalam segala aspek kehidupan. Kearifan lokal merupakan elemen yang digali, di kaji dan di pahami, karna esensinya begitu penting dalam kehidupan.
2. Pendahuluan Jurnal
Di dalam pendahuluan terdapat penjelasan bahwa identitas masa dan ruang mempunyai makna penting dalam permasalahan kebudayaan, serta ada pula penjelasan mengenai multikulturalisme yang dapat di maknai sebuah kepercayaan, bahwa kelompok etnik atau budaya dapat hidup berdampingan dengan damai. Dan mendapat kesimpulan pada inti, bahwa Indonesia memiliki karakter yang cukup baik dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, yang dimana walaupun terdapat banyak suku, budaya, dan agama, tidak menjadi penghalang untuk menjadi satu, dalam semboyan bhineka tunggal Ika.
3. Kerangka Konsepsual Dan Teoritik
Analisis yang saya dapat pada poin ini adalah kebudayaan tradisional adalah budaya yang menjadi mitos sebagai kebudayaan yang arif, secara Konsepsual kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan. pada beberapa identitas budaya itu menunjukan dari ke Khas an dan ciri ciri masing masing, misalnya pada agama, bahasa, dan adat pada budaya yang bersangkutan. Walaupun banyak identitas budaya di Indonesia, nyatanya mereka memiliki siri dari masing masing kelompok, yang menjadi pembeda di antara satu dengan yang lain, Namun hal itu tidak mempengaruhi nya bangsa indonesia tetap bisa bersatu dengan satu kesatuan.
4. Kearifan Lokal Sebagai Perekat Identitas Bangsa
Mendapat penjelasan, bahwa pada era di masa depan atas ramalan para ahli, isu kebudayaan, agama, etnik, gender, dan cara hidup manusia atau masyarakat lebih penting di bandingkan isu tentang konflik ekonomi yang terjadi pada masa industri. Dimana Indonesia sebagai bangsa yang Multitetnis dan Multikultural, memang sejak awal berdirinya mengandung masalah legitimasi kultural. Terjadi banyak konflik sosial di berbagai wilayah Indonesia, seperti contoh, ketidak adilan, kurangnya pemerataan pembangunan dan masih banyak lagi. Pada poin ini, lebih banyak isu dan masalah masalah tertentu yang menjadi pembahasan dalam setiap paragraf, Namun, tetap patut di syukuri bahwa, hubungan antar suku bangsa dan golongan, yang ada di wilayah NKRI, belum seburuk seperti di negara lain, dan semoga tidak menjadi buruk, akan tetapi bisa menjadi lebih baik di masa masa yang akan datang. Dan konflik antara suku bangsa jika terjadi tidak bisa di abaikan begitu saja, harus ada solusi yang di dapat, agar negara kita, yaitu Indonesia, tetap berada di jalan kedamaian.
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat, Indonesia tampaknya sudah di takdirkan menjadi bangsa yang Multikultur. oleh karna itu, seluruh komponen bangsa, wajib memelihara dan melestarikan serta mendidik masyarakat untuk hidup bersama, dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas. Kearifan lokal yang dimiliki dalam lingkup wilayah di Indonesia menjadikan kita sebagai pemersatu bangsa yang arif dan bijaksana. dimana para bangsa ataupun warga, dan seluruh masyarakat sadar akan pentingnya apa itu persatuan dan kesatuan dalam semboyan negara kita yaitu bhineka tunggal Ika. semakin banyaknya ragam budaya, agama, dan bahasa, seharusnya menjadi bahan bersyukur bagi para warga Indonesia, karna dalam hal ini menjadikan Indonesia negara yang maju dan dapat berkembang seiring berjalannya waktu dan zaman, sebagai aspek pendukung, dan bahan bersyukur karna negara Indonesia di berikan begitu banyak macam suku bangsa yang dapat menjadi kan kita s bagai warga Indonesia yang memiliki keaneka ragaman yang sangat amat banyak.
6. Kelebihan Dan Kekurangan
a. kelebihan dalam jurnal
menjelaskan secara spesifik mengenai kearifan lokal dan identitas bangsa, bahasa yang mudah di mengerti dan mudah untuk di pahami, penjelasan yang ada di dalamnya memiliki makna yang mendalam dan membuat kita warga Indonesia sadar akan pentingnya mengetahui identitas bangsa dan tahu akan kearifan lokal budaya bangsa.
b. kekurangan dalam jurnal
terdapat beberapa kata yang sedikit sulit di mengerti, namun selebihnya baik dan mudah di pahami.
Dari sekian banyak analisis yang saya dapat, dari berbagai aspek kehidupan, dari identitas bangsa hingga pembahasan konflik dalam suatu bangsa, dapat mengajarkan kita apa itu arti persatuan dan kesatuan, yang dimana kita sebagai warga negara harus dapat mempererat tali persaudaraan antara satu dengan yang lainnya, sebagai aspek pemersatu bangsa. Adanya sebuah konflik adalah untuk sebuah damai yang di dapat, yang dimana, warga dapat berpikir kritis mengenai pembelajaran yang di dapat, dan mampu menangani sebuah konflik dengan pola pikir yang jernih dan kritis, serta mampu mencegah nya dan menciptakan sebuah kedamaian yang menjadikan bangsa Indonesia bersatu dalam satu tujuan.
NPM: 2313053166
Kelas : 2 F
Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa yang multikultural. Sudah menjadi tugas kita untuk memelihara perdamaian dalam hidup berbangsa dan bernegara. Disebut multikultural sebab Indonesia memiliki banyak struktur kebudayaan yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, agama, dan bahasa. Kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga akan keragaman yang kita punya sebagai kekayaan budaya yang wajib kita jaga. Oleh sebab itu, negara melindungi keragaman tersebut dengan implementasi Pancasila dan UUD 1945.
Kearifan budaya lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan. Hal ini disesabkan karena kearifan budaya lokal memiliki sifat yang hakiki yang dapat menjaga budaya yang ada.
Di era globalisasi ini kita harus menyadari pentingnya penguatan jati diri bagi kelompok suku dan diri kita masing-masing. Sebab jika tidak, akan memicu munculnya penolakan keseragaman yang ditimbulkan oleh kebudayaan asing sehingga muncul hasrat untuk menegaskan keunikan kultur dan bahasa sendiri. Dengan demikian penguatan jati diri perlu kita lakukan dengan harapan jangan sampai tercabut dari akar budaya yang kita warisi dari para pendahulu di tengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi.
Masyarakat multikultural rawan sekali terjadinya konflik. Sebab, pasti ada kesenjangan, ketidakadilan, dan belum meratanya pembangunan. Hal ini tentu saja mengancam keutuhan dan persatuan serta kesatuan Indonesia. Misalnya konflik bisa terjadi karena warga dari dua suku bangsa masing-masing bersaing dalam hal mendapatkan lapangan mata pencaharian hidup yang sama.
Dalam era globalisasi saat ini, terdapat usaha-usaha untuk menghidupkan kembali, melestarikan, dan mengembangkan tradisi serta peran dari lembaga-lembaga adat dengan menggunakan nilai-nilai budaya lokal sebagai solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi. Revitalisasi budaya lokal tidak hanya mampu menanggapi tantangan masa depan, tetapi juga dapat menjadi faktor penyatuan yang memperkuat identitas bangsa.
NPM : 2353053014
KELAS : 2F
Pada jurnal Bakti Saraswati Vol. 05 No. 01 tersebut telah di tekankan bahwa keberagaman budaya lokal menjadi landasan utama dalam membangun identitas nasional yang kuat. Dengan adanya hasrat untuk menegaskan keunikan budaya dan bahasa sendiri, kearifan lokal dianggap sebagai warisan berharga yang harus dipertahankan dan direvitalisasi. Di dalam jurnal tersebut juga menyatakan bahwa identitas nasional menjadi krusial dalam menghadapi tantangan globalisasi, dimana nilai-nilai budaya lokal menjadi penyangga utama dalam mempertahankan jati diri bangsa di tengah arus homogenitas kebudayaan global.
Selain itu, pada jurnal ini juga menekankan perlunya kesadaran kolektif lokal dalam membentuk identitas nasional yang kokoh. Dalam konteks globalisasi yang membawa pengaruh dari luar, kearifan budaya lokal menjadi elemen kunci dalam memperkuat fondasi identitas bangsa. Revitalisasi nilai-nilai budaya lokal menjadi langkah penting untuk menjaga keutuhan masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan memperkuat kearifan lokal, diharapkan masyarakat dapat mempertahankan keberagaman budaya dan menghadapi tantangan globalisasi tanpa kehilangan akar budaya yang menjadi identitas sejati bangsa.
NPM : 2313053193
Kelas : 2F
Prodi : PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas ; Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Jurnal KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA
1. Analisis Pendahuluan pada jurnal ini membahas tentang identitas masa dan ruang yang memiliki makna penting dalam permasalahan kebudayaan, terutama dalam konteks Indonesia sebagai negara modern. Jurnal ini membahas tentang keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa di Indonesia. Jurnal ini juga membahas konsep "Bhinneka Tunggal Ika" sebagai sebuah cita-cita yang harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia, bukan hanya sebagai kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Selanjutnya, jurnal membahas multikulturalisme sebagai sebuah kepercayaan di mana kelompok-kelompok etnik atau budaya dapat hidup berdampingan secara damai dengan menghormati budaya lain. Paham ini muncul sebagai reaksi terhadap globalisasi yang cenderung menyatukan dunia di bawah pengaruh ideologi kapitalisme atau modernisme. Bangsa Indonesia, dengan berbagai budaya seperti Jawa, Sunda, Madura, Minang, Batak, dan lain-lain, hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain.
Jurnal ini juga mengangkat peran Four T Revolution (Telecommunication, Transformation, Trade, Tourism) dalam era globalisasi, yang menghadirkan kecenderungan homogenitas budaya antar daerah atau negara. Namun, individu atau masyarakat tidak ingin kehilangan jati dirinya atau tercerabut dari akar budaya yang dimilikinya. Maka, pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya nilai-nilai kearifan lokal menjadi relevan dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Secara keseluruhan, pendahuluan jurnal ini menggambarkan kebudayaan Indonesia yang beragam,kebudayaan yang menjadi identitas bangsa dan menekankan pentingnya multikulturalisme dalam menjaga kesatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.
2. Analisis Kerangka Konseptual dan Teoretik
Bagian ini membahas tentang konsep konsep kearifan lokal, identitas budaya, dan konflik antara budaya tradisional dan modern dalam konteks globalisasi. Membahas tentang kearifan local merupakan bagian dari kebudayaan bangsa. Penanda identitas budaya bisa berasal dari kekhasan agama, bahasa, adat, dan aspek budaya lainnya. Dan juga adanya Konflik antara Budaya Tradisional dan Modern, Dalam konteks globalisasi, konflik antara budaya tradisional dan modern tidak dapat dihindari. Karena Gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme menyebabkan konflik antara budaya tradisional dan modern.
3. Kearifan Lokal Sebagai Perekat Identitas Bangsa
Jurnal ini membahas peran kearifan lokal dalam konteks identitas bangsa Indonesia yang multietnis dan multikultural. Di tengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antara budaya tradisional dan budaya modern tidak terhindarkan. Namun, sinergi dan adaptasi antara unsur tradisional dengan modern merupakan fakta kultural yang tak terbantahkan.
Membahas Pentingnya Kearifan LokalDi era globalisasi, kearifan lokal menjadi inspirasi dalam penguatan identitas kultural, Kearifan Lokal sebagai Solusi Revitalisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Dalam menghadapi berbagai krisis konflik, kearifan lokal menjadi modal budaya yang penting. Bagian ini menggarisbawahi pentingnya kearifan lokal dalam menjaga identitas budaya Indonesia di tengah dinamika globalisasi dan konflik sosial. Kearifan lokal bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sumber daya untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
4. Kesimpulan Jurnal ini menyoroti pentingnya kearifan lokal dalam mempertahankan identitas bangsa Indonesia di era globalisasi.Menyajikan argumen tentang peran kearifan lokal sebagai perekat identitas nasional yang relevan dalam menghadapi tantangan zaman.Mendorong pemberdayaan dan pelestarian kebudayaan lokal sebagai aset penting dalam pembangunan nasional. Jurnal ini menguraikan pentingnya mempertahankan kearifan lokal sebagai bagian penting dari identitas bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi. Dengan memperhatikan nilai-nilai budaya lokal, diharapkan dapat memperkuat kesatuan bangsa dan meningkatkan citra Indonesia di dunia.
NPM : 2313053172
KELAS : 2F
Hasil analisis jurnal berjudul “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa”
Jurnal ini membahas tentang revitalisasi nilai-nilai budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting artinya dalam rangka menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Secara realitas di tengah tengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan. Maka diperlukan upaya untuk merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai langkah memberdayakan kebudayaan lokal dalam rangka mengantisipasi perkembangan jaman menuju arah yang lebih baik. Artinya di satu pihak perlu adanya upaya memulihkan dan membangkitkan kembali ingatan dan kesadaran kolektif masyarakat lokal dengan ciri dan identitas budayanya masing-masing, sementara di pihak lain perlu adanya komitmen untuk meningkatkan kesadaran kolektif bersama sehingga semakin kuat tumbuhnya kesadaran identitas nasional yang memang telah ada sejalan dengan perkembangan historis bangsa ini.
Persoalan agama, etnisitas, dan identitas merupakan isu sensitif yang serting kali dapat dimanipulasi untuk memicu reaksi-reaksi emosional yang sering kali apabila tidak diantisipasi dengan baik berpotensi menimbulkan hal-hal yang bersifat fatal. Sebagai bangsa yang multikultur, atas dasar itulah semua komponen bangsa ini berkewajiban memelihara dan mendidik masyarakat untuk mampu hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya orang/etnis lain. Dengan memupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan Indonesia.
Jadi, kesimpulannya adalah penguatan jati diri suatu kelompok etnik atau bangsa begitu penting di era globalisasi ini, dengan harapan jangan sampai tercerabut dari akar budaya yang kita warisi dari para pendahulu di tengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi, karena identitas diciptakan dan bukan ditemukan, dan terbentuk dari representasi representasi terutama bahasa. Sehingga asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa.
NPM : 2313053177
KELAS : 2F
judul KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA
setelah melakukan analisa jurnal KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA saya mendapatkan beberapa nilai utama yang dikemukakan oleh penulis jurnal. salah satunya adalah pengertian kearifan lokal menurut salah satu tokoh yaitu haryati subadio mengatakan kearifan lokal secara keseluruhan meliputi bahkan mungkin dapat dianggap sama dengan cultural identity yang dapat diartikan dengan identitas atau kepribadian suatu bangsa. pada intinya jurnal tersebut membahas tentang hubungan budaya lokal dengan identitas nasional. didalam jurnal tersebut menyatakan bahwa keberagaman suku budaya di Indonesia memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri, meski demikian hal ini juga menimbulkan potensi negatif yang dapat menimbulkan konflik antar suku dan budaya di Indonesia, kecenderungan yang lain juga muncul seperti adanya penolakan terhadap keseragaman yang ditimbulkan oleh kebudayaan asing sehingga muncul hasrat untuk menegaskan keunikan kultur dan bahasa sendiri.
Indonesia sebagai negara yang multietnis dan multikultural memang sejak awal berdirinya mengandung masalah legitimasi kultural. kesenjangan, ketidakadilan, kurangnya pemerataan pembangunan, tirani minoritas yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air dan struktur masyarakat indonesia yang multi dimensional merupakan suatu kendala bagi terwujudnya konsep integrasi secara horizontal. modal budaya indonesia terdiri dari kebudayaan-kebudayaan asli yang tersebar dalam kehidupan masyarakat daerah di Indonesia yang mencerminkan keberagaman, termasuk kebudayaan daerah yang terhitung sebagai budaya bangsa, sesuai dengan isi pasal 32 uud 1945. dalam jurnal ini juga menyebutkan ada sekitar 7 indikator kemampuan ketahanan budaya untuk tumbuh secara surplus atau defisit. 7 indikator yang disebutkan adalah:
1. ketahanan ideal/ketahanan sistem nilai
2. ketahanan struktural
3. ketahanan pisikal
4. ketahanan mental
5. ketahanan fungsional
6. ketahanan sistemim
7. ketahanan prosesual
dari ketujuh indikator ini kita mengetahui bahwa identitas nasional bisa kita jaga dengan menerakan 7 nilai yang dapat mencegah perpecahan bangsa akibat adanya perbedaan. kita juga wajib menjaga dan melestarikan kearifan budaya lokal dan menjadikanya sebagai sumber kekuatan bangsa serta menjadikan budaya indonesia semakin dikenal oleh bangsa lain dan menjaga agar budaya kita tidak diakuisisi oleh negara-negara yang tidak bertanggung jawab.
NPM : 2313053189
KELAS : 2F
Berdasarkan analisis yang saya dapatkan Jurnal yang ditulis oleh Ida Bagus Brata menyoroti tentang pentingnya kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Nilai-nilai budaya lokal memegang peran penting dalam memperkuat fondasi jati diri bangsa dan menjaga keutuhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian, revitalisasi nilai-nilai budaya lokal merupakan langkah yang relevan dan diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul.
Jurnal ini juga membahas tentang revitilasi nilai-nilai budaya lokal dalam menghadapi berbagai krisis konflik yang berdimensi sosial, ekonomi, budaya, politik, dan termasuk persoalan Ham yang terjadi di tanah air. Hal ini diperlukan adanya upaya memulihkan dan membangkitkan kembali ingatan dan kesadaran kolektif masyarakat lokal terhadap ciri dan identitas budayanya masing-masing, serta perlu adanya komitmen untuk meningkatkan kesadaran kolektif bersama sehingga semakin kuat tumbuhnya kesadaran identitas nasional yang memang telah ada dan sejalan dengan perkembangan historis bangsa ini.
Kesimpulan dari analisis jurnal ini adalah Kearifan lokal yang dimiliki daerah-daerah dalam lingkup wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sungguh sangat luar biasa banyaknya dan banyak yang menunjukkan keberagaman jenisnya. Secara selektif banyak diantaranya yang dapat diangkat sebagai asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa Indonesia.
KELAS : 2F
NPM :2353053016
Jurnal ini membahas tentang pentingnya kearifan lokal di Indonesia, dalam memperkuat identitas bangsa di era globalisasi. Kearifan lokal mencerminkan nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan yang penting untuk konservasi sumber daya alam, pengembangan SDM, dan pelestarian kebudayaan. Diplomasi kebudayaan juga dianggap penting untuk memperkuat identitas ke-Indonesiaan dan membangun hubungan antar bangsa. Identitas budaya, konflik antar kelompok etnis, serta masa depan politik dunia yang menuju benturan antar kebudayaan juga menjadi fokus dalam jurnal ini. Revitalisasi kearifan lokal dipandang sebagai perekat identitas bangsa dan modal dasar untuk memperkokoh jati diri bangsa. Multikulturalisme di Indonesia juga diangkat sebagai solusi untuk menjaga keberagaman budaya dalam menghadapi globalisasi. Identitas individu dan identitas bangsa Indonesia dipandang sebagai konstruksi diskursif yang dibentuk melalui bahasa dan representasi.
Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jatidiri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi
Pertanyaan yang muncul adalah apakah nilai-nilai budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa masih relevan untuk direvitalisasi dalam menghadapi berbagai permasalahan di era kesejagatan ini
Bagi sebuah negara modern seperti Indonesia, bukan hanya berwujud sebuah unit geopolitik semata, namun dalam kenyataannya senantiasa mengandung keragaman kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin pada keanekaragaman kebudayaan suku bangsa , Oleh karena itulah memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting artinya dalam rangka menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa
Berkaitan dengan tujuan inilah sangat penting dipupuk rasa persatuan dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia untuk memahaminya lewat pendekatan kebudayaan se-Indonesia.
Sebagai bangsa yang memiliki sejarah panjang, sehingga tidak dapat dihindari bahwa bangsa Indonesia berada dalam kehidupan dengan beraneka budaya di dalamnya, seperti: budaya Jawa, Sunda, Madura, Minang, Batak, Makasar, Bugis, Toraja, Manggarai, Sikka, Sumba, Bali, Sasak dan lain-lain yang hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain
Dengan berpegang pada prinsip bahwa tiada masyarakat dan kebudayaan yang bersifat statis, maka dalam perspektif kultural, secara garis besar masyarakat dan kebudayaan lokal telah bergerak secara dinamis
Sehubungan dengan itu, maka pemahaman terhadap kebudayaan etnik yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan pembahasan terhadap persoalan kesadaran kolektif lokal yang merefleksikan identitas suatu kelompok etnik atau bangsa menjadi sangat relevan diangkat kepermukaan seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Namun secara realitas di tengahtengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan
Atas dasar itu kearifan lokal dapat dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional mengelola berbagai sumber daya alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, dan sumber daya budaya untuk kelestarian sumber kaya tersebut bagi kelangsungan hidup berkelanjutan.
NPM : 2313053176
KELAS : 2F
A. Judul jurnal
Kearifan budaya lokal perekat identitas bangsa
B.pengarang
Ida Bagus Brata ( fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas mahasaraswati )
C.Tahun terbit nomer dan volume
Tahun terbit : Maret 2016
Nomor : 01
Volume : 05
D. hari , jam dan tanggal mengunduh jurnal
Hari jam tanggal mengunduh: Jum'at,13.00 , 8 Maret 2024
E. Format atau sistematika keseluruhan jurnal
• judul jurnal
• Abstrak
• pendahuluan
• kerangka konsepsual dan teoritik
• Kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa
• Simpulan
• Daftar pustaka
F. Intisari
ABSTRAK
Kajian tentang permasalahan kesadaran kolektif lokal dan identitas nasional dalam era globalisasi sangat relevan diwacanakan. Kenyataan ini seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pasca reformasi seiring timbulnya tuntutan yang berlebihan hampir dalam segala aspek kehidupan. Tuntutan yang demikian sering memicu permasalahan krusial, sehingga dapat mengancam keutuhan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jatidiri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pertanyaan yang muncul adalah apakah nilai-nilai budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa masih relevan untuk direvitalisasi dalam menghadapi berbagai permasalahan di era kesejagatan ini.
PEMBAHASAN
Membahas pentingnya identitas massa dan ruang dalam konteks kebudayaan Indonesia yang kaya akan keragaman suku bangsa dan budaya. Dalam perjalanan sejarahnya, Indonesia telah mengalami liku-liku proses menuju integrasi sebagai satu komunitas yang diidealkan, meskipun sering diwarnai oleh ketegangan antar kelompok etnis. Konsep "Bhinneka Tunggal Ika" menjadi penting dalam memahami keberagaman budaya Indonesia dan sebagai landasan untuk membangun persatuan dalam keragaman.
Identitas individu ditentukan oleh keanggotaannya dalam kesatuan sosial, seperti suku bangsa dan sistem budayanya. Meskipun terdapat perbedaan dalam pemahaman tentang jumlah suku bangsa di Indonesia, keberagaman budaya tetap menjadi ciri khas yang memperkaya identitas bangsa. Multikulturalisme dianggap sebagai kepercayaan bahwa kelompok etnik atau budaya dapat hidup berdampingan secara damai, menghormati satu sama lain.
Kearifan lokal menjadi penting sebagai perwujudan dari identitas budaya suatu bangsa, dan dalam konteks Indonesia, menjadi perekat identitas bangsa. Dalam menghadapi era globalisasi, kearifan lokal diharapkan mampu menjaga identitas kultural yang unik dan mencegah homogenisasi budaya. Diplomasi kebudayaan juga diperlukan untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia sebagai negara yang berkebudayaan tinggi.
Revitalisasi budaya lokal menjadi strategi penting dalam menjawab tantangan masa depan, sambil memperkuat identitas bangsa Indonesia. Dengan menghargai dan memelihara kearifan lokal, Indonesia dapat membangun masa depan yang berkelanjutan dan merangkul keragaman sebagai kekuatan yang memperkaya.
SIMPULAN
Bangsa Indonesia secara alami merupakan bangsa yang multikultural, dengan beragam suku bangsa dan kebudayaan lokal yang menjadi bagian integral dari identitas nasional. Semua komponen bangsa memiliki tanggung jawab untuk memelihara keanekaragaman budaya dan memastikan bahwa masyarakat mampu hidup bersama dalam kedamaian tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing. Pentingnya pembelajaran yang tepat untuk menggantikan budaya kekerasan dengan budaya damai juga disoroti.
Kearifan lokal yang melimpah di daerah-daerah Indonesia menjadi aset penting dalam memperkuat identitas bangsa dan memperkokoh jati diri nasional. Oleh karena itu, penting untuk mengangkat dan memanfaatkan kekayaan budaya ini sebagai modal dasar untuk memperkuat persatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.
NPM : 2313053181
KELAS : 2F
Jurnal ini membahas tentang pentingnya kearifan budaya lokal dalam memperkokoh identitas bangsa Indonesia di era globalisasi. Penulis menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa yang multikultural dengan beragam suku bangsa dan kebudayaan. Oleh karena itu, menjaga keutuhan dan persatuan bangsa menjadi tantangan tersendiri di tengah tuntutan dan perubahan yang terjadi seiring kemajuan zaman. Dalam konteks ini, kearifan lokal dianggap sebagai elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasi untuk menguatkan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kearifan lokal dimaknai sebagai kebijakan manusia dan komunitas yang bersandar pada filosofi, nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional dalam mengelola berbagai sumber daya. Sementara identitas diciptakan dan terbentuk dari representasi-representasi, terutama bahasa. Penulis juga menyoroti potensi konflik yang dapat timbul akibat keberagaman suku bangsa dan golongan di Indonesia, sehingga kearifan lokal dinilai penting untuk menjadi perekat dan memperkokoh identitas bangsa.
Dalam jurnal ini, penulis menguraikan berbagai kearifan lokal yang dimiliki oleh daerah-daerah di Indonesia, seperti Bali dan Jawa. Contoh-contoh kearifan lokal yang disebutkan mencerminkan nilai-nilai luhur seperti harmoni, keseimbangan, persatuan, dan keadilan. Penulis menekankan bahwa kearifan lokal tersebut dapat diangkat sebagai aset kekayaan kebudayaan bangsa dan dijadikan sebagai perekat sekaligus modal dasar untuk memperkokoh identitas bangsa Indonesia. Dengan menghormati pluralitas dan memelihara sikap saling menghormati dalam identitas masing-masing, masa depan bangsa Indonesia dapat dibangun dengan lebih baik.
NAMA : Masramita
NPM : 2313053192
KELAS : 2F
jurnal tersebut menggaris bawahi pentingnya revitalisasi kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa di Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi. Kearifan lokal, seperti trihita karana dan tat twam asi, memiliki nilai yang signifikan dalam konservasi sumber daya alam, pengembangan sumber daya manusia, dan menjaga pluralitas sebagai kekuatan bangsa. Diplomasi kebudayaan juga dianggap penting dalam membangun citra Indonesia di mata dunia. Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal diharapkan dapat memperkuat identitas bangsa Indonesia di tengah tantangan masa depan. Konflik antar kelompok etnis dapat dipicu oleh perbedaan identitas, sehingga penting untuk memahami dan menghormati keberagaman budaya sebagai bagian dari identitas bangsa. Dalam era globalisasi, kearifan lokal menjadi kunci dalam memperkuat jati diri bangsa dan menjawab tantangan masa depan.
Kearifan lokal, seperti trihita karana dan tat twam asi, memiliki nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan yang penting dalam konservasi sumber daya alam, pengembangan sumber daya manusia, serta menjaga pluralitas sebagai kekuatan bangsa. Revitalisasi kearifan lokal diharapkan dapat memperkuat identitas bangsa Indonesia di era globalisasi.
Kelemahan yang dapat diidentifikasi dalam konteks kearifan lokal sebagai perekat identitas bangsa adalah adanya tuntutan berlebihan dalam segala aspek kehidupan pasca reformasi, yang seringkali memicu permasalahan krusial dan mengancam keutuhan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
NPM : 2353053015
KELAS : 2F
Hasil analisis jurnal berjudul “Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa”
Jurnal ini membahas tentang revitalisasi nilai-nilai budaya lokal sebagai perekat identitas bangsa dalam menghadapi berbagai permasalahan.
Memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai segi penting artinya dalam rangka menemukan integrasi sebagai unsur penting dalam usaha persatuan bangsa. Kebudayaan Indonesia berakar dari kebudayaan etnik (lokal) di Indonesia yang memiliki keragaman. Secara realitas di tengah tengah gelombang perubahan akibat kapitalisme, modernisme, dan globalisme, konflik antar budaya tradisional dan budaya modern tidak dapat dihindarkan walaupun sinergi dan adaptasi unsur tradisional dengan unsur modern merupakan fakta kultural yang tidak terbantahkan. Maka diperlukan upaya untuk merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai langkah memberdayakan kebudayaan lokal dalam rangka mengantisipasi perkembangan jaman menuju arah yang lebih baik. Artinya di satu pihak perlu adanya upaya memulihkan dan membangkitkan kembali ingatan dan kesadaran kolektif masyarakat lokal dengan ciri dan identitas budayanya masing-masing, sementara di pihak lain perlu adanya komitmen untuk meningkatkan kesadaran kolektif bersama sehingga semakin kuat tumbuhnya kesadaran identitas nasional yang memang telah ada sejalan dengan perkembangan historis bangsa ini.
Jadi, kesimpulannya adalah penguatan jati diri suatu kelompok etnik atau bangsa begitu penting di era globalisasi ini, dengan harapan jangan sampai tercerabut dari akar budaya yang kita warisi dari para pendahulu di tengah-tengah kecenderungan homogenitas kebudayaan sebagai akibat dari globalisasi, karena identitas diciptakan dan bukan ditemukan, dan terbentuk dari representasi representasi terutama bahasa. Sehingga asset kekayaan kebudayaan bangsa dan dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa
NPM: 2313053178
Kelas: 2F
ANALISIS JURNAL
Judul : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Negara.
Nama Penulis : Ida Bagus Brata
Tahun : 2016
Berdasarkan analisis jurnal yang saya dapatkan bahwasanya jurnal tersebut membahas tentang pentingnya kearifan lokal di Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai harmoni, estetika, dan keseimbangan. Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal diharapkan dapat membantu menghadapi konflik sosial. Identitas budaya dipandang sebagai konstruksi yang berasal dari agama, bahasa, dan adat, yang memengaruhi perilaku dan interaksi individu serta masyarakat. Konflik antar kebudayaan dan peradaban diprediksi akan meningkat di masa depan, sehingga pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya lokal menjadi kunci dalam memperkuat identitas nasional. Jurnal ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang pentingnya kearifan lokal dalam konteks identitas bangsa Indonesia dan tantangan globalisasi yang dihadapi.
Mengingat semakin ekstrimnya tantangan globalisasi yang harus dihadapi, maka penting untuk memahami dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal sebagai bagian dari budaya nasional. Hal ini merupakan kunci penguatan identitas nasional Indonesia di tengah homogenisasi budaya global. Upaya diplomasi budaya baik di dalam negeri maupun internasional juga penting dalam membangun citra positif Indonesia sebagai negara yang berbudaya tinggi. Dengan melestarikan, mengembangkan dan memperkuat kearifan lokal, Indonesia dapat memperkuat jati diri bangsa di era globalisasi.
Secara keseluruhan jurnal ini menekankan pentingnya pemahaman akan pelestarian dan pengetahuan tentang kearifan lokal sebagai jati diri bangsa untuk menghadapi tantangan globalisasi.
“Kearifan Budaya Lokal Merekatkan Identitas Nasional” Ditulis oleh Ida Bagus Brata
Setelah menganalisis jurnal ini, saya yakin jurnal ini mengangkat persoalan kesadaran kolektif daerah dan identitas nasional di era globalisasi.
kesimpulan yang saya bahas.
Jurnal ini menekankan pentingnya melestarikan dan mengembangkan kearifan budaya lokal sebagai perekat jati diri bangsa.
Jurnal ini menyatakan bahwa di era globalisasi dimana berbagai perubahan terjadi, pengenalan terhadap kearifan budaya lokal menjadi hal yang sangat penting.
Kearifan budaya lokal merupakan elemen kunci dalam memperkuat jati diri bangsa sekaligus menjawab tantangan globalisasi.
Jurnal menjelaskan bahwa kearifan budaya lokal mempunyai nilai yang perlu digali, dikaji, dan dihidupkan kembali.
Kearifan budaya lokal mampu bertahan terhadap budaya yang berbeda, mempunyai kemampuan memperhitungkan unsur budaya yang berbeda, serta dapat mengontrol dan memberi arah pada pengembangan budaya.
Jurnal ini juga menekankan pentingnya nilai dalam kebudayaan.
Nilai merupakan inti suatu kebudayaan dan merupakan konfigurasi nilai-nilai yang dianggap berharga dan berharga dalam kehidupan masyarakat.
Sistem nilai ini juga menjadi acuan bagi pengembangan pengetahuan nasional dan konstruksi identitas budaya.
Dalam konteks Indonesia, kearifan budaya lokal merupakan modal budaya yang penting dalam membangun jati diri bangsa.
Kearifan budaya lokal mengungkapkan keunikan budaya dan bahasa masing-masing daerah serta berperan dalam pelestarian dan pengembangan budaya.
Jurnal ini juga memberikan wawasan penting tentang pentingnya melestarikan dan mengembangkan kearifan budaya lokal sebagai perekat jati diri bangsa di era globalisasi.