གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Fajar Nugroho

Pancasila elektro B -> Forum Analisis Video-2

Fajar Nugroho གིས-
Nama: Fajar Nugroho
NPM; 2315031043
TE B
Pada tanggal 15 Agustus 2018, Kaisar Jepang menyerah kepada Sekutu, membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya dua hari kemudian. Pada Desember 1941, serangan Jepang ke pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor memicu pembentukan persekutuan antara Amerika Serikat, Britania Raya, Belanda, Hindia Belanda, serta beberapa negara jajahan Inggris dan Amerika Latin untuk bersatu melawan Jepang, Jerman, dan Italia.

Puncak Perang Sekutu-Jepang terjadi saat bom atom dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, menewaskan 140.000 orang. Pemboman kedua terjadi di Nagasaki tiga hari kemudian. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu, ditandai dengan penandatanganan surat penyerahan oleh Menteri Luar Negeri Jepang, Shigematsu Sakakibara, di atas kapal perang Amerika Serikat USS Missouri.

Berakhirnya Perang Dunia II di wilayah Pasifik menciptakan kekosongan kekuasaan di Indonesia yang saat itu dijajah Jepang. Dua hari setelahnya, pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memanfaatkan situasi tersebut dengan memproklamirkan kemerdekaannya. Proklamasi tersebut, dikenal sebagai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, diumumkan dengan kata-kata: "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia."

Pancasila elektro B -> Forum Analisis Video-1

Fajar Nugroho གིས-
Nama: Fajar Nugroho
NPM:2315031043
TE B

Ratusan warga dari desa Pegaden Tengah, kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengambil tindakan langsung terhadap pabrik yang mencemari sungai dengan limbah olahan. Mereka menutup saluran pembuangan limbah dari enam pabrik pakaian yang dianggap bertanggung jawab atas pencemaran tersebut. Warga merasa terganggu oleh bau busuk yang ditimbulkan oleh limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai. Permintaan warga kepada aparat desa adalah menutup keenam pabrik yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah.

Pemilik pabrik merespons dengan pasrah terhadap tindakan warga, mengakui ketidaktahuannya mengenai cara pengolahan limbah pabriknya. Warga mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa jika penutupan pabrik tidak dilakukan oleh pemerintah setempat. Penulis mendukung protes warga, berharap pemerintah segera mengambil langkah hukum untuk menyelesaikan masalah ini dan mendorong pabrik untuk meningkatkan kesadaran lingkungan serta menerapkan teknologi pengolahan limbah yang ramah lingkungan.

Pancasila elektro B -> Forum Analisis Soal

Fajar Nugroho གིས-
Nama: Fajar Nugroho
NPM:2315031043
Kelas: TE B


A. Pendapat Mengenai Isi Artikel:
Artikel tersebut menggambarkan keprihatinan terhadap perilaku negatif yang muncul di kalangan generasi milenial, khususnya terkait dengan kurangnya sopan santun, hinaan di media sosial, dan perilaku kasar terhadap orang yang dianggap berbeda. Penulis menyoroti potensi dampak buruk jika hal ini terus dibiarkan. Pemikiran ini patut diapresiasi karena mencoba menyadarkan pembaca akan pentingnya menjaga nilai-nilai positif dalam masyarakat.

B. Hubungan dengan Pancasila sebagai Sistem Etika:
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai moral yang mendasari perilaku dan interaksi sosial. Artikel tersebut mencerminkan kekhawatiran terhadap hilangnya atau tergerusnya nilai-nilai tersebut dalam masyarakat. Pancasila, dengan prinsip-prinsipnya seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menciptakan dasar etika yang seharusnya terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kearifan Lokal Terkait dengan Sistem Etika Pancasila:
1. Gotong Royong: Prinsip persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Pancasila dapat terlihat dalam kearifan lokal gotong royong. Gotong royong menekankan pada kerjasama dan saling membantu dalam masyarakat.
2. Sopan Santun: Kearifan lokal ini terkait dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Sopan santun mencerminkan rasa hormat terhadap sesama sebagai ciptaan Tuhan.
3. Toleransi: Nilai toleransi yang kuat di Indonesia selaras dengan prinsip persatuan Indonesia dalam Pancasila. Toleransi memungkinkan keberagaman dihargai dan diakui.

D. Cara Menjaga dan Melestarikan Kearifan Lokal Terkait dengan Pancasila:
1. Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila:Memasukkan pendidikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga etika dan moral.
2. Promosi Budaya Positif:Melalui media massa dan platform digital, promosikan cerita-cerita positif yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai Pancasila.
3. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong program pemberdayaan masyarakat yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan untuk memperkuat rasa persatuan dan kemanusiaan.

Pancasila elektro B -> Forum Analisis Video

Fajar Nugroho གིས-
Nama: Fajar Nugroho
NPM: 2315031043

IPTEK adalah hasil karya manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan IPTEK dapat memiliki dampak baik maupun buruk tergantung pada tujuan dan cara penggunaannya. Pancasila, sebagai rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia, memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK yang cepat saat ini dan di masa depan harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Berikut adalah bagian-bagian dari tulisan Anda yang diubah menjadi bentuk yang berbeda:
Pentingnya Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa: Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang dianggap mutlak bagi bangsa Indonesia, mungkin bertentangan dengan pandangan sekular yang lebih umum di dunia Barat, yang digunakan sebagai referensi oleh banyak cendekiawan.
1. Sila Ke Tuhanan Yang Maha Esa: Sila ini menekankan pentingnya keseimbangan antara rasional dan irasional dalam pengembangan IPTEK. Ilmu pengetahuan harus dipertimbangkan dengan etika dan akibatnya terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Sila ini menekankan bahwa dalam mengembangkan IPTEK, manusia harus bersikap beradab dan bermoral, karena IPTEK adalah hasil budaya manusia yang beradab.
3. Sila Persatuan Indonesia: Sila ini mengkomplementasikan universalitas dan internasionalisme dalam nilai-nilai lainnya. Pengembangan IPTEK harus memperkuat rasa nasionalisme, kebesaran bangsa, dan keluhuran bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat manusia di dunia.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permasyawaratan Perwakilan: Sila ini mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis, di mana ilmuwan memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK sambil menghormati kebebasan orang lain dan bersikap terbuka terhadap kritik dan pembandingan dengan penemuan lainnya.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Sila ini menekankan bahwa pengembangan IPTEK harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, termasuk keseimbangan dalam hubungan dengan diri sendiri, sesama manusia, masyarakat, bangsa, negara, dan alam lingkungan.

Dengan demikian, Pancasila memberikan panduan moral dan etika yang penting dalam mengarahkan pengembangan IPTEK di Indonesia, memastikan bahwa IPTEK digunakan untuk kebaikan bersama dan dalam keselarasan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.