Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Forum Analisis Soal

Number of replies: 32

Akhlak-less Itu Bukan Budaya Kita

"Anak zaman sekarang kok pada kurang sopan ya"

Pernah gak sih kalian mendengar kalimat di atas? Pasti pernah kan. Kalau belum pernah, mungkin kalian mainnya kurang jauh nih wkwk. Buat yang udah pernah atau mungkin sering mendengar kalimat seperti itu, bagaimana perasaannya? Kesal atau malah biasa saja?

Anak zaman sekarang kurang sopan, katanya. Namun, nyatanya gak semuanya begitu kok. Masyarakat bisa menyimpulkan seperti itu karena masyarakat melihat dan memperhatikan kita para generasi milenial. Perkataan, perilaku, semuanya dinilai dengan jeli oleh masyarakat.

Masyarakat mengecap negatif anak zaman sekarang bukan tanpa sebab. Pasti ada beragam alasan yang bisa ditemukan. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa beberapa dari kita memang berhasil menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud oleh masyarakat.

Coba lihat di sekitar kita. Berapa banyak orang yang dengan mudahnya menghina orang lain, dengan mudahnya melontarkan komentar pedas di media sosial, atau dengan mudahnya berbuat kasar pada orang yang dianggap "berbeda".

Awalnya mungkin kita masih bisa menerima dan menganggap biasa hal-hal kurang baik yang terjadi di sekitar kita. Namun, jika terus-menerus dibiarkan kemudian malah jadi kebiasaan masyarakat, bisa saja kebiasaan ini akan diikuti oleh banyak orang atau bahkan anak-anak. Bagaimana nasib negara ini ke depannya?

"Tapi kan setiap orang berhak melakukan apa yang ingin mereka lakukan"

Memang benar dan sangat benar. Namun, itu berlaku jika hal yang dimaksud tersebut bukanlah hal yang dapat menyakiti orang lain. Jika perbuatan atau perkatan kita telah mampu merendahkan harga diri orang lain atau bahkan meninggalkan bekas luka yang mendalam, seperti hal-hal di atas misalnya, maka sudah tentu hal itu tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Manusia bebas melakukan apapun, tetapi ada aturan dan norma yang menjadi batasannya. Bisa dibilang berarti bebas, tapi terbatas. Kita punya kebebasan untuk mengatakan apa saja atau bertindak seperti apa. Dengan catatan itu hal positif dan tidak menyalahi aturan dan norma yang berlaku.

Zaman boleh berubah, tapi bukan berarti semuanya harus berubah. Dampak globalisasi memang begitu kuat dan sulit untuk dihindari. Inilah tugas kita untuk menjaga budaya baik Indonesia agar bisa tetap bertahan. Bukan malah merubahnya dengan cap "akhlak-less" sebagai identitas.

Masyarakat Indonesia terkenal lho dengan budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransinya yang begitu kuat. Kita yang menjadi bagian di dalamnya patut bangga dengan budaya positif negara ini yang telah mendunia. Akhlak-less bukan budaya kita. Budaya kita itu akhlak plus plus, bermoral baik berlandaskan aturan dan norma.

 

Analisis soal 1

A.    Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?

B.     Jelaskan bagaimanakah  hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?

C.     Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.

D.    Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dimas Husen -
Nama: Dimas Husen
NPM: 2315031036

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda
ambil?

Pendapat saya mengenai isi artikel tersebut adalah bahwa artikel tersebut mengkritik perilaku kurang sopan dan kurang bermoral yang ditunjukkan oleh sebagian anak zaman sekarang. Artikel tersebut juga mengingatkan kita untuk menjaga dan melestarikan budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi yang merupakan ciri khas masyarakat Indonesia. Hal positif yang bisa saya ambil dari artikel tersebut adalah bahwa kita harus sadar akan pentingnya menghargai dan menghormati orang lain, serta tidak melakukan hal-hal yang dapat menyakiti atau merendahkan orang lain. Kita juga harus menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dan sistem etika yang mengatur tindakan kita.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel
tersebut?

Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut adalah bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai yang sesuai dengan budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Pancasila juga memberikan arahan dan batasan bagi kita untuk tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai, kaidah, dan hukum Tuhan, serta nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila sebagai sistem etika dapat membantu kita untuk membedakan mana yang baik dan buruk, serta mana yang benar dan salah.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem
etika berdasarkan sila-sila Pancasila.

Berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:
• Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa: Contohnya adalah adat gotong royong dalam membangun rumah ibadah, adat bersih-bersih makam leluhur, adat saling menghormati antara agama dan kepercayaan, adat berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, dan lain-lain.
• Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Contohnya adalah adat saling membantu dan menolong sesama manusia, adat saling menghargai dan menghormati hak asasi manusia, adat saling menghormati perbedaan suku, ras, dan budaya, adat saling memberi dan menerima, dan lain-lain.
• Sila ketiga, Persatuan Indonesia: Contohnya adalah adat gotong royong dalam berbagai kegiatan sosial, adat rukun tetangga, adat menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa, adat saling mengenal dan bersahabat antara daerah, adat saling menjaga keharmonisan dan kerukunan, dan lain-lain.
• Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Contohnya adalah adat musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan masalah, adat menghormati dan mengikuti keputusan bersama, adat menghargai dan menghormati peran serta masyarakat dalam pembangunan, adat menghormati dan mengawasi kinerja pemerintah, adat menghormati dan menghargai hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan lain-lain.
• Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Contohnya adalah adat saling berbagi dan bersedekah, adat memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, adat memberantas kemiskinan dan ketimpangan sosial, adat memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat, adat memberantas korupsi dan penyalahgunaan wewenang, dan lain-lain.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait
dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila

Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:
• Mengenal dan mempelajari kearifan lokal yang ada di daerah masing-masing, serta menghargai dan menghormati kearifan lokal yang ada di daerah lain.
• Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi contoh dan teladan bagi generasi muda dan generasi mendatang.
• Menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh adat dalam melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
• Mendorong dan mendukung pengembangan kearifan lokal yang bersifat kreatif, inovatif, dan produktif, serta sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
• Melindungi dan menjaga kearifan lokal dari ancaman dan gangguan yang dapat merusak atau menghilangkan kearifan lokal tersebut, baik dari dalam maupun dari luar.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Taufiqurrahman -
ANALISIS SOAL
Nama: Muhammad Taufiqurrahman
NPM: 2315031067
Kelas: PSTE B

A. Pandangan saya terhadap krisis moral di Indonesia adalah ini merupakan masalah serius yang perlu segera diatasi.

Krisis moral mengacu pada kemerosotan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat sehingga menimbulkan berbagai permasalahan sosial seperti korupsi, kekerasan, pelecehan seksual, serta ketidakadilan dan kesenjangan.

Salah satu penyebab utama krisis moral ini adalah kurangnya pendidikan moral dan nilai-nilai agama dalam keluarga dan sistem pendidikan.

Dalam konteks modernisasi dan globalisasi, nilai-nilai tradisional dan agama seringkali diabaikan atau dianggap tidak penting.

Hal ini menyebabkan generasi muda kehilangan moralitas dan rentan terhadap pengaruh negatif jejaring sosial, hiburan tidak sehat, dan tidak bertanggung jawab dari teman sebayanya.

Selain itu, krisis ekonomi juga dapat berperan dalam terjadinya krisis moral.

Ketika orang menghadapi kesulitan keuangan, terkadang mereka cenderung mengabaikan prinsip etika demi keuntungan pribadi.

Hal ini dapat terjadi di berbagai bidang, seperti korupsi di sektor pemerintahan atau penyalahgunaan kekuasaan di lingkungan kerja.

Semua ini mendorong terjadinya ketidakadilan dan merugikan banyak orang.

Untuk mengatasi krisis moral ini diperlukan langkah-langkah konkrit.

Pertama, upaya yang lebih besar harus dilakukan untuk memperkuat pendidikan moral dan agama dalam keluarga dan lembaga pendidikan.

Orang tua dan guru harus berperan aktif dalam mendidik generasi muda tentang pentingnya nilai moral, etika dan kasih sayang.

Selain itu, pemerintah juga harus melakukan upaya pencegahan dan penanganan korupsi dan kejahatan lainnya.

Hal ini dapat dicapai dengan memperkuat supremasi hukum, meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum secara adil, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya integritas dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada saat yang sama, masyarakat juga harus berperan aktif dalam melawan krisis moral ini.

Kerja sama antar individu, masyarakat sipil, dan organisasi keagamaan untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan melakukan kegiatan sosial yang konstruktif dapat menjadi langkah awal menuju pemulihan kebaikan dan moralitas dalam masyarakat.

Krisis moral tidak dapat diatasi dalam semalam, namun jika semua pihak bekerja sama dan berkomitmen untuk meningkatkan nilai moral dan etika masyarakat, maka besar harapan untuk membangun Indonesia yang lebih bermartabat dan berkeadilan.

B. Pancasila, sebagai landasan moral dan pedoman filsafat Indonesia, berperan penting dalam menyelesaikan krisis moral negara.

Pancasila memuat lima asas: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Demokrasi yang dipimpin secara intelektual dalam permusyawaratan/perwakilan, dan masyarakat berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai pedoman moral dan memberikan kerangka bagi perilaku etis dan pengambilan keputusan dalam masyarakat.

Dengan mengedepankan Pancasila sebagai sistem etika, Indonesia dapat mengatasi kemerosotan nilai-nilai etika dan memulihkan standar etika di berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Prinsip-prinsip Pancasila menekankan pentingnya keadilan, solidaritas dan kesejahteraan sosial, yang berkaitan langsung dengan pemberantasan korupsi, kekerasan dan masalah etika lainnya yang disebutkan dalam teks.

Selanjutnya, Pancasila dapat menjadi landasan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada tingkat individu dan masyarakat.

Dengan memasukkan prinsip-prinsip Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan, generasi muda Indonesia dapat ditanamkan rasa moralitas, tanggung jawab etis, dan integritas.

Hal ini dapat membantu mencegah pengaruh negatif modernisasi, globalisasi dan media yang tidak sehat terhadap nilai-nilai etika.

C. Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan sila Pancasila antara lain:

1. Gotong Royong (Sila Kedua - Kemanusiaan yang Adil dan Beradab): Gotong Royong mencerminkan semangat solidaritas dengan membantu sesama dan bekerja sama.

Hal ini tercermin dalam berbagai tradisi sosial di Indonesia, seperti gotong royong saat panen, pembangunan rumah, atau kegiatan sosial.

2. Musyawarah Mufakat (Dasar Ketiga - Unifikasi Indonesia): Tradisi musyawarah untuk mencapai mufakat di berbagai lapisan masyarakat Majelis mencerminkan semangat mencapai kesepakatan melalui dialog dan diskusi.

Hal ini tercermin dalam kelompok dan sistem pengambilan keputusan di berbagai komunitas.

3. Bersih dan aman (Prinsip Keempat - Demokrasi berpedoman pada kebijaksanaan musyawarah/perwakilan): Prinsip kebersihan dan keselamatan tercermin dalam adat istiadat setempat yang mendorong perlindungan lingkungan, seperti upacara adat yang bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan.

4. Toleransi suku, agama, dan budaya di Indonesia. Kearifan lokal mencakup perayaan bersama atas berbagai acara keagamaan dan adat istiadat yang dihormati oleh semua orang.

5. Harmoni dengan alam (Nilai-nilai luhur dan budaya bangsa): Beberapa kearifan lokal mengajarkan keselarasan dengan alam, mencerminkan nilai-nilai intelektual lokal yang menghargai dan menjaga alam dan lingkungan alam sekitarnya, seperti tradisi tradisional konservasi keanekaragaman hayati.

Semua aspek tersebut menunjukkan bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, memperkuat landasan moral dan etika masyarakat.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, Anda dapat melakukan beberapa langkah praktis:

1. Aktif Terlibat dalam Kegiatan Lokal: Ikut serta dalam kegiatan adat istiadat, upacara, atau ritual lokal.

Dengan terlibat secara aktif, Anda turut menjaga dan melestarikan tradisi tersebut.

2. Edukasi dan Pendidikan: Melibatkan diri dalam edukasi masyarakat mengenai nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal.

Ilmu yang didapat dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Iklan dan materi: Mempromosikan kearifan lokal melalui jejaring sosial, artikel atau materi visual.

Hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keunikan budaya dan etika lokal.

4. Pengembangan program kreatif: Berpartisipasi dalam pengembangan program kreatif yang berkaitan dengan kecerdasan lokal, seperti pameran seni, lokakarya tradisional, atau festival budaya.

Hal ini bisa menjadi cara generasi muda mengapresiasi warisan budaya.

5. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Mendukung produk dan usaha lokal untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Hal ini dapat menjaga pemahaman lokal yang terikat pada nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan keadilan sosial.

6. Partisipasi dalam Keputusan Lokal: Terlibat dalam proses musyawarah dan perencanaan pembangunan lokal.

Dengan demikian, Anda dapat memberikan kontribusi dalam menjaga keseimbangan antara perkembangan modern dan pelestarian nilai-nilai tradisional.

7. Pelibatan Generasi Muda: Mendidik generasi muda tentang pentingnya melestarikan kearifan lokal dan nilai-nilai Pancasila.

Mengajak mereka untuk terlibat dalam kegiatan budaya dapat mewariskan tradisi tersebut ke masa depan.


Melalui langkah-langkah ini, masyarakat dapat bersama-sama menjaga dan melestarikan kearifan lokal, sehingga warisan budaya dan nilai-nilai etika Pancasila tetap relevan dan terus berkembang di tengah perubahan zaman.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Elvira Salsabila Rahmadani -
Elvira Salsabila Rahmadani
2315031060

A. Saya setuju dengan penulis bahwa akhlak-less bukan budaya kita, dan nilai-nilai luhur Indonesia seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi perlu dijaga. Saya mengapresiasi cara penulis menyampaikan pendapat dengan jelas, menggunakan contoh nyata, dan memberikan alasan logis. Artikel ini menginspirasi saya untuk lebih memperhatikan akhlak dan moral dalam interaksi sehari-hari, dengan tujuan menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Hal positif yang bisa saya ambil dari artikel ini:
-Mengingatkan untuk menghargai perbedaan, tidak menghakimi, dan bersikap empati terhadap orang lain.
-Memupuk rasa bangga terhadap budaya Indonesia sebagai warisan yang berharga, mendorong partisipasi dalam melestarikannya secara positif.
-Mendorong kritisisme dan pemikiran mandiri, mengajak untuk mencari informasi positif dan menjadi generasi milenial yang cerdas serta bertanggung jawab.

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel adalah sebagai berikut :

Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut adalah sebagai berikut:

- Pancasila sebagai sistem etika berarti mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
- Artikel tersebut menyoroti pentingnya menjaga budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi yang merupakan bagian dari nilai kemanusiaan Pancasila. Artikel tersebut juga mengkritik perilaku akhlak-less yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
- Artikel tersebut mengajak kita untuk tidak terpengaruh oleh dampak globalisasi yang bisa merusak budaya baik Indonesia, tetapi tetap berpegang pada Pancasila sebagai sistem etika yang menjadi acuan dalam bersikap dan bertingkah laku.
- Artikel tersebut mengingatkan kita bahwa Pancasila sebagai sistem etika tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga realistis dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai sistem etika juga mengandung pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis, dan komprehensif.
- Artikel tersebut menunjukkan bahwa Pancasila sebagai sistem etika bukan hanya merupakan way of life bangsa Indonesia, tetapi juga merupakan moral guidance yang dapat diaktualisasikan ke dalam tindakan konkret.

C. Berikut adalah beberapa kearifan lokal di Indonesia terkait dengan sistem etika Pancasila:
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa:
- Kearifan Lokal: Menghormati keragaman agama dengan tradisi seperti saling mengucapkan selamat hari raya dan mengunjungi rumah ibadah berbeda.
- Keterkaitan: Mencerminkan pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati kebebasan beribadah sesuai keyakinan.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
- Kearifan Lokal: Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan melalui gotong royong, tolong menolong, dan saling menghormati.
- Keterkaitan: Menekankan penghargaan terhadap martabat dan hak asasi manusia, serta diterapkan dalam kehidupan rukun dan harmonis.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia:
- Kearifan Lokal: Memperkuat persatuan di tengah keberagaman dengan tradisi seperti pertemuan nusantara untuk bertukar pengalaman dan kearifan lokal.
- Keterkaitan: Menunjukkan penghormatan terhadap keberagaman dan komitmen untuk menjaga keutuhan bangsa.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
- Kearifan Lokal: Mengutamakan musyawarah dan mufakat melalui tradisi seperti musrenbang, rapat perencanaan pembangunan melibatkan berbagai pihak.
- Keterkaitan: Menggambarkan penghargaan terhadap demokrasi, partisipasi, dan kepentingan bersama dalam menyelesaikan masalah.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
- Kearifan Lokal: Menjamin keadilan sosial dan kesejahteraan dengan tradisi seperti sedekah bumi, memberikan hasil bumi kepada yang membutuhkan.
- Keterkaitan: Menunjukkan solidaritas, empati, dan kepedulian terhadap sesama, serta upaya mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.

Artikel menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkuat budaya positif Indonesia, sambil mengecam perilaku akhlak-less yang merusak nilai-nilai tersebut.

D. Langkah-langkah untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia berdasarkan sistem etika Pancasila:

1. Pendidikan Nilai Pancasila:
- Integrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan formal dan informal untuk memupuk kemanusiaan, persatuan, dan keadilan.

2. Kampanye Kesadaran Publik:
- Gelar kampanye melalui berbagai media untuk promosikan perilaku sopan santun, toleransi, dan gotong royong.
- Melibatkan tokoh masyarakat dan influencer dalam mendukung pesan positif.

3. Pelibatan Komunitas Lokal:
- Dukung inisiatif kearifan lokal dengan melibatkan komunitas dalam melestarikan budaya positif.
- Galang dukungan untuk mengatasi perilaku akhlak-less dan mendorong norma sopan santun.

4. Pelatihan Keterampilan Sosial:
- Berikan pelatihan keterampilan sosial, termasuk komunikasi yang baik dan penyelesaian konflik tanpa tindakan kasar.
- Fokus pada pembentukan karakter kuat dan pemberdayaan masyarakat.

5. Penegakan Hukum dan Sanksi:
- Perkuat penegakan hukum untuk perilaku merugikan dan melanggar norma etika.
- Terapkan sanksi sesuai untuk mendorong ketaatan terhadap aturan sosial.

6. Pemberdayaan Generasi Muda:
- Berikan perhatian khusus pada pembentukan karakter generasi muda melalui program pendidikan karakter dan kegiatan pengembangan diri.
- Dukung proyek kreatif yang promosikan nilai-nilai Pancasila melalui seni, budaya, dan teknologi.

7. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Lembaga Terkait:
- Kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk merancang kebijakan yang mendukung kearifan lokal.
- Dukung program pemerintah yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila dan budaya positif.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat aktif dalam menjaga kearifan lokal dan membangun lingkungan yang harmonis serta bermoral baik.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fajar Nugroho -
Nama: Fajar Nugroho
NPM:2315031043
Kelas: TE B


A. Pendapat Mengenai Isi Artikel:
Artikel tersebut menggambarkan keprihatinan terhadap perilaku negatif yang muncul di kalangan generasi milenial, khususnya terkait dengan kurangnya sopan santun, hinaan di media sosial, dan perilaku kasar terhadap orang yang dianggap berbeda. Penulis menyoroti potensi dampak buruk jika hal ini terus dibiarkan. Pemikiran ini patut diapresiasi karena mencoba menyadarkan pembaca akan pentingnya menjaga nilai-nilai positif dalam masyarakat.

B. Hubungan dengan Pancasila sebagai Sistem Etika:
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai moral yang mendasari perilaku dan interaksi sosial. Artikel tersebut mencerminkan kekhawatiran terhadap hilangnya atau tergerusnya nilai-nilai tersebut dalam masyarakat. Pancasila, dengan prinsip-prinsipnya seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menciptakan dasar etika yang seharusnya terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kearifan Lokal Terkait dengan Sistem Etika Pancasila:
1. Gotong Royong: Prinsip persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Pancasila dapat terlihat dalam kearifan lokal gotong royong. Gotong royong menekankan pada kerjasama dan saling membantu dalam masyarakat.
2. Sopan Santun: Kearifan lokal ini terkait dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Sopan santun mencerminkan rasa hormat terhadap sesama sebagai ciptaan Tuhan.
3. Toleransi: Nilai toleransi yang kuat di Indonesia selaras dengan prinsip persatuan Indonesia dalam Pancasila. Toleransi memungkinkan keberagaman dihargai dan diakui.

D. Cara Menjaga dan Melestarikan Kearifan Lokal Terkait dengan Pancasila:
1. Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila:Memasukkan pendidikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga etika dan moral.
2. Promosi Budaya Positif:Melalui media massa dan platform digital, promosikan cerita-cerita positif yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai Pancasila.
3. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong program pemberdayaan masyarakat yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan untuk memperkuat rasa persatuan dan kemanusiaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fajri Marta Saputra -
Nama:Fajri Marta Saputra
NPM:2315031123
Kelas:TE (B)

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Jawaban:
Pendapat saya mengenai isi artikel tersebut bahwa artikel tersebut sangat jelas menyinggung masalah perilaku sopan dan santun serta etika anak zaman sekarang yang menurun atau bisa di bilang kurang sopan,hal positif di artikel ini membuat saya berpikir bahwa kita sebagai anak muda zaman sekarang harus lebih memperhatikan adab,etika,sopan dan santun baik perilaku maupun cara berbicara.

B.Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Jawaban:
Pancasila sebagai sistem etika mencerminkan nilai-nilai moral dan spiritual yang menjadi landasan bagi perilaku individu dan masyarakat. Lima sila dalam Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memberikan kerangka etika untuk membimbing tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai sistem etika menekankan pentingnya nilai-nilai moral, toleransi, keadilan, dan persatuan dalam mengatur hubungan antarindividu dan antarmasyarakat. Ini juga memberikan dasar moral bagi pembuatan kebijakan dan regulasi dalam konteks sosial dan politik.

Dengan demikian, Pancasila bukan hanya sebagai dasar filosofis negara Indonesia, tetapi juga sebagai panduan etika yang mengarahkan perilaku individu dan kolektif untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkeadilan.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
Jawaban:
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
Gotong Royong Konsep gotong royong mencerminkan nilai solidaritas dan kerjasama dalam masyarakat. Gotong royong menciptakan hubungan harmonis antara manusia dan Tuhan, serta antar sesama manusia dalam menjalani kehidupan.

2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Musyawarah Mufakat Tradisi musyawarah mufakat dalam budaya Indonesia menekankan pentingnya dialog dan kesepakatan bersama untuk mencapai keadilan. Prinsip ini tercermin dalam nilai-nilai etika masyarakat Indonesia.

3.Persatuan Indonesia
Bhinneka Tunggal Ika Konsep "Bhinneka Tunggal Ika" atau "Berbeda-beda tapi tetap satu" menunjukkan toleransi terhadap keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia. Ini mencerminkan sikap inklusif dan persatuan yang menjadi nilai etika masyarakat.

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permasyarakatan/Perwakilan.
Musyawarah dan Demokrasi Lokal Prinsip musyawarah dan demokrasi lokal dalam sistem pemerintahan menegaskan kepentingan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan. Hal ini memperkuat nilai-nilai demokrasi sebagai bagian dari sistem etika.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Gotong Royong dan Silih Asih Prinsip gotong royong dan silih asih (kasih sayang) mendukung terciptanya keadilan sosial. Melalui sikap saling membantu dan peduli terhadap sesama, masyarakat berusaha mencapai kesejahteraan bersama.

Kearifan lokal ini tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya Indonesia tetapi juga bersesuaian dengan nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika nasional. Keberagaman ini memperkuat kesatuan dalam perbedaan, menciptakan landasan moral yang kuat bagi masyarakat Indonesia.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
Jawaban:
1. Pendidikan Nilai-Nilai Lokal
- Mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam kurikulum pendidikan dapat membantu generasi muda memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat dilakukan melalui mata pelajaran khusus atau pengembangan kurikulum lintas mata pelajaran.

2.Pelaksanaan Upacara Adat dan Ritual
- Melestarikan upacara adat dan ritual-tradisional membantu menjaga dan mewariskan nilai-nilai kearifan lokal dari satu generasi ke generasi berikutnya. Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan upacara ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan identitas budaya.

3.Penggunaan Media Massa dan Teknologi
- Memanfaatkan media massa dan teknologi untuk menyebarkan informasi tentang kearifan lokal dapat membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya nilai-nilai tersebut. Blog, podcast, atau saluran media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk mengkomunikasikan dan mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia.

4.Pemberdayaan Komunitas Lokal
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian kearifan lokal dapat dilakukan melalui program-program pemberdayaan. Ini dapat melibatkan pelatihan, dukungan finansial, dan sumber daya lainnya untuk memastikan bahwa komunitas lokal dapat mempertahankan dan mengembangkan praktik-praktik tradisional mereka.

5.Pengakuan dan Perlindungan Hukum
- Memberikan pengakuan hukum terhadap kearifan lokal serta melibatkan komunitas dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan warisan budaya dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap keberlanjutan kearifan lokal.

Melalui pendekatan holistik yang melibatkan pendidikan, praktik budaya, teknologi, partisipasi masyarakat, dan perlindungan hukum, kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila dapat dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Aradea Nuhzul Ankesa -
NAMA : ARADEA NUHZUL ANKESA
KELAS : 2315031076
KELAS TE B
TUGAS ANALISIS SOAL 1

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Jawab :
Pendapat saya mengenai isi artikel tersebut adalah bahwa artikel tersebut menyoroti permasalahan mengenai perilaku kurang sopan di kalangan generasi milenial. Meskipun demikian, artikel juga menekankan bahwa tidak semua orang dari generasi tersebut memiliki perilaku yang kurang sopan. Hal positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah kesadaran akan pentingnya menjaga budaya sopan santun dan moralitas dalam masyarakat, serta pentingnya mempertahankan kearifan lokal yang positif.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Jawab :
Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut terletak pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang sejalan dengan pesan yang disampaikan dalam artikel. Pancasila mengandung nilai-nilai seperti ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini sejalan dengan pesan dalam artikel mengenai pentingnya menjaga budaya sopan santun, menghormati perbedaan, dan bertindak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
Jawab :
Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila antara lain:
1. Gotong royong: Nilai gotong royong mencerminkan sila persatuan Indonesia dan kerakyatan. Nilai ini menekankan pentingnya bekerja sama dan saling membantu dalam masyarakat.
2. Musyawarah mufakat: Nilai musyawarah mufakat mencerminkan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Nilai ini menekankan pentingnya mendengarkan pendapat semua pihak dan mencapai kesepakatan bersama.
3. Sopan santun: Nilai sopan santun mencerminkan sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Nilai ini menekankan pentingnya berperilaku baik, menghormati sesama, dan menjaga norma-norma dalam pergaulan.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
Jawab :
Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila antara lain:
1. Pendidikan nilai-nilai Pancasila: Melalui pendidikan, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat, nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal dapat diajarkan dan disosialisasikan kepada generasi muda.
2. Promosi budaya lokal: Melalui kegiatan promosi budaya lokal, seperti festival budaya, pameran seni, dan kegiatan kebudayaan lainnya, kearifan lokal dapat dijaga dan dilestarikan.
3. Peran pemimpin dan tokoh masyarakat: Pemimpin dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal dengan memberikan contoh dan arahan kepada masyarakat dalam menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Angga Dwi Adi Saputra 2315031003 -
Nama: Angga Dwi Adi Saputra
NPM: 2315031003

Analisis Soal

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Menurut pandangan saya terhadap isi artikel, jelas terlihat bahwa artikel tersebut mencerminkan kritik terhadap perilaku kurang sopan dan kurang bermoral yang seringkali ditunjukkan oleh sebagian anak muda zaman sekarang. Secara positif, artikel ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi, yang sejatinya merupakan bagian integral dari identitas masyarakat Indonesia. Hal positif yang dapat diambil adalah kesadaran akan pentingnya menghargai serta menghormati satu sama lain, dan bahwa Pancasila bisa menjadi panduan yang kuat untuk membentuk tindakan etis kita.


B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel terletak pada keselarasan nilai-nilai Pancasila dengan budaya yang dijelaskan dalam artikel tersebut. Pancasila memberikan landasan moral yang kuat dengan menekankan nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Oleh karena itu, Pancasila dapat membantu membentuk pola pikir yang sesuai dengan norma-norma etika yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia.


C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?
Adanya berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika Pancasila sangat mencerminkan kemajemukan budaya dan nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Contohnya, sila pertama mencerminkan adat gotong royong dalam membangun tempat ibadah, sila kedua tercermin dalam adat saling membantu sesama manusia, dan seterusnya. Semua ini menunjukkan bahwa kearifan lokal bersifat serasi dengan nilai-nilai Pancasila.


D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?
Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika Pancasila, langkah-langkah yang dapat diambil termasuk memahami dan mempelajari kearifan lokal di daerah masing-masing, menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta mengembangkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh adat. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kearifan lokal tetap hidup, berkembang, dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Semua ini adalah upaya nyata dalam melindungi dan melestarikan kearifan lokal dari potensi ancaman yang dapat merusak atau menghilangkan warisan budaya tersebut, baik itu berasal dari dalam maupun luar masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Stevy Febriani -
Stevy Febriani
2315031108
TE B

Analisis Soal

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
jawab:
artikel tersebut menyoroti kekhawatiran terhadap perubahan perilaku sosial generasi milenial, mengajak untuk mempertahankan nilai-nilai budaya positif. Dan menurut saya tidak semua generasi muda itu tidak sopan hanya beberapa yang biasa menganggap orang remeh dan kebanyakan itu merupakan orang yang menganggap dirinya diatas orang lain.

hal positif yang dapat saya ambil :
-Mengingatkan untuk menghargai perbedaan, tidak menghakimi, dan bersikap empati terhadap orang lain.
-Memupuk rasa bangga terhadap budaya Indonesia sebagai warisan bangsa.
-Mendorong kritisisme dan pemikiran mandiri.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
jawab:
Hubungan Pancasila sebagai sistem etika dengan artikel tersebut terlihat dalam penekanan pada nilai-nilai moral seperti sopan santun, keberagaman, dan toleransi, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
jawab:
Kearifan lokal di Indonesia terkait dengan sistem etika Pancasila mencakup:
1. Gotong Royong: Nilai kebersamaan dan kerjasama dalam Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
2. Bhinneka Tunggal Ika: Semangat keberagaman dan toleransi dalam Sila Persatuan Indonesia.
3. Musyawarah Mufakat: Tradisi musyawarah sebagai wujud Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
jawab:
Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal terkait dengan sistem etika Pancasila melibatkan edukasi, promosi nilai-nilai budaya positif, serta penerapan norma sosial. Pendidikan karakter yang menekankan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan di tingkat pendidikan formal dan informal. Selain itu, kampanye kesadaran masyarakat dan partisipasi dalam kegiatan kebudayaan lokal juga mendukung pelestarian nilai-nilai tersebut.
Dan dapat juga dengan cara:
- Selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia
- Memperkenalkan budaya Indonesia
- Mencintai dan membanggakan budaya Indonesia, tidak merendahkan budaya bangsa lain
- Mempelajari dan mempraktekan budaya Indonesia pada kehidupan sehari-hari.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Anis Setiawati -
Nama : Anis Setiawati
NPM : 2315031012
Kelas : PSTE B

Menganalisis artikel
Jawaban:

A. Menurut saya artikel tersebut mengajak kita untuk lebih memperhatikan perilaku dan ucapan kita sebagai generasi milenial. Kita harus memperhatikan aturan dan standar yang ada serta menjaga budaya baik Indonesia agar bisa bertahan. Hal positif yang bisa kita jadikan pertimbangan adalah mengingatkan kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan menjaga etika serta sopan santun.

B. Pancasila sebagai sistem etika relevan dengan isi artikel ini karena Pancasila mengajarkan kita untuk beretika baik dan menghargai orang lain. Artikel tersebut juga membahas tentang pentingnya menjaga budaya baik Indonesia berdasarkan aturan dan standar yang sesuai dengan prinsip Pancasila.

C. Beberapa kearifan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan sila Pancasila antara lain:
  1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. Kearifan lokal dikaitkan dengan prinsip pertama keberagaman agama dan toleransi antar umat beragama.
  2. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Kearifan lokal yang terkait dengan sila kedua adalah sopan santun, gotong royong, dan kebersamaan.
  3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia. Kearifan lokal yang terkait dengan sila ketiga adalah semangat kebersamaan dan persatuan dalam berbagai aspek kehidupan.
  4. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Kearifan lokal berkaitan dengan sila keempat yaitu musyawarah dan demokrasi.
  5. Prinsip Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kearifan lokal dikaitkan dengan sila kelima yaitu keadilan dan solidaritas dalam membangun masyarakat adil dan makmur.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan sila Pancasila antara lain:
  1. Mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada anak sejak dini. Memelihara dan memperkokoh kebudayaan daerah yang berdasarkan Pancasila.
  2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga moral dan budi pekerti yang baik.
  3. Mendorong peran serta masyarakat dalam membangun masyarakat adil dan makmur.
  4. Memelihara toleransi dan keberagaman agama dan budaya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ferdinand Nito Hutahaean -
Nama: Ferdinand Nito H
NPM: 2315031107
Kelas: TE B

Jawab:
A. Poin positifnya adalah penekanan pada pentingnya mempertahankan budaya positif Indonesia, seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi.

B. Pancasila sebagai sistem etika memiliki relevansi dengan artikel tersebut karena membahas nilai-nilai seperti sopan santun, kebebasan bertanggung jawab, dan menjaga budaya positif, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila.

C. Kearifan lokal terkait sistem etika Pancasila dapat melibatkan nilai-nilai adat istiadat, seperti gotong royong (sila ke-5), rasa hormat terhadap sesama (sila ke-2), dan nilai-nilai kearifan lokal yang mencerminkan moral dan etika.

D. Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal, pentingnya mendukung pendidikan yang memasukkan nilai-nilai Pancasila, mempromosikan budaya positif melalui media sosial dan platform digital, serta melibatkan generasi muda dalam kegiatan kearifan lokal untuk memperkuat identitas dan kesadaran moral.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Fardan zaindi akmal 2315031131 -
Nama:Fardan Zaindi Akmal
NPM :2315031131
Kelas :TE B

A. Pendapat saya terhadap isi artikel tersebut adalah bahwa artikel menggambarkan keprihatinan terhadap persepsi negatif terhadap generasi milenial terkait ketidakpatuhan terhadap nilai-nilai sopan santun. Artikel juga menekankan pentingnya mempertahankan budaya baik Indonesia di tengah perubahan zaman. Hal positif yang dapat diambil adalah kesadaran untuk memelihara nilai-nilai positif dan moral dalam masyarakat.

Dari artikel tersebut saya dapat ambil nilai positif yaitu:
kesadaran akan pentingnya mempertahankan dan mendorong budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi di tengah perkembangan zaman. Artikel menekankan bahwa nilai-nilai tersebut adalah bagian dari identitas positif Indonesia yang patut dijaga.Kesadaran ini dapat menjadi langkah awal untuk mendorong perubahan positif dalam perilaku dan sikap masyarakat.

B.
1. Sila yang pertama:
Nilai-nilai sopan santun dan toleransi yang dijelaskan dalam artikel mencerminkan penghormatan terhadap keberagaman dalam masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, di mana keberagaman diakui dan dihormati.
2. Sila kedua:
Artikel membahas tentang pentingnya menjaga martabat dan harga diri sesama manusia. Hal ini sesuai dengan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab, di mana perlakuan yang baik dan adil terhadap sesama menjadi dasar etika.
3. Sila ketiga :
Artikel menyoroti perlunya menjaga budaya baik Indonesia, seperti sopan santun dan ramah-tamah, untuk memperkuat persatuan. Ini sejalan dengan prinsip persatuan Indonesia yang menekankan pentingnya kebersamaan dalam perbedaan.
4. Sila keempat:
Isi artikel mengajak untuk menghormati norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini mendukung prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, di mana kebebasan bersamaan dengan tanggung jawab dan kewajiban.
5. Sila ke lima:
Artikel membahas dampak negatif dari perilaku kurang baik dalam masyarakat. Upaya menjaga budaya sopan santun diarahkan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara keseluruhan, artikel tersebut mencerminkan nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika yang menjadi landasan bagi pembangunan masyarakat Indonesia yang beradab, berkeadilan, dan bersatu dalam keberagaman.

C. Ragam kearifan lokal di Indonesia tercermin dalam prinsip-prinsip Pancasila, seperti berikut:

-Gotong royong, sebagai cerminan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab, tercermin dalam kolaborasi dan bantuan sesama untuk menciptakan keharmonisan sosial.
-Musyawarah mufakat, sebagaimana terjadi dalam tradisi lokal, mencerminkan prinsip persatuan Indonesia, di mana keputusan dihasilkan melalui diskusi dan kesepakatan bersama untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman.
-Pengintegrasian Pancasila sebagai pandangan hidup dalam beberapa kearifan lokal mencerminkan prinsip ketuhanan yang maha esa, dengan pelaksanaan ritual dan tradisi yang penuh penghormatan terhadap keberadaan Tuhan.
-Sistem adat istiadat, yang mendalam di banyak daerah, mencerminkan prinsip keadilan sosial, dengan pembagian sumber daya dan tanggung jawab didasarkan pada prinsip keadilan untuk mencapai kesejahteraan bersama.
-Pantun dan peribahasa yang digunakan dalam budaya lokal mencerminkan kearifan terkait prinsip ketuhanan dan kemanusiaan, dengan pesan moral dan nasihat bijak yang terkandung dalam ungkapan tersebut.
-Nilai-nilai tolak bala, berbicara dengan santun, dan menghindari omong kosong dalam beberapa kearifan lokal sesuai dengan prinsip ketuhanan dan kemanusiaan dalam Pancasila.

D. Untuk melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, dapat dilakukan melalui :

-Pendidikan Inklusif: Mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam kurikulum pendidikan formal, sehingga generasi muda dapat memahami dan menghargai warisan budaya Indonesia sejak dini.
-Kampanye Literasi Budaya: Melakukan kampanye literasi budaya melalui media massa dan online untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kearifan lokal dan hubungannya dengan prinsip-prinsip Pancasila.
-Festival dan Acara Budaya: Mengadakan festival dan acara budaya secara rutin untuk merayakan keanekaragaman budaya Indonesia, mempromosikan kerajinan lokal, dan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi.
Melalui upaya ini, kita dapat memastikan bahwa kearifan lokal yang terkait dengan nilai-nilai etika Pancasila tidak hanya dipertahankan tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, memberikan pondasi yang kuat untuk keberlanjutan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Cinda Kamilah -
Nama : Cinda Kamilah Harahap
NPM : 2315031075
Kelas : PSTE B

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?

Artikel tersebut membahas pandangan masyarakat terhadap perilaku generasi milenial, terutama dalam konteks bahwa beberapa dari mereka dianggap kurang sopan. Meskipun demikian, artikel ini mencoba menyampaikan bahwa tidak semua orang muda memiliki perilaku negatif, tetapi sebagian memberikan kesan tersebut kepada masyarakat.

Salah satu hal positif dari artikel ini adalah kesadaran terhadap perubahan perilaku sosial dan dampaknya pada masyarakat. Artikel juga mengingatkan pembaca tentang pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif Indonesia, seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi.

Artikel juga menyoroti bahaya perilaku merendahkan orang lain, khususnya di era media sosial. Penekanan pada kebebasan individu yang terbatas oleh aturan dan norma juga disampaikan dengan jelas. Secara keseluruhan, artikel ini berusaha meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga budaya positif dan akhlak yang baik di tengah perubahan zaman dan pengaruh globalisasi.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?

Dalam artikel tersebut, ketidakpuasan terhadap perilaku kurang sopan generasi milenial menjadi sorotan utama. Terlepas dari pandangan negatif ini, hubungan dengan Pancasila sebagai sistem etika dapat diidentifikasi. Pertama, nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, dapat membantu meresapi rasa kemanusiaan yang lebih mendalam. Dalam konteks ini, penghormatan terhadap norma etika yang berkaitan dengan ketuhanan dapat membentuk dasar untuk meningkatkan perilaku yang lebih sopan dan penuh tanggung jawab di antara generasi muda.
nilai-nilai Pancasila seperti Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dapat dihubungkan dengan upaya menjaga kearifan lokal dan budaya sopan santun. Dengan meresapi prinsip-prinsip ini, masyarakat dapat berfokus pada pembentukan karakter yang adil dan beradab, menggali kembali nilai-nilai tradisional yang mungkin terabaikan. Oleh karena itu, pendekatan yang mencakup Pancasila dapat membimbing generasi muda dalam memahami pentingnya sopan santun dan menghargai keberagaman budaya di Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila juga dapat diartikan sebagai panduan untuk menentang perilaku yang merendahkan dan menciptakan keadilan sosial. Dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam artikel tersebut, dapat mendorong refleksi masyarakat terhadap tindakan yang tidak mendukung keharmonisan dan toleransi di tengah-tengah perbedaan. Sebagai hasilnya, upaya untuk menjaga budaya sopan santun di Indonesia dapat lebih terarah dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang mendasari etika masyarakat.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?

Indonesia kaya akan kearifan lokal yang terkait erat dengan nilai-nilai Pancasila. Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal di Indonesia yang dapat dikaitkan dengan masing-masing sila Pancasila:
Ketuhanan Yang Maha Esa:
Upacara Keagamaan: Banyak daerah di Indonesia memiliki tradisi upacara keagamaan yang menunjukkan penghormatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya, upacara adat Bali atau upacara keagamaan suku-suku di Papua.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Gotong Royong: Prinsip gotong royong mencerminkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Gotong royong sering diterapkan dalam kehidupan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, di mana warga bahu-membahu membantu sesama dalam kegiatan seperti panen, membangun rumah, atau membersihkan lingkungan.

Persatuan Indonesia:
Musyawarah Mufakat: Nilai persatuan Indonesia tercermin dalam tradisi musyawarah mufakat, di mana keputusan diambil melalui diskusi dan kesepakatan bersama. Hal ini sering terlihat dalam tradisi adat, seperti musyawarah dalam masyarakat suku-suku di Nusantara.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Adat Istiadat Pemilihan Kepemimpinan: Banyak daerah di Indonesia memiliki adat istiadat dalam pemilihan kepemimpinan yang mencerminkan nilai kerakyatan. Pemilihan pemimpin desa atau kepala adat sering melibatkan musyawarah dan pemilihan berdasarkan kesepakatan bersama.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Adat Hukum Lokal: Banyak masyarakat adat di Indonesia memiliki sistem hukum tradisional yang menciptakan keadilan sosial di antara anggotanya. Contohnya, Suku Dayak di Kalimantan memiliki tradisi hukum adat untuk menyelesaikan konflik dan memastikan keadilan di masyarakat mereka.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?

Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila, langkah-langkah konkret dapat diambil. Pertama, perlu dilakukan upaya penguatan pendidikan budaya dan kearifan lokal di lingkungan pendidikan formal dan non-formal. Integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam kurikulum sekolah dapat membantu siswa memahami dan menghargai warisan budaya mereka, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila seperti persatuan dan kemanusiaan.

Melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya pelestarian menjadi kunci. Program-program partisipatif seperti pelatihan kerajinan tradisional, festival budaya, dan upacara adat dapat memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap kearifan lokal. Dengan melibatkan masyarakat dalam pelestarian warisan budaya, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan keadilan sosial dapat tercermin dalam praktik sehari-hari.
Kolaborasi lintas sektor juga diperlukan untuk memperkuat upaya pelestarian. Kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan sektor swasta dapat menciptakan sinergi yang efektif dalam mendukung program pelestarian kearifan lokal. Dukungan finansial, pengembangan infrastruktur, dan promosi budaya lokal dapat menjadi fokus kolaborasi ini.

Dengan cara ini, menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia dapat terwujud sebagai bagian integral dari implementasi nilai-nilai Pancasila. Dengan memahami, menghargai, dan aktif terlibat dalam kearifan lokal, masyarakat dapat mewariskan nilai-nilai etika yang mengakar kuat dalam tradisi budaya Indonesia kepada generasi berikutnya.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Izhar Azhari -
Nama : Muhammad Izhar Azhari
NPM : 2315031116
Kelas : TE B

Analisi Soal 1

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Pendapat saya mengenai isi Artikel tersebut adalah keprihatinan terhadap perilaku kurang sopan di kalangan generasi milenial, sekaligus menegaskan bahwa perilaku tersebut bukanlah bagian dari budaya Indonesia. Poin positif yang dapat diambil dari artikel ini adalah kesadaran penulis akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif dan akhlak yang baik. Selain itu, artikel ini memberikan pemahaman bahwa kebebasan berarti tanggung jawab dan tidak boleh merugikan orang lain.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Hubungan Pancasila sebagai sistem etika dengan artikel tersebut adalah bahwa Pancasila menciptakan landasan moral dan nilai-nilai yang membimbing perilaku individu dan masyarakat. Hal ini tercermin dalam prinsip-prinsip Pancasila yang mengedepankan kemanusiaan, persatuan, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Pancasila menempatkan kebebasan dalam kerangka tanggung jawab dan menekankan gotong royong serta keseimbangan antara hak dan kewajiban. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi dasar konstitusional negara Indonesia, tetapi juga menjadi panduan etika untuk membentuk masyarakat yang adil, beradab, dan bermoral.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila!
Berikut adalah sila-sila Pancasila dan beberapa contoh kearifan lokal di Indonesia yang sesuai dengan setiap sila, berserta penjelasan bagaimana kearifan lokal tersebut berkaitan dengan sistem etika:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Kearifan Lokal: Upacara Keagamaan
Penjelasan: Kearifan lokal ini mencerminkan penghormatan terhadap keberagaman keyakinan agama dan nilai-nilai etika yang berlandaskan pada kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kearifan Lokal: Tradisi Gotong Royong, tradisi menghargai HAM, dan tradisi saling menghargai perbedaan
Penjelasan: ketiga hal di atas menekankan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan beradab dalam membantu, menghargai, menghormati sesama dalam membangun kehidupan bermasyarakat.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Kearifan Lokal: Menjaga kerukunan antar masyarakat, tolong menolong.
Penjelasan: dua hal di atas mencerminkan semangat untuk membentuk rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Kearifan Lokal: Tradisi Musyawarah Mufakat
Penjelasan: Tradisi musyawarah mufakat mencerminkan prinsip partisipasi dan pengambilan keputusan bersama yang demokratis.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kearifan Lokal: tradisi adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, dan saling memberi dan bersedekah
Penjelasan: yang saya sebutkan di atas dapat menekankan nilai-nilai keadilan sosial dalam dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
 Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang kearifan lokal dan nilai-nilai etika yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan informal.
 Mengenalkan kearifan lokal kepada generasi muda melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan program-program pengembangan karakter yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal dan nasional.
 Mendorong dukungan pemerintah untuk melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal.
 Mendorong partisipasi aktif komunitas dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
 Menggunakan teknologi untuk menyebarkan informasi tentang kearifan lokal dan nilai-nilai etika.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ovalia Dwi Rahmadani 2315031028 -
Nama : Ovalia Dwi Rahmadani
NPM : 2315031028
Kelas : PSTE B

A. Apa pendapat Anda tentang isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa kamu bawa?

Artikel ini membahas tentang pandangan masyarakat terhadap perilaku generasi milenial, apalagi mengingat sebagian dari mereka dianggap tidak sopan.
Namun artikel ini mencoba menyampaikan bahwa tidak semua anak muda berperilaku negatif, dan ada pula anak muda yang menimbulkan kesan seperti itu di masyarakat.
Salah satu aspek positif dari artikel ini adalah kesadaran akan perubahan perilaku sosial dan dampaknya terhadap masyarakat.
Artikel tersebut juga mengingatkan pembaca akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya positif Indonesia seperti sopan santun, ramah tamah, dan toleransi.
Artikel ini juga menyoroti bahaya perilaku merendahkan orang lain, terutama di era media sosial.
Penekanan pada pembatasan kebebasan individu melalui aturan dan norma juga diungkapkan dengan jelas.
Secara keseluruhan, artikel ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga budaya positif dan moral yang baik dalam menghadapi perubahan zaman dan dampak globalisasi.

B.Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?

Artikel ini berfokus pada keluhan kaum Milenial tentang perilaku kasar.
Meski berpandangan negatif, relevansi Pancasila sebagai sistem etika dapat dilihat.
Pertama, nilai-nilai Pancasila seperti keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa membantu mengembangkan kemanusiaan yang lebih dalam.
Dalam konteks ini, penghormatan terhadap norma-norma etika yang berkaitan dengan Tuhan dapat menjadi dasar untuk mendorong perilaku yang lebih beradab dan bertanggung jawab di kalangan generasi muda.
Nilai-nilai Pancasila seperti “kemanusiaan yang adil dan beradab” dapat dipadukan dengan upaya melestarikan kearifan lokal dan budaya beradab.
Dengan menghormati prinsip-prinsip tersebut, masyarakat dapat fokus membangun karakter yang adil dan beradab serta menggali nilai-nilai tradisional yang terabaikan.
Oleh karena itu, pendekatan yang memasukkan Pancasila akan membantu generasi muda memahami pentingnya sopan santun dan menghargai keberagaman budaya di Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila juga dapat dimaknai sebagai pedoman pemberantasan perilaku merendahkan martabat dan mewujudkan keadilan sosial.
Pengutamaan nilai-nilai Pancasila dalam pasal ini dapat memicu refleksi masyarakat terhadap tindakan yang tidak mendukung kerukunan dan toleransi antar perbedaan.
Hal ini akan membuat upaya menjaga budaya berperilaku baik di Indonesia menjadi lebih tepat sasaran dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang mendasari etika sosial.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal Indonesia ditinjau dari sistem etika berdasarkan sila Pancasila.

Indonesia kaya akan kearifan lokal yang erat kaitannya dengan nilai-nilai Pancasila.
Di bawah ini adalah contoh kearifan lokal Indonesia yang dapat dikaitkan dengan setiap sila Pancasila.
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa : Ritual Keagamaan : Banyak daerah di Indonesia yang mempunyai tradisi ritual keagamaan yang menunjukkan rasa hormat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misalnya saja ritual adat Bali dan upacara keagamaan suku Papua.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Gotong Royong: Prinsip gotong royong mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Gotong royong sering dilakukan dalam kehidupan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, dimana warganya bekerja sama dan saling membantu dalam kegiatan seperti memanen, membangun rumah, dan membersihkan lingkungan.
Persatuan Indonesia : Musyawarah Mufakat : Nilai-nilai persatuan Indonesia tercermin dalam tradisi musyawarah mufakat, dimana keputusan diambil melalui musyawarah dan kesepakatan bersama.
Hal ini sering terlihat dalam tradisi adat seperti musyawarah pada masyarakat suku di nusantara.
Demokrasi yang Bijaksana dalam Permusyawaratan dan Representasi: Adat Pemilihan Pimpinan: Di banyak daerah di Indonesia terdapat adat istiadat pemilihan pimpinan yang mencerminkan nilai-nilai masyarakat.
Pemilihan kepala desa dan pemimpin adat seringkali memerlukan musyawarah dan pemilihan berdasarkan kesepakatan bersama.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Praktik hukum lokal: Banyak komunitas adat di Indonesia yang mempunyai sistem hukum tradisional yang menciptakan keadilan sosial di antara anggotanya.
Misalnya, masyarakat Dayak di Kalimantan mempunyai tradisi menggunakan hukum adat untuk menyelesaikan konflik dan menjamin keadilan dalam masyarakat.

D. Di Indonesia bagaimana cara melestarikan dan menjaga kearifan lokal yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan asas Pancasila?
?
Melestarikan dan menjaga kearifan lokal yang berkaitan dengan sistem etika berdasarkan asas Pancasila di Indonesia melibatkan berbagai upaya untuk memahami, menghormati, dan merawat nilai-nilai budaya yang telah ada sejak lama. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

Pendidikan Pancasila:

Membangun pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai Pancasila melalui sistem pendidikan formal dan informal. Ini melibatkan penyelarasan kurikulum sekolah dengan nilai-nilai Pancasila dan penanaman sikap moral dan etika sejak dini.

Penelitian dan Dokumentasi:
Melakukan penelitian secara terus-menerus tentang kearifan lokal, termasuk nilai-nilai etika yang dianut oleh masyarakat setempat. Dokumentasi ini dapat membantu memahami sejarah, tradisi, dan norma-norma yang telah berkembang.

Pengembangan Kearifan Lokal:
Mendukung inisiatif pengembangan kearifan lokal, seperti melalui program-program pelatihan, workshop, dan kegiatan-kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai budaya setempat.

Pemberdayaan Masyarakat:
Memberdayakan masyarakat setempat untuk aktif terlibat dalam pelestarian kearifan lokal. Ini dapat melibatkan pembentukan kelompok-kelompok masyarakat yang peduli terhadap pelestarian budaya dan etika setempat.

Promosi Kesadaran Budaya:
Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Media sosial, seminar, dan acara budaya dapat digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi.

Kolaborasi antara Pemerintah dan Masyarakat:
Mendorong kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam melestarikan kearifan lokal. Ini bisa melibatkan pengembangan kebijakan yang mendukung pelestarian budaya dan memberikan insentif kepada masyarakat yang aktif dalam upaya tersebut.

Penggunaan Teknologi untuk Pelestarian Budaya:
Memanfaatkan teknologi untuk mengarsipkan, mendokumentasikan, dan mempromosikan kearifan lokal. Misalnya, melalui situs web, aplikasi, atau media digital lainnya.

Pelestarian Lingkungan:
Menyadari hubungan erat antara kearifan lokal, etika, dan lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan juga dapat diintegrasikan dalam upaya melestarikan kearifan lokal.

Dengan menggabungkan pendekatan-pendekatan ini, diharapkan dapat tercipta kesadaran dan komitmen bersama untuk melestarikan dan menjaga kearifan lokal yang sesuai dengan asas Pancasila di Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Agum Cahyono -
Agum Ada Cahyono
2315031044

(A)Dari Artikel di atas hal positif yang bisa saya ambil ialah pengembalian jati diri bangsa untuk generasi sekarang karena pada dasarnya Bangsa ini tidak sepenuhnya bangsa yang bar bar.Jati diri bangsa kita ialah ketika baik/ramah maka sagat baik/ramah dan ketika sedang murka maka sangatlah murka.Tetapi sikap murka bangsa kita itu bukan tanpa sebab. Bangsa kita dikenal dengan kekayaan tradisi dan budayanya.Jadi.adalah hal yang PANDIR jika generasi sekarang meninggalkan kekayaan budayanya dan memilih budaya budaya dari luar dari efek globalisasi yang dapat menurunkan kualitas kemanusiaannya.

(B)Pancasila sebagai jati diri bangsa kita sudah sepantasnya menjadi suatu sistem Etika.Arus Sejarah dan Hempasan Globalisasi yang begitu kuat ,yang secara tanpa sadar mengendalikan/mempengaruhi tingkah laku masyarakat terutama di kalangan generasi milenial harusnya tidak mungkin terjadi jika Pancasila itu ditanam dan tumbuh dengan Akar yang kuat.Jati diri adalah hal mendasar bagi suatu individu apalagi bagi sebuah bangsa.Jadi Peristiwa apa yang dinamakan 'Akhlak-less' itu tidak sesuai dan bertentangan dengan Etika Pancasila.

(C)Etika Pancasila merupakan Aturan penata tingkah laku Masyarakat dalam berbangsa dan bernegara yang berasal dari penjabaran nilai nilai Pancasila.Nilai nilai Pancasila yang pastinya kaya dengan kearifan lokal itu diantaranya.
• sila Pertama , mengandung dimensi moral berupa spiritualitas.Di zaman apapun Orang orang Indonesia dikenal dengan orang orang yang selalu memiliki dimensi religius dalam bentuk apapun itu.Bukan hanya sekadar Agama dan konsep akhirat yang ditekankan,Spiritualitas Orang orang pada zaman dulu bahkan melampui generasi zaman sekarang.Tidakkah teman teman sadar,bahwa ada maksud maksud tersembunyi dari mitos mitos yang beredar?Terutama mitos mitos di Hutan,Gunung gunung dan juga laut.Mitos mitos itu tak lain tak bukan maksud nya ialah untuk menjaga Alam dari tangan tangan Manusia perusak yang tidak berbudaya.

• sila Ketiga , Pancasila Hakikatnya ialah Gotong Royong.Gotong Royong adalah kesadaran yang sudah menjadi ciri khas melekat bagi bangsa Indonesia.Kesadaran ini pula mulai terancam bahkan terkikis di era sekarang ini.

• sila keempat, Menghargai Perbedaan demi satu tujuan adalah Indonesia di era awal kemerdekaan dan seterusnya.Beribu ribu suku dan budaya bangsa ini mampu kita satukan dengan Tujuan Nasional bangsa Indonesia merupakan satu ciri khas Indonesia.

• sila kelima,Rasa peduli dan empati terhadap sesama juga erat kaitannya dengan Gotong royong tadi.

(D) Yaitu dengan menumbuhkan kesadaran Pancasila untuk meyadarkan generasi tua dan menanamkan lebih dalam lagi kepada generasi muda maupun yang akan datang sehingga tumbuhlah kesadaran Pancasila yang kuat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Renaldi Adi Suryadi -
Nama: RENALDI ADI SURYADI
Npm:2315031068
TE B


Analisis soal 1

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
JAWAB:
Artikel tersebut menyoroti kekhawatiran akan hilangnya budaya sopan santun dan akhlak yang baik di tengah masyarakat, terutama terkait dengan perilaku negatif yang teramati dalam generasi muda.

Hal positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah kesadaran akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif, menghargai aturan, norma, dan menghormati orang lain. Selain itu, artikel ini juga mengingatkan kita bahwa kebebasan memiliki batasan moral yang harus dijaga dalam interaksi sosial.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
JAWAB:
Pancasila sebagai sistem etika memiliki kaitan yang erat dengan isi artikel tersebut karena nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila mencerminkan pentingnya menjaga akhlak dan perilaku yang baik dalam masyarakat. Salah satunya adalah Sila Kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," yang menekankan pentingnya sikap yang manusiawi, hormat-menghormati, dan menjunjung tinggi martabat manusia.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
JAWAB:
Gotong Royong: Nilai solidaritas dan kebersamaan dalam membantu sesama, terlihat dalam budaya gotong royong di masyarakat Indonesia. Hal ini mencerminkan nilai Sila Ketiga, yaitu "Persatuan Indonesia".

Musyawarah Mufakat: Budaya musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama sangat erat dalam tradisi Indonesia. Nilai ini sesuai dengan Sila Keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.l".

Kebersamaan dalam Ritual dan Tradisi: Upacara adat, tradisi, dan ritual yang dijalankan oleh masyarakat Indonesia sering kali menekankan pada persatuan, kebersamaan, serta penghormatan terhadap leluhur, mencerminkan nilai-nilai dari Sila Pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Keterbukaan dan Toleransi: Budaya menerima perbedaan, toleransi antaragama, dan keberagaman budaya mencerminkan nilai dari Sila Kelima, yaitu "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia."


D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
JAWAB:
Pendidikan Nilai-nilai Budaya Lokal: Mengintegrasikan pembelajaran nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulum pendidikan. Ini akan membantu generasi muda untuk memahami, menghargai, dan mewarisi kearifan lokal secara terstruktur.

Mendukung Kegiatan Kebudayaan: Mendukung acara-acara budaya, festival, dan pertunjukan tradisional untuk mempertahankan dan mempromosikan kearifan lokal. Ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memperkuat identitas budaya mereka.

Mengajarkan Melalui Praktik Sosial: Mengajarkan nilai-nilai budaya lokal melalui praktik sosial sehari-hari, seperti gotong royong, kebersamaan dalam kegiatan komunal, serta penghargaan terhadap perbedaan dan toleransi.

Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat secara aktif dalam melestarikan kearifan lokal, baik melalui pemeliharaan warisan budaya maupun pengembangan kegiatan yang mendasarkan diri pada nilai-nilai Pancasila.

Penggunaan Teknologi dan Media: Menggunakan teknologi dan media secara bijak untuk mempromosikan dan melestarikan kearifan lokal, memperluas pemahaman masyarakat akan nilai-nilai tersebut.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Ridho Kurnia Anjifa 2315031011 -
Ridho Kurnia Anjifa
2315031011

A. Dari Artikel di atas hal positif yang bisa saya ambil ialah pengembalian jati diri bangsa untuk generasi sekarang karena pada dasarnya Bangsa ini tidak sepenuhnya bangsa yang bar bar.Jati diri bangsa kita ialah ketika baik/ramah maka sagat baik/ramah dan ketika sedang murka maka sangatlah murka.Tetapi sikap murka bangsa kita itu bukan tanpa sebab. Bangsa kita dikenal dengan kekayaan tradisi dan budayanya.Jadi.adalah hal yang PANDIR jika generasi sekarang meninggalkan kekayaan budayanya dan memilih budaya budaya dari luar dari efek globalisasi yang dapat menurunkan kualitas kemanusiaannya.

B. Pancasila sebagai jati diri bangsa kita sudah sepantasnya menjadi suatu sistem Etika.Arus Sejarah dan Hempasan Globalisasi yang begitu kuat ,yang secara tanpa sadar mengendalikan/mempengaruhi tingkah laku masyarakat terutama di kalangan generasi milenial harusnya tidak mungkin terjadi jika Pancasila itu ditanam dan tumbuh dengan Akar yang kuat.Jati diri adalah hal mendasar bagi suatu individu apalagi bagi sebuah bangsa.Jadi Peristiwa apa yang dinamakan 'Akhlak-less' itu tidak sesuai dan bertentangan dengan Etika Pancasila.

C. Etika Pancasila merupakan Aturan penata tingkah laku Masyarakat dalam berbangsa dan bernegara yang berasal dari penjabaran nilai nilai Pancasila.Nilai nilai Pancasila yang pastinya kaya dengan kearifan lokal itu diantaranya.

• sila Pertama , mengandung dimensi moral berupa spiritualitas.Di zaman apapun Orang orang Indonesia dikenal dengan orang orang yang selalu memiliki dimensi religius dalam bentuk apapun itu.Bukan hanya sekadar Agama dan konsep akhirat yang ditekankan,Spiritualitas Orang orang pada zaman dulu bahkan melampui generasi zaman sekarang.Tidakkah teman teman sadar,bahwa ada maksud maksud tersembunyi dari mitos mitos yang beredar?Terutama mitos mitos di Hutan,Gunung gunung dan juga laut.Mitos mitos itu tak lain tak bukan maksud nya ialah untuk menjaga Alam dari tangan tangan Manusia perusak yang tidak berbudaya.

• sila Ketiga , Pancasila Hakikatnya ialah Gotong Royong.Gotong Royong adalah kesadaran yang sudah menjadi ciri khas melekat bagi bangsa Indonesia.Kesadaran ini pula mulai terancam bahkan terkikis di era sekarang ini.

• sila keempat, Menghargai Perbedaan demi satu tujuan adalah Indonesia di era awal kemerdekaan dan seterusnya.Beribu ribu suku dan budaya bangsa ini mampu kita satukan dengan Tujuan Nasional bangsa Indonesia merupakan satu ciri khas Indonesia.

• sila kelima,Rasa peduli dan empati terhadap sesama juga erat kaitannya dengan Gotong royong tadi.

D. Yaitu dengan menumbuhkan kesadaran Pancasila untuk meyadarkan generasi tua dan menanamkan lebih dalam lagi kepada generasi muda maupun yang akan datang sehingga tumbuhlah kesadaran Pancasila yang kuat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Farrel aryo fahdian Farrel aryo fahdian -
FARREL ARYO FAHDIAN
2315031020

1.Menurut pendapat saya tentang artikel tersebut adalah,memang masih banyak permasalahan sosial tentang generasi muda jaman sekarang yang dengan sangat mudahnya mengkritik tanpa kaidah,atau dalam artian bisa saja menghina yang tersirat,tapi menurut saya generasi pendahulu juga tidak boleh menyama ratakan semua dengan kata " akhlak less" tidak semua generasi muda begitu hanya bberap saja,menurut saya kurangnya edukasi dari orang tua untuk saling menghargai dan menghormatis antar sesama menjadi masalah pokok dari persoalan akhlak less. Hal positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah untuk menjadikan cerminan bagi diri kita bagaimana kita bersosial media itulah diri kita sendiri

2.Hubungan pancasila sebagai sistem etika dengan artikel tersebut sangat berkesinambungan,karena didalam pancasila kita diajarin untuk saling menghormati saling menghargai dan menciptakan keadilan sosial bagi sesama

3.1. Makna Pancasila dari sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Makna dari sila pertama Pancasila yaitu negara Republik Indonesia memberikan
kebebasan serta menjamin bagi setiap warga negaranya dalam memilih dan menjalankan
agama atau kepercayaan yang dianut. Selain itu, negara Indonesia memberikan
kebebasan bagi masyarakat untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan kepercayaan
masing-masing. Pada sila pertama ini, makna lainnya adalah bahwa Indonesia menjadi
negara yang mempercayai keberadaan Tuhan Yang Maha Esa yang berdasarkan agama
atau kepercayaan masing-masing warga negaranya (Muthmainnah, 2021).
2. Makna Pancasila dari sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
Makna dari sila kedua Pancasila yaitu mengandung nilai-nilai kemanusiaan untuk
dilakukan secara adil, beradab serta bermartabat. Hal tersebut tercermin dalam perilaku
bermasyarakat di Indonesia dalam kehidupan sehari-harinya. Sesuai dengan sila kedua
ini, negara Indonesia sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) yang sejalan
dengan hukum dan budaya bangsa Indonesia (Supriyanto, 2016).
3. Makna Pancasila dari sila ketiga “Persatuan Indonesia”
Makna dari sila ketiga Pancasila yaitu bermakna bahwa Indonesia sebagai negara yang
majemuk dengan segala keberagamannya. Keberagaman negara Indonesia seperti,
suku, ras, budaya, agama, dan bahasa menjadi kekuatan sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Keberagaman serta persatuan tersebut, sangat dijaga dengan sepenuh jiwa
demi terciptanya negara Republik Indonesia yang maju, adil, sejahtera dan makmur
sesuai sila ketiga Pancasila. Selain itu, semangat persatuan merupakan sebuah cara agar
bangsa Indonesia tetap terus memiliki dan menjalin hubungan yang rukun di tengah
keberagaman.
4. Makna Pancasila dari sila keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”
Makna dari sila keempat Pancasila yaitu dalam mencapai sebuah mufakat atau
kesepakatan, bangsa Indonesia memiliki cara yang sesuai dengan sila keempat ini.
Dalam mencapai mufakat, bangsa Indonesia memilih melalui jalur musyawarah.
Musyawarah merupakan bentuk perwujudan dari kehendak masyarakat, yaitu dari suara
terbanyak sebagai mayoritas atapun yang sedikit sebagai minoritas. Mayoritas maupun
minoritas tetap diperlakukan adil dan sama untuk kepentingan yang universal (Wijaya,
2015).
5. Makna Pancasila dari sila kelima “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
Makna dari sila kelima ancasila yaitu bahwa setiap warga negara Indonesia
diperlakukan sama dan adil tanpa memandang perbedaan dalam keberagaman bangsa
Indonesia. Seperti, suku, ras, budaya, agama, bahasa, atau status sosial tertentu. Oleh
sebab itu, sila kelima ini bertujuan agar seluruh warga negara Republik Indonesia dapat
diperhatikan dan diperlakukan secara adil dan sama oleh negara.
4.Pendidikan dan Penyuluhan:
Integrasikan nilai-nilai lokal dalam kurikulum pendidikan. Dengan memasukkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kurikulum, generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya mereka.
Adakan kegiatan penyuluhan dan seminar untuk membahas nilai-nilai lokal dan hubungannya dengan Pancasila. Melibatkan masyarakat dalam diskusi ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan nilai-nilai tersebut.
Lingkungan Sekitar:
Bangun lingkungan yang mendukung praktik-praktik kearifan lokal. Misalnya, mendorong penggunaan arsitektur tradisional, seni rupa, atau tata cara keagamaan yang khas daerah.
Dukung pelestarian lingkungan alam yang dianggap suci atau memiliki makna khusus dalam kearifan lokal.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Shafa alkausar salsabilah Shafa -
Nama : shafa alkausar salsabilah
Npm : 2315031027

A. Pendapat Mengenai Isi Artikel:
Artikel ini membahas bagaimana masyarakat melihat perilaku tidak sopan yang ditunjukkan oleh beberapa anak muda di zaman sekarang. Terlepas dari kenyataan bahwa tidak semua anak-anak di era modern bersikap kurang sopan, beberapa perilaku tidak sopan telah menimbulkan kesan negatif pada masyarakat. Selain itu, artikel ini menekankan akibat dari perilaku buruk yang tidak dihentikan dan pentingnya mempertahankan budaya yang baik di Indonesia.

Hal-hal yang Bermanfaat
Artikel ini menekankan betapa pentingnya mempertahankan budaya baik Indonesia, seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi. Salah satu manfaat dari artikel ini adalah kesadaran akan betapa pentingnya mempertahankan dan menyebarkan budaya yang baik dan menunjukkan bahwa perilaku kurang sopan bukanlah bagian dari budaya Indonesia. Artikel ini juga menekankan bahwa kebebasan seseorang harus diiringi dengan tanggung jawab.

B. Dalam artikel ini, ada hubungan langsung antara nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai sistem etika yang mengatur kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat di Indonesia. Nilai-nilai ini termasuk:

Ketuhanan Yang Maha Esa, yang disebut sebagai Pancasila pertama:
Dalam artikel ini, nilai-nilai etika dan moral sangat penting dalam perilaku sehari-hari. Metode ini menunjukkan bahwa kualitas moral dalam pergaulan sosial yang sejalan dengan ajaran moral agama diperlukan, meskipun tidak secara langsung membahas aspek spiritual.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Prinsip kedua Pancasila):
Artikel ini berfokus pada perilaku manusiawi yang menghargai martabat sesama. Ini membahas betapa pentingnya memiliki sikap santun, tidak merendahkan orang lain, dan mendorong kebaikan dan toleransi dalam interaksi, yang sesuai dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Persatuan Indonesia, yang diwakili oleh Pancasila ketiga:
Upaya untuk mempertahankan persatuan dalam keberagaman Indonesia mencakup mempertahankan budaya positif, sopan santun, toleransi, dan mempertahankan aturan dan norma masyarakat yang berlaku.

Pancasila keempat menetapkan bahwa rakyat akan dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan:
Artikel tersebut menekankan betapa pentingnya kesadaran kolektif untuk mempertahankan etika dan moralitas dalam masyarakat. Konsep kerakyatan yang mengutamakan kebijaksanaan dan kesepakatan bersama menegaskan bahwa semua orang bertanggung jawab untuk menjaga budaya yang baik dan menghindari perilaku yang merugikan orang lain.

Pancasila kelima berbunyi sebagai berikut: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Sangat penting untuk memperlakukan orang lain dengan adil, tanpa merendahkan atau menyakiti mereka, menurut isi artikel. Ini mewakili keadilan sosial yang dipromosikan oleh Pancasila.

C. Banyak kearifan lokal di Indonesia terkait erat dengan sistem etika yang mencerminkan nilai-nilai dari setiap sila Pancasila. Berikut adalah beberapa kearifan lokal yang terkait dengan masing-masing sila Pancasila:

Ketuhanan Yang Maha Esa:
Kearifan lokal, seperti adat istiadat yang dimiliki oleh berbagai suku bangsa di Indonesia, seperti Upacara Adat Keagamaan, Ritual Persembahan, dan Adat Istiadat Penyembahan kepada Yang Maha Esa, menunjukkan penghormatan terhadap tuhan dan kepercayaan agama sebagai elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kemanusiaan yang Adil dan beradab:
Sila kedua Pancasila berisi gagasan gotong royong, budaya tolong-menolong, dan kearifan lokal seperti musyawarah-mufakat. Gotong royong menunjukkan sikap saling membantu dengan penuh rasa keadilan dan martabat

Persatuan Indonesia:
Sila ketiga Pancasila mencerminkan kearifan lokal dalam bentuk tradisi adat yang mendorong persatuan antarsuku atau wilayah, serta semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang meskipun berbeda namun sama.

Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Perwakilan atau Permusyawaratan:
Salah satu contoh konkrit dari sila keempat Pancasila adalah sistem adat tradisional, seperti lembaga adat, kepemimpinan adat, dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Sistem-sistem ini menunjukkan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang bijaksana dan demokratis.

Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:
Sila kelima Pancasila mencerminkan nilai-nilai dari berbagai filosofi hidup, pepatah, dan kearifan lokal yang menekankan keadilan, seperti "Rukun, Toleransi, dan Keadilan" dalam adat Betawi, atau prinsip adiluhung dalam budaya Jawa.

D. Beberapa tindakan dapat diambil untuk mempertahankan dan mempertahankan kearifan lokal Indonesia yang terkait dengan sistem etika yang didasarkan pada sila-sila Pancasila:

1. Pengajaran dan Pelatihan
Memasukkan pendidikan yang menggabungkan nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal ke dalam kurikulum sekolah akan membantu menyebarkan pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya mempertahankan budaya dan moralitas yang baik.

2. Meningkatkan Perspektif Kearifan Lokal
Media massa mempromosikan nilai-nilai budaya lokal yang baik melalui acara televisi, program radio, dan platform digital lainnya. Ini dapat dicapai dengan membagikan kisah-kisah inspiratif tentang kearifan lokal, tradisi, adat istiadat, dan filosofi yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

3. Dukungan Sosial
Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung pelestarian kearifan lokal, seperti festival budaya, pertunjukan seni tradisional, dan diskusi tentang kearifan lokal

4. Pemberdayaan Komunitas Lokal: Membantu komunitas lokal mempertahankan kearifan tradisional mereka dengan mendukung pelestarian kerajinan tangan tradisional, pertanian lokal yang berkelanjutan, atau pembentukan wisata budaya yang berkelanjutan.

5. Studi dan Dokumentasi
mensupport penelitian dan dokumentasi kearifan lokal untuk memperluas pemahaman tentang kearifan, nilai, dan praktiknya. Untuk memastikan bahwa warisan budaya ini tetap tercatat dan terpelihara, langkah ini sangat penting.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Novaldi Ramadhana -
Nama: Muhammad Novaldi Ramadhana
NPM: 2315031092

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa Anda ambil?
Jawaban:
Pendapat saya mengenai isi artikel tersebut adalah bahwa artikel tersebut mengajak kita untuk menjaga dan menghormati budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. berdasarkan isi artikel tersebut juga saya setuju dengan perspektif penulis bahwa pernyataan "anak muda sekarang kurang sopan" tidak sepenuhnya benar. Meskipun ada individu yang menunjukkan perilaku negatif, tidak adil untuk menggeneralisasi seluruh generasi berdasarkan beberapa individu. Sebaliknya, kita harus fokus pada mempromosikan nilai-nilai dan perilaku positif yang sejalan dengan norma dan nilai budaya kita.
Hal positif yang bisa saya ambil dari artikel tersebut adalah bahwa kita harus sadar akan pentingnya akhlak yang baik dalam berinteraksi dengan sesama manusia, terutama di era globalisasi yang serba cepat dan kompetitif. Kita juga harus bangga dengan budaya positif Indonesia yang telah mendunia dan kita harus menjaganya agar tidak mudah terpengaruh oleh budaya negatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Jawaban:
Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut adalah bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial yang harus dijunjung tinggi oleh setiap warga negara. Pancasila juga merupakan sumber hukum dan norma yang mengatur perilaku dan tindakan kita dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Isi artikel tersebut sejalan dengan Pancasila karena menekankan pentingnya akhlak yang baik, sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi yang merupakan manifestasi dari sila-sila Pancasila, yaitu:
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mengajarkan kita untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati kepercayaan dan keyakinan orang lain.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang mengajarkan kita untuk menghargai martabat, hak, dan kewajiban setiap manusia tanpa membedakan suku, ras, agama, atau golongan.
  3. Persatuan Indonesia, yang mengajarkan kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang beraneka ragam dan berbhinneka tunggal ika.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, yang mengajarkan kita untuk menghormati hak dan tanggung jawab sebagai warga negara, serta berpartisipasi dalam proses demokrasi yang berdasarkan kepentingan umum.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang mengajarkan kita untuk berusaha menciptakan kesejahteraan sosial yang merata dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
Jawaban:
Berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:
  • Gotong royong, yaitu semangat kerja sama dan saling membantu antara sesama anggota masyarakat dalam menghadapi berbagai masalah atau keperluan bersama. Gotong royong merupakan kearifan lokal yang berkaitan dengan kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Saling asih, yaitu sikap saling mengasihi, menyayangi, dan menolong antara sesama manusia tanpa memandang latar belakang atau perbedaan. Saling asih merupakan kearifan lokal yang berkaitan dengan sila kedua dan kelima Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Saling hormat, yaitu sikap saling menghormati, menghargai, dan mengakui antara sesama manusia, terutama antara yang lebih tua dan yang lebih muda, antara yang lebih tinggi dan yang lebih rendah, dan antara yang berbeda agama atau keyakinan. Saling hormat merupakan kearifan lokal yang berkaitan dengan sila pertama dan kedua Pancasila, yaitu ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Musyawarah, yaitu cara berdemokrasi yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menentukan keputusan atau kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Musyawarah merupakan kearifan lokal yang berkaitan dengan sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
  • Bhinneka tunggal ika, yaitu semboyan yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu, yang menggambarkan keberagaman suku, ras, agama, budaya, dan bahasa yang ada di Indonesia, namun tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia. Bhinneka tunggal ika merupakan kearifan lokal yang berkaitan dengan sila ketiga Pancasila, yaitu persatuan Indonesia.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
Jawaban:
Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:
  • Mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup keluarga, sekolah, masyarakat, maupun negara.
  • Menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, dan patriotisme kepada generasi muda, melalui pendidikan formal, informal, dan nonformal, serta media sosial, budaya, dan seni.
  • Menghargai dan menghormati keberagaman yang ada di Indonesia, dengan tidak melakukan diskriminasi, intoleransi, atau kekerasan terhadap orang yang berbeda suku, ras, agama, atau golongan, serta menjalin kerukunan dan persaudaraan antar sesama warga negara.
  • Mempertahankan dan mengembangkan kearifan lokal yang ada di daerah masing-masing, dengan tidak melupakan atau mengabaikan tradisi, adat, bahasa, atau budaya yang menjadi ciri khas daerah tersebut, serta melestarikan dan menjaga lingkungan alam yang menjadi sumber daya daerah tersebut.
  • Menciptakan dan memperkuat iklim demokrasi yang sehat dan berkualitas, dengan mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan berbagai masalah atau kepentingan bersama, serta menghormati hak dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Danda wilians -
Nama:Danda Wilians
NMP :2315031019
Kelas: TE B


Analisi Soal 1

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Pendapat saya mengenai isi Artikel tersebut adalah keprihatinan terhadap perilaku kurang sopan di kalangan generasi milenial, sekaligus menegaskan bahwa perilaku tersebut bukanlah bagian dari budaya Indonesia. Poin positif yang dapat diambil dari artikel ini adalah kesadaran penulis akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif dan akhlak yang baik. Selain itu, artikel ini memberikan pemahaman bahwa kebebasan berarti tanggung jawab dan tidak boleh merugikan orang lain.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Hubungan Pancasila sebagai sistem etika dengan artikel tersebut adalah bahwa Pancasila menciptakan landasan moral dan nilai-nilai yang membimbing perilaku individu dan masyarakat. Hal ini tercermin dalam prinsip-prinsip Pancasila yang mengedepankan kemanusiaan, persatuan, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Pancasila menempatkan kebebasan dalam kerangka tanggung jawab dan menekankan gotong royong serta keseimbangan antara hak dan kewajiban. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi dasar konstitusional negara Indonesia, tetapi juga menjadi panduan etika untuk membentuk masyarakat yang adil, beradab, dan bermoral.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila!
Berikut adalah sila-sila Pancasila dan beberapa contoh kearifan lokal di Indonesia yang sesuai dengan setiap sila, berserta penjelasan bagaimana kearifan lokal tersebut berkaitan dengan sistem etika:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Kearifan Lokal: Upacara Keagamaan
Penjelasan: Kearifan lokal ini mencerminkan penghormatan terhadap keberagaman keyakinan agama dan nilai-nilai etika yang berlandaskan pada kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kearifan Lokal: Tradisi Gotong Royong, tradisi menghargai HAM, dan tradisi saling menghargai perbedaan
Penjelasan: ketiga hal di atas menekankan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan beradab dalam membantu, menghargai, menghormati sesama dalam membangun kehidupan bermasyarakat.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Kearifan Lokal: Menjaga kerukunan antar masyarakat, tolong menolong.
Penjelasan: dua hal di atas mencerminkan semangat untuk membentuk rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Kearifan Lokal: Tradisi Musyawarah Mufakat
Penjelasan: Tradisi musyawarah mufakat mencerminkan prinsip partisipasi dan pengambilan keputusan bersama yang demokratis.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kearifan Lokal: tradisi adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, dan saling memberi dan bersedekah
Penjelasan: yang saya sebutkan di atas dapat menekankan nilai-nilai keadilan sosial dalam dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
 Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang kearifan lokal dan nilai-nilai etika yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan informal.
 Mengenalkan kearifan lokal kepada generasi muda melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan program-program pengembangan karakter yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal dan nasional.
 Mendorong dukungan pemerintah untuk melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal.
 Mendorong partisipasi aktif komunitas dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
 Menggunakan teknologi untuk menyebarkan informasi tentang kearifan lokal dan nilai-nilai etika.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Rafif Azmi -
Nama : Muhammad Rafif Azmi
NPM : 2315031091
kelas : PSTE B
Matkul : Pendidikan Pancasila


A. Pendapat saya mengenai isi artikel tersebut adalah bahwa artikel tersebut mengajak kita untuk menjaga akhlak dan sopan santun sebagai budaya Indonesia yang positif. Hal positif yang bisa saya ambil dari artikel tersebut adalah bahwa kita harus sadar akan dampak negatif dari globalisasi yang bisa merusak nilai-nilai moral kita. Kita harus tetap berpegang pada aturan dan norma yang berlaku di masyarakat dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang kurang baik.

B. Hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut adalah bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial yang sesuai dengan budaya Indonesia. Pancasila juga menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan. Isi artikel tersebut sejalan dengan Pancasila karena menekankan pentingnya menjaga akhlak dan sopan santun sebagai bagian dari budaya Indonesia yang menghormati hak dan kewajiban setiap orang, menghargai perbedaan, dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

C. Berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:

- Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, terkait dengan kearifan lokal seperti gotong royong, saling membantu, dan berdoa bersama dalam berbagai acara adat, agama, dan sosial. Kearifan lokal ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia percaya dan takut kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
- Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, terkait dengan kearifan lokal seperti sapa, salim, hormat, dan sungkem kepada orang tua, guru, dan sesepuh. Kearifan lokal ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia menghormati martabat dan hak asasi manusia serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan peradaban.
- Sila ketiga, Persatuan Indonesia, terkait dengan kearifan lokal seperti bhineka tunggal ika, musyawarah, dan mufakat dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Kearifan lokal ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia mengakui dan menghargai keragaman suku, bahasa, agama, dan budaya yang ada di Indonesia serta berusaha untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
- Sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, terkait dengan kearifan lokal seperti lembaga adat, tokoh masyarakat, dan pemimpin lokal yang menjadi perantara antara rakyat dan pemerintah. Kearifan lokal ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia menghendaki pemerintahan yang demokratis, transparan, dan akuntabel serta mengutamakan kepentingan rakyat dan keadilan sosial.
- Sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, terkait dengan kearifan lokal seperti sedekah, zakat, infaq, dan shodaqoh yang merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas sosial terhadap sesama. Kearifan lokal ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia berusaha untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan status, golongan, atau latar belakang.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:

- Mengamalkan dan mengajarkan nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial yang terkandung dalam Pancasila kepada generasi muda dan generasi mendatang.
- Menghormati dan menghargai kearifan lokal yang ada di berbagai daerah di Indonesia dan tidak merendahkan atau menghilangkan kearifan lokal tersebut.
- Mempelajari dan memahami kearifan lokal yang ada di berbagai daerah di Indonesia dan mengambil hikmah dan pelajaran dari kearifan lokal tersebut.
- Menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga adat dalam melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
- Mendorong dan mendukung inovasi dan kreativitas yang berbasis pada kearifan lokal yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Sakha Devitto Vallindra 2315031035 -
Nama : Sakha Devitto Vallindra
NPM : 2315031035
Kelas : TE B




A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?

Artikel tersebut menggambarkan keprihatinan terhadap perilaku negatif yang muncul di kalangan generasi milenial, khususnya terkait dengan kurangnya sopan santun, hinaan di media sosial, dan perilaku kasar terhadap orang yang dianggap berbeda. Penulis menyoroti potensi dampak buruk jika hal ini terus dibiarkan. Pemikiran ini patut diapresiasi karena mencoba menyadarkan pembaca akan pentingnya menjaga nilai-nilai positif dalam masyarakat.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai moral yang mendasari perilaku dan interaksi sosial. Artikel tersebut mencerminkan kekhawatiran terhadap hilangnya atau tergerusnya nilai-nilai tersebut dalam masyarakat. Pancasila, dengan prinsip-prinsipnya seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menciptakan dasar etika yang seharusnya terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.

1. Gotong Royong: Prinsip persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Pancasila dapat terlihat dalam kearifan lokal gotong royong. Gotong royong menekankan pada kerjasama dan saling membantu dalam masyarakat.
2. Sopan Santun: Kearifan lokal ini terkait dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Sopan santun mencerminkan rasa hormat terhadap sesama sebagai ciptaan Tuhan.
3. Toleransi: Nilai toleransi yang kuat di Indonesia selaras dengan prinsip persatuan Indonesia dalam Pancasila. Toleransi memungkinkan keberagaman dihargai dan diakui.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila

1. Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila:Memasukkan pendidikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga etika dan moral.
2. Promosi Budaya Positif:Melalui media massa dan platform digital, promosikan cerita-cerita positif yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai Pancasila.
3. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong program pemberdayaan masyarakat yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan untuk memperkuat rasa persatuan dan kemanusiaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by merdi dwi saputra -
Nama :merdi dwi saputra
Npm : 2315031139

A. Pendapat Mengenai Isi Artikel:
Artikel ini membahas bagaimana masyarakat melihat perilaku tidak sopan yang ditunjukkan oleh beberapa anak muda di zaman sekarang. Terlepas dari kenyataan bahwa tidak semua anak-anak di era modern bersikap kurang sopan, beberapa perilaku tidak sopan telah menimbulkan kesan negatif pada masyarakat. Selain itu, artikel ini menekankan akibat dari perilaku buruk yang tidak dihentikan dan pentingnya mempertahankan budaya yang baik di Indonesia.

Hal-hal yang Bermanfaat
Artikel ini menekankan betapa pentingnya mempertahankan budaya baik Indonesia, seperti sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi. Salah satu manfaat dari artikel ini adalah kesadaran akan betapa pentingnya mempertahankan dan menyebarkan budaya yang baik dan menunjukkan bahwa perilaku kurang sopan bukanlah bagian dari budaya Indonesia. Artikel ini juga menekankan bahwa kebebasan seseorang harus diiringi dengan tanggung jawab.

B. Dalam artikel ini, ada hubungan langsung antara nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai sistem etika yang mengatur kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat di Indonesia. Nilai-nilai ini termasuk:

Ketuhanan Yang Maha Esa, yang disebut sebagai Pancasila pertama:
Dalam artikel ini, nilai-nilai etika dan moral sangat penting dalam perilaku sehari-hari. Metode ini menunjukkan bahwa kualitas moral dalam pergaulan sosial yang sejalan dengan ajaran moral agama diperlukan, meskipun tidak secara langsung membahas aspek spiritual.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Prinsip kedua Pancasila):
Artikel ini berfokus pada perilaku manusiawi yang menghargai martabat sesama. Ini membahas betapa pentingnya memiliki sikap santun, tidak merendahkan orang lain, dan mendorong kebaikan dan toleransi dalam interaksi, yang sesuai dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Persatuan Indonesia, yang diwakili oleh Pancasila ketiga:
Upaya untuk mempertahankan persatuan dalam keberagaman Indonesia mencakup mempertahankan budaya positif, sopan santun, toleransi, dan mempertahankan aturan dan norma masyarakat yang berlaku.

Pancasila keempat menetapkan bahwa rakyat akan dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan:
Artikel tersebut menekankan betapa pentingnya kesadaran kolektif untuk mempertahankan etika dan moralitas dalam masyarakat. Konsep kerakyatan yang mengutamakan kebijaksanaan dan kesepakatan bersama menegaskan bahwa semua orang bertanggung jawab untuk menjaga budaya yang baik dan menghindari perilaku yang merugikan orang lain.

Pancasila kelima berbunyi sebagai berikut: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
Sangat penting untuk memperlakukan orang lain dengan adil, tanpa merendahkan atau menyakiti mereka, menurut isi artikel. Ini mewakili keadilan sosial yang dipromosikan oleh Pancasila.

C. Banyak kearifan lokal di Indonesia terkait erat dengan sistem etika yang mencerminkan nilai-nilai dari setiap sila Pancasila. Berikut adalah beberapa kearifan lokal yang terkait dengan masing-masing sila Pancasila:

Ketuhanan Yang Maha Esa:
Kearifan lokal, seperti adat istiadat yang dimiliki oleh berbagai suku bangsa di Indonesia, seperti Upacara Adat Keagamaan, Ritual Persembahan, dan Adat Istiadat Penyembahan kepada Yang Maha Esa, menunjukkan penghormatan terhadap tuhan dan kepercayaan agama sebagai elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kemanusiaan yang Adil dan beradab:
Sila kedua Pancasila berisi gagasan gotong royong, budaya tolong-menolong, dan kearifan lokal seperti musyawarah-mufakat. Gotong royong menunjukkan sikap saling membantu dengan penuh rasa keadilan dan martabat

Persatuan Indonesia:
Sila ketiga Pancasila mencerminkan kearifan lokal dalam bentuk tradisi adat yang mendorong persatuan antarsuku atau wilayah, serta semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang meskipun berbeda namun sama.

Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Perwakilan atau Permusyawaratan:
Salah satu contoh konkrit dari sila keempat Pancasila adalah sistem adat tradisional, seperti lembaga adat, kepemimpinan adat, dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Sistem-sistem ini menunjukkan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang bijaksana dan demokratis.

Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:
Sila kelima Pancasila mencerminkan nilai-nilai dari berbagai filosofi hidup, pepatah, dan kearifan lokal yang menekankan keadilan, seperti "Rukun, Toleransi, dan Keadilan" dalam adat Betawi, atau prinsip adiluhung dalam budaya Jawa.

D. Beberapa tindakan dapat diambil untuk mempertahankan dan mempertahankan kearifan lokal Indonesia yang terkait dengan sistem etika yang didasarkan pada sila-sila Pancasila:

Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:
  1.  Mengenal dan mempelajari kearifan lokal yang ada di daerah masing-masing, serta menghargai dan menghormati kearifan lokal yang ada di daerah lain.
  2.  Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi contoh dan teladan bagi generasi muda dan generasi mendatang.
  3.  Menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh adat dalam melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal yang ada di Indonesia.
  4.  Mendorong dan mendukung pengembangan kearifan lokal yang bersifat kreatif, inovatif, dan produktif, serta sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
  5.  Melindungi dan menjaga kearifan lokal dari ancaman dan gangguan yang dapat merusak atau menghilangkan kearifan lokal tersebut, baik dari dalam maupun dari luar.


In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Dwi Cahyani Desri -
Nama : Dwi Cahyani Desri
NPM : 2315031100
Kelas : TE B
A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
: Artikel tersebut menggarisbawahi pentingnya mempertahankan akhlak yang baik dan menjaga budaya sopan santun di tengah perubahan zaman. Hal positif yang bisa diambil adalah kesadaran akan pentingnya nilai-nilai luhur bagi keberlangsungan masyarakat.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
: Pancasila sebagai sistem etika memandang pentingnya moralitas, kesopanan, dan keseimbangan sosial. Artikel tersebut menyoroti perlunya mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari sila-sila Pancasila.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
: Berbagai kearifan lokal di Indonesia seperti gotong royong, musyawarah mufakat, adat istiadat dalam berinteraksi, dan kearifan lokal lainnya mendukung nilai-nilai Pancasila. Gotong royong mencerminkan sila ke-3 Pancasila tentang persatuan, sedangkan musyawarah mufakat menunjukkan pentingnya sila ke-4 Pancasila tentang demokrasi yang berkeadilan.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
: Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang terkait dengan sistem etika Pancasila, penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam pendidikan formal dan informal. Pengenalan, pemahaman, serta praktik nilai-nilai luhur ini dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan sosial, budaya, dan pendidikan akan membantu melestarikan warisan budaya yang berakar pada sistem etika Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Jovio Andisha Jovio -

Nama Jovio Andisha

NPM 2315031

Kelas TE B



Analisi Soal 1

A. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?
Pendapat saya mengenai isi Artikel tersebut adalah keprihatinan terhadap perilaku kurang sopan di kalangan generasi milenial, sekaligus menegaskan bahwa perilaku tersebut bukanlah bagian dari budaya Indonesia. Poin positif yang dapat diambil dari artikel ini adalah kesadaran penulis akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif dan akhlak yang baik. Selain itu, artikel ini memberikan pemahaman bahwa kebebasan berarti tanggung jawab dan tidak boleh merugikan orang lain.

B. Jelaskan bagaimanakah hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?
Hubungan Pancasila sebagai sistem etika dengan artikel tersebut adalah bahwa Pancasila menciptakan landasan moral dan nilai-nilai yang membimbing perilaku individu dan masyarakat. Hal ini tercermin dalam prinsip-prinsip Pancasila yang mengedepankan kemanusiaan, persatuan, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Pancasila menempatkan kebebasan dalam kerangka tanggung jawab dan menekankan gotong royong serta keseimbangan antara hak dan kewajiban. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi dasar konstitusional negara Indonesia, tetapi juga menjadi panduan etika untuk membentuk masyarakat yang adil, beradab, dan bermoral.

C. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila!
Berikut adalah sila-sila Pancasila dan beberapa contoh kearifan lokal di Indonesia yang sesuai dengan setiap sila, berserta penjelasan bagaimana kearifan lokal tersebut berkaitan dengan sistem etika:

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Kearifan Lokal: Upacara Keagamaan
Penjelasan: Kearifan lokal ini mencerminkan penghormatan terhadap keberagaman keyakinan agama dan nilai-nilai etika yang berlandaskan pada kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kearifan Lokal: Tradisi Gotong Royong, tradisi menghargai HAM, dan tradisi saling menghargai perbedaan
Penjelasan: ketiga hal di atas menekankan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan beradab dalam membantu, menghargai, menghormati sesama dalam membangun kehidupan bermasyarakat.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Kearifan Lokal: Menjaga kerukunan antar masyarakat, tolong menolong.
Penjelasan: dua hal di atas mencerminkan semangat untuk membentuk rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Kearifan Lokal: Tradisi Musyawarah Mufakat
Penjelasan: Tradisi musyawarah mufakat mencerminkan prinsip partisipasi dan pengambilan keputusan bersama yang demokratis.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kearifan Lokal: tradisi adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, dan saling memberi dan bersedekah
Penjelasan: yang saya sebutkan di atas dapat menekankan nilai-nilai keadilan sosial dalam dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

D. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila
 Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang kearifan lokal dan nilai-nilai etika yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan informal.
 Mengenalkan kearifan lokal kepada generasi muda melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan program-program pengembangan karakter yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal dan nasional.
 Mendorong dukungan pemerintah untuk melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Juan Julius Jehezkiel Hutabarat Juan -
Nama : Juan Julius Jehezkiel Hutabarat
Kelas : TE B
NPM : 2315031132
Analisis Soal 1


A. Bagaimana pendapatmu tentang isi artikel tersebut? Apa aspek positif yang dapat kamu temukan?
Pendapat saya terhadap konten artikel tersebut adalah keprihatinan terhadap perilaku kurang sopan di kalangan generasi milenial, sambil menegaskan bahwa perilaku tersebut bukan bagian dari budaya Indonesia. Poin positif dari artikel ini adalah kesadaran penulis akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif dan akhlak yang baik, serta pemahaman bahwa kebebasan harus disertai tanggung jawab tanpa merugikan orang lain.

B. Bagaimana Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan isi artikel tersebut?
Pancasila sebagai sistem etika menciptakan landasan moral dan nilai-nilai yang membimbing perilaku individu dan masyarakat. Prinsip-prinsip Pancasila yang menekankan kemanusiaan, persatuan, keadilan, dan tanggung jawab sosial tercermin dalam artikel, menempatkan kebebasan dalam kerangka tanggung jawab dan menekankan gotong royong serta keseimbangan hak dan kewajiban.

C. Sebutkan dan jelaskan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila!
1. **Ketuhanan Yang Maha Esa:** Upacara Keagamaan - Menghormati keberagaman keyakinan agama dan nilai-nilai etika berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan.
2. **Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:** Tradisi Gotong Royong, menghargai HAM, dan saling menghargai perbedaan - Mendorong nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan beradab dalam kehidupan bermasyarakat.
3. **Persatuan Indonesia:** Menjaga kerukunan antar masyarakat, tolong-menolong - Mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.
4. **Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan:** Tradisi Musyawarah Mufakat - Mencerminkan partisipasi dan pengambilan keputusan bersama yang demokratis.
5. **Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:** Tradisi adil, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, serta saling memberi dan bersedekah - Menekankan nilai-nilai keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

D. Bagaimana cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?
- Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kearifan lokal dan nilai-nilai etika melalui pendidikan formal dan informal.
- Mengenalkan kearifan lokal kepada generasi muda melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan program pengembangan karakter.
- Mendukung pemerintah dalam melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal.
- Mendorong partisipasi aktif komunitas dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
- Menggunakan teknologi untuk menyebarkan informasi tentang kearifan lokal dan nilai-nilai etika.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Gusti Putu Teguh Aditya -
Nama : Muhammad Gusti Putu Teguh Aditya
NPM : 2355031006
Kelas: TE B

A. Saya setuju dengan isi artikel tersebut bahwa akhlak-less bukanlah budaya kita sebagai bangsa Indonesia. Meskipun memang benar tidak banyak dari anak-anak atau remaja kita seperti sudah melupakan budaya kita dan berlaku tidak selayaknya kepada orang lain tetapi, Kita memiliki budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi yang kuat. Hal positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah pentingnya menjaga dan melestarikan budaya baik Indonesia agar tetap bertahan.

B. Pancasila sebagai sistem etika memiliki kaitan dengan isi artikel tersebut karena Pancasila mengandung nilai-nilai moral yang menjadi dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Salah satu nilai-nilai tersebut adalah sila ke-empat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan". Nilai ini menekankan pentingnya musyawarah dan kesepakatan dalam mengambil keputusan, serta menghargai pendapat orang lain. Hal ini berkaitan dengan pentingnya menjaga budaya sopan santun dan toleransi di Indonesia.

C. Berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila antara lain:

- Gotong royong: nilai ini terkait dengan sila ke-empat, karena menekankan pentingnya kerjasama dan musyawarah dalam mengambil keputusan.
- Adat istiadat: nilai ini terkait dengan sila ke-empat dan kelima, karena menekankan pentingnya menghargai pendapat orang lain dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
- Sopan santun: nilai ini terkait dengan sila ke-empat dan kelima, karena menekankan pentingnya menghormati orang lain dan menjaga keharmonisan dalam masyarakat.
- Toleransi: nilai ini terkait dengan sila ke-empat dan kelima, karena menekankan pentingnya menghargai perbedaan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

D. Cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila antara lain:

- Mengajarkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada generasi muda.
- Menjaga dan melestarikan adat istiadat dan tradisi lokal.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gotong royong, sopan santun, dan toleransi.
- Mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang memperkuat nilai-nilai Pancasila, seperti kegiatan sosial dan keagamaan.
- Menjaga dan memperkuat lembaga-lembaga yang berperan dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal, seperti lembaga adat dan keagamaan.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Felix Benaya Prima . -
Felix Benaya Prima
2315031084
TE B

Analisis Soal

1. Bagaimanakah pendapatmu mengenai isi artikel tersebut? Hal positif apa yang bisa anda ambil?

Artikel ini menggambar tentang pandangan masyarakat terhadap perilaku generasi milenial yang dianggap kurang sopan dari perilaku hingga ucapan. Hal positid yang dapat diambil yaitu Pendapat positif yang bisa diambil dari artikel ini adalah pentingnya menjaga budaya sopan santun, ramah-tamah, dan toleransi di Indonesia. Dengan demikian, kita dapat memperkuat budaya positif negara ini dan mencegah penyebaran perilaku negatif yang dapat merusak nilai-nilai tersebut.

2. Jelaskan bagaimanakah  hubungan antara Pancasila sebagai sistem etika dengan isi artikel tersebut?

Pancasila sebagai sistem etika memberikan landasan moral yang kuat bagi masyarakat Indonesia dalam menjaga budaya sopan santun dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Ini sejalan dengan upaya untuk memperkuat budaya positif negara dan mencegah penyebaran perilaku negatif yang dapat merusak nilai-nilai tersebut.

3. Sebutkan dan jelaskan berbagai kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila

· Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai-nilai kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa, seperti kepercayaan pada leluhur, kepercayaan pada alam, dan kepercayaan pada kekuatan gaib lainnya.

· Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Nilai-nilai kemanusiaan, seperti gotong royong, kebersamaan, dan toleransi.

· Sila Ketiga: Persatuan Indonesia. Nilai-nilai persatuan, seperti semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotong royongan.

· Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Nilai-nilai demokrasi, seperti musyawarah, mufakat, dan keadilan.

· Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai-nilai keadilan, seperti keadilan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

4. Bagaimanakah cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila

  • Mengajarkan nilai-nilai agama dan toleransi beragama di sekolah dan masyarakat
  • Mendorong praktik gotong royong, tolong-menolong, dan saling berbagi dalam masyarakat
  • Menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri setiap warga negara
  • Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya demokrasi dan keadilan sosial
  • Menanamkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Bondan Narendra -
Nama: Bondan Narendra
NPM: 2315031140

Jawaban Analisis soal 1

A. Pendapat mengenai Isi Artikel:
Artikel tersebut menggambarkan perhatian terhadap penurunan sopan santun dan nilai-nilai etika di kalangan generasi milenial. Hal positif yang bisa diambil adalah kesadaran akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya yang baik dalam masyarakat, serta pemahaman bahwa kebebasan individu haruslah dibatasi oleh aturan dan norma yang berlaku.

B. Hubungan Pancasila sebagai Sistem Etika dengan Isi Artikel:
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki kaitan dengan nilai-nilai etika yang ditekankan dalam artikel. Sila-sila Pancasila, seperti Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, memiliki relevansi dengan upaya menjaga budaya sopan santun, toleransi, dan keadilan dalam masyarakat.

C. Kearifan Lokal di Indonesia Terkait dengan Sistem Etika Berdasarkan Sila-sila Pancasila:
1. Gotong Royong: Nilai solidaritas dan kerjasama yang menggambarkan Sila Persatuan Indonesia.
2. Bhinneka Tunggal Ika: Semangat toleransi terhadap perbedaan yang merujuk pada Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Adat Istiadat: Norma-norma yang mengatur tata cara perilaku masyarakat yang berkaitan dengan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

D. Cara Menjaga dan Melestarikan Kearifan Lokal di Indonesia yang Terkait dengan Sistem Etika Berdasarkan Sila-sila Pancasila:
Untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal ini, diperlukan pendekatan pendidikan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila. Pendidikan formal dan non-formal yang memperkenalkan nilai-nilai ini kepada generasi muda, serta promosi nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan kearifan lokal melalui berbagai saluran seperti media massa, acara budaya, dan program-program komunitas, akan membantu dalam mempertahankan nilai-nilai tersebut di masyarakat.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Azita Zahra -

Nama : Azita Zahra 

Kelas : TE B

NPM : 2315031115

Analisis Soal 1



A. Bagaimana pendapatmu tentang isi artikel tersebut? Apa aspek positif yang dapat kamu temukan?

Pendapat saya terhadap konten artikel tersebut adalah keprihatinan terhadap perilaku kurang sopan di kalangan generasi milenial, sambil menegaskan bahwa perilaku tersebut bukan bagian dari budaya Indonesia. Poin positif dari artikel ini adalah kesadaran penulis akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya positif dan akhlak yang baik, serta pemahaman bahwa kebebasan harus disertai tanggung jawab tanpa merugikan orang lain.


B. Bagaimana Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan isi artikel tersebut?

Pancasila sebagai sistem etika menciptakan landasan moral dan nilai-nilai yang membimbing perilaku individu dan masyarakat. Prinsip-prinsip Pancasila yang menekankan kemanusiaan, persatuan, keadilan, dan tanggung jawab sosial tercermin dalam artikel, menempatkan kebebasan dalam kerangka tanggung jawab dan menekankan gotong royong serta keseimbangan hak dan kewajiban.


C. Sebutkan dan jelaskan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila!

1. **Ketuhanan Yang Maha Esa:** Upacara Keagamaan - Menghormati keberagaman keyakinan agama dan nilai-nilai etika berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan.

2. **Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:** Tradisi Gotong Royong, menghargai HAM, dan saling menghargai perbedaan - Mendorong nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan beradab dalam kehidupan bermasyarakat.

3. **Persatuan Indonesia:** Menjaga kerukunan antar masyarakat, tolong-menolong - Mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.

4. **Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan:** Tradisi Musyawarah Mufakat - Mencerminkan partisipasi dan pengambilan keputusan bersama yang demokratis.

5. **Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:** Tradisi adil, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, serta saling memberi dan bersedekah - Menekankan nilai-nilai keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.


D. Bagaimana cara menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila?

- Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kearifan lokal dan nilai-nilai etika melalui pendidikan formal dan informal.

- Mengenalkan kearifan lokal kepada generasi muda melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, dan program pengembangan karakter.

- Mendukung pemerintah dalam melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal.

- Mendorong partisipasi aktif komunitas dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal.

- Menggunakan teknologi untuk menyebarkan informasi tentang kearifan lokal dan nilai-nilai etika.

In reply to First post

Re: Forum Analisis Soal

by Muhammad Dhowi Akbar 2315031099 -
Nama: Muhammad Dhowi Akbar
NPM: 2315031099

A. Pendapat Mengenai Isi Artikel: Artikel tersebut menggambarkan keprihatinan terhadap perilaku kurang sopan dan negatif yang dapat ditemukan di kalangan generasi milenial. Penulis menyampaikan bahwa meskipun ada aspek negatif, tidak semua generasi milenial demikian, dan penting untuk menjaga budaya baik Indonesia. Isi artikel ini menekankan nilai-nilai positif dan mengajak untuk merawat kebudayaan sopan santun dan toleransi.

B. Hubungan dengan Pancasila sebagai Sistem Etika: Pancasila sebagai sistem etika mencakup nilai-nilai moral dan norma yang mencerminkan karakter bangsa. Artikel ini terkait dengan Pancasila karena membahas perilaku negatif sebagai kontrast terhadap nilai-nilai moral yang diinginkan dalam masyarakat. Pancasila, dengan sila-silanya, memberikan kerangka kerja untuk mempromosikan etika positif, sopan santun, dan toleransi.

C. Kearifan Lokal Terkait Sistem Etika Pancasila:

  1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Kearifan lokal terkait dengan nilai-nilai spiritual dan religiusitas yang dijunjung tinggi di masyarakat Indonesia.
  2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Konsep gotong royong dan sikap peduli terhadap sesama sebagai bagian dari kearifan lokal yang mencerminkan etika kemanusiaan.
  3. Sila Persatuan Indonesia: Budaya ramah-tamah dan toleransi antar-etnis merupakan nilai-nilai lokal yang mendukung sila persatuan.

D. Cara Menjaga dan Melestarikan Kearifan Lokal Terkait Sistem Etika Pancasila:

  1. Pendidikan: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan untuk membentuk karakter generasi muda.
  2. Promosi Budaya: Mengadakan acara dan kegiatan yang mempromosikan kearifan lokal, seperti festival budaya dan kegiatan kebersamaan.
  3. Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi masyarakat dalam pelestarian budaya dengan menghargai, mempraktikkan, dan mentransmisikan nilai-nilai tersebut kepada generasi berikutnya.