Bagas Pangestu
2315061010
TI B
Pada video tersebut membahas tentang identitas dan integrasi bangsa. Yang pertama pengertian dari identitas sosial yang mengacu pada ciri-ciri khas kelompok yang memiliki kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik. Identitas ini membedakan suatu kelompok dengan yang lainnya. Dalam konteks Indonesia, Identitas nasional mencakup berbagai aspek seperti Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, bahasa Indonesia dan budaya nusantara. Identitas nasional memainkan peran penting dalam memperkuat rasa kebangsaan dan memelihara persatuan di tengah keberagaman yang ada.
Kemudian Integrasi nasional merupakan upaya dan proses menggabungkan berbagai perbedaan yang ada di suatu negara agar tercipta keselarasan dan keserasian secara nasional. Integrasi nasional di Indonesia terjadi karena kesadaran akan kebangsaan dan cita-cita perjuangan yang tumbuh dari semangat dan tekad yang kuat, mengambil akar dari beragam kehidupan masyarakat Indonesia. Keanekaragaman ini menjadi dasar untuk memperkuat tekad bersatu dalam satu kesatuan bangsa, dengan tujuan membangun kehidupan kebangsaan yang utuh dalam negara kesatuan Republik Indonesia.
Faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional yang dibagi dalam faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu proses atau tindakan tertentu yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok. Adapun faktor pendorong tersebut diantaranya, rasa senasib seperjuangan, sejarah, keinginan bersatu, dan konsensus nasional. faktor penghambat sendiri diantaranya, heterogen, etsosentrisme, ketimpangan, gangguan luar.
Integrasi nasional melibatkan berbagai bentuk interaksi antara kebudayaan dan masyarakat yang berbeda. Dua konsep yang relevan dalam konteks ini adalah asimilasi dan akulturasi. Asimilasi adalah proses di mana dua kebudayaan atau lebih melebur menjadi satu, menghasilkan kebudayaan baru. Dalam asimilasi, ciri-ciri budaya asli dapat hilang karena digantikan oleh unsur-unsur budaya baru. Contohnya, ketika kelompok masyarakat yang berbeda budayanya mengadopsi bahasa, adat istiadat, dan norma-norma yang sama, sehingga membentuk kebudayaan yang homogen. Akulturasi terjadi ketika dua kebudayaan atau lebih saling berinteraksi tanpa menghilangkan ciri-ciri budaya asli. Dalam akulturasi, unsur-unsur budaya tetap ada, tetapi juga terjadi percampuran dengan unsur-unsur budaya lain. Contohnya, ketika dua kelompok masyarakat dengan budaya yang berbeda bertukar pengetahuan, teknologi, atau gaya hidup tanpa menggantikan sepenuhnya budaya asli mereka.