Posts made by Nabila Sri Wulandari

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum diskusi

by Nabila Sri Wulandari -
Folklore adalah warisan budaya yang terdiri dari cerita, kepercayaan, tradisi, dan praktik yang disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi. Folklore mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti mitos, legenda, dongeng, cerita rakyat, lagu rakyat, dan tarian tradisional. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis folklore:

1. Pengertian Folklore:
Folklore merujuk pada pengetahuan dan ekspresi budaya yang diwariskan secara lisan atau melalui tradisi lama. Ini mencakup cerita, mitos, legenda, kepercayaan, praktik, dan seni yang dianggap sebagai warisan budaya suatu masyarakat.

2. Ciri-ciri Folklore:
- Disampaikan secara lisan: Folklore biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan diwariskan melalui cerita, lagu, atau nyanyian.
- Berasal dari masyarakat: Folklore adalah cerminan budaya masyarakat tertentu dan mencerminkan kepercayaan, nilai-nilai, dan tradisi mereka.
- Mengandung unsur imajinasi: Folklore sering kali berisi unsur-unsur fantastis, mitologis, atau magis.
- Berfungsi sebagai sarana pendidikan: Folklore digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai, norma, dan pelajaran moral kepada generasi muda.
- Bersifat kolektif: Folklore adalah warisan budaya yang dimiliki bersama oleh masyarakat, dan cerita-cerita sering kali mengalami variasi dalam pengisahan.

3. Jenis-jenis Folklore:
- Mitos: Cerita yang menjelaskan asal-usul alam semesta, dewa-dewa, atau peristiwa penting dalam suatu kebudayaan.
- Legenda: Cerita yang berhubungan dengan tokoh-tokoh heroik atau peristiwa bersejarah yang sering kali memiliki dasar sejarah.
- Dongeng: Cerita fiktif yang berisi unsur-unsur magis atau ajaib, sering kali melibatkan makhluk fiktif seperti peri, raksasa, atau hewan yang dapat berbicara.
- Cerita Rakyat: Cerita yang berkembang di kalangan masyarakat tertentu dan diwariskan secara lisan. Mereka menggambarkan kehidupan sehari-hari, kebijaksanaan, dan pengalaman masyarakat.
- Lagu Rakyat: Lagu-lagu yang diwariskan secara lisan dan menggambarkan kehidupan, kegembiraan, kesedihan, atau perjuangan masyarakat tertentu.
- Tarian Tradisional: Gerakan tari yang diwariskan secara turun-temurun dan mencerminkan identitas budaya suatu masyarakat.

Semua jenis folklore ini berkontribusi dalam memperkaya warisan budaya dan memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

by Nabila Sri Wulandari -
Menyusun draft wawancara adalah langkah penting dalam mempersiapkan sebuah wawancara. Berikut adalah beberapa teknik yang dapat Anda gunakan:

1. Tentukan tujuan wawancara: Mulailah dengan menentukan tujuan Anda dalam melakukan wawancara tersebut. Apakah Anda ingin mendapatkan informasi spesifik, menggali pendapat seseorang, atau memperoleh wawasan baru tentang topik tertentu? Menentukan tujuan akan membantu Anda fokus dalam menyusun pertanyaan.

2. Riset tentang narasumber: Lakukan riset mendalam tentang narasumber yang akan diwawancarai. Ketahui latar belakang, pengalaman, dan pengetahuan mereka tentang topik yang akan dibahas. Hal ini akan membantu Anda menyusun pertanyaan yang relevan dan mendalam.

3. Tentukan struktur wawancara: Susunlah struktur wawancara yang terdiri dari bagian-bagian yang jelas dan terorganisir. Misalnya, mulailah dengan memperkenalkan diri, kemudian lanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan topik utama, dan akhiri dengan memberikan kesempatan narasumber untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan tambahan.

4. Gunakan pertanyaan terbuka: Dalam menyusun pertanyaan, hindari pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan "ya" atau "tidak". Lebih baik gunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan narasumber memberikan jawaban yang lebih rinci dan mendalam. Pertanyaan terbuka juga dapat memicu diskusi yang lebih menarik.

5. Susun pertanyaan secara logis: Susun pertanyaan dengan urutan yang logis, dimulai dari pertanyaan umum dan kemudian merinci lebih lanjut. Pertanyaan harus saling terkait dan mengarah pada tujuan wawancara Anda.

6. Berikan variasi pertanyaan: Gunakan variasi jenis pertanyaan, seperti pertanyaan deskriptif, analitis, atau reflektif. Hal ini akan membantu Anda mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan informasi yang lebih mendalam.

7. Hindari pertanyaan yang memicu jawaban sugestif: Jaga agar pertanyaan Anda netral dan tidak mempengaruhi jawaban narasumber. Hindari penggunaan pertanyaan yang memicu jawaban sugestif atau mengarahkan narasumber pada jawaban tertentu.

8. Perhatikan waktu: Pastikan Anda menyusun pertanyaan yang sesuai dengan waktu yang tersedia untuk wawancara. Jangan terlalu banyak bertanya sehingga wawancara menjadi tergesa-gesa atau tidak mencapai tujuan yang diinginkan.

Setelah menyusun draft wawancara, sebaiknya Anda melakukan uji coba atau mendapatkan masukan dari orang lain untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan tersebut relevan dan efektif.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

by Nabila Sri Wulandari -
Teknik Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian atau mengadakan seleksi calon karyawan. Wawancara memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi secara langsung dari sumbernya, yaitu responden atau calon karyawan. Namun, agar wawancara dapat memberikan hasil yang baik dan bermanfaat, perlu ada beberapa teknik yang harus diperhatikan.

1. Pemilihan responden atau calon karyawan harus tepat sasaran
Pemilihan responden atau calon karyawan yang tidak tepat sasaran dapat menyebabkan hasil yang tidak representatif. Selain itu, pemilihan responden atau calon karyawan harus dilakukan dengan cara yang tidak diskriminatif, sehingga tidak ada kecurangan dalam pemilihan.

2. Persiapan wawancara harus dilakukan dengan baik
Persiapan wawancara meliputi pembuatan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden atau calon karyawan, serta pembuatan skenario wawancara. Daftar pertanyaan harus disusun dengan baik agar tidak terjadi kebingungan saat wawancara berlangsung, sedangkan skenario wawancara harus dibuat agar wawancara dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

3. Memperhatikan Beberapa Hal dalam Wawancara
Saat melakukan wawancara, perlu diperhatikan beberapa hal agar wawancara berlangsung dengan baik. Pertama, wawancara harus dilakukan dengan cara yang santun dan tidak menyinggung perasaan responden atau calon karyawan. Kedua, wawancara harus dilakukan dengan cara yang membuat responden atau calon karyawan merasa nyaman dan tidak tertekan. Ketiga, wawancara harus dilakukan dengan cara yang membuat responden atau calon karyawan merasa terlibat secara aktif dalam proses wawancara.

Keempat, setelah wawancara selesai, perlu dilakukan analisis terhadap hasil wawancara. Analisis hasil wawancara dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengelompokkan data yang diperoleh dari wawancara, kemudian menarik kesimpulan dari data tersebut. Analisis hasil wawancara harus dilakukan dengan cara yang objektif dan tidak memihak, sehingga hasilnya dapat dipercaya.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

by Nabila Sri Wulandari -
Ada beberapa jenis wawancara yang sering digunakan, seperti wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.

Dalam melakukan wawancara, pewawancara harus memperhatikan beberapa hal agar proses wawancara berjalan lancar. Pewawancara harus memperlakukan responden dengan hormat dan tidak mengganggu privasi mereka. Pewawancara juga harus mempersiapkan pertanyaan yang tepat agar dapat mengumpulkan informasi yang berkualitas.


Supaya kita mengetahui lebih jauh lagi tentang wawancara, maka pada pembahasan selanjutnya kita akan membahas tentan jenis-jenis wawancara. Jadi, tetap simak artikel ini sampai akhir, Grameds.

Jenis-Jenis Wawancara:
Wawancara adalah salah satu teknik yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan bertanya langsung kepada responden tentang masalah yang sedang diteliti. Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari wawancara terstruktur, wawancara tidak terstruktur hingga wawancara semi-terstruktur. Berikut ini penjelasan lengkap tentang jenis-jenis wawancara.

1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sama untuk semua responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disusun sebelumnya dan tidak dapat diubah-ubah saat wawancara berlangsung. Dengan demikian, wawancara terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang dapat dibandingkan dengan mudah.

2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sama untuk semua responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat berubah-ubah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh responden. Dengan demikian, wawancara tidak terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih akurat karena dapat menyesuaikan pertanyaan sesuai dengan apa yang sebenarnya diinginkan oleh responden.Namun, kekurangan dari wawancara tidak terstruktur adalah bahwa data yang diperoleh mungkin sulit dibandingkan dengan data yang diperoleh dari responden lain karena pertanyaan yang diajukan tidak sama.

3. Wawancara Semi-Terstruktur
Selain itu, ada juga wawancara semi-terstruktur yang merupakan gabungan dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara semi-terstruktur telah disusun sebelumnya, namun dapat diubah-ubah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh responden. Dengan demikian, wawancara semi-terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih akurat dan juga memudahkan dalam perbandingan data.

Jenis Wawancara Berdasarkan Pelaksanaannya
Selain itu, wawancara juga bisa dibagi berdasarkan pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa jenis wawancara berdasarkan pelaksanaannya:


1. Wawancara panel
Wawancara panel merupakan jenis wawancara yang dilakukan oleh sekelompok orang, biasanya terdiri dari beberapa orang yang terlibat dalam proses rekrutmen. Tujuannya adalah untuk memperoleh pandangan yang lebih luas dan mengevaluasi peserta wawancara dari berbagai sudut pandang.

2. Wawancara individual
Wawancara individual merupakan jenis wawancara yang dilakukan oleh satu orang saja, biasanya oleh HRD atau supervisor yang akan bekerja sama dengan calon karyawan. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kecocokan calon karyawan dengan posisi yang dilamar.

3. Wawancara telepon
Wawancara telepon merupakan jenis wawancara yang dilakukan melalui telepon. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari calon karyawan tanpa harus bertemu langsung. Wawancara telepon biasanya digunakan untuk mengevaluasi calon karyawan yang tinggal di luar kota atau negara.

4. Wawancara video
Wawancara video merupakan jenis wawancara yang dilakukan melalui video call, seperti Skype atau Zoom. Tujuannya adalah sama dengan wawancara telepon, yaitu untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari calon karyawan tanpa harus bertemu langsung.


Teknik Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian atau mengadakan seleksi calon karyawan. Wawancara memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi secara langsung dari sumbernya, yaitu responden atau calon karyawan. Namun, agar wawancara dapat memberikan hasil yang baik dan bermanfaat, perlu ada beberapa teknik yang harus diperhatikan.

1. Pemilihan responden atau calon karyawan harus tepat sasaran
Pemilihan responden atau calon karyawan yang tidak tepat sasaran dapat menyebabkan hasil yang tidak representatif. Selain itu, pemilihan responden atau calon karyawan harus dilakukan dengan cara yang tidak diskriminatif, sehingga tidak ada kecurangan dalam pemilihan.

2. Persiapan wawancara harus dilakukan dengan baik
Persiapan wawancara meliputi pembuatan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden atau calon karyawan, serta pembuatan skenario wawancara. Daftar pertanyaan harus disusun dengan baik agar tidak terjadi kebingungan saat wawancara berlangsung, sedangkan skenario wawancara harus dibuat agar wawancara dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

3. Memperhatikan Beberapa Hal dalam Wawancara
Saat melakukan wawancara, perlu diperhatikan beberapa hal agar wawancara berlangsung dengan baik. Pertama, wawancara harus dilakukan dengan cara yang santun dan tidak menyinggung perasaan responden atau calon karyawan. Kedua, wawancara harus dilakukan dengan cara yang membuat responden atau calon karyawan merasa nyaman dan tidak tertekan. Ketiga, wawancara harus dilakukan dengan cara yang membuat responden atau calon karyawan merasa terlibat secara aktif dalam proses wawancara.

Keempat, setelah wawancara selesai, perlu dilakukan analisis terhadap hasil wawancara. Analisis hasil wawancara dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengelompokkan data yang diperoleh dari wawancara, kemudian menarik kesimpulan dari data tersebut. Analisis hasil wawancara harus dilakukan dengan cara yang objektif dan tidak memihak, sehingga hasilnya dapat dipercaya.

PSPS_SLTL_Kelas A_Ganjil_2023/2024 -> Forum Diskusi

by Nabila Sri Wulandari -

Sejarah lisan merupakan suatu sumber sejarah yang diperoleh melalui wawancara kepada informan. Informan tersebut merupakan pelaku atau saksi sejarah itu sendiri. Sumber-sumber sejarah memiliki berbagai varian, ada sumber sejarah tertulis seperti dokumen arsip dan juga ada sumber lisan. sejarah lisan adalah sejarah yang datanya diperoleh dari sumber lisan. Sumber lisan adalah sumber sejarah berupa tuturan yang tidak tertulis. Di mana sumber tersebut berisi seluruh informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk merekonstruksi atau menyusun kembali peristiwa masa lalu.menarik untuk dikaji secara komprehensif bagi para sejarawan.

Terutama untuk bisa memberikan suatu rekonstruksi yang semakin menarik atas sebuah peristiwa yang telah dibahas dan kemudian diberikan untuk para penikmat tulisan mereka atau para pembaca