1. Pengertian Folklore:
Folklore merujuk pada pengetahuan dan ekspresi budaya yang diwariskan secara lisan atau melalui tradisi lama. Ini mencakup cerita, mitos, legenda, kepercayaan, praktik, dan seni yang dianggap sebagai warisan budaya suatu masyarakat.
2. Ciri-ciri Folklore:
- Disampaikan secara lisan: Folklore biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan diwariskan melalui cerita, lagu, atau nyanyian.
- Berasal dari masyarakat: Folklore adalah cerminan budaya masyarakat tertentu dan mencerminkan kepercayaan, nilai-nilai, dan tradisi mereka.
- Mengandung unsur imajinasi: Folklore sering kali berisi unsur-unsur fantastis, mitologis, atau magis.
- Berfungsi sebagai sarana pendidikan: Folklore digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai, norma, dan pelajaran moral kepada generasi muda.
- Bersifat kolektif: Folklore adalah warisan budaya yang dimiliki bersama oleh masyarakat, dan cerita-cerita sering kali mengalami variasi dalam pengisahan.
3. Jenis-jenis Folklore:
- Mitos: Cerita yang menjelaskan asal-usul alam semesta, dewa-dewa, atau peristiwa penting dalam suatu kebudayaan.
- Legenda: Cerita yang berhubungan dengan tokoh-tokoh heroik atau peristiwa bersejarah yang sering kali memiliki dasar sejarah.
- Dongeng: Cerita fiktif yang berisi unsur-unsur magis atau ajaib, sering kali melibatkan makhluk fiktif seperti peri, raksasa, atau hewan yang dapat berbicara.
- Cerita Rakyat: Cerita yang berkembang di kalangan masyarakat tertentu dan diwariskan secara lisan. Mereka menggambarkan kehidupan sehari-hari, kebijaksanaan, dan pengalaman masyarakat.
- Lagu Rakyat: Lagu-lagu yang diwariskan secara lisan dan menggambarkan kehidupan, kegembiraan, kesedihan, atau perjuangan masyarakat tertentu.
- Tarian Tradisional: Gerakan tari yang diwariskan secara turun-temurun dan mencerminkan identitas budaya suatu masyarakat.
Semua jenis folklore ini berkontribusi dalam memperkaya warisan budaya dan memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas dan nilai-nilai budaya suatu masyarakat.