Mahasiswa setelah kalian menyusun paper silahkan kalian berdiskusi terkait hal-hal penting tentang Sejarah Lisan pada forum ini
Forum Diskusi
Tradisi lisan adalah segala wacana yang disampaikan secara lisan, mengikuti cara atau adat istiadat yang telah memola dalam suatu masyarakat.
Contoh sejarah lisan sebagi berikut
1. Peristiwa Perumusan Supersemar
Peristiwa perumusan Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret. Isi Supersemar adalah kesaksian dari Jenderal M. Yusuf, Dr. Subandrio, serta kesaksian dari mahasiswa yang ikut demokrasi Tritura
2.Berbentuk Legenda, Mitos, Cerita Rakyat, serta Dongeng
Misalnya, saat hari sudah malam, anak-anak tidak diperbolehkan untuk bermain di luar rumah sebab akan diculik oleh hantu yang jahat.
Sejarah lisan adalah sejarah yang datanya didapat dari sumber lisan. Sumber lisan adalah sumber sejarah berupa tuturan yang tidak tertulis.Di mana sumber tersebut mengandung seluruh informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk merekonstruksi atau menyusun kembali peristiwa masa lalu.
Jenis sumber sejarah lisan
1. Kesaksian lisan
Kesaksian lisan adalah sumber data sejarah lisan yang diungkapkam oleh pelaku yang terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah yang berkaitan. Kesaksian lisan biasanya didapat dari wawancara dan disebut sebagai oral history.Pada saat melakukan wawancara dengan saksi sejarah direkam dan ditranskripsikan ke dalam kertas.
2. Tradisi lisan
Jenis sumber data sejarah lisan selanjutnya adalah tradisi lisan. Tradisi lisan adalah data sejarah berupa pesan, kesaksian, atau tuturan yang diturunkan secara turun-menurun dalam suatu tradisi atau kebudayaan.
Berikut adalah jenis-jenis sejarah lisan:
Kesaksian lisan: jenis sejarah lisan yang diperoleh dari kesaksian langsung seseorang yang mengalami peristiwa tersebut.
Tradisi lisan: jenis sejarah lisan yang diperoleh dari cerita turun-temurun atau legenda yang berkembang dalam masyarakat
3
.
Sejarah lisan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari sumber sejarah lisan antara lain:
Mampu memberikan informasi yang tidak terdapat dalam sumber sejarah tertulis
Mampu memberikan sudut pandang yang berbeda dari sumber sejarah tertulis,Mampu memberikan informasi yang lebih detail dan kaya akan nuansa
- Sedangkan kekurangan dari sumber sejarah lisan antara lain:
Rentan terhadap kesalahan ingatan atau manipulasi pengkisah,Rentan terhadap perubahan atau penyimpangan informasi dari generasi ke generasi
.
Tidak memiliki kepastian mengenai waktu dan tempat terjadinya peristiwa
Sejarah lisan merupakan suatu sumber sejarah yang diperoleh melalui wawancara kepada informan. Informan tersebut merupakan pelaku atau saksi sejarah itu sendiri. Sumber-sumber sejarah memiliki berbagai varian, ada sumber sejarah tertulis seperti dokumen arsip dan juga ada sumber lisan. sejarah lisan adalah sejarah yang datanya diperoleh dari sumber lisan. Sumber lisan adalah sumber sejarah berupa tuturan yang tidak tertulis. Di mana sumber tersebut berisi seluruh informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk merekonstruksi atau menyusun kembali peristiwa masa lalu.menarik untuk dikaji secara komprehensif bagi para sejarawan.
Terutama untuk bisa memberikan suatu rekonstruksi yang semakin menarik atas sebuah peristiwa yang telah dibahas dan kemudian diberikan untuk para penikmat tulisan mereka atau para pembaca
sejarah lisan adalah sumber sejarah yang datanya diperoleh secara lisan atau sumber lisan. Sejarah sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang asalnya dari masa lampau. Sejarah lisan merupkan suatu cerita sejarah yang disampaikan melalui lisan.
Contoh dari sejarah lisan :
1. wawancara dengan tokoh sejarah
2. Peristiwa perumusan supersemar
3. Berbentuk legenda, mitos, dan cerita rakyat
4. Prasasti
sejarah lisan adalah sumber sejarah yang datanya diperoleh secara lisan atau sumber lisan. Sejarah sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang asalnya dari masa lampau. Sejarah lisan merupkan suatu cerita sejarah yang disampaikan melalui lisan.
Contoh dari sejarah lisan :
1. wawancara dengan tokoh sejarah
2. Peristiwa perumusan supersemar
3. Berbentuk legenda, mitos, dan cerita rakyat
4. Prasasti
Tradisi lisan memiliki beberapa ciri khas, yaitu:
-Disampaikan secara lisan, artinya tidak dituliskan.
-Diwariskan secara turun-temurun, artinya dari generasi ke generasi.
-Bersifat dinamis, artinya dapat berubah seiring waktu.
Sejarah lisan memiliki arti yaitu: "Sumber sejarah yang dilisankan oleh manusia pengikut atau yang menjadi saksi akan adanya peristiwa sejarah pada zaman nya".
sumber sejarah, yang dapat di gunakan syah sebagai penulisan sejarah. Sejarah lisan ini dibedakan dengan Tradisi lisan, yang mempunyai arti yang jauh berbeda. Bila tradisi lisan itu mempunyai arti: "Ceritera rakyat yang diungkapkan melalui lisan dan dikembangkan secara beruntun juga melalui lisan. Si pelisan (pengungkap ceritera) tidak terikat oleh peristiwanya itu sendiri. Si pelisan bukan penyaksi dan atau bukan peserta dalam peristiwa sejarah/ ceritera, dan tidak bertanggung jawab atas pernyataan yang diceriterakannya"
Sejarah lisan memiliki arti yang khas yang bertanggung jawab, yaitu: "Sumber sejarah yang dilisankan oleh manusia pengikut atau yang menjadi saksi akan adanya peristiwa sejarah pada zaman- nya". Si pelisan benar-benar mengeta- hui, mengikuti kejadian masa lampau yang diceriterakan, dengan penuh tang- gung jawab atas kebenarannya. Dengan demikian si pelisan harus diseleksi se- cara kritis sebagaimana menghadapi sumber sejarah.
ciri-ciri sejarah lisan
a. Penyebaran tradisi mulut ke mulut.
b. Berasal dari masyarakat yang bercorak desa.
c. Menggambarkan suatu ciri-ciri masyarakat, sebab sastra lisan merupakan warisan budaya yang menggambarkan masa lampau, namun menyebut pula hal-hal yang baru.
d. Anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya dan karena itu menjadi milik masyarakat.
Sejarah Lisan adalah sejarah yang dibangun dari informasi atau dari sumber-sumber sejarah dalam bentuk sumber sejarah lisan.
Sumber sejarah lisan diperoleh dari kesaksian manusia yang hidup pada zamannya. Artinya manusia itu masih hidup pada masa kini, hidup sezaman dengan sejarawan. Jadi sejarawan hidupnya masih menemukan orang-orang yang bisa disebut pelaku dan penyaksi.
Jikalau pelaku atau penyaksi sudah tidak ada atau meninggal, maka itu bukan lagi sebagai sumber sejarah lisan. Jadi sumber sejarah lisan itu berpangkal pada pelaku dan penyaksi yang oleh teorinya mereka disebut informan kunci. Informan kunci adalah orang yang terlibat atau menjadi peserta dalam peristiwa tersebut. Sedangkan penyaksi adalah orang yang melihat kejadian. Informan kunci itu adalah pintu membuka sumber sejarah lisan agar kita dapat memperoleh fakta sejarah.
Metode pengumpulan sejarah lisan melibatkan wawancara, rekaman audio atau video, dan interaksi langsung dengan narasumber untuk mendokumentasikan dan memahami aspek-aspek sejarah yang tidak selalu terdokumentasikan dalam bentuk tertulis.
Contoh sejarah lisan dapat ditemukan dalam bentuk cerita-cerita nenek moyang, nyanyian rakyat yang mencerminkan peristiwa bersejarah, atau peribahasa yang mengandung kearifan lokal. Sejarah lisan tidak hanya menyampaikan fakta-fakta sejarah, tetapi juga mencerminkan interpretasi dan nilai-nilai yang dihargai oleh suatu budaya. Meskipun dapat berpotensi mengalami perubahan dan variasi seiring waktu, sejarah lisan memegang peran penting dalam memelihara identitas budaya dan meneruskan pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sejarah lisan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Saksi lisan adalah sumber sejarah lisan yang diungkapkan oleh pelaku yang terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah yang berkaitan.
Tradisi lisan adalah sumber sejarah lisan berupa pesan atau kesaksian yang diturunkan secara turun temurun dalam suatu tradisi atau kebudayaan. Tradisi lisan dapat berbentuk mitos, legenda, dongeng, dan cerita rakyat.
Jadi secara singkat sejarah lisan adalah bentuk penyampaian cerita atau informasi historis melalui lisan atau mulut ke mulut, tanpa menggunakan tulisan. Tradisi ini sering melibatkan cerita, lagu, atau mitos yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sejarah lisan adalah salah satu sumber sejarah yang diperoleh dari tuturan atau narasi orang-orang yang mengalami atau menyaksikan peristiwa sejarah. Sejarah lisan dapat digunakan untuk mengungkapkan peristiwa sejarah yang tidak terungkap atau tidak lengkap dalam sumber sejarah tertulis.
**Jenis-Jenis Sumber Lisan**
Sejarah lisan dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
* **Wawancara**
Wawancara adalah metode yang paling umum digunakan dalam penelitian sejarah lisan. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber yang mengalami atau menyaksikan peristiwa sejarah.
* **Rekaman audio/video**
Rekaman audio/video dapat digunakan untuk merekam wawancara dengan narasumber. Rekaman ini dapat digunakan untuk menyimpan data sejarah lisan secara lebih permanen.
* **Dokumen pribadi**
Dokumen pribadi, seperti surat, buku harian, dan foto, juga dapat menjadi sumber sejarah lisan. Dokumen-dokumen ini dapat memberikan informasi tentang kehidupan dan pengalaman pribadi seseorang.
* **Tradisi lisan**
Tradisi lisan, seperti cerita rakyat, lagu, dan puisi, juga dapat menjadi sumber sejarah lisan. Tradisi lisan dapat mengungkapkan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat pada masa lampau.
**Metode Penelitian Sejarah Lisan**
Metode penelitian sejarah lisan terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
* **Tahap persiapan**
Tahap persiapan meliputi penentuan topik penelitian, pemilihan narasumber, dan penyusunan pertanyaan wawancara.
* **Tahap pelaksanaan wawancara**
Tahap pelaksanaan wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber secara terbuka dan tidak terstruktur.
* **Tahap analisis data**
Tahap analisis data dilakukan dengan menganalisis data wawancara secara kritis untuk mengungkapkan informasi yang relevan dengan topik penelitian.
**Kelebihan dan Kekurangan Sejarah Lisan**
Sejarah lisan memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
* Dapat mengungkapkan peristiwa sejarah yang tidak terungkap atau tidak lengkap dalam sumber sejarah tertulis.
* Dapat mengungkapkan sudut pandang masyarakat biasa.
* Dapat memberikan informasi tentang kehidupan dan pengalaman pribadi seseorang.
Sejarah lisan juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
* Dapat bersifat subjektif, karena dipengaruhi oleh ingatan dan interpretasi narasumber.
* Dapat dipengaruhi oleh bias narasumber.
* Dapat terpengaruh oleh waktu dan konteks wawancara.
**Peran Sejarah Lisan dalam Penulisan Sejarah**
Sejarah lisan dapat berperan penting dalam penulisan sejarah, antara lain:
* Dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan adil tentang peristiwa sejarah.
* Dapat memberikan perspektif baru tentang peristiwa sejarah.
* Dapat membantu untuk melestarikan memori kolektif masyarakat.
**Diskusi**
Berikut adalah beberapa contoh diskusi yang dapat dilakukan terkait hal-hal penting tentang sejarah lisan:
* **Perbedaan antara sejarah lisan dengan sumber sejarah lainnya**
Mahasiswa dapat mendiskusikan perbedaan antara sejarah lisan dengan sumber sejarah lainnya, seperti sumber sejarah tertulis dan sumber sejarah arkeologi. Misalnya, sejarah lisan bersifat subjektif, sedangkan sumber sejarah tertulis bersifat objektif.
* **Kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis sumber lisan**
Mahasiswa dapat mendiskusikan kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis sumber lisan. Misalnya, wawancara dapat menghasilkan data yang lebih mendalam, sedangkan rekaman audio/video dapat lebih akurat.
* **Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian sejarah lisan**
Mahasiswa dapat mendiskusikan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian sejarah lisan. Misalnya, peneliti harus menentukan narasumber yang tepat dan menyusun pertanyaan yang efektif.
* **Bagaimana kelebihan dan kekurangan sejarah lisan dapat saling melengkapi**
Mahasiswa dapat mendiskusikan bagaimana kelebihan dan kekurangan sejarah lisan dapat saling melengkapi. Misalnya, sejarah lisan dapat mengungkapkan peristiwa yang tidak terungkap dalam sumber sejarah tertulis.
* **Bagaimana sejarah lisan dapat digunakan untuk menulis sejarah yang lebih komprehensif dan adil**
Mahasiswa dapat mendiskusikan bagaimana sejarah lisan dapat digunakan untuk menulis sejarah yang lebih komprehensif dan adil. Misalnya, sejarah lisan dapat mengungkapkan sudut pandang masyarakat biasa.
**Kesimpulan**
Sejarah lisan merupakan salah satu sumber sejarah yang penting. Dengan memahami hal-hal penting tentang sejarah lisan, mahasiswa dapat menganalisis data sejarah lisan secara kritis dan menggunakannya untuk menulis sejarah yang lebih komprehensif dan adil.
salah satu fungsi dari sumber lisan dalam penelitian sejarah adalah menjadi bukti atau penguat dokumen tertulis. Sumber lisan juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis dari beberapa variabel terkait kejadian masa lalu.
Sartono Kartodirdjo (1991) merumuskan sejarah lisan sebagai cerita-cerita tentang pengalaman kolektif yang disampaikan secara lisan. Salah satu metode dalam penelitian sejarah dapat menggunakan metode penelitian sejarah lisan, yang mana metode ini biasanya digunakan dalam historiografi kontemporer.
Tradisi lisan adalah segala wacana yang disampaikan secara lisan, mengikuti cara atau adat istiadat yang telah memola dalam suatu masyarakat.
Contoh sejarah lisan sebagi berikut
1. Peristiwa Perumusan Supersemar
Peristiwa perumusan Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret. Isi Supersemar adalah kesaksian dari Jenderal M. Yusuf, Dr. Subandrio, serta kesaksian dari mahasiswa yang ikut demokrasi Tritura
2.Berbentuk Legenda, Mitos, Cerita Rakyat, serta Dongeng
Misalnya, saat hari sudah malam, anak-anak tidak diperbolehkan untuk bermain di luar rumah sebab akan diculik oleh hantu yang jahat.
Sejarah lisan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Saksi lisan adalah sumber sejarah lisan yang diungkapkan oleh pelaku yang terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah yang berkaitan.
Tradisi lisan adalah sumber sejarah lisan berupa pesan atau kesaksian yang diturunkan secara turun temurun dalam suatu tradisi atau kebudayaan. Tradisi lisan dapat berbentuk mitos, legenda, dongeng, dan cerita rakyat.
Perkembangan sejarah lisan merujuk pada cerita, pengetahuan dan informasi yang di teruskan atau di ceritakan secara lisan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya.
Penggunaan sejarah lisan, tersebut melibatkan pemanfaatan cerita-cerita lisan, legenda,mitos, lagi serta tradisi lisan aaibnnyya sebagai informasi tentang mas lalu. Memungkinkan suatu budaya dari generasi ke generasi berikutnya tanpa perlu memerlukan tulisan.
sejarah lisan merajuk pada penyampaian informasi sejarah secara lisan yang di sampaikan dari generasi ke generasi melalui cerita, lagu atau bentuk komunikasi lisan lainnya. Tradisi lisan mecakup praktik praktik budaya yang diturunkan secara lisan, termasuk cerita rakyat, lagu dan ritual yang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi berikutnya.
Contoh sejarah lisan sebagi berikut
1. Peristiwa Perumusan Supersemar
Peristiwa perumusan Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret. Isi Supersemar adalah kesaksian dari Jenderal M. Yusuf, Dr. Subandrio, serta kesaksian dari mahasiswa yang ikut demokrasi Tritura
2.Berbentuk Legenda, Mitos, Cerita Rakyat, serta Dongeng
Misalnya, saat hari sudah malam, anak-anak tidak diperbolehkan untuk bermain di luar rumah sebab akan diculik oleh hantu yang jahat.