Nama: Syifa Maulita
NPM: 2213031028
Rencana Supply Chain E-Commerce “SnackTime”
1. Supplier (Penyedia Bahan Baku)
• Bekerja sama dengan petani lokal untuk mendapatkan bahan baku seperti singkong, pisang, dan kentang segar.
• Menjalin kemitraan dengan pemasok bahan tambahan seperti tepung, gula, dan minyak goreng berkualitas.
• Melakukan pengecekan kualitas rutin untuk memastikan bahan sesuai standar kebersihan dan keamanan pangan.
2. Inbound Logistics (Pengadaan dan Penerimaan Bahan)
• Bahan baku dikirim ke dapur produksi setiap minggu sesuai kebutuhan stok.
• Tim produksi melakukan penyortiran bahan untuk memisahkan bahan layak dan tidak layak pakai.
• Menggunakan sistem inventory tracking sederhana untuk mencatat jumlah bahan masuk dan keluar.
3. Production (Proses Produksi dan Pengemasan)
• Produksi dilakukan di dapur bersertifikat higienis dengan tenaga kerja terlatih.
• Proses meliputi pengupasan, penggorengan, pendinginan, pengemasan, dan pelabelan.
• Menggunakan kemasan kedap udara dan desain menarik agar produk tahan lama serta menarik di pasaran.
4. Warehousing (Penyimpanan dan Pengelolaan Stok)
• Produk jadi disimpan di gudang bersuhu ruang yang kering dan bersih.
• Menggunakan sistem First In First Out (FIFO) untuk menjaga kesegaran produk.
• Stok diperiksa secara rutin guna menghindari produk kedaluwarsa.
5. Order Fulfillment (Pemrosesan Pesanan Online)
• Pesanan diterima otomatis melalui website e-commerce dan marketplace seperti Shopee atau Tokopedia.
• Tim logistik menyiapkan, mengemas ulang, dan melabeli pesanan berdasarkan nomor order.
• Sistem notifikasi dikirim ke pelanggan saat pesanan dikonfirmasi dan dikirim.
6. Outbound Logistics (Distribusi dan Pengiriman)
• Bekerja sama dengan ekspedisi seperti JNE, SiCepat, dan AnterAja untuk pengiriman cepat dan aman.
• Untuk wilayah kota tertentu, tersedia opsi same day delivery melalui kurir lokal.
• Produk dikemas tambahan dengan bubble wrap untuk mencegah kerusakan saat pengiriman.
7. Customer Service (Layanan Pelanggan)
• Menyediakan layanan pelanggan aktif melalui WhatsApp, media sosial, dan fitur chat di marketplace.
• Menyediakan layanan penggantian barang jika produk rusak atau tidak sesuai pesanan.
• Mengumpulkan ulasan dan testimoni pelanggan untuk meningkatkan kualitas produk.
8. Reverse Logistics (Retur dan Pengelolaan Produk Rusak)
• Produk yang dikembalikan karena rusak atau cacat akan diperiksa dan dilaporkan ke bagian produksi.
• Produk rusak dipisahkan dan tidak dijual ulang, melainkan digunakan sebagai bahan uji atau promosi.
• Menerapkan prinsip ramah lingkungan dengan daur ulang kemasan plastik menjadi bahan kerajinan.
NPM: 2213031028
Rencana Supply Chain E-Commerce “SnackTime”
1. Supplier (Penyedia Bahan Baku)
• Bekerja sama dengan petani lokal untuk mendapatkan bahan baku seperti singkong, pisang, dan kentang segar.
• Menjalin kemitraan dengan pemasok bahan tambahan seperti tepung, gula, dan minyak goreng berkualitas.
• Melakukan pengecekan kualitas rutin untuk memastikan bahan sesuai standar kebersihan dan keamanan pangan.
2. Inbound Logistics (Pengadaan dan Penerimaan Bahan)
• Bahan baku dikirim ke dapur produksi setiap minggu sesuai kebutuhan stok.
• Tim produksi melakukan penyortiran bahan untuk memisahkan bahan layak dan tidak layak pakai.
• Menggunakan sistem inventory tracking sederhana untuk mencatat jumlah bahan masuk dan keluar.
3. Production (Proses Produksi dan Pengemasan)
• Produksi dilakukan di dapur bersertifikat higienis dengan tenaga kerja terlatih.
• Proses meliputi pengupasan, penggorengan, pendinginan, pengemasan, dan pelabelan.
• Menggunakan kemasan kedap udara dan desain menarik agar produk tahan lama serta menarik di pasaran.
4. Warehousing (Penyimpanan dan Pengelolaan Stok)
• Produk jadi disimpan di gudang bersuhu ruang yang kering dan bersih.
• Menggunakan sistem First In First Out (FIFO) untuk menjaga kesegaran produk.
• Stok diperiksa secara rutin guna menghindari produk kedaluwarsa.
5. Order Fulfillment (Pemrosesan Pesanan Online)
• Pesanan diterima otomatis melalui website e-commerce dan marketplace seperti Shopee atau Tokopedia.
• Tim logistik menyiapkan, mengemas ulang, dan melabeli pesanan berdasarkan nomor order.
• Sistem notifikasi dikirim ke pelanggan saat pesanan dikonfirmasi dan dikirim.
6. Outbound Logistics (Distribusi dan Pengiriman)
• Bekerja sama dengan ekspedisi seperti JNE, SiCepat, dan AnterAja untuk pengiriman cepat dan aman.
• Untuk wilayah kota tertentu, tersedia opsi same day delivery melalui kurir lokal.
• Produk dikemas tambahan dengan bubble wrap untuk mencegah kerusakan saat pengiriman.
7. Customer Service (Layanan Pelanggan)
• Menyediakan layanan pelanggan aktif melalui WhatsApp, media sosial, dan fitur chat di marketplace.
• Menyediakan layanan penggantian barang jika produk rusak atau tidak sesuai pesanan.
• Mengumpulkan ulasan dan testimoni pelanggan untuk meningkatkan kualitas produk.
8. Reverse Logistics (Retur dan Pengelolaan Produk Rusak)
• Produk yang dikembalikan karena rusak atau cacat akan diperiksa dan dilaporkan ke bagian produksi.
• Produk rusak dipisahkan dan tidak dijual ulang, melainkan digunakan sebagai bahan uji atau promosi.
• Menerapkan prinsip ramah lingkungan dengan daur ulang kemasan plastik menjadi bahan kerajinan.