Kiriman dibuat oleh Vira Kamalia Niswah

Vira Kamalia

7 Desember 1941 Jepang menyerang pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor memicu bersatunya persekutuan Amerika Serikat Britania Raya Belanda Hindia Belanda dan sejumlah negara jajahan Inggris serta sejumlah Negara Amerika Latin untuk bersama-sama berperang melawan Jepang. Jerman dan Italia juga bergabung. Puncak Perang sekutu melawan Jepang adalah dijatuhkannya bom atom ke Kota Hiroshima Jepang pada 6 Agustus 1945. 140.000 orang tewas seketika. Nyaris setengah dari penduduk Kota Hiroshima yang ketika itu berjumlah 350.000 ini tidak berhenti sampai di sana bom atom kedua dijatuhkan sekutu ke kota Nagasaki Jepang tiga hari kemudian 9 Agustus 1945. Enam hari pasca pemboman Nagasaki tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada sekutu. Menteri Luar Negeri Jepang ketika itu Shigematsu Sakakibara menandatangani surat tanda Jepang menyerah diatas kapal perang Amerika Serikat USS Missouri. Ini menandai berakhirnya Perang Dunia ke-2 di wilayah Pasifik. Bagi Indonesia yang saat itu dijajah Jepang, momen ini menjadikan terjadinya kekosongan kekuasaan atau status quo di wilayah Indonesia. Memanfaatkan hal ini dua hari kemudian bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Vira Kamalia Niswah
2218011133

Video tersebut menunjukkan masyarakat di Desa Pegaden Tengah di Pegalongan Provinsi Jawa Tengah mengadakan aksi unjuk rasa dengan menutup saluran pembuangan limbah pabrik garmen. Warga setempat merasa tidak nyaman ketika limbah pabrik dibuang ke sungai. Selain itu, limbah pabrik yang dibuang di sungai juga menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu. Warga juga mengusulkan penutupan pabrik yang tidak memiliki alat pengelolaan limbah
Vira Kamalia Niswah
2218011133

Sikap
secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).

Ciri-ciri Sikap
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoatmodjo (2003, p.34) adalah: Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungannya dengan obyeknya, Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu obyek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk, dipelajari, atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

Tingkatan Sikap
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
(1) Menerima (receiving)
(2) Merespon (responding)
(3) Menghargai (valuing)
(4) Bertanggung jawab (responsible)

Fungsi Sikap
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
(1) Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat
(2) Fungsi pertahanan ego
(3) Fungsi ekspresi nilai
(4) Fungsi pengetahuan Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman-pengalamannya.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara. Laju perkembangan iptek tersebut semakin hari semakin pesat perkembangannya disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.

Ilmu dan pengetahuan merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan, namun tidak selamanya bahwa pengetahuan itu sebagai ilmu, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Ilmu sebagai pengetahuan (knowledge) adalah pengertian ilmu pada umumnya. Ilmu dikatakan sebagai aktivitas (activity) adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan manusia sebagaimana dikatakan oleh Charles Singer, ilmu adalah proses yang membuat pengetahuan. Istilah ilmu juga merupakan suatu metode untuk memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diperiksa kebenarannya.
Tiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang menunjukkan satu pemahaman bahwa ilmu terbentuk oleh aktivitas (activity) manusia yang dilakukan dengan cara atau metode tertentu sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis.
Vira Kamalia Niswah
2218011133

IPTEK adalah hasil karya manusia yang digunakan untuk mempermudah kebutuhan manusia untuk menjalankan hidupnya. Nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan hal penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK saat ini dan dimasa depan itu sangat cepat.

Sila-sila Pancasila yang menjadi sistem etika dalam pengembangan iptek:
1. Sila pertama : Mengkomplementasikan ilmu pengetahuan mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak. Berdasarkan sila ini, IPTEK memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud akibatnya apakah merugikan manusia di sekitarnya atau tidak.
2. Sila Kedua: Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam pengembangan IPTEK harus beradab dan bermoral.
3. Sila Ketiga: mengkomplementasikan universalitas dan internasionalisme dalm sila-sila lain. Pengembangan IPTEK mengembangkan nasionalisme, kebesaran dan keluhuran bangsa.
4. Sila Keempat : Mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis. Ilmuan memiliki kebebasan mengembangkan IPTEK dan harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain serta memiliki sikap keterbukaan akan kritik.
5. Sila Kelima: mengkomplementasikan pengembangan IPTEK harus menjaga keseimbangan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia dengan alam.