Nandini Amerta Putri
2218011093
Analisis jurnal pertemuan 15
Jurnal tersebut menyimpulkan bahwa Pancasila berperan penting sebagai dasar dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di masa sekarang dan yang akan datang. Perkembangan IPTEK yang tidak dibersamai dengan nilai-nilai Pancasila tentu akan menjadi “senjata makan tuan” karena tidak diikuti oleh pemikiran-pemikiran yang matang dan benar. Pancasila adalah nilai-nilai konkrit yang mampu menyatukan semua perbedaan yang menjadi efek alamiah dari globalisasi.
Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan.
Tujuan Pancasila sebagai Filsafat Ilmu :
1. Membuka cakrawala bagi diskusi secara terbuka terhadap masalah-masalah dan secara kritis terhadap penyempitan-penyempitan ideologis.
2. membantu mengambil sikap terbuka dan kritis terhadap dampak modernisasi dan menjadi pemain aktif, mempertahankan identitas sebagai bangsa Indonesia.
3. memecahkan permasalahan dalam kehidupan.
4. Membuka cakrawala bagi diskusi secara terbuka terhadap masalah-masalah dan secara kritis terhadap penyempitan-penyempitan ideologis.
5. membantu mengambil sikap terbuka dan kritis terhadap dampak modernisasi dan menjadi pemain aktif, mempertahankan identitas sebagai bangsa Indonesia.
6. memecahkan permasalahan dalam kehidupan.
Masing-masing sila Pancasila memiliki implikasi dalam pengembangan IPTEK, yaitu :
Sila ke-1 : Manusia adalah hasil ciptaan tuhan. Oleh karena itu, manusia memilki keterbatasan kemampuan dalam penciptaan sehingga harus mengembalikan (bergantung) kepada sang Pencipta.
Sila ke-2 : sikap dan perbuatan manusia yang sesungguhnya sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi, beradab, bermoral, sadar nilai, dan berbudaya selama pengembangan IPTEK terus berlangsung.
Sila ke-3 : meningkatkan kesadaran bangsa bahwa iptek harus dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan, kesatuan, dan rasa nasionalisme bangsa Indonesia.
Sila ke-4 : mendasari pengembangan Iptek secara demokratis yang menjunjung tinggi perbedaan dan penghargaan kebebasan orang lain serta memiliki pandangan dan sikap yang terbuka terhadap kritik-kritik yang diberikan.
Sila ke-5 : pengimplementasian pengembangan iptek harus menjaga keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, baik kepada tuhan, antarsesama, maupun antar lingkungan.
2218011093
Analisis jurnal pertemuan 15
Jurnal tersebut menyimpulkan bahwa Pancasila berperan penting sebagai dasar dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di masa sekarang dan yang akan datang. Perkembangan IPTEK yang tidak dibersamai dengan nilai-nilai Pancasila tentu akan menjadi “senjata makan tuan” karena tidak diikuti oleh pemikiran-pemikiran yang matang dan benar. Pancasila adalah nilai-nilai konkrit yang mampu menyatukan semua perbedaan yang menjadi efek alamiah dari globalisasi.
Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan.
Tujuan Pancasila sebagai Filsafat Ilmu :
1. Membuka cakrawala bagi diskusi secara terbuka terhadap masalah-masalah dan secara kritis terhadap penyempitan-penyempitan ideologis.
2. membantu mengambil sikap terbuka dan kritis terhadap dampak modernisasi dan menjadi pemain aktif, mempertahankan identitas sebagai bangsa Indonesia.
3. memecahkan permasalahan dalam kehidupan.
4. Membuka cakrawala bagi diskusi secara terbuka terhadap masalah-masalah dan secara kritis terhadap penyempitan-penyempitan ideologis.
5. membantu mengambil sikap terbuka dan kritis terhadap dampak modernisasi dan menjadi pemain aktif, mempertahankan identitas sebagai bangsa Indonesia.
6. memecahkan permasalahan dalam kehidupan.
Masing-masing sila Pancasila memiliki implikasi dalam pengembangan IPTEK, yaitu :
Sila ke-1 : Manusia adalah hasil ciptaan tuhan. Oleh karena itu, manusia memilki keterbatasan kemampuan dalam penciptaan sehingga harus mengembalikan (bergantung) kepada sang Pencipta.
Sila ke-2 : sikap dan perbuatan manusia yang sesungguhnya sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi, beradab, bermoral, sadar nilai, dan berbudaya selama pengembangan IPTEK terus berlangsung.
Sila ke-3 : meningkatkan kesadaran bangsa bahwa iptek harus dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan, kesatuan, dan rasa nasionalisme bangsa Indonesia.
Sila ke-4 : mendasari pengembangan Iptek secara demokratis yang menjunjung tinggi perbedaan dan penghargaan kebebasan orang lain serta memiliki pandangan dan sikap yang terbuka terhadap kritik-kritik yang diberikan.
Sila ke-5 : pengimplementasian pengembangan iptek harus menjaga keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, baik kepada tuhan, antarsesama, maupun antar lingkungan.