གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Wahyu Ramdhani

Manajemen A MKU Pancasila -> Forum Analisis Video-2

Wahyu Ramdhani གིས-
Nama : Wahyu Ramdhani
NPM : 2211011022
Kelas : S1 Manajemen A
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima, menewaskan 145.000 orang. Dan Sekutu menjatuhkan bom atom kedua di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Dan setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, tujuan menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki tidak lain adalah untuk melemahkan Jepang. Karena keduanya menjadi pusat tentara Jepang yang kuat. Hiroshima adalah markas militer dan pusat industri Jepang. Dampak dari tragedi tersebut sangat besar, antara lain memakan ratusan ribu korban, kerugian materi, munculnya banyak penyakit akibat paparan radiasi, yang sangat diderita oleh penduduk Jepang saat itu. Menandai berakhirnya Perang Dunia Kedua. Kemudian, pada 17 Agustus, Indonesia menggunakan kekosongan kekuasaan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.


Menurut saya, pengeboman tersebut memiliki banyak dampak negatif bagi masyarakat Jepang, seperti penghancuran bom terhadap rumah, gedung dan bangunan lainnya, luka-luka serius, dan juga efek radiasi dari bom tersebut. Tragedi ledakan tersebut tentunya akan mengakibatkan kota tersebut terbakar habis dan meninggalnya ratusan ribu penduduk/orangnya. Perilaku ini sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Karena banyak warga sipil yang terkena dampak tragedi ini. Warga sipil tidak boleh diserang oleh faksi yang bertikai. Dan ini adalah salah satu pelanggaran aturan perang dunia dimana tidak ada kemanusiaan.

Manajemen A MKU Pancasila -> Forum Analisis Video-1

Wahyu Ramdhani གིས-
Nama : Wahyu Ramdhani
NPM : 2211011022
Kelas : S1 Manajemen A
Video tersebut memperlihatkan sekelompok warga yang memprotes/ketidakpuasan terhadap perusahaan yang membuang limbah industri ke sungai dekat pemukiman penduduk. Oleh karena itu, warga terganggu dengan polusi bau yang ditimbulkannya. Berdasarkan informasi yang diterima, limbah tersebut berasal dari pabrik/industri clothing 6 perusahaan yang tidak bertanggung jawab menangani limbahnya sendiri. Aksi tersebut diketahui terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah. Beberapa warga yang merasa terganggu setelah penolakan tersebut mengambil tindakan dengan membawa poster-poster yang menyatakan kekesalannya terhadap limbah tersebut dan berharap perusahaan segera bertindak. Selain itu, prosedur penolakan dilakukan dengan menutup saluran/pipa tempat mengalirnya limbah. Jika ingin berurusan dengan Pancasila, tentu tindakan perusahaan itu melanggar nilai dan butir-butir Pancasila, terutama sila ke-5 yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tatanan ini mengisyaratkan agar warga negara yang baik tidak merusak ruang publik/publik karena dengan demikian kita telah mengganggu ketenangan orang lain. Oleh karena itu pembahasan dalam video tersebut terkait dengan penerapan Pancasila.

Manajemen A MKU Pancasila -> Forum Analisis Jurnal

Wahyu Ramdhani གིས-
Nama : Wahyu Ramdhani
NPM : 2211011022
Kelas : S1 Manajemen A
Pancasila merupakan falsafah dan pedoman hidup bangsa indonesia dari hasil pemikiran yang mendalam yang dilakukan oleh anak bangsa yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Implikasi sila-sila dalam Pengembangan IPTEK
1. Ketuhanan yang maha esa
Dalam Pengembangan ilmu pengetahuan manusia perlu memahami batas kemampuannya dalam berfikir, karena tidak semua yang ada di alam ini mampu dijangkau oleh pemikiran manusia, dari keterbatasan kemampuan tersebut manusia harus mengembalikan kepada sang Pencipta dan penguasa segala sesuatu yang ada di alam ini, Sehingga dalam penvgembangan ilmu pengetahuan, manusia harus menciptakan perimbangan antara yang rasional dan irrasional, antara rasa dan akal.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
pembangunan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat manusia. Iptek harus dapat diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat dari penggunaan IPTEK.
3. Persatuan Indonesia
iptek harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia Indonesia dengan masyarakat internasional.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
pengembangan iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memilki sikap yang tebuka artinya terbuka untuk dikritik/dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengimplementasikan pengembangan iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan 41 manusia lain, manusia dengan msyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya

Manajemen A MKU Pancasila -> Forum Analisis Soal-2

Wahyu Ramdhani གིས-
Nama : Wahyu Ramdhani 
NPM : 2211011022
Kelas : S1 Manajemen A
A.
Di era global yang penuh persaingan saat ini, Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, ekonomi berkembang pesat. Namun, hal itu dapat memiliki dampak positif dan dampak negatif. Oleh karena itu, disinilah peran Pancasila sebagai paradigma dalam kebijakan ilmu dan landasan etika pengembangan ilmu ekonomi agar dampak negatif dari iptek dapat diminimalisir.
Pengembangan ilmu tersebut harus berdasar pada
1. Nilai Ketuhanan
Melalui sila ini, Kamu diingatkan untuk menjalankan usaha tanpa melupakan nilai agama serta etika.
2. Nilai Kemanusiaan
Sebagai pelaku usaha, Kamu tidak boleh hanya fokus untuk meraih profit, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan.
3. Nilai Persatuan
Menjunjung tinggi keberagaman dan kekeluargaan juga perlu diterapkan, baik kepada mitra bisnis, pelanggan, maupun para staf.
4. Nilai Musyawarah
Berikan kebebasan berpendapat pada setiap pihak, sesuai dengan prinsip demokrasi.
5. Nilai Keadilan
Gunakan sumber daya secara tepat dengan mementingkan kesejahteraan orang banyak.
B. Harapan saya mengenai model pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang :
Pemimpin: Pemimpin yang Pancasilais yaitu pemimpin tersebut adil, menegakkan hukum, dan berorientasi pada kemakmuran rakyat.
Warga Negara: Warga negara yang Pancasilais yaitu yang saling menghormati perbedaan, menjalankan agama dengan sungguh-sungguh.
Ilmuan: Seorang ilmuwan yang Pancasilais yaitu yang jujur, tekun dan memajukan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bangsa dan negara.

Manajemen A MKU Pancasila -> Forum Diskusi

Wahyu Ramdhani གིས-
Nama : Wahyu Ramdhani
Npm : 2211011022
Kelas : S1 Manajemen A
14. A
Ilmu pengetahuan dan teknologi atau disingkat dengan iptek adalah sumber yang digunakan manusia untuk suatu penemuan baru maupun mengembangkan ilmu dan teknologi itu sendiri.
Iptek sudah berkembang pesat dan memiliki dampak positif dan negatif terhadap dunia
Contoh dampak positif nya adalah :
1. Menunjang kegiatan produksi
2. Memudahkan komunikasi dengan orang
3. Memudahkan proses pembelajaran
Contoh dampak negatif
1. Carding, pembobolan kartu credit melalui internet
2. Ketergantungan dan kemalasan
3. Mengandung unsur pornografi
Agar terhindar dari dampak buruk yang di sebabkan oleh iptek, manusia harus lah dapat mengimplementasikan pandangan hidup dan nilai nilai pancasila dalam menghadapi perkembangan iptek :
Kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup :
1. Sebagai sumber solusi
2. Sebagai pembangun karakter
3. Pemersatu bangsa
Nilai nilai pancasila :
1. Ketuhanan , iptek harus dipikirkan secara rasional agar memiliki dampak positif
2. Kemanusiaan, bersikap adil dan beradab, persamaan derajat dan menghargai perbedaan
3. Persatuan, iptek dapatdikembangkan persatuan
4. Kerakyatan, menjadikan musyawarah sebagai solusi menghadapi perkembangan iptek
5. Keadilan, mewujudkan iptek harus adil tanpa membeda bedakan suku ras agama.
14. B
Menurut Notonagoro, sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa mengandung isi arti mutlak, bahwa dalam Negara Republik Indonesia tidak ada tempat bagi pertentangan dalam hal ke-Tuhanan atau keagamaan, bagi sikap dan perbuatan anti-Ketuhanan atau anti keagamaan dan bagi paksaan agama.

Kemanusiaan
Kebenaran adalah aktualisasi atau
perwujudan dan terpenuhinya hakekat
manusia. Notonagoro menyatakan, sila kedua dari Pancasila mengandung cita-cita kemanusiaan, yang lengkap sempurna memenuhi hakekat manusia. (Notonagoro, 1995: 93) Hakekat yang dimaksud dalam hal ini meliputi: bhinneka-tunggal dan majemuk-tunggal atau monopluralis.

Persatuan
Notonagoro menyatakan, sifat mutlak
kesatuan bangsa, wilayah dan Negara
Indonesia yang terkandung dalam sila ketiga, dengan segala perbedaan dan pertentangan di dalamnya, memenuhi sifat hakekat daripada satu, yaitu mutlak tidak dapat dibagi. Segala perbedaan dan pertentangan adalah hal yang biasa yang justru pasti dapat disalurkan untuk memelihara dan mengembangkan kesatuan kebangsaan. (Notonagoro, 1995: 120)

Kerakyatan
Menurut Notonagoro, sila keempat terdiri atas dua cita-cita kefilsafatan, yaitu: 1. Kerakyatan yang mengandung cita-cita bahwa negara adalah alat bagi keperluan seluruh rakyat serta pula cita-cita demokrasi sosial-ekonomi. 2. Musyawarah atau demokrasi politik yang dijelmakan dalam asas politik negara, ialah Negara Berkedaulatan Rakyat.

Keadilan
Kebenaran adalah terpenuhinya hakekat keadilan (adil). Inilah makna kebenaran dalam Pancasila yang bersumber dari sila kelima. Hakekat daripada adil menurut pengertian ilmiah, yaitu terpenuhinya segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak dalam hidup bersama sebagai sifat hubungan antara satu dengan yang lain, mengakibatkan bahwa memenuhi tiap-tiap hak di dalam hubungan antara satu dengan yang lain adalah wajib. Sehingga, kebenaran dalam konteks Pancasila merupakan kebenaran

Teori kebenaran
Dalam lingkup perbincangan
kefilsafatan, sistem filsafat Pancasila harus memenuhi tiga teori kebenaran, yakni teori kebenaran koherensi, korespondensi, dan pragmatik. Sehingga sistem filsafat Pancasila menjadi tangguh di hadapan sistem filsafat yang lain.
1.Teori kohersi
Hubungan logis sebagai pengakuan
atau cerminan teori koherensi terlihat pada susunan Pancasila yang menurut Notonagoro bersifat hirarkhis dan berbentuk piramidal (Suhadi, 1980: 14). Artinya, kelima sila Pancasila itu menunjukkan satu rangkaian
yang bertingkat, sehingga tidak boleh
dibolak-balik tata urutannya.
2. Teori korespondensi
Menurut teori korespondensi ini, satu
pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan
dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatik
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Indonesia. Hal ini memang menunjukkan bahwa sistem filsafat Pancasila berfungsi secara praktis.

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai, kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu sila-sila dalam Pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek yakni :
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa, dan
kehendak.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral.
Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsaasyarakat internasional.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara demokratis.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, kemajuan iptek harus dapat
menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan,