Posts made by Faizah Zahrah Sidik

Nama: Faizah Zahrah Sidik
NPM: 2218011151

Analisis Jurnal Urgensi Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Iptek


Sebagai generasi yang tinggal di masa dimana teknologi sedang berkembang dengan pesat. Bangsa Indonesia tentu saja harus tetap mengikuti perkembangan global. IPTEK harus menjadi salah satu prioritas dan dikedepankan agar kita tidak tertinggal dari negara-negara lain. Namun, perkembangan teknologi juga memberikan banyak sekali dampak negatif yang tidak dapat diabaikan. Maka memang betul, bahwa bangsa Indonesia tidak boleh sampai melupakan dasar filosofi bangsa, ideologi yang harus jadi cara hidup Indonesia, yaitu Pancasila.

Jika kita lihat selama beberapa dekade terakhir, perkembangan IPTEK sedang berada di puncaknya. Banyak sekali penemuan-penemuan baru yang dapat mempermudah setiap pekerjaan manusia, terlebih dalam penyebaran informasi. Walaupun hal ini dapat dilihat sebagai hal yang sangat positif, tetapi pada kenyataannya kemudahan informasi justru juga memberi banyak dampak negatif. Seperti pornografi, paham dan aliran sesat, sampai transaksi-transaksi ilegal yang dipermudah dengan adanya teknologi.

Selain itu, teknologi informasi, terutama sosial media dan gim online juga menjadi salah satu penyebab kecanduan terbesar yang menyebabkan para penggunanya menjadi kurang produktif dan kurang bersosialisasi. Teknologi yang justru harusnya banyak berdampak positif bagi kita malah menjadi bumerang.

Karena hal-hal di atas, saya sangat setuju dengan hal-hal yang dipoinkan oleh penulis. Setiap perkembangan IPTEK tetap harus mengedepankan nilai-nilai Pancasila. Setiap media informasi, sebisa mungkin disaring agar konten-konten yang dihadirkan tetap bermanfaat. Teknologi harus diperuntukkan untuk perkembangan manusia, bukan untuk merusak apalagi berperang.

Nama: Faizah Zahrah Sidik

NPM: 2218011151

Tugas Analisis Jurnal


Pendidikan harusnya didasari oleh ideologi dan kultur dari sebuah bangsa. Pada negara Indonesia, pendidikan yang diadakan seharusnya didasari oleh filsafat Pancasila. Dalam praktiknya, pendidikan di Indonesia tidak selalu menekankan pada pembentukan karakter dari murid. Bagaimana membentuk murid untuk berpikir, bersikap, dan berbuat sesuai nilai-nilai luhur dalam lingkungannya. Padahal pendidikan harus berorientasi pada karakter.

Menurut saya, memang betul bahwa pendidikan didikte oleh ideologi suatu bangsa. Tetapi dalam kenyataannya, tidak semua nilai-nilai Pancasila dapat tertanam di dalam para siswa. Masih banyak siswa-siswi yang justru memiliki karakter yang kurang baik dan tidak pancasilais. Karena itu, penekanan terhadap para pendidik agar dapat menanamkan karakter Pancasila harus lebih disuarakan.

Di dalam jurnal tersebut juga sangat ditekankan mengenai pentingnya pendidikan karakter bagi sebuah bangsa dan bagaimana filsafat Pancasila dapat membangun bangsa yang berkarakter luhur. Kualitas negara sangat bergantung pada kualitas warganya, serta kualitas warga negara sangatlah bergantung pada kualitas pendidikannya. Sesuai dengan pernyataan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa untuk membangun sebuah negara yang berkualitas agung dengan berlandaskan Pancasila, diperlukan pula pendidikan karakter yang didasari pada filsafat Pancasila, dan akhirnya dieksekusi oleh para pendidik kepada murid-muridnya.

Dari kesimpulan di atas, kita dapat mengkritisi beberapa hal dari lingkungan pendidikan kita saat ini. Salah satunya yaitu masih kurang terlibatnya pendidik dalam menegaskan pendidikan yang berorientasi pada karakter dan bukan nilai akademis semata. Karena hanya berfokus pada kompetisi dan mengesampingkan pentingnya karakter, para murid jadi kurang memperhatikan tentang pentingnya karakter pancasilais. Akhirnya bangsa kita seakan-akan mulai kehilangan identitasnya sebagai negara Pancasila.

Nama: Faizah Zahrah Sidik

NPM: 2218011151

Tugas Analisis Soal


A. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai proses pendidikan di tengah pandemi covid-19, Jelaskan!

Menurut saya, proses pendidikan di tengah Covid-19 sangatlah menurun dan kurang produktif. Apalagi pemberlakuan BDR (Belajar dari Rumah) dilakukan cukup mendadak karena pandemi, sehingga para guru, murid, bahkan orang tua tidak siap dalam mempersiapkan diri. Banyak sekali hambatan yang ada, seperti kurang fokusnya murid karena situasi rumah yang tidak kondusif untuk belajar, beban guru untuk mempersiapkan bahan ajar yang lebih interaktif agar murid lebih fokus, sampai ke orang tua yang harus menyediakan seluruh fasilitas online learning agar anaknya dapat belajar dengan lancar.

 

B. Bagaimanakah mengefektifkan dan memaksimalkan proses pendidikan di tengah pandemi covid-19 supaya tetap berkorelasi dengan implementasi nilai Pancasila?

Agar pendidikan dapat berkolerasi dengan implementasi Pancasila, seluruh elemen dalam proses belajar mengajar harus diaktifkan. Mulai dari murid, guru, sampai orang tua. Dari segi murid, mereka harus tetap menjalankan seluruh kewajiban untuk belajar dan mengerjakan tugas serta menghadiri kelas. Ketika di rumah, walaupun pendidikan pancasila dan agama tidak dipraktikkan secara langsung ketika di sekolah, mereka harus tetap mengaplikasikannya di lingkungan keluarga. Bagi guru, walaupun pembelajaran online menjadi halangan, tetapi guru harus tetap mengajarkan nilai-nilai pancasila secara tidak langsung melalui tugas-tugas. Tugas tersebut harus dapat diaplikasikan di dalam rumah sehingga tidak menyulitkan murid. Untuk para orang tua, hendaknya terus mengawasi pembelajaran anak-anaknya dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran semaksimal dan sekondusif mungkin. Dengan kerja sama antara murid, guru, dan orang tua, saya yakin pembelajaran akan berjalan dengan lebih efektif dan maksimal.


C.   Berikan contoh kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan anda dan bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai contoh kasus tersebut!

Lingkungan yang saya tinggali belum sempurna menerapkan karakter Pancasilais. Dalam pandangan saya, karakter Pancasilais merupakan karakter yang mulia dan patut untuk dipraktekkan. Tetapi sayangnya, tidak semua orang menjunjung tinggi nilai-nilai ini. Entah karena latar belakang keluarga yang berbeda ataupun karena merasa asing dalam lingkungan. Walupun begitu, kita sebagai bagian dari tempat tinggal kita harus tetap melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara utuh. Budaya dan tata krama yang terbentuk berasal dari bagian dari lingkungan itu sendiri. Jadi dengan kita memberikan contoh, kita dapat memulai benih-benih karakter Pancasilais di lingkungan yang kita tinggali.


D.   Jelaskan yang dimaksud dengan hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

Hakikat Pancasila dalam pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung didalamnya memiliki arti yaitu kecocokan fungsi Pancasila untuk memberi pedoman bagi pengambilan kebijakan dan pemecahan masalah dalam kehidupan. Sebagai paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku berarti bagaimana Pancasila mengatur pola pikir, cara bersikap, dan perilaku masyarakat Indonesia dalam mengambil kebijakan dan pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Nama: Faizah Zahrah Sidik

NPM: 2218011151


Spirit Moderasi Beragama, moderat dan peduli antara umat beragama.

Dr.Moh. Bahrudin, M.A.

Konferensi wcrp, kyoto 1970

Asal-usul dan isi proyek etika global

  • Tidak ada perdamaian antar bangsa tanpa adanya perdamaian antar agama
  • Tidak ada perdamaian antar agama tanpa adanya komunikasi antar agama
  • Tidak ada dialog antar agama tanpa adanya kesepakatan tentang nilai-nilai etika bersama yang menjadi etika global
  • Tidak ada tatanan dunia baru tanpa adanya etika global

Pilar moderasi beragama

Moderasi sering dijabarkan melalui tiga pilar, yakni : moderasi pemikiran, moderasi gerakan, dan moderasi perbuatan.

Moderasi beragama antara lain seperti moderasi dalam berkeyakinan, terbukannya pintu rukhsah (keringanan), rutin menjalankan ajaran agama walaupun sedikit, moderat dalam perilaku, dan moderat dalam mebelanjakan harta.

Hambatan dan solusi pada etika global

Ekstrutusivmeis: Lupa kepatuhan, ridak adamya tolerans, dan terjadinya rasis

Indikator moderat:

  • Acknowledge : menggormati kehadiran agama lain di negara kita
  • Celebrate : menikmati keberagaman yang disumbangkan tiap agama
  • Value : menjunjung tinggi nilai-nilai luhur universal agma-agama
  •  Learn : beelajar dari penglaman  dan sejarh musa lalu
  • Respect : mengapresiasi kontribsui setiap kelompok agama
  • Tolerate : memberikan hak yang sama kepada agama lain

 

Penguatan Karakter melalui Pendidikan Spiritual

Prof. Dr. Ainul Ghani, M.Ag.

Masalah yang terjadi pada remaja seperti tindak kekerasan atau tawuran, hamil di luar nikah, infeksi HIV AIDS. Semua masalah tersebut dapat diatasi dengan pemberikan pendidikan spiritual dengan cara tasamuh. Manusia melakukan kegiatan yang seimbang yaitu seimbang antara dunia dan akhirat.

 

Membangun karakter kebangsaan

Dr. Sairul basri

Merupakan segala upaya untuk mempertahakan kedaulatan negara, kebutuhan wilayah nkri dan keselamatan negara dari berbagai ancaman.

Ancaman negara terdiri dari, politik, ideologi, teknologi, ekonomi, pornografi, narkoba, radikalisme, terorisme, ligeslasi, dan bencana alam.

Ancama politik saat pemerintah atau partai politik melakukan tindakan yang mengancam persatuan kesatuan negara, seperti kecurangan saat pemilu.

Ancaman ideologi saat ada pihak yang mecoba mengganti ideologi pancasila.

Ancaman pornografi saat konten asusila tersebut mudah diakses oleh orang-orang karena besar dampaknya.

Ancaman narkoba saat terjadi penyalahgunaan narkoba / obat-obatan atau tersebar luasnya benda itu.

Ancaman radikalisme dan terorisme saat ada pihak yang mengancam kesatuan, persatuan, dan keamanan bangsa dengan melakukan tindak kekerasan, pengeboman, dan teror.

Ancaman ligelasi saat pemerintah menerbitkan pasal uud tanpas persetujuan rakyat dan pasal tersebut hanya menguntungkan satu pihak, terutama pihak atas seperti pemerintahan itu sendiri.

Ancaman bencana alam saat terjadi bencana alam yang sifat natural dari alam atau karena tindakan manusia itu sendiri karena dampaknya merugikan orang banyak.

Mengapa diperlukan sikap kebangsaa? Karena negara layaknya seperti makhluk hidup, sehingga perlu dilindungi oleh semua warga negaranya dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan.