གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Citra awalia Parwati

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> TOPIK DISKUSI -> Re: TOPIK DISKUSI

Citra awalia Parwati གིས-
Struktur program bimbingan konseling dan evaluasi bimbingan perkembangan sangat penting dalam memastikan bahwa bimbingan perkembangan memberikan manfaat yang maksimal bagi individu yang menerima layanan tersebut. Berikut adalah cara untuk menjelaskan struktur program bimbingan konseling dan evaluasi bimbingan perkembangan:

Struktur Program Bimbingan Konseling

1. Pendefinisian Tujuan:Program bimbingan konseling harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan ini dapat beragam, seperti membantu siswa merencanakan karir, mengatasi masalah emosional, atau meningkatkan keterampilan sosial.

2. Pengidentifikasian Kelompok Sasaran:Identifikasi kelompok sasaran yang akan menerima layanan bimbingan konseling. Ini mungkin mencakup siswa di sekolah, pekerja di lingkungan kerja, individu dalam situasi krisis, dan lain sebagainya.

3. Pengembangan Program Program bimbingan konseling harus dirancang untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan kelompok sasaran. Ini melibatkan pengembangan rencana pembelajaran, kurikulum, atau metode konseling yang sesuai.

4. Pengadaan Sumber Daya Sumber daya, seperti konselor yang berkualifikasi, materi pendukung, dan teknologi yang diperlukan untuk melaksanakan program, perlu diperoleh dan dialokasikan.

5. Pelaksanaan Program: Program bimbingan konseling harus diimplementasikan sesuai rencana. Ini mencakup penyelenggaraan sesi konseling, pembelajaran, atau dukungan kepada kelompok sasaran.

6. Evaluasi Program Program harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan tercapai. Evaluasi dapat mencakup pengukuran hasil seperti peningkatan pengetahuan atau keterampilan, serta umpan balik dari individu yang menerima layanan.

7. Penyempurnaan Program Hasil evaluasi digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan program. Hal ini mencakup penyesuaian tujuan, metode, dan sumber daya berdasarkan temuan evaluasi.

Evaluasi Bimbingan Perkembangan

1. Penetapan Kriteria Evaluasi Sebelum memulai evaluasi bimbingan perkembangan, penting untuk menentukan kriteria yang akan digunakan untuk mengukur hasil. Kriteria ini dapat berupa pengetahuan, keterampilan, perubahan perilaku, atau kualitas hidup.

2. Pengumpulan Data Data harus dikumpulkan dengan hati-hati melalui metode yang sesuai. Ini bisa mencakup survei, wawancara, pengamatan, atau analisis dokumen.

3. Analisis Data Data yang terkumpul dianalisis untuk mengevaluasi apakah tujuan program bimbingan perkembangan telah tercapai. Analisis ini melibatkan perbandingan data dengan kriteria evaluasi yang telah ditetapkan.

4. Penyajian Temuan Temuan dari evaluasi harus disajikan dalam laporan evaluasi yang jelas. Laporan ini harus mencakup temuan, rekomendasi, dan langkah-langkah untuk perbaikan.

5. Tindakan Perbaikan Temuan evaluasi harus digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dalam program bimbingan perkembangan. Langkah-langkah perbaikan harus diambil dan diimplementasikan.

6. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan Evaluasi bimbingan perkembangan harus menjadi proses berkelanjutan. Program harus terus dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan bahwa perbaikan diterapkan dan tujuan terus tercapai.

7. Pemberian Umpan Balik: Individu yang menerima bimbingan perkembangan harus diberikan umpan balik tentang hasil evaluasi dan langkah-langkah perbaikan yang akan diambil.

Struktur program bimbingan konseling dan evaluasi bimbingan perkembangan membantu memastikan efektivitas program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini juga memberikan dasar bagi penyempurnaan program dan layanan yang diberikan.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> topik baru -> Re: topik baru

Citra awalia Parwati གིས-
1. Pendekatan krisis/kuratif, suatu pendekatan bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah. Bertujuan membantu mengatasi krisis atau masalah-masalah yang dialami individu. Dalam pendekatan ini pembimbing tampak lebih pasif karena menunggu anak yang datang, selanjutnya pembimbing memberikan bantuan dengan masalah yang dihadapi dan dirasakan anak.

2.Teknik pendekatan behavioral
Teknik pendekatan Rebt
Teknik pendekatan Gestalt
Teknik pendekatan Realitas
Teknik pendekatan CLlient centered

3. Pelaksanaan bimbingan dan konseling tentu mempunyai prinsip-prinsip yang dijadikan dasar untuk berpijak diantaranya yaitu prinsip kerahasiaan, kesukarelaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus dan tut wuri handayani (Syafaruddin, Syarqawi dan Siahaan.

4. Lingkungan perkembangan dalam konseling PAUD (Pendidikan Anak Dini) adalah faktor-faktor fisik, sosial, dan emosional yang mempengaruhi perkembangan anak-anak di lingkungan tersebut. Unsur-unsur lingkungan ini dapat sangat berpengaruh pada perkembangan anak-anak, dan penting bagi konselor PAUD untuk memahaminya. Berikut adalah beberapa unsur-unsur lingkungan perkembangan dalam konseling PAUD:
Fasilitas Fisik : Meliputi kondisi fisik ruang kelas atau PAUD, termasuk kebersihan, keamanan, ketersediaan peralatan pembelajaran, dan desain ruangan yang sesuai dengan perkembangan anak.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

Citra awalia Parwati གིས-
1. Perspektif Biologis – Temperamen
Teori perkembangan biologis tentang temperamen adalah pandangan yang mengaitkan karakteristik temperamen individu dengan faktor-faktor biologis. Salah satu teori yang terkait dengan hal ini adalah teori temperamen oleh Alexander Thomas dan Stella Chess.

Teori ini menekankan bahwa temperamen memiliki akar biologis dan dapat memengaruhi bagaimana anak-anak berinteraksi dengan dunia sekitar mereka. Namun, peran pengasuhan dan lingkungan sosial juga dapat berdampak pada perkembangan temperamen anak. Teori temperamen Thomas dan Chess menjadi dasar bagi penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara faktor-faktor biologis dan perkembangan temperamen.

2. Perspektif Psikoanalisis - Teori psikoseksual dari Freud - Teori psikososial dari Erikson
Teori perkembangan psikoseksual Sigmund Freud
Sigmund Freud mengembangkan Teori Psikoseksual yang mengeksplorasi perkembangan individu melalui tahap-tahap psikoseksual.
Pendekatan Freud terhadap perkembangan psikoseksual menyoroti pentingnya pengalaman awal dalam membentuk kepribadian individu. Meskipun banyak aspek teorinya telah dikritik dan diperdebatkan, pendekatannya terhadap tahap-tahap perkembangan masih memengaruhi pemahaman psikologi perkembangan.

3. Perspektif Pembelajaran Teori Skinner, Watson dan Bandura
Perspektif pembelajaran dalam psikologi perkembangan melibatkan berbagai teori yang dikeluarkan oleh para ahli seperti B.F. Skinner, John B. Watson, dan Albert Bandura. Mereka berfokus pada pengaruh lingkungan, penghargaan, hukuman, dan interaksi sosial dalam pembentukan perkembangan anak.

Teori Skinner: B.F. Skinner mengembangkan teori pembelajaran operant yang menekankan peran penghargaan (reward) dan hukuman dalam pembentukan perilaku individu. Skinner percaya bahwa perilaku yang diperkuat akan muncul kembali, sementara perilaku yang dihukum akan menghilang. Dalam konteks psikologi perkembangan, teori Skinner menggarisbawahi peran penguatan positif dalam membentuk perilaku anak. Contohnya, memberikan pujian atau penghargaan kepada anak ketika dia melakukan perilaku yang diinginkan dapat menguatkan perilaku tersebut.

Teori Watson: John B. Watson, seorang pendukung behaviorisme, memandang perilaku sebagai respons terhadap rangsangan lingkungan. Teori Watson menekankan bahwa anak-anak belajar melalui asosiasi dan pengondisian klasik. Watson menekankan pentingnya pengalaman awal dalam membentuk kepribadian anak. Dia juga menekankan pentingnya pengendalian lingkungan untuk membentuk perilaku yang diinginkan dan menghindari perilaku yang tidak diinginkan.

Teori Bandura: Albert Bandura mengembangkan Teori Pembelajaran Sosial atau Teori Kognitif Sosial. Teori Bandura menyoroti pentingnya observasi dan model dalam pembelajaran. Dia berpendapat bahwa anak-anak belajar melalui mengamati perilaku orang lain dan meniru mereka. Konsep utama dalam teori Bandura adalah "model", yaitu individu yang berperan sebagai contoh bagi orang lain. Bandura juga memperkenalkan konsep efikasi diri (self-efficacy), yang mengacu pada keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk mengatasi tugas-tugas tertentu.

4. Perspektif Kognitif - Teori Piaget and Vigotsky
- Teori piaget
Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak-anak melalui empat tahap, yaitu tahap sensorimotor, preoperasional, konkret operasional, dan formal operasional.
- Vygotsky menekankan peran penting interaksi sosial dan pengaruh lingkungan sosial dalam perkembangan kognitif individu. Inti dari teori Vygotsky adalah bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi sosial, terutama dalam konteks hubungan antara anak-anak dan orang dewasa.

5. Perspektif Kontekstual - Teori ekologi Bronfrenbrenner
Urie Bronfenbrenner adalah seorang psikolog yang mengembangkan Teori Ekologi dalam pembelajaran dan perkembangan manusia. Teori ini menekankan peran penting lingkungan dalam memahami perkembangan individu.

Teori Ekologi Bronfenbrenner menggambarkan kompleksitas pengaruh lingkungan pada perkembangan individu, dan menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan budaya dalam pemahaman tentang pembelajaran dan perkembangan manusia.


6. Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik -Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
Teori John Bowlby dan Mary Ainsworth dalam konteks perkembangan anak adalah sering disebut sebagai Teori Kepeliharaan (Attachment Theory) dan memiliki perspektif evolusioner yang kuat.

Pendekatan evolusioner dari teori kepeliharaan ini menyoroti pentingnya attachment sebagai strategi adaptasi untuk manusia dalam konteks evolusi. Attachment membantu memastikan kelangsungan spesies manusia dengan memberikan perlindungan, dukungan emosional, dan keamanan bagi anak-anak, yang pada gilirannya meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup dan reproduksi

7. Perspektif Moral – Teori Kohlberg
Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog yang mengembangkan Teori Moral yang terkenal. Teori moralnya didasarkan pada perkembangan tahap-tahap moral individu sepanjang waktu. Kohlberg percaya bahwa perkembangan moral individu melewati tahap-tahap ini sepanjang hidup mereka, meskipun tidak semua individu mencapai tahap tertinggi. Teori ini membantu menjelaskan bagaimana individu berkembang dalam pemahaman dan penerapan nilai dan prinsip moral, serta bagaimana pandangan moral mereka berkembang seiring waktu.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

Citra awalia Parwati གིས-
1 Karakteristik perkembangan AUD
Perkembangan anak usia dini adalah periode penting dalam kehidupan seseorang, yang mencakup anak-anak dari lahir hingga usia 6 tahun. Selama periode ini, terjadi berbagai karakteristik perkembangan yang mencakup pertumbuhan fisik yang pesat, pengembangan kemampuan bahasa, kemampuan kognitif yang berkembang, proses sosialisasi, perkembangan keterampilan motorik, identifikasi gender, dorongan kemandirian, pengungkapan emosi, kemampuan bermain, dan tantangan dalam pengendalian diri. Meskipun setiap anak unik, pemahaman terhadap karakteristik perkembangan ini membantu orang tua, pengasuh, dan pendidik dalam memberikan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal selama masa penting ini.

2. Ciri perkembangan AUD
Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan berat badan serta organ- organ tubuh lainnya). Perubahan aspek psikis (semakin bertambahnya kosa kata dan kematangan dalam hal kognitif, mengingat dan imajinasnya).
Perubahan pada proporsi aspek fisik. Yaitu proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan dan pada usia remaja tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja. Pada aspek psikis (perubahan imajinasi ke realistis dan perubahan perhatian dari yang egosentris perlahan- lahan kepada kelompok teman sebaya).

.3. Prinsip perkembangan anak usia dini
prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini menurut Bredekamp dan Coople (1997), yaitu sebagai berikut.
1) Perkembangan Aspek/Ranah Fisik, Sosial, Emosional, dan Kognitif Anak Saling Berkaitan DAN Saling Mempengaruhi Satu Sama Lain.
2) Perkembangan Fisik/Motorik, Emosi, Sosial, Bahasa dan Kognitif Anak Terjadi dalam Suatu Urutan Tertentu yang Relatif Dapat Diramalkan.
3) Perkembangan Berlangsung dalam Rentang yang Bervariasi Antar Anak dan Antar bidang Pengembangan dari Masing-masing Fungsi.
4) Pengalaman Awal Anak Memiliki Pengaruh Kumulatif dan Tertunda terhadap Perkembangan Anak
5) Perkembangan Anak Berlangsung ke Arah yang Makin Kompleks, Khusus, Terorganisasi, dan Terinternalisasi.
6) Perkembangan dan Cara Belajar Anak Terjadi dan Dipengaruhi oleh Konteks Sosial Budaya yang Majemuk.
7) Anak adalah Pembelajar Aktif, yang Berusaha Membangun Pemahamannya tentang Lingkungan Sekitar dari Pengalaman Fisik, Sosial, dan Pengetahuan yang Diperolehnya.
8) Perkembangan dan Belajar Merupakan Interaksi Kematangan Biologis dan Lingkungan, Baik Lingkungan Fisik maupun Lingkungan Sosial.
9) Bermain merupakan Sarana Penting bagi Perkembangan Sosial, Emosional, Kognitif Anak, dan Menggambarkan Perkembangan Anak.
10) Perkembangan akan Mengalami Percepatan apabila Anak Berkesempatan untuk Mempraktikkan Berbagai Keterampilan yang Diperoleh dan Mengalami Tantangan Setingkat Lebih Tinggi dari Hal-hal yang Telah Dikuasainya.

4.Perkembangan Bahasa
Bahasa menjadi aspek perkembangan anak yang bisa Bunda amati dan latih sejak dini. Si Kecil dapat mengerti berbagai hal yang dimaksud oleh orang tua seperti cerita, aturan, perintah dan juga menghargai bacaan. Tidak sampai di situ, bahasa juga meliputi bagaimana cara Si Kecil berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, memahami bentuk dan juga bunyi dari masing-masing huruf juga angka.

5. Perkembangan Sosial-Emosional
Perkembangan emosi anak usia pada usia dini menjadi hal yang perlu diperhatikan karena berperan penting dan terkait erat dengan pengenalan diri Si Kecil juga orang sekitar. Berbagai macam hal yang masuk dalam aspek ini adalah sebagai berikut: Si Kecil akan lebih senang jika bermain dengan teman sebayanya, memahami perasaan, merespon pembicaraan, berbagai mainan dengannya, mendengarkan ucapannya, hingga belajar menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga Si Kecil akan tetap berlaku sopan. Tidak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan Si Kecil arti dari tanggung jawab, hak-hak, hingga aturan bagi mereka dan orang lain. Selain hubungan dengan orang lain maupun teman sebayanya, hal ini akan membantu Si Kecil untuk memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan mereka, mengendalikan diri, hingga menyesuaikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain.

BK kls C 2023 -> FORUM DISKUSI -> Topik Diskusi -> Re: Topik Diskusi

Citra awalia Parwati གིས-
pengertian bimbingan konseling adalah suatu yang berhubungan dengan makna pemberian bantuan .bimbingan dapat diberikan kepada setiap siswa/anak yang mengalami kesulitan dalam pendidikan ,maupun kesulitan pribadi serta penyesuaian diri dengan masyarakat dan lingkungannya.

tujuan bimbingan konseling untuk membantu setiap siswa memperkembangkan dan prediposisi yang dimilikinya,seperti kemampuan dasar dan bakat bakatnya.

fungsi bimbingan konseling 1.fungsi pemahaman
2.fungsi pencegahan
3.fungsi perbaikan

prinsip bk adalah pedoman atau alat dalam menjalankn proses program layanan bimbingan konseling agar berjalan sesuai peraturan dan berdampak positif kepada siswa

ruang linkup bk pun memiliki fungsi khusus,fungsi yang dimaksud  untuk membantu anak  dalam memahami dirinya sendiri