izin menambahkan pendapat salwa miss, menurut saya lirik dari lagu tersebut bisa jadi memang mewakili masyarakat yang beropini bahwa "apa apa kalau berurusan dengan polisi bayar" namun lirik-lirik dari lagu tersebut sangat frontal yang merujuk langsung terhadap tindakan aparat kepolisian sehingga sangat berdampak kepada band sukatani bahkan terancam di pecat nya sang anggota band dari tempat mengajar nya.
Posts made by Nabella Dian Putri Hapsari
Nama: Nabella Dian Putri Hapsari
NPM: 2213043057
TARI HALIBAMBANG
(Dari adat saibatin)
TARI Tradisional Halibambang merupakan warisan nenek moyang suku Lampung Sekala Brak. Apabila ada perayaan perkawinan biasanya diadakan pesta muli mekhanai yang di sebut Nyambai. Keberadaan Tari Halibambang di daerah Liwa di perkirakan pada abad ke VI pada masa keadatan Lampung Sekala Brak.
Tari Tradisional adalah tari yang telah baku oleh aturan-aturan tertentu. Dalam kurun waktu yang telah disepakati, aturan baku diwariskan secara turun menurun melalui generasi ke generasi.
Tari Halibambang dapat diartikan sebagai Hali: Seperti, Bagaikan sedangkan Bambang: Kupu-kupu. Jadi Tari Halibambang dapat simpulkan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ibas sayapnya di alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga
Dahulu Tari Halibambang adalah merupakan tarian keluarga Lampung Sekala Brak yang beradat Sai Batin dan hanya dapat dipentaskan oleh lingkungan keluarga Sekala Brak di tempat yang tertutup,tidak boleh ditarikan oleh sembarangan orang pementasanya pun hanya terbatas pada saat acara Nyambai adat dalam adat Lampung Sekala Brak saja.Personil penarinya puin hanya terbatas pada putri keluarga Lampung Sekala Brak yang funsinya sebagai tari hiburan keluarga.
Namun sekarang fungsi tari halibambang tidak lagi mutlak sebagai tarian keluarga adat Lampung saja,tetapi sudah diperbolehkan tarian ini dipentaskan di tempat terbuka serta tarian ini berfungsi sebagai tarian hiburan lepas atau sebagai tarian penyambut tari Lampung.
Busana tari:
Kumbang Gijekh (Kumbang Goyang) sebgai lambang keanggunan dan keindahan.
Sanggul (keindahan).
Tali Galah(tali leher) yang diberi kumbang tabokh (keindahan).
Kipas (properti)lambang sayap kupu-kupu.
Gelang Kana (kemakmuran).
Gajah Minung atau kalung selembok (kemakmuran)
Busung /ikat pinggang (kemakmuran).
Kawai/baju beludru (kesucian).
Injang bumpek
Musik pengiring Tari Halibambang menggunakan Talo Balak, nada yang dihasilkan dari bunyi tabuhan Talo balak ini dapat disimpulkan pada kunci nada = G ( Sedikit Sumbang ), Gong besar berbunyi nada = 1( do ), Gong Kecil berbunyi nada = 2/ ( ri ), Talo Balak dan Gendang.
Dengan bermodalkan Seni Tari Halibambang sebagai tari tradisional Daerah Lampung merupakan salah satu langkah menuju cita-cita dan jati diri yang utuh bagi pembentukan manusia Indonesia yang akhirnya citra budaya bangsa Indonesia dapat tercermin melalui pelestarian budaya yang di pelihara Bangsa Indonesia yang mewarnai dan menjaga keutuhan leluhurnya.
|sumber naskah: yulianasenitari.wordpress.com |foto:
Makna tarian HALIBAMBANG dalam pertunjukan dimasyarakat adalah Tarian ini dinamakan Halibambang yang memiliki arti kupu-kupu yang dimana bentuk tariannya dapat diartikan sebagai kupu-kupu yang berterbangan mengibas sayapnya di alam terbuka nan berayun-ayun di alam bebas. Tarian ini menggambarkan kesopanan, keindahan, dan keagungan seorang gadis atau putri saat menyapa tamu.
TARI CANGGET
(Dari adat pepadun)
Tari Cangget awalnya dibawakan sebagai ritual
adat seperti panen dan mengantar orang yang akan naik haji. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, tarian ini mulai dikenal masyarakat sebagai hiburan. Pada tahun 1942 tepatnya pada masa pendudukan Jepang, tarian ini mulai berkembang di wilayah Lampung.
Fungsi
Tari Cangget biasanya dipertunjukan saat menyambut tamu agung, upacara pernikahan, dan pesta adat di Provinsi Lampung. Tarian ini mencerminkan kewibawaan gadis Lampung yang anggun.
Makna pertunjukan tari Cangget untuk masyarakat
Awalnya tari Cangget ditarikan sebagai pertunjukkan adat untuk menyambut masa panen hingga mengantarkan warga masyarakat yang hendak berangkat haji.
NPM: 2213043057
TARI HALIBAMBANG
(Dari adat saibatin)
TARI Tradisional Halibambang merupakan warisan nenek moyang suku Lampung Sekala Brak. Apabila ada perayaan perkawinan biasanya diadakan pesta muli mekhanai yang di sebut Nyambai. Keberadaan Tari Halibambang di daerah Liwa di perkirakan pada abad ke VI pada masa keadatan Lampung Sekala Brak.
Tari Tradisional adalah tari yang telah baku oleh aturan-aturan tertentu. Dalam kurun waktu yang telah disepakati, aturan baku diwariskan secara turun menurun melalui generasi ke generasi.
Tari Halibambang dapat diartikan sebagai Hali: Seperti, Bagaikan sedangkan Bambang: Kupu-kupu. Jadi Tari Halibambang dapat simpulkan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ibas sayapnya di alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga
Dahulu Tari Halibambang adalah merupakan tarian keluarga Lampung Sekala Brak yang beradat Sai Batin dan hanya dapat dipentaskan oleh lingkungan keluarga Sekala Brak di tempat yang tertutup,tidak boleh ditarikan oleh sembarangan orang pementasanya pun hanya terbatas pada saat acara Nyambai adat dalam adat Lampung Sekala Brak saja.Personil penarinya puin hanya terbatas pada putri keluarga Lampung Sekala Brak yang funsinya sebagai tari hiburan keluarga.
Namun sekarang fungsi tari halibambang tidak lagi mutlak sebagai tarian keluarga adat Lampung saja,tetapi sudah diperbolehkan tarian ini dipentaskan di tempat terbuka serta tarian ini berfungsi sebagai tarian hiburan lepas atau sebagai tarian penyambut tari Lampung.
Busana tari:
Kumbang Gijekh (Kumbang Goyang) sebgai lambang keanggunan dan keindahan.
Sanggul (keindahan).
Tali Galah(tali leher) yang diberi kumbang tabokh (keindahan).
Kipas (properti)lambang sayap kupu-kupu.
Gelang Kana (kemakmuran).
Gajah Minung atau kalung selembok (kemakmuran)
Busung /ikat pinggang (kemakmuran).
Kawai/baju beludru (kesucian).
Injang bumpek
Musik pengiring Tari Halibambang menggunakan Talo Balak, nada yang dihasilkan dari bunyi tabuhan Talo balak ini dapat disimpulkan pada kunci nada = G ( Sedikit Sumbang ), Gong besar berbunyi nada = 1( do ), Gong Kecil berbunyi nada = 2/ ( ri ), Talo Balak dan Gendang.
Dengan bermodalkan Seni Tari Halibambang sebagai tari tradisional Daerah Lampung merupakan salah satu langkah menuju cita-cita dan jati diri yang utuh bagi pembentukan manusia Indonesia yang akhirnya citra budaya bangsa Indonesia dapat tercermin melalui pelestarian budaya yang di pelihara Bangsa Indonesia yang mewarnai dan menjaga keutuhan leluhurnya.
|sumber naskah: yulianasenitari.wordpress.com |foto:
Makna tarian HALIBAMBANG dalam pertunjukan dimasyarakat adalah Tarian ini dinamakan Halibambang yang memiliki arti kupu-kupu yang dimana bentuk tariannya dapat diartikan sebagai kupu-kupu yang berterbangan mengibas sayapnya di alam terbuka nan berayun-ayun di alam bebas. Tarian ini menggambarkan kesopanan, keindahan, dan keagungan seorang gadis atau putri saat menyapa tamu.
TARI CANGGET
(Dari adat pepadun)
Tari Cangget awalnya dibawakan sebagai ritual
adat seperti panen dan mengantar orang yang akan naik haji. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, tarian ini mulai dikenal masyarakat sebagai hiburan. Pada tahun 1942 tepatnya pada masa pendudukan Jepang, tarian ini mulai berkembang di wilayah Lampung.
Fungsi
Tari Cangget biasanya dipertunjukan saat menyambut tamu agung, upacara pernikahan, dan pesta adat di Provinsi Lampung. Tarian ini mencerminkan kewibawaan gadis Lampung yang anggun.
Makna pertunjukan tari Cangget untuk masyarakat
Awalnya tari Cangget ditarikan sebagai pertunjukkan adat untuk menyambut masa panen hingga mengantarkan warga masyarakat yang hendak berangkat haji.