Izin Miss, lagu bayar bayar bayar yang dibawakan oleh band Sukatani ini dianggap sebagai unsur kritik sosial dan politik, akan tetapi tidak secara jelas untuk menghina. Lagu bayar bayar bayar ini hanya mengungkapkan kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap struktur sosial yang tidak adil.
Posts made by Rika Amelia
Lagu bayar, bayar,bayar yang dibawakan oleh band Sukatani yang dimana lagu ini di tarik dari berbagai platform streaming musik dikarenakan dianggap sebagai mengandung kritik terhadap institusi kepolisian.Lagu bayar bayar bayar ini mengenai kritik sosial, band Sukatani menunjukkan bahwa musik sebagai ekspresi dalam dunia seni. Band Sukatani menyatakan bahwa lagu ini sebagai kritik oknum kepolisian yang melanggar aturan . Peristiwa ini juga memicu kemarahan dari masyarakat terutama para pegiat musik seni karena menurut mereka tindakan kepolisian ini sebagai bentuk pembungkaman terhadap karya seni dan kebebasan berekspresi.
Sejarah tari A -> TUGAS DISKUSI -> Topik DIskusi -> Re: Topik DIskusi
by Rika Amelia -
Nama: Rika Amelia
Npm: 2213043045
SEJARAH TARI NYAMBAI ADAT SAIBATIN
Sejarah Tari Nyambai
TARI Nyambai diperkirakan lahir bersamaan dengan kebiasaan masyarakat untuk meresmikan gelar adat, pelaksanaanya diselenggarakan bersamaan dengan upacara perkawinan. Nama Nyambai diambil dari kata Cambai dalam bahasa Lampung berarti sirih. Sirih menjadi simbol keakraban bagi masyarakat Lampung pada umumnya. Oleh karena itu, sirih digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan upacara adat, yang memiliki makna berbeda-beda tergantung penempatanya.
Nyambai adalah acara pertemuan khusus diselenggarakan untuk Meghanai (bujang) dan Muli (gadis) sebagai ajang silaturahmi, berkenalan, dengan menunjukan kemampuannya dalam menari. Di lain pihak, kehadiran tari Nyambai digunakan sebagai salah satu sarana komunikasi dan media untuk mencari jodoh antara Muli dan Meghanai. Selain itu, tari Nyambai juga merupakan sarana untuk mempererat kekerabatan adat Saibatin
Tari Nyambai tergolong sebagai tari klasik, penampilan tari Nyambai diikuti dan dihadiri oleh kalangan bangsawan, yang diselenggarakandi Lamban Gedung. Lamban Gedung merupakan tempat tinggal Ketua Adat sekaligus istana yang digunakan untuk musyawarah adat.
Konon tari Nyambai sudah dipertunjukan sebelum Indonesia merdeka namun tidak diketahui secara pasti awal kemunculannya. Tari Nyambai adalah salah satu bentuk seni pertunjukan dalam konteks upacara perkawinan yang ditarikan oleh putra dan putri dari para para ketua adat. Tari ini dijadikan salah satu sarana untuk tetap mempertahankan daerah kebangsawan adat Saibatin. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasanya tari Nyambai bagi adat Saibatin menunjukan adanya sebuah pretise dan legitimasi seorang Ketua Adat.
Gerakan tari Nyambai merupakan perpaduan dari dua bentuk pertunjukan yaitu tari Dibingi dan tari Kipas. Gerak dalam tari Nyambai terdiri dari tiga ragam yaitu, kekindai, Ngesesayak, dan Mampang kapas. Tiga ragam gerak ini dilakukan oleh Muli dan Meghanai secara berulang-ulang. Ragam gerak memilik keunikan pada gerak yang dilakukan pada level rendah (jongkok).
Musik yang untuk mengiringi tari Nyambai, menggunakan dua alat musik yaitu Rebana dan Kulintang, berbeda dengan kulintang yang dikenal umum, yang bila dilihat secara fisik merupakan instrument yang terbuat dari bilah-bilah bambu. Kulintang Lampung bentuknya hampir sama dengan beberapa instrument yang tersebar di seluruh nusantara, misalnya Totobuang (Maluku), Talempong (Sumatra Barat) atau Bonang dalam karawitan Jawa. Selain kedua alat musik tersebut, tari Nyambai juga diiringi oleh alunan pantun yang disebut nga’ududang.
Fungsi Tari Nyambai
Tari Nyambai adalah tari kelompok berpasangan yang dilakukan oleh gadis (muli) dan bujang (mekhanai) sebagai ajang pertemuan atau ajang silahturahmi untuk mencari jodoh.
Makna Pertunjukan Bagi Masyarakat
Kehadiran tari Nyambai sebagai tari tradisi bagi Masyarakat merupakan salah satu sarana komunikasi dan media untuk mencari jodoh antara muli dan mekhanai. Di samping itu, tari Nyambai juga sebagai sarana untuk mempererat kekerabatan adat saibatin.
SEJARAH TARI CANGGET ADAT PEPADUN
Sejarah Tari Cangget
Tari Cangget ditampilkan untuk acara gawi adat, seperti saat panen raya, upacara mendirikan rumah ataupun untuk mengantar orang yang akan pergi haji.
Namun sekarang Tari ini sering digunakan untuk mengiringi upacara perkawinan yang didalamnya terdapat pula pemberian gelar adat atau naik pepadun.
Upacara naik pepadun memiliki makna dan filosifi yang luhur. Dimana seorang yang sudah diberi gelar diharapkan dapat dan mampu menjalankan kewajibannya dan menjadi panutan di lingkungannya.
Fungsi Tari Cangget
Tari Cangget biasanya dipertunjukan saat menyambut tamu agung, upacara pernikahan, dan pesta adat di Provinsi Lampung. Tarian ini mencerminkan kewibawaan gadis Lampung yang anggun.
Makna Pertunjukan Bagi Masyarakat
Awalnya tari Cangget ditarikan sebagai pertunjukkan adat untuk menyambut masa panen hingga mengantarkan warga masyarakat yang hendak berangkat haji.
Npm: 2213043045
SEJARAH TARI NYAMBAI ADAT SAIBATIN
Sejarah Tari Nyambai
TARI Nyambai diperkirakan lahir bersamaan dengan kebiasaan masyarakat untuk meresmikan gelar adat, pelaksanaanya diselenggarakan bersamaan dengan upacara perkawinan. Nama Nyambai diambil dari kata Cambai dalam bahasa Lampung berarti sirih. Sirih menjadi simbol keakraban bagi masyarakat Lampung pada umumnya. Oleh karena itu, sirih digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan upacara adat, yang memiliki makna berbeda-beda tergantung penempatanya.
Nyambai adalah acara pertemuan khusus diselenggarakan untuk Meghanai (bujang) dan Muli (gadis) sebagai ajang silaturahmi, berkenalan, dengan menunjukan kemampuannya dalam menari. Di lain pihak, kehadiran tari Nyambai digunakan sebagai salah satu sarana komunikasi dan media untuk mencari jodoh antara Muli dan Meghanai. Selain itu, tari Nyambai juga merupakan sarana untuk mempererat kekerabatan adat Saibatin
Tari Nyambai tergolong sebagai tari klasik, penampilan tari Nyambai diikuti dan dihadiri oleh kalangan bangsawan, yang diselenggarakandi Lamban Gedung. Lamban Gedung merupakan tempat tinggal Ketua Adat sekaligus istana yang digunakan untuk musyawarah adat.
Konon tari Nyambai sudah dipertunjukan sebelum Indonesia merdeka namun tidak diketahui secara pasti awal kemunculannya. Tari Nyambai adalah salah satu bentuk seni pertunjukan dalam konteks upacara perkawinan yang ditarikan oleh putra dan putri dari para para ketua adat. Tari ini dijadikan salah satu sarana untuk tetap mempertahankan daerah kebangsawan adat Saibatin. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasanya tari Nyambai bagi adat Saibatin menunjukan adanya sebuah pretise dan legitimasi seorang Ketua Adat.
Gerakan tari Nyambai merupakan perpaduan dari dua bentuk pertunjukan yaitu tari Dibingi dan tari Kipas. Gerak dalam tari Nyambai terdiri dari tiga ragam yaitu, kekindai, Ngesesayak, dan Mampang kapas. Tiga ragam gerak ini dilakukan oleh Muli dan Meghanai secara berulang-ulang. Ragam gerak memilik keunikan pada gerak yang dilakukan pada level rendah (jongkok).
Musik yang untuk mengiringi tari Nyambai, menggunakan dua alat musik yaitu Rebana dan Kulintang, berbeda dengan kulintang yang dikenal umum, yang bila dilihat secara fisik merupakan instrument yang terbuat dari bilah-bilah bambu. Kulintang Lampung bentuknya hampir sama dengan beberapa instrument yang tersebar di seluruh nusantara, misalnya Totobuang (Maluku), Talempong (Sumatra Barat) atau Bonang dalam karawitan Jawa. Selain kedua alat musik tersebut, tari Nyambai juga diiringi oleh alunan pantun yang disebut nga’ududang.
Fungsi Tari Nyambai
Tari Nyambai adalah tari kelompok berpasangan yang dilakukan oleh gadis (muli) dan bujang (mekhanai) sebagai ajang pertemuan atau ajang silahturahmi untuk mencari jodoh.
Makna Pertunjukan Bagi Masyarakat
Kehadiran tari Nyambai sebagai tari tradisi bagi Masyarakat merupakan salah satu sarana komunikasi dan media untuk mencari jodoh antara muli dan mekhanai. Di samping itu, tari Nyambai juga sebagai sarana untuk mempererat kekerabatan adat saibatin.
SEJARAH TARI CANGGET ADAT PEPADUN
Sejarah Tari Cangget
Tari Cangget ditampilkan untuk acara gawi adat, seperti saat panen raya, upacara mendirikan rumah ataupun untuk mengantar orang yang akan pergi haji.
Namun sekarang Tari ini sering digunakan untuk mengiringi upacara perkawinan yang didalamnya terdapat pula pemberian gelar adat atau naik pepadun.
Upacara naik pepadun memiliki makna dan filosifi yang luhur. Dimana seorang yang sudah diberi gelar diharapkan dapat dan mampu menjalankan kewajibannya dan menjadi panutan di lingkungannya.
Fungsi Tari Cangget
Tari Cangget biasanya dipertunjukan saat menyambut tamu agung, upacara pernikahan, dan pesta adat di Provinsi Lampung. Tarian ini mencerminkan kewibawaan gadis Lampung yang anggun.
Makna Pertunjukan Bagi Masyarakat
Awalnya tari Cangget ditarikan sebagai pertunjukkan adat untuk menyambut masa panen hingga mengantarkan warga masyarakat yang hendak berangkat haji.