Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula (Sugono, 2003: 91).
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1. Kelogisan
Kelogisan kalimat adalah kalimat yang ditulis dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan atau kaidah yang berlaku. (Arifin dan Tasai, 2000: 97). Kalimat dikatakan logis jika logika mendukung wujud kalimat itu.
Contoh:
⁃ Dia mengatakan pada saya bahwa ia telah lulus (Logis)
⁃ Dia mengatakan pada saya bahwa ia telah lulus, tetapi burung beo itu tidak mengucapkan selamat padanya (Tidak Logis)
2. Kepaduan
Kepaduan adalah hubungan yang padu dalam kalimat antara kata atau kelompok kata sehingga memiliki koherensi yang baik. Kalimat padu dapat dilihat dari adanya keterkaitan makna dalam kalimat.
Contoh:
⁃ Raihana sangat sayang adiknya (Kepaduan)
⁃ Raihana sangat menyayangi kepada adiknya (Ketidakpaduan)
3. Kesejajaran
Kesejajaran merupakan kalimat yang memiliki kesamaan bentuk, makna dan perincian sehingga memudahkan pemahaman. Kesesejajaran dibagi menjadi 2, yaitu:
• Kesejajaran Bentuk : mengacu pada kesejajaran unsur-unsur dalam kalimat. Kesejajaran unsur-unsur kalimat itu akan memudahkan pemahaman pengungkapan pikiran.
Contoh :
⁃ Lokasi kontrakan telah dipilih, tetapi lokasi itu belum disetujui orang tua.
⁃ Fahmi telah memilih lokasi kontrakan, tetapi orang tua belum menyetujuinya
• Kesejajaran Makna : kesejajaran makna kalimat akan terlihat melalu penataan gagasan yang cermat.
Contoh :
⁃ Sarifah memetik setangkai bunga mawar
4. Kehematan
Kehematan adalah pemakaian kata yang cermat dan menghindari penggunaan kata mubazir.
5. Kevariasian
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah, kalimat-kalimat yang digunakan perlu memperhatikan kevariasian kalimatnya. Variasi ini akan memberikan efek yang berbeda. Keraf (2001: 44).
Variasi dibagi menjadi 5, yaitu:
• Variasi Sinonim Kata
Variasi berupa sinonim kata pada hakikatnya tidak merubah isi atau amanat yang akan disampaikan. Variasi ini rata-rata digunakan penulis untuk menarik minat dan perhatian pembaca.
• Variasi Panjang Pendek Kalimat
Penggunaan panjang pendeknya struktur kalimat dapat mencerminkan pikiran pengarang. Seorang pengarang akan menggunakan rangkaian kalimat panjang dan memberikan penekanan pada bagian yang diinginkan.
• Variasi Aktif-Pasif
Variasi kalimat dapat diciptakan dengan penggunaan kalimat aktif dan pasif. Kalimat aktif ditandai dengan awalan me- dan kalimat pasif ditandai dengan awalan di-.
• Variasi Jenis Kalimat
Dalam bahasa Indonesia ada tiga jenis kalimat, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Contohnya untuk menyatakan sesuatu, penulis akan menyatakan dalam kalimat berita.
• Variasi Pola Kalimat
Posisi subjek yang ada di awal kalimat dapat diubah menjadi di akhir kalimat, misalkan pola kalimat Subjek – Predikat – Objek dapat diubah menjadi Objek – Predikat– Subjek, atau yang lainnya.
6. Kefokusan
Kefokusan adalah pemusatan perhatian pada bagian kalimat tertentu. Kefokusan kalimat dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu pengedepanan, pengulangan, dan pertentangan.
Rangkuman dari
video:
Kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau penulis secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat. Terdapat beberapa aspek kebahasaan yaitu:
1. Keutuhan
Keutuhan adalah kesepadanan struktur dan makna dalam kalimat. Contoh:
⁃ Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (Efektif)
⁃ Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (Tidak efektif)
2. Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Contoh :
⁃ Perusahaan harus mengkaji kebijakan dalam mengambil keputusan untuk menyejahterakan karyawan. (Efektif)
⁃ Perusahaan harus mengkaji kebijakan dalam pengambilan keputusan untuk kesejahteraan karyawan . (Tidak efektif)
3. Kefokusan
Kefokusan adalah penegasan atau penekanan kepada ide pokok di dalam sebuah kalimat. Contoh :
⁃ Buku itu sudah saya baca. (Efektif)
⁃ Saya sudah baca buku itu. (Tidak efektif)
4. Kehematan
Kehematan adalah penggalan kata-kata mubazir dalam kalimat. Kata-kata mubazir berarti kata-kata yang jika tidak gunakan tidak akan mempengaruhi nilai makna dari sebuah kalimat. Misalnya adalah:
⁃ Rapat akan diadakan pada Rabu, 20 September 2017. (Efektif)
⁃ Rapat akan diadakan pada hari Rabu, tanggal 20 bulan September tahun 2017. (Tidak efektif)
5. Kecermatan
Kecermatan berarti kalimat tidak bersifat ambigu dan tidak menimbulakan tafsir ganda. Misalnya adalah:
Guru baru pergi ke ruang guru. Kalimat ini rancu karena terdapat tafsir ganda yaitu:
⁃ Guru baru pergi ke ruang guru.
⁃ Guru, baru pergi ke ruang guru.
⁃ Guru baru, pergi ke ruang guru.
6. Kevariasian
Variasi dapat dilakukan dengan mengubah struktur kalimat, diksi atau gaya bahasa. Misalnya adalah:
Pemerintah melakukan penghematan APBN. Jika divariasikan akan menjadi:
⁃ Pengehematakan APBN dilakukan pemerintah.
⁃ Pemangkasan APBN dilakukan pemerintah.
7. Kelogisan
Kelogisan berarti dapat diterima oleh akal. Misalnya adalah:
⁃ Disilakan kepada untuk membawakan sambutan di depan. (Efektif)
⁃ Kepada bapak, waktu dan tempat dipersilakan. (Tidak Efektif)