Posts made by MEITA AYU SABNA DAMAYANTI

Nama: MEITA AYU SABNA DAMAYANTI
NPM: 2257051014
Kelas: A

Demokrasi di Indonesia
1. Perkembangan Demokrasi Masa Revolusi Kemerdekaan
Pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia, perkembangan revolusi sangat terbatas karena situasi politik dan keamanan yang belum stabil.

2. Perkembangan demokrasi parlementer (1945-1959)
Perkembangan demokrasi parlementer di Indonedia pada perode 1945-1959 menunjukkan kejayaan demokrasi karena hamper semua elemen demokrasi ditemukan dalam perwujudan politik Indonesia pada saat itu dapat ditemukan, tetapi demokrasi parlementer gagal karena:
a. dominan politik aliran, pengelola konflik partai islam,partai nasionalis, partai non-islam, partai dan jengkol.
b. basis social ekonomi yang masih sangat lemah.
c. persamaan kepentingan antara Presiden Sowkarno dengan kalangan Angkatan darat.
3. Perkembangan Demokrasi Termimpin (1959-1965)
Politik pada masa ini di warnai oleh tolak ukur yang sangat kuat antara ketiga kekuataan politik yang utama pada waktu itu yaitu ABRI, Soekarno, PKI.

4. Perkembangan Demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru
Perkembangan demokrasi terpimpin di Indonesia pada periode 1959-1965 ditandai oleh politik yang diwarnai oleh persaingan kuat antara tiga kekuatan politik utama pada waktu itu yaitu, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), Presiden Soekarno, dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

5. Perkembangan Demokrasi Pada Masa Reformasi(1998 Samapi Dengan Sekarang)
Perkembangan demokrasi pada masa remormasi di Indonesia, yang mulai pada tahun 1998 setelah jatuhnya rezim Orde Baru, ditandai oleh perubahan signifikan dalam system politik dan social di Indonesia. Salah satu perubahan yang terjadi adalah pebgakuan kembali terhadap demokrasi Pancasila sebagai ideologi negara, yang berebda dengan konsep demokrasi yang diterapkan pada masa Orde Baru.

# Karakteristik Demokrasi Era Reformasi
1. Pemilu yang dilaksanakan (1999-2004): Pada masa reformasi, dilakukan pemilu secara terbuka dan transparan untuk memilih hak raikyat.
2. Rotasi kekuasaan dilaksanakan dari mulai pemerintah pusat sampai pada tingkat desa: Hal ini mencerminkan pengakuan akan pentingnya partisipasi public dalam pengambilan keputusan pilitik.
3. Pola rekrutmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka: Pola rekrutmen politik untuk pengisian jabatan politik dilakukan secara terbuka dan transparan, sehingga memberikan kesempatan yang lebih adil bagi para kandidat untuk bersaing dalam proses seleksi
NAMA : MEITA AYU SABNA DAMAYANTI
NPM : 2257051014
KELAS : A

Menurut analisis saya Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Demokrasi menjadi pilihan sistem pemerintahan terbaik karena dapat mengakomodasi beragamnya kepentingan dan aspirasi masyarakat. Selain itu, demokrasi juga dapat berperan sebagai wadah pengikat kesepakatan nasional yang harus dihormati dan dijaga oleh seluruh masyarakat.
Sistem pemerintahan merupakan hubungan serta susunan di antara lembaga negara. Lembaga negara tersebut saling terikat. Selain itu, lembaga tersebut juga berkesinambungan di dalam satu kesatuan di dalam rangka penyelenggaraan negara. Ada beberapa sistem pemerintahan di dalam sebuah negara.
Rangkuman pada PPT

kalimat efektif adalah susunan kalimat yang mampu menyampaikan pesan atau informasi secara singkat, lengkap, dan mudah dimengerti oleh pendengar. Singkat yang dimaksud adalah hemat penggunaan kata.
Ciri-ciri kalimat efektif
1. Kelogisan
Kelogisan kalimat adalah kalimat yang ditulis dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan atau kaidah yang berlaku. (Arifin dan Tasai, 2000: 97)
Kalimat dikatakan logis jika logika mendukung wujud kalimat itu. Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, ejaannya, kata atau frasenya, dapat menjadi salah jika maknanya lemah dari segi logika berbahasa.
2. Kepaduan adalah hubungan yang padu dalam kalimat antara kata atau kelompok kata sehingga memiliki kesatuan pikiran dan koherensi yang baik.
•Ciri kepaduan dalam kalimat terlihat pada adanya keterkaitan makna antardata dalam kalimat. Kepaduan atau koherensi yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Bagaimana hubungan antara subjek dan predikat, hubungan antara predikat dan objek, serta keterangan-keterangan lain yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokok tadi (Keraf, 1997: 38).
3. Kesejajaran
Kesejajaran atau paralelisme bentuk membantu memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan mempertahankan bagian-bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama. Jadi Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga. Demikian seterusnya. Kesejajaran bentuk mengacu pada kesejajaran unsur-unsur dalam kalimat. Kesejajaran unsur-unsur kalimat itu akan memudahkan pemahaman pengungkapan pikiran.
Kesejajaran makna kalimat akan terlihat melalui penataan gagasan yang cermat.
4. Kehematan
Kehematan adalah pemakaian kata yang cermat dan menghindari penggunaan kata mubazir.
5. Kevariasian
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah, kalimat-kalimat yang digunakan perlu memperhatikan kevariasian kalimatnya. Variasi ini akan memberikan efek yang berbeda. Keraf (2001: 44) menegaskan bahwa variasi tidak lain daripada menganekaragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian orang.
• Variasi Sinonim Kata
Variasi berupa sinonim kata pada hakikatnya tidak merubah isi atau amanat yang akan disampaikan. Variasi ini rata-rata digunakan penulis untuk menarik minat dan perhatian pembaca. Perhatikan contoh kalimat berikut.
• Variasi Panjang Pendek Kalimat
Penggunaan panjang pendeknya struktur kalimat dapat mencerminkan pikiran pengarang. Seorang pengarang akan menggunakan rangkaian kalimat panjang dan memberikan penekanan pada bagian yang diinginkan.
• Variasi Aktif-Pasif
Variasi kalimat dapat diciptakan dengan penggunaan kalimat aktif dan pasif. Kalimat aktif ditandai dengan awalan me- dan kalimat pasif ditandai dengan awalan di-. Paragraf berikut akan menunjukkan adanya variasi yang diciptakan oleh kalimat aktif dan kalimat pasif.
• Variasi Jenis Kalimat
Variasi kalimat dapat juga dilakukan dengan menggunakan variasi jenis kalimat. Dalam bahasa Indonesia ada tiga jenis kalimat, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Contohnya, untuk menyatakan sesuatu, penulis akan menyatakan dalam kalimat berita.
• Variasi Pola Kalimat
Adanya variasi pada pola kalimat dapat menghindari kebosanan. Posisi subjek yang ada di awal kalimat dapat diubah menjadi di akhir kalimat, misalkan pola kalimat Subjek – Predikat – Objek dapat diubah menjadi Objek – Predikat– Subjek, atau yang lainnya.
6. Kefokusan
Kefokusan adalah pemusatan perhatian pada bagian kalimat tertentu. Sebuah kata yang biasanya diletakkan pada awal kalimat adalah kata yang dipentingkan. Kefokusan kalimat dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu pengedepanan, pengulangan, dan pertentangan.
• Pengedepanan
Pengedepanan kalimat dapat dilakukan dengan meletakkan bagian yang difokuskan atau ditonjolkan pada awal kalimat. Unsur yang ditonjolkan dapat berupa subjek, predikat, atau pun keterangan. Perhatikan contoh kalimat berikut.
• Pengulangan
Unsur yang akan difokuskan dapat ditempuh melalui pengulangan bagian yang difokuskan. Kata atau frase yang diulang biasanya kata atau frase yang dianggap penting dalam sebuah kalimat.
• Pertentangan
Fokus suatu gagasan dapat pula dilakukan melalui pertentangan. Kata yang ingin difokuskan ditempatkan dalam suatu posisi pertentangan. Perhatikan contoh berikut.

Rangkuman Vidio

Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki tingkat akurasi tinggi dalam hal penyampaian pesan, gagasan, atau pun pikiran yang diutarakan oleh seseorang, bisa pembicara atau penulis yang di mana bertujuan agar pendengar atau pembaca dapat memahami dan memaknai apa yang mereka sampaikan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembicara atau penulis dengan mudah.

Aspek kebahasaan terkait penyusunan kalimat efektif yaitu :

1. Keutuhan yaitu Kesepadanan struktur dan makna dalam kalimat yang menghasilkan kesatuan dalam setiap unsur kalimat.

2. Kesejajaran yaitu Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat.

3. Kefokusan yaitu Penegasan atau penekanan pada ide pokok.

4. Kehematan yaitu sebuah Pengurangan kata-kata mubazir dalam kalimat.

5.Kecermatan berarti kalimat tidak bersifat ambigu atau tidak menimbulkan tafsir ganda.

6.Kelogisan yaitu berbicara tentang bagaimana tentang sebuah kalimat itu harus masuk akal atau diterima dengan akal yang sehat.

7. Kevariasian dapat kita lakukan dengan mengubah struktur kalimat atau diksi yang terdapat dalam kalimat tersebut.