Mahasiswa setelah membaca artikel pada pertemuan ini, bagi setiap
mahasiswa wajib memberikan tanggapan mengenai isi materi yang ada di artikel 1.
beserta jelaskan apa saja yang dibahas pada hasil penelitian.
Jawaban:
Tanggapan
Berdasarkan informasi yang saya telaah mengenai isi materi ini, ruang lingkup artikel
1 cenderung besar. Hal ini berdampak bagi kesulitan penulis dalam menjelaskan isi
materi secara rinci dan runut, di mana memuat dalam berbagai subbab. Saya katakan
hal tersebut karena dapat ditunjukkan dengan hasil analisis yang lebih sedikit daripada
sumber kajian pustaka, tidak adanya pembahasan yang lebih mendalam mengenai
berbagai subbab, adanya pengulangan kalimat yang sama antar subbab, dan konsep
penulisan yang tidak runut dan berkaitan satu sama lain. Dalam hasil analisis yang
sedikit, penulis tidak terlihat memberikan hasil analisis yang komprehensif dan
mendalam dalam konsep yang ia punya mengenai dinamika dan tantangan pendidikan
Pancasila. Walaupun metode penelitian ini berbasis pada sumber kajian pustaka, tetapi
tidak baik pula bila hasil analisis mempunyai banyak kajian pustaka. Pengulangan
kalimat antar subbab terjadi pada konteks aspek penilaian dan evaluasi di mana telah
ditulis pada subbab “Pemahaman tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan
Pancasila” tetapi ditulis kembali pada subbab analisis pembahasan tanpa penjelasan
analisisnya terhadap penilaian dan evaluasi tersebut. Lalu penulisan yang tidak runut
ini dapat menyebabkan kebingungan terhadap para pembaca dalam memahami
maksud informasi yang ingin disampaikan oleh penulis. Hal ini tidak mencakup
keseluruhan namun beberapa bagian dari hasil dan pembahasannya. Selain daripada
kekurangan tersebut, secara keseluruhan, artikel ini dapat melakukan cover yang baik
dan luas terhadap dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi
yang cepat ini. Walaupun tidak memberikan solusi dengan lengkap terkait
permasalahan tersebut, penjelasan mengenai tantangan pendidikan Pancasila dalam
berbagai bidang dapat disampaikan dengan baik dan mudah dimengerti.
mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan dalam isi materi yang dibawakan.
Kelebihan dari isi materinya adalah penyampaian topik mengenai yang dilakukan
Artikel ini berisi mengenai dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era
globalisasi. Hal ini berarti fokus pembahasannya memiliki ruang lingkup yang cukup
besar mengingat banyaknya hal-hal yang terjadi selama berjalannya penggunaan
Pancasila sebagai dasar ideologi negara dan identitas bangsa Indonesia. Pendidikan
Pancasila memiliki banyak tantangan dan dinamika perubahan di berbagai bidang
akibat dari proses era globalisasi yang begitu cepat. Globalisasi yang cepat ini
menyebabkan penyebaran nilai-nilai dari berbagai negara menjadi cepat karena
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi yang pesat sehingga nilai-nilai
yang bersimpangan dengan Pancasila dapat masuk dengan mudah dan dapat
mengubah ideologi masyarakat terkhusus generasi muda. Internet, media sosial, dan
platform digital lainnya memungkinkan informasi dari berbagai belahan dunia dapat
diakses dalam hitungan detik yang mana tidak dapat dikontrol dengan mudah oleh
pemerintah dalam upaya mencegah paham atau nilai-nilai luar untuk masuk ke benak
pikiran masyarakat Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan terciptanya tantangan
pada perubahan sosial, budaya, politik, dan teknologi dalam tubuh masyarakat. Artikel
ini menjelaskan beberapa jenis perubahan yang terjadi akibat proses globalisasi yang
cepat seperti, perubahan sosial di mana terciptanya konflik sosial akibat perbedaan
pandangan atau isu identitas, perubahan budaya di mana budaya toleransi dan saling
menghargai dapat berubah dalam hal yang buruk di masa depan seiring globalisasi,
dan perubahan teknologi informasi di mana hal ini mengubah cara seseorang untuk
belajar, berinteraksi, dan menerima informasi, namun dapat memberikan risiko
penyebaran berita misinformasi dan radikalisme yang mengancam kedudukan
Pancasila sebagai ideologi utama bangsa Indonesia.
Dalam subbab refleksi dan peningkatan pendidikan Pancasila, evaluasi yang
mendalam dengan kontemplatif tentang cara peningkatan pendidikan Pancasila
memang harus dilakukan dengan benar untuk meningkatkan karakteristik bangsa
Indonesia dalam masyarakat, terkhusus pada generasi muda yang menjadi bibit yang
akan memegang kendali bangsa suatu saat nanti. Refleksi harus dilakukan olehh
banyak pihak untuk membangun generasi muda untuk mengamalkan nilai-nilai
kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial, di mana dilakukan dengan pengubahan
kurikulum dengan solusi yang inovatif seperti mengintegrasikan dengan bidang ilmu
lain dan juga pemanfaatan teknologi sesuai dengan minat dari anak muda itu sendiri
Pendekatan inklusif dan partisipasi yang mengajarkan generasi muda untuk
berpartisipasi aktif dalam memberikan argumen dalam proses diskusi dan simulasi
serta mengenalkan berbagai budaya dan agama yang dapat membuka wawasan baru
dan persatuan. Tenaga pendidik juga menjadi faktor kunci dalam pendidikan Pancasila
karena tenaga pendidik bertugas sebagai penyalur ilmu yang utama bagi generasi
muda. Jadi, tenaga pendidik harus di evaluasi kompetensinya dalam meningkatkan
kualitas pendidikan Pancasila dengan cara yang seefektif mungkin.
Dalam subbab aktualisasi pendidikan Pancasila, integrasi negara terhadap Pancasila
dicapai dengan mencapai visi masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan beradab
dan berfokus pada penerapan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Penanaman dasar yang kokoh terhadap anak muda menjadi
perwujudan aktualisasi pendidikan Pancasila, di mana pembentukan karakter bangsa
yang bijaksana, keberanian berinovasi, serta rasa tanggung jawab untuk kebaikan
bersama sehingga tantangan seperti konflik sosial, ketidakadilan, radikalisme, dan
perpecahan masyarakat dapat dihindari. Aktualisasi ini dibangun berdasarkan prinsip
keutuhan, kemajuan, dan berkelanjutan akan masa depan yang dapat mewujudkan
nilai-nilai Pancasila yang sesungguhnya.