གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Titus Owen Hutasoit

KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> forum video pembelajaran

Titus Owen Hutasoit གིས-

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

ANALISIS VIDEO PERTEMUAN 11

Nama : Titus Owen

Kelas  : D

NPM  : 2217011152

Etika pada dasarnya adalah panduan moral yang memengaruhi perilaku dan keputusan manusia. Dalam pemahaman umum, etika mengajarkan kriteria baik dan buruk yang seharusnya menjadi dasar dalam setiap tindakan, baik secara pribadi maupun sosial. Aliran etika keutamaan menekankan pentingnya karakter baik atau kebajikan yang terinternalisasi pada diri seseorang, yang akan memandu tindakan seseorang dalam situasi apa pun. Dalam perspektif ini, perilaku bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang membentuk dirinya menjadi pribadi yang baik secara konsisten.

 

Etika Pancasila mencakup prinsip-prinsip yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila dan memberi panduan khusus bagi kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila dirumuskan dalam dimensi-dimensi seperti solidaritas, kemanusiaan, dan kepedulian sosial, yang semua itu menjadi penopang bagi kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan berkeadilan. Tabiat saleh dalam etika Pancasila, yang meliputi kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan, memberikan arah bagi setiap individu untuk hidup beradab dan menghormati hak orang lain. Keempat tabiat ini merupakan landasan penting bagi terciptanya masyarakat yang tidak hanya kuat secara moral, tetapi juga adil dan merangkul keberagaman.

 

Urgensi etika Pancasila semakin jelas dalam menghadapi berbagai tantangan sosial yang ada saat ini, seperti kasus korupsi, ketidakadilan hukum, dan ketimpangan sosial. Etika ini, bila benar-benar diterapkan, dapat menjadi acuan moral untuk mengatasi berbagai masalah tersebut. Pancasila sebagai sistem etika bukan sekadar prinsip yang diajarkan, tetapi seharusnya menjadi standar moral yang dipraktikkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar etis dalam setiap tindakan, maka dapat mengarahkan perilaku masyarakat Indonesia menuju tujuan bersama, yaitu membangun bangsa yang beradab, adil, dan bermartabat.

KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> forum video pembelajaran

Titus Owen Hutasoit གིས-

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

ANALISIS VIDEO PERTEMUAN 11

Nama : Titus Owen

Kelas  : D

NPM  : 2217011152

Etika pada dasarnya adalah panduan moral yang memengaruhi perilaku dan keputusan manusia. Dalam pemahaman umum, etika mengajarkan kriteria baik dan buruk yang seharusnya menjadi dasar dalam setiap tindakan, baik secara pribadi maupun sosial. Aliran etika keutamaan menekankan pentingnya karakter baik atau kebajikan yang terinternalisasi pada diri seseorang, yang akan memandu tindakan seseorang dalam situasi apa pun. Dalam perspektif ini, perilaku bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi lebih kepada bagaimana seseorang membentuk dirinya menjadi pribadi yang baik secara konsisten.

 

Etika Pancasila mencakup prinsip-prinsip yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila dan memberi panduan khusus bagi kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila dirumuskan dalam dimensi-dimensi seperti solidaritas, kemanusiaan, dan kepedulian sosial, yang semua itu menjadi penopang bagi kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan berkeadilan. Tabiat saleh dalam etika Pancasila, yang meliputi kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan, memberikan arah bagi setiap individu untuk hidup beradab dan menghormati hak orang lain. Keempat tabiat ini merupakan landasan penting bagi terciptanya masyarakat yang tidak hanya kuat secara moral, tetapi juga adil dan merangkul keberagaman.

 

Urgensi etika Pancasila semakin jelas dalam menghadapi berbagai tantangan sosial yang ada saat ini, seperti kasus korupsi, ketidakadilan hukum, dan ketimpangan sosial. Etika ini, bila benar-benar diterapkan, dapat menjadi acuan moral untuk mengatasi berbagai masalah tersebut. Pancasila sebagai sistem etika bukan sekadar prinsip yang diajarkan, tetapi seharusnya menjadi standar moral yang dipraktikkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar etis dalam setiap tindakan, maka dapat mengarahkan perilaku masyarakat Indonesia menuju tujuan bersama, yaitu membangun bangsa yang beradab, adil, dan bermartabat.

KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> Forum Diskusi Artikel 1

Titus Owen Hutasoit གིས-

Mahasiswa setelah membaca artikel pada pertemuan ini, bagi setiap 

mahasiswa wajib memberikan tanggapan mengenai isi materi yang ada di artikel 1

beserta jelaskan apa saja yang dibahas pada hasil penelitian.

Jawaban: 

Tanggapan

Berdasarkan informasi yang saya telaah mengenai isi materi ini, ruang lingkup artikel 

1 cenderung besar. Hal ini berdampak bagi kesulitan penulis dalam menjelaskan isi

materi secara rinci dan runut, di mana memuat dalam berbagai subbab. Saya katakan 

hal tersebut karena dapat ditunjukkan dengan hasil analisis yang lebih sedikit daripada 

sumber kajian pustaka, tidak adanya pembahasan yang lebih mendalam mengenai 

berbagai subbab, adanya pengulangan kalimat yang sama antar subbab, dan konsep

penulisan yang tidak runut dan berkaitan satu sama lain. Dalam hasil analisis yang 

sedikit, penulis tidak terlihat memberikan hasil analisis yang komprehensif dan 

mendalam dalam konsep yang ia punya mengenai dinamika dan tantangan pendidikan 

Pancasila. Walaupun metode penelitian ini berbasis pada sumber kajian pustaka, tetapi 

tidak baik pula bila hasil analisis mempunyai banyak kajian pustaka. Pengulangan 

kalimat antar subbab terjadi pada konteks aspek penilaian dan evaluasi di mana telah 

ditulis pada subbab “Pemahaman tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan 

Pancasila” tetapi ditulis kembali pada subbab analisis pembahasan tanpa penjelasan 

analisisnya terhadap penilaian dan evaluasi tersebut. Lalu penulisan yang tidak runut 

ini dapat menyebabkan kebingungan terhadap para pembaca dalam memahami 

maksud informasi yang ingin disampaikan oleh penulis. Hal ini tidak mencakup 

keseluruhan namun beberapa bagian dari hasil dan pembahasannya. Selain daripada 

kekurangan tersebut, secara keseluruhan, artikel ini dapat melakukan cover yang baik 

dan luas terhadap dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era globalisasi 

yang cepat ini. Walaupun tidak memberikan solusi dengan lengkap terkait 

permasalahan tersebut, penjelasan mengenai tantangan pendidikan Pancasila dalam 

berbagai bidang dapat disampaikan dengan baik dan mudah dimengerti.

mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan dalam isi materi yang dibawakan. 

Kelebihan dari isi materinya adalah penyampaian topik mengenai yang dilakukan

Artikel ini berisi mengenai dinamika dan tantangan pendidikan Pancasila di era 

globalisasi. Hal ini berarti fokus pembahasannya memiliki ruang lingkup yang cukup 

besar mengingat banyaknya hal-hal yang terjadi selama berjalannya penggunaan 

Pancasila sebagai dasar ideologi negara dan identitas bangsa Indonesia. Pendidikan 

Pancasila memiliki banyak tantangan dan dinamika perubahan di berbagai bidang 

akibat dari proses era globalisasi yang begitu cepat. Globalisasi yang cepat ini 

menyebabkan penyebaran nilai-nilai dari berbagai negara menjadi cepat karena 

dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi yang pesat sehingga nilai-nilai 

yang bersimpangan dengan Pancasila dapat masuk dengan mudah dan dapat 

mengubah ideologi masyarakat terkhusus generasi muda. Internet, media sosial, dan 

platform digital lainnya memungkinkan informasi dari berbagai belahan dunia dapat 

diakses dalam hitungan detik yang mana tidak dapat dikontrol dengan mudah oleh 

pemerintah dalam upaya mencegah paham atau nilai-nilai luar untuk masuk ke benak 

pikiran masyarakat Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan terciptanya tantangan 

pada perubahan sosial, budaya, politik, dan teknologi dalam tubuh masyarakat. Artikel 

ini menjelaskan beberapa jenis perubahan yang terjadi akibat proses globalisasi yang 

cepat seperti, perubahan sosial di mana terciptanya konflik sosial akibat perbedaan 

pandangan atau isu identitas, perubahan budaya di mana budaya toleransi dan saling 

menghargai dapat berubah dalam hal yang buruk di masa depan seiring globalisasi, 

dan perubahan teknologi informasi di mana hal ini mengubah cara seseorang untuk 

belajar, berinteraksi, dan menerima informasi, namun dapat memberikan risiko 

penyebaran berita misinformasi dan radikalisme yang mengancam kedudukan 

Pancasila sebagai ideologi utama bangsa Indonesia.

Dalam subbab refleksi dan peningkatan pendidikan Pancasila, evaluasi yang 

mendalam dengan kontemplatif tentang cara peningkatan pendidikan Pancasila 

memang harus dilakukan dengan benar untuk meningkatkan karakteristik bangsa 

Indonesia dalam masyarakat, terkhusus pada generasi muda yang menjadi bibit yang 

akan memegang kendali bangsa suatu saat nanti. Refleksi harus dilakukan olehh 

banyak pihak untuk membangun generasi muda untuk mengamalkan nilai-nilai 

kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan sosial, di mana dilakukan dengan pengubahan 

kurikulum dengan solusi yang inovatif seperti mengintegrasikan dengan bidang ilmu 

lain dan juga pemanfaatan teknologi sesuai dengan minat dari anak muda itu sendiri

Pendekatan inklusif dan partisipasi yang mengajarkan generasi muda untuk 

berpartisipasi aktif dalam memberikan argumen dalam proses diskusi dan simulasi 

serta mengenalkan berbagai budaya dan agama yang dapat membuka wawasan baru 

dan persatuan. Tenaga pendidik juga menjadi faktor kunci dalam pendidikan Pancasila 

karena tenaga pendidik bertugas sebagai penyalur ilmu yang utama bagi generasi 

muda. Jadi, tenaga pendidik harus di evaluasi kompetensinya dalam meningkatkan 

kualitas pendidikan Pancasila dengan cara yang seefektif mungkin.

Dalam subbab aktualisasi pendidikan Pancasila, integrasi negara terhadap Pancasila 

dicapai dengan mencapai visi masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan beradab 

dan berfokus pada penerapan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan 

berbangsa dan bernegara. Penanaman dasar yang kokoh terhadap anak muda menjadi 

perwujudan aktualisasi pendidikan Pancasila, di mana pembentukan karakter bangsa

yang bijaksana, keberanian berinovasi, serta rasa tanggung jawab untuk kebaikan 

bersama sehingga tantangan seperti konflik sosial, ketidakadilan, radikalisme, dan 

perpecahan masyarakat dapat dihindari. Aktualisasi ini dibangun berdasarkan prinsip 

keutuhan, kemajuan, dan berkelanjutan akan masa depan yang dapat mewujudkan 

nilai-nilai Pancasila yang sesungguhnya.



KIMIA D MKU Pancasila 2024 -> Forum Analisis Soal

Titus Owen Hutasoit གིས-
Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban
covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya
dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawaban: penolakan jenazah covid-19 oleh pihak tertentu tentunya merupakan
tindakan yang buruk, tidak manusiawi, dan melenceng dari adab dan perilaku
yang seharusnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Perbuatan ini menjadi suatu
aib yang dapat mencoreng nama baik individu, kelompok, dan daerah yang
bersangkutan sehingga tercipta suatu anggapan oleh banyak orang tentang hal-hal
buruk pada pihak-pihak yang terlibat maupun tidak terlibat di sekitarnya. Salah
satu pemikiran hal buruk yang dapat membayangi banyak orang oleh kejadian
tersebut adalah anggapan bahwa daerah tersebut memiliki SDM yang rendah dari
pola pikir pihak tertentu dalam kasus tersebut.
Kata “SDM” merupakan kata yang populer digunakan dalam dunia maya yang
ditunjukkan pada suatu kejadian yang melibatkan seseorang berkewarganegaraan
Indonesia yang mengalami kasus tertentu. Tidak dapat dipungkiri bahwa
Indonesia memang memiliki tingkat SDM yang rendah dimana dibuktikan oleh
data-data yang di analisis oleh badan statistika tertentu. Kasus penolakan jenazah
covid-19 tersebut dianggap sebagai tindakan seseorang yang memiliki SDM yang
rendah karena memiliki pemahaman yang rendah mengenai penyakit covid-19,
termasuk cara kerjanya yang dikatakan bahwa jenazah yang tertular covid-19
masih dapat menularkan virusnya. Kurangnya pemahaman ini menimbulkan
ketakutan berlebihan dan tindakan yang ceroboh, hingga akhirnya masyarakat
menolak menerima jenazah tersebut di lingkungannya.
Selain itu, masyarakat Indonesia mudah termakan oleh berita hoax atau konspirasi
daripada berita yang faktual tentang covid-19. Hal ini diakibatkan oleh
ketimpangan sosial yang mana kebanyakan masyarakat memiliki kondisi ekonomi
yang kurang memadai, yang membatasi akses mereka terhadap pendidikan,
layanan kesehatan, dan informasi yang akurat. Ketimpangan ini berkontribusi terhadap rendahnya kapasitas individu untuk merespons dengan benar situasi yang
kompleks seperti pandemi. Walaupun begitu, banyak juga masyarakat yang tetap
percaya teori konspirasi dan berita misinformasi karena pola pikir masyarakat
yang tidak mau berubah dan terikat kepada konsep yang dianutnya menjadikan
informasi yang logis tidak berguna di pikiran mereka.
Kasus ini menandakan bahwa implementasi nilai Pancasila yang berbunyi
“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” tidak diterapkan dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Sila "Kemanusiaan yang adil dan beradab" menuntut
penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat individu, bahkan setelah
kematian. Hal ini menyangkut prinsip dasar bahwa setiap manusia, tanpa
memandang status atau kondisinya, berhak mendapatkan penghormatan terakhir
berupa pemakaman yang layak. Pihak-pihak yang terlibat sebagai pelaku utama
dalam kasus tersebut tidak mengindahkan konsep tentang keadilan dan adab di
tengah masyarakat. Pelaku-pelaku tersebut melakukan perlakuan yang tidak adil,
karena berdasarkan ketakutan yang tidak berdasar, mereka mengabaikan hak dasar
individu dan keluarga untuk dimakamkan dengan layak. Keadilan dalam sila
kedua Pancasila berarti tidak boleh ada diskriminasi terhadap jenazah COVID-19,
karena semua manusia, termasuk mereka yang meninggal akibat penyakit
menular, tetap memiliki hak atas perlakuan yang setara. Para pelaku tersebut juga
melakukan perbuatan yang tidak beradab karena mereka tidak memedulikan atau
tidak menghormati baik terhadap individu yang meninggal ataupun kesehatan
publik yang mana seharusnya dilakukan penghormatan yang sesuai, sambil tetap
memperhatikan keselamatan publik.
2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut
supaya tidak terulang lagi di kemudian hari
Jawaban:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa anggapan tentang SDM yang
rendah tidak dapat dibantahkan dalam kasus ini sehingga penerapan nilai
Pancasila yang berasal dari kemanusiaan yang Adil dan Beradab tidak
dilaksanakan dengan benar. Solusi yang tepat tidak dapat berfungsi dengan baik
tanpa kesadaran diri dari masyarakat itu sendiri, sehingga solusi yang ditawarkan
tidak dapat menjamin bahwa pelaksanaannya digunakan dengan baik dan utuh.
Adapun solusi dan saran tersebut sebagai berikut.
- Peningkatan SDM melalui literasi kesehatan dan edukasi yang terarah oleh
pihak-pihak seperti pemerintah daerah, lembaga-lembaga tertentu, tokoh
masyarakat, maupun individu yang suka rela dalam mengemban amanat dalam
mengedukasi masyarakat tersebut. Adapun saran yang lebih merinci adalah
sebagai berikut.
• Membuat suatu program edukasi kesehatan berbasis komunitas yang
menarik dan aktif sehingga dapat membangun hubungan yang kuat dalam sifat kebersamaan dan saling percaya satu sama lain yang dapat
membuat penyaluran informasi yang lebih dapat diterima dan mudah
dipahami oleh anggota komunitas tersebut.
• Melakukan kampanye kesehatan yang masif melalui media tradisional
maupun modern sehingga dapat menjangkau masyarakat hingga di
daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki akses internet.
- Peningkatan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, khususnya sila
"Kemanusiaan yang adil dan beradab" yang menjadi landasan moral dan etika
dalam berinteraksi terhadap sesama. Adapun saran yang lebih merinci adalah
sebagai berikut.
• Peningkatan pembelajaran mengenai pendidikan di sekolah dan
masyarakat dengan cara menciptakan bidang ilmu khusus pendidikan
Pancasila ataupun program-program edukatif lainnya.
• Pelibatan tokoh masyarakat atau agama setempat dalam penyebaran
ajaran mengenai implementasi nilai pancasilah sehingga masyarakat
yang memiliki pola pikir yang didasarkan pada tokoh masyarakat
tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku sesuai dengan ajaran yang
diberikan oleh tokoh masyarakat.
- Mengatasi permasalahan berita misinformasi dan hoax yang banyak
ditemukan pada sosial media. Berita misinformasi atau hoax ini banyak
ditangkap dan digunakan oleh orang awam sebagai sumber informasi yang
relevan dengan pandangan mereka terhadap suatu kejadian atau permasalahan
sehingga mereka lebih mempercayai berita tersebut ketimbang berita yang
faktual dan valid. Adapun saran yang lebih merinci adalah sebagai berikut.
• Pemerintah dapat menciptakan suatu lembaga atau kelompok yang
secara efektif dan efisien bertugas dalam menghapus berita hoax yang
tersebar di internet dan memberikan informasi yang tepat dan
berdasarkan pada fakta sesungguhnya. Hal ini dapat menghasilkan
berkurangnya berita-berita hoax di internet berdasarkan kinerja dari
lembaga itu sendiri
• Pemerintah dapat membangun suatu komunitas dan melatih literasi
digital dengan mengajak masyarakat untuk mengetahui cara
membedakan informasi yang benar dan informasi yang salah serta
mengetahui cara untuk mencari informasi yang valid. Komunitas
digital artinya bahwa pemerintah dapat lebih dekat dengan masyarakat
melalui komunikasi dua arah yang berlaku pada sosial media dan
dilakukan dengan membangun kepercayaan kepada masyarakat
sebagai saluran informasi terpercaya.

Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila
terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan
dengan argumentasimu secara jelas!
Jawaban:
Hal tersebut memang pelanggaran sila kedua Pancasila yang berbunyi
“kemanusiaan yang adil dan beradab” karena pelaku telah melakukan perbuatan
yang dimaknai sebagai tidak adil karena pelaku menarik hak dasar untuk korban
covid-29 dimakamkan dengan layak dan teratur, lalu pelaku juga tidak beradab
karena tidak menghormati individu sebagai manusia yang memiliki kapasitas
untuk dihormati dan menghormati antar sesama manusia
Jenazah memang sudah tidak bernyawa, namun kapasitas ia sebagai seorang
manusia yang ditandai dengan wujud dan perilaku semasa hidupnya tidak pernah
pudar meskipun dirinya telah meninggal. Hak individu yang telah meninggal
bersifat melekat dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Dalam hal ini,
martabat seseorang tidak boleh dikurangi atau diabaikan hanya karena mereka
meninggal akibat penyakit menular seperti COVID-19. Sehingga individu yang
telah meninggal mempunyai hak yang pantas, mengikat, dan tidak terbantahkan
dalam proses dan tempat pemakaman yang sesuai dengan prosedur kesehatan
yang berlaku selama pandemi covid-19