Eva Nesa Lia 2253053052 Hadir
Posts made by Eva Nesa Lia 2253053052
Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 2253053052
Yang dapat saya simpulkan dari jurnal "Pendekatan pendidikan nilai Secara Komprehensif Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa" yaitu,
Tujuan penelitian tentang nilai-nilai dan pendidikan moral di Indonesia adalah untuk mengatasi penurunan kualitas karakter Indonesia dan menemukan pendekatan yang efektif untuk menyelesaikan masalah ini. Penelitian ini menekankan perlunya pendekatan komprehensif terhadap pendidikan nilai, mengintegrasikan realisasi nilai, pendidikan karakter, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Perkembangan kepribadian siswa dipandang sebagai holistik, meliputi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Tujuan pendidikan karakter termasuk menumbuhkan rasa hormat, tanggung jawab, kasih sayang, disiplin diri, kesetiaan, keberanian, toleransi, etos kerja, dan kepercayaan dan cinta kepada Tuhan. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menanamkan pengetahuan menjadi warga negara yang baik, apresiasi terhadap sistem demokrasi dan nilai-nilai kewarganegaraan, pemikiran kritis, komunikasi, kerja sama, dan keterampilan resolusi konflik. Tujuan pendidikan moral adalah untuk menghasilkan individu otonom dengan penalaran moral yang tinggi dan karakter mulia. Integrasi nilai dan pendidikan moral ditekankan dalam Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila. Berbagai strategi, seperti menanamkan nilai-nilai, memodelkan nilai-nilai, memfasilitasi nilai-nilai, dan mengembangkan keterampilan untuk kehidupan pribadi yang damai dan konstruktif secara sosial, direkomendasikan.
NPM : 2253053052
Yang dapat saya simpulkan dari jurnal "Pendekatan pendidikan nilai Secara Komprehensif Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa" yaitu,
Tujuan penelitian tentang nilai-nilai dan pendidikan moral di Indonesia adalah untuk mengatasi penurunan kualitas karakter Indonesia dan menemukan pendekatan yang efektif untuk menyelesaikan masalah ini. Penelitian ini menekankan perlunya pendekatan komprehensif terhadap pendidikan nilai, mengintegrasikan realisasi nilai, pendidikan karakter, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan moral. Perkembangan kepribadian siswa dipandang sebagai holistik, meliputi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Tujuan pendidikan karakter termasuk menumbuhkan rasa hormat, tanggung jawab, kasih sayang, disiplin diri, kesetiaan, keberanian, toleransi, etos kerja, dan kepercayaan dan cinta kepada Tuhan. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menanamkan pengetahuan menjadi warga negara yang baik, apresiasi terhadap sistem demokrasi dan nilai-nilai kewarganegaraan, pemikiran kritis, komunikasi, kerja sama, dan keterampilan resolusi konflik. Tujuan pendidikan moral adalah untuk menghasilkan individu otonom dengan penalaran moral yang tinggi dan karakter mulia. Integrasi nilai dan pendidikan moral ditekankan dalam Pendidikan Agama dan Pendidikan Moral Pancasila. Berbagai strategi, seperti menanamkan nilai-nilai, memodelkan nilai-nilai, memfasilitasi nilai-nilai, dan mengembangkan keterampilan untuk kehidupan pribadi yang damai dan konstruktif secara sosial, direkomendasikan.
Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 2253053052
Yang dapat saya simpulkan dari jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" yaitu
Tujuan utama pendidikan moral di sekolah adalah untuk membangun generasi berkualitas yang jujur secara moral dan mampu secara intelektual, dengan tanggung jawab yang dibagi oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan. Sementara peran utama mendidik anak dalam nilai-nilai moral terletak pada orang tua, guru di sekolah juga memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral pada siswa.
NPM : 2253053052
Yang dapat saya simpulkan dari jurnal "Pendidikan Moral di Sekolah" yaitu
Tujuan utama pendidikan moral di sekolah adalah untuk membangun generasi berkualitas yang jujur secara moral dan mampu secara intelektual, dengan tanggung jawab yang dibagi oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan. Sementara peran utama mendidik anak dalam nilai-nilai moral terletak pada orang tua, guru di sekolah juga memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral pada siswa.
Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Guru di sekolah berperan besar untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusny serta keluarga, sekolah, dan masyarakat bertanggung jawab untuk mendorong anak-anak muda agar bermoral baik menjadi cerdas secara intelektual sehingga menghasilkan generasi muda yang lebih tua. Tujuan utama pendidikan adalah mencapai generasi muda yang unggul secara moral dan intelektual, pendidikan moral di sekolah harus dirancang secara komprehensif mencakup berbagai aspek, yaitu: pendidikan, materi, metode, dan evaluasi sehingga hasilnya diharapkan akan optimal.
Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 225303052
Setelah menonton video tersebut analisis yang saya dapatkan yaitu,
Untuk membuat perubahan sosial, tentunya kita tidak dapat melakukannya sendiri. Itulah mengapa pentingnya kolaborasi antara pihak dalam mencapai tujuan bersama dengan memaksimalkan konsep pentahelix yang melibatkan banyak peran. Pentahelix atau multipihak merupakan unsur kolaborasi yang menggabungkan berbagai pihak diantaranya, Academy, Business, Community, Government, and Media (ABCGM).
Pendidikan nilai dan moral Hai nilai artinya memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi sedangkan moral berasal dari kata morse yang artinya kebiasaan-kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang. Terdapat beberapa kolaborasi penentu nilai dan moral:
1. Pemerintah membuat undang-undang nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3 yang mana agama Pancasila pendidikan kewarganegaraan bahasa Indonesia wajib ada di dalam dunia pendidikan
2. Masyarakat atau komunitas kebiasaan-kebiasaan di masyarakat akan membantu
3. Akademisi guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja dibidang akademisi pasti akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of value didalamnya
4. Pengusaha atau pemilik modal
5. Penanaman nilai dapat dilakukan melalui berbagai media elektronik serta bisa dilakukan melalui berbagai media sosial
Penerapan konsep kerjasama pentahelix sebagai dasar kolaborasi dapat kita maksimalkan untuk membangun perubahan sosial di masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan visi besar, kita perlu melibatkan banyak pihak untuk saling "Berbagi Peran". Semua bisa kita wujudkan mulai dari diri kita sendiri sebagai akademisi atau mungkin peran yang lain.
NPM : 225303052
Setelah menonton video tersebut analisis yang saya dapatkan yaitu,
Untuk membuat perubahan sosial, tentunya kita tidak dapat melakukannya sendiri. Itulah mengapa pentingnya kolaborasi antara pihak dalam mencapai tujuan bersama dengan memaksimalkan konsep pentahelix yang melibatkan banyak peran. Pentahelix atau multipihak merupakan unsur kolaborasi yang menggabungkan berbagai pihak diantaranya, Academy, Business, Community, Government, and Media (ABCGM).
Pendidikan nilai dan moral Hai nilai artinya memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi sedangkan moral berasal dari kata morse yang artinya kebiasaan-kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang. Terdapat beberapa kolaborasi penentu nilai dan moral:
1. Pemerintah membuat undang-undang nomor 12 tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3 yang mana agama Pancasila pendidikan kewarganegaraan bahasa Indonesia wajib ada di dalam dunia pendidikan
2. Masyarakat atau komunitas kebiasaan-kebiasaan di masyarakat akan membantu
3. Akademisi guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja dibidang akademisi pasti akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of value didalamnya
4. Pengusaha atau pemilik modal
5. Penanaman nilai dapat dilakukan melalui berbagai media elektronik serta bisa dilakukan melalui berbagai media sosial
Penerapan konsep kerjasama pentahelix sebagai dasar kolaborasi dapat kita maksimalkan untuk membangun perubahan sosial di masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan visi besar, kita perlu melibatkan banyak pihak untuk saling "Berbagi Peran". Semua bisa kita wujudkan mulai dari diri kita sendiri sebagai akademisi atau mungkin peran yang lain.