Posts made by Akbar Fauzi

PANCASILA TEKNIK SIPIL C -> Forum Analisis Jurnal

by Akbar Fauzi -
Akbar Fauzi
2265011001

"URGENSI PENEGASAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN IPTEK"

Pancasila menghormati penghormatan negara atau prinsip dasar negara dalam pembukaan UUD 1945 dan sekaligus cita-cita hukum negara Indonesia karena lahir dari pandangan dan falsafah hidup bangsa yang mendalam yang mencakup sifat-sifat dan akhlak mulia bangsa Indonesia.Pancasila secara bulat disebut sebagai pandangan hidup Indonesia dan sekaligus sebagai dasar negara.Secara teoritis,pandangan hidup masyarakat Indonesia selalu berlandaskan pada nilai-nilai meta-hukum berdasarkan nilai dan moral yang disepakati bersama.Jadi pancasila memang seperti itu dan itu fakta sejarah.Nilai-nilai metalegal ini jelas belum memiliki kekuatan hukum.

Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal sebagai berikut;
Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.
Ketiga, perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan.

1. Konsep Dasar Nilai Pancasila Sebagai Pengembangan Ilmu.
Pancasila sebagai sistem nilai acuan,kerangka berpikir, atau sebagai sistem nilai. Sehingga, pancasila menjadi kaidah penuntun dalam pembangunan hukum nasional. Yang Artinya nilai dasar pada Pancasila secara normatif menjadi dasar aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional.

Nilai-nilai Pancasila meliputi :
1. Nilai dasar (intrinsik) Nilai dasar adalah pokok yang tidak terikat waktu dan tempat dan bersifat abstrak, mencakup cita-cita, tujuan dan tatanan dasar.
2. Nilai instrumental, nilai instrumental adalah penjabaran nilai dasar sebagai arahan kinerja untuk waktu dan kondisi tertentu, bersifat lebih kontekstual dan disesuaikan dengan tuntunan zaman.
3. Nilai praktis, nilai praktis adalah interaksi antara nilai instrumental dengan situasi konkrit tempat dan situasi tertentu, bersifat dinamis dan menjamin nilai dasar tetap relevan dengan permasalahan utama yang dihadapi masyarakat sesuai dengan zamannya.

2. Pancasila Sebagai Sumber Nilai dan Moral dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Kepemilikan iptek untuk memudahkan kehidupan manusia dan mengangkat derajat manusia, oleh karena itu kepemilikan tersebut harus diiringi dengan cara menggunakan yang tepat. Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-sila Pancasila merupakan sumber nilai, kerangka berpikir dan sebagai asas moralitas bagi pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini dapat ditunjukkan dalam sila-sila Pancasila yang merupakan sebuah sistem etika, diantaranya:
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, pada sila ini dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan, yang mempertimbangkan rasional, antara akal, rasa dan kehendak.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, pada sila ini memberikan dasar moralitas bagi manusia dalam mengembangkan IPTEK.
c. Sila Persatuan Indonesia, memberikan rasa kesadaran akan nasionalisme dari bangsa Indonesia.
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan/Perwakilan, hal yang mendasar adalah dalam pengembangan IPTEK didasarkan atas kepentingan demokrasi, hal ini mengandung maksud bahwa setiap warga negara mempunyai kewajiban dalam pengembangan IPTEK dengan menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dalam bersikap serta terbuka untuk mendapatkan masukan, kritik dan saran yang membangun.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kemajuan IPTEK harus dapat menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan manusia.

3. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Iptek.
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek di Indonesia dapat ditelusuri dalam Pembukaan UUD 1945. Pada alenia keempat Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat ditelurusi, dalam hal-hal sebagai berikut;
1. Prulalisme nilai yang berkembang pada masyarakat Indonesia pada saat ini seiring dengan kemajuan IPTEK menimbulkan perubahan dan cara pandang manusia tentang kehidupan.
2. Kemajuan IPTEK pada tatanan sekarang telah menimbulkan dampak negatif dan ada pada titik yang membahayakan terhadap eksistensi manusia dimasa yang akan datang.
3. Ketiga, perkembangan IPTEK yang didominasi oleh negara-negara barat akan mengancam nilai khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, perlu penyaringan tentang pengaruh dunia secara global yang tidak sesui dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.

Sehingga urgensi Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Setiap perkembangan IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus berdasar dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2. Setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai- nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan IPTEK.
3. Pancasila dijadikan sebagai rambu normatif dalam perkembangan IPTEK di Indonesia agar mampu mengendalikan diri serta tidak keluar dari cara berpikir bangsa Indonesia.

PANCASILA TEKNIK SIPIL C -> Forum Analisis Jurnal

by Akbar Fauzi -
Nama : Akbar Fauzi
NPM : 2265011001

'Analisis Jurnal'

Judul
"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.

Dasar Yuridis
Pancasila sebagai norma dasar negara. Sila-sila Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis berkedudukan sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis sebagai Dasar Negara Indonesia. Akibat Pancasila tercantum secara legal dan konstitusional dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang sah, kekuatan hukum yang berlaku, dan kekuatan hukum mengikat. Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat menjadi instrumen bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.

Sikap
Sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial. Dalam buku Notoatmodjo (2003, p.124) mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap obyek. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).

Ciri-ciri Sikap
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoatmodjo (2003, p.34) adalah: Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam hubungannya dengan obyeknya. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan pengetahuan yang dimiliki orang.

Tingkatan Sikap
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
1. Menerima. Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan(objek).
2. Merespon (responding). Memberikan jawaban.
3. Menghargai. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible).Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

Fungsi Sikap
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi ini berkaitan dengan sarana dan tujuan.
2. Fungsi pertahanan ego, Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego.
3. Fungsi ekspresi nilai, Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya.
4. Fungsi pengetahuan Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEK selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara. Laju perkembangan iptek tersebut semakin hari semakin pesat perkembangannya disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.

Secara etimologi, istilah “ilmu” adalah sebagai arti dari kata science (bahasa Inggris), yang berarti pengetahuan. Secara terminologi, pengertian ilmu mencakup tiga hal, yaitu pengetahuan, aktivitas, dan metode untuk mendapatkan pemahaman terhadap pengertian ilmu. Sementara itu, pengetahuan, menurut Jujun Surya Sumantri digolongkan menjadi tiga macam, yaitu etika (pengetahuan tentang baik dan buruk), estetika (pengetahuan tentang indah dan jelek), dan logika (pengetahuan tentang benar dan salah).

Ilmu terbentuk oleh aktivitas manusia yang dilakukan dengan cara atau metode tertentu sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis. Untuk mendapatkan pengetahuan yang sistematis, maka harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif (berkaitan dengan pengetahuan) dan mempunyai tujuan keilmuan.

Secara etimologis, kata teknologi berasal dari kata techne dan logos. Techne berarti serangkaian metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek. Sedangkan logos mengacu kepada kata logi yang mengacu kepada makna tata pikir. Secara terminologi, teknologi mempunyai arti kemampuan manusia untuk memanfaatkan kekuatan-kekuatan alam guna kepentingan hidupnya.

Mahasiswa perlu memiliki sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari, perlu mempunyai toleransi yang tinggi akan adanya perbedaan ras dan agama dan perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pendidikan Pancasila. Untuk itu Pendidikan Pancasila penting dalam kehidupan bermasyarakat dan harus ditetapkan sejak dini. Perkembangan Iptek yang ada dimanfaatkan untuk mempermudah proses belajar, untuk bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan. Mahasiswa sebagai generasi muda sebaiknya menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan Iptek, serta bisa menyeleksi pengaruh buruk kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negatif kepada bangsa Indonesia dan harus tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar negara sehingga perkembangan Iptek bisa membantu pembangunan dan perkembangan Negara.

PANCASILA TEKNIK SIPIL C -> Forum Analisis Video

by Akbar Fauzi -
Nama : Akbar Fauzi
NPM : 2265011001

Iptek merupakan hasil dari pemikiran manusia. Iptek digunakan untuk membantu keperluan manusia dalam menghadapi kehidupan. Iptek memiliki dampak positif maupun negatif. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat indonesia. Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila adalah hal yang penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi.

Hubungan antara IPTEK dan Pancasila adalah nilai-nilai dalam pancasila merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan IPTEK baik saat ini maupun dimasa yang akan datang.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengkomplementasikan ilmu pengetahuan untuk menciptakan keseimbangan antara rasional dan rasional akal dan kehendak. Tidak hanya menciptakan, tetapi mempertimbangkan maksud dan akibatnya.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, memberikan dasar-dasar moralitas. manusia dalam mengembangkan sesuai harus bersikap beradab karena iptek merupakan hasil karya manusia yang beradab dan bermoral.

3. Sila Persatuan Indonesia, mengembangkan rasa nasionalisme kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia.

4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, pengembangan IPTEK secara demokratis, harus bisa menerima pendapat orang lain dan bisa untuk memimpin maupun dipimpin.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, perkembangan IPTEK harus menjaga keseimbangan keadilan antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, maupun manusia dengan alam lingkungannya.

PANCASILA TEKNIK SIPIL C -> Forum Analisis Soal

by Akbar Fauzi -
Nama : Akbar Fauzi
NPM : 2265011001

A. Bagaimanakah sistem etika perilaku politik saat ini? Sudah sesuaikah dengan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan!

- Untuk saat sekarang ini, sistem etika Pancasila yang berlaku dalam politik banyak sekali yang sudah menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, karena banyak sekali partai-partai politik dan juga elit-elit politik yang memanfaatkan suara dan juga jabatannya dari rakyat hanya untuk kepentingan pribadi dan juga untuk kepentingan kelompoknya masing-masing, sehingga tidak sesuai dengan norma-norma dalam politik yang tertera di dalam sila-sila Pancasila. Meskipun begitu, ada sebagian penganut politik yang berpegang teguh terhadap Pancasila tetapi tertutupi oleh oknum-oknum yang hanya memanfaatkan jabatannya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri.


B. Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika, pada umumnya membicarakan tentang masalah nilai (baik atau buruk). Bagaimanakah etika generasi muda yang ada di sekitar tempat tinggal mu? Apakah mencerminkan etika dan nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia? Berikan solusi mengenai adanya dekadensi moral yang saat ini terjadi !

- Banyak terjadi krisis moral di sekitar tempat tinggal kita. Salah satu faktor terbesar terjadinya krisis etika di generasi milenial disebabkan oleh teknologi digital (media sosial dan sebagainya) karena terpengaruh oleh hal hal negatif yang mereka lihat dan cenderung meniru, padahal seharusnya teknologi digital bagi kaum milenial ibarat dua sisi mata pisau yang jika dimanfaatkan akan sangat berguna untuk mendongkrak kemampuan bagi si penggunanya yang mana media saat ini menyajikan dan memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh kebanyakan anak muda begitu pun sebaliknya jika disalahgunakan akan merugikan baik si penggunanya maupun orang lain.

Salah satu upaya untuk mengatasi dekadensi moral adalah:

1. Pengawasan dan juga perhatian orangtua. Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik seorang anak agar tidak mengalami dekadensi moral.
2. Memberikan pendidikan moral.
3. Meningkatkan norma-norma keagamaan.

PANCASILA TEKNIK SIPIL C -> Forum Analisis Jurnal

by Akbar Fauzi -
Nama : Akbar Fauzi
NPM : 2265011001

Analisis Jurnal Dengan Judul

"Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Melalui Kontrol
Sosial Oleh Media Massa Untuk Menekan Kejahatan Di
Indonesia".

Menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui kontrol sosial melalui media massa. Karena dasar bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka cita-cita yang harus dicapai bangsa Indonesia adalah masyarakat berdasarkan Pancasila.

Karena masyarakat terus berkembang, ada kemungkinan perubahan, termasuk nilai-nilai yang ada. Karena perkembangan teknologi telah memungkinkan semua bentuk telekomunikasi terjadi dengan cara yang tidak tergantung waktu, arus filosofis, ideologis, dan budaya mudah dipahami oleh berbagai kelompok orang dan melekat pada nilai-nilai mereka.

Pengertian media massa berasal dari kata 'media' yang berarti alat atau sarana. Kata "massa" berarti agregat, majemuk, terbuka. Istilah 'media massa', di sisi lain, menyarankan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan berita kepada masyarakat luas. Sebuah badan yang disebut pers bertanggung jawab atas penyebaran konten media massa di media. Pengertian pers dapat digambarkan secara sempit dan luas, seperti yang dijelaskan oleh Oemar Seno Adji. Yaitu :
a. Berita dalam arti penyiaran pemikiran, berita dalam kata-kata tertulis.
b. Pelaporan secara luas mencakup semua media massa komunikatif yang menyampaikan pikiran dan perasaan baik dalam bahasa tulis maupun lisan. Penggunaan Media Massa
berarti penggunaan berbagai bentuk media massa, baik cetak maupun elektronik
, untuk tujuan tertentu. Penggunaan media massa dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media cetak dan media elektronik. Pengaruh media massa dalam kehidupan sehari-hari saat ini, seperti iklan di persimpangan jalan, layar informasi di lampu lalu lintas, surat kabar dan majalah.

Asal usul Pancasila dalam arti pandangan hidup adalah dalam falsafah hidup. Pancasila dalam pengertian ini mengandung nilai. Ini berarti kriteria dimana sesuatu dinilai sebagai benar atau salah, baik atau buruk. Notonagoro
menguraikan nilai Pancasila dengan mengelompokkannya ke dalam kategori, yaitu :
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia;
2. Nilai-nilai spiritual, segala sesuatu yang berguna secara spiritual bagi manusia.

Sebagai dasar provinsi Pancasila. Dari sudut pandang itu, nilai-nilai Pancasila merupakan norma dan pedoman yang harus diterapkan. Norma Pancasila
dapat ditemukan melalui intisari isi Pancasila :
1. Esensi pertama, sifat Tuhan, ditemukan dalam pernyataan seperti causa
prima.
2.Esensi kedua, yaitu
kemanusiaan. Menurut Noto Negoro, kodrat manusia dibagi menjadi dua teori: monisme dan monisme.
Monodualisme mengajarkan bahwa manusia
terdiri dari dua prinsip. Pluralisme kesatuan, di sisi lain, mengajarkan bahwa manusia terdiri dari banyak prinsip yang menjadi satu. Misalnya jiwa-tubuh, individu – sosial, mandiri – sebagai makhluk Tuhan.
3. Esensi ketiga, atau
satu esensi. Kata "satu" berarti
yang tidak dapat dibagi lagi menjadi
4. Esensi keempat, bangsa, berarti negara, rakyatnya, rakyat jelata atau rakyat jelata.
5. Esensi kelima adalah esensi keadilan: keadilan, perlakuan yang tidak setara, atau perlakuan yang sama.

Peran Media Massa dalam Pengendalian Sosial.
Secara umum media massa berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Hal ini sesuai dengan Pasal
Pasal 3(1) dan Pasal
(2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yaitu penggunaan pers nasional sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. sebuah fungsi. Lembaga ekonomi dapat bekerja.
Fungsi kontrol sosial pers dijelaskan secara rinci dalam Gambaran Umum UU Pers No.
. 40 Tahun 1999 tentang Pers menyatakan bahwa antara lain pers juga melakukan kontrol sosial yang sangat penting untuk mencegah korupsi, kolusi, nepotisme, dan penipuan serta ketidakadilan lainnya. Fungsi pengendalian media sosial terkait pencegahan tindak pidana korupsi dapat berupa pemantauan kejadian korupsi. Kasus korupsi ditangani oleh lembaga penegak hukum, termasuk penyidik, pengadilan, pengadilan dan penjara. 40 Tahun 1999 tentang Pers menyebutkan bahwa Pers Nasional
menyelenggarakan tugas-tugas antara lain: Untuk memenuhi hak orang. Nilai-nilai inti demokrasi, menegakkan supremasi hukum,
hak asasi manusia, menjunjung tinggi penghormatan terhadap keragaman.
c. Pengawasan, Kritik, Koreksi, dan Saran Tentang
Masalah Yang Mempengaruhi Kepentingan Umum.
d. Berjuang untuk keadilan dan kebenaran.


Penerapan nilai-nilai Pancasila
oleh media massa dalam pelaksanaan fungsi kontrol sosial khususnya di Indonesia belum cukup dilakukan. Itu benar dan disebarkan oleh
orang yang tidak bertanggung jawab. Banyak orang dengan mudah terbiasa dengan berita yang beredar tanpa mengecek kebenarannya.