Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Forum Analisis Jurnal

Number of replies: 47
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by DEA GAIZKA QUMAIROH -
Nama: Dea Gaizka Qumairoh
NPM: 2215011119

Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar tehadap dunia pendidikan. Khususnya masyarakat dengan budaya dan
adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap aspek-aspek pendidikan yang ada dimasyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). jika hal tersebut tidak didasari dengan nilai-nilai pengembangan pancasila maka akan banyak dampak negatif yang ditimbulkan seperti dengan adanya kemajuan teknologi memunculkan adanya televisi, dan telepon genggam yang sudah menyebar secara merata di wilayah pedesaan maupun perkotaan, akibatnya segala informasi yang bersifat positiif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat, sehingga perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan. sehingga memunculkan akar permasalahan dimana nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup masyarakat indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Daffa Alfia Nabilla -
Nama :Daffa Alfia Nabilla
NPM : 2215011065
Analisis Jurnal

"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.

Dasar Yuridis
Pancasila sebagai norma dasar negara. Sila-sila Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis berkedudukan sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis sebagai Dasar Negara Indonesia. Akibat Pancasila tercantum secara legal dan konstitusional dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang sah, kekuatan hukum yang berlaku, dan kekuatan hukum mengikat. Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat menjadi instrumen bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.

Sikap
Sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial. Dalam buku Notoatmodjo (2003, p.124) mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap obyek. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).

Ciri-ciri Sikap
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoatmodjo (2003, p.34) adalah: Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam hubungannya dengan obyeknya. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan pengetahuan yang dimiliki orang.

Tingkatan Sikap
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
1. Menerima. Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan(objek).
2. Merespon (responding). Memberikan jawaban.
3. Menghargai. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible).Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

Fungsi Sikap
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi ini berkaitan dengan sarana dan tujuan.
2. Fungsi pertahanan ego, Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego.
3. Fungsi ekspresi nilai, Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya.
4. Fungsi pengetahuan Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEK selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara. Laju perkembangan iptek tersebut semakin hari semakin pesat perkembangannya disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.

Secara etimologi, istilah “ilmu” adalah sebagai arti dari kata science (bahasa Inggris), yang berarti pengetahuan. Secara terminologi, pengertian ilmu mencakup tiga hal, yaitu pengetahuan, aktivitas, dan metode untuk mendapatkan pemahaman terhadap pengertian ilmu. Sementara itu, pengetahuan, menurut Jujun Surya Sumantri digolongkan menjadi tiga macam, yaitu etika (pengetahuan tentang baik dan buruk), estetika (pengetahuan tentang indah dan jelek), dan logika (pengetahuan tentang benar dan salah).

Ilmu terbentuk oleh aktivitas manusia yang dilakukan dengan cara atau metode tertentu sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis. Untuk mendapatkan pengetahuan yang sistematis, maka harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif (berkaitan dengan pengetahuan) dan mempunyai tujuan keilmuan.

Secara etimologis, kata teknologi berasal dari kata techne dan logos. Techne berarti serangkaian metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek. Sedangkan logos mengacu kepada kata logi yang mengacu kepada makna tata pikir. Secara terminologi, teknologi mempunyai arti kemampuan manusia untuk memanfaatkan kekuatan-kekuatan alam guna kepentingan hidupnya.

Mahasiswa perlu memiliki sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari, perlu mempunyai toleransi yang tinggi akan adanya perbedaan ras dan agama dan perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pendidikan Pancasila. Untuk itu Pendidikan Pancasila penting dalam kehidupan bermasyarakat dan harus ditetapkan sejak dini. Perkembangan Iptek yang ada dimanfaatkan untuk mempermudah proses belajar, untuk bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan. Mahasiswa sebagai generasi muda sebaiknya menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan Iptek, serta bisa menyeleksi pengaruh buruk kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negatif kepada bangsa Indonesia dan harus tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar negara sehingga perkembangan Iptek bisa membantu pembangunan dan perkembangan Negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Irsyad hadi musyafa -
Nama : Irsyad Hadi Musyafa
NPM : 2215011081
Analisis Jurnal

"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to Irsyad hadi musyafa

Re: Forum Analisis Jurnal

by RIZKY NANDA FEBRIO ADHA -
Nama : Rizky Nanda Febrio Adha
NPM : 2215011084

Analisis Jurnal yang berjudul “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”. Pada dasarnya jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mata kuliah pengembangan kepribadian Pancasila dalam menyikapi IPTEK.
 
Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Globalisasi mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya, terutama dalam aspek pendidikan. Akibatnya, segala informasi yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. yang dianut Indonesia yakni pancasila. Maka akar permasalahan yang dihadapi adalah apakah nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi.
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-maslah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideology dan dasar Negara Republik Indonesia. n dasar Negara Republik Indonesia. Dalam pelaksanaannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi memunyai dasar-dasar, yaitu (Kemendikbud, 2013): Dasar Filosofis, Dasar Sosiologis dan Dasar Yuridis

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

Sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu Menerima (receiving), Merespon (responding), Menghargai (valuing), Bertanggung jawab (responsible).
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi pertahanan ego, Fungsi ekspresi nilai, dan Fungsi pengetahuan.


Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
Ilmu dan pengetahuan merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan, namun tidak selamanya bahwa pengetahuan itu sebagai ilmu, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Ilmu sebagai pengetahuan (knowledge) adalah pengertian ilmu pada umumnya. Ilmu dikatakan sebagai aktivitas (activity) adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan manusia. Ilmu adalah serangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif, dilakukan dengan beberapa metode berupa prosedur sehingga menghasilkan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala alam, masyarakat, atau manusia dengan tujuan untuk mendapatkan kebenaran, pemahaman, memberikan penjelasan atau melakukan penerapan. Singkatnya, ilmu merupakan rangkaian aktivitas berpikir yang bersifat sistematis, objektif, bermetode agar menghasilkan pengetahuan yang objektif pula. Teknologi merupakan aplikasi dari kreativitas manusia berkaitan dengan alat dan bahan, serta diwujudkan dalam bentuk materi yang digunakan untuk membantu tercapainya kebutuhan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Gilbran -
Nama : Muhammad Gilbran Albany
Npm : 2255011013

ANALISIS JURNAL

Belakangan ini semua bagian kehidupan telah dapat berkembang pesat, kemajuan ini tetap tidak terlepas dari perkembangan pendidikan dari konvensional ke modern, kemajuan ini akibatnya menuntut masyarakat untuk mempercepat. Alasan utama dari pergeseran ini adalah dampak dari teknologi informasi, yang telah memberikan dampak yang begitu signifikan terhadap kehidupan dan budaya manusia di seluruh peradaban. Selain itu, perubahan ini memberikan dampak yang begitu signifikan terhadap sektor pendidikan.
Tak lepas dari masyarakat Indonesia yang memiliki budaya dan praktik dari timur. Di Indonesia, kita dapat melihat bahwa kemajuan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan terhadap aspek pendidikan baik di masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Jika hal ini tidak dipengaruhi oleh Nilai-nilai pembangunan pancasila akan banyak menimbulkan dampak negatif, seperti merebaknya televisi dan telepon genggam yang kini tersedia baik di pedesaan maupun di perkotaan. Artinya, masyarakat dapat dengan mudah mengakses segala informasi, baik positif maupun negatif, dan perlahan-lahan mulai mengubah cara hidup dan pola pikir masyarakat, terutama dalam hal pendidikan. , yang telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia yang terpengaruh oleh teknologi informasi. Semua aspek kehidupan saat ini telah mampu berkembang pesat, dan perkembangan ini bersamaan dengan peralihan dari pendidikan tradisional ke modern, menuntut adanya percepatan dalam masyarakat. Alasan pergeseran ini adalah dampak dari teknologi informasi, yang memiliki dampak yang begitu signifikan terhadap kehidupan dan budaya manusia di semua peradaban.
Yang perlu diperhatikan, penyelenggaraan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi bertujuan untuk memperkuat Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara bangsa dengan merevitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu juga bertujuan untuk membekali mahasiswa warga negara Republik Indonesia dengan pemahaman dan penghayatan terhadap jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila, membimbing mereka agar mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta membentuk sikap mental.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Hafizh Zhafir Rhamadan -
NAMA: MUHAMMAD HAFIZH ZHAFIR RHAMADAN
NPM: 2215011074

Analisis Jurnal

“Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Diri Pancasila Terhadap Respons Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.

Pada dasarnya, tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui dampak mata kuliah pengembangan kepribadian pancasila terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dewasa ini perkembangan teknologi begitu pesat sehingga setiap informasi dalam berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh penjuru dunia. Globalisasi mendorong munculnya berbagai peluang terkait dengan perubahan yang terjadi di dunia. Perkembangan teknologi ini telah menyebabkan perubahan yang begitu besar dalam kehidupan manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya, terutama yang berkaitan dengan pendidikan. Hal ini membuat segala informasi yang bernilai positif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Indonesia menganut Pancasila. Maka inti permasalahannya adalah apakah perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi nilai-nilai Pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia.
Matakuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang membimbing setiap orang untuk mengkaji, menganalisis dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dari perspektif nilai-nilai inti Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. berdasarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi memiliki dasar-dasar dalam pelaksanaannya yaitu (Kemendikbud, 2013):
Landasan filosofis, landasan sosiologis, dan landasan hukum

Tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi pancasila adalah untuk memantapkan pancasila sebagai landasan falsafah dan ideologi negara bangsa, dengan menghidupkan kembali nilai-nilai inti pancasila sebagai pedoman hidup yang mendasar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta menanamkan pemahaman dan penghayatan terhadap jiwa dan nilai-nilai inti Pancasila kepada siswa sebagai warga negara Republik Indonesia dan membimbing mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap spiritual peserta didik yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan persatuan bangsa, serta memantapkan masyarakat madani yang demokratis, adil dan bermartabat berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan cinta tanah air. Persatuan Nasional. berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat Indonesia.

Sikap terdiri dari komponen kognitif (pemikiran yang biasanya diasosiasikan dengan bahasa dan dipelajari), komponen perilaku (yang biasanya mempengaruhi respon yang sesuai dan tidak sesuai), dan komponen emosional (yang membangkitkan respon yang konsisten).
Menurut buku Wawan dan Embun (2010) Notoadmodjo (2003), sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu menerima, menanggapi, menghargai dan bertanggung jawab.
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dew (2010, hlm. 23), sikap memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi instrumental atau fungsi adaptif atau fungsi utilitas, fungsi pertahanan diri, fungsi ekspresi nilai dan fungsi pengetahuan. . Sains dan Teknologi (Sains dan Teknologi)
Sains dan pengetahuan merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, namun tidak selalu diketahui bahwa pengetahuan adalah sains, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Sains sebagai pengetahuan (knowledge) merupakan tujuan sains secara umum. Ilmu dikatakan sebagai perbuatan (aktivitas), sekumpulan perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Ilmu pengetahuan adalah sekumpulan kegiatan manusia yang rasional dan kognitif yang dilakukan dengan berbagai cara berupa metode untuk menghasilkan pengetahuan yang sistematis tentang fenomena alam, sosial, atau manusia untuk memperoleh, memahami, menjelaskan, atau mengenali kebenaran. Singkatnya, sains adalah seperangkat kegiatan berpikir yang sistematis, objektif, dan metodis agar juga menghasilkan pengetahuan yang objektif. Teknologi adalah penerapan kreativitas manusia pada alat dan bahan, dan memanifestasikan dirinya sebagai bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Akhdan Haikal -
Muhammad Akhdan Haikal
2215011087

Analisis jurnal yang berjudul "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi"

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia

Sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial. Dalam buku Notoatmodjo (2003, p.124) mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap obyek. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Alvin muhajir Alvin -
Alvin muhajir 
2215011068

Analisis jurnal yang berjudul "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi"

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.Tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi pancasila adalah untuk memantapkan pancasila sebagai landasan falsafah dan ideologi negara bangsa, dengan menghidupkan kembali nilai-nilai inti pancasila sebagai pedoman hidup yang mendasar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta menanamkan pemahaman dan penghayatan terhadap jiwa dan nilai-nilai inti Pancasila kepada siswa sebagai warga negara Republik Indonesia dan membimbing mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap spiritual peserta didik yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan persatuan bangsa, serta memantapkan masyarakat madani yang demokratis, adil dan bermartabat berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan cinta tanah air. Persatuan Nasional. berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat Indonesia. Sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu Menerima (receiving), Merespon (responding), Menghargai (valuing), Bertanggung jawab (responsible).
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi pertahanan ego, Fungsi ekspresi nilai, dan Fungsi pengetahuan. Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by M.Dzakwan Ulhaq Agnastha -
Nama : M.Dzakwan Ulhaq Agnastha
NPM : 2255011016



. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap aspek-aspek pendidikan yang ada dimasyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). jika hal tersebut tidak didasari dengan nilai-nilai pengembangan pancasila maka akan banyak dampak negatif yang ditimbulkan seperti dengan adanya kemajuan teknologi memunculkan adanya televisi, dan telepon genggam yang sudah menyebar secara merata di wilayah pedesaan maupun perkotaan, akibatnya segala informasi yang bersifat positiif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat, sehingga perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan. sehingga memunculkan akar permasalahan dimana nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup masyarakat indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi. Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Lekat 118 -
Nama : Lekat
NPM : 2215011118

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Alvin muhajir Alvin -
Alvin muhajir
2215011068

Analisis jurnal yang berjudul "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi"

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.Tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi pancasila adalah untuk memantapkan pancasila sebagai landasan falsafah dan ideologi negara bangsa, dengan menghidupkan kembali nilai-nilai inti pancasila sebagai pedoman hidup yang mendasar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta menanamkan pemahaman dan penghayatan terhadap jiwa dan nilai-nilai inti Pancasila kepada siswa sebagai warga negara Republik Indonesia dan membimbing mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap spiritual peserta didik yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan persatuan bangsa, serta memantapkan masyarakat madani yang demokratis, adil dan bermartabat berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan cinta tanah air. Persatuan Nasional. berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat Indonesia. Sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu Menerima (receiving), Merespon (responding), Menghargai (valuing), Bertanggung jawab (responsible).
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi pertahanan ego, Fungsi ekspresi nilai, dan Fungsi pengetahuan. Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Salma Jihan Feprizon -
Nama: Salma Jihan Feprizon
NPM: 2255011018

Analisis jurnal yang berjudul “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-maslah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideology danBangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat tercipta wahana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
- Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI tahun 1945.
- Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by NOPI FITRI YANI -
"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
2. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Aldi Rafsanjani Mudia -
Nama : Aldi Rafsanjani Mudia
NPM : 2215011090

Mata kuliah Pendidikan Pancasila adalah pelajaran untuk diajarkan panduan bagi setiap manusia untuk menelaah, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Republik Indonesia.
Dalam buku Notoatmodjo (2003, p.124) mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek. Secara, garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (idea umumnya terkait dengan diucapkan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respons yang sesuai dan tidak pantas) dan emosional (penyebab tanggapan yang konsisten).
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoatmodjo (2003, p.34) adalah: Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam hubungannya dengan obyeknya. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan pengetahuan yang dimiliki orang.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan negara. Ilmu merupakan rangkaian kegiatan atau acara dilakukan oleh manusia sebagaimana dikatakan oleh Charles Singer, ilmu adalah proses yang membuat pengetahuan. Istilah ilmu juga merupakan suatu metode untuk memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diperiksa kebenarannya. teknologi adalah penerapannya Kreativitas manusia berkaitan dengan alat dan material, serta diwujudkan dalam bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pencapaian kebutuhan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Faalih Muhammad Faalih Setiawan -
Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Nabilla Adelya hs -
Nama : Nabilla Adelya HS
NPM : 2255011022

Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar tehadap dunia pendidikan. Khususnya masyarakat dengan budaya dan
adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap aspek-aspek pendidikan yang ada dimasyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). jika hal tersebut tidak didasari dengan nilai-nilai pengembangan pancasila maka akan banyak dampak negatif yang ditimbulkan seperti dengan adanya kemajuan teknologi memunculkan adanya televisi, dan telepon genggam yang sudah menyebar secara merata di wilayah pedesaan maupun perkotaan, akibatnya segala informasi yang bersifat positiif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat, sehingga perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan. sehingga memunculkan akar permasalahan dimana nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup masyarakat indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Inggri Dwi Syaputri -
Nama : Inggri Dwi Syaputri
NPM : 2215011067

Judul Analisis Jurnal : Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-maslah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila pun dapat dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat tercipta wahana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
•Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
•Memberikan pemahaman atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
•Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI tahun 1945.
• Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila.

- Sikap
Sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu Menerima (receiving), Merespon (responding), Menghargai (valuing), Bertanggung jawab (responsible).
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi pertahanan ego, Fungsi ekspresi nilai, dan Fungsi pengetahuan.

- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEK selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara. Laju perkembangan iptek tersebut semakin hari semakin pesat perkembangannya disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.
Ilmu terbentuk oleh aktivitas manusia yang dilakukan dengan cara atau metode tertentu sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis. Untuk mendapatkan pengetahuan yang sistematis, maka harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif (berkaitan dengan pengetahuan) dan mempunyai tujuan keilmuan.
Oleh karena itu, mahasiswa perlu memiliki sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari, perlu mempunyai toleransi yang tinggi akan adanya perbedaan ras dan agama dan perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pendidikan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Rintan Roro Mufidah -
Nama : Rintan Roro Mufidah
NPM : 2215011120

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.Tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi pancasila adalah untuk memantapkan pancasila sebagai landasan falsafah dan ideologi negara bangsa, dengan menghidupkan kembali nilai-nilai inti pancasila sebagai pedoman hidup yang mendasar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta menanamkan pemahaman dan penghayatan terhadap jiwa dan nilai-nilai inti Pancasila kepada siswa sebagai warga negara Republik Indonesia dan membimbing mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap spiritual peserta didik yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan persatuan bangsa, serta memantapkan masyarakat madani yang demokratis, adil dan bermartabat berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan cinta tanah air.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by I Nyoman Trima Jaya -
I Nyoman Trima Jaya
2215011062


Mata kuliah Pendidikan Pancasila adalah pelajaran untuk diajarkan panduan bagi setiap manusia untuk menelaah, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Republik Indonesia. menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoatmodjo (2003, p.34) adalah: Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam hubungannya dengan obyeknya. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan pengetahuan yang dimiliki orang. Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan negara. Ilmu merupakan rangkaian kegiatan atau acara dilakukan oleh manusia sebagaimana dikatakan oleh Charles Singer, ilmu adalah proses yang membuat pengetahuan. Istilah ilmu juga merupakan suatu metode untuk memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diperiksa kebenarannya. teknologi adalah penerapannya Kreativitas manusia berkaitan dengan alat dan material, serta diwujudkan dalam bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pencapaian kebutuhan manusia.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi memiliki tujuan sebagai berikut
1. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan tentang jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing agar dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Yosi Tirani Putri -
Nama: Yosi Tirani Putri
NPM: 2215011083

ANALISIS JURNAL
Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Globalisasi mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Kemajuan IPTEK juga membawa pengaruh besar dalam tatanan kehidupan manusia termasuk juga dalam penerapan nilai-nilai Pancasila terutama dalam kehidupan mahasiswa. Dengan melalui mata kuliah Pendidikan Pancasila diharapkan mahasiswa dapat memiliki kepribadian berdasarkan nilai-nilai pancasila ditengah pengaruh globalisasi dan IPTEK yang berkembang pesat saat ini.

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia.

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa (Pancasila menjadi mental mahasiswa) sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.

Sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial. Ciri-cirinya yaitu sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam hubungannya dengan obyeknya dan sifatnya berubah-ubah. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu menerima, merespon (responding), menghargai, mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah, dan terakhir bertanggung jawab (responsible). Adapun fungsi sikap yaitu fungsi instrumental (sarana dan tujuan), fungsi pertahanan ego, fungsi ekspresi nilai, dan fungsi pengetahuan Individu (ingin mengerti dengan pengalaman).

IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologin). Ilmu terbentuk oleh aktivitas manusia yang dilakukan dengan cara atau metode tertentu sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis. Untuk mendapatkan pengetahuan yang sistematis, maka harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif (berkaitan dengan pengetahuan) dan mempunyai tujuan keilmuan. Teknologi mempunyai arti kemampuan manusia untuk memanfaatkan kekuatan-kekuatan alam guna kepentingan hidupnya.

Perkembangan IPTEK yang ada dimanfaatkan untuk mempermudah proses belajar, untuk bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan. Mahasiswa sebagai generasi muda sebaiknya menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan IPTEK, serta bisa menyeleksi pengaruh buruk kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negatif kepada bangsa Indonesia dan harus tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar Negara melalui mata kuliah pendidikan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Candra Alfareza -
Nama :Candra Alfareza
NPM : 2215011061
Analisis Jurnal

"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.

Dasar Yuridis
Pancasila sebagai norma dasar negara. Sila-sila Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis berkedudukan sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis sebagai Dasar Negara Indonesia. Akibat Pancasila tercantum secara legal dan konstitusional dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang sah, kekuatan hukum yang berlaku, dan kekuatan hukum mengikat. Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat menjadi instrumen bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.

Sikap
Sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial. Dalam buku Notoatmodjo (2003, p.124) mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap obyek. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).

Ciri-ciri Sikap
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoatmodjo (2003, p.34) adalah: Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam hubungannya dengan obyeknya. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan pengetahuan yang dimiliki orang.

Tingkatan Sikap
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
1. Menerima. Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan(objek).
2. Merespon (responding). Memberikan jawaban.
3. Menghargai. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible).Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

Fungsi Sikap
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi ini berkaitan dengan sarana dan tujuan.
2. Fungsi pertahanan ego, Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego.
3. Fungsi ekspresi nilai, Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya.
4. Fungsi pengetahuan Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEK selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara. Laju perkembangan iptek tersebut semakin hari semakin pesat perkembangannya disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.

Secara etimologi, istilah “ilmu” adalah sebagai arti dari kata science (bahasa Inggris), yang berarti pengetahuan. Secara terminologi, pengertian ilmu mencakup tiga hal, yaitu pengetahuan, aktivitas, dan metode untuk mendapatkan pemahaman terhadap pengertian ilmu. Sementara itu, pengetahuan, menurut Jujun Surya Sumantri digolongkan menjadi tiga macam, yaitu etika (pengetahuan tentang baik dan buruk), estetika (pengetahuan tentang indah dan jelek), dan logika (pengetahuan tentang benar dan salah).

Ilmu terbentuk oleh aktivitas manusia yang dilakukan dengan cara atau metode tertentu sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis. Untuk mendapatkan pengetahuan yang sistematis, maka harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif (berkaitan dengan pengetahuan) dan mempunyai tujuan keilmuan.

Secara etimologis, kata teknologi berasal dari kata techne dan logos. Techne berarti serangkaian metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek. Sedangkan logos mengacu kepada kata logi yang mengacu kepada makna tata pikir. Secara terminologi, teknologi mempunyai arti kemampuan manusia untuk memanfaatkan kekuatan-kekuatan alam guna kepentingan hidupnya.

Mahasiswa perlu memiliki sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari, perlu mempunyai toleransi yang tinggi akan adanya perbedaan ras dan agama dan perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pendidikan Pancasila. Untuk itu Pendidikan Pancasila penting dalam kehidupan bermasyarakat dan harus ditetapkan sejak dini. Perkembangan Iptek yang ada dimanfaatkan untuk mempermudah proses belajar, untuk bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan. Mahasiswa sebagai generasi muda sebaiknya menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan Iptek, serta bisa menyeleksi pengaruh buruk kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negatif kepada bangsa Indonesia dan harus tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar negara sehingga perkembangan Iptek bisa membantu pembangunan dan perkembangan Negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Thufayl Fawwaz Hidayat -
Nama : Thufayl Fawwaz Hidayat
NPM : 2215011085

Analisis jurnal “Pengaruh mata kuliah pengembangan kepribadian pancasila dalam menyikapi ilmu pengetahuan dan teknologi”.

Di era 4.0 ini, yang dimana hampir semua aspek kehidupan telah dibungkus dengan balutan teknologi, hal ini menjadi tidak asing jika manusia hidup berdampingan seiring dengan berkembangnya teknologi. Perkembangan ini pun memberi dampak besar untuk munculnya istilah globalisasi. Mengacu akan prosesnya, globalisasi terbagi menjadi dua dimensi yakni dimensi ruang dan waktu. Yang dimana ruang makin dipersempit dan waktu makin di persingkat dalam interaksi berskala dunia. Hal ini menandakan akan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri.

Namun, disamping maraknya perkembangan teknologi ini, sudah sepatutnya agar setiap individu diberikan pedoman-pedoman agar dapat mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara republic Indonesia. Tujuannya agar tidak hanya serta-merta teknologi sudah berkembang akan tetapi moral bangsa Indonesia malah menurun drastis dikarenakan tidak adanya pedoman-pedoman yang menguatkan jiwa social mereka dalam hal positif.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Az-Zahra Novia Balqis Irawan -
"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya. Kemajuan teknologi
saat ini harus digunakan dengan baik dan
penuh tanggung jawab. Perkembangan
Iptek yang ada dimanfaatkan untuk
mempermudah proses belajar, untuk
bertransaksi dan berbisnis dalam bidang
bidang perdagangan.

Mahasiswa perlu memiliki sikap jujur dalam kehidupan
sehari-hari, perlu mempunyai toleransi
yang tinggi akan adanya perbedaan ras
dan agama dan perlu memiliki
pemahaman yang mendalam tentang
pendidikan Pancasila. Untuk itu
Pendidikan Pancasila penting dalam
kehidupan bermasyarakat dan harus
ditetapkan sejak dini.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by M.Zaki Albana -
Nama : Muhammad Zaki Albana
NPM : 2255011015

Analisis Jurnal “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.
Di era globalisasi, banyak aspek-aspek yang mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan yang terjadi tentunya membawa suatu kemajuan bagi segala aspek yang mendapat dampak adanya globalisasi. Globalisasi mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar tehadap dunia pendidikan. Akibatnya, segala informasi yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan masuknya berbagai macam pengaruh dari luar yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Jika hal tersebut dibiarkan akan menyebabkan nilai-nilai luhur pancasila dalam masyarakat terkikis bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang.
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-maslah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideology dan dasar Negara Republik Indonesia. Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat tercipta wahana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
Secara terminologi, pengertian ilmu sekurang-kurangnya mencakup tiga hal, yaitu pengetahuan, aktivitas, dan metode untuk mendapatkan pemahaman terhadap pengertian ilmu. Sementara itu, pengetahuan, menurut Jujun Surya Sumantri digolongkan menjadi tiga macam, yaitu etika (pengetahuan tentang baik dan buruk), estetika (pengetahuan tentang indah dan jelek), dan logika (pengetahuan tentang benar dan salah). Teknologi merupakan aplikasi dari kreativitas manusia berkaitan dengan alat dan bahan, serta diwujudkan dalam bentuk materi yang digunakan untuk membantu tercapainya kebutuhan manusia. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara. Laju perkembangan iptek tersebut semakin hari semakin pesat perkembangannya disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by ADITIYA PUTRA BAYU -
Nama :ADITIYA PUTRA BAYU
NPM :2215011078

Analisis Jurnal
“Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”

Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui dampak kurikulum pembinaan kepribadian pancasila terhadap iptek. Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, setiap informasi menarik dalam berbagai bentuk dapat disebarluaskan ke seluruh pelosok dunia. Globalisasi mendorong peluang terkait dengan perubahan yang terjadi di dunia. Perkembangan teknologi ini telah menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam kehidupan manusia beserta seluruh peradaban dan kebudayaannya, terutama perubahan yang berkaitan dengan pendidikan. Hal ini membuat semua informasi yang bernilai positif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh publik. Indonesia menjunjung tinggi Pancasila. Maka inti pertanyaannya adalah apakah perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi nilai-nilai pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia.



Pendidikan Pancasila adalah mata kuliah yang membimbing setiap orang untuk mempelajari, menganalisis dan memecahkan masalah negara dan pembangunan nasional dari perspektif Pancasila sebagai ideologi dan nilai dasar negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan kesatuan ideologi Pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus diwariskan secara turun-temurun untuk menjaga keutuhan masyarakat.


Sila-sila Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Tahun 1945 berfungsi sebagai norma dasar bangsa Indonesia baik secara filosofis maupun sosiologis dan sebagai dasar negara Indonesia dalam konteks politik dan hukum. Karena Pancasila secara sah dan konstitusional tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka secara hukum dan konstitusi adalah sah, sah dan mengikat. Dengan terselenggaranya pendidikan pancasila di perguruan tinggi, diharapkan menjadi nilai-nilai dasar mahasiswa dalam pancasila sebagai ideologi dan pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara khusus tujuan penyelenggaraan pendidikan pancasila di perguruan tinggi. Membekali mahasiswa dengan pemahaman dan pemahaman tentang jiwa dan nilai-nilai dasar pancasila dengan cara merevitalisasi nilai-nilai dasar pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memperkuat pancasila sebagai landasan falsafah bangsa dan ideologi bangsa Menghargai menjadi warga negara Republik Indonesia. Bimbingan dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menumbuhkan pola pikir siswa yang menghayati nilai-nilai pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Kobul Sanjaya -
Nama : Kobul Sanjaya
NPM : 2215011082
Analisis Jurnal

"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Fine Alsuli -
Nama : Fine Alsuli Sukapiring
NPM : 2215011122

Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Mata kuliah pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideology dan dasar Negara Republik Indonesia. Data sejarah menunjukan bahwa setiap kali ada upaya perpecahan atau pemberontakan oleh beberapa kelompok masyarakat, maka nilai-nilai Pancasilalah yang dikedepankan sebagai solusi untuk menyatukan kembali. Secara spesifik tujuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
a. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa
b. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia
c. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa
Sebagai generasi muda pelajar, kita harus siap menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga budaya yang masuk berdampak positif dan perkembangan IPTEK bisa membantu pembangunan dan perkembangan negara
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Dzaki Santoso -
Nama : M Dzaki Santoso
NPM : 2255011021

Analisis Jurnal tentang "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mata kuliah pengembangan kepribadian Pancasila dalam menyikapi IPTEK.

Teks Parafrase
Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga segala informasi dapat menyebar ke seluruh dunia dalam berbagai bentuk dan kepentingan. Globalisasi memfasilitasi munculnya berbagai kemungkinan perubahan masa depan di dunia. Kemajuan teknologi ini, khususnya dalam bidang pendidikan, telah banyak mengubah kehidupan manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Indonesia berpegang teguh pada Pancasila. Maka akar permasalahan yang dihadapi adalah apakah nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi. Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-maslah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideology dan dasar Negara Republik Indonesia. n dasar Negara Republik Indonesia. Dalam pelaksanaannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi memunyai dasar-dasar, yaitu (Kemendikbud, 2013): Dasar Filosofis, Dasar Sosiologis dan Dasar Yuridis

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia. Sikap terdiri dari komponen kognitif (terkait dengan bahasa secara umum dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respons yang tepat atau tidak tepat), dan emosi (menyebabkan respons yang konsisten). Menurut buku Wawan dan Dewi (2010) dalam Notoadmodjo (2003), sikap terdiri dari beberapa tingkatan. Menurut buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) oleh Katz (1964), sikap memiliki beberapa fungsi. sarana atau fungsi adaptasi atau utilitas, fungsi pertahanan ego, fungsi ekspresi nilai, dan fungsi pengetahuan.

Sains dan Teknologi (Sains dan Teknologi)
Sains dan pengetahuan adalah dua istilah yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi pengetahuan tidak selalu merupakan sains, tetapi pengetahuan yang diperoleh dengan cara tertentu dengan persetujuan para ilmuwan. Sains sebagai pengetahuan berarti ilmu pengetahuan secara umum. Ilmu dikatakan sebagai kegiatan (aktivitas), rangkaian kegiatan atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia. IPA adalah sekumpulan kegiatan manusia yang bersifat kognitif dan rasional yang dilakukan dengan menggunakan berbagai metode berupa prosedur untuk menghasilkan pengetahuan yang sistematis tentang fenomena alam, sosial, atau manusia, untuk tujuan memperoleh kebenaran, pemahaman, pemberian penjelasan, atau penerapan. mereka. Sains, singkatnya, adalah seperangkat kegiatan berpikir yang sistematis, objektif, dan metodologis untuk menghasilkan pengetahuan yang objektif. Teknologi adalah penerapan kreativitas manusia terhadap alat dan bahan yang diwujudkan dalam bentuk bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Nailah Is' Afbilla -
NAMA : NAILAH IS' AFBILLA
NPM : 2215011063


Analisis jurnal yang berjudul "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi"

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang membimbing setiap insan untuk mengkaji, menganalisis dan memecahkan permasalahan negara dan pembangunan nasional dari sudut pandang ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan nilai-nilai inti Pancasila sebagai landasan. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan kesatuan ideologi Pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan masyarakat. Pemeliharaan nilai-nilai pancasila berlangsung melalui proses pendidikan formal, karena pendidikan mengembangkan berbagai nilai pancasila secara terencana dan terpadu.
Saat ini, semua bidang kehidupan dapat berkembang pesat. Perkembangan ini terkait erat dengan evolusi pendidikan dari tradisional ke modern. Perkembangan ini menuntut masyarakat secara otomatis bergeser ke arah globalisasi. Penyebab utama dan paling kentara dari perubahan
terletak pada aspek teknologi informasi. Kemajuan teknologi ini, bersama dengan
peradaban dan kebudayaan, telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia.
Secara khusus, tujuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk:

1. Menguatkan Pancasila sebagai landasan falsafah dan ideologi bangsa dengan menghidupkan kembali nilai-nilai inti Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Menanamkan kepada peserta didik sebagai warga negara Republik Indonesia pemahaman dan penghayatan terhadap jiwa dan nilai-nilai luhur Pancasila.
3. Pedoman agar berlaku bagi masyarakat, bangsa dan kehidupan berbangsa.
4. Membentuk sikap mental siswa yang dapat memahami nilai-nilai pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Fayiz Fayiz Al Hafizh -
Nama : Fayiz Al Hafizh
NPM : 2215011086

Analisis Jurnal
“Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi"

Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mata kuliah pengembangan kepribadian Pancasila dalam menyikapi IPTEK.

Kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya, terutama dalam aspek pendidikan. Akibatnya, segala informasi yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Maka akar permasalahan yang dihadapi adalah apakah nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi.
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-maslah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Dalam pelaksanaannya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi memunyai dasar-dasar, yaitu : Dasar Filosofis, Dasar Sosiologis dan Dasar Yuridis

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

Sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu Menerima (receiving), Merespon (responding), Menghargai (valuing), Bertanggung jawab (responsible).
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi pertahanan ego, Fungsi ekspresi nilai, dan Fungsi pengetahuan.

Ilmu dan pengetahuan merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan, namun tidak selamanya bahwa pengetahuan itu sebagai ilmu, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Ilmu sebagai pengetahuan (knowledge) adalah pengertian ilmu pada umumnya. Ilmu dikatakan sebagai aktivitas (activity) adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan manusia. Ilmu adalah serangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif, dilakukan dengan beberapa metode berupa prosedur sehingga menghasilkan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala alam, masyarakat, atau manusia dengan tujuan untuk mendapatkan kebenaran, pemahaman, memberikan penjelasan atau melakukan penerapan. Singkatnya, ilmu merupakan rangkaian aktivitas berpikir yang bersifat sistematis, objektif, bermetode agar menghasilkan pengetahuan yang objektif pula. Teknologi merupakan aplikasi dari kreativitas manusia berkaitan dengan alat dan bahan, serta diwujudkan dalam bentuk materi yang digunakan untuk membantu tercapainya kebutuhan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Lulu Putri arfina -
Nama: Lulu Putri Arfina
NPM: 2255011019

"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.

Dasar Yuridis
Pancasila sebagai norma dasar negara. Sila-sila Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis berkedudukan sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis sebagai Dasar Negara Indonesia. Akibat Pancasila tercantum secara legal dan konstitusional dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang sah, kekuatan hukum yang berlaku, dan kekuatan hukum mengikat. Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat menjadi instrumen bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.

Sikap
Sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial. Dalam buku Notoatmodjo (2003, p.124) mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap obyek. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).

Tingkatan Sikap
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
1. Menerima. Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan(objek).
2. Merespon (responding). Memberikan jawaban.
3. Menghargai. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible).Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

Fungsi Sikap
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi ini berkaitan dengan sarana dan tujuan.
2. Fungsi pertahanan ego, Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego.
3. Fungsi ekspresi nilai, Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya.
4. Fungsi pengetahuan Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEK selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara. Laju perkembangan iptek tersebut semakin hari semakin pesat perkembangannya disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.

Secara etimologi, istilah “ilmu” adalah sebagai arti dari kata science (bahasa Inggris), yang berarti pengetahuan. Secara terminologi, pengertian ilmu mencakup tiga hal, yaitu pengetahuan, aktivitas, dan metode untuk mendapatkan pemahaman terhadap pengertian ilmu. Sementara itu, pengetahuan, menurut Jujun Surya Sumantri digolongkan menjadi tiga macam, yaitu etika (pengetahuan tentang baik dan buruk), estetika (pengetahuan tentang indah dan jelek), dan logika (pengetahuan tentang benar dan salah).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Arditya Prayoga -
Nama: Arditya Prayoga
NPM: 2255011020

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang membimbing setiap orang untuk mengkaji, menganalisis dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dari perspektif nilai-nilai inti Pancasila sebagai ideologi dan sosiologis bangsa Indonesia yang majemuk. Ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan masyarakat. Pelestarian nilai-nilai pancasila berlangsung melalui proses pendidikan formal, karena melalui pendidikan berbagai nilai pancasila dapat dikembangkan secara terencana dan menyeluruh.
Dengan diresmikannya Pendidikan Tinggi Pancasila diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara secara akademis dari perspektif nilai-nilai inti Pancasila. Ideologi dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi dalam pancasila secara khusus adalah:

- Penguatan Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa dengan menghidupkan kembali nilai-nilai dasar Pancasila sebagai standar dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. - Membekali peserta didik dengan pemahaman dan penghayatan terhadap jiwa dan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai warga negara Republik Indonesia serta membimbing mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Mempersiapkan mahasiswa untuk menganalisis dan menemukan berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menggunakan sistem pemikiran yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Membentuk sikap mental peserta didik yang mampu menghayati nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air dan persatuan bangsa, serta masyarakat madani yang demokratis, adil dan bermartabat berdasarkan Pancasila dalam interaksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Tibra Sausan Hisanah -
Nama: Tibra Sausan Hisanah
NPM: 2255011023

Analisis jurnal yang berjudul "Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi"

Matakuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang membimbing setiap orang untuk mengkaji, menganalisis dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dari perspektif nilai-nilai inti Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan masyarakat. Pelestarian nilai-nilai pancasila berlangsung melalui proses pendidikan formal, karena melalui pendidikan berbagai nilai pancasila dapat dikembangkan secara terencana dan menyeluruh.

Tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi pancasila adalah untuk memantapkan pancasila sebagai landasan falsafah dan ideologi negara bangsa, dengan menghidupkan kembali nilai-nilai inti pancasila sebagai landasan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta menanamkan pemahaman dan penghayatan terhadap jiwa dan nilai-nilai inti Pancasila kepada siswa sebagai warga negara Republik Indonesia dan membimbing mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap spiritual peserta didik yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan persatuan bangsa, serta memantapkan masyarakat madani yang demokratis, adil dan bermartabat berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan cinta tanah air. Persatuan Nasional. berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat Indonesia.

Sikap adalah seperangkat respons yang konsisten terhadap objek sosial. Dalam buku Notoatmodjo (2003, hlm. 124) dikemukakan bahwa sikap masih merupakan reaksi tertutup seseorang terhadap suatu objek. Jelas dari definisi di atas bahwa sikap secara umum terdiri dari komponen kognitif (pemikiran yang sering dikaitkan dengan bahasa dan pembelajaran), komponen perilaku (yang cenderung mempengaruhi respons yang tepat dan tidak tepat), dan komponen emosional (reaksi sebab-akibat yang diakibatkannya).
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Fadhlil Fadhlil azim -
Nama: fadhlil azim mp
NPM: 2215011072

Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar tehadap dunia pendidikan. Khususnya masyarakat dengan budaya dan
adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap aspek-aspek pendidikan yang ada dimasyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). jika hal tersebut tidak didasari dengan nilai-nilai pengembangan pancasila maka akan banyak dampak negatif yang ditimbulkan seperti dengan adanya kemajuan teknologi memunculkan adanya televisi, dan telepon genggam yang sudah menyebar secara merata di wilayah pedesaan maupun perkotaan, akibatnya segala informasi yang bersifat positiif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat, sehingga perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan. sehingga memunculkan akar permasalahan dimana nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup masyarakat indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Helen Kanuwijaya -
Nama : Helen Kanuwijaya
NPM : 2215011076

Judul Analisis Jurnal dengan judul “Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-maslah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila pun dapat dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat tercipta wahana pembelajaran bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
•Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
•Memberikan pemahaman atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
•Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI tahun 1945.
• Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila.

- Sikap
Sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu Menerima (receiving), Merespon (responding), Menghargai (valuing), Bertanggung jawab (responsible).
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi pertahanan ego, Fungsi ekspresi nilai, dan Fungsi pengetahuan.

- Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEK selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara. Laju perkembangan iptek tersebut semakin hari semakin pesat perkembangannya disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.
Ilmu terbentuk oleh aktivitas manusia yang dilakukan dengan cara atau metode tertentu sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis. Untuk mendapatkan pengetahuan yang sistematis, maka harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif (berkaitan dengan pengetahuan) dan mempunyai tujuan keilmuan.
Oleh karena itu, mahasiswa perlu memiliki sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari, perlu mempunyai toleransi yang tinggi akan adanya perbedaan ras dan agama dan perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pendidikan Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Aditya Ridho Pratama -
Nama: Aditya Ridho Pratama
NPM: 2255011014

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Sechly Firmansyah -
Nama: Sechly Firmansyah
NPM: 2215011077


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila.

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Akbar Fauzi -
Nama : Akbar Fauzi
NPM : 2265011001

'Analisis Jurnal'

Judul
"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.

Dasar Yuridis
Pancasila sebagai norma dasar negara. Sila-sila Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis berkedudukan sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis sebagai Dasar Negara Indonesia. Akibat Pancasila tercantum secara legal dan konstitusional dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang sah, kekuatan hukum yang berlaku, dan kekuatan hukum mengikat. Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat menjadi instrumen bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.

Sikap
Sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial. Dalam buku Notoatmodjo (2003, p.124) mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap obyek. Dari definisi di atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).

Ciri-ciri Sikap
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoatmodjo (2003, p.34) adalah: Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan dalam hubungannya dengan obyeknya. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan pengetahuan yang dimiliki orang.

Tingkatan Sikap
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
1. Menerima. Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan(objek).
2. Merespon (responding). Memberikan jawaban.
3. Menghargai. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible).Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

Fungsi Sikap
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat, Fungsi ini berkaitan dengan sarana dan tujuan.
2. Fungsi pertahanan ego, Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego.
3. Fungsi ekspresi nilai, Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya.
4. Fungsi pengetahuan Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEK selalu menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan sebuah negara. Laju perkembangan iptek tersebut semakin hari semakin pesat perkembangannya disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.

Secara etimologi, istilah “ilmu” adalah sebagai arti dari kata science (bahasa Inggris), yang berarti pengetahuan. Secara terminologi, pengertian ilmu mencakup tiga hal, yaitu pengetahuan, aktivitas, dan metode untuk mendapatkan pemahaman terhadap pengertian ilmu. Sementara itu, pengetahuan, menurut Jujun Surya Sumantri digolongkan menjadi tiga macam, yaitu etika (pengetahuan tentang baik dan buruk), estetika (pengetahuan tentang indah dan jelek), dan logika (pengetahuan tentang benar dan salah).

Ilmu terbentuk oleh aktivitas manusia yang dilakukan dengan cara atau metode tertentu sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis. Untuk mendapatkan pengetahuan yang sistematis, maka harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kemampuan rasional, melakukan aktivitas kognitif (berkaitan dengan pengetahuan) dan mempunyai tujuan keilmuan.

Secara etimologis, kata teknologi berasal dari kata techne dan logos. Techne berarti serangkaian metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek. Sedangkan logos mengacu kepada kata logi yang mengacu kepada makna tata pikir. Secara terminologi, teknologi mempunyai arti kemampuan manusia untuk memanfaatkan kekuatan-kekuatan alam guna kepentingan hidupnya.

Mahasiswa perlu memiliki sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari, perlu mempunyai toleransi yang tinggi akan adanya perbedaan ras dan agama dan perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pendidikan Pancasila. Untuk itu Pendidikan Pancasila penting dalam kehidupan bermasyarakat dan harus ditetapkan sejak dini. Perkembangan Iptek yang ada dimanfaatkan untuk mempermudah proses belajar, untuk bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan. Mahasiswa sebagai generasi muda sebaiknya menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan Iptek, serta bisa menyeleksi pengaruh buruk kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negatif kepada bangsa Indonesia dan harus tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar negara sehingga perkembangan Iptek bisa membantu pembangunan dan perkembangan Negara.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by NOPI FITRI YANI -
NAMA : NOPI FITRI YANI

NPM : 2215011121



Tugas analisis jurnal:

Analisis jurnal yang berjudul, Hubungan Antara Hukum dan Etika dalam Politik Hukum di Indonesia (Membaca Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Sumber Etik) Etika adalah ilmu pengetahuan yang membahas prinsip-prinsip moralitas. Setiap orang memiliki moralitasnya sendiri, tetapi tidak sedemikian halnya dengan etika, tidak semua orang perlu melakukan pemikiran yang kritis terhadap etika. Sebagaimana diketahui, disiplin etik pada mulanya bersumber pada agama, namun dalam perkembangannya, seiring dengan perkembangan masyarakat, komunitas tersebut juga mulai memikirkan dan merasa memerlukan batasan baik dan buruk atas perilaku anggotanya. Hukum merupakan kegiatan final dari kebijakan publik yang didalamnya hubungan antara hukum dengan etik dan bagaimana kedudukan hubungan hukum dan etik dalam Politik Hukum di Indonesia



Hubungan Antara Etika dan Moral

Moral merupakan suatu ajaran-ajaran atau wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan, baik lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik. Etika adalah suatu cabang filsafat yaitu suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral tersebut. 




antara etika dengan hukum bisa dilihat dari 3 (tiga) dimensi yakni:

1. dimensi substansi dan wadah,

2. dimensi hubungan keluasan cakupannya,

3. dimensi alasan manusia untuk mematuhi atau melanggarnya.



dengan Etika dalam Politik Hukum di Indonesia. hubungan hukum dan etik dalam Politik Pembaharuan dan Politik Hukum dalam Pembangunan yang telah ada dan dianggap dengan hukum yang akan, sedang, dan yang sama dalam politik yaitu Hubungan Hukum dan Etika dalam Politik
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Farhan Muhammad Farhan Murtadho -
Muhammad Farhan Murtadho
2215011075

Saat ini segala bidang kehidupan telah dapat berkembang pesat, perkembangan ini seiring dengan perkembangan pendidikan dari tradisional menuju modern, perkembangan ini secara otomatis menuntut masyarakat menuju globalisasi. Alasan utama yang paling terasa
Perubahan tersebut dari segi teknologi informasi, perkembangan teknologi ini telah menyebabkan perubahan yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat.
peradaban dan budaya. Perubahan ini juga berdampak besar pada dunia pendidikan. Terutama orang, budaya dan
adat timur seperti Indonesia. Saat ini di Indonesia kita dapat melihat bahwa dampak perkembangan teknologi sangat mempengaruhi aspek pendidikan di masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Jika hal ini tidak dilandasi dengan nilai-nilai pembangunan Pancasila maka akan banyak dampak negatifnya, seperti perkembangan teknologi yang melahirkan televisi dan handphone, yang telah menyebar merata ke desa dan kota, semua positif atau. negatif Informasi mudah diakses oleh masyarakat, menyebabkan pola hidup dan pola pikir masyarakat lambat laun berubah, terutama dalam hal pendidikan. Hal ini menyoroti akar permasalahan, dimana perkembangan teknologi informasi mempengaruhi nilai-nilai pancasila yang menjadi pedoman hidup masyarakat Indonesia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Yeezkiel Patrick -
Nama : Yeezkiel Patrick Rambe
NPM : 2215011080
Analisis Jurnal

"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Tibra Sausan Hisanah -
Nama : Tibra Sausan Hisanah
NPM : 2255011023

"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi"

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat.

Dasar Yuridis
Pancasila sebagai norma dasar negara. Sila-sila Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis berkedudukan sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis sebagai Dasar Negara Indonesia. Akibat Pancasila tercantum secara legal dan konstitusional dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, secara yuridis konstitusional mempunyai kekuatan hukum yang sah, kekuatan hukum yang berlaku, dan kekuatan hukum mengikat. Dengan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, diharapkan dapat menjadi instrumen bagi para mahasiswa untuk secara akademik mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dalam perspektif nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Kobul Sanjaya -
Nama : Kobul Sanjaya
NPM : 2215011082
Analisis Jurnal

"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi."


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat. Pelestarian nilai nilai Pancasila dilakukan lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat dikembangkan secara terencana dan terpadu.
Saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya.
Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Farhan Zahy -
Nama : Farhan Zahy
NPM : 2215011069

"Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pancasila dalam Menyikapi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi"

Matakuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang membimbing setiap orang untuk mengkaji, menganalisis dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dari perspektif nilai-nilai inti Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan masyarakat. Pelestarian nilai-nilai pancasila berlangsung melalui proses pendidikan formal, karena melalui pendidikan berbagai nilai pancasila dapat dikembangkan secara terencana dan menyeluruh.
Saat ini segala bidang kehidupan telah dapat berkembang pesat, perkembangan ini seiring dengan perkembangan pendidikan dari tradisional menuju modern, perkembangan ini secara otomatis menuntut masyarakat menuju globalisasi. Alasan utama yang paling terasa
Perubahan tersebut dari segi teknologi informasi, perkembangan teknologi ini telah menyebabkan perubahan yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat.
peradaban dan budaya.
Tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi dalam pancasila secara khusus adalah:

1. Penguatan Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa dengan menghidupkan kembali nilai-nilai dasar Pancasila sebagai standar dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa terhadap jiwa dan nilai-nilai inti Pancasila sebagai warga negara Republik Indonesia. 3. Pedoman penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental siswa yang dapat menghayati nilai-nilai pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Iqbal Fariz Darsono -
Nama : IQBAL FARIZ DARSONO
NPM : 2215011079

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap manusia untuk meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia yang majemuk secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilaiPancasila harus dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga integritas masyarakat

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa Indonesia.

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia.
3. Membimbing untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai Pancasila.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by M. Fathir Hayyan Azka Aribowo -
NAMA: M. Fathir Hayyan Azka A
NPM: 2215011089

Analisis Jurnal

“Pengaruh Mata Kuliah Pengembangan Diri Pancasila Terhadap Respons Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.

Pada dasarnya, tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui dampak mata kuliah pengembangan kepribadian pancasila terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dewasa ini perkembangan teknologi begitu pesat sehingga setiap informasi dalam berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh penjuru dunia. Globalisasi mendorong munculnya berbagai peluang terkait dengan perubahan yang terjadi di dunia. Perkembangan teknologi ini telah menyebabkan perubahan yang begitu besar dalam kehidupan manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya, terutama yang berkaitan dengan pendidikan. Hal ini membuat segala informasi yang bernilai positif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Indonesia menganut Pancasila. Maka inti permasalahannya adalah apakah perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi nilai-nilai Pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia.
Matakuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang membimbing setiap orang untuk mengkaji, menganalisis dan memecahkan masalah pembangunan bangsa dan negara dari perspektif nilai-nilai inti Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. berdasarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi memiliki dasar-dasar dalam pelaksanaannya yaitu (Kemendikbud, 2013):
Landasan filosofis, landasan sosiologis, dan landasan hukum

Tujuan penyelenggaraan pendidikan tinggi pancasila adalah untuk memantapkan pancasila sebagai landasan falsafah dan ideologi negara bangsa, dengan menghidupkan kembali nilai-nilai inti pancasila sebagai pedoman hidup yang mendasar dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta menanamkan pemahaman dan penghayatan terhadap jiwa dan nilai-nilai inti Pancasila kepada siswa sebagai warga negara Republik Indonesia dan membimbing mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta membentuk sikap spiritual peserta didik yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan persatuan bangsa, serta memantapkan masyarakat madani yang demokratis, adil dan bermartabat berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, cinta tanah air, dan cinta tanah air. Persatuan Nasional. berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat Indonesia.

Sikap terdiri dari komponen kognitif (pemikiran yang biasanya diasosiasikan dengan bahasa dan dipelajari), komponen perilaku (yang biasanya mempengaruhi respon yang sesuai dan tidak sesuai), dan komponen emosional (yang membangkitkan respon yang konsisten).
Menurut buku Wawan dan Embun (2010) Notoadmodjo (2003), sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu menerima, menanggapi, menghargai dan bertanggung jawab.
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dew (2010, hlm. 23), sikap memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi instrumental atau fungsi adaptif atau fungsi utilitas, fungsi pertahanan diri, fungsi ekspresi nilai dan fungsi pengetahuan. . Sains dan Teknologi (Sains dan Teknologi)
Sains dan pengetahuan merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, namun tidak selalu diketahui bahwa pengetahuan adalah sains, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Sains sebagai pengetahuan (knowledge) merupakan tujuan sains secara umum. Ilmu dikatakan sebagai perbuatan (aktivitas), sekumpulan perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Ilmu pengetahuan adalah sekumpulan kegiatan manusia yang rasional dan kognitif yang dilakukan dengan berbagai cara berupa metode untuk menghasilkan pengetahuan yang sistematis tentang fenomena alam, sosial, atau manusia untuk memperoleh, memahami, menjelaskan, atau mengenali kebenaran. Singkatnya, sains adalah seperangkat kegiatan berpikir yang sistematis, objektif, dan metodis agar juga menghasilkan pengetahuan yang objektif. Teknologi adalah penerapan kreativitas manusia pada alat dan bahan, dan memanifestasikan dirinya sebagai bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
In reply to First post

Re: Forum Analisis Jurnal

by Muhammad Abdurrahman Al-Faruq 2215011064 -
Pada saat ini, segala aspek kehidupan telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan pendidikan dari yang tradisional menjadi modern, secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada
perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan manusia dengan segala
peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar tehadap dunia pendidikan. Khususnya masyarakat dengan budaya dan
adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap aspek-aspek pendidikan yang ada dimasyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). jika hal tersebut tidak didasari dengan nilai-nilai pengembangan pancasila maka akan banyak dampak negatif yang ditimbulkan seperti dengan adanya kemajuan teknologi memunculkan adanya televisi, dan telepon genggam yang sudah menyebar secara merata di wilayah pedesaan maupun perkotaan, akibatnya segala informasi yang bersifat positiif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat, sehingga perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya dalam aspek pendidikan. sehingga memunculkan akar permasalahan dimana nilai-nilai dalam pancasila yang selama ini menjadi pedoman hidup masyarakat indonesia terpengaruh perkembangan teknologi informasi.