Posts made by Ladaina Fahrun Nada 2213053044

Nama : Ladaina Fahrun Nada
NPM : 2213053044

Dalam jurnal yang berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah" menyampaikan bahwa sekolah sebagai pendidikan formal yang dijadikan harapan bagi orangtua untuk menjadikan anak-anak cerdas baik dari ilmu maupun berprilaku. Maka dari itu perlu dilakukan perencanaan terkait
pendidikan moral di sekolah yang
bersifat komprehensif, yang melibatkan berbagai komponen: pendidik, materi, metode, dan evaluasinya. Tulisan ini akan membahas komponen pendidikan moral tersebut sebagai unsur penting yang harus diperhatikan agar pendidikan moral di sekolah dapat berjalan dengan lebih optimal.
1. Pendidik moral di Sekolah, yaitu guru sebagai pendidik yang ada disekolah dituntut untuk profesional sebagai perwujudan moral baik dalam diri peserta didik.
2. Materi pendidikan moral, yaitu ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang yang bermoral dalam diri sendiri.
3. Metode pendidikan moral, yaitu diperlukan beberapa metode yang benar seperti inklusi nilai, keteladanan, klarifikasi nilai, fasilitasi nilai, keterampilan nilai dan moral.
4. Evaluasi yang menyeluruh mengenai perilaku moral.
Nama : Ladaina Fahrun Nada
NPM : 2213053044

Dalam video yang berjudul "Pendekatan Pentahelix Pendidikan Nilai dan Moral" menyampaikan bahwa nilai adalah memberikan harga terhadap konsep sedangkan moral adalah kebiasaan yang berulang-ulang oleh sekelompok orang. Terdapat beberapa pendekatan untuk menanamkan nilai, yaitu ; pemerintah (membuat UU tentang sebagai upaya penanaman nilai), masyarakat atau komunitas sebagai penanaman nilai, akademisi (guru atau dosen sebagai transfer) , pengusaha atau pemilik modal, melalui media. Nilai harus ditangkap, dicerna, diinternalisasikan, dan dibekukan dalam diri kita. Menilai kualitas orang dilihat dari penerapan nilai di dalam dirinya.
Aliran pengajaran nilai yaitu; relatifisme (tidak bisa diajarkan karena bersifat relatif, subjektif, temporer, situasional), aliran kebebasan (nilai tidak boleh dan tidak perlu diajarkan karena dapat ditentukan secara bebas dan mandiri.
Nama : Ladaina Fahrun Nada
NPM : 2213053044

Dalam video yang berjudul "Peran Pendidik SD Dalam Menanamkan Pendidikan Nilai dan Moral Melalui PPKN" menyampaikan bahwa penting kesadaran nilai moral bagi anak agar membuat pertimbangan dalam berperilaku sehari-hari di sekolah atau masyarakat, jika tidak ada kesadaran tersebut akan menghawatirkan di dunia pendidikan. Masalah moral biasanya menjadi permasalahan yang sudah ditanggulangi walaupun belum terealisasi.
Pendidikan moral sangat berarti bagi kemajuan sekolah bangsa dan negara untuk membentuk masa depan. Maka dari itu pendidikan kewarganegaraan menjadi misi untuk pembangunan watak dan karakter yang bermartabat serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui PPKN diharapkan menjadi acuan dan jembatan untuk pendidikan nilai moral yang baik.
Yang perlu dilakukan oleh pendidik dalam menanamkan pentingnya nilai dan moral melalui PPKN dengan melakukan pendekatan indoktrinasi (tumbuh menjadi dewasa dengan interaksi), Pendekatan klarifikasi nilai(menyampaikan benar atau salah, mendiskusikan isu-isu moral), pendekatan teladan atau contoh, pendekatan pembiasaan dalam berperilaku (berdoa sebelum melakukan makan dan sebagainya). Melalui PPKN ini dapat menanamkan nilai moral kedalam nilai moral dalam peserta didik.
Nama : Ladaina Fahrun Nada
NPM : 2213053044

Dalam jurnal yang berjudul "Perkembangan Moral Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Teori Kholberg" menyampaikan bahwa peserta didik yang dituntut untuk mahir dalam kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah harus ditunjang dari perkembangan moral yang ditumbuhkan dengan optimal, karena moral dianggap paling penting dalam penentu keberhasilan seseorang.
Moral merupakan sebagai penentu mengenai kriteria baik atau buruknya sesuatu sehingga layak atau tidak layak untuk dikerjakan oleh individu ataupun masyarakat.
Kholberg sebagai pencetus teori tidak memusatkan perhatian kepada tingkat laku moral atau seorang individu tidak menjadi pusat pengamatan, kemudian penelitian menggunakan metode kualitatif Dengan hasil Berdasarkan teori Kohlberg,
pada umumnya anak-anak yang berusia sekitar 11–12 tahun berada
pada tahap pra-konvensional, meskipun pada kasus tertentu mungkin saja ada
pengecualian yaitu pada usia 11-12 bisa saja berada pada tingkat
perkembangan moral yang lebih rendah atau yang lebih tinggi.Dalam angket mereka menyebutkan bahwa tetap belajar bukan karena ingin pintar atau yang lainnya, melainkan mereka harus taat hukum karena takut dihukum.