Posts made by Anggun Putri Pradani 2213053172

Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172

Berdasarkan jurnal yang berjudul " Pendidikan Moral di Sekolah " dapat saya analisis bahwa Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk lebih membangun generasi bangsa yang berkualitas. Walaupun peran utama untuk mendidik moral anak adalah di tangan orang tua mereka, guru di sekolah juga berperan besar untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya. Keluarga, sekolah, dan masyarakat bersama-sama bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak muda agar bermoral baik sekaligus pintar secara intelektual sehingga terwujud generasi muda yang unggul. Itulah tujuan utama pendidikan sebagaimana dinyatakan oleh Aristoteles. Pendidikan moral di sekolah harus dirancang komprehensif mencakup berbagai aspek, yaitu: pendidik, materi, metode, dan evaluasi sehingga hasilnya diharapkan akan optimal. Metode Pendidikan Moral yaitu Inkulkasi nilai, Metode keteladanan, Metode klarifikasi nilai, Metode fasilitasi nilai, Metode keterampilan nilai moral. Evaluasi pendidikan nilai mencakup tiga ranah berupa evaluasi penalaran moral, evaluasi karakteristik afektif, dan evaluasi perilaku (Darmiyati, 2009: 51). Dengan memperhatikan komponenkomponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.
Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172

Dari jurnal yang berjudul " PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TEORI KOHLBERG. " dapat saya analisis bahwa teori Kohlberg dikenal sebagai teori yang mengukur tingkatan moral seseorang. Kohlberg mengidentifikasi beberapa masalah filosofis mendasar yang mendasari studi perkembangan moral, seperti pertanyaan tentang definisi konstruk yang adil secara budaya. Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada karya Piaget.
Teori (Kohlberg; L., Hersh, R.H. 1977) tentang Perkembangan Moral dibagi menjadi 3 level, yang masing-masing level dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut:

Level 1. Moralitas Pra-konvensional
• Tahap 1 - Ketaatan dan Hukuman.
• Tahap 2 - Individualisme dan Pertukaran.
Level 2. Moralitas Konvensional
• Tahap 3 - Hubungan Interpersonal.
• Tahap 4 - Menjaga Ketertiban Sosial.
Level 3. Moralitas Pasca-konvensional
• Tahap 5 - Kontrak Sosial dan Hak Perorangan.
• Tahap 6 - Prinsip Universal.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak-anak usia 11-12 tahun memang masih berada pada tahap pra konvensional tahap ½ yang dominan diikuti tahap 2 dan 2/3, yang cenderung ingin melakukan sesuatu karena takut dihukum. Dalam hasil penelitian sederhana ini, responden yang berusia 11-12 tahun cenderung baru memasuki tingkat 1 tahap 1.
Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172

Dari jurnal yang berjudul " PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL " dapat saya analisis bahwa pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia.

• Pendidikan nilai di Indonesia masih belum banyak menyentuh pemberdayaan dan pencerahan kesadaran dalam perspektif global karena kurikulum yang belum pernah tuntas.
• Pendidikan nilai di India dikembangkan sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran nilai ilmiah, sosial, dan kewarganegaraan yang tidak secara khusus dikembangkan melalui satu sudut pandangan agama sehingga pendidikan nilai di India lebih populer.
• Pendidikan nilai di Malaysia, meski cukup konsisten dalam mengembangkan nilai, moral, norma, etika, estetika melalui pendidikan formal, sistem pendidikan di Malaysia masih dihadapkan pada beberapa kendala.
• Pendidikan nilai di Cina, pendidikan memiliki hubungan erat dengan kewajiban moral. Tradisi ini menempatkan pendidikan nilai sebagai bagian penting dalam percaturan pendidikan. Walaupun demikian, dalam perkembangannya, pendidikan nilai masih dihadapkan pada beberapa tantangan.

Perbedaan yang ada disebabkan oleh adanya perbedaan ideologi bangsa. Walaupun demikian, negara-negara itu memberikan penekanan pendidikan nilai moral pada nilai etik-moral; terutama dalam hal nilai-nilai yang bersifat asasi manusia, universal, dan global.
Konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller cenderung bersifat individualistik. Oleh karena itu, konsep itu memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigma yang dikemukakan oleh Capra. Lebih lanjut, dalam implementasikannya, diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan (approach), metode (method), dan teknik (technique) pendidikan nilai moral yang sesuai.
Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172

Dalam video tersebut terjadi kejadian yang sangat miris dalam dunia pendidikan yaitu terdapat seorang peserta didik yang menganiaya guru nya sendiri, serta terdapat seorang peserta didik yang mengajak duel kepala sekolahnya sendiri.

Menurut kpai, pasti ada penyebab sehingga kejadian ini terjadi, salah satu faktor utama dari masalah ini yaitu pola pengasuhan dari orang tua, serta terdapat kaitan dengan guru dalam pengelolaan di kelas. Jadi, apapun kejadian nya atau apapun masalah nya tidak boleh ada kekerasan dari pihak peserta didik, guru, ataupun orang tua.

Menurut praktisi pendidikan, guru di bekali 4 standar kompetensi utama yang sudah tertulis di undang-undang yaitu kepribadian, sosial, profesional, dan pendagogik. Seharusnya sebelum menjadi guru atau calon guru harus melakukan skrining psikologis supaya siap sebagai seorang pendidik, serta di kenalkan dengan ragam sekolah serta ragam sifat atau kepribadian dari seorang peserta didik agar dapat menangani secara baik apabila terdapat sebuah masalah. Cara untuk mengimplementasikan bagi seorang mahasiswa yang akan menjadi guru yaitu dapat berkomunikasi atau terjun langsung di sekolah-sekolah.

Menurut psikolog, kemampuan mengelola emosi harus di latih kepada anak-anak, dan anak harus di didik untuk dapat bijak dalam menyaring informasi.